Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA DENGAN DIARE

A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga


1. Pengertian Keluarga
Friedman (1998), membuat defenisi keluarga sebagai berikut :
a. Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan,
darah dan ikatan adopsi.
b. Para anggota keluarga bisanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga, atau jika mereka hidup secara berpisah mereka tetap menganggap
rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka.
c. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam
peranan-peranan sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak
laki-laki dan perempuan, saudara dan saudari.
d. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang diambil dari masyarakat
dengan beberapa ciri unik tersendiri.
Menurut UU No. 19 Tahun 1992 tentang perkembangan
kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri da anaknya, atau ibu
dan anaknya (Suprajitno, 2004).
Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal disatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga adalah
dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak,
bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang
antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungan (Sudiharto, 2007)
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua anak
atau lebih yang tergabung dan terkait karena hubungan darah perkawinan,
adopsi, dan hidup bersama dengan perannya masing-masing serta saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan mempertahankan suatu
kebudayaan.
2. Tipe Keluarga

Menurut Friedman (1986), dan Effendy (1998), menyatakan adanya


beberapa tipe/bentuk keluarga lain :
a. keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak.
b. Keluarga besar (extended family), adalah kelurga inti ditambah dengan
sanak saudara, seperti nenek, kakek, keponakan, dan sebagainya.
c. Kelurga berantai (serial family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti.
d. Keluarga duda atau janda (single family), adalah keluarga yang terdiri
dari perceraian dan kematian.
e. Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersamaan.
f. Keluarga kabitas (chabitation), adalah dua orang yang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
3. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2006), struktur keluarga terdiri dari :
a.Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur ayah.
Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak

b.

saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu


disusun melalui jalur ibu.
c.Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama
sedarah istri.
Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama

d.

keluarga sedarah suami.


4. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga yang dikemukakan oleh Friedman
(1998), adalah sebagai berikut :
a.Fungsi efektif adalah fungsi yang utama untuk mengajarkan segala
sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain. Fungsi ini membutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.

b.

Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi


mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial

sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.


c.Fungsi repdoduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga.
Fungsi ekonomi yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

d.

keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan


individu, meingkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e.Fungsi keperawatan / pemeliharaan kesehatan yaitu : fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
5. Peranan Keluarga
Sehubungan dengan fungsi keluarga, maka peranan keluarga juga
diutamakan dalam kegiatan keluarga terutama peran ayah dan ibu. Seperti
yang dinyatakan oleh Mubarak, (2006), adalah sebagai berikut :
a.Peran Ibu
Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu berperan
sebagai satu rumah tangga yang dapat mengemudikan keluarga. Peran
ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi keluarga, keharmonisan,
kerukunan yang dapat mewarnai keluarga dalam hubungan tertentu.
Dalam hubungan dengan anak : ibu berperan sebagai seorang yang
mempunyai kaitan yang pertama. Dalam kehidupan anak, ibu merupakan
kasih sayang yang abadi.
b.

Peranan Ayah
Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala
keluarga bersama ibu untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga. Peran
ayah dalam kehidupan keluarga adalah sebagai suami, ayah dari anakanaknya, perncari nafkah, pendidik, pelindung dan sebagai anggota
masyarakat.

6. Tugas Keluarga
Menurut Friedmen dalam Effendy, (1998), tugas dari keluarga yaitu
mengenal gangguan perkembangan keadaan setiap anggota keluarga,
mengambil keputusan untuk tindakan yang tepat, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga yang tidak dapat membantu diri karena cacat atau

uianya terlalu muda, mempertahankan suasana dirumah yang


menguntungkan untuk kesehatan dan kepribadian anggota keluarga,
mempertahankan hubungan timbal balik antara anggota keluarga dan
lembaga-lembaga kesehatan. Ini menunjukan pemanfaatan dengan baik
akan fasilitas-fasilitas kesehatan.
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).
Tabel 1.
Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan
1

1.

Keluarga baru menikah

Tahap Perkembangan (Utama)


2
a. Membina hubungan intim yang
memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga
lain, teman, dan kelompk sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
a. Mempersiapkan diri menjadi orang

2.

Keluarga dengan anak baru lahir

tua
b. Adaptasi dengan perubahan adanya
anggota keluarga, hubungan seksual
c. Mempertahankan hubingan dalam
rangka memuaskan pasangannya
a. Memenuhi kebutuhan anggota
keluarga, misalnya : kebutuhan tempat

3.

Keluarga dengan anak usia


prasekolah

tinggal, privasi dan rasa aman


b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Pembagian tanggung jawab anggota
keluarga
d. Merencanakan kegiatan untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak
a. Membantu mensosialisasi anak
terhadap lingkungan luar rumah,

4.

Keluarga dengan anak usia sekolah

sekolah, dan lingkungan lebih luas


b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Mempunyai kebutuhan yang
meningkat, termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga.

a. Memberikan kebebasan yang


seimbang dan bertanggung jawab
mengingat remaja adalah seorang
dewasa muda dan memiliki otonomi
b. Mempertahankan hubungan intim
dalam keluarga
c. Mempertahankan kominikasi terbuka
5.

Keluarga dengan anak remaja

antara anak dan orang tua. Hindarkan


terjadinya perdebatan, kecurigaan dan
permusuhan.
d. Mempersipkan perubahan sistem
peran dan peraturan (anggota)
keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anggota keluarga
a. Memperluas jaringan keluarga dari

6.

Keluarga melalui pelepasan anak


sebagai dewasa

kleuarga inti menjadi keluarga besar


b. Mempertahankan keintiman keluarga
c. Membantu anak untuk mandiri
sebagai keluarga baru di masyarakat
d. Penataan kemabali peran orang tua
a. Mempertahankan kesehatan individu
dan pasangan usia pertengahan
b. Memeprtahankan hubungan yang

7.

Keluarga usia pertengahan

serasi dan memuaskan dengan anakanaknya dan sebayanya


c. Meningkatkan hubungan keakraban
pasangan
a. Mempertahnkan suasana kehidupan
rumah tangga yang saling
mneyenangkan pasangannya
b. Adaptasi dengan perubahan yang akan

8.

Keluarga lanjut usia

terjadi, kehilangan pasangan,


kekuatan fisik dan penghasilan
keluarga
c. Mempertahankan keakraban pasangan
yang saling merawat
d. Melakukan life review masa lalu

Sumber : Suprajitno, 2004


8. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
Tujuan perawatan keluarga menurut Effendy (1998), adalah :
a.Tujuan Utama
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara
kesehatan keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemamapuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi.
2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah
kesehatan dasar dalam keluarga
3) Mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan
para anggota keluarganya
4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga sakit dan dalam mengatasi
masalah kesehatan keluarganya
5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya
B. Pengertian Keperawatan Keluarga
1. Pengertian Keperawatan Keluarga
Keperawatan keluarga menurut Effendy (1998) adalah metode ilmiah
yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan
dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan
keperawatan yang dilakukan terhadap keluarga.
2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
Supratjitno,(2004) mengatakan tujuan keperawatan keluarga terdiri
dari :
a.Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri.
b.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan


kemampuan keluarga :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga.
3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat kepada
anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan tubuh atau
keluarga yang membutuhkan kemampuan keluarga.
4) Memelihara lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan sosial).
5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat (misalnya,
puskesmas, posyandu, atau sarana kesehatan lain untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga)
3. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang digunakan
secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga, merencanakan asuhan keperawatan dan
melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil keperawatan yang
dilaksanakan terhadap keluarga (Nasrul, 1998).
Asuhan keperawatan keluarga melalui praktik keperawatan dengan
sasaran keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga adalah sebagai
berikut ; 1). Pengkajian keluarga dan individu dari dalam keluarga.
Pengkajian keluarga meliputi cara mengidentifikasi data demografi dan
sosial kultural, data lingkungan dan struktur dan fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga yang digunakan keluarga dan perkembangan keluarga,
sedangkan pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga meliputi :
fisik, mental, emosi, sosial dan spritual. 2). perumusan diagnosa
keperawatan keluarga. 3). Penyusunan perencanaan. 4). Pelaksanaan asuhan
keperawatan. 5). evaluasi
Langkah-langkah proses keperawatan adalah pendekatan ilmiah atau
metode pemecahan masalah. Langkah-langkah proses keperawatan keluarga
sendiri dari ; pengkajian, analisa data, rumusan masalah, mendiagnosa
masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
a.Tahap pengkajian

Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat


mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien dalam tahap
ini mengharuskan perawat menentukan secepat mungkin pengalaman
lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki, perasaan dan harapan kesehatan
dimasa yag akan datang. Dalam tahap pengkajian terdiri dari beberapa
tahap meliputi :

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam menghimpun
informasi atau data dari berbagai pihak keluarga, petugas kesehatan
dan hasil rekawan medis. Data yang dikumpulkan adalah data yang
bersifat objektif dan subjektif, data demografi, riwayat tumbuh
kembang, riwayat penyakit keluarga, aktifitas sehari-hari,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium. Sumber data yang
didapatkan melalui anamnessa, observasi dengan pemeriksaan fisik.
Riwayat penyakit sekarang, biasanya penderita malaria mengeluh
demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat, merasa pusing,
mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus segera mendapat
pengobatan. Dalam hal ini keluarga mempunyai keterlibatan dalam
fungsi perawatan kesehatan keluarga seperti kesanggupan keluarga
dalam melakukan tugas perawatan dengan memeriksakan anggota
keluarga ke tempat pelayanan kesehatan misalnya puskesmas.
Riwayat penyakit keluarga, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit turunan
atau penyakit yang sama.
Riwayat psikososial, Identifikasi hubungan sosial keluarga
dalam masyarakat, hubungan interaksi anggota keluarga, tanggapan
pasien tentang penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang
digunakkan keluarga. Riwayat spritual, kaji ketaatan beribadah pasien

dan menjalankan kepercayaanya serta support sistem dalam keluarga.


Pada aktivitas sehari-hari, penyakit malaria terjadi karena keluarga
kurang memelihara lingkungan sekitar rumah, terlihat dari selokan
yang kotor, masih ada gantungan pakaian di dalam kamar, keadaan
seperti ini dapat dijadikan sarang nyamuk dan keluarga dapat
terinfeksi malaria. Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan infeksi
dengan melihat adanya anemia, splenomegali, hepatomegali, dan
iktrus, dan pemeriksaan palpasi dengan melakukan perabaan untuk
mengetahui adanya pembekakan pada organ limpa dan hati.
2. Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu menetapkan
masalah kesehatan keluarga. Ada 5 kelompok masalah keperawatan
keluarga yaitu ; 1) ketidak sanggupan mengenal masalah kesehatan
keluarga, 2) ketidak sanggupan keluarga mengambil keputusan dalan
melakukan tindakan yang tepat, 3) ketidak mampuan merawat
anggota keluarga yang sakit, 4) ketidak sanggupan memelihara
lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga, 5) ketidak mampuan
menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan.
b.

Perumusan Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon
individu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau
proses kehidupan yang aktual dan potensial (Allen, 1998). Diagnosa
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan
pada pengkajian, komponen diagnosa keperawatan meliputi: a) problem
atau masalah, b) etiologi atau penyebab, c) symptom atau tanda, yang
dikenal dengan PES.
Tipologi diagnosa keperawatan meliputi :

1. Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami


oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat

2. Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang


belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual
dapat terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
3. Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga
ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat
ditingkatkan.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA, 1995, yang
berkaitan dengan masalah fungsi perawatan kesehatan adalah sebagai
berikut :
a.
b.
c.
d.
e.

Perubahan pemeliharaan kesehatan


Potensial peningkata pemeliharan kesehatan
Perilaku mencari pertolongan kesehatan
Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik keluarga
Resiko terhadap penyebaran penyakit
Tabel 2
Skala Untuk Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Sesuai Dengan Prioritas

No
1

Kritera
Sifat masalah
Tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Krisis atau keadaan sejahtera

2
1
2
2
1
0

Potensial masalah untuk dicegah


Tinggi
Cukup
Rendah

1
3
2
1

Menonjolnya masalah
Masalah berat harus segera ditangani

Bobot
1

Kemungkinan masalah dapat diubah


Dengan mudah
Hanya sebagaian
Tidak dapat

Skor

1
2

Ada masalah, tetapi tidak perlu harus


segera ditangani

Masalah tidak dirasakan


Sumber : Suprajitno, 2004

Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :


a. Tentukan skor untuk setia kriteria yang dibuat
b. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan
bobot.
c. Perencanaan keperawatan keluarga
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memcahkan masalah
kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi dari masalah
keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan malaria disusun
asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan prioritas masalah keperawatan
yaitu, resiko terhadap penyebaran penyakit berhubungan dengan kurang
pengetahuan keluarga mengenai malaria antara lain :
1) Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang penyakit
2)
3)
4)
5)
6)

malaria
Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal
Tinjau perlu kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan
Tekankan pentingnya terapi antibiotic sesuai kebutuhan
Identivikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis
Beritahu kepada pasien untuk mengawasi penderita saat meminum

obat malaria.
d. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan
keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan
minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan kearah perilaku hidup
sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga didasarkan kepada
asuhan keperawatan yang telah didusun
e. Tahap Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil,
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk
melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil sebagian perlu
disusun rencana keperawatan yang baru.

A. Pengertian Diare
Diare pada dasarnya adalah frekuensi buang air besar yang lebih sering
dari biasanya dengan konsistensi yang lebih encer. Beberapa pengertian diare
menurut beberapa ahli adalah :
1. Frekuensi buang air besar yang lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih 3 kali
pada anak, konsistensi faeces encer, dapat berwarna hijau atau dapa
bercampur lendir dan darah atau hanya lendir saja. (FK UI 1997)
2. Individu mengalami perubahan dalam kebiasaan BAB yang normal ditandai
dengan seringnya kehilangan cairan dan faeces yang tidak berbentuk
(Susan Martin T 1998.8)
3. Defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau
lendir dalam tinja (Suharyono 1999:51)
4. Bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistesi tinja yang dikeluarkan
(Soeprapto Doitono dkk 1999)
B. Macam Diare
Menurut pedoman dari lab /UPF ilmu kesehatan anak Universitas
Airlangga (1994) diare dapat dikelompokan menjadi :
1. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama
3-5 hari
2. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari
3. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari
Menurut pedoman MTBS (2000) diare dapat dikelompokan atau
diklasifikan menjadi :
1. Diare akut terbagi atas
a.Diare dengan dehidrasi berat
b. Diare dengan dehidrasi ringan / sedang
c.Diare tanpa dehidrasi
2. Diare persisten bila diare berlangsung 14 hari atau lebih, terbagi atas :
a.Diare persisten dengan dehidrasi
b. Diare persisten tanpa dahidrasi

3. Disentri apabila diare berlangsung disertai dengan darah


C. Penyebab Diare

1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral : infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak,

yaitu : Vibrio cholerae, E coli, Salmonela,

Shigella, Criptosporidium
b. Infeksi parenteral : merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang
dapat menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis,
bronkopneumonia, ensefalitis.
2. Faktor makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
3. Faktor psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas), jarang
terjadi tetapi dapat ditemukan pada akan yang lebih besar
D. Mekanisme Terjadinya Diare
1. Gangguan osmotik
Terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik di dalam rongga usus meningkat sehingga
terjadi penggeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya
timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
2. Gangguan sirkulasi
Akibat rangsangan tertentu misalnya toksin pada dinding usus dan
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
3. Gangguan motalitas usus
Hyperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus
menurun akan mengakibakan bakteri tumbuh berlebihan, sehingga
selanjutnya timbul diare pula.
E. Gejala Klinik
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
berkurang
2. Gejala muntah dapa timbul sebelum atau setelah diare
3. Bila penderita sudah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka
timbul dehidrasi
F. Prinsip Penatalaksanaan
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi
2. Distetik
3. Menurut Mansjoer (2000), Prinsip penatalaksanaan diare adalah sebagai
berikut :

a. Diare cair membuthkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa


melihat etiologinya, tujuan terapi tersebut untuk mengoreksi
kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat kemudian mengganti
cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.
b. Makanan harus diteruskan bahkan ditingkatkan selama diare untuk
menhindarkan efek buruk pada status gizi.
c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin.
G. Komplikasi
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
b. Renjatan hipovolemik.
c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi,
perubahan pada elektro kardiagram).
d. Hipoglikemia.
e. Introleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi enzim laktose karena
kerusakan vili mukosa usus halus.
f. Kejang terutama pada dehidrasi hipertoni
g. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.

H. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan
diare dan muntah, penurunan pemasukkan.
Intervensi :
a.Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
b. Pantau masukan dan keluaran yang meliputi frekuensi, warna, dan
konsistensi
c.Kaji tanda-tanda vital (suhu, nadi)
d. Timbang BB setiap hari
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan
pemasukan, gangguan malabsorbsi nutrisi
Intervensi :
a. Observasi muntah dan berak tiap 4 jam
b. Berikan makanan secara bertahap dengan menaikan dari diit lunak ke
diit biasa
c. Timbang berat badan tiap hari

d. Kolaborasi dengan ahli gizi


3. Perubahan integritas kulit, kerusakan berhubungan dengan seringnya
defekasi
Intervensi :
a. Jagalah agar daerah popok bersih dan kering
b. Periksa dan ganti popok tiap jam/basah
c. Bersihkan daerah perineal dengan air dan sabun yang tiap BAB
d. Bubuhi krim/salep/lotion pada daerah ruam di bokong
4. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan pemaparan informasi terbatas
salah interpretasi informasi.
Intervensi :
a.Bahas proses penyakit dengan istilah yang dapat dipahami, jelaskan
tentang agen penyakit. Tindakan pencegahan dan pentingnya cuci
tangan sampai bersih
b. Ciptakan lingkungan yang tenang, tunjukan sikap ramah dan tulus
dalam membantu pasien
c.Jelaskan tentang pentingnya mempertahankan keseimbangan
antara pemasukandan haluaran cairan

DAFTAR PUSTAKA
1982. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas kedokteran. UI
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC
Nursalam, Dr M. Ners, Rakawati Susilaningrum, SST, Sri Utami S.Kep. Asuhan
Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan Bidan)
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddarth, , Edisi 8, EGC; Jakarta.
Doenges, Marilynn E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC ; Jakarta.

PRA PLANNING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


MAHASISWA AKPER KESDAM XVI/ PATTIMURA

A.

Hari/ Tanggal

Selasa, 14 Desember 2011

Waktu

1 x 90 menit

Tempat

Rumah Keluarga TN.A

Topik Kegiatan

Pengkajian

LATAR BELAKANG
Keluarga sebagai penerima pelayanan kesehatan dibutuhkan peran aktif dalam
seluruh proses perubahan sejak pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan sebagai focus keperawatan keluarga berupa promotif dan preventif.
Menindaklanjuti hasil pengumpulan data maka sebagai proses penentuan prioritas
masalah sehingga evaluasi perlu kesepakatan keluarga. Berhasil tidaknya
penanganan masalah kesehatan keluarga bergantung dari peran serta keluarga yang
difasilitasi oleh petugas kesehatan maupun dukungan dari lintas program dan lintas
sektoral.

B.

TUJUAN

1.

Tujuan Umum

Memperoleh data-data yang akurat sehingga dapat mengidentifikasi masalah


kesehatan yang ada pada keluarga.
2.

Tujuan Khusus

a.

Dapat mengidentifikasi masalah dalam keluarga

b.

Menyadari masalah kesehatan keluarga yang ada pada keluarganya

c.

Secara langsung bersama-sama dapat melihat data-data yang ada dalam keluarga.

C.

PESERTA
Seluruh Keluarga TN.A

D.

SETTING WAKTU
NO
1

WAKTU
5 menit

KEGIATAN
Perkenalan

80 menit:

Pengkajian:

30 Menit

Wawancara

10 Menit

Observasi

40 Menit

Pemeriksaan fisik

5 Menit

PENANGGUNG JAWAB
Pembimbing

Kontrak Waktu

pembimbing

Pembimbing

E.

RENCANA EVALUASI KEGIATAN

1.

Evaluasi Struktur

a.

Persiapan dilaksanakan 1 hari sebelum pengkajian

b.

Pemberitahuan kepada keluarga 1 hari sebelumnya

c.

Pengkajian dilakukan selama 90 Menit

2.

Evaluasi Proses

a.

Diharapkan acara dapat berjalan dengan lancer sesuai perencanaan

b.

Keluarga dapat terlihat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat
memberikan respon verbal dan nonverbal dengan baik.

3.

Evaluasi Hasil

a.

Mahasiswa mampu berinteraksi dan hubungan yang baik dengan keluarga

b.

Keluarga menyadari akan kesehatan yang ada pada keluarga sendiri

c.

Keluarga mengerti akan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga

ASUHAN KEPERWATAN KELUARGA TN.A PADA ANAK a/ AW


DENGAN DIARE DI KELURAHAN BATU MERAH RT 003 / RW 18
WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI
A.

Pengkajian
Tanggal /jam : 14 Desember 20112 / 16.00 Wit.

1.

Data umum

a.

Nama kepala keluarga : Tn.A

a.

Umur

b.

Alamat

c.

Pekerjaan

d.

Pendidikan

: 27 Tahun
: Batu Merah RT 003 / RW 18
: Sopir
: SMA

b. Ibu
a. Umur

: 25

a.

Alamat

: Batu Merah RT 003 / RW 18

b.

Pekerjaan

: ibu rumah tangga

c.

Pendidikan

: SMA

b.

Identitas klien :

a.

Nama : A/ AW

b.

Umur : 4 tahun

c.

Alamat : Batu Merah RT 003 / RW 18

c.

Komposisi keluarga

: 4 Orang
Tabel 1
Data Anggota Keluarga

No

Jenis

Nama

kelamin

Hubungan
Umur

dgn

Pendidikan
SMA

Tn.A

Laki - laki

27 thn

keluarga
Suami

Ny.N

Perempuan

25 thn

Istri

SMA

a/ AW

Laki-laki

4 thn

Anak

Sumber data : Primer


c.

Genogram 3 Generasi sesuai dengan komposisi keluarga

d.

Tipe keluarga : Keluarga inti (nucleur Family) yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak

e.

Suku / Bangsa : Keluarga Tn. A berasal dari suku Bugis / Indonesia

f.

Agama : Keluarga Tn. A menganut agama islam

g.

Status sosial ekonomi :


Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah ayah dengan pendapatan sebulan
yaitu Rp 750.000 serta pengeluaran tidak menentu dan dapat memenuhi kebutuhan
keluarga dengan baik.

B.

Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1.

Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu sesuai dengan tahap perkembangan
keluarga Tn.A dengan anak pertama berumur 2 tahun saat berarti keluarga Tn.A pada
tahap keluarga dengan anak pertama

2.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Tidak ada

3.

Sumber pelayanan kesehatan yang digunakan : Puskesmas

4.

Riwayat keluarga Inti

a.

Riwayat penyakit Keturunan : Tidak ada

b.

Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga


Terlampir dalam tabel sebagai berikut

Tabel 2
Riwayat masing - masing anggota keluarga
Keadaan

No

Nama

Umur

Tn. A

27 thn

kesehatan
Sehat

imunisasi

Tindakan yg dilakukan

Berobat di puskesmas dan

Ny. N

25 thn

Sehat

membawa penderita di

a/A W

4 thn

Sehat

Lengkap

puskesmas

C. Karakteristik Rumah
1.

Riwayat rumah yang di tempati


Rumah yang ditepati adalah Kamar kos-kosan dengan luas rumah
3X 4 m.

2.

Sanitasi dan penggunaan sarana air besih


Sumber air minum yang di dapat dari air ledeng untuk minum. Dan keperluan
lainnya diambil dari sumur gali dengan jarak 10 cm dengan kos-kosan. Penggunaan
air minum dimasak terlebih dahulu, keluarga mempunyai kebiasaan yaitu dengan
membuang sampah di tempat pembuangn sampah umum.

3.

Karakteristik tetangga dan komunikasi


Lingkungan sekitar keluarga seluruhnya beragama islam dan mayoritas berasal dari
Bugis hubungan sosial antara keluarga dan tetangga baik

4.

Mobilitas geografi keluarga


Tn A dan Ny N Setelah awal menikah tempat tinggal mereka di kelurahan Batu
Merah RT 003 / RW 18 sampai sekarang

5.

Perkumpulan keluarga, interaksi dengan masyarakat waktu yang digunakan bila


sedang berkumpul yaitu saat melaksanakan ibadah.

6.

Sistem pendukung keluarga


Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. A
D.

1.

Struktur keluarga

Pola komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,


tetapi yang mengambil keputusan adalah Tn. A yang berperan sebagai kepala
keluarga saat ini. Apabila ada masalah dalam keluarga ini biasaanya di didiskusikan
bersama - sama dengan istri.
2.

Stuktur peran
Peran Tn. A sebagai kepala keluarga, pelindung dan Ny. N berperan sebagai
dalam mengurus, mengasuh, mencari,nafkah tambahan dan menyiapkan makanan
bagi suami dan anaknya sedangkan a/AW berperan sebagai anak.

3.

Nilai dan norma budaya keluarga


Keluarga ini mengajarkan ajaran sesuai dengan agama dan kepercayaanya mereka
saling menghormati satu sama dengan yang lain. Dalam keluarga diterapkan hidup
bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.
E.

1.

Fungsi keluarga

Fungsi afektif
Fungsi afektif
a.

Gambaran diri

b.

Perasaan dimiliki

Tn.

Ny.N

a/AW

KET

A
Baik

Baik

----

Anak Nl

Ya

Ya

Ya

belum tau

dan memiliki
c.

Dukungan

tentang
Ya

Ya

Ya

terhadap Keluarga
d.

Kehangatan Dalam

Gambara
n diri

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Keluarga
e.
2.

Saling menghargai

Fungsi sosialisasi

a.

Fungsi sosialisasi

Tn.

Ny.N

a/AW

KET

Interaksi dan

A
Baik

Baik

Baik

hubungan keluarga
b.

Keluarga belajar

Ya

Ya

Ya

mengenai
norma,disiplin,budaya dan
prilaku
3.

Fungsi Perawatan Keluarga

a.

Kemampuan Keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan


terhadap keluarga : Baik

b.

Pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit : Keluarga kurang mengetahui


penyakit Diare

c.

Kesanggupan Keluarga dalam melakukan tugas perawatan:

1)

Mengenal masalah kesehatan : Kurang

2)

Pengambilan keputusan mengenai kesehatan : Kurang tepat

3)

Merawat keluarga yang sakit : Ya

4)

Memelihara Lingkungan rumah yang sehat : Ya

5)

Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan : Ya

4.

Fungsi reproduksi:
Keluarga Tn.A merupakan pasangan yang masih produktif, berencana mempunyai
anak 2 orang, Ny.N Sebagai aseptor KB yaitu PIL sejak kelahiran anak pertama

5.

Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.A dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
menggunakanbiaya dari pendapatan Tn.A selaku Sopir

F.

Stress dan Koping Keluarga


1.

Stresor Jangka Panjang

Adanya keinginan dari keluarga Tn.A untuk memilki rumah sendiri, karna masih
hidup kos-kosan
2.

Stresor Jangka Pendek


Keluarga Tn.A sangat\memikirkan kondisi anaknya yang sedang sakit diare

3.

Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah.

Jika ada masalah keluarga Tn.A menghadapinya dengan mencari alternatif


menyelesaikannya bersama -sama keluarga dan meyakini bahwa setiap masalah pasti
ada jalan keluarnya.

G.

Pemeriksaan Fisik Keluarga


NO.
1
2
3

KOMPONEN
Riwayat Penyakit Saat Ini
Keluhan Yang dirasakan
Tanda dan Gejala

TN.A
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

NY.N
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

4
5

Penyakit Sebelumnya
Tanda-Tanda Vital

6
7
8
9
10

Sistem Kardiovaskuler
Sistem Respirasi
Sistem.Gastrointestinal
Sistem Persyarafan
Sistem Musculoskeletal

Tidak ada
TD:120/80
MmHg
R:20X/Menit
N:80X/menit
S:36.20C
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

Tidak ada
TD:110/70
MmHg
R:20X/Menit
N:80X/menit
S:360C
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

a/AW
Diare
BAB 4X/hari
Badan lemas,konjungtiva
pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah
Tidak ada
R:24X/Menit\
N:100X/menit
0
S:37.5 C

Normal
Normal
Normal
Normal
Normal

H.

Harapan Keluarga

Keluarga berharap melalui perawatan dan Pendidikan kesehatan yang dilakukan


selama asuhan kepertawatan keluarga, penyakit Diare yang diderita oleh a/ A W
dapat sembuh dan anggota keluarga tetap dalam keadaan sehat serta keluarga tahu
bagaimana cara pencegahan penyakit Diare
I. Klasifikasi Data
1.

DS

: Keluarga Tn.A mengatakan :

a.

Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari

b.

Badan lemas

c.

Anaknya rewel

d.

Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya


DO

a.

Frekwensi/Intensitas BAB: Lebih dari 4X/hari

b.

Kosistensi:Cair

c.

Bau: Busuk

d.

Keadaan umum Lemah

e.

Tanda-tanda vital

1)

Nadi

: 100 x/menit

2)

Suhu

: 35,5 C 0

3)

Respirasi

: 24 x/menit

J. Analisa Data
No
Data
1. DS: Keluarga Tn.A mengatakan

Etiologi
Ketidakmampuan

Masalah
Kurang

Rewel

keluarga megenal

pengetahuan

Tidak tahu sakit apa yang di alami anaknya

masalah kesehatan

tentang penyakit
Diare

DO :
Kemampuan keluarga Tn.A dalam
mengambil keputusan terbatas karena keluarga
tidak mengetahui masalah kesehatan
DS: Kelurga Tn.A mengatakan
2.

Anaknya BAB mencret lebih dari 4X/hari

pengeluaran cairan

Devisite volume

Badan lemas

tubuh yang berlebihan cairan tubuh

DO :

Kosistensi:Cair

Keadaan umum Lemah

Tanda-tanda vital
Nadi

: 100 x/menit

Suhu

: 35,5 C 0

Respirasi : 24 x/menit

Diagnosa keperawatan menurut scoring


1. Devisite volume cairan tubuh sehubungan dengan pengeluaran cairan tubuh yang
berlebihan

No

Kritera

Skor

Pembenaran

Sifat masalah

3/3X1=1

Aktual

BAB Mencret
4X/hari,Badan
lemas,konjungtiva
pucat, turgor kulit
kurang,KU,lemah, jika tidak
segera diatasi bisa
menyebabkan terjadinya

Kemungkinan

2/2X2=2

dehidrasi
Keluarga Tn.A mau tahu

masalah dapat

tentang diare tetapi masih

diubah

belum mampu untuk

Mudah
Potensial

merawat anaknya
Masalah masih dapat

2/3X1=2/3

masalah untuk

dicegah agar tidak terjadi

dicegah

komplikasi sebab diare tidak

Cukup

ditangani segera akan


berakibat fatal dan dapat
memperburuk kondisi

Menonjolnya

2/2X1=1

masalah

penderita
Masalah diare yang diderita
a/AW sangat dirasaklan

Masalah harus

betul oleh keluarga Tn.A

segera ditangani

dan keluarga ingin segera


masalah yang dialami
anaknya segera ditangani

TOTAL

4.2/3

2. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal


masalah kesehatan
No

Kritera

Skor

Pembenaran

Sifat masalah

3/3X1=1

Aktual

Diare adalah penyakit yang


sering terjadi tetapi karena
pegetahuan keluarga Tn.A
kurang sehingga
menyebabkan anaknya

Kemungkinan

1/2X2=1

mengalami diare
Masalah masih mungkin

masalah dapat

untuk dicegah walaupun

diubah

keluarga Tn.A terlihat ragu

cukup

untuk mengenal masalah


diare namun masalah masih
dapat diubah dengan
tindakan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit

Potensial

3/3X1=1

diare
Keluarga Tn.A tidak

masalah untuk

menyadari bahwa penyakit

dicegah

dapat timbul dari

Tinggi

lingkungan yang tidak


bersih dan gaya hidup yang

Menonjolnya

0/2X1=0

masalah

tidak bersih tidak dianggap

Masalah

sebagai suatu masalah


kesehatan

harustidak segera
ditangani
TOTAL

No
1.

Diagnosa Keperawatan
Devisite volume cairan tubuh

tidak bersih dan sehat


Masalah lingkungan yang

Hari/Tanggal
Jumat/15-12-2011

Implementasi
Memberikan penyuluhan pada

berhubungan

keluarga mengenai cara

denganpengeluaran cairan

mengatasi penyakit Diare

tubuh

Segera berikan minuman

yang banyak sebagai pengganti


cairan yang hilang

Teruskan pemberian ASI


dan Makanan

Mencari pengobatan
lanjutan
1. Mendemontrasikan cara
menyiapkan Oralit
2. Memberikan kesempatan
kepada keluarga untuk
mencoba cara menyiapkan
Oralit

RENCANA DIAGNOSA MENURUT SCORING


N

Diagnosa Keperawatan

Hari/Tanggal

o
2

Kurang pengetahuan

Jumat/15-12-

Memberikan

S : Keluarga

sehubungan dengan

2011

penyuluhan

Tn.Amengatakan

ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah kesehatan

Implementasi

tentang:

1.

1.Pengertian Diar
e

Keluarga dapat
menyebutkan tanda
dan gejala Diare

2.Penyebab Diare2.
3.Tanda dan

Keluarga dapat
mengidentifikasikan

gejala Diare

cara pengobatan dan

4.Pencegahan
Diare

Evaluasi

perawatan
3.

Keluarga dapat
mengenal masalah
kesehatan keluarga
O:
Respon keluarga
terhadap penyuluhan
yang diberikan baik
serta ada
interaksi/komunikasi
2 arah.
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Kurang pengetahuan sehubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Tujuan

Kruteria Evaluasi

Intervensi

Umum
DX
1.
Selama 2 kali

Khusus

Kriteria

Standar

Setelah dilakukan

ResponVerbal

1. Keluarga

3. Berikan penyuluhan pada keluar

kunjungan rumah

penyuluhan

Pengetahuan

Menyebutkan

cara mengatasi penyakit Diare

kekurangan cairan

tentang penyakit

Kembali cara

tubuh dapat

Diare keluarga

mengatasi Diare

teratasi

mampu:

2. Keluarga dapat

Teruskan pemberian ASI dan M

mendemontrasikan
menyiapkan Oralit

Mencari pengobatan lanjutan

1. Menyebutkan
Pencegahan dan
cara mengatasi
diare

Respon
Psikomotor

Segera berikan minuman yang b

sebagai pengganti cairan yang hila

4. Demontrasikan cara menyiapkan


1.

Berikan kesempatan

keluarga untuk mencoba ca


menyiapkan Oralit

6. Berikan pujian terhadap kemam

yang positif yang diungkapkan kel

menyikapi kekambuhan penyakitn

Anda mungkin juga menyukai