Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR KELOMPOK |

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK NY. G DENGAN DIAGNOSA INFEKSI


SALURAN KEMIH (ISK)
DI RS CINTA KASIH CIPUTAT
Dosen pembimbing
Ns. Suheti, M.Kep

KELOMPOK 4
Dadan Rahlan Y W (202207064)
Desyana (202207060)
Hardhita Martanto (202207068)
Masdina Rani S (202207044)
Meilyndawati (202207045)
M. Amin Sucipto (202207039)
Nurhayati (202207041)
Retna Nurdina (202207074)
Susi Marini Susanti (202207040)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS
STASE KEPERAWATAN GERONTIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ICHSAN SATYA BINTARO
LATAR BELAKANG

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi


akibat berkembangbiaknya mikroorganisme
di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan ISK di Indonesia masih
normal air kemih tidak mengandung bakteri, cukup banyak, mencapai 90-
virus atau mikoroorganisme lain. 100 kasus per 100.000
penduduk pertahun nya atau
ISK penyakit infeksi yang ke-2 tersering sekitar 180.000 kasus baru
pertahun (Kemenkes, 2016).
pada tubuh sesudah infeksi saluran
pernafasan dan sebanyak 8,3 juta kasus
dilaporkan per tahun. Infeksi ini juga lebih
sering dijumpai pada wanita dari pada laki- Pada usia 40 – 60 tahun
laki. Indonesia merupakan negara mempunyai angka prevalensi 3,2
berpenduduk ke empat terbesar dunia %. Sedangkan pada usia sama
setelah Cina, India dan Amerika Serikat atau diatas 65 tahun kira-kira
(wHO, 2013) mempunyai angka prevalensi ISK
sebesar 20%.

1 2 3 4
KONSEP DASAR LANSIA

Lansia atau menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk

01 infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang menyebabkan penyakit degenerative misal,


hipertensi, arterioklerosis, diabetes mellitus dan kanker (Nurrahmani, 2012).

Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan dunia (WHO)


lanjut usia meliputi :

Usia pertengahan (middle age), kelompok usia 45-59 tahun.


Lanjut usia (elderly), kelompok 60-74tahun
Lanjut usia (old), kelompok usia 74-90tahun
Lansia sangat tua (very old), kelompok usia >90tahun
Perubahan Pada
Lansia

Perubahan Psikososial
Perubahan Fisik
3
1
Perubahan Mental 4
Perubahan Spiritual
2

Menurut Atthurita Choiru Ummah (2016).


Perubahan-perubahan yang terjadi akibat proses
penuaan
Penyakit yang sering diderita Lansia

Gangguan sirkulasi darah, seperti : hipertensi, kelainan pembuluh darah,


01 gangguan pembuluh darah diotak (coroner), dan ginjal.

Gangguan metabolism hormonal, seperti : diabetes mellitus,


02
klimakterium, dan ketidakseimbangan tiroid.

03 Gangguan pada persendian, seperti : osteoarthritis, gout arthritis,


ataupun penyakit kolagen lainnya.

04 Berbagai macam neoplasma


KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI SALURAN
KEMIH (ISK)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembangbiaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikoroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat
terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin
ternyata wanita lebih sering menderita infeksi daripada pria (Sudoyo Aru, dkk 2019).

Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut


• Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang kurang
ekfektif
• Mobilitas menurun
• Nutrisi yang sering kurang baik
• Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral
• Adanya ambatan pada aliran urin
• Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.
PATOFISIOLOGI

Sumber :
(Amin Hardi,
2015).
TINJAUAN KASUS
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
G. Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kemih (ISK)
H. Terapi Farmakologis
 Ceftriaxone 2 x 1 gr/IV
I. Analisa Data
N Data Etiologi Masalah N Data Etiologi Masalah N Data Etiologi Masalah
o o o

1 DS : Mikroorganisme Nyeri Akut 2 DS : Hambatan Perubahan pola 3 DS : Mikroorganise Defisit


 Klien (Jamur) berhubungan  Klien pada aliran eliminasi urin  Klien bakteri/jamur pengetahuan
mengatakan ↓  dengan Agen mengatakan urine berhubungan mengatakan  ↓ berhubugan
nyeri setiap Uretra pencedera sering BAK  ↓ dengan iritasi bingung Berkoloni dengan
BAK ↓  fisiologis tapi sedikit Distensi kandung kemih dengan divulva kurangnya
 P : Nyeri Kandung Kemih kandung penyakitnya   ↓ terpapar
saat BAK ↓  DO : kemih yang yang Masuk ke informasi
Q : Rasanya Kerusakan  Warna urine berlebihan dialaminya urinaria dan
panas perih kontrusia kuning keruh  ↓ saat ini uretra
R : diperut ↓   Terdapat Penurunan   ↓
bagian bawah Kandung kemih bakteri dan resistensi DO : Hospitalisasi
S:3 tidak utuh jamur pada terhadap  Klien terlihat   ↓
T : terus ↓  urine invasi bakteri bingung Kurang
menerus setiap urine masuk ke  Terdapat ↓  pengetahuan
kali BAK peritoneum eritrosit Menyebar ke
↓  sedimen 2 - 4 Trakus
DO : peritonitis urinaris
 Klien ↓   ↓
tampak Nyeri Frekuensi
meringis kemih
 Klien meningkat
tampak ↓ 
memegang Perubahan
perut bagian pola
bawah eliminasi
setiap kali urine
BAK
J. Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI

1 Nyeri Akut ((D.0077)) Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri I.08238)


berhubungan dengan Agen Setalah dilakukan tindakan Observasi :
pencedera fisiologis keperawatan selama 1 x 24 jam  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
DS : diharapkan nyeri akut teratasi ditandai nyeri
 Klien mengatakan nyeri setiap dengan :  Identifikasi skala nyeri
BAK  Identifikasi nyeri non verbal
 P : Nyeri saat BAK  Keluhan nyeri menurun  Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Q : Rasanya panas perih  Meringis menurun Terapeutik :
R : diperut bagian bawah  Skala nyeri menurun  Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (teknik
S:3 relaksasi napas dalam)
T : terus menerus setiap kali  Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
BAK Edukasi :
DO :  Jelaskan penyebab, periode dan pemicu rasa nyeri
 Klien tampak meringis  Jelaskan strategi meredam rasa nyeri
 Klien tampak memegang perut  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk meredam rasa nyeri (teknik
bagian bawah setiap kali BAK relaksasi napas dalam)
J. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
2 Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
Perubahan pola eliminasi Eliminasi Urine (L.04034)
urin (D.0040) berhubungan Setalah dilakukan tindakan keperawatan
Observasi
dengan iritasi kandung kemih selama 2 x 24 jam diharapkan perubahan
 Identifikasi tanda dan gejala retensi urine
pola eliminasi urine membaik ditandai
 Identifikasi penyebab retensi urine
DS :
dengan :
 Klien mengatakan sering  Identifikasi dan mengelola pola eliminasi urine
BAK tapi sedikit
 Monitor eliminasi urine (frekuensi, volume, konsistensi dan warna)
 Klien mengatakan ketika
 Keluhan berkemih tidak tuntas
BAK seperti tidak tuntas Terapeutik
 Sering terbangun pada menurun
 Catat waktu dan peneluaran kemih
malam hari untuk BAK
 Frekuensi BAK membaik
±5x  Ambil sample urine tenggah untuk di periksa laboratorium urine
 Klien mengatakan nyeri  Desakan berkemi menurun
lengkap
setiap BAK dengan Skala
 Disuria menurun
Nyeri 3 Edukasi
 Karakteristik urine membaik
 Edukasi tanda gejala dan penyebab ISK
DO :
 Warna urine kuning keruh  Edukasi waktu untuk mengkonsumsi cairan yang cukup
 Terdapat jamur/bakteri
 Edukasi terapi modalitas penguatan otot berkemih (senam kegel
pada urine
 Eritrosit sedimen 2 - 4 exercise).
J. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI
2 Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
Perubahan pola eliminasi Eliminasi Urine (L.04034)
urin (D.0040) berhubungan Setalah dilakukan tindakan keperawatan
Observasi
dengan iritasi kandung kemih selama 2 x 24 jam diharapkan perubahan
 Identifikasi tanda dan gejala retensi urine
pola eliminasi urine membaik ditandai
 Identifikasi penyebab retensi urine
DS :
dengan :
 Klien mengatakan sering  Identifikasi dan mengelola pola eliminasi urine
BAK tapi sedikit
 Monitor eliminasi urine (frekuensi, volume, konsistensi dan warna)
 Klien mengatakan ketika
 Keluhan berkemih tidak tuntas
BAK seperti tidak tuntas Terapeutik
 Sering terbangun pada menurun
 Catat waktu dan peneluaran kemih
malam hari untuk BAK
 Frekuensi BAK membaik
±5x  Ambil sample urine tenggah untuk di periksa laboratorium urine
 Klien mengatakan nyeri  Desakan berkemi menurun
lengkap
setiap BAK dengan Skala
 Disuria menurun
Nyeri 3 Edukasi
 Karakteristik urine membaik
 Edukasi tanda gejala dan penyebab ISK
DO :
 Warna urine kuning keruh  Edukasi waktu untuk mengkonsumsi cairan yang cukup
 Terdapat jamur/bakteri
 Edukasi terapi modalitas penguatan otot berkemih (senam kegel
pada urine
 Eritrosit sedimen 2 - 4 exercise).
J. Intervensi Keperawatan
No SDKI SLKI SIKI

3 Defisit pengetahuan (D.0111) Tingkat Pengetahuan (L.12111) Setalah Edukasi Kesehatan (I.12383)
berhubugan dengan kurangnya dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x
terpapar informasi. 24 jam diharapkan perubahan tingkat Observasi :
pengetahuan meningkat ditandai dengan :  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
DS :  Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan meurunkan
 Klien mengatakan  Perilaku sesuai anjuran, verbalisasi pengetahuan penyakit ISK
bingung dengan minat dalam belajar, kemampuan Terapeutik :
penyakitnya yang menjelaskan pengetahuan tentang suatu  Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
dialaminya saat ini topik, kemampuan menggambarkan  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
DO : pengalaman sebelumnya yang sesuai  Berikan kesempatan unuk bertanya
 Klien terlihat bingung dengan topik dan perilaku sesuai dengan Edukasi :
pengetahuan meningkat  Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
 Pertanyaan masalah yang sedang  Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk pola berkemih
dihadapi, persepsi yang keliru terhadap dengan baik
masalah dan menjalani pemeriksaan
yang tidak tepat menurun
J. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
Selasa Nyeri Akut ((D.0077)) 1. Mengidentifikasi lokasi, Subjektif :
9 Mei 2023 berhubungan dengan karakteristik, durasi, frekuensi,  Ny. G mengatakan masih merasa nyeri saat BAK
jam : 16.00 wib Agen pencedera kualitas, intensitas nyeri P : Nyeri saat BAK
fisiologis 2. Mengidentifikasi skala nyeri Q : Rasanya panas perih
I 3. Mengidentifikasi nyeri non verbal R : diperut bagian bawah
4. Memonitor keberhasilan terapi S :3
komplementer yang sudah T : terus menerus setiap kali BAK
diberikan
5. Memberikan teknik Objektif :
nonfarmakologis untuk  Klien tampak meringis setiap kali setelah BAK
mengurangi rasa nyeri (teknik  Klien masih tampak memegang perut bagian bawah setiap kali
relaksasi napas dalam) setelah BAK
6. Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri Assesment :
7. Menjelaskan penyebab, periode masalah Ny. G belum teratasi
dan pemicu rasa nyeri
8. Menjelaskan strategi meredam Planning :
rasa nyeri  Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non verbal
 Mengevaluasi teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(teknik relaksasi napas dalam) secara mandiri
J. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
Selasa Perubahan pola 1. Mengidentifikasi dan mengelola Subjektif :
9 Mei 2023 eliminasi urin pola eliminasi urine  Ny. G mengatakan masih sering BAK tapi sedikit, masih merasa
jam : 16.30 wib (D.0040) berhubungan 2. Mengidentifikasi tanda dan tidak tuntas dan nyeri saat BAK dengan skala nyeri 3.
dengan iritasi kandung gejala retensi urine  Frekuensi BAK malam masih sering ±5x
I kemih 3. Mengidentifikasi penyebab
retensi urine Objektif :
4. Memonitor eliminasi urine  Warna urine kuning keruh
(frekuensi, volume, konsistensi  Terdapat jamur/bakteri pada urine
dan warna)  Eritrosit sedimen 2 - 4
5. Mencatat waktu dan pengeluaran
kemih Assesment :
6. Mengedukasi tanda gejala dan masalah Ny. G belum teratasi
penyebab ISK
7. Mengedukasi waktu untuk Planning :
mengkonsumsi cairan yang  Mengidentifikasi dan mengelola pola eliminasi urine
cukup  Memonitor eliminasi urine (frekuensi, volume, konsistensi dan
8. Mengedukasi terapi modalitas warna)
penguatan otot berkemih  Mencatat waktu dan pengeluaran kemih
 Mengevaluasi terapi modalitas penguatan otot berkemih secara
mandiri (senam kegel exercise).
J. Implementasi Keperawatan

Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Selasa Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi kesiapan dan Subjektif :
9 Mei 2023 (D.0111) kemampuan menerima informasi  Ny. G mengatakan sudah mengerti informasi mengenai penyakit
jam : 17.00 wib berhubugan dengan 2. Mengidentifikasi faktor-faktor ISK
kurangnya terpapar yang dapat meningkatkan dan  
I informasi meurunkan pengetahuan  
penyakit ISK Objektif :
3. Menyediakan materi dan media  Ny. G tampak mengerti dan antusias untuk bertanya mengenaik
pendidikan kesehatan penyakit ISK
4. Menjadwalkan pendidikan  
kesehatan sesuai kesepakatan Assesment : masalah teratasi
5. Memberikan kesempatan unuk
bertanya Planning :
6. Menjelaskan faktor resiko yang  intervensi dihentikan
dapat mempengaruhi kesehatan
7. Mengajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk pola berkemih
dengan baik
J. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Jam
Rabu Nyeri Akut ((D.0077)) 1. Mengidentifikasi lokasi, Subjektif :
10 Mei 2023 berhubungan dengan karakteristik, durasi, frekuensi,  Ny. G mengatakan terkadang masih merasa nyeri saat BAK
jam : 16.00 wib Agen pencedera kualitas, intensitas nyeri  P : Nyeri saat BAK
fisiologis 2. Mengidentifikasi skala nyeri Q : Rasanya panas perih
II 3. Mengidentifikasi nyeri non R : diperut bagian bawah
verbal S :2
4. Mengevaluasi teknik T : terkadang setiap kali BAK
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik Objektif :
relaksasi napas dalam) secara  Klien tampak terkadang masih tampak meringis setiap kali setelah
mandiri BAK
5. Mengontrol lingkungan yang  
memperberat rasa nyeri Assesment :
masalah Ny. G belum teratasi
 
Planning :
 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non verbal
 Mengevaluasi teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam) secara mandiri.
J. Implementasi Keperawatan

Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Rabu Perubahan pola 1. Mengidentifikasi dan mengelola Subjektif :
10 Mei 2023 eliminasi urin pola eliminasi urine  Ny. G mengatakan frekuensi BAK sudah mulai berkurang namun
jam : 16.30 wib (D.0040) berhubungan 2. Memonitor eliminasi urine perasaan untuk BAK belum tuntas masih ada dan masi sedikit
dengan iritasi kandung (frekuensi, volume, konsistensi terasa nyeri dengan skala nyeri 2.
II kemih dan warna)  Frekuensi BAK malam mulai berkurang ±3x
3. Mencatat waktu dan pengeluaran
kemih Objektif :
4. Mengevaluasi terapi modalitas  Warna urine kuning keruh
penguatan otot berkemih secara  Terdapat jamur/bakteri pada urine
mandiri  Eritrosit sedimen 2 - 4
 
Assesment :
masalah Ny. G belum teratasi
 
Planning :
 Memonitor eliminasi urine (frekuensi, volume, konsistensi dan
warna)
 Mencatat waktu dan pengeluaran kemih
 Mengevaluasi terapi modalitas penguatan otot berkemih secara
mandiri (senam kegel exercise).
J. Implementasi Keperawatan

Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Kamis Nyeri Akut ((D.0077)) 1. Mengidentifikasi lokasi, Subjektif :
11 Mei 2023 berhubungan dengan karakteristik, durasi, frekuensi,  Ny. G nyeri saat BAK mulai berkurang
jam : 16.00 wib Agen pencedera kualitas, intensitas nyeri  P : Nyeri saat BAK
fisiologis 2. Mengidentifikasi skala nyeri Q : Rasanya panas perih
III 3. Mengidentifikasi nyeri non R : diperut bagian bawah
verbal S :1
4. Mengevaluasi teknik T : terkadang setiap kali BAK
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (teknik Objektif :
relaksasi napas dalam) secara  Klien tampak lebih tenang setiap kali setelah BAK
mandiri
Assesment :
masalah Ny. G teratasi sebagian
 
Planning :
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi nyeri non verbal
 Mengevaluasi teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (teknik relaksasi napas dalam) secara mandiri
J. Implementasi Keperawatan

Hari/Tanggal/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Jam
Rabu Perubahan pola 1. Memonitor eliminasi urine Subjektif :
10 Mei 2023 eliminasi urin (frekuensi, volume, konsistensi  Ny. G mengatakan frekuensi BAK sudah tidak begitu sering namun
jam : 16.30 wib (D.0040) berhubungan dan warna) perasaan untuk BAK belum tuntas masih sedikit ada serta rasa
dengan iritasi kandung 2. Mencatat waktu dan pengeluaran nyeri setia kali BAK muali berkurang dengan skala nyeri 1.
III kemih kemih  Frekuensi BAK malam mulai berkurang ± 2x
3. Mengevaluasi terapi modalitas
penguatan otot berkemih secara Objektif :
mandiri  Warna urine kuning
 Terdapat jamur/bakteri pada urine
 Eritrosit sedimen 2 - 4
 
Assesment :
masalah Ny. G teratasi sebagian
 
Planning :
 Memonitor eliminasi urine (frekuensi, volume, konsistensi dan
warna)
 Mencatat waktu dan pengeluaran kemih
 Mengevaluasi terapi modalitas penguatan otot berkemih secara
mandiri (senam kegel exercise)
 Mengambil sample urine tengah untuk di periksa laboratorium
urine lengkap
TERIMAKASIH~

Anda mungkin juga menyukai