HALUSINASI
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa
C. RENTANG RESPON
Rentang respon pada individu dengan halusinasi menurut (Saleha, 2022) dapat
di jelaskan pada gambar di bawah :
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Gambar 1.1 Rentang Respon Halusinasi (Saleha, 2022) di kutip dari (Stuart dan
Sundeen 1998).
Isolasi Sosial
2. Klien dapat mengenal 1. Setelah ....x interaksi klien 1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap 1. Kontak sering dan singkat
halusinasinya. menyebutkan : 2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan selain upaya membina
1) Isi halusinasinya, jika klien sedang berhalusinasi : hubungan saling percaya,
2) Waktu
3) Frekuensi 1) Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu juga dapat memutuskan
4) Situasi dan kondisi yang (halusinasi dengar/ lihat/ penghidu/ raba/ halusinasi.
menimbulkan halusinasi kecap). 2. Mengenal perilaku pada saat
2) Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang halusinasi timbul,
2. Setelah …x interaksi klien sedang dialaminya.
memudahkan perawat
menyatakan perasaan dan 3) Katakan bahwa perawat percaya klien
dalam melakukan
responnya saat mengalami. mengalami hal tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya (dengan nada
intervensi.
halusinasi : 3. Mengenal halusinasi
bersahabat tanpa menuduh atau
1) Marah memungkinkan klien untuk
menghakimi).
2) Takut
4) Katakan bahwa ada klien lain yang menghindarkan faktor
3) Sedih
mengalami hal yang sama. pencetus timbulnya
4) Senang
5) Cemas 5) Katakan bahwa perawat akan membantu halusinasinya.
klien. 4. Dengan mengetahui waktu,
6) Jengkel
3. Jika klien sedang berhalusinasi klarifikasi isi dan frekuensi munculnya
tentang adanya pengalaman halusinasi, halusinasi mempermudah
diskusikan dengan klien : tindakan keperawatan yang
1) Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi akan di lakukan perawat.
(pagi, siang, sore, malam atau sering dan 5. Untuk mengidentifikasi
kadang-kadang).
pengaruh halusinasi pasien.
2) Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau 6. Agar klien mengetahui
tidak menimbulkan halusinasi.
akibat dari menikmati
4. Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan
halusinasi sehingga klien
jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan
meminimalisir
untuk mengungkapkan perasaannya.
halusinasinya.
5. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan
untuk mengatasi perasaan tersebut.
6. Diskusikan tentang dampak yang akan
dialaminya bila klien menikmati
halusinasinya.
3. Klien dapat mengontrol 1. Setelah …x interaksi klien 1. Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang 1. Upaya untuk memutuskan
halusinasinya. menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, siklus halusinasi sehingga
biasanya dilakukan untuk menyibukkan diri, dll). Diskusikan cara yang halusinasi tidak berlanjut.
mengendalikan halusinasinya. digunakan klien : 2. Resinforcement positif dapat
1) Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian. menngkatkan harga diri klien.
2. Setelah …x interaksi klien
2) Jika cara yang digunakan maladaptif 3. Memberikan alternatif pilihan
menyebutkan cara baru
diskusikan kerugian cara tersebut. bagi klien untuk mengontrol
mengontrol halusinasi.
Diskusikan cara baru untuk memutus/ lingkungan.
2. Setelah …x interaksi klien dapat
mengontrol timbulnya halusinasi : 4. Memotivasi dapat
memilih dan memperagakan cara
1) Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak meningkatkan kegiatan klien
mengatasi halusinasi (dengar/ lihat/
nyata (“saya tidak mau dengar/ lihat/ untuk mencoba memilih salah
penghidu/ raba/ kecap).
penghidu/ raba/ kecap”) pada saat halusinasi satu cara mengendalikan
3. Setelah …x interaksi klien
terjadi. halusinasi dan dapat
melaksanakan cara yang telah dipilih
2) Menemui orang lain perawat/ teman/ anggota meningkatkan harga diri klien.
untuk mengendalikan halusinasinya.
keluarga) untuk menceritakan halusinasinya. 5. Memberi kesempatan kepada
4. Setelah …x pertemuan klien 3) Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan klien untuk mencoba cara yang
mengikuti terapi aktivitas sehari-hari yang telah disusun. sudah di pilih.
kelompok. 4) Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa 6. Stimulasi persepsi dapat
jika sedang berhalusinasi. mengurangi perubahan
2. Bantu klien memilih cara yang sudah diajarkan interpretasi realitas klien
dan latih untuk mencobanya. akibat halusinasi.
3. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang
dipilih dan dilatih.
4. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih,
jika berhasil beri pujian.
5. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi.
4. Klien dapat dukungan dari 1. Setelah …x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk 1. Untuk mendapatkan
keluarga dalam mengontrol keluarga menyatakan setuju untuk pertemuan (waktu, tempat, dan topik). bantuan keluarga
halusinasinya. mengikuti pertemuan dengan 2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat mengontrol halusinasi.
perawat. pertemuan keluarga/ kunjungan rumah). 2. Untuk mengetahui
2. Setelah …x interaksi keluarga 1) Pengertian halusinasi pengetahuan keluarga dan
menyebutkan pengertian, tanda 2) Tanda dan gejala halusinasi. meningkatkan kemampuan
dan gejala, proses terjadinya 3) Cara yang dapat dilakukan klien dan pengetahuan tentang
halusinasi dan tindakan untuk keluarga untuk memutus halusinasi. halusinasi
4) Obat-obatan halusinasi. 1) Agar keluarga dapat
mengendalikan halusinasi.
5) Cara merawat anggota keluarga yang merawat klien atau anggota
halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan keluarga lain yang
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian berhalusinasi dirumah
bersama, memantau obat-obatan dan cara 2) Keluarga klien menjadi
pemberiannya untuk mengatasi halusinasi). tahu cara mencari bantuan
6) Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit jika halusinasi tidak dapat
dan bagaimana cara mencari bantuan jika diatasi dirumah.
halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.
5.Klien dapat memanfaatkan 1. Setelah …x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan Dengan menyebutkan dosis,
obat dengan baik. menyebutkan : kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis, frekuensi dan manfaat obat,
1) Manfaat minum obat cara, efek terapi dan efek samping penggunaan diharapkan klien melaksanakan
2) Kerugian tidak minum obat minum obat program pengobatan.
3) Nama, warna, dosis,efek terapi 2. Pantau klien saat penggunaan obat 1. Menilai kemampuan klien
dan efek samping obat 3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan dalam pengobatannya
2. Setelah …x interaksi klien benar. sendiri.
2. Program pengobatan dapat
mendemontrasikan penggunaan 4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter. berjalan sesuai rencana.
obat dengan benar.
5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ 3. Dengan mengetahui prinsip
3. Setelah …x interaksi klien
perawat jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. penggunaan obat, maka
menyebutkan akibat minum obat kemandirian klien untuk
tanpa konsultasi dokter. pengobatan dapat
ditingkatkan secara bertahap
DAFTAR PUSTAKA
Rafika, R. (2022). Studi Kasus Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan
Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran di Wilayah Kerja PUSKESMAS
Wonorejo Cendana Samarinda
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki – laki
Tanggal Pengkajian : 04 April 2023
Umur : 32 Tahun
RM No. : 00.987.176
Informan : Keluarga
√ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
Berhasil √ Kurang berhasil Tidak Berhasil
3. Aniaya Fisik pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniaya seksual
Penolakan
Tindakan kriminal
Jelaskan:
Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien mengalami
gangguan jiwa sejak 4 tahun yang lalu dan dirawat yang ke 3 kalinya diantar
oleh keluarga ke rumah sakit jiwa bulan ini.
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, seksual, penolakan
kekerasan dalam keluatga maupun tindakan kriminal.
Masalah keperawatan :
Koping Inefektif
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ?
Ya √ Tidak
Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan
...................................... ............................ ...................................
...................................... ............................ ...................................
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien tidak mengalami masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 122/74 MmHg N : 82x/Menit S : 36.30C P : 18x/Menit
2. Ukur : TB : 163Cm BB : 57kg
3. Keluhan Fisik : Ya √ Tidak
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang sedang di rasakan.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Tn. D
Keterangan :
: Laki -laki
: Perempuan
: Pasien
X : Meninggal
Jelaskan :
Klien adalah anak pertama dari 5 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
ayahnya, dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dalam
pengambilan keputusan dan penanggung jawab dalam hal financial saat ini
adalah ayah klien, kemampuan pengambilan keputusan untuk pelaksanan
fungsi kesehatan oleh ayah.
Masalah keperawatan :
Koping Keluarga Inefektif
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, klien juga
tidak memiliki cacat tubuh, klien menerima semua anggota tubuhnya.
b. Identitas :
Klien menyadari dia seorang laki-laki, berusia 32tahun anak pertama dari 5
bersaudara, belum mempunyai pasangan.
c. Peran :
Klien mengatakan dirinya seorang anak laki-laki dan anak yang pertama
yang belum bisa membantu ayahnya serta belum mempunyai pasangan
yang bisa membuatnya semangat menjalani hidup.
d. Ideal diri :
Klien berharap ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit serta bisa
bekerja dan menikah.
e. Harga diri :
Klien mengatakan dirinya malu karena sampai saat ini masih sakit dan
belum bisa bekerja. Klien mengatakan malu sampai saat ini belum menikah.
Masalah Keperawatan :
Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti yaitu keluarga terutama ayahnya.
b. Peran serta dalam kegiatan Kelompok / Masyarakat :
Klien mengatakan jarang ngobrol dengan orang lain karena klien
mengatakan lebih sering sendiri, dan klien juga mengatakan malas untuk
bergaul keluar rumah. Klien mengatakan ia hanya bicara seperlunya saja
dengan orang-orang.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien menganut agama islam, sebelum melakukan aktivitas klien bisanya
berdo’a terlebih dahulu seperti sebelum makan dan tidur.
b. Kegiatan ibadah :
Klien mengerjakan sholat, tetapi tidak rutin 5 waktu.
Masalah keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan
Jelaskan :
Klien tampak tidak focus saat menceritakan kondisi dan keluarganya,
pandangan mata klien menunduk kebawah.
Masalah Keperawatan :
Gangguan Proses Pikir
7. Persepsi
√ Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas
suaranya, klien mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk
melakukan hal yang berbahaya, klien mengatakan suara bisikan sering
muncul tidak menentu kadang muncul kadang tidak, dan suara itu lamanya
biasa 5-10 detik, klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri,
klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha
mendengarkan apa yang dibisikan oleh suara itu.
Masalah Keperawatan :
Halusinasi Pendengaran
8. Poses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan Asosiasi
√
Waham
Jelaskan :
Klien mengatakan semenjak masuk RS klien hanya berbicara kepada
beberapa orang saja dan itu juga seperlunya saja.
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
10. Tingkat Kesadaran
Jelaskan :
Kemampuan penilaian klien baik, klien mampu mengambil keputusan
seperti pada saat klien ditanya kapan waktu untuk pertemuan selanjutnya
klien mampu menjawab.
Masalah Keperawatan :
Tidak ada maslah keperawatan
14. Daya titik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
2. BAB /BAK
4. Berpakaian /berhias
7. Pemeliharaan kesehatan
Belanja Ya √ Tidak
Transportasi Ya √ Tidak
Lain-lain Ya √ Tidak
Jelaskan :
Klien memerlukan bantuan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Masalah Keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Adaptif Maladaptif
Jelaskan :
Klien malas untuk bergaul keluar rumah. Klien mengatakan semenjak
masuk RS klien hanya berbicara kepada beberapa orang saja dan itu juga
seperlunya saja.
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
Masalah Keperawatan :
Isolasi Sosial
Meilyndawati
XIII. ANALISA DATA
Inisial Nama : Tn. D Ruangan : Kenanga No RM : 000.987.176
Hari, DATA FOKUS MASALAH
Tanggal
Jam
Selasa, 04 DS : Gangguan
April 2023 1. Klien mengatakan sering mendengar Persepsi Sensori ;
08.00 WIB suara bisikan yang tidak jelas Halusinasi
suaranya. pendengaran
2. Klien mengatakan bisikan itu
terkadang menyurunya untuk
melakukan hal yang berbahaya.
3. Klien mengatakan suara bisikan sering
muncul tidak menentu kadang muncul
kadang tidak, dan suara itu lamanya
biasa 5-10 detik.
4. Klien mengatakan bisikan muncul
pada saat sedang sendiri.
5. Klien mengatakan jika bisikan itu
muncul klien selalu berusaha
mendengarkan apa yang dibisikan oleh
suara itu.
DO :
1. Klien nampak mondar-mandir
sambilberbicara sendiri
2. Klien nampak bingung
DO :
1. Klien nampak menyendiri
2. Afek Tumpul
3. Volume suara klien saat berbicara rendah
DO :
1. Klien nampak berbicara dengan beberapa
orang tertentu
2. Klien nampak tidak mau berinteraksi
dengan orang lain
3. Klien berbicara seperlunya
4. Klien nampak tidak bersemangat saat
berbicara
5. Klien nampak lesu
6. Klien nampak sedih
7. Klien nampak tidak ada kontak mata,
pandangan mata menunduk kebawah
DO :
1. Klien nampak sedih
2. Klien nampak marah-marah ketika
mendengar suara bisikan
XIV. POHON MASALAH
Koping
Isolasi Sosial Koping Keluarga
Inefektif
Inefektif
3. Klien dapat mengontrol 1. Setelah 2x interaksi klien Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang 1. Upaya untuk memutuskan
halusinasinya. menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah, siklus halusinasi sehingga
biasanya dilakukan untuk menyibukkan diri, dll). Diskusikan cara yang halusinasi tidak berlanjut.
mengendalikan halusinasinya. digunakan klien : 2. Resinforcement positif
2. Setelah 2x interaksi klien 1) Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian. dapat menngkatkan harga
menyebutkan cara baru 2) Jika cara yang digunakan maladaptif diri klien.
mengontrol halusinasi. diskusikan kerugian cara tersebut. 3. Memberikan alternatif
2. Setelah 2x interaksi klien dapat Diskusikan cara baru untuk memutus/ pilihan bagi klien untuk
memilih dan memperagakan cara mengontrol timbulnya halusinasi : mengontrol lingkungan.
mengatasi halusinasi (dengar/ 1) Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak 4. Memotivasi dapat
lihat/ penghidu/ raba/ kecap). nyata (“saya tidak mau dengar/ lihat/ meningkatkan kegiatan
3. Setelah 2x interaksi klien penghidu/ raba/ kecap”) pada saat halusinasi klien untuk mencoba
melaksanakan cara yang telah terjadi. memilih salah satu cara
dipilih untuk mengendalikan 2) Menemui orang lain perawat/ teman/ mengendalikan halusinasi
halusinasinya. anggota keluarga) untuk menceritakan dan dapat meningkatkan
4. Setelah 2x pertemuan klien halusinasinya. harga diri klien.
mengikuti terapi aktivitas 3) Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan 5. Memberi kesempatan
kelompok. sehari-hari yang telah disusun. kepada klien untuk mencoba
4) Meminta keluarga/ teman/ perawat menyapa cara yang sudah di pilih.
jika sedang berhalusinasi. 6. Stimulasi persepsi dapat
1. Bantu klien memilih cara yang sudah mengurangi perubahan
diajarkan dan latih untuk mencobanya. interpretasi realitas klien
2. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang akibat halusinasi.
dipilih dan dilatih.
3. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan
dilatih, jika berhasil beri pujian.
4. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi.
4. Klien dapat dukungan 1. Setelah 3x pertemuan keluarga, 1. Buat kontrak dengan keluarga untuk 1. Untuk mendapatkan
dari keluarga dalam keluarga menyatakan setuju untuk pertemuan (waktu, tempat, dan topik). bantuan keluarga
mengontrol mengikuti pertemuan dengan 2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat mengontrol halusinasi.
halusinasinya. perawat. pertemuan keluarga/ kunjungan rumah).
2. Setelah 3x interaksi keluarga 1) Pengertian halusinasi 2. Untuk mengetahui
menyebutkan pengertian, tanda 2) Tanda dan gejala halusinasi. pengetahuan keluarga dan
dan gejala, proses terjadinya 3) Cara yang dapat dilakukan klien dan meningkatkan kemampuan
halusinasi dan tindakan untuk keluarga untuk memutus halusinasi. pengetahuan tentang
mengendalikan halusinasi. 4) Obat-obatan halusinasi. halusinasi
5) Cara merawat anggota keluarga yang 1) Agar keluarga dapat
halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan merawat klien atau
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian anggota keluarga lain
bersama, memantau obat-obatan dan cara yang berhalusinasi
pemberiannya untuk mengatasi dirumah
halusinasi). 2) Keluarga klien menjadi
6) Beri informasi waktu kontrol ke rumah tahu cara mencari
sakit dan bagaimana cara mencari bantuan bantuan jika halusinasi
jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah. tidak dapat diatasi
dirumah.
5.Klien dapat 1. Setelah 2x interaksi klien 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan 1. Dengan menyebutkan dosis,
memanfaatkan obat menyebutkan : kerugian tidak minum obat, nama, warna, frekuensi dan manfaat obat,
dengan baik. 1) Manfaat minum obat dosis, cara, efek terapi dan efek samping diharapkan klien
2) Kerugian tidak minum obat penggunaan minum obat, pantau klien saat melaksanakan program
3) Nama, warna, dosis,efek terapi penggunaan obat pengobatan.
dan efek samping obat 2. Beri pujian jika klien menggunakan obat 2. Menilai kemampuan klien
2. Setelah 2x interaksi klien dengan benar. dalam pengobatannya
mendemontrasikan penggunaan 3. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa sendiri.
obat dengan benar. konsultasi dengan dokter.
3. Setelah 2x interaksi klien 4. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada 3. Program pengobatan dapat
menyebutkan akibat minum obat dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana.
tanpa konsultasi dokter. di inginkan. 4. Dengan mengetahui prinsip
penggunaan obat, maka
kemandirian klien untuk
pengobatan dapat
ditingkatkan secara bertahap