“EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF’’
Disusun Oleh :
FRIDA DILLENIA CONTESA GARCIA
(1911111320041)
b) Cyclic change, perubahan yang terjadi secara periodic dalam satu tahun,
atau lebih. Fluktuasi jangka pendek sering ditemukan dalam epidemik
penyakit
a. Umur.
Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-
penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam
hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur. Dengan cara ini
orang dapat membacanya dengan mudah dan melihat pola kesakitan atau
kematian menurut golongan umur.
b. Jenis Kelamin.
Angka-angka dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan lebih tinggi
dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi dikalangan pria, juga pada
semua golongan umur. Untuk Indonesia masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan
angka kematian ini, dapat disebabkan oleh faktor-faktor intinsik. Yang pertama
diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan jenis kelamin atau perbedaan
hormonal sedangkan yang kedua diduga oleh karena berperannya faktor-faktor
lingkungan (lebih banyak pria mengisap rokok, minum minuman keras, candu,
bekerja berat, berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan seterusnya).
Sebab-sebab adanya angka kesakitan yang lebih tinggi dikalangan wanita, di Amerika
Serikat dihubungkan dengan kemungkinan bahwa wanita lebih bebas untuk mencari
perawatan. Di Indonesia keadaan itu belum diketahui. Terdapat indikasi bahwa
kecuali untuk beberapa penyakit alat kelamin, angka kematian untuk berbagai
penyakit lebih tinggi pada kalangan pria.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah variabel yang sering pula dilihat hubungannya dengan angka
kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan tingkat kehidupan seseorang.
Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan, pekerjaan,
penghasilan dan banyak contoh ditentukan pula oleh tempat tinggal. Karena hal-hal
ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan
maka tidaklah mengherankan apabila kita melihat perbedaan-perbedaan dalam angka
kesakitan atau kematian antara berbagai kelas sosial. Masalah yang dihadapi
dilapangan ialah bagaimana mendapatkan indikator tunggal bagi kelas sosial. Di
Inggris, penggolongan kelas sosial ini didasarkan atas dasar jenis pekerjaan seseorang
yakni I (profesional), II (menengah), III (tenaga terampil), IV (tenaga setengah
terampil) dan V (tidak mempunyai keterampilan). Di Indonesia dewasa ini
penggolongan seperti ini sulit oleh karena jenis pekerjaan tidak memberi jaminan
perbedaan dalam penghasilan. Hubungan antara kelas sosial dan angka kesakitan atau
kematian kita dapat mempelajari pula dalam hubungan dengan umur, dan jenis
kelamin.
d. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui beberapa jalan
yakni adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan
seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda fisik yang dapat
menimbulkan kecelakaan dan sebagainya. Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress
(yang telah dikenal sebagai faktor yang berperan pada timbulnya hipertensi, ulkus
lambung). Ada tidaknya “gerak badan” didalam pekerjaan; di Amerika Serikat
ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di kalangan mereka
yang mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya “gerak badan”. Karena
berkerumun di satu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi proses penularan
penyakit antara para pekerja. Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui
terkait dengan pekerjaan di tambang.
e. Penghasilan
Yang sering dilakukan ialah menilai hubungan antara tingkat penghasilan dengan
pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahan. Seseorang kurang
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai
cukup uang untuk membeli obat, membayar transport, dan sebagainya.
f. Golongan Etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda didalam kebiasaan makan, susunan genetika,
gaya hidup dan sebagainya yang dapat mengakibatkan perbedaan-perbedaan didalam
angka kesakitan atau kematian. Penelitian pada golongan etnik dapat memberikan
keterangan mengenai pengaruh lingkungan terhadap timbulnya suatu penyakit.
Contoh yang klasik dalam hal ini ialah penelitian mengenai angka kesakitan kanker
lambung. Didalam penelitian mengenai penyakit ini di kalangan penduduk asli di
Jepang dan keturunan Jepang di Amerika Serikat, ternyata bahwa penyakit ini
menjadi kurang prevalen di kalangan turunan Jepang di Amerika Serikat. Ini
menunjukkan bahwa peranan lingkungan penting didalam etiologi kanker lambung.
g. Status Perkawinan
Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan antara angka kesakitan
maupun kematian dengan status kawin, tidak kawin, cerai dan janda; angka kematian
karena penyakit-penyakit tertentu maupun kematian karena semua sebab makin
meninggi dalam urutan tertentu. Diduga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih
tinggi pada yang tidak kawin dibandingkan dengan yang kawin ialah karena ada
kecenderungan orang-orang yang tidak kawin kurang sehat. Kecenderungan bagi
orang-orang yang tidak kawin lebih sering berhadapan dengan penyakit, atau karena
adanya perbedaan-perbedaan dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal
dengan penyebab penyakit-penyakit tertentu.
h. Besarnya Keluarga
Didalam keluarga besar dan miskin, anak-anak dapat menderita oleh karena
penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang.
i. Struktur Keluarga
Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan si ibu
maupun anak. Dikatakan umpamanya bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu
yang berparitas rendah lebih baik dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara
tingkat paritas dan penyakit-penyakit tertentu seperti asma bronchiale, ulkus
peptikum, pilorik stenosis dan seterusnya.
dari studi analitik yang dapat dilakukan suatu saat atau suatu periode
tertentu. Jika studi ini ditujukan kepada sekelompok masyarakat tertentu yang
tetapi jika ditujukan untuk pengamatan secara berkelanjutan maka disebutlah dengan
surveilans serta bila ditujukan untuk menganalisa faktor penyebab atau risiko maupun
akibatnya maka disebut dengan studi potong lintang atau cross
informasi yang diketahui mengenai kejadian, riwayat alamiah dan faktor yang
•Bagaimana terjadinya?
•Bagaimana penyebarannya?
1. What, yaitu apa masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dan berapa
https://www.paei.or.id/epidemiologi-deskriptif/
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-epidemiologi-
deskriptif.html
http://nurekamialawati.blogspot.com/2015/11/babi-pendahuluan-1.html
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/master/pluginfile.php/17103/mod_resource/cont
ent/3/021_Epidemiologi-materi-2.p