Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Bailon, 1978 (dalam Achjar, 2010) berpendapat bahwa keluarga sebagai dua atau
lebih individu yang berhubungan karena hubungan darah, ikatan perkawinan atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam
peranannya dan menciptakan serta mempertahankan budaya.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan (Depkes, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material
yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hbungan yang selaras dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (Menurut
BKKBN, 1999).
2. Ciri-ciri Keluarga

Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai


berikut:
a. Diikat dalam satu perkawinan
b. Ada ikatan batin
c. Ada tanggung jawab masing anggota
d. Ada pengambilan keputusan
e. Kerjasama di antara anggota keluarga
f. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
3. Tipe atau Bentuk Keluarga

Bentuk-bentuk keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009: 6-7)


a. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Ekstended Family)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misal: nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.

1
c. Single parent family
Adalah satu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup
bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
d. Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal
dalam satu rumah yang sama.
e. Blended Family
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
f. Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak,
ibu dan anak-anak dalam satu rumah.
g. Single adult living alone
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang
hidup dalam rumahnya.
h. Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.
4. Fungsi Keluarga

Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009; 11-12)
a. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
1) Sandang, Pangan dan papan
2) Hubungan seksual suami istri
3) Reproduksi atau pengembangan keturunan
b. Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya
(istri dan anaknya)
c. Fungsi Pendidikan
Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial
budaya bagi anak)
d. Fungsi Sosialisasi

2
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi
kualitas generasi yang akan datang
e. Fungsi Perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan,
ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyamanan (fisik,
psikologis) para anggotanya
f. Fungsi Rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan,
keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
g. Fungsi Agama (Religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar
mereka memiliki pedoman hidup yang benar
5. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:


a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu
muda.
d. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.;/span>
e. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas kesehatan yang ada.
6. Tugas Perkembangan sesuai dengan Tahap Perkembangan (Duval)
a. Keluarga baru menikah

1) Membina hubungan Intim


2) Bina hubungan, dengan keluarga lain : teman dan kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana punya anak
b. Keluarga dengan Anak Baru Lahir

1) Persiapan menjadi orang tua


2) Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan seksual

3
c. Keluarga dengan Usia Anak Pra Sekolah

1) Memenuhi kebututuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman


2) Membantu anak untuk bersosialisasi
3) Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar
4) Pembagian tanggung jawab
5) Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah

1) Membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar


2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat
e. Keluarga dengan Anak Remaja

1) Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab


2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
3) Komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
4) Persiapan perubahan sistem peran
f. Keluarga mulai melepas Anak sebagai Dewasa

1) Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended


2) Pertahnakan keintiman pasanagan
3) Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
4) Penataan kembali peran orang tua
g. Keluarga dengan Usia Pertengahan

1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan


2) Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
3) Meningkatkan keakraban pasangan
h. Keluarga Usia Tua

1) Mertahankan suasana saling menyenangkan


2) Berdapatasi dengan perubahan : kehilangan pasangan, kekuatan fisik,
dan penghasilan
3) Pertahankan keakraban pasangan
4) Melakukan life review masa lalu

4
B. Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
a. Identitas Umum

1) Identitas kepala keluarga


2) Komposisi keluarga
komposisi keluarga biasanya nama, jenis kelamin, hubungan dengan kk,
dan imunisasi bagi balita dan disertai genogram keluarga tersebut
3) Tipe keluarga
Tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis
tipe keluarga tersebut
4) Suku bangsa (etnis)
Latar belakang etnis keluarga atau anggota keluarga, tempat tinggala
keluarga, dan kegiatan keagamaan.
5) Agama dan kepercayaan
Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan beragama
mereka
6) Status social ekonomi
Status social ekonomi keluarga ditentukan berdasarkan tingkat
kesejahteraan keluarga.
7) Aktifitas rekreasi keluarga
Menonton tv bersama, kadang pergi sekeluarga untuk makan bakso , dll
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan
tahap perkembangan keluarga berdasarkan duvall.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap ini ditentukan sampai dimana perkembangan keluarga saat ini dan
tahap apa yang belum dilakukan oleh keluarga serta kendalanya
3) Riwayat kesehatan inti.
Yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masinganggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

5
Disini diuraikan riwayat kepala keluarga sebelum membentuk
keluargasampai saat ini.
c. Data Lingkungan

1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal yang lebih luas
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat
5) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
6) System pendukung keluarga
7) Yang termasuk system pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat
d. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
Peran masing – masing anggaota keluarga baik secara formal maupun
informal, model peran keluarga, konflik dalam pengaturan keluarga.
2) Nilai dan Norma Keluarga
Nilai dan norma yang dianut keluarga yang berhubungan dengan
kesehatan
3) Pola Komunikasi Keluarga
Cara komunikasi antar anggota keluarga, bahasa, frekuensi dan kualitas
komunikasi
4) Struktur Kekuatan Keluarga
Kemampuan anggota keluarga dalam mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk mengubah perilakunya
e. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009; 11-12)

1) Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:


a) Sandang, Pangan dan papan
b) Hubungan seksual suami istri
c) Reproduksi atau pengembangan keturunan
2) Fungsi ekonomi
Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi
keluarganya (istri dan anaknya)
3) Fungsi Pendidikan
Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator
sosial budaya bagi anak)

6
4) Fungsi Sosialisasi
Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan dan
lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat
mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang

5) Fungsi Perlindungan
Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari
gangguan,ancaman atau kondisi yang menimbulkan ketidaknyaman
(fisik, psikologis) para anggotanya
6) Fungsi Rekreasi
Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan,
keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
7) Fungsi Agama (Religius)
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar
mereka memiliki pedoman hidup yang benar
f. Stress dan Koping Keluarga
1) Stress jangka pendek adalah stresor yang dialami keluarga dan
memerlukan waktu penyelesaian lebih kurang 6 bulan.
2) Stress jangka panjang adalah stresor yang dialami keluarga dan
memerlukan waktu penyelesaian lebih dari 6 bulan.
3) Kaji kemampuan keluarga dalam menghadapi stress, bagaimana cara
keluarga dalam menghadapi stresor.
4) Kaji strategi koping yang digunakan oleh keluarga dalam menghadapi
stresor, apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping
terhadap masalah-masalah mereka sekarang.
g. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan pada individu anggota keluarga yang tidak
dilakukan tidak berbeda jauh dengan pemeriksaan pada klien di klinik
(rumah sakit) meliputi pengkajian kebutuhan dasar individu, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang yang perlu.
h. Harapan Keluarga
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas
kesehatan) untuk membantu penyelesaian masalah kesehatan yang terjadi.
2. Diagnosa Keperawatan

7
Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,
struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan kopig keluarga, baik yang bersifat
aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan
tanggung jawab untuk melaksanakan tindakan keperawatan bersama-sama
dnegan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga.
Berikut daftar diagnosa keperawatan keluarga menurut NANDA yang sering
muncul dalam asuhan keperawatan keluarga, diantaranya:
a. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Lingkungan
1) Kerusakan Penatalaksanaan Pemeliharaan Rumah
Adalah suatu kondisi dimana keluarga mengalami atau beresiko
mengalami kesulitan mempertahankan kebersihan dan menjaga
lingkungan rumah.
2) Risiko Cedera
Suatu kondisi yakni keluarga mempunyai resiko yang merugikan yang
disebabkan kurangnya kesadaran terhadap lingkungan atau usia
maturasi. Resiko cedera sebagai akibat dari interaksi kondisi lingkungan
dengan adaptasi individu dan sumber pertahanan.
3) Risiko Infeksi (Penularan Penyakit)
Kondisi keluarga yang beresiko menularkan agen-agen patogen ke
anggota yang lain.
b. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Struktur Komunikasi
Komunikasi Keluarga Disfungsional
Hal ini yang di maksud adalah keadaan tempat keluarga mengalami atau
beresiko terhadap penurunan untuk mengirim atau menerima pesan.
c. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Struktur Peran
1) Berduka atau Diantisipasi
Suatu keadaan keluarga yang mengalami reaksi-reakis dalam berespon
terhadap kehilangan bermakna yang diperkirakan.
2) Berduka Disfungsional
Suatu kondisi di mana keluarga mengalami berduka jangka panjang yang
tidak teratasi dan menimbulkan aktifitas yang merusak.
3) Isolasi Sosial
Suatu keadaan dimana keluarga mengalami atau memahami suatu
kebutuhan atau mengharapkan untuk melibatkan orang lain tetapi tidak
dapat membuat hubungan tersebut.
4) Perubahan dalam Proses Keluarga (dampak adanya orang yang sakit
terhadap keluarga)

8
Suatu keadaan yang dukungan keluarganya biasa diterima, mengalami
atau beresiko mendapat suatu stresor yang mengancam terapi keluarga
yang sebelumnya efektif.
5) Proses Keuangan Terhenti
Suatu keadaan perubahan dalam hubungan dan atau fungsi keluarga.
6) Risiko terhadap Kerusakan Kedekatan Orang Tua/Bayi/Anak
Merupakan suatu kerusakan proses interaksi antara orang tua atau orang
terdekat yang berarti dan anak dalam pemeliharaan perkembangan
melindungi dan memelihara hubungan timbal balik.
7) Risiko ketegangan Peran Pemberi Perawatan
Pemberi perawatan mudah untuk di serang perasaan kesulitan dalam
menampilkan peran pemberi perawatan keluarga.
8) Penampilan Peran Tidak efektif
Pola perilaku dan ekpresi diri tidak sesuai dengan konteks lingkungan,
norma, dan harapan.
d. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Fungsi Sosial
1) Perubahan Perkembangan
Suatu keadaan dimana keluarga mengalami atau beresiko terhadap
kerusakan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.
2) Kurang Pengetahuan
Suatu kondisi tempat keluarga mengalami kekurangan pengetahuan
kognitif dan keterampilan mengenai suatu kondisi atau pengobatan.
3) Isolasi Sosial
Suatu keadaan tempat keluarga mengalami atau memahami suatu
kebutuhan atau mengharapkan untuk melibatkan orang lain tetapi tidak
dapat membuat hubungan tersebut.
4) Kerusakan Interaksi Sosial
Pengalaman kesendirian secara individu dan dirasakan segan terhadap
orang lain dan sebagai keadaan yang negatif atau mengancam.
5) Risiko Kekerasan terhadap Orang Lain
Risiko perilaku individu yang dapat membahayakan orang lain secara
fisik, emosional, atau seksualitas.
6) Risiko Kekerasan terhadap Diri
Risiko perilaku individu yang dapat membahayakan diri sendiri secara
fisik, atau seksualitas.
7) Konflik Peran Orang Tua
Orang tua mengalami kebingungan dan konflik peran dalam merespon
terhadap kritis.
e. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga tidak Efektif

9
Pola dalam mengatur dan mengintegrasikan program keluarga dalam
proses terapi penyakit dan gejala akibat sakit tidak memuaskan untuk
memenuhi tujuan kesehatan yang dicapai.
2) Kerusakan Pemeliharaan Rumah
Ketidakmampuan secara bebas dalam pemeliharaan keamanan
peningkatan pertumbuhan berhubungan dengan lingkungan.
3) Perilaku Mencari Kesehatan
Aktif dalam mencari untuk mengubha perilaku kesehatan seseorang dan
atau lingkungan untuk mencapai derajat kesehatan yang tinggi.
4) Pemeliharaan Kesehatan tidak Efektif
Ketidakmampuan mengindetifikasi, mengatur, dan atau mencari
pertolongan untuk pemeliharaan kesehatan.
f. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada Masalah Koping
1) Koping Keluarga Melemah
Orang yang memberikan dukungan utama (anggota keluarag atau teman
dekat) dalam memberikan dukungan dan bantuan tidak mencukupi, tidak
efektif, melemah yang mungkin diperlukan oleh klien untuk mengatur
dan menguasai tugas yang berhubungan dengan tantangan kesehatan.
2) Kesiapan dalam Peningkatan Koping Keluarga
Manajemen adaptif yang efektif oleh anggota keluarga yang tertarik
dengan masalah kesehatan klien yang sekarang menunjukkan keinginan
dan kesiapan untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan untuk
menghormati diri sendiri dan dalam hubungan dengan klien.
3) Koping Keluarga Cacat
Perilaku dari orang terdekat (anggota keluarga atau teman dekat) yang
cacat atau tidak sesuai dengan kapasitasnya dengan kapasitas klien
dalam memenuhi tugas esensial secara efektif untuk beradaptasi dalam
menghadapi tantangan kesehatan.
4) Risiko Berduka Disfungsional
Risiko meluas, tidak berhasil dalam menggunakan respon intelektual dan
emosional dan perilaku oleh individu, keluarga, atau komunitas dalam
kematian atau persepsi kehilangan.
3. Rencana Tindak Keperawatan Keluarga
Setelah merumuskan diagnosa keperawatan amka perlu ditetapkan prioritas
masalah atau diagnosa keperawatan keluarga dengan proses skoring yang
menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan Maglaya (1978).
Proses skoringnya dilakukan pada setiap diagnosis keperawatan keluarga yang
telah ditetapkan,adalah sebagai berikut :
a. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat
b. Selanjutnya skor dibagi dengan skor tertinggi dan kalikan dengan bobot :

10
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor maksimum sama dengan jumlah
bobot yaitu 5)

No Kriteria Skor Bobo


t
1 Sifat masalah 1
Skala :
Aktual 3
Risiko 2
Keadaan Sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah yang dapat diubah 2
Skala :
Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah 1
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Skala :
 Masalah dirasakan dan harus segera di 2
1
tangani 0
 Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani
 Masalah tidak dirasakan
Dalam menentukan prioritasn perawat harus memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi yaitu :

a. Kriteria pertama, yaitu sifat masalah, skor yang tinggi diberikan pada
masalah aktual karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
b. Kriteria kedua perlu diperhatikan:
1) Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi, dan tindakan untuk
menangani masalah
2) Sumber daya keluarga: fisik, keuangan, tenaga
3) Sumber daya perawat: pengetahuan, keterampilan, dan waktu
4) Sumbeer daya lingkungan: fasilitas, organisasi, dan lingkungan.
c. Kriteria ketiga perlu diperhatikan:
1) Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
2) Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu
3) Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki
masalah

11
4) Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah
d. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi
atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.

Penyusunan prioritas diagnosa keperawatan didasarkan pada diagnosis


keperawatan yang mempunyai skor tertinggi dan disusun berurutan samapi
dengan diagnosis yang mempunyai skor terendah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Ferry. 2009. Buku Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Friedman, Marilyn M. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Riset, Teory & Praktek).
Jakarta: EGC

Iqbal Mubarak, Wahit. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Gresik:
Salemba Medika

Murwani, Arita & Sri Setyowati.2013. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta:


Fitramaya

Tamher, Sayuti. 2009. Pengkajian Keperawatan Pada Individu,Keluarga dan Komunitas.


Jakarta : TIM

13

Anda mungkin juga menyukai