KELUARGA Tn.M
DI BATU MERAH
RT 002 RW 06
DI SUSUN
OLEH :
NIM : 1240212018030
TINGKAT : IIIC
AKADEMI KEPERAWATAN
AMBON – 2013
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP KELUARGA
A. Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam kehidupan bermasyarakat.Terdapat
beberapa konsep keluarga,beberapa ahli mengatakan keluarga merupakan sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan.Ahli lain mengatakan keluarga adalah dua individu atau lebih yang
hidup dalam satu rumah tangga.
Menurut Duvall dan Logan (1986),dikutip oleh Mubarak,2006.Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan,mempertahankan budaya,dan meningkatkan perkembangan
fisik,mental,emosional,serta social dari tiap anggota keluarga.
B. Ciri-ciri Keluarga
Menurut Stanhope dan Lancaster (1995),dikutip oleh Mubarak,2006 ciri-ciri keluarga
adalah :
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Masing-masing anggota memiliki tanggung jawab
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah
C. Tujuan Keluarga
Tujuan utama keluarga adalah memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap anggota
individu dalam keluarga.
Williams dan Leman (Friedman,1998) menyatakan bahwa tujuan keluarga adalah
menyiapkan anak-anak untuk menerima peran-peran dalam masyarakat.
D. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :
1. Patrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak beberapa saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu berasal dari ayah.
2. Matrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudarah sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu berasal dari ibu.
3. Matrilokal
Merupakan keluarga,dimana suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal
Merupakan keluarga,dimana suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan sanak saudara baik dari
pihak suami dan istri.
E. Pemegang Kekuasaan
1. Patriakal
Dominan di pihak ayah
2. Matriakal
Dominan di pihak ibu
3. Equalitarian
Ayah dan ibu
F. Peranan Keluarga
1. Peranan ayah
o Pencari nafkah
o Pendidik
o Pelindung
o Rasa aman
o Sebagai kepala keluarga
2. Peranan ibu
o Mengurus rumah tangga
o Pengasuh atau pendidik anak
o Pencari nafkah tambahan
3. Peranan anak
o Peran psikososial sesuai tumbuh kembang (mental,fisik,social dan spiritual)
J. Bentuk-Bentuk Keluarga
1. Menurut Sussman (1974) dan Maclin (1988) yang dikutip dari Setiawati dan
Dermawan (2008) bentuk-bentuk keluarga sebagai berikut :
a) Keluarga tradisional
1) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan anak
2) Pasangan inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja
3) Keluarga dengan orang tua tunggal
4) Bujangan yang tinggal sendirian
5) Keluarga besar tiga generasi
6) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia
7) Jaringan keluarga besar
b) Keluarga Non-tradisional
1) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah
2) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
3) Keluarga gay
4) Keluarga lesbi
5) Keluarga komuni
2. Menurut Carter yang dikutip dari buku ”Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan
Keluarga,Setiawati & Dermawan (2008)” bentuk-bentuk keluarga adalah sebagai
berikut :
a) Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah,ibu dan anak-anak.
e) Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpoligami dan hidup secara bersama-sama.
f) Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga
K. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1986) yang dikutip dari Setiawati & Dermawan (2008) fungsi
keluarga adalah sebagai berikut :
A. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis
untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan perawatan keluarga,merencanakan
asuhan keperawatan,dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan keperawatan yang
dilakukan terhadap keluarga (Effendy,1998).
Proses keperawatan adalah metode kerja dalam pemberian pelayanan keperawatan
untuk menganalisa masalah pasien secara sistematik,menentukan cara
pemecahannya,melaksanakan tindakan dan mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan
(Effendy,1995).
a. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan terpenting dalam proses keperawatan.Mengingat
pengkajian sebagai awal bagi perawat untuk mengidentifikasi data-data yang ada pada
keluarga (Setiawati,2008).
Yang termasuk dalam tahap ini adalah :
1. Pengumpulan data (Effendy,1998)
Proses pengumpulan data diperoleh melalui :
o Proses wawancara atau anamnese
o Pengamatan atau observasi
o Pemeriksaan fisik (inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi)
2. Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan pemilahan data dalam rangka proses klarifikasi dan
validasi informasi untuk mendukung penegakan diagnose keperawatan keluarga yang
akurat.
3. Perumusan masalah
Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan
keluarga dan status keluarga,karena merupakan hasil dari pemikiran dan
pertimbangan yang akurat tentang situasi kesehatan lingkungan,norma,nilai,kultur
yang dianut oleh keluarga tersebut.Diambil berdasarkan hasil analisa
konsep,prinsip,teori dan standar yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisa
sebelum mengambil keputusan tentang masalah kesehatan keluarga yang mengacu
kepada tipologi masalahkesehatan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas dalam
bidang kesehatan (Effendy,1995).
b. Diagnose Keperawatan Keluarga dan Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Diagnose keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga merupakan kumpulan pernyataan dari uraian hasil
wawancara,pengamatan langsung dan pengukuran menggunakan status kesehatan
mulai dari potensial,resiko tinggi sampai masalah actual.Masalah keperawatan actual
memberikan gambaran tanda dan gejala yang jelas dan mendukung bahwa masalah
benar-benar terjadi.
Masalah resiko ditunjukan dengan data yang mengarah pada timbulnya masalah
kesehatan bila tidak segera ditangani.
Masalah potensial atau sejahtera adalah merupakan status kesehatan berada pada
kondisi sehat dan ingin meningkatkan lebih optimal (Setiawati,2008).
4. Menonjolnya masalah
o Segera diatasi dengan nilai 2
o Tidak segera diatasi dengan nilai 1
o Tidak dirasakan adanya masalah dengan nilai 0
b. Bobot
1. Sifat masalah dengan bobot 1
2. Kemungkinan masalah untuk diubah dengan bobot 2
3. Potensial masalah untuk dicegah dengan bobot 1
4. Menonjolnya masalah dengan bobot 1
c. Pembenaran
1. Alasan untuk menentukan sub criteria
2. Dampak terhadap kesehatan keluarga
3. Ditunjang dari data hasil pengkajian
Tabel 1
Sistem Skoring
3. Scoring
Menurut Effendy,1998 sistem scoring untuk menentukan prioritas masalah adalah
sebagai berikut :
a) Tentukan skor untuk setiap criteria
b) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skor
x Bobot
Angka tertinggi
e. Implementasi
Menurut Setiawati,2008 implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah
disusun oleh perawat sebelumnya.Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan
keluarga antara kain :
1. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat
2. Implementasi dilakukan dengan tepat,memperhatikan prioritas masalah
3. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial,motivasi dan sumber-sumber
pendukung lainnya jangan diabaikan
4. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga jangan terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung
jawab profesi
f. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan keluarga yang menentukan apakah
tujuuan tercapai sesuai dengan yang ditetapkan dalam tujuan di rencana keperawatan
(Setiawati,2008).
Macam-macam evaluasi :
1. Evaluasi struktur
Berhubungan erat dengan bahan ,tenaga maupun dana yang diperlukan dalam suatu
kegiatan (Setiawati,2008).
2. Evaluasi proses
Merupakan evaluasi yang dilakukan selama proses kegiatan berlangsung,untuk
mencapai kualitas dalam hal penyuluhan kesehatan yang diberikan kepada keluarga
dalam upaya mengatasi masalah dalam keluarga.
3. Evaluasi hasil
Merupakan hasil akhir dalam pemberian asuhan keperawatan (Setiawati,2008) dan
merupakan evaluasi yang diharapkan pada keluarga dalam upaya mengatasi masalah
dalam keluarga.
g. Catatan Perkembangan
Merupakan indicator keberhasilan tindakan keperawatan keluarga yang diberikan kepada
keluarga oleh petugas kesehatan.Karakteristik evaluasi dengan pedoman SOAP
S : Subjek
O : Objek
A : Analisa
P : Perencanaan
A. Pengertian
ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari.Saluran
pernafasan meliputi organ mulai dari hidung,samapi gelembung paru beserta organ-organ
disekitarnya seperti :
o Sinus
o Ruag telinga tengah
o Paru-paru.
ISPA meliputi saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah.Sebagian
besar dari infeksi saluran pernafasan bersifat ringan.Misalnya batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan denga antibiotic.Namun demikian,jangan dianggap enteng bila
infeksi paru ini tidak diobati dengan antibotik dapat menyebabkan anak menderita pneumoni
yang dapat berujung pada kematian.
B. Etiologi
Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak
dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada
balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut
harus mendapat antibiotic.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung
kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.
Kelainan pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan
bawah, asma dan ibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada area pediatri. Infeksi
saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada
semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin.
C. Jenis-Jenis ISPA
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut :
1. Pneumonia berat
Ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).
2. Pneumonia
Ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
3. Bukan pneumonia
Ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada
kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan
pneumonia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat dibuat suatu klasifikasi penyakit ISPA. Klasifikasi ini
dibedakan untuk golongan umur dibawah 2 bulan dan untuk golongan umur 2 bulan sampai 5
tahun.
2. Bukan pneumonia
Batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian bawah
atau napas cepat.
Untuk golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada 3 klasifikasi penyakit yaitu :
1. Pneumonia berat
Bila disertai napas sesak yaitu adanya tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada
waktu anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam keadaan tenang tidak
menangis atau meronta).
2. Pneumonia
Bila disertai napas cepat. Batas napas cepat ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali
per menit atau lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih.
3. Bukan pneumonia
Batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak ada
napas cepat.
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah :
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah :
1. Upaya pencegahan
Pengobatan
o Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis
½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali
sehari.
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta.1992
Lokakarya Dan Rakernas Pemberantasan Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut. 1992
DI BATU MERAH
RT 02 RW 06
Waktu : 1 x 60 Menit
1. Latar Belakang
Data adalah bahan mentah dengan symbol-simbol tertentu yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan.
Data terdiri dari dua tipe yaitu:
a. Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian.
b. Data objektif adalah data yang didapatkan dari pasien dengan cara observasi dan
dapat diukur.
a. Umum
Setelah melakukan pengkajian selama kira-kira 60 menit,diharapkan data yang diperoleh
dari keluarga yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.
b. Khusus
Setelah melakukan penkajian diharapkan keluarga dapat memberikan informasi tentang :
1. Data umum.
2. Genogram
3. Riwayat tahap perkembangan
4. Karakteristik rumah.
5. Struktur keluarga.
6. Fungsi keluarga.
7. Stress dan koping keluarga.
8. Pemeriksaan fisik keluarga dan pola kebiasaan keluarga sehari - hari
9. Harapan keluarga.
3. Perserta
Anggota keluarga Tn M
4. Setting waktu
5. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
- Keluarga dapat bekerja sama dengan mahasiswa.
- Format pengkajian telah disampaikan sebelumya.
b. Evaluasi proses
- Keluarga dapat terlibat aktif dalam kegiatan pengumpulan data dan dapat
memberikan respon verbal dan non verbal dengan baik.
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan.
c. Evaluasi hasil
- Didapatkan data umum lingkungan,fungsi keluarga,harapan keluarga dan
pemeriksaan fisik.
- Teridentifikasi masalah kesehatan keluarga
BATU MERAH RT 02 RW 06
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 November 2020
I. Data Umum
o Nama KK : Tn. M
o Usia : 43 tahun
o Pendidikan : SMA
o Pekerjaan :-
o Alamat : Batu Merah RT 02 RW 06
Komposisi Keluarga
II. Genogram
30
43
11 5
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal Serumah
X : Meninggal
IV. Suku
Tn.M dan Ny.D berasal dari suku Jawa.Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.
V. Agama
Tn.M dan keluarga beragama islam. Tn.M dan keluarga selalu melaksanakan Sholat Lima
Waktu.
Keluarga Tn.M menempati sebuah rumah yang merupakan rumah pribadi yang berukuran 7 x
8 m2 yang terdiri dari ruang tamu,dua kamar,satu dapur,satu WC dan kamar mandi. Ventilasi
rumah keluarga Tn.M ada.Cahaya dapat masuk rumah pada siang hari dengan pencahayaan
yang baik.
Sumber air bersih yang berasal dari sumur bor yang digunakan untuk air minum dan keperluan
lain.Keadaan air tidak terasa,tidak berbau,tidak berwarna dan dalam keadaan bersih.
Denah Rumah
7M
X. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah pola komunikasi terbuka,apabila ada masalah
selalu didiskusikan bersama dan setiap anggota keluarga selalu bebas untuk
mengungkapkan pendapatnya tanpa ditutup-tutupi.Bahasa yang di gunakan adalah bahasa
Ambon.
3. Struktur Peran
Tn.M adalah kepala keluarga sekaligus mendidik anak – anaknya.Ny.D sebagai ibu rumah
tangga sekaligus pendidik anak- anaknya karena Ny.D sering berada di rumah jadi
sepenuhnya yang merawat anak- anaknya adalah Ny.D.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn.M mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga dan siapapun yang
berhubungan dengan keluarga Tn.M
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn.M merupakan PUS (pasangan usia subur) dengan kriteria Tn.M berumur 40
tahun dan Ny.D berumur 30 tahun. Berdasarkan keterangan dari Tn.M dan Ny.D tidak
ada riwayat mandul dan keguguran dari pihak ibu. Keluarga Tn.M berencana memiliki 2
orang anak saja,. Ny.D sedang menggunakan KB suntik 3 bulan.
5. Fungsi ekonomi
Tn.M menyatakan bahwa penghasilan yang didapatkan memang cukup memenuhi
kebutuhan pokok keluarganya namun penghasilan yang didapatkan belum bisa
mencukupi kebutuhan tambahan lainnya.
4 Hidung Bentuk simetris, tidak ada Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, ada Bentuk simetris tidak ada
sekret,dan tidak ada ada sekret,dan tidak ada sekret, sekret,dan tidak ada kelainan.
kelainan. kelainan.
5 Mulut Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak Mukosa lembab, Tidak ada
ada stomatitis ada stomatitis ada stomatitis, gigi stomatitis
ompong didepan
6 Leher dan tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran kelenjar
Tenggoroka kelenjar tiroid,limfe dan kelenjar tiroid,limfe dan kelenjar tiroid,limfe dan tiroid,limfe
n tidak ada kesulitan tidak ada kesulitan tenggorokan sedikit sakit
menelan. menelan.
7 Dada dan Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
paru simetris,vesikuler dan simetris,vesikuler dan simetris,bunyi nafas simetris,vesikuler dan tidak ada
tidak ada kelainan. tidak ada kelainan. bronkovesikuler, sering kelainan.
batuk kering
8 Abdomen Tidak kembung dan tidak Tidak kembung dan Tidak kembung dan tidak Tidak kembung dan tidak ada
ada keluhan tidak ada keluhan ada keluhan keluhan
9 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada kelainan,pergerakan
kelainan,pergerakan kelainan,pergerakan kelainan,pergerakan bebas.
bebas. bebas. bebas.
10 Kulit Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan. Tidak ada kelainan.
11 kuku Pendek dan bersih. Pendek dan bersih. Pendek dan bersih. Pendek dan bersih.
12 TTV TD : 110/80 mmHg TD : 120/80 mmHg N : 86 x/m N : 90 x/m
N : 80 x/m N : 80 x/m S : 37,8 0c S : 36,50c
S : 37 c 0
S : 37 0c R : 30 x/m R : 30 x/m
R : 20 x/m R : 20 x/m
13 Kesimpulan Saat dikaji Tn R dalam Saat dikaji Tn R dalam Saat dikaji anak S dalam Saat dikaji anak M dalam
keadaan sehat keadaan sehat keadaan sakit ISPA keadaan sehat
Pola Kebiasaan Keluarga Sehari - Hari
4 Aktitivitas Bekerja di seram Sebagai ibu rumah Ke sekolah dan mengaji Bermain di rumah dan
tangga di rumah sekitar rumah
5 Istirahat dan Tidur Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam Tidur siang: 1- 2jam
Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 6-8 jam. Tidur malam: 7-9 jam.
6 Personal Hygiene Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x Cuci rambut 3x
seminggu,gosok gigi seminggu,gosok gigi 2x seminggu,gosok gigi 2x seminggu,gosok gigi 2x
2x sehari,menggunakan sehari,menggunakan pasta sehari,menggunakan
sehari,menggunakan pasta gigi (pepsodent). gigi (pepsodent). pasta gigi (pepsodent).
pasta gigi (pepsodent).
Harapan Keluarga
o Keluarga berharap dapat menerima informasi kesehatan sehingga anggota keluarga dapat memelihara kesehatannya dan dapat terhindar
dari berbagai penyakit
.
Klasifikasi Data
Data Subjektif
o Ny.D mengatakan anak – anaknya sering menderita penyakit batuk pilek dan
demam dan keluarga kurang tahu cara untuk dapat sembuh dari penyakit itu.
Data Objektif
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS :
o Ny.D mengatakan anak
– anaknya sering
menderita penyakit
batuk pilek dan demam
dan keluarga kurang tahu
cara untuk dapat sembuh
dari penyakit itu.
o Anak I mengatakan
tenggorokan sedikit
sakit.
o Ny.D mengatakan sering Ketidakmampuan
batuk kering keluarga mengenal Kurang pengetahuan
masalah penyakit ISPA mengenai penyakit anak I
DO :
o Kurang pengetahuan
keluarga tentang
penyakit yang diderita
oleh anak I.
o Kondisi sekitar rumah
yang berdebu dan kurang
bersih.
o Bunyi nafas anak I
adalah bronkovesikuler.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Khusus :
Setelah pertemuan 2 x 30
menit diharapkan keluarga
mampu :
1. Mengenal masalah ISPA
dengan :
Menjelaskan apa
yang dimaksud Respon Verbal Infeksi saluran Diskusikan dengan
dengan ISPA pernafasan akut (ISPA) keluarga tentang
adalah penyakit yang pengertian ISPA.
disebabkan oleh karena Anjurkan keluarga
adanya infeksi pada untuk mengungkap
hidung,tenggorokan dan kembali pengertian
paru-paru. ISPA.
DI BATU MERAH
RT 02 RW 06
Waktu : 1 x 30 Menit
1. Latar Belakang
Implementasi merupakan aktulisasi dari perencanaan yang telah disusun oleh perawat
sebelumnya.Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga adalah antara lain :
a. Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat
b. Implementasi dilakukan dengan tepat memperhatikan prioritas masalah
c. Kekuatan-kekuatan keluarga berupa financial,motivasi dan sumber-sumber pendukung
lainnya jangan diabaikan
d. Pendokumentasian implementasi keperawatan keluarga jangan terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 1 kali kunjungan,diharapkan agar keluarga
mampu mengerti tentang penyakit ISPA.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan observasi selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga dapat :
3. Peserta
Anggota keluarga Tn. M
4. Setting Waktu
PENANGGUNG
NO WAKTU KEGIATAN
JAWAB
1. 2 menit Pembukaan
2. 15 menit Penyampaian Materi
3. 10 menit Tanya jawab atau diskusi CI Institusi
4. 3 menit Penutup dan kontrak yang akan
dating
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi atau Tanya jawab
6. Media
Leaflet tentang ISPA
7. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
o Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum Penkes
o Media sudah siap 2 hari sebelum Penkes
o Kontrak tempat dan waktu dengan keluarga sudah disampaikan 2 hari sebelum Penkes
o SAP sudah siap 2 hari sebelum Penkes
b. Evaluasi Proses
o Keluarga Tn. M yang terlihat aktif dalam penyuluhan
o Keluarga dapat memberikan respon verbal atau non-verbal
o Semua anggota memperhatikan penjelasan perawat
o Semua anggota keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
o Media dapat digunakan secara efektif
c. Evaluasi Hasil
o Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan penyebab ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan prinsip perawatan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pengobatan ISPA
Catatan Perkembangan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. M
Analisis :
o TUK 2 tercapai sesuai rencana
Planning
o Intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
BATU MERAH RT 02 RW 06
Waktu : 1 x 30 menit
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam proses kehidupan. Oleh karena itu
jika seseorang yang tidak menjaga kesehatanya maka ia akan mudah terserang penyakit.
Sama halnya seseorang yang tidak memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya maka
ia akan mudah terserang ISPA yang dapat mengganggu saluran pernapasannya. Berdasarkan
data yang kami peroleh dari kkeluarga yang sering mengalami penyakit ISPA dan masyarakat
tidak mengerti dan memahami tentang penyakit yang di alami , terbukti dengan adanya
jawaban yang tidak mengerti setelah kami tanya pada beberapa keluarga. Selain itu juga
dengan adanya keadaan rumah keluarga yang kotor dan tidak rapi dan penempatan jemuran
yang tidak sesuai sehingga menghalangi sirkulasi udara dalam rumah keluarga.Oleh karena
itu perlu halnya di lakukan pendidikan kesehatan terhadap keluarga agar keluarga dapat
memperhatikan kebersihan diri dan lingkungannya agar tidak mudah terserang penyalit ISPA.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapat penjelasan keluarga mampu menciptakan perilaku hidup bersih
dan sehat.
2. Tujuan khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan selam 30 menit,keluarga akan
Mampu :
a. Menjelaskan pengertian ISPA
b. Menjelaskan penyebab ISPA
c. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
d. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi ISPA
e. Menjelaskan cara pencegahan ISPA
f. Menyebutkan prinsip pencegahan ISPA
g. Menjelaskan cara pengobatan ISPA
C. Peserta
Keluarga Tn. M
D. Setting waktu
E. Metode
o Ceramah
o Diskusi dan tanya jawab
F. Media
Leaflet tentang ISPA
G. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi struktur
o Rencana kegiatan di siapkan 2 hari sebelum kegiatan berlangsung
o Materi sudah disiapkan dan dipelajari 2 hari sebelum penkes
o Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
o Kontrak tempat dan waktu dengan masyarakat desa kasih sudah disampaikan 2
hari sebelum penkes
o SAP sudah siap 2 hari sebelim penkes
b. Evaluasi Proses
o Keluarga Tn. M yang terlihat aktif dalam penyuluhan
o Keluarga dapat memberikan respon verbal atau non-verbal
o Semua anggota memperhatikan penjelasan perawat
o Semua anggota keluarga aktif bertanya atau memberikan pendapat
o Media dapat digunakan secara efektif
c. Evaluasi Hasil
o Keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan penyebab ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan tanda dan gejala ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan factor-faktor yang mempengaruhi ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pencegahan ISPA
o Keluarga dapat menyebutkan prinsip perawatan ISPA
o Keluarga dapat menjelaskan cara pengobatan ISPA
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Infeksi saluran nafas atas (ISPA) adalah penyakit yang disebabkan oleh karena adanya infeksi
pada hidung,tenggorokan dan paru-paru.
B. Penyebab
o Virus
o Bakteri
E. Cara Pencegahan
o Jauhkan nak dari penderita batuk dan pilek
o Jangan merokok di dekat anak
o Berikan imunisasi lengkap
o Berikan makanan tambahan yang bergizi dan seimbang setiap hari
o Jaga keberssihan tubuh, makanan, dan lingkungan
G. Pengobatan ISPA
o Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres
o Mengatasi batuk.Di anjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
berupa :
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok the.
Diberikan 3 kali sehari
PRE PLANNING
DI BATU MERAH
RT 02 RW 06
Hari / Tanggal : 27-11-2020
Waktu : 1 x 60 Menit
1. Latar Belakang
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan antara
hasil implemantasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Evaluasi ini dilakukan dalam rangka untuk melihat kembali tujuan keperawatan
yang telah dilakukan pada keluarga Tn.M dengan resiko tinggi terjadi penyakit berulang.
2. Tujuan
a. Umum
Setelah dilakukan evaluasi diharapkan keluarga Tn.M sudah mempunyai pengetahuan tentang
penyakit ISPA
b. Khusus
Setelah dilakukan evaluasi diharapkan keluarga Tn.M dapat menjelaskan kembali isi materi
penyuluhan yang telah diberikan yang dimulai dari pengertian,
penyebab ISPA, tanda dan gejala , factor – factor yang mempengaruhi ISPA, cara
pencegahan ISPA, prinsip perawatan ISPA, cara pengobatan ISPA.
3. Peserta
Anggota keluarga Tn.M
4. Setting waktu
b. Evaluasi proses
- Keluarga dapat terlibat aktif dalam kegiatan evaluasi.
Keluarga dapat memberikan respon verbal dan non verbal.
c. Evaluasi hasil
- Keluarga dapat mempraktekan apa yang telah disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA