Anda di halaman 1dari 50

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA Tn.M

PADA ANAK “I” DENGAN DIAGNOSA ISPA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI

DI BATU MERAH

RT 002 RW 06

DI SUSUN

OLEH :

NAMA : I WAYAN MADYA

NIM : 1240212018030

TINGKAT : IIIC

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN

RUMKIT TK III DR.J.A.LATUMETEN

AMBON – 2013
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

KONSEP KELUARGA

A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan bermasyarakat.Terdapat
beberapa konsep keluarga,beberapa ahli mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan.Ahli lain mengatakan keluarga adalah dua individu atau lebih yang
hidup dalam satu rumah tangga.
Menurut Duvall dan Logan (1986),dikutip oleh Mubarak,2006.Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan,mempertahankan budaya,dan meningkatkan perkembangan
fisik,mental,emosional,serta social dari tiap anggota keluarga.

B. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Stanhope dan Lancaster (1995),dikutip oleh Mubarak,2006 ciri-ciri keluarga
adalah :
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Masing-masing anggota memiliki tanggung jawab
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah

C. Tujuan Keluarga
Tujuan utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota
individu dalam keluarga.
Williams dan Leman (Friedman,1998) menyatakan bahwa tujuan keluarga adalah
menyiapkan anak-anak untuk menerima peran-peran dalam masyarakat.

D. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :

1. Patrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak beberapa saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu berasal dari ayah.
2. Matrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudarah sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu berasal dari ibu.
3. Matrilokal
Merupakan keluarga,dimana suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Merupakan keluarga,dimana suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari
pihak suami dan istri.

E. Pemegang Kekuasaan
1. Patriakal
Dominan di pihak ayah
2. Matriakal
Dominan di pihak ibu
3. Equalitarian
Ayah dan ibu

F. Peranan Keluarga
1. Peranan ayah
o Pencari nafkah
o Pendidik
o Pelindung
o Rasa aman
o Sebagai kepala keluarga
2. Peranan ibu
o Mengurus rumah tangga
o Pengasuh atau pendidik anak
o Pencari nafkah tambahan
3. Peranan anak
o Peran psikososial sesuai tumbuh kembang (mental,fisik,social dan spiritual)

G. Type Keluarga (Mubarak dkk,2006)


1. Keluarga inti (nuclear family) terdiri dari ayah,ibu dan anaknya dari keturunannya
atau adopsi.
2. Keluarga besar (extended family) keluarga ini ditambah anggota keluarga lain
yang ,masih ada hubungan darah seperti kakek,nenek,paman,bibi.
3. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu dan merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga duda atau janda (single family) yaitu keluarga yang terbentuk karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (composite family) yaitu keluarga perkawinan yang
berpologami dan hidup secara bersama-sama.
6. Keluarga kabitas (kahabitation family) yaitu dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
H. Tugas Perkembangan Sesuai Dengan Tahap Perkembangan (Supartini,2004)
Keluarga dengan anak usia pra sekolah 3-5 tahun memenuhi kebutuhan anggota
keluarga seperti :
o Rumah
o Rasa aman
o Membantu anak untuk bersosialisasi
o Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga interm dan luar
o Pembagian tanggung jawab
o Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak

I. Fungsi Keluarga (Friedman,1988)


Dikutip oleh Mubarak,2006 adalah :
o Fungsi fisik pemeliharaan kesehatan
o Keluarga memberikan keamanan
o Kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
o Perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit

J. Bentuk-Bentuk Keluarga
1. Menurut Sussman (1974) dan Maclin (1988) yang dikutip dari Setiawati dan
Dermawan (2008) bentuk-bentuk keluarga sebagai berikut :
a) Keluarga tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan anak
2) Pasangan inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja
3) Keluarga dengan orang tua tunggal
4) Bujangan yang tinggal sendirian
5) Keluarga besar tiga generasi
6) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia
7) Jaringan keluarga besar

b) Keluarga Non-tradisional
1) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah
2) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
3) Keluarga gay
4) Keluarga lesbi
5) Keluarga komuni

2. Menurut Carter yang dikutip dari buku ”Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga,Setiawati & Dermawan (2008)” bentuk-bentuk keluarga adalah sebagai
berikut :
a) Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan anak-anak.

b) Keluarga besar (extended family)


Keluarga ini ditambah dengan sanak
saudara,nenek,kakek,keponakan,sepupu,paman,bibi dan sebagainya.

c) Keluarga berantai (serial family)


Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti.

d) Keluarga duda atau janda (single family)


Keluarga yang terjadi karena perceraian.

e) Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpoligami dan hidup secara bersama-sama.

f) Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga

K. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1986) yang dikutip dari Setiawati & Dermawan (2008) fungsi
keluarga adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan


keluarga.Didalamnya terkait dengan saling mengasihi,saling mendukung dan saling
menghargai antar anggota keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam
keluarga.Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk
belajar bersosialisasi. Kesehatan.
3. Fungsi Reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluarganya yaitu sandang,pangan dan papan.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah.

L. Tugas Keluarga Di Bidang Kesehatan


Menurut Suprajitno (2004) sesuai fungsi pemeliharaan kesehatan,keluarga mempunyai tugas
dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan adalah meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga.


Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan,segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah terkadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.Sehingga,orangb tua perlu mengenal
keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga


Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga,dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.Tindakan
kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat
dikurangi atau bahkan teratasi.Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta
bantuan kepada orang di lingkungan tempat tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan


Sering kali keluarga mengambil tindakan yang tepat dan benar,tetapi keluarga memiliki
keterbatasan yang telah diketahui keluarga sendiri.Dengan demikian,anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjut atau perawatan
agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.Perawatan dapat dilakukan di institusi
pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.


5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan perawatan keluarga,merencanakan
asuhan keperawatan,dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang
dilakukan terhadap keluarga (Effendy,1998).
Proses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelayanan keperawatan
untuk menganalisa masalah pasien secara sistematik,menentukan cara
pemecahannya,melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan
(Effendy,1995).

B. Tahap-tahap Dalam Proses Keperawatan Keluarga


Tahap-tahap dalam proses keperawatan keluarga bergantung sama yang lainnya dan
bersifat dinamis.Disusun secara sistematis untuk menggambarkan dari tahap yang satu ke
tahap yang lain,dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses keperawatan.Mengingat
pengkajian sebagai awal bagi perawat untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga (Setiawati,2008).
Yang termasuk dalam tahap ini adalah :
1. Pengumpulan data (Effendy,1998)
Proses pengumpulan data diperoleh melalui :
o Proses wawancara atau anamnese
o Pengamatan atau observasi
o Pemeriksaan fisik (inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi)

2. Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan pemilahan data dalam rangka proses klarifikasi dan
validasi informasi untuk mendukung penegakan diagnose keperawatan keluarga yang
akurat.

3. Perumusan masalah
Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan
keluarga dan status keluarga,karena merupakan hasil dari pemikiran dan
pertimbangan yang akurat tentang situasi kesehatan lingkungan,norma,nilai,kultur
yang dianut oleh keluarga tersebut.Diambil berdasarkan hasil analisa
konsep,prinsip,teori dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa
sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan keluarga yang mengacu
kepada tipologi masalahkesehatan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang kesehatan (Effendy,1995).
b. Diagnose Keperawatan Keluarga dan Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Diagnose keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan kumpulan pernyataan dari uraian hasil
wawancara,pengamatan langsung dan pengukuran menggunakan status kesehatan
mulai dari potensial,resiko tinggi sampai masalah actual.Masalah keperawatan actual
memberikan gambaran tanda dan gejala yang jelas dan mendukung bahwa masalah
benar-benar terjadi.
Masalah resiko ditunjukan dengan data yang mengarah pada timbulnya masalah
kesehatan bila tidak segera ditangani.
Masalah potensial atau sejahtera adalah merupakan status kesehatan berada pada
kondisi sehat dan ingin meningkatkan lebih optimal (Setiawati,2008).

Diagnosa keperawatan ditegakan menurut Setiawati,2008.


Untuk penyebab atau etiologi dalam perumusan diagnose keperawatan Model Single
diangkat dari 5 tugas keluarga,antara lain :
o Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
o Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
o Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
o Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan
o Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

1) Diagnose keperawatan keluarga pada masalah lingkungan


o Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
o Resiko terhadap cedera atau ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga
o Resiko terjadi infeksi
2) Diagnose keperawatan keluarga dengan masalah struktur komunikasi
o Komunikasi keluarga disfungsional
3) Diagnose keperawatan keluarga dengan masalah struktur peran
o Berduka dan antisipasi
o Berduka disfungsional
o Isolasi social
o Perubahan dalam proses keluarga (dampak orang sakit terhadap keluarga)
o Potensial peningkatan menjadi orang tua
o Perubahan penampilan peran
o Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
o Gangguan citra tubuh
4) Diagnose keperawatan keluarga pada masalah afektif
o Perubahan proses keluarga
o Perubahan menjadi orang tua
o Potensial peningkatan menjadi orang tua
o Koping keluarga tidak efektif,menurun
o Koping keluarga tidak efektif,ketidakmampuan
o Resiko terhadap tindakan kekerasan
5) Diagnose keperawatan keluarga dengan masalah fungsi social
o Perubahan proses keluarga
o Perilaku mencari bantuan kesehatan
o Konflik peran orang tua
o Perubahan menjadi orang tua
o Potensial peningkatan menjadi orang tua
o Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
o Perubahan pemeliharaan kesehatan
o Kurang pengetahuan
o Isolasi social
o Kerusakan interaksi social
o Resiko terhadap tindakan kekerasan
o Gangguan identitas diri
6) Diagnose keperawatan dengan masalah fungsi perawatan kesehatan
o Perubahan pemeliharaan kesehatan
o Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
o Perilaku mencari pertolongan kesehatan
o Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik atau pengobatan
o Resiko terhadap penularan penyakit
7) Diagnose keperawatan keluarga dengan masalah koping
o Potensial peningkatan koping
o Koping keluarga tidak efektif,menurun dan ketidakmampuan
o Resiko terhadap tindak kekerasan

2. Prioritas diagnose keperawatan


Menurut Setiawati,2008 prioritas masalah keperawatan didasarkan atas tiga
komponen,yaitu :
a. Criteria penilaian
Criteria masalah terdiri atas :
1. Sifat masalah
o Actual dengan nilai 3
o Resiko tinggi dengan nilai 2
o Potensial dengan nilai 1

Pembenaran mengacu pada masalah yang sedang baru terjadi,baru


menunjukan tanda dan gejala atau bahkan dalam kondisi sehat.

2. Kemungkinan masalah untuk diubah


o Mudah dengan nilai 2
o Sebagian dengan nilai 1
o Tidak dapat dengan nilai 0

Pembenaran mengacu pada masalah sumber daya keluarga,sumber daya


perawat dan sumber daya lingkungan.

3. Potensial masalah untuk dicegah


o Tinggi dengan nilai 3
o Cukup dengan nilai 2
o Rendah dengan nilai 1

Pembenaran mengacu pada berat ringannya masalah,jangka waktu terjadi


masalah,tindakan yang akan dilakukan,kelompok resiko tinggi yang bisa
dicegah.

4. Menonjolnya masalah
o Segera diatasi dengan nilai 2
o Tidak segera diatasi dengan nilai 1
o Tidak dirasakan adanya masalah dengan nilai 0

Pembenaran mengacu kepada kurang pengetahuan keluarga terhadap


masalah.

b. Bobot
1. Sifat masalah dengan bobot 1
2. Kemungkinan masalah untuk diubah dengan bobot 2
3. Potensial masalah untuk dicegah dengan bobot 1
4. Menonjolnya masalah dengan bobot 1

c. Pembenaran
1. Alasan untuk menentukan sub criteria
2. Dampak terhadap kesehatan keluarga
3. Ditunjang dari data hasil pengkajian

Tabel 1
Sistem Skoring

NO KRITERIA NILAI BOBOT PEMBENARAN

1. Sifat masalah Mengacu pada masalah yang


Skala : sedang terjadi dengan menunjukan
o Aktual 3 tanda dan gejala atau bahkan
o Resiko tinggi 2 1 dalam kondisi sehat.
o Potensial 1
2. Kemungkinan masalah dapat Mengacu pada masalah,sumber
diubah daya keluarga,sumber daya
Skala : perawat dan sumber daya
o Mudah 2 lingkungan.
o Sebagian 1 2
o Tidak dapat 0

3. Potensi masalah untuk Mengacu pada berat ringannya


dicegah masalah,jangka waktu terjadinya
Skala : masalah,tindakan yang
o Tinggi 3 akan dilakukan,kelompok resiko
o Cukup 2 1 tinggi yang bisa dicegah.
o Rendah 1

4. Menonjol masalah Mengacu pada kurang


Skala : pengetahuan keluarga terhadap
o Segera diatasi 2 masalah.
o Tidak segera diatasi 1 1
o Tidak dirasakan ada 0
masalah
sumber : Santun Setiawati (2008)

3. Scoring
Menurut Effendy,1998 sistem scoring untuk menentukan prioritas masalah adalah
sebagai berikut :
a) Tentukan skor untuk setiap criteria
b) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

Skor
x Bobot
Angka tertinggi

Jumlahkan skor untuk semua criteria.

c) Scoring tertinggi adalah 5 dan sama untuk semua bobot


4. Berdasarkan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam karya tulis ilmiah ini,maka
diagnose keperawatan yang diprioritaskan adalah ketidaktahuan keluarga tentang
masalah kesehatan yang terjadi dalam keluarga.

d. Perencanaan atau Intervensi Keperawatan Keluarga


Menurut Association Nursing American (ANA) yang dikutip oleh Setiawati,2008
mendefenisikan intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan klien atau
keluarga.
Tujuan umum dalam perencanaan intervensi adalah untuk meningkatkan pengetahuan
keluarga yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan keluarga .

e. Implementasi
Menurut Setiawati,2008 implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah
disusun oleh perawat sebelumnya.Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan
keluarga antara kain :
1. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat
2. Implementasi dilakukan dengan tepat,memperhatikan prioritas masalah
3. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial,motivasi dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan
4. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga jangan terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung
jawab profesi

f. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan keluarga yang menentukan apakah
tujuuan tercapai sesuai dengan yang ditetapkan dalam tujuan di rencana keperawatan
(Setiawati,2008).
Macam-macam evaluasi :

1. Evaluasi struktur
Berhubungan erat dengan bahan ,tenaga maupun dana yang diperlukan dalam suatu
kegiatan (Setiawati,2008).

2. Evaluasi proses
Merupakan evaluasi yang dilakukan selama proses kegiatan berlangsung,untuk
mencapai kualitas dalam hal penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada keluarga
dalam upaya mengatasi masalah dalam keluarga.

3. Evaluasi hasil
Merupakan hasil akhir dalam pemberian asuhan keperawatan (Setiawati,2008) dan
merupakan evaluasi yang diharapkan pada keluarga dalam upaya mengatasi masalah
dalam keluarga.

g. Catatan Perkembangan
Merupakan indicator keberhasilan tindakan keperawatan keluarga yang diberikan kepada
keluarga oleh petugas kesehatan.Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP
S : Subjek
O : Objek
A : Analisa
P : Perencanaan

LANDASAN TEORI MEDIS


ISPA

A. Pengertian
ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari.Saluran
pernafasan meliputi organ mulai dari hidung,samapi gelembung paru beserta organ-organ
disekitarnya seperti :
o Sinus
o Ruag telinga tengah
o Paru-paru.

ISPA meliputi saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah.Sebagian
besar dari infeksi saluran pernafasan bersifat ringan.Misalnya batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan denga antibiotic.Namun demikian,jangan dianggap enteng bila
infeksi paru ini tidak diobati dengan antibotik dapat menyebabkan anak menderita pneumoni
yang dapat berujung pada kematian.

Menurut program pemberantasan P2 ISPA,penyakit ISPA dibagi dua golongan yaitu


pneumoni dan bukan pneumoni.
Pneumoni debedakan atas derajat beratnya penyakit yaitu pneumoni berat dan ringan.Penyakit
batuk pilek seperti rhinitis,faringitis,tonsillitis dan penyakit jalan nafas bagian atas lainnya
digolongkan sebagai yang bukan pneumoni.

B. Etiologi
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada
balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut
harus mendapat antibiotic.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan
bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada area pediatri. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.

C. Jenis-Jenis ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut :
1. Pneumonia berat
Ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).

2. Pneumonia
Ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

3. Bukan pneumonia
Ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada
kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini
dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5
tahun.

Untuk golongan umur kurang 2 bulan ada 2 klasifikasi penyakit yaitu :


1. Pneumonia berada
Diisolasi dari cacing tanah oleh Ruiz dan kuat dinding pada bagian bawah atau napas
cepat. Batas napas cepat untuk golongan umur kurang 2 bulan yaitu 60 kali per menit atau
lebih.

2. Bukan pneumonia
Batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah
atau napas cepat.

Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :
1. Pneumonia berat
Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada
waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tidak
menangis atau meronta).

2. Pneumonia
Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali
per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.

3. Bukan pneumonia
Batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada
napas cepat.

D. Tanda-Tanda Bahaya ISPA


Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan
dan gejala-gejala yang ringan.Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih
berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin
meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang
lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang
ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar
tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan.
Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan tanda-tanda
laboratoris.

1. Tanda-tanda klinis ISPA


o Pada sistem respiratorik
Tachypnea,napas tak teratur (apnea),retraksi dinding thorak,napas cuping
hidung,cyanosis,suara napas lemah atau hilang,grunting expiratoir dan
wheezing.
o Pada sistem cardial
Tachycardia,bradycardiam,hypertensi,hypotensi dan cardiac arrest.
o Pada sistem cerebral
Gelisah,mudah terangsang,sakit kepala,bingung,papil bendung,kejang dan
coma.
o Pada hal umum
Letih dan berkeringat banyak.

2. Tanda-tanda laboratoris ISPA


o Hypoxemia
o Hypercapnia
o Acydosis (metabolik dan atau respiratorik)

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah :

o Tidak bisa minum


o Kejang
o Kesadaran menurun
o Stridor
o Gizi buruk

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah :

o Kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari


setengah volume yang biasa diminumnya)
o Kejang
o Kesadaran menurun, stridor, Wheezing.
E. Penatalaksanaan Kasus ISPA
Penemuan dini penderita pneumonia dengan penatalaksanaan kasus yang benar
merupakan strategi untuk mencapai dua dari tiga tujuan program (turunnya kematian karena
pneumonia dan turunnya penggunaan antibiotik dan obat batuk yang kurang tepat pada
pengobatan penyakit ISPA).
Pedoman penatalaksanaan kasus ISPA akan memberikan petunjuk standar
pengobatan penyakit ISPA yang akan berdampak mengurangi penggunaan antibiotik untuk
kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang kurang
bermanfaat. Strategi penatalaksanaan kasus mencakup pula petunjuk tentang pemberian
makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang penting bagi pederita
ISPA.

Penatalaksanaan ISPA meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut :

1. Upaya pencegahan

o Menjaga keadaan gizi agar tetap baik


o Immunisasi
o Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan
o Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA

2. Pengobatan dan perawatan


Prinsip perawatan ISPA
o Meningkatkan istirahat minimal 8 jam perhari
o Meningkatkan makanan bergizi
o Bila demam beri kompres dan banyak minum
o Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
yang bersih
o Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu ketat
o Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menetek

Pengobatan

o Mengatasi panas (demam) dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres


Bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk.Parasetamol diberikan 4
kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari.Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan kompres, dengan
menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).

o Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis
½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali
sehari.
DAFTAR PUSTAKA

 DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta.1992

 Lokakarya Dan Rakernas Pemberantasan Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut. 1992

 Doenges, Marlyn E . Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan


pendokumentasian perawatan pasien

 Alih bahasa I Made Kariasa. Ed 3. Jakarta: EGC.1999


PRE PLANNING

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn M

PADA a/ I DENGAN PENYAKIT ISPA

DI BATU MERAH

RT 02 RW 06

Hari / Tanggal : 25-11-2020

Waktu : 1 x 60 Menit

Topik Kegiatan : Pengkajian

Tempat : Rumah Keluarga Tn M Batu Merah RT 02 RW 06

1. Latar Belakang

Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan bermasyarakat. Terdapat


beberapa konsep keluarga. Beberapa ahli mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan dan ahli lain mengungkapkan bahwa keluarga adalah dua individu
atau lebih yang hidup dalam satu rumah tangga.

Data adalah bahan mentah dengan symbol-simbol tertentu yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan.
Data terdiri dari dua tipe yaitu:
a. Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian.
b. Data objektif adalah data yang didapatkan dari pasien dengan cara observasi dan
dapat diukur.

Data diperoleh dari pasien,orang terdekat,riwayat penyakit,catatan


perkembangan,konsultasi,hasil pemeriksaan,perawat lain dan kepustakaan. Pengkajian adalah
merupakan tahapan terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal
bagi keluarga untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada keluarga.
2. Tujuan

a. Umum
Setelah melakukan pengkajian selama kira-kira 60 menit,diharapkan data yang diperoleh
dari keluarga yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.

b. Khusus
Setelah melakukan penkajian diharapkan keluarga dapat memberikan informasi tentang :
1. Data umum.
2. Genogram
3. Riwayat tahap perkembangan
4. Karakteristik rumah.
5. Struktur keluarga.
6. Fungsi keluarga.
7. Stress dan koping keluarga.
8. Pemeriksaan fisik keluarga dan pola kebiasaan keluarga sehari - hari
9. Harapan keluarga.

3. Perserta
Anggota keluarga Tn M

4. Setting waktu

NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

1 5 Menit Perkenalan mahasiswa

2 50 Menit Pengkajian mahasiswa

3 5 Menit Kontrak waktu mahasiswa

5. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Keluarga dapat bekerja sama dengan mahasiswa.
- Format pengkajian telah disampaikan sebelumya.

b. Evaluasi proses
- Keluarga dapat terlibat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat
memberikan respon verbal dan non verbal dengan baik.
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
c. Evaluasi hasil
- Didapatkan data umum lingkungan,fungsi keluarga,harapan keluarga dan
pemeriksaan fisik.
- Teridentifikasi masalah kesehatan keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn M


PADA a/ I DENGAN PENYAKIT ISPA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI

BATU MERAH RT 02 RW 06

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 November 2020

I. Data Umum
o Nama KK : Tn. M
o Usia : 43 tahun
o Pendidikan : SMA
o Pekerjaan :-
o Alamat : Batu Merah RT 02 RW 06

Komposisi Keluarga

Nama Umur Sex Hub Dg KK Pendidikan Ket


Ny. D 30 Tahun P Istri SMP Sehat
a/ R 11 Tahun L Anak SD Sehat
a/ I 5 Tahun L Anak - Sakit

II. Genogram

30
43

11 5

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

H&S : Hidup dan Sehat

: Pasien

: Tinggal Serumah

X : Meninggal

III. Type Keluarga


Keluarga Tn.M merupakan keluarga inti (nuclear family) yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.

IV. Suku
Tn.M dan Ny.D berasal dari suku Jawa.Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.

V. Agama
Tn.M dan keluarga beragama islam. Tn.M dan keluarga selalu melaksanakan Sholat Lima
Waktu.

VI. Status social ekonomi


Penghasilan keluarga Tn.M diperoleh dari Pensiunan ayah mertua,dengan penghasilan
perbulannya Rp.1000.000.Dan dipergunakan untuk Biaya sekolah a/ R serta untuk biaya
kebutuhan sehari-hari keluarganya.Barang yang dimiliki keluarga Tn.M berupa Televisi 20
Inchi,Dispanser,Rice cooker,Kompor minyak.

VII. Aktivitas dan rekreasi


Kebiasaan berkumpul bersama biasanya dilakukan keluarga dimalam hari.Dan hanya
menonton TV bersama sebagai hiburan keluarga.

VIII. Riwayat tahap perkembangan


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.M bersama isteri masih dikategorikan dalam usia muda dimana keduanya masih
dapat melakukan aktivitas seperti layaknya orang muda.
Anak R adalah siswa Kelas V SD dimana pemikirannya masih kekanak-
kanakan.Namun,pribadi anak R adalah anak yang rajin Mengaji.
Anak I belum bersekolah dan yang ada dalam pikiran anak seusianya hanyalah bermain
bersama teman-teman.

2. Tahap perkembangan keluarga yang tidak terpenuhi


Anak pertama Tn.M sebentar lagi Ujian dan berpindah jenjang pendidikan ke SMP
sehingga keluarga sudah memikirkan ke arah sana.

3. Riwayat keluarga sebelumnya


Tn.M mengatakan keluarga dari pihak Tn.M sebelumnya tidak menderita suatu
penyakit.

4. Riwayat penyakit keturunan


Keluarga Tn.M tidak mempunyai riwayat keturunan penyakit ISPA.

IX. Karakteristik Rumah

1. Riwayat rumah yang di tempati

Keluarga Tn.M menempati sebuah rumah yang merupakan rumah pribadi yang berukuran 7 x
8 m2 yang terdiri dari ruang tamu,dua kamar,satu dapur,satu WC dan kamar mandi. Ventilasi
rumah keluarga Tn.M ada.Cahaya dapat masuk rumah pada siang hari dengan pencahayaan
yang baik.

Penerangan rumah keluarga Tn. M adalah menggunakan listrik.Lantai rumah tampak


bersih,hal ini terlihat dari tidak adanya kotoran dilantai.Lantai rumah terbuat dari semen.

Sumber air bersih yang berasal dari sumur bor yang digunakan untuk air minum dan keperluan
lain.Keadaan air tidak terasa,tidak berbau,tidak berwarna dan dalam keadaan bersih.

Denah Rumah

7M

K” Tidur ortu R makan dapur


8M

R. tamu&tv k” tidur anak Kamar Mandi

Pintu depan & WC

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Lingkungan sekitar keluarga Tn.M pada umumnya mayoritas beragama islam dan hubungan
social antara keluarga Tn.M dan tetangganya baik, mayoritas suku di sekitar lingkungan
keluarga Tn.M adalah suku Buton.Lingkungan fisik tetangga kurang bersih dikarenakan
berdebu disekitar lingkungan dan struktur tanah disekitarnya adalah tanah kering dan
padat.Tidak ada budaya tetangga (minum minuman keras, judi) yang mempengaruhi kesehatan.

3. Mobilitas geografis keluarga


Jarak rumah keluarga Tn.M dengan rumah tetangga cukup berdekatan karena pada umumnya
jarak rumah satu dengan lainnya hampir berdekatan. Keluarga Tn.M sejak mulai awal
pernikahan tinggal di daerah Batu Merah dan tidak pernah pindah ke daerah lain.Tempat ibadah
dan puskesmas terletak tidak terlalu jauh dari rumah Tn.M dapat berjalan kaki melewati jalan
raya dan pasar.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn.M kadang-kadang melakukan perkumpulan keluarga besar di rumahnya.Hubungan
keluarga Tn.M dengan masyarakat terjalin baik dibuktikan setiap sorenya keluarga Tn.M
berkunjung di rumah tetangga dan sebaliknya

5. System pendukung keluarga


Kebutuhan hidup setiap hari dapat terpenuhi dengan baik dimana keluarga Tn.M dapat bertahan
hidup dengan hasil Pensiunan ayah mertua dari Tn.M. Fasilitas kesehatan (puskesmas) yang
terletak tidak terlalu jauh dari rumah dapat dijangkau dengan berjalan kaki melewati jalan raya
dan pasar, sehinggga apabila anak Tn.M sakit langsung dibawa ke puskesmas.

X. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,apabila ada masalah
selalu didiskusikan bersama dan setiap anggota keluarga selalu bebas untuk
mengungkapkan pendapatnya tanpa ditutup-tutupi.Bahasa yang di gunakan adalah bahasa
Ambon.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Pengambilan keputusan dikeluarga adalah Tn.M.Namun,sebelum mengambil keputusan
Tn.M terlebih dahulu mendiskusikan dengan anggota keluarga.

3. Struktur Peran
Tn.M adalah kepala keluarga sekaligus mendidik anak – anaknya.Ny.D sebagai ibu rumah
tangga sekaligus pendidik anak- anaknya karena Ny.D sering berada di rumah jadi
sepenuhnya yang merawat anak- anaknya adalah Ny.D.

4. Nilai dan Norma budaya keluarga


Fungsi nilai dan budaya yang dianut keluarga adalah saling menghormati antara anggota
keluarga satu dengan yang lainnya dan menghormati orang lebih tua. Keluarga Tn.M
menerapkan aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan dibuktikan dengan aktivitas
anak- anaknya yang sering mengaji pada siang harinya.

XI. Fungsi Keluarga


1. Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Tn.M saling menyayangi satu sama lain,saling perhatian,setiap
anggota merasa akrab dengan keluarganya.

2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.M mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga dan siapapun yang
berhubungan dengan keluarga Tn.M

3. Fungsi Perawatan Keluarga


Keluarga Tn.M mempunyai kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan.Apabila mereka
merasa perlu misalnya ada keluarga yang sakit biasanya langsung di bawah ke puskesmas
yang tidak terlalu jauh dari rumah. Keluarga Tn.M sering menderita penyakit ISPA dan
keluarga kurang tahu cara untuk dapat sembuh dari penyakitnya,keluarga Tn.M hanya
dapat ke puskesmas untuk berobat itu pun kalau penyakitnya kambuh kembali.

4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.M merupakan PUS (pasangan usia subur) dengan kriteria Tn.M berumur 40
tahun dan Ny.D berumur 30 tahun. Berdasarkan keterangan dari Tn.M dan Ny.D tidak
ada riwayat mandul dan keguguran dari pihak ibu. Keluarga Tn.M berencana memiliki 2
orang anak saja,. Ny.D sedang menggunakan KB suntik 3 bulan.

5. Fungsi ekonomi
Tn.M menyatakan bahwa penghasilan yang didapatkan memang cukup memenuhi
kebutuhan pokok keluarganya namun penghasilan yang didapatkan belum bisa
mencukupi kebutuhan tambahan lainnya.

XII. Stres Dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Ny.D merasa khawatir dengan keadaan kesehatan anak- anaknya. Masalah yang berat
dirasakan oleh Ny.D adalah masalah kesehatan anak – anaknya yang sering mengalami
ISPA.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Jika ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke puskesmas terdekat,agar tidak
menjadi beban pikiran.Dan jika ada masalah dalam keluarga,biasanya masalah itu
didiskusikan bersama-sama untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

3. Strategi Koping Yang Digunakan


Biasanya kalau ada masalah didalam keluarga,ditangani atau dihadapi secara bersama-
sama dengan berusaha mencari jalan keluar bersama-sama.

4. Strategi Adaptasi Disfungsional


Tidak terlihat adaptasi disfungsional.
Pemeriksaan Fisik

No Komponen Tn. M Ny. D Anak R Anak I


1 Kepala Bentuk simetris, Rambut Bentuk simetris, Bentuk simetris, Rambut Bentuk simetris, Rambut
pendek,bersih dan tidak Rambut panjang,bersih sebahu,bersih dan tidak pendek,bersih dan tidak ada
ada kelainan. dan tidak ada kelainan. ada kelainan. kelainan.
2 Mata Sclera tidak Sclera tidak Sclera tidak Sclera tidak ikterus,konjungtiva
ikterus,konjungtiva tidak ikterus,konjungtiva ikterus,konjungtiva tidak tidak anemis,tidak ada
anemis,tidak ada tidak anemis,tidak ada anemis,tidak ada peradangan,penglihatan normal.
peradangan,penglihatan peradangan,penglihatan peradangan,penglihatan
normal. normal. normal.

3 Telinga Simetris, Bersih,tidak ada Simetris,Bersih,tidak Simetris,Bersih,tidak ada Simetris,Bersih,tidak ada


serumen dan tidak ada ada serumen dan tidak serumen dan tidak ada serumen dan tidak ada luka.
luka. Tidak ada gangguan ada luka. Tidak ada luka. Tidak ada Tidak ada gangguan
pendengaran gangguan pendengaran gangguan pendengaran pendengaran

4 Hidung Bentuk simetris, tidak ada Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, ada Bentuk simetris tidak ada
sekret,dan tidak ada ada sekret,dan tidak ada sekret, sekret,dan tidak ada kelainan.
kelainan. kelainan.

5 Mulut Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak ada
ada stomatitis ada stomatitis ada stomatitis, gigi stomatitis
ompong didepan
6 Leher dan tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran kelenjar
Tenggoroka kelenjar tiroid,limfe dan kelenjar tiroid,limfe dan kelenjar tiroid,limfe dan tiroid,limfe
n tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan tenggorokan sedikit sakit
menelan. menelan.

7 Dada dan Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
paru simetris,vesikuler dan simetris,vesikuler dan simetris,bunyi nafas simetris,vesikuler dan tidak ada
tidak ada kelainan. tidak ada kelainan. bronkovesikuler, sering kelainan.
batuk kering
8 Abdomen Tidak kembung dan tidak Tidak kembung dan Tidak kembung dan tidak Tidak kembung dan tidak ada
ada keluhan tidak ada keluhan ada keluhan keluhan
9 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelainan,pergerakan
kelainan,pergerakan kelainan,pergerakan kelainan,pergerakan bebas.
bebas. bebas. bebas.
10 Kulit Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan.
11 kuku Pendek dan bersih. Pendek dan bersih. Pendek dan bersih. Pendek dan bersih.
12 TTV TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg N : 86 x/m N : 90 x/m
N : 80 x/m N : 80 x/m S : 37,8 0c S : 36,50c
S : 37 c 0
S : 37 0c R : 30 x/m R : 30 x/m
R : 20 x/m R : 20 x/m

13 Kesimpulan Saat dikaji Tn R dalam Saat dikaji Tn R dalam Saat dikaji anak S dalam Saat dikaji anak M dalam
keadaan sehat keadaan sehat keadaan sakit ISPA keadaan sehat
Pola Kebiasaan Keluarga Sehari - Hari

No Pola Kebiasaan Tn. M Ny. D Anak R Anak I


1 Minum ±9-10 gelas/hari,air ±6-8 gelas/hari,air ±5-8 gelas/hari,air putih,dan ±5-8 gelas/hari,air putih,
putih,dan teh putih,dan teh teh

2 Makan 3x sehari,1 porsi 3x sehari, 1 3x sehari, 1 porsi nasi,ikan 3x sehari, 1 porsi


nasi,ikan dan sayur porsi ,nasi,ikan dan dan sayur nasi,ikan dan sayur
sayur
3 Mandi 2x sehari. 2x sehari. 2x sehari. 2x sehari.

4 Aktitivitas Bekerja di seram Sebagai ibu rumah Ke sekolah dan mengaji Bermain di rumah dan
tangga di rumah sekitar rumah
5 Istirahat dan Tidur Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam
Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 7-9 jam.

6 Personal Hygiene Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x
seminggu,gosok gigi seminggu,gosok gigi 2x seminggu,gosok gigi 2x seminggu,gosok gigi 2x
2x sehari,menggunakan sehari,menggunakan pasta sehari,menggunakan
sehari,menggunakan pasta gigi (pepsodent). gigi (pepsodent). pasta gigi (pepsodent).
pasta gigi (pepsodent).
Harapan Keluarga

o Keluarga berharap dapat menerima informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatannya dan dapat terhindar
dari berbagai penyakit
.

Klasifikasi Data

Data Subjektif

o Ny.D mengatakan anak – anaknya sering menderita penyakit batuk pilek dan
demam dan keluarga kurang tahu cara untuk dapat sembuh dari penyakit itu.

o Anak I mengatakan tenggorokan sedikit sakit.

o Ny.D mengatakan sering batuk kering

Data Objektif

o Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit yang diderita oleh anak I.


o Kondisi sekitar rumah yang berdebu dan kurang bersih.
o Bunyi nafas anak I adalah Bronkovesikuler

Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS :
o Ny.D mengatakan anak
– anaknya sering
menderita penyakit
batuk pilek dan demam
dan keluarga kurang tahu
cara untuk dapat sembuh
dari penyakit itu.
o Anak I mengatakan
tenggorokan sedikit
sakit.
o Ny.D mengatakan sering Ketidakmampuan
batuk kering keluarga mengenal Kurang pengetahuan
masalah penyakit ISPA mengenai penyakit anak I

DO :
o Kurang pengetahuan
keluarga tentang
penyakit yang diderita
oleh anak I.
o Kondisi sekitar rumah
yang berdebu dan kurang
bersih.
o Bunyi nafas anak I
adalah bronkovesikuler.

Diagnosa Keperawatan

o Kurang pengetahuan mengenai penyakit Anak I berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah penyakit ISPA.
NO. KRITERIA SKOR NILAI PEMBENARAN

1. Sifat masalah : 3 3/3x1=1 Tn.M dan Ny.D mengatakan anak –


Aktual anaknya sering menderita penyakit
batuk pilek dan demam dan keluarga
kurang tahu cara untuk dapat sembuh
dari penyakit itu.

Latar belakang pendidikanTn.M


2. Kemungkinan masalah 1 1/2x2=1 adalah SMA dan Ny.D adalah SMP
dapat diubah : sehingga kemungkinan untuk
Sebagian menerima informasi dan penjelasan
yang diberikan sedikit lebih mudah.

Resiko penyebaran penyakit dapat


dicegah bila diberikan suatu
3. Potensial masalah dapat 2 2/3x1=2/3 pengetahuan mengenai penyakit ISPA
dicegah :
Cukup Gejala batuk dapat segera ditangani
dengan menggunakan ramuan
tradisional yang sederhana dan
4. Penonjolan masalah- 2 2/2x1=1 keluarga Tn.M cukup mampu untuk
masalah berat harus meleksanakan penjelasan yang
segera ditangani diberikan oleh mahasiswa.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.M

NO DIAGNOSA TUJUAN EVALUASI RENCANA


KEPERAWATAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
1. Kurang pengetahuan Tujuan Umum :
keluarga Tn.M berhubungan
dengan ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan
keluarga mmengenal keperawatan selama 2 minggu
masalah penyakit ISPA diharapakan keluarga
memahami tentang penyakit
ISPA.

Tujuan Khusus :

Setelah pertemuan 2 x 30
menit diharapkan keluarga
mampu :
1. Mengenal masalah ISPA
dengan :
 Menjelaskan apa
yang dimaksud Respon Verbal Infeksi saluran Diskusikan dengan
dengan ISPA pernafasan akut (ISPA) keluarga tentang
adalah penyakit yang pengertian ISPA.
disebabkan oleh karena Anjurkan keluarga
adanya infeksi pada untuk mengungkap
hidung,tenggorokan dan kembali pengertian
paru-paru. ISPA.

 Menjelaskan tanda Menyebutkan tanda dan


dan gejala ISPA gejala ISPA seperti
Respon Verbal batuk disertai Diskusikan tanda dan
lendir,susah tidur,bunyi gejala yang biasanya
nafas terjadi pada anak Tn.M.
ngorok,demam,malas Anjurkan keluarga
makan,dan biasanya menyebutkan kembali
disertai flu atau pilek. tanda dan gejala ISPA.
Beri pujian atas jawaban
yang benar.

 Menjelaskan Menyebutkan penyebab


penyebab ISPA dari ISPA yaitu Viruz Diskusikan bersama
atau Bakteri. keluarga penyebab
Rrspon Verbal ISPA.
Motivasi keluarga untuk
mengulang kembali
penyebab ISPA.
Jelaskan kembali
tentang hal-hal yang
telah didiskusikan.
2. Mengambil keputusan
untuk mengatasi masalah :
 Mengambil Keputusan keluarga
keputusan untuk untuk mengatasi ISPA Diskusikan bersama
mencegah ISPA agar agar tidak bertambah keluarga tentangg ISPA
tidak bertambah berat. yang dialami anak Tn.
parah Respon Verbal M untuk mengambil
keputusan selanjutnya.
Gali pendapat keluarga
bagaimana cara
mengatasi ISPA.
Motivasi keluarga untuk
memutuskan mengatasi
ISPA secara cepat.
Beri reinforcement atas
keputusan yang diambil
keluarga.

3. Merawat keluarga dengan


ISPA : Gali pengetahuan
 Menjelaskan cara keluaraga dalam
perawatan ISPA mengatasi ISPA.
Cara perawatan ISPA : Diskusikan dengan
 Beri kompres dan keluarga cara perawatan
a. banyak minum bila ISPA.
demam. Motivasi keluarga untuk
Respon Verbal  Bila hidung mengungkapkan
tersumbat karena kembali apa yang telah
pilek bersihkan disampaikan.
lubang hidung
dengan sapu tangan
yang bersih.
 Gunakan pakaian
yang tipis dan tidak
terlalu ketat saat
demam.
 Meningkatkan
makanan bergizi.
 Meningkatkan
istirahat minimal 8
jam perhari.
PRE PLANNING

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn M

PADA a/ I DENGAN PENYAKIT ISPA

DI BATU MERAH

RT 02 RW 06

Hari / Tanggal : 26-11-2020

Waktu : 1 x 30 Menit

Topik Kegiatan : Implementasi

Tempat : Rumah Keluarga Tn M Batu Merah RT 02 RW 06

1. Latar Belakang
Implementasi merupakan aktulisasi dari perencanaan yang telah disusun oleh perawat
sebelumnya.Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga adalah antara lain :
a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat
b. Implementasi dilakukan dengan tepat memperhatikan prioritas masalah
c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial,motivasi dan sumber-sumber pendukung
lainnya jangan diabaikan
d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga jangan terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 1 kali kunjungan,diharapkan agar keluarga
mampu mengerti tentang penyakit ISPA.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan observasi selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga dapat :

o Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA


o Keluarga dapat menyebutkan penyebab ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan ccara pencegahan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan prinsip perawatan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pengobatan ISPA

3. Peserta
Anggota keluarga Tn. M

4. Setting Waktu

PENANGGUNG
NO WAKTU KEGIATAN
JAWAB
1. 2 menit Pembukaan
2. 15 menit Penyampaian Materi
3. 10 menit Tanya jawab atau diskusi CI Institusi
4. 3 menit Penutup dan kontrak yang akan
dating

5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi atau Tanya jawab

6. Media
Leaflet tentang ISPA

7. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
o Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum Penkes
o Media sudah siap 2 hari sebelum Penkes
o Kontrak tempat dan waktu dengan keluarga sudah disampaikan 2 hari sebelum Penkes
o SAP sudah siap 2 hari sebelum Penkes

b. Evaluasi Proses
o Keluarga Tn. M yang terlihat aktif dalam penyuluhan
o Keluarga dapat memberikan respon verbal atau non-verbal
o Semua anggota memperhatikan penjelasan perawat
o Semua anggota keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
o Media dapat digunakan secara efektif
c. Evaluasi Hasil
o Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan penyebab ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan prinsip perawatan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pengobatan ISPA
Catatan Perkembangan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M

NO Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi


1. Selasa,26-11-2013 Kurang pengetahuan Diskusikanlah bersama Subjektif :
Jam 14.30 wit keluarga Tn. M keluarga dengan menggunakan o Keluarga Tn.M mengatakan anak I
berhubungan dengan leaflet : mengeluh batuk-batuk ada lender
ketidakmampuan o Pengertian ISPA disertai flu dan pilek serta
keluarga mengenal o Penyebab ISPA tenggorokan gatal
masalah penyakit ISPA o Tanda dan gejala ISPA o Keluarga Tn.M mengatakan
o Factor-faktor yang penyebab dari penyakit anak I
mempengaruhi ISPA kemungkinan disebabkan karena
o Cara pencegahan ISPA lingkungan rumah yang kotor dan
o Prinsip perawatan ISPA berdebu.
o Cara pengobatan ISPA
Objektif :
Menanyakan kepada keluarga o Keluarga menyimak penjelasan
hal-hal yang belum dimengerti. dengan baik
o Keluarga berusaha menjawab
Meminta keluarga untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
menjelaskan kembali tentang
pengertian,penyebab,tanda dan
gejala ISPA. Analisis :
o TUK 1 tercapai sesuai rencana
Memberi pujian atas jawaban
yang benar dari keluarga.
Planning :
o Evaluasi kembali TUK 1 tentang
pengertian,penyebab,tanda dan
gejala pada pertemuan kunjungan
berikut.Lanjutkan ke TUK 2
tentang bagaimana cara perawatan
Dengan menggunakan leaflet : ISPA
o Menggali pengetahuan
keluarga dalam mengatasi Subjektif :
2. Kamis,27-11-2013 ISPA o Keluarga mengatakan cara
Jam 15.00 wit o Mendiskusikan dengan perawatan ISPA dengan
keluarga cara perawatan menggunakan obat batuk yang
ISPA yang sudah dilakukan aman yaitu ramuan tradisional :
o Memotivasi keluarga untuk  Jeruk nipis ½ senndok teh
mengungkapkan kembali dicampur dengan kecap
cara perawatan ISPA sesuai atau madu ½ sendok teh
dengan yang dijelaskan  Diberikan 3x sehari
o Menanyakan pada keluarga
cara yang akan dipilih Objektif :
dalam merawat ISPA o Keluarga menyimak penjelasan
terkait penggunaan obat dengan baik
tradisional o Keluarga menjawab pertanyaan
o Memberi penguatan atau yang diajukan
pilihan keluarga

Analisis :
o TUK 2 tercapai sesuai rencana

Planning
o Intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KELUARGA Tn. M

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RIJALI

BATU MERAH RT 02 RW 06

Hari/tanggal : Senin, 25 November 2013

Waktu : 1 x 30 menit

Topik : Penyuluhan kesehatan tentang penyakit ISPA

Tempat : Rumah keluarga Tn. M di Batu Merah RT 02 RW 06

A. Latar belakang
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam proses kehidupan. Oleh karena itu
jika seseorang yang tidak menjaga kesehatanya maka ia akan mudah terserang penyakit.
Sama halnya seseorang yang tidak memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya maka
ia akan mudah terserang ISPA yang dapat mengganggu saluran pernapasannya. Berdasarkan
data yang kami peroleh dari kkeluarga yang sering mengalami penyakit ISPA dan masyarakat
tidak mengerti dan memahami tentang penyakit yang di alami , terbukti dengan adanya
jawaban yang tidak mengerti setelah kami tanya pada beberapa keluarga. Selain itu juga
dengan adanya keadaan rumah keluarga yang kotor dan tidak rapi dan penempatan jemuran
yang tidak sesuai sehingga menghalangi sirkulasi udara dalam rumah keluarga.Oleh karena
itu perlu halnya di lakukan pendidikan kesehatan terhadap keluarga agar keluarga dapat
memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya agar tidak mudah terserang penyalit ISPA.

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Setelah mendapat penjelasan keluarga mampu menciptakan perilaku hidup bersih
dan sehat.

2. Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selam 30 menit,keluarga akan
Mampu :
a. Menjelaskan pengertian ISPA
b. Menjelaskan penyebab ISPA
c. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
d. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi ISPA
e. Menjelaskan cara pencegahan ISPA
f. Menyebutkan prinsip pencegahan ISPA
g. Menjelaskan cara pengobatan ISPA

C. Peserta
Keluarga Tn. M

D. Setting waktu

NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB


1 2 menit Pembukaan

2 10menit Penyampaian materi

3 10 menit Tanya jawab atau diskusi


CI Institusi
4 5 menit Evaluasi penyuluhan

5 3 menit Penanggung jawab Penutup

E. Metode
o Ceramah
o Diskusi dan tanya jawab

F. Media
Leaflet tentang ISPA

G. Rencana Evaluasi

a. Evaluasi struktur
o Rencana kegiatan di siapkan 2 hari sebelum kegiatan berlangsung
o Materi sudah disiapkan dan dipelajari 2 hari sebelum penkes
o Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
o Kontrak tempat dan waktu dengan masyarakat desa kasih sudah disampaikan 2
hari sebelum penkes
o SAP sudah siap 2 hari sebelim penkes

b. Evaluasi Proses
o Keluarga Tn. M yang terlihat aktif dalam penyuluhan
o Keluarga dapat memberikan respon verbal atau non-verbal
o Semua anggota memperhatikan penjelasan perawat
o Semua anggota keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
o Media dapat digunakan secara efektif

c. Evaluasi Hasil
o Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan penyebab ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan prinsip perawatan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pengobatan ISPA

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Infeksi saluran nafas atas (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh karena adanya infeksi
pada hidung,tenggorokan dan paru-paru.

B. Penyebab
o Virus
o Bakteri

C. Tanda dan gejala penyakit ISPA tergantung tingkat keparahan ISPA


o Kurang dari 1 Tahun
 Batuk
 Kemampuan minum menurun sampai ½ dari biasanya
 Kejang
 Kesadaran menurun
 Nafas bunyi ngorok
 Demam

o Lebih dari 1 Tahun


 Batuk di sertai lendir
 Kejang
 Susah tidur
 Bunyi nafas ngorok
 Demam
 Malas makan

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi ISPA


o Imunisasi yang tidak lengkap
o Gizi buruk
o Lingkungan yang tidak sehat (rumah kotor, lembab, kurang ventilasi, kurang
cahaya matahari masuk di rumah, polusi udara)

E. Cara Pencegahan
o Jauhkan nak dari penderita batuk dan pilek
o Jangan merokok di dekat anak
o Berikan imunisasi lengkap
o Berikan makanan tambahan yang bergizi dan seimbang setiap hari
o Jaga keberssihan tubuh, makanan, dan lingkungan

F. Prinsip-prinsip perawatan ISPA


o Istrahatkan anak minimal 8 jam sehari
o Mengatasi panas (demam) yang timbul
o Mengatasi batuk

G. Pengobatan ISPA
o Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres
o Mengatasi batuk.Di anjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
berupa :
 Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok the.
 Diberikan 3 kali sehari

PRE PLANNING

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn M

PADA a/ I DENGAN PENYAKIT ISPA

DI BATU MERAH

RT 02 RW 06
Hari / Tanggal : 27-11-2020

Waktu : 1 x 60 Menit

Topik Kegiatan : Kegiatan Evaluasi

Tempat : Rumah Keluarga Tn M Batu Merah RT 02 RW 06

1. Latar Belakang

Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan antara
hasil implemantasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka untuk melihat kembali tujuan keperawatan
yang telah dilakukan pada keluarga Tn.M dengan resiko tinggi terjadi penyakit berulang.

2. Tujuan
a. Umum
Setelah dilakukan evaluasi diharapkan keluarga Tn.M sudah mempunyai pengetahuan tentang
penyakit ISPA

b. Khusus

Setelah dilakukan evaluasi diharapkan keluarga Tn.M dapat menjelaskan kembali isi materi
penyuluhan yang telah diberikan yang dimulai dari pengertian,
penyebab ISPA, tanda dan gejala , factor – factor yang mempengaruhi ISPA, cara
pencegahan ISPA, prinsip perawatan ISPA, cara pengobatan ISPA.

3. Peserta
Anggota keluarga Tn.M

4. Setting waktu

NO WAKTU KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

1 5 Menit Pembukaan mahasiswa

2 15 Menit Evaluasi mahasiswa

3 10 Menit Penutup mahasiswa


5. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Keluarga dapat bekerja sama dengan mahasiswa.

b. Evaluasi proses
- Keluarga dapat terlibat aktif dalam kegiatan evaluasi.
Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal.

c. Evaluasi hasil
- Keluarga dapat mempraktekan apa yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

 Media Aesculapius. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1

 Setiawati Santun. 2002. Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit Buku Kedokteran


EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai