Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK “J.

L” DENGAN
DEMAM THYPOID

A. Pengkajian Data
a. Tgl/ Jam Pengkajian : 31 Juli 2018/ 15.32 WIT
b. Tgl/ jam masuk RS : 30 Juli 2018/ 08.58 WIT
c. Ruangan/ kamar No : kelas II.B
d. No. Register : 051213
e. Dx. Medis : Demam Thypoid

1. Pengumpulan Data
a. Data Biografi
1) Identitas Klien
a. Nama : An “J.L”
b. Nama Panggilan : “J”
c. Tgl. Lahir/ Umur : 29-11- 2010/7 Tahun
d. Jenis Kelamin : laki - laki
e. Agama : Kristen Protestan
f. Suku/Bangsa : Ambon/Indonesia
g. Pendidikan : kelas 2 SD
h. Bahasa yang Digunakan : Ambon

2) Indentitas Orang Tua


Identitas orang tua/wali Ayah Ibu Wali
Nama Tn. “N.S” Ny. “A.L”
Usia 31 tahun 29 tahun
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Kuli Bangunan IRT
Agama Kristen Protestan Kristen Protestan
Suku/bangsa Ambon/Indonesia Ambon/Indonesia
Alamat rumah Suli Bawah Suli Bawah
Sumber biaya Rp 1.500.000,00/Bulan -
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan utama : demam
2. Keluhan yang Menyertai : perut sakit, nafsu makan berkurang, sakit
kepala, mual, muntah (1x), nyeri ulu hati seperti tertusuk-tusuk, batuk sudah 2
hari yang lalu dan berlendir
3. Keluhan saat pengkajian : demam
4. Catatan Kronologis/ riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pada tanggal 29-017-2018 An “J” bermain di luar rumah dari pagi dan kira-kira
baru pulang ke rumah sekitar jam 18.00 sesampainya di rumah dia merasa kelelahan
akibat bermain seharian . pada malam harinya An “J” merasa badanya mulai panas.
Karena panasnya terlalu tinggi An”J” di beri obat paracetamol oleh ibunya tetapi
tidak ada perubahan. Pada pagi harinya kondisi panas tubuh An “J” belum membaik
dan di sertai keluhan sakit perut, tidak maumakan, sakit kepala, mual, muntah (1x),
nyeri pada ulu hati terasa tertusuk-tusuk. Pada akhirnya An “J” di bawa ke RS
H.Ishak Umarella oleh ibunya dan tiba di RS pada pukul 08.58 WIT. Sesampainya di
IGD An “J” di terima oleh perawat dan dokter jaga dan di berikan terapi oleh dokter
sebagai berikut.
 IVFD RL 20 Tetes/Menit
 Drip PCT 180 mg/jam

c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Riwayat Kelahiran dan Kehamilan
a) ANTENATAL
1) Kesehatan Ibu waktu hamil

Kesehatan ibu pada waktu hamil Ya tidak Komentar


Hiperemisis gravidarum 
Pendarahan pervagina 
Anemia 
Penyakit infeksi

Preeklamsia/ eklamsia

Gangguan kesehatan


2) Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kesehatan ya tidak komentar
Teratur 
Diperiksa oleh  Bidan
Tempat pemeriksaan  Puskesmas
Hasil pemeriksaan Baik

Imunisasi TT 2x

3) Riwayat Pengobatan selama Kehamilan


Selama kehamilan ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit dan selama kehamilan
tidak mendapat pengobatan, selain diberikan tablet vitamin dan Fe dan
pemberian imunisasi TT.

b) Masa Natal
- Usia kehamilan : 40 minggu
- Cara persalinan : Normal
- Ditolong oleh : bidan di RS
- Keadaan bayi saat lahir :
BB : 3200 gram
PB : tidak diingat
LD : tidak di ingat
LK : tidak di ingat
LA : tidak di ingat
- Pengobatan yang di dapat : penyuntikan vitamin K dan hepatitis B

c) Neonatal
- Catat kongenital : Tidak ada
- Iktrus : Tidak ada icterus
- Kejang : tidak ada kejang
- Paralisis : Tidak ada paralisis
- Perdarahan : Tidak ada perdarahan
- Trauma persalinan : Tidak ada
- Penurunan BB : -
- Pemberian minum ASI/ PASI : ASI di berikan selama 1 bulan/ PASI di
berikan sejak 2 bulan-1 tahun

d) Masa Sekolah (7 – 12 tahun )


- penyakit yang pernah di derita : demam
- pernah di rawat di RS : Tidak pernah
- riwayat penggunaan obat : paracetamol
- tindakan (operasi) ; tidak pernah
- alergi : tidak ada
- kecelakaan : tidak pernah

2. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


a. pertumbuhan
1) tinggi badan/panjang badan : 109 cm
2) berat badan : 18 kg

b. Perkembangan
1) motorik halus : normal
2) motorik kasar : normal
3) kemampuan bahasa : normal
4) kemampuan kognitif dan prestasi belajar pada anak usia sekolah : baik
5) perkembangan social personal : normal

3. Riwayat Imunisasi
Jenis Imunisasi Usia Pemberian Tempat Ket
0 I II III IV Pelayana Lengkap Tidak
n Lengkap
 Hepatitis B

 BCG

 Polio

 DPT

 Campak
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a) Penyakit yang pernah / masih diderita keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit menular dan mematikan
b) Struktur keluarga

Genogram

69 thn
76 80 X
thn thn

31 28 31 29 thn 27
thn thn thn thn

7 thn 6 thn

Keterangan :

: laki-laki : menikah

: perempuan : garis keturunan

: tinggal serumah

: pasien

c) Fungsi keluaga
Ayah : kepala rumah tangga
Ibu : ibu rumah tangga
Anak :
5. Social
a) Pola interaksi : interaksi dengan keluarga dan masyarakat sekitar baik
b) Lingkungan rumah : rawan banjir
1. Resiko bahaya kecelakaan
A. Rumah : tidak
B. Lingkungan rumah : tidak
2. Polusi : iya
3. Tempat bermain : iya
6. Spiritual
1. Anak : sering ibadah minggu
2. Orang tua : taat beragama
7. Pengetahuan keluarga
Keluarga tidak paham tentang penyakit yang di alami pasien yaitu demam typoid yang di
sebabkan oleh bakteri salmonella typosa yang menular melalui makanan yang di hinggapi
lalat atau makanan dan minuman yang kotor
8. Pola aktifitas sehari – hari
No Pola Aktifitas Di Rumah Di Rs
1 2 3 4
Pola Nutrisi :
 Pola makan dan minum
 Frekuensi makanan 3x sehari 3x sehari
 Jenis makanan Nasi,ayam, ikan Nasi,sayur, tempe,
tahu, ayam
 Makanan yang disenangi Ayam ayam
 Alergi makanan Tidak ada tidak ada
 Kebiasaan makanan
Makan bersama makan di suap
keluarga
 Waktu makan

Pagi,siang, pagi, siang, malam


malam
 Frekuensi minum
3-4 gelas sehari 2-3 gelas sehari
 Penggunaan alat makan / minum
Piring,sendok, Piring, sendok,
 Sikap orang tua terhadap
gelas
pemenuhan nutrisi anak acuh tak acuh gelas
waspada
2. Pola Eliminasi :
 BAB
 Frekuensi 1-2 kali/hari 1-2 kali/ hari
 Waktu Tidak menentu Tidak menentu
 Warna Kuning Kuning
 Bau Amoniak Amoniak
 Konsistensi
Padat Terputus-putus
 Keluhan
Tidak ada Tidak ada
 Pengguanana laxative
Tidak ada Tidak ada
 Kebiasan waktu BAB
Tidak ada Tidak ada
 BAK
 Frekuensi
5-6 x/hari 4-5 x/hari
 Warna
Kuning Kuning
 Bau
Pesing Pesing
 Keluhan yang Tidak ada Tidak ada
berhubungan dengan BAK
Tidak ada Tidak ada
 Kebiasan ngompol
3. Pola tidur
 Waktu tidur siang Jarang-jarang 1 3-4 jam
jam
 Waktu tidur malam 6-7 jam 6-7 jam
 Kebiasan menjelang tidur : Nonton tv Tidak ada
 Kebiasaan yang membuat anak Tidak ada Minum obat
merasa nyaman saat tidur
4 Pola aktivitas
 Pola bermain/ hobi/olahraga Suka bermain di Tidak ada
pantai
5 Kebersihan diri (personal higinen)
 Mandi
 Frekuensi 2x/hari 1x/hari
 Sabun : ya tidak Ya Tidak

 Bantuan : ya/tidak, jika ya oleh Tidak Ya (oleh perawat


siapa dan keluarga)
 Oral hygene
 Frekuensi :……. X/hari 2x/hari Tidak ada
 Waktu Pagi, sore Tidak ada

 Menggunakan pasta gigi Ya, pepsodent Tidak ada

 Cuci rambut
 Frekuensi Setiap hari Tidak ada
Jarang di Tidak ada
 Sampo
gunakan
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan
 Berpakaian
Tidak ada Tidak ada
 Keluhan :
6. Kebiasaan lain Mengigit kuku Tidak ada

9) Pemeriksaan Fisik
a) Penampilan Umum
1) Keadaan umum : Lemah
2) Tk kesadaran : composmentis
3) BB : 18 kg
4) TB/PB : 109 cm
5) Tanda-tanda vital
N : 92 x/menit
S : 38,5° C
R : 26x/menit
b) Kepala
1) Bentuk : Simetris kiri kanan
2) Besar/ kecil : Tidak ada tanda-tanda hidrosephalus
3) Tulang tengkorak : Tidak ada kelainan
c) Rambut
- Distribusi : Merata

- Warna : Hitam

- Tekstur : kasar

d) Muka
1) Bentuk : Simetris
2) faralisis : Tidak ada paralisis
3) Odema : Tidak ada odema
4) Ekspresi : datar

e) Mata
1) bola mata : simetris
- Exopthalmus : tidak ada

- Enopthalmus : tidak ada


2) kelopak mata
- Odema kelopak mata bawah : tidak ada

- Tanda radang : tidak ada

- Perdarahan : tidak ada


3) konjungtiva : pucat
4) kornea
- Keruh : tidak ada
5) pupil : isokor
6) sclera : iktrus

f) Mulut
1) bibir
- Warna :hitam

- Kelembaban : tidak lembab (kering)

- Lessi : tidak ada


- Ulkus : tidak ada

- Masa : tidaka ada

- Kelainan : bibir kering


2) membrane mukosa : kering
3) gigi
- Warna : putih

- Jumlah : 20 buah

- Caries : tidak ada

- Karang gigi : tidak ada

- Bengkak : tidak ada

- Perdarahan : tidak ada


4) lidah
- Bentuk : baik

- Warna : merah

- Pergerakan : baik

- Kelainan : pengecapan terasa hambar


5) ovula
- Bentuk/kesimetrisan
6) tosil
- Pembengkakan : tidak ada

- Lessi : tidak ada

- Eksudasi : tidak ada


g) Hidung
1) Bentuk : Simetris
2) Gerakan cuping hidung : terdapat gerakan cuping hidung
3) Septum : Tidak ada pergeseran
4) Pembauan : bisa mencium dengan baik
h) Telinga
1) Daun telinga
- kelainan congenital : tidak ada
- oedema : tidak ada
2) liang telinga
- Serumen : tidak ada

- Corpus alienum : tidak ada

- Furunkel : tidak ada


3) membrane timpani
- Perforasi : tidak ada

- Rupture : tidak ada


4) tes pendengaran
i) Leher
1) Kaku kuduk : Tidak ada
2) Pembengkakan : tidak ada
3) Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
4) Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
5) Arteri carotis : teraba dengan jelas
6) Vena jugularis : tidak ada peningkatan
j) Dada
1) Bentuk : Simetris
2) Pertumbuhan buah dada : tidak ada
3) Pembengkakan : Tidak ada pembengkakan
k) Paru-paru
1) bunyi nafas : normal (ronkhi)
2) batuk : produktif
3) sputum : tidak ada
4) Sesak nafas : tidak ada
5) RR (frekuensi) : 26x/menit
l) Jantung
1) S1 : ada
2) S2 : ada
3) Mur-mur : tidak ada
4) Gallop : tidak ada
5) HR (Frekuensi, ritme, volume) : 92x/menit
m) Abdomen
- Bentuk : simetris
- Bising usus : normal
- Kembung : tidak ada
- Tegang/kaku : tidak ada
- Hernia : tidak ada
- Nyeri tekan dan nyeri lepas : tidak ada
- Pembesaran limfe : tidak ada
- Pembesaran ginjal : tidak ada
- Distensi kandungan kemih : tidak ada kelainan
n) Ekstremitas atas dan bawah
1) Bentuk : Simetris ki/ka
2) Keseimbangan berjalan : lemah
3) Kekuatan menggenggam : lemah
4) Kekuatan menggenggam
- tangan kiri :3
- tangan kanan :3
5) tonus otot : lemah
o) Belakang
tulang belakang : tidak ada kelainan
p) Anus
1) Hemoroid/ prolaps : Tidak ada
2) Lessi : Tidak ada
3) Kelainan : Tidak ada kelainan
q) Kulit
1) Warna : tidak pucat
2) Turgor : jelek
3) Suhu :38,5 0C
4) Luka : tidak ada
5) Lessi : tidak ada

10. tes diagnostik :

Tanggal pemeriksaan 30-07-2018

BJ : 1,020
PH : 6,0

Widal : O = 1/320 , H=1/160 , AH=1/80, BH=1/160

Malaria : negative (-)

11. Pengobatan / Terapi medis

- cefriaxon 1 gr/12 jam


- ranitidine 20 mg/12 jam
- infuse D5% : RL =1:1 18 tetes/menit (makrodrips)

Klasifikasi Data
DS :
- Ibu pasien mengatakan anaknya demam
- Ibu pasien mengatakan keseimbangan berjalan anaknya lemah
DO :
- KU Lemah
- TTV
N : 92 x/menit
S : 38,5 °C
R : 26 x/menit
- Konjungtiva pucat
- Bibir dan membrane mukosa kering
- Kekuatan menggenggam lemah
- Tonus otot lemah
- Kekuatan otot 3:3
- Turgor kulit jelek
Analisa Data

Data Etiologi Masalah


DS : Infeksi Hipertermi
- Ibu pasien mengatakan salmonella typhi
anaknya demam
DO :
- S : 38,5 °C
- Konjungtiva pucat
- Bibir dan membrane
mukosa kering
- Turgor kulit jelek

DS : Kelemahan fisik Intoleransi aktifitas


- Ibu pasien mengatakan
keseimbangan berjalan
anaknya lemah

DO :
- KU Lemah
- Kekuatan menggenggam
lemah
- Tonus otot lemah
- Kekuatan otot 3:3
B. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1. hipertermi b/d infeksi salmonella typosa yang di tandai dengan

DS :
- Ibu pasien mengatakan anaknya demam
DO :
- S : 38,5 °C
- Konjungtiva pucat
- Bibir dan membrane mukosa kering
- Turgor kulit jelek

2. intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik yang di tandai dengan :

DS :
- Ibu pasien mengatakan keseimbangan berjalan anaknya lemah

DO :
- KU Lemah
- Kekuatan menggenggam lemah
- Tonus otot lemah
- Kekuatan otot 3:3

Prioritas diagnosa keperawatan

1. hipertermi b/d infeksi salmonella typosa


2. intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
C. NCP
Nama : A/ J JK : laki-laki
Umur : 7 tahun Diagnosa : demam typoid

Perencanaan
NO Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 1. hipertermi b/d infeksi salmonella Setelah di lakukan 1. Observasi suhu tubuh 1. Memantau status
typosa yang di tandai dengan tindakan anak kondisi dari anak
keperawatan dan perkembangan
DS : selama 1x12 jam
penyakit
- Ibu pasien di harapkan
mengatakan anaknya hipertermi teratasi
2. Beri kompres hangat 2. Membantu
demam dengan criteria
pada daerah axial, dan menurunkan suhu
DO : hasil :
temporal
tubuh
- S : 38,5 °C -anak sudah
- Konjungtiva pucat tidak demam
3. Anjurkan kepada
3. Membantu agar
- Bibir dan membrane lagi
keluarga untuk
anak merasa
mukosa kering - suhu tubuh memakaikan pakaian
nyaman
- Turgor kulit jelek dalam batas yang dapat menyerap
normal (36,5- keringat (pakaian tipis)
37,5)
4. Bertujuan agar
4. Beri penjelasan kepada
keluarga klien tentang keluarga paham

penyebab peningkatan mengenai penyakit


suhu tubuh yang dialami
pasien
5. Kolaborasi dengan 5. Antipiretik
dokter dalam pemberian membantu untuk
antipiretik menurunkan panas

2 intoleransi aktifitas b/d kelemahan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat aktifitas 1. memberikan
fisik yang di tandai dengan : tindakan anak gambaran tentang
keperawatan keadaan umum anak
DS : selama 1x12 jam
- di harpkan pasien
Ibu pasien 2. Berikan lingkungan yang 2. lingkungan yang
mengatakan dapat beraktifitas tenang dan nyaman
tenang dan batasi
keseimbangan secara mandiri dapat membantu anak
pengunjung
berjalan anaknya dengan criteria untuk lebih tenang dan
lemah hasil : rileks
- Mampu
DO : melakukan 3. dapat memenuhi
3. Bantu penuhi kebutuhan
- KU Lemah aktifitas, kebutuhan anak
sehari-hari
- Kekuatan bergerak dan
menggenggam lemah menunjukan
- Tonus otot lemah peningkatan 4. untuk mencegah
4. Bantu anak mobilisasi
- Kekuatan otot 3:3 kekuatan otot terjadinya dekubitus
secara bertahap
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Implementasi Evaluasi


keperawatan
1 Tgl : 31-07-2018 Tgl : 31/07-2018 WIT
Pukul 15.40 wit Pukul 18.00
1. melakukan Observasi suhu tubuh anak setaip 4 jam S:
Hasil : - Ibu pasien mengatakan
- Anak masih demam dan panas tinggi anaknya masih demam
- S : 38,0 tapi bila di kompres
pada daerah axila dan
Pukul 15.50 temporal panasnya
2. memberika kompres hangat pada daerah axila, dan menurun tapi kemudian
temporal menggunakan kasa
demamnya naik lagi
Hasilnya :
O:
- Panas daerah axila dan temporal sudah
- S : 38,0
menurun

A : masalah hipertermi belum teratasi


Pukul 16.10 belum teratasi
3. menganjurkan kepada keluarga untuk memakaikan
pakaian yang dapat menyerap keringat (pakaian tipis)
P : intervensi 1 2 dan 5 dilanjutkan
kepada pasien agar pasien tidk merasa kepanasan
1. Observasi suhu tubuh anak
Hasilnya :
2. Beri kompres hangat pada daerah
Pasien sering memakai pakaian yang tipis untuk menyerap
axial, dan temporal
keringat dan tidak merasa panas
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik
Pukul : 16.15
4. memberikan edukasi dan penjelasan kepada keluarga
klien tentang penyebab peningkatan suhu tubuh bahwa
suhu tubuh meningkat akibat banyaknya bakteri salmonella
typi dalam tubuh dan rendahnya leukosit sehingga suhu
tubuh pasien belum turun dan masih meningkat. Bakteri ini
di sebakan karena minum minuman yang mentah dan
makanan yang di hinggapi lalat
Hasil :
Pasien paham tentang penjelasan yang di berikan.

Pukul : 16.30
5. berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antipiretik
Hasil :
Pct
2 Pukul : 17.00 Pukul : 18.00
1. mengkaji tingkat aktifitas anak yang tidak bisa di S:
lakukan secara mandiri - Ibu pasien mengatakan
Hasilnya : anaknya masih belum
- yang tidak bisa di lakukan secara mandiri yaitu makan, bisa banyak melakukan
minum, berjalan ke toilet, mandi perlu bantuan orang lain
aktifitas sendiri karena
panas tubuhnya yang
17.10
membuat kekuatan
2. Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung
ototnya lemah
Hasilnya :
O:
Dalam kamar pasien hanya ibu, ayah dan adiknya saja dan
- pasien belum melakukan aktifitas
dalam kondisi diam saat pasien tidur
secara mandiri

17.20
A : masalah intoleransi aktifitas belum
4. Bantu penuhi kebutuhan sehari-hari
teratasi
Hasil :
Kebutuhan sehari-hari pasien sudah di penuhi dan di
P : Intervensi 1-4 dilanjutkan
lakukan oleh ibunya
1. Kaji tingkat aktifitas anak
2.Berikan lingkungan yang tenang dan
17.40
batasi pengunjung
5. Bantu anak mobilisasi secara bertahap supaya tidak
terjadi dekubitus 3.Bantu penuhi kebutuhan sehari-hari
Hasil : 4.Bantu anak mobilisasi secara
Anak bisa badan balik kiri dan kanan bertahap

Anda mungkin juga menyukai