Oleh :
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Dasar Keluarga
a. Pengertian Keluarga
1) Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatanikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan yang mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 2018).
2) Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adaptasi dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental dan emosional serta sosial individu-individu yang ada di
dalamnya dilihat dari interaksi yang reguler dan ditandai dengan
adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan umum.
(Duval, 2017).
3) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Depkes RI,
2014)
4) Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga berinteraksi
satu dengan lainnya dalam perzn dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya. (Bailon, 2018).
b. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2018) ada lima fungsi keluarga :
1) Fungsi Afektif
Yaitu yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan
dasar kekuatan keluarga, fungsi efektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial.
Anggota keluarga mengernbangkan gambaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dcngan balk dan penuh rasa kasih sayang.
2) Fungsi Sosialisasi
Yaitu proses perkemhangan dan perubahan yang dilalui individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam
lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan
sosialisasi dimana anggota keluarga belajar disiplin, norma budaya
perilaku melalui interaksi dalam keluarga selanjutnya individu mampu
berperan di dalam masyarakat.
3) Fungsi Reproduksi
Yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia.
4) Fungsi Ekonomi
Yaitu fungsi rnemenuhi kebutuhan keluarga seperti : makanan, pakaian,
perumahan dan lain-lain.
5) Fungsi Perawatan Keluarga
Yaitu keluarga menyediakan makanan, pakaian. perlindungan dan
asuhaan kesehatan/keperawatan, kemampuan keluarga melakukan asuhaan
keperawatan atau pemeliharaan kesehatan mempengaruhi status
kesehatan keluarga dan individu.
Fungsi yang lain yang dapat dijalankan sebagai beril:ut :
1 ) Fungsi biologis
a) Untuk meneruskan keturunan.
b) Memelihara dan membesarkan anak
c) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
d) Memelihara dan m~rawat anggota keluarga.
2) Fungsi Psikologis
a) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
b) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
c) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d) Memberikan identitas keluarga.
3) Fungsi Sosialisasi
a) Membina sosialisasi pada anak.
b) Membantu norma-norrna tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
c) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4) Fungsi Ekonomi
a) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b) Pengaturan penggunaan, penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
c) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di
masa yang akan datang misalnya : pendidikan anak-anak,
jaminan hari tua dan sebagainya.
5) Fungsi Pendidikan
a) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya.
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Effendy,
2018).
c. Tipe Keluarga
1) Tipe-tipe kcluarga secara umum dikemukakan untuk mempermudah
pemahaman tentang keluarga. Adapun tipe-tipe keluarga antara lain :
a) Keluarga lnti (Konjugal)
Yaitu keluarga yang menikah sebagai orang tua atau pemberian
nafkah, keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak mereka anak
kandung, anak adopsi atau keduanya.
b) Keluarga Orientasi (Keluarga Asal)
Yaitu untuk keluarga yang didalamnya seseorang dilahirkan.
c) Keluarga Besar
Yaitu keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah),
yang paling lazim menjadi anggota keluarga orientasi yaitu salah satu
teman keluarga ini. Berikut ini termasuk sanak keluarga",
kakek/nenek, tante, paman dan sepupu. (Friedman, 2018).
2) Tipe / Bentuk Keluarga
a) Kcluarga Inti (Nuciear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b) Keluarga Besar (Exstended Family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sehagainya.
c) Keluarga Berantai (Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih
dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
(e) Buah-buahan
Semua buah-buahan segar seperti mengkudu, bengkoang,
mentimun dan buah Yang diawetkan tanpa garam dapur.
(2) Bahan makanan yang tidak dianjurkan
(a) Sumber karbohidrat
Roti, biskuit dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur.
(b) Sumber protein hewani
Daging, ikan, susu dan telur yang diawetkan dengan garam
dapur seperti abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, udar.g kering
dan telur asin.
(c) Sumber protein nabati
Semua kacang-kacangan yang hasilnya dimasak dengan garam
dapur.
(d) Sayuran
Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur
seperti sayuran dalam kaleng, asinan dan acar.
(e) Buah-buahan
Buah-buahan yang diawetkan dengan garam dapur seperti :
buah dalam kaleng.
(f) Mentega biasa dan bumbu-bumbu yang mengandung garam
dapur seperti : kecap, terasi dan vetsin.
(Sunita Almatsier, 2014).
2) Penatalaksanaan Farmakologis
Penatalaksanaan farmakologis keputusan untuk mulai memberikan obat
antihipertensi. Antihipertensi yang sering digunakan pada pengobatan
antara lain : obat golongan diuretik, penyekat beta, antagonis kalsium dan
penghambat enzim konversi angiotensin (penghambat ACE).
Pengobatan hipertensi berdasarkan beberapa prinsip :
a) Pengobatan hipertensi sekunder lehih mengutamakan pengobatan
kausal.
b) Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan
tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan
mengurangi timbulnya komplikasi.
c) Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat
antihipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.
d) pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang
dengan kemungkinan besar untuk seumur hidup (Slamet, 2011).
5) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul menurut (Nanda, 2015) adalah :
a) Manajemen kesehatan yang dapat diubah
b) Prilaku mencari hidup sehat
c) Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
d) Kekurangan pengetahuan
e) Konflik keputusan
f) Berduka disantisipasi
g) Berduka disfungsional
h) Konflik peran orang tua
i) lsolasi sosial
j) Perubahan dalam proses keluarga
k) Potensial perubahan dalam menjadi orang tua
1) Potensial terhadap kekerasan
m)Perubahan penampilan peran
n) Potensial terhadap pertumbuhan koping keluarga
o) Penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif
b. Perencanaan
Langkah selanjutnya setelah pengkajian adalah menyusun
perencanaan keperawatan kesehatan dan keperawatan keluarga.
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan, dalam menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan yang ialah diidentifikasi. Adapun tahap-
tahap dalam menyusun perencanaan adalah :
1) Prioritas diagnosa berdasarkan atas nilai skor yang tertinggi.
2) Rencana perawatan
Dalam menyusun rencana perawatan terdiri dari tujuan jangka
panjang yang mengacu pada masalah, tujuan jangka pendek
mengacu pada lima tugas keluarga dalam bidang kesehatan,
kriteria yang menggambarkan tentang faktor-faktor yang tidak
tetap yang dapat memberikan petunjuk bahwa tujuan dapat
tercapai, standar yang menunjukkan tingkat pelaksanaan yang
diinginkan untuk membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya.
(Effendy, 2018).
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan pada rencana
asuhan keperawatan yang telah disusun. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan terhadap
keluarga adalah sumber daya keluarga (keuangan), tingkat pendidikan
keluarga, adat istiadat yang berlaku, respons dan penerimaan
keluarga, sarana dan prasarana yang ada pada keluarga. (Effendy,
2018).
d. Evaluasi
Evaluasi sebagal langkah terakhir dari proses keperawatan dimana
evaluasi dalam upaya menentukan apakah seluruh proses sudah
berjalan dengan baik dan apakah tindakan berhasil dengan baik dan atau
belum. Apabila proses tidak sesuai dengan rencana maka proses tersebut
ditinjau kembali dan lakukan perbaikan.
Sebagai suatu proses evaluasi ada 4 dimensi evaluasi yaitu :
1) Dimensi keberhasilan yakni evaluasi dipusatkan untuk mencapai
tujuan tindakan keperawatan.
2) Dimensi ketepatgunaan yakni evaluasi yang dikaitkan
dengan sumber daya (uang tenaga, bahan dan waktu)
3) Dimensi kecocokan yakni evaluasi yang berkaitan dengan
kecocokan kemampuan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan.
4) Dimensi kecukupan yakni evaluasi yang berkaitan dengan
kecakapan perlengkapan dari tindakan yang telah dilaksanakan.
(Zaidin Ali, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Bailon, S.G & Maglaya, A.S., (2018), Perawatan Kesehatan Keluarga, Jakarta :
Depkes RI
Brunner & Suddarth, (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa:
Waluyo Agung., Yasmin Asih., Juli., Kuncara., I.made karyasa, EGC,
Jakarta.
Duval, Evelyn Millis & Miller, Brent C. (2017). Marriage and family Development
(Sixty Edition). New York: Harper & Row
Friedman, M.M., (2018). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3, Jakarta :
EGC
Slamet Suyanto. (2014). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Departemen Pendidika Nasional Direktorat Jenderal Pendidika Tinggi
Sunita, Almatsier. (2014). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama