Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

I DENGAN
INTEGRITAS EGO DI KELURAHAN SERPONG
TANGERANG SELATAN

Disusun Oleh:
Hardhita Martanto
202207068

UNIVERSITAS ICHSAN SATYA PROGRAM STUDI NERS


TANGERANG SELATAN
TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN TRAFFICKING HUMAN

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyaraka terdiri atas kepala
keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan, (Depkes, 2016).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang
selaras dan seimbangan antara anggota keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya, (BKKBN, 2014).
2. Ciri-ciri keluarga
Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai
berikut:
a. Diikat dalam satu perkawinan
b. Ada ikatan batin
c. Ada tanggung jawab masing anggota
d. Ada pengambilan keputusan
e. Kerjasama di antara anggota keluarga
f. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga
3. Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga antara lain menurut (Zaidin Ali, 2010) antara lain:
a. Keluarga Inti (Nuclear Family) Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga Besar (Ekstended Family) Adalah keluarga inti di tambah
dengan sanak saudara, misal: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainya.
c. Single parent family
Adalah satu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya
d. Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Blended Family
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
f. Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu dan anak-anak dalam satu rumah.
g. Single adult
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang
hidup dalam rumahnya
h. Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya
4. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2010)
a. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
1) Sandang, Pangan dan papan
2) Hubungan seksual suami istri
3) Reproduksi atau pengembangan keturunan
b. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya (istri dan anaknya).
c. Fungsi pendidikan
Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator
sosial budaya bagi anak.
d. Fungsi sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat
mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang.
e. Fungsi perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan,
ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik,
psikologis) para anggotanya.
f. Fungsi rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi
kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi
anggotanya.
g. Fungsi agama (religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak
agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar.
5. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
Friedman (2009) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
h. Mengenal masalah kesehatan kesehatan tiap anggotanya
i. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
j. Menberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,
dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau
usianya yang terlalu muda.
k. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
l. Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
6. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan Tahap Perkembangan (Duval
Sociological Perspective)
a. Keluarga baru menikah
1) Membina hubungan Intim
2) Bina hubungan, dengan keluarga lain: teman dan kelompok
social
3) Mendiskusikan rencana punya anak
b. Keluarga dengan anak baru lahir
1) Persiapan menjadi orang tua
2) Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan seksual
c. Keluarga dengan anak usia prasekolah
1) Memenuhi kebututuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman
2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar
4) Pembagian tanggung jawab
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
1) Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat
e. Keluarga dengan anak remaja
1) Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
3) Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
4) Persiapan perubahan sistem peran
f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
1) Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
2) Pertahankan keintiman pasangan
3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
4) Penataan kembali peran orang tua
g. Keluarga dengan usia pertengahan
1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
2) Hubungan serasi dan memuaskan denga nanak-anaknya dan sebaya
3) Meningkatkan keakraban pasangan
h. Keluarga usia tua
1) Mempertahankan suasana saling menyenangkan
2) Berdapatasi dengan perubahan : kehilangan pasangan, kekuatan
fisik, dan penghasilan
3) Pertahankan keakraban pasangan
4) Melakukan life review masa lalu
i. Keluarga usia tua
1) Mempertahankan suasana saling menyenangkan
2) Beradaptasi dengan perubahan : kehilangan pasangan , kekuatan
fisik, dan penghasilan
3) Pertahankan keakraban pasangan
4) Melakukan life review masa lalu
7. Asuhan Keperawatan Keluarga
a. Pengkajian
1) Identitas kepala keluarga
2) Komposisi keluarga
Komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan
dengan kk, dan imunisasi bagi balita dan disertai genogram
keluarga tersebut
3) Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi
dengan jenis tipe keluarga tersebut
4) Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat
tinggal keluarga, dan kegiatan keagamaan
5) Agama dan kepercayaan
Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan
beragama mereka
6) Status sosial ekonomi
Status social ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
kesejahteraan keluarga.
7) Aktifitas rekreasi keluarga
Menontont t v bersama, kadang pergi sekeluarga untuk
makan bersama dan lain-lain.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga
berdasarka n tahap perkembangan keluarga berdasarkan duvall.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga
saat ini dan tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga
serta kendalanya.
c. Riwayat kesehatan inti
Yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing- masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan
keluarga
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Disini diuraikan riwayat kepala keluarga sebelum membentuk
keluarga sampai saat ini.
e. Data lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
3) Mobilitas geografis keluarga
Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
f. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat
g. Struktur keluarga
1) Struktur peran
Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal
maupun informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan
keluarga
2) Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan
h. Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan
kualitas komunikasi
i. Strukur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilakunya
j. Fungsi keluarga
1) Fungsi ekonomi
2) Fungsi mendapatkan status social
3) Fungsi pendidikan
4) Fungsi sosialisasi
5) Fungsi perawatan kesehatan
6) Mengenal masalah kesehatan
7) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
8) Merawat anggota keluarga yang sakit
9) Memelihara, memodifikasi lingkungan keluarga yang sehat
10) Menggunakan fasilitas kesehatan atau pelayanan
kesehatan di masyarakat
k. Fungsi religious
Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan
dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.

B. Perkembangan Anak Usia Sekolah


1. Definisi
Tahap anak usia sekolah adalah tahap yang dimulai pada saat anak
yang tertua memasuki sekolah pada usia anak 6 tahun dan berakhir pada usia
12 tahun pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas disekolah,
masing-masing anak memiliki aktifitas dan minat sendiri. Demikian pula
orang tua yang mempunyai aktifitas berbeda dengan anak. Untuk itu,
keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan. Pada
tahap ini keluarga (orang tua) perlu belajar berpisah dengan anak, memberi
kesempatan pada anak untuk bersosialisasi, baik aktifitas disekolah maupun
di luar sekolah.
Kesejahteraan anak merupakan seseorang yang belum mencapai umur
21 tahun dan belum pernah kawin (menikah). Saat ini yang disebut anak
bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur 18 tahun, masa dewasa
dini dimulai umur 18 tahun. Meskipun demikian, anak masih di kelompokan
lagi menjadi tiga sesuai dengan kelompok usia yaitu: Usia 2-5 tahun disebut
usia prasekolah, usia 6-12 tahundisebut usia sekolah, dan usia 13-18 tahun
disebut usia remaja

Anak usia sekolah dapat disebut juga sebagai akhir masa kanak- kanak
sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas satu, ditandai oleh kondisi
yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian social anak
(Harmoko, 2012).
1. Perkembangan biologis saat umur 12 tahun, pertumbuhan rata-rata5 cm
pertahun untuk tinggi badan dan meningkat 2-3 kg pertahu nuntuk berat
badan. Selama usia tersebut, anak laki-laki dan perempuan memiliki
perbedaan ukuran tersebut. Anak laki-laki cenderung gemuk. Pada usia
ini, pembentukan jaringan lemak lebihcepat perkembanganya daripada
otot.
2. Perkembangan psikosil menurut Freud, perkembangan psikososialnya
digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada dalam fase
odipus yang terjadi masa persekolahan dan mencintai seseorang. Dalam
tahap ini, anak cenderung membinahubungan yang erat atau akrab
dengan teman sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar seks yang
dilihat dan dieksploitasi berada dalam tahap industri vs inferior. Dalam
tahap ini, anak mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang
bersifat teknologis dan sosial, memiliki keinginan untuk mandiri, dan
berupaya, melakukan tugas. Inilah yang merupakan tahap industri
3. Temperamen sifat temperamental yang dialami sebelumnya merupakan
sifat terpenting dalam perilakunya pada masa ini. Pada perilakunya
menunjukan anak mudah bereaksi terhadap situasi yang baru. Pada usia
ini, sifat tempramental sering muncul sehingga peran orang tua dan guru
besar untuk mengendalikanya.
4. Perkembangan kognitif menurut Plagnet, usia ini berada dalam tahap
operasional konkret, yaitu anak mengekpresikan apa yang dilakukan
dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan anak belajar
konsptual mulai meningkat dengan pesat dan memiliki kemampuan
belajar dari benda, situasi dan pegalaman yang dijumpainya.
5. Perkembangan moral masa akhir kanak-kanak, perkembangan moral
dikategorikan oleh Kohlberg berada dalam tahap konversional. Pada
tahap ini, anak belajar tentang peraturan- peraturan yang berlaku,
menerima peraturan, dan merasa bersalah bila tidak sesuai aturan yang
diterimanya.
6. Perkembangan spiritual anak usia sekolah mengingatkan segala
sesuatunya adalah konkret atau nyata dari pada belajar tentang“God”.
Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka sehingga cenderung
melakukan atau mematuhi peraturan, karena takut bilamasuk neraka.
7. Perkembangan bahasa pada usia ini terjadi penamahan kosakata umum
yang berasal dari berbagai pelajar disekolah, pembicaraan, dan media.
Kesalahan pengucapan mengalami penurunan karena selama mencari
pengalaman anak setelah mendengar pengucapan yang benar sehingga
mampu mengucapkan dengan benar.
8. Perkembangan sosial akhir masa kekanak-kanak sering disebut usia
berkelompok, yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktifitas
teman-teman dan meningkatkan keinginan yang kuat untuk diterima
sebagai anggota kelompok.
9. Perkembangan Seksual masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya
dari temen-temen terlebih guru dan pelajaran disekolah. Anak berupaya
menyesuaikan penampilan, pakain dan bahkan gerak-gerik sesuai
dengan seksnya. Kecenderungan pada usia ini, anak mengembangkan
minat dengan dirinya. Disini, peran orang tua sangat penting untuk
mempersipkan anak mempelajari pubertas.
10. Perkembangan konsep diri perkembangan konsep diri sangat dipengarui
oleh mutu mutu hubungan dengan orang tua, saudara, dan sanak
keluarga lain. Saat usia ini anak-anak membutuhkan konsep diri ideal,
seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal, sandiwara, film, tokoh
nasional atau dunia yang dikagumi. Untuk membangun ego ideal yang
menurut Van dan Daele berfungsi sebagai standar perilaku umum yang
diinternalisasi, (Harmoko, 2012).

C. Pengkajian Keperawatan Keluarga


Hari/Tanggal : Jumat, 8 Juli 2023
Oleh : Hardhita Martanto
Metode : Wawancara

1. Pengkajian
A. Data Keluarga
1) Identitas keluarga
a) Nama KK : Tn.A
b) Jenis Kelamin : Perempuan
c) Umur : 35 Tahun
d) Pendidikan : D III Kebidanan
e) Agama : Islam
f) Pekerjaan : Karyawan Swasta
g) Alamat : Jl.Serpong
h) Suku/Kebangsaan : Sunda/ Indonesia
i) Jumlah anggota keluarga : 5 Orang

2) Susunan Anggota Keluarga


N Nama U Jenis Hubun Pendidi Pekerjaa
o mur Kelamin Gan kan n
KK
1 Tn.A 34 th Laki- Ayah S1 Guru
laki

2 Ny.I 35 th Perempu Istri D III Bidan


an Kebida
nan
3 An.N 7 th Perempu Anak SD -
an
4 An.A 6 Laki- Anak TK -
laki

3) Tipe Keluarga
Keluarga Tn.A termasuk kedalam tipe keluarga inti (nuclear
family) yaitu keluarga yang terdiri dari suani, istri dan anak.
Tn.A dikaruniai dua orang anak perempuan dan laki-laki yang
berusia 7 dan 6 tahun.

4) Genogram

Tn.A Ny.I

An.N
An.A N

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: tinggal serumah

5) Suku,
Keluarga Tn.B dan Ny.I merupakan keluarga suku Jawa,
bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia,
tidak ada kebiasaan.
6) Agama
Keluarga Tn.A mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak
ada perbedaan keyakinan semua beragama islam. Keluarga
selalu menjalankan sholat 5 waktu dan kadang - kadang
mengikuti acara keagamaan seperti pengajian, isra’ mi’raj dll.
Tn.A mengatakan bahwa agama sangat penting karena agama
merupakan bekal kita untuk kehidupan di akhirat nantinya.
7) Sosial Ekonomi
Penghasilan keluarga Tn.A diperoleh dari bekerja sebagai karyawan
swasta dengan penghasilan rata-rata sebulan Rp 4.300.000,-/bulan,
yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti
memasak, keperluan rumah tangga dan apabila ada lebih,
disimpan untuk biaya darurat/biaya tidak terduga (Anggota
keluarga yang sakit).
8) Aktifitas rekreasi keluarga
Tn.A dan Ny.I jarang sekali melakukan rekreasi ketempat
hiburan dan hanya berkunjung ke sanak saudara atau teman
hanya untuk sekedar bersilaturahmmi. Pada waktu senggang di
rumah keluarga sering duduk berkumpul bersama atau
berkumpul dengan tetangga sekitar.

D. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.A berada pada tahap perkembangan anak sekolah ditandai
oleh istri Tn.A yang sudah beranjak sekolah keals 2 SD dan TK.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ny.I mengatakan ingin suaminya seperti dulu lagi yang sering perhatian
dan tidak marah-marah. Karena Tn.A bila marah sering di depan anak-
anak dan melampiaskan keanak-anak. Ny.I yang melihat anaknya di
marahi menegur nya justru malah kena imbas amarah Tn. A.
3) Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn.A dan Ny.I mengatakan memiliki riwayat penyakit keturunan
ataupun penyakit menular seperti TBC, Hipertensi dan asma. Apabila
anggota keluarga sakit, keluarga biasanya berobat ke RS.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.A mengatakan keluarga Tn.A ataupun Ny.I mempunyai riwayat
penyakit yang, TBC, asma dan Hipertensi. Tn.A pernah sakit TBC
namun saat ini sudah sembuh dan Hipertensi Grate I, sednagkan NY.I
dulu waktu masih kecil pernah memiliki riwayat penyakit asma, namun
samapai saat in tidak pernah kambuh lagi.

E. Faktor lingkungan dan Masyarakat


1) Karateristik rumah
a) Denah Rumah
Rumah yang ditempati oleh Tn.A adalah rumah milik pribadi
yang merupakan warisan keluarga. Tipe bangunan rumah
permanen, terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 ruang
tengah dan ruang tamu serta ada teras didepan rumah. Ventilasi di
kamar cukup saat perawat berkunjung ke rumah, sinar matahari
masuk pada ruang tamu. Rumah terlihat rapih dan bersih.

Denah rumah Tn.A

6 7

4 5

2 3

Keterangan:
1. Teras rumah
2. Ruang tamu
3. Garasi
4. Ruang TV
5. Kamar depan dan tengah
6. Kamar belakang
7. dapur
b) Keadaan lingkungan sekitar rumah
1) Kondisi halaman rumah
Kondisi halaman atau teras rumah luas mendapatkan sinar
matahari.
2) Pemanfaat Halaman
Halaman rumah terutama teras dijadikan untuk penempatan
bunga.
3) Sumber Air Minum
Keluarga menggunakan sumber air minum dari sumur jetpum
yang untuk keperluan masak dan mandi, minum mengunakan
air galon yang di beli di mini market.
4) Pembuanagn air kotor atau limbah keluarga
Sumber pembungan air limbah keluarga di got, dengan
keadaan terbuka terletak di belakang rumah.
5) Pembuangan Sampah
Keluarga membuang sampah di tempat pembungandi belakang
rumah. Dan sampah dibakar setiap 3 hari sekali oleh Tn.A.
6) Jamban
Jenis jamban yang digunakan adalah closed duduk.
7) Sanitasi Rumah
Terdapat septi tank dengan jarak yang baik yaitu 10 meter dan
tepat ada dibelakang rumah.
2) Karateristik Tetangga dan Komunitas
Tn.A mengatakan bahwa hubungan seluruh anggota keluarga dengan
masyarakat lainnya cukup harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan
dilakukan dengan gotong royong, jarak rumah dan tetangga cukup
dekat, disini tidak ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Tn.A mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai kebiasaan
berpindah tempat karena keluarga memiliki keluarga tetap.
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn.A cukup aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan RT setempat
dan berinteraksi dengan warga sekitar dengan baik dan tidak
mengalami
masalah serta konflik dengan siapapun dalam berinteraksi.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.A bila ada masalah keluarga termasuk masalah keuangan,
biasanya dibantu oleh keluarga yang lain, mertua dan saudara yang
tinggal berdekatan dengan Tn.A dengan meminjam uang untuk
keperluan berobat dan lainnya.

F. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi Keluarga
Tn.A mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa indonesia. Komunikasi berlangsung dengan baik
dan keluarga menyelesaikan masalah dengan membicarakan terlebih
dahulu dengan anggota keluarga dan pengambilan keputusan oleh
kepala keluarga yang sudah dimusyawarahkan sebelumnya.
2) Struktur Kekuatan Keluarga
Tn.A mengatakan apabila ada masalah maka akan dirundingkan
dengan istrinya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
3) Struktur Peran
Tn.A mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah
dan memenuhi kebutuhan keluarga serta ikut membantu mengasuh
anak sedangkan Ny.I sebagai ibu rumah tangga selain itu juga bekerja
di RS unruk membantu perekonomian keluarga.
4) Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarga
seperti mengaji, sholat, dan berpuasa serta kegiatan keagamaan yang
lainnya seperti pengajian dan peringatan hari besar keagamaan. Anak
hanya diperbolehkan bermain sampai maghrib dan tidak
diperbolehkan keluar pada malam hari.

G. Fungsi Keluarga
9) Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling
membutuhkan satu sama lain, serta saling memberikan dukungan satu
sama lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan dalam
rumah tangganya dan setiap malam selalu menyempatkan waktu untuk
berkumpul dengan anggota keluarga.
10) Fungsi Sosialisai
Tn.A mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik,
norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dikeluarga dan yang berlaku dimasyarakat.
11) Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn.A mengatakan bahwa jika ada ada anggota keluarga yang sakit maka
beliau berkonsul tasi dengan dokter yang berada di RS tempat istri
bekerja.
12) Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.A dan Ny.I telah dianugerahkan 2 orang anak. Ny.I saat
ini Ny.I menggunakan alat kontrasepsi IUD dan tidak ada masalah
dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.
13) Fungsi Ekonomi
Tn.A sebagai pencari nafkah dan kepala keluarga dengan penghasilan
yang diperoleh dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta. Pendapat
tersebut digunakan untuk memenuhi keperluan rumah tangga.

H. Stress dan Koping Keluarga


1) Stressor Jangka pendek dan panjang
Stressor jangka panjang yang dirasakan pada masalah keuangan
keluarga seperti biaya kelahiran istinya nanti, tetapi kondisi ini tidak
sampai mengganggu aktivitas sehari-hari keluarga. Sedangkan stressor
jangka pendek yang dialami Ny.V seperti cemas karena terus merasa
mual dan muntah di awal kehamilannya.
2) Kemampuan Keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Upaya Ny.I dalam mengatasi stress biasanya dengan cara menghibur
sendiri dengan nonton TV atau aktif bermain dengan anak-anak, pasrah
dan memperbanyak berdoa dan saling komunikasi dengan keluarga
yang lain.
3) Strategi koping yang digunakan
Tn.A mengatakan jika ada permasalahan didalam keluarganya, selalu
dibicirakan terlebih dahulu ke istrinya. Namun jika permasalahan tidak
menemukan jalan keluar biasanya keluarga Tn A dan Ny. I diam dan
membahasnya laginanti bila sama-sama tidak emosi, sehingga ada jalan
keluar dalam menyelesaikan masalah. Bila tidak memungkinkan
terkadang memerlukan waktu yang lama dalam mengambil keputusan,
tergantung dari apermasalahan yang sedang di hadapi.
4) Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
dalam mengatasi masalah yang maldaptive, Tn. selalu bijak dan sabar
dalam mengatasi setiap masalah dalam keluarga.

I. Pemeriksaan Fisik
No Komponen Tn.A Ny.I An.N An.A

1. Keadaan Composmentis Composmenis Composmenis Composmenis


Umum
2. Vital Sign
Tekanan 150/90 mmHg 110/80mmH - -
Darah g
Pulse 84x/mnt 82x/mnt 86x/mnt 88x/mnt
Repirator 21x/mnt 20x/mnt 18x/mnt 18x/mnt
Rate
Temperature 36,5c 36,3C 36,0C 36,2C
Kadar gula - - -
darah
3. Kepala dan Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
rambut ada benjolan/ ada benjolan/ ada benjolan/ ada benjolan/
massa, tidak ada massa, tidak ada massa, tidak massa, tidak
bekas luka, bekas luka, ada bekas ada bekas
tidak ada tidak ada luka, tidak luka, tidak
ketombe, ram ketombe. ada ketombe. ada ketombe,
but hitam, rambut hitam, rambut ram but
dan tidak rontok lurus dan hitam, lurus hitam,
tidak dan tidak dan tidak
rontok rontok rontok
4. Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, fungsi ikterik, fungsi ikterik, ikterik,
penglihatan penglihatan fungsi fungsi
baik, pupil baik, pupil penglihatan penglihatan
isokor isokor baik, pupil baik, pupil
isokor isokor
5. Telinga Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, Simetris,
tida k ada tida k ada bersih, tidak bersih, tida k
kelainan, fungsi kelainan, fungsi ada kelainan, ada kelainan,
pendengaran pendengaran fungsi fungsi
baik baik pendengaran pendengaran
baik baik
6. Hidung Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkokan, pembengkok an, pembengkok pembengkok
simetris, tidak simetris, tidak an, simetris, an, simetris,
ada polip nasi, ada polip nasi, tidak ada tidak ada
fungsi fungsi polip nasi, polip nasi,
penciuman penciuman fungsi fungsi
Baik Baik penciuman penciuman
tidak ada vsekret, tidak ada vsekret, Baik, tidak ada baik tidak ada
vsekret, vsekret,
tidak ada tidak ada
nafas cuping nafas cuping tidak ada tidak ada
nafas cuping nafas cuping
hidung hidung
hidung hidung
7. Mulut dan Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
Gigi lembab, tidak lembab, tidak lembab, tidak lembab,
ada ada perdarahan ada tidak ada
perdarahan pada pada gusi, perdarahan perdarahan
gusi, gigi masih pada gusi, pada gusi,
gigi masih lengkap, gigi gigi masih gigi susu ada
lengkap, gigi terlihat bersih,tidak lengkap, gigi yang tanggal
terlihat bersih, tidak ada stomatittis terlihat bersih, 1 bagian
ada stomatitis tidak ada atas, gigi
stomatitis terlihat
bersih,tidak
ada

8. Leher dan Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tenggorok pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kan kelenjar tyroid, kelenjar tyroid, kelenjar kelenjar
tidak terdapat tidak terdapat tyroid, tidak tyroid, tidak
bendungan bendungan terdapat terdapat
kelenjar getah kelenjar getah bendungan bendungan
bening, tidak bening, tidak kelenjar kelenjar
ada nyeri tekan ada nyeri tekan getah bening, getah bening,
tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
9. Dada dan Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, Simetris,
Paru ada benjolan ada benjolan tidak ada tidak ada
tidak terdapat tidak terdapat benjolan benjolan
tarikan tarikan tidak terdapat
intercosta, tid intercosta, tidak terdapat tarikan
ak ada nyeri ada nyeri tekan, tarikan intercosta,
tekan, vesikuler, payudara intercosta, tid ak ada
tidak ada ronkhi simetris, putting tid ak ada nyeri tekan,
/ wheezing menonjol, asi nyeri tekan, vesikuler,
belum vesikuler, tidak ada
keluar,vesiku tidak ada ronkhi /
ler, tidak ada ronkhi / wheezing
ronkhi / wheezing
wheezing
10. Jantung Normal/Reg Normal/Reg Normal/Reg Normal/Reg
uler uler uler uler

11. Abdomen Tidak ada bekas Tidak ada Tidak ada bekas Tidak ada bekas
luka, tidak ada bekas luka, luka, tidak ada luka, tidak ada
ascites, tidak ada tidak ada ascites, tidak ada ascites, tidak ada
benjolan, Tidak ascites, tidak benjolan, Sua ra benjolan, Sua ra
ada nyeri tekan, ada benjolan, tympani Bising tympani Bising
pembesaran hepar Tidak ada usus 8 x / menit usus 8 x / menit
tak teraba, Suara nyeri tekan,
tympani, Bising pembesaran
usus 12 x / menit hepar, Bising
usus 13 x /
menit
12. Eksterimita Akral hangat, Akral hangat, Akral Akral
s atas dan tidak ada tidak ada hangat, tidak hangat, tidak
bawah oedem, oedem, ada oedem, ada oedem,
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
baik., tidak baik., tidak baik., tidak baik., tidak
ada bekas ada bekas ada bekas ada bekas
luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak luka, tidak
kelainan tulang. kelainan tulang. ada kelainan ada kelainan
Turgor kulit Turgor kulit tulang. tulang.
baik, elastis, baik, elastis, Turgor kulit Turgor kulit
tidak ada tidak ada baik, elastis, baik, elastis,
lebam ataupun lebam ataupun tidak ada tidak ada
eritema eritema lebam lebam
ataupun ataupun
eritema eritema
13. Eliminasi BAK 3-5 BAK 3-5 BAK 6-8 BAK 3-5
x/hari tidak x/hari tidak x/hari tidak x/hari tidak
mengalami mengalami mengalami mengalami
inkontinensia inkontinensia inkontinensia inkontinensia
urine, tidak urine, tidak urine, tidak urine, tidak
ada keluhan ada keluhan ada keluhan ada keluhan
nyeri saat nyeri saat nyeri saat nyeri saat
BAK. BAK. BAK. BAK.
BAB 1x BAB 1x BAB 1x BAB 1x
sehari, tidak ada sehari, tidak ada sehari, tidak ada sehari, tidak ada
keluhan keluhan keluhan keluhan
konstipasi konstipasi konstipasi konstipasi
J. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Keluarga berharap petugas dapat membantu mengurangi masalah kesehatan yang
terjadi pada Ny.I dan berharap tidak terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan pada
Ny.I, Keluarga merasa sangat senang dan bahagia sekali jika mendapatkan
perhatian dan pelayanan kesehatan langsung seperti sekarang ini. Sehingga bisa
menyampaikan keluhan yang sedang dirasakan dan mengetahui apa yang belum
diketahui tentang penyakitnya.

K. Analisa Data
N Kemungkinan Masalah
o Data Penyebab Keperawatan
1 Data subjektif: Ketidak mampuan Ketidak mampuan
.
Ny.I mengatakan keluarga dalam koping keluarga
dalam mengungkapkan
memutuskan perasaan
masalah tidak
pernah ada kata
sepakat saat itu
juga
Data objektif:
- Ny.I tampak
merasa diabaikan
saat penyampaianya
dan menahan perih.
Ny.I tampak tidak
diberikan
kesempatan dalam
memberikan
masukan dan
pendapat dalam
penyampaianya

2 Data Subjektif: Kurangnya saling Penurunan Koping


. - Ny.I mengatakan mendukung dalam Keluarga
bahwa tidak tahu keluarga
harus bagaimana
cara
menanganinya
- Ny.I mengatakan
bahwa dia sering
setres dalam
menghadapi salah
ini.
- Ny.I mengeluh
merasa lelah
dengan keadaan
L. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan ketidak
mampuan orang terdekat dalam mengungkapkan perasaan.
2. Penurunan koping keluarga berhubungan dengan kurangnya saling
mendukung dalam keluarga
I. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Ketidak mampuan koping keluarga berhubungan dengan ketidak mampuan orang terdekat dalam mengungkapkan perasaan.

No Data/Karakteristik SDKI SLK Intervensi utama Intervensi Pendukung


I
1. Data subjektif: o Dukungan Status koping keluarga intervensi utama untuk Dukungan Koping Keluarga
1. Ny.I mengatakan Koping membaik diberi kode diagnosis ketidak (I.09260)
dalam memutuskan Keluarga L.09088 mampuan koping keluarga Definisi :
masalah tidak (I.09260) Definisi: adalah: Dukungan koping
pernah ada kata Status koping keluarga 1. Dukungan koping keluarga adalah intervensi
sepakat saat itu juga membaik berarti keluarga yang dilakukan oleh perawat
Data objektif: membaiknya perilaku 2. Promosi koping untuk memfasilitasi
1. Ny.I tampak anggota dalam mendukung, peningkatan nilai-nilai, minat
merasa diabaikan memberi rasa nyaman, dan tujuan dalam keluarga.
saat membantu dan memotivasi
penyampaianya anggota keluarga lain yang Tindakan yang dilakukan pada
dan menahan sakit terhadap kemampuan intervensi dukungan koping
perih. beradaptasi, mengelola dan keluarga berdasarkan SIKI,
2. Ny.I tampak mengatasi masalah antara lain:
tidak diberikan Kesehatan. Setelah Observasi
kesempatan dilakukan intervensi 1. Identifikasi respons
dalam keperawatan selama 3 x 24 emosional terhadap kondisi
pemberikan jam, maka status koping saat ini
masukan dan keluarga membaik, dengan 2. Identifikasi beban prognosis
pendapat dalam kriteria hasil : secara psikologis
penyampaianya 1. Perasaan diabaikan 3. Identifikasi pemahaman
menurun tentang keputusan perawatan
2. Kekhawatiran tentang setelah pulang
anggota keluarga 4. Identifikasi kesesuaian antara
menurun harapan pasien, keluarga, dan
3. Perilaku mengabaikan tenaga kesehatan
anggota keluarga
menurun
4. Kemampuan memenuhi
kebutuhan anggota
keluarga meningkat
5. Komitmen pada Terapeutik
perawatan/pengobatan 1. Dengarkan masalah,
meningkat perasaan, dan pertanyaan
6. Komunikasi antara keluarga
anggota keluarga 2. Terima nilai-nilai keluarga
membaik dengan cara yang tidak
7. Toleransi membaik menghakimi
3. Diskusikan rencana medis
dan perawatan
4. Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga atau antar anggota
keluarga
5. Fasilitasi pengambilan
keputusan dalam
merencanakan perawatan
jangka Panjang, jika perlu
6. Fasilitasi anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik nilai
7. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga
(mis: tempat tinggal,
makanan, pakaian)
8. Fasilitasi anggota keluarga
melalui proses kematian dan
berduka, jika perlu
9. Fasilitasi memperoleh
pengetahuan, keterampilan,
dan peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
10. Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk menenangkan
pasien dan/atau jika keluarga
tidak dapat memberikan
perawatan
11. Hargai dan dukung
mekanisme koping adaptif
yang digunakan
12. Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga

Edukasi
1. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan Kesehatan yang
tersedia.

Kolaborasi
 Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu

Promosi Koping (I.09312)

Definisi:
Promosi koping adalah intervensi
yang dilakukan oleh perawat
untuk meningkatkan upaya
kognitif dan perilaku untuk
menilai dan merespon stresor
dan/atau kemampuan
menggunakan sumber-sumber
yang ada.

Tindakan yang dilakukan pada


intervensi promosi koping
berdasarkan SIKI, antara lain
Observasi
1. Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan Panjang sesuai
tujuan
2. Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
3. Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
4. Identifikasi pemahaman
proses penyakit
5. Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
social

Terapeutik
1. Diskusikan perubahan peran
yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
3. Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
diri sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
10. Tinjau Kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil
keputusan saat pasien berada
dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
14. Damping saat berduka (mis:
penyakit kronis, kecacatan)
15. Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama
16. Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
tepat
17. Kurangi rangsangan
lingkungan yang mengancam

Edukasi
1. Anjurkan menjalin hubungan
yang memiliki kepentingan
dan tujuan sama
2. Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan Teknik
relaksasi
8. Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan
penilaian obyektif
2. Data Subjektif: o Promosi Status koping keluarga 1. Dukungan koping Dukungan Koping Keluarga
- Ny.I mengatakan Koping membaik diberi kode keluarga (I.09260)
bahwa tidak tahu (I.09312) L.09088  2. Promosi koping Definisi:
harus bagaimana Definisi; Dukungan koping keluarga adalah
cara Status koping keluarga intervensi yang dilakukan oleh
- menanganinya membaik berarti perawat untuk memfasilitasi
- Ny.I mengatakan membaiknya perilaku peningkatan nilai-nilai, minat dan
bahwa dia sering anggota dalam mendukung, tujuan dalam keluarga.
setres dalam memberi rasa nyaman,
menghadapi salah membantu dan memotivasi Observasi
ini. anggota keluarga lain yang 1. Identifikasi respons
- Ny.I mengeluh sakit terhadap kemampuan emosional terhadap kondisi
merasa lelah beradaptasi, mengelola dan saat ini
dengan keadaan mengatasi masalah 2. Identifikasi beban prognosis
seperti ini Kesehatan. secara psikologis
Data Objektif : Setelah dilakukan intervensi 3. Identifikasi pemahaman
- Ny.I tampah sedih keperawatan selama 3 x 24 tentang keputusan perawatan
dan lelah dalam jam, maka status koping setelah pulang
menjalani keadaan keluarga membaik, dengan 4. Identifikasi kesesuaian antara
seperti ini kriteria hasil: harapan pasien, keluarga, dan
1. Perasaan diabaikan tenaga kesehatan
menurun Terapeutik
2. Kekhawatiran tentang 1. Dengarkan masalah,
anggota keluarga perasaan, dan pertanyaan
menurun keluarga
3. Perilaku mengabaikan 2. Terima nilai-nilai keluarga
anggota keluarga dengan cara yang tidak
menurun menghakimi
4. Kemampuan memenuhi 3. Diskusikan rencana medis
kebutuhan anggota dan perawatan
keluarga meningkat 4. Fasilitasi pengungkapan
5. Komitmen pada perasaan antara pasien dan
perawatan/pengobatan keluarga atau antar anggota
meningkat keluarga
6. Komunikasi antara 5. Fasilitasi pengambilan
anggota keluarga keputusan dalam
membaik merencanakan perawatan
7. Toleransi membaik jangka Panjang, jika perlu
6. Fasilitasi anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik nilai
7. Fasilitasi pemenuhan
kebutuhan dasar keluarga
(mis: tempat tinggal,
makanan, pakaian)
8. Fasilitasi anggota keluarga
melalui proses kematian dan
berduka, jika perlu
9. Fasilitasi memperoleh
pengetahuan, keterampilan,
dan peralatan yang
diperlukan untuk
mempertahankan keputusan
perawatan pasien
10. Bersikap sebagai pengganti
keluarga untuk menenangkan
pasien dan/atau jika keluarga
tidak dapat memberikan
perawatan
11. Hargai dan dukung
mekanisme koping adaptif
yang digunakan
12. Berikan kesempatan
berkunjung bagi anggota
keluarga

Edukasi
1. Informasikan kemajuan
pasien secara berkala
2. Informasikan fasilitas
perawatan Kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
 Rujuk untuk terapi keluarga,
jika perlu

Promosi Koping (I.09312)

Definisi:
Promosi koping adalah intervensi
yang dilakukan oleh perawat
untuk meningkatkan upaya
kognitif dan perilaku untuk
menilai dan merespon stresor
dan/atau kemampuan
menggunakan sumber-sumber
yang ada.
Observasi
1. Identifikasi kegiatan jangka
pendek dan Panjang sesuai
tujuan
2. Identifikasi kemampuan
yang dimiliki
3. Identifikasi sumber daya
yang tersedia untuk
memenuhi tujuan
4. Identifikasi pemahaman
proses penyakit
5. Identifikasi dampak situasi
terhadap peran dan hubungan
6. Identifikasi metode
penyelesaian masalah
7. Identifikasi kebutuhan dan
keinginan terhadap dukungan
sosial

Terapeutik
1. Diskusikan perubahan peran
yang dialami
2. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
3. Diskusikan alasan
mengkritik diri sendiri
4. Diskusikan untuk
mengklarifikasi
kesalahpahaman dan
mengevaluasi perilaku
sendiri
5. Diskusikan konsekuensi
tidak menggunakan rasa
bersalah dan rasa malu
6. Diskusikan risiko yang
menimbulkan bahaya pada
diri sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan
8. Berikan pilihan realistis
mengenai aspek-aspek
tertentu dalam perawatan
9. Motivasi untuk menentukan
harapan yang realistis
10. Tinjau Kembali kemampuan
dalam pengambilan
keputusan
11. Hindari mengambil
keputusan saat pasien berada
dibawah tekanan
12. Motivasi terlibat dalam
kegiatan sosial
13. Motivasi mengidentifikasi
sistem pendukung yang
tersedia
14. Damping saat berduka (mis:
penyakit kronis, kecacatan)
15. Perkenalkan dengan orang
atau kelompok yang berhasil
mengalami pengalaman sama
16. Dukung penggunaan
mekanisme pertahanan yang
tepat
17. Kurangi rangsangan
lingkungan yang mengancam

Edukasi
1. Anjurkan menjalin hubungan
yang memiliki kepentingan
dan tujuan sama
2. Anjurkan penggunaan
sumber spiritual, jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
4. Anjurkan keluarga terlibat
5. Anjurkan membuat tujuan
yang lebih spesifik
6. Ajarkan cara memecahkan
masalah secara konstruktif
7. Latih penggunaan Teknik
relaksasi
8. Latih keterampilan sosial,
sesuai kebutuhan
9. Latih mengembangkan
penilaian obyektif
II. Implementasi Dan Evaluasi

No Wak tu Implementasi Evaluasi


1 Juma 1. Mengidentifikasi respon 1. Ny.I mengatakan dalam
t, 7 emosional terhadap kondisi memutuskan masalah tidak
Juli saat ini pernah ada kata sepakat saat
2023. 2. Mengidentifikasi beban S itu juga
16.00 prognosis secara psikologis 1. Ny.I tampak merasa
WIB 3. Mengidentifikasi pemahaman diabaikan saat
O
tentang keputusan perawatan penyampaianya dan
setelah pulang menahan perih.
4. Mengidentifikasi kesesuaian 2. Ny.I tampak tidak
antara harapan pasien, diberikan kesempatan
keluarga, dan tenaga dalam pemberikan
kesehatan masukan dan pendapat
dalam penyampaianya

A Masalah belum teratasi


Rencanakan kunjungan
P Berikutnya:
1. Dengarkan masalah, perasaan,
dan pertanyaan keluarga.
2. Terima nilai-nilai keluarga
dengan cara yang tidak
menghakimi
3. Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga
No Wakt u Implementasi Evaluasi

2 Saptu, 1. Mengidentifikasi respon Ny.I mengatakan mulai ada


8 emosional terhadap kondisi gambaran dalam menyelesaiakn
Juli saat ini masalah, harus tenang dan berfikir
2023. 2. Mengidentifikasi beban S jernih agra tidak ikut mnarah
16.00 prognosis secara psikologis
WIB 3. Mengidentifikasi
pemahaman tentang
keputusan perawatan setelah
O Ny.I tampak tenang dan terlihat
pulang
rileks
4. Mengidentifikasi kesesuaian
A Masalah teratasi sebagian
antara harapan pasien,
Kontrak waktu untuk kunjungan
keluarga, dan tenaga
P berikutnya.
kesehatan
1. Dengarkan masalah, perasaan,
dan pertanyaan keluarga.
2. Terima nilai-nilai keluarga
dengan cara yang tidak
menghakimi
3. Fasilitasi pengungkapan
perasaan antara pasien dan
keluarga
4. Fasilitasi pengambilan
keputusan dalam merencanakan
perawatan jangka Panjang, jika
perlu
5. Fasilitasi anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik nilai
No Wakt u Implementasi Evaluasi

3 Ming 1. Mengidentifikasi respon Ny.I mengatakan senang ada yang


gu, 9 emosional terhadap kondisi mebantu memberikan masukan dan
Juli saat ini gambaran dalam memberikan solusi
2023. 2. Mengidentifikasi beban S dalam masalah di keluarganya.
16.00 prognosis secara psikologis
WIB 3. Mengidentifikasi
pemahaman tentang
keputusan perawatan setelah
O Ny.I tampak tenang
pulang
4. Mengidentifikasi kesesuaian
A Masalah teratasi sebagian
antara harapan pasien,
Kontrak waktu untuk kunjungan
keluarga, dan tenaga
P berikutnya.
kesehatan
1. Fasilitasi pengambilan
keputusan dalam merencanakan
perawatan jangka Panjang, jika
perlu
2. Fasilitasi anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik nilai

Anda mungkin juga menyukai