Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEBIDANAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA KELUARGA TN.R

DENGAN USIA KEHAMILAN 35 MINGGU DI RT 009 RW 001

DESA PASSO KEC.BAGUALA KOTA AMBON

DISUSUN OLEH

Nama : Angel Fordatkosu

NIM : P07124019053

Kelas : 3B

POLTEKES KEMENKES MALUKU

PRODI KEBIDANAN AMBON

T.2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MANFAAT

BAB II KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
2. Struktur Keluarga
3. Ciri-ciri keluarga
4. Bentuk-bentuk keluarga
5. Peran keluarga
6. Fungsi keluarga
7. Tugas keluarga
8. Tahap-Tahap keluarga
B. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KELUARGA
1. Pengkajian
2. Pengumpulan data objektif
3. Analisis data
4. Perumusan masalah
5. Prioritas masalah
6. Perencanaan
7. Pelaksanaan
8. Evaluasi
C. KONSEP PERMASALAHAN KELUARGA

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat sebagai suatu sistem sosial menunjukan bahwa semua orang bersatu
untuk saling melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu
kesatuan dan secara terus menerus mengadakan hubungan (interaksi) dengan sistem
yang lebih besar.

Keluarga Merupakan kelomok individu yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan


perkawinan,darah atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga.Struktur keluarga
didasarkan pada organisasi keluarga,yaitu perilaku anggota keluarga dan pola
hubungan dalam keluarga.hubungan yang ada dapat bersifat kompleks,misalnya
seorang wanita bisa sebagai istri,sebagai ibu,sebagai menantu dan lain-lain,yang semua
itu mempunyai kebutuhan,peran dan harapan yang berbeda.pola hubungan itu akan
membentuk kekuatan dan struktur peran dalam keluarga.

Anggota dalam kelompok individu tersebut berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain melalui peran masing-masing sebagai anggota keluarga.

Ciri pertama dari keluarga adalah dipersatukan oleh ikatan perkawinan.perkawinan


dapat dikategorikan melalui kriteria jumlah suami/istri da nasal
suami/istri.pengkategorian ini menghasilkan beberapa konsep perkawinan.

B. Tujuan Asuhan Kebidanan pada Keluarga


1. Meningkatkan Kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan
yang dihadapi khususnya yang berkaitan dengan kesehatan ibu,bayi baru lahir,dan
anak.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar
dalam keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
4. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan pelayanan terhadap anggota
keluarga yang sakit
5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam rangka meningkatkan mutu hidup
keluarga.
C. Manfaat Asuhan kebidanan keluarga bagi masyarakat
1. Asuhan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ibu bersalin serta keluarga dan
masyarakat sehingga massa kehamilan,persalinan,ataupun massa nifas yang dilalui
berjalan secara normal tanpa ada suatu komplikasi apapun serta masyarakat aktif
mencari informasi tentang kesehatan.
KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Departement kesehatan RI (1988) mendefenisiskan keluarga sebagai unit terkecil


dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan .

Menurut Salvicion G.Bailon dan Arcelis Malgaya (1989) dikutip Effendi (1998),
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah,hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga,berinteraksi satu sama lain,dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.

Dalam kebidanan atau keperawatan kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit


utama yang menjadi sasaran pelayanan,karena keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat.Apabila salah satu diantara anggota keluarga memepunyai masalah
keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggota keluarga yang
lain,demikian pula terhadap kelompok dan masyarakat disekitarnya.Masalah
kesehatan keluarga saling berkaitan terhadap anggota keluarga,kelompok maupun
masyarakat secara keseluruhan yang akhirnya memberikan gambaran terhadap
masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

2. Struktur Keluarga

Struktur keluarga didasarkan pada organisasi keluarga,yaitu perilaku anggota


keluarga dan pola hubungan dalam keluarga.Hubungan yang ada dapat bersifat
kompleks,misalnya seorang wanita bisa sebagai istri,sebagai ibu, sebagai
menantu,dan lain-lain,yang semua itu mempunyai kebutuhan,peran,dan harapan
yang berbeda.pola hubungan itu akan membentuk kekuatan dan struktur peran dalam
keluarga.struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari
kemampuan dari keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam
keluarga. Struktur keluarga terdiri dari :

a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi,dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis Ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri darah sanak saudarah sedarah
dalam beberapa geneasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis Ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tingal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga,dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami dan istri.
3. Ciri-Ciri Keluarga

Adapun ciri-ciri dari sebuah keluarga didalam masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Unit terkecil dari masyarakat


b. Terdiri atas 2 orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
h. Diciptakan untuk mempertahankan suatu kebudayaan

4. Bentuk-Bentuk Keluarga

Keluarga terdiri dari berbagai macam tipe/bentuk. Tipe/bentuk keluarga antara lain
sebagai berikut :

a. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak-
anak
b. Kelluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah sanak
saudara,misalnya nenek,kakek,keponakan,saudara sepupu,paman,bibi,dan
sebagainya.
c. Keluarga berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari perempuan dan
perempuan dan laki-laki yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga Duda/janda (Singel family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian .
e. Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

Disamping itu,didalam keluarga terdapat pemegang kekuasaan.pemegang


kekuasaan dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Patriakal yaitu pihak Ayah yang dominan yang memegang kekuasaan dalam
keluarga
b. Matriakal yaitu pihak ibu yang dominan yang memegang kekuasaan dalam
keluarga
c. Equalitarian yaitu Ayah dan Ibu yang memegang kekuasaan dalam keluarga.
5.Peran Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,sifat,kegiatan


yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.Dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga,kelompok dan
masyarakat.berbagai peranan yang umumnya terdapat didalam kebanyakan
keluarga, terutama diindonesia adalah sebagai berikut.

a. Peran Ayah
Peran ayah adalah sebagai suami dari ibu dan ayah untuk anak-anak disamping
itu juga ayah berperan sebagai pencari nafkah,pendidik,pelindung,dan pemberi
rasa aman,kepala keluarga,anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungannya.
b. Peran Ibu
Peran ibu adalah sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya.ibu mempunyai peran
untuk mengurus rumah tangga,sebagai pengasuh,dan pendidik anak-
anaknya,pelindung dan sebagai salah satu kelompokndari peran sosialnya,serta
sebagai anggota masyarakat dalam lingkungannya.
c. Peran Anak
Anak dalam keluarga melaksanakan peran psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya,baik fisik,mental,sosial,maupun spiritual.
6. Fungsi Keluarga

Dilihat dari fungsinya,terdapat tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota


keluarganya,yaitu sebagai berikut :

a. Asih : Yaitu Memberikan kasih saying,perhatian,rasa aman,dan kehangatan


kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh : Yaitu Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara,sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-
anak yang sehat baik,fisik,mental,dan spiritual.
c. Asah : Yaitu Memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam memeprsiapkan massa depannya.
7. Tugas Keluarga

Pada dasarnya ada 8 Tugas pokok keluarga yang dijabarkan sebagai berikut :

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya


b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai masing-masing anggotanya
sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
8. Tahap-Tahap keluarga

Secara akademis diketahui,perkembangan ini terjadi melalui beberapa tahapan


(stage) dan kurun waktu tertentu.Para ahli menyebutkan bahwa,pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar dapat dilalui dengan
positif dan konstruktif.

Friedman (1986) menyatakan meskipun setiap keluarga melalui tahapan


perkembangannya masing-masing secara unik,namun pada dasarnya seluruh
keluarga mengikuti pola yang relatif sama.masing-masing memiliki kondisi dan
memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk menempuh setiap tahapan
perkembangan,namun ada pola yang sama.

Delapan Tahap Keluarga sebagai berikut :

a. Beginning Family/Keluarga Baru


b. Childbearing Family/Keluarga dengan kelahiran anak pertama
c. Family with preschoolers/Keluarga dengan anak prasekolah
d. Family with school-age children/Keluarga dengan anak sekolah
e. Family with teenages/Keluarga dengan anak remaja
f. Launching Family/Keluarga dengan anak dewasa
g. Middleage Family/Keluarga usia pertengahan
h. Aging Family/Keluarga usia Lanjut

B. KONSEP MANAJEMEN ASUHAN KELUARGA


1. Pengkajian

Pengkajian kebidanan keluarga ini melalui tiga tahapan yaitu :


Persiapan,pelaksanaan,dan pelaporan.pengkajian dimulai dengan pengenalan
keluarga,pengumpulan data,riwayat keluarga,tahap dan tugas perkembangan
keluarga.metode yang digunakan dalam pengkajian adalah wawancara,pemeriksaan
fisik,dan observasi.

a. Persiapan
Dalam asuhan kebidanan pada keluarga diawali dengan melakukan
pengkajian.pengkajian data yang baik akan membantu anda dalam merumuskan
diagnose masalah kebidanan pada keluarga.Adapun persiapan yang disiapkan
adalah instrument/format pengkajian data keluarga yang telah disusun secara
sistematis serta alat tulis yang mendukung serta alat kesehatan yang diperlukan
saat melakukan pemeriksaan.
b. Pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan perlu dijelaskan maksud dan tujuan melakukan pengkajian
data keluarga dengan komunikasidan wawancara yang kondusif.wawancara bisa
dilaksanakan didalam lingkungan rumah ataudiluar rumah, diawali dengan
mengkaji identitas keluarga secara umum seperti data anggota keluarga,mulailah
dengan menanyakan nama istri,atau suami,nama anak-anak atau anggota
keluarga dirumah sehingga sesuatu data yang lebih spesifik tentang kesehatan
anggota keluarga pertanyaan diajukan seputar nama,nama,usia,jenis
kelamin,hubungan keluarga,pendidikan,pekerjaan,golongan darah,penyakit yang
sedang diderita,kondisi saat ini,serta jenis jaminan kesehatan.Catat seluruh
informasi tersebut ke dalam anggota keluarga.
Selama proses pengkajian,pengkajian keluarga harus dilakukan dengan
teliti,tahap-demi tahap,tidak perlu tergesa-gesa,gali sebanyak mungkin informasi
tentang kesehatan keluarga yang sebenarnya.jika didalam keluarga ada ibu
hamil,nifas dan bayi balita,gunakan formulir pengkajian sesuai dengan data yang
dibutuhkan.
Setelah mengkaji semua data dan melakukan pemeriksaan fisik,berarti anda telah
selesai melakukan pengkajian keluarga.Data yang terkumpul dari tahap
pengkajian berupa data subjektif dan data objektif.Data subjekif diperoleh dari hasil
wawancara dengan keluarga,selain itu wawancara bisa dilakukan dengan kader
kesehatan dan lingkungan sekitar untuk mendukung data yang diperoleh.
c. Pelaporan
Semua data yang terkumpul selama proses pengkajian dikumpulkan bahan-bahan
yang diperlukan untuk penyusunan laporan.laporan disusun sesuai dengan urutan-
urutan dalam pengkajian.

2. Pengumpulan Data Objektif


Pengertian data objektif pencatatan dilakukan dari hasil pemeriksaan
fisik,pemeriksaan khusus kebidanan.juga mencakup data penunjang yang didapat
dari hasil pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan radiodiagnostik atau pemeriksaan
USG yang disesuaikan dengan kondisi klien/pasien.
Cara memeperoleh data objektif ,Data objektif dapat diperoleh dengan :
a. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dilakukan dengan cara : :
:Inspeksi,palpasi,auskultas dan perkusi
b. Pemeriksaan tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan penunjang dapat diperoleh dengan : Pemeriksaan
Laboratorium,radiodiagnostik atau pemeriksaan USG yang disesuaikan dengan
kondisi klien/pasien.
3. Analisis Data
Menganalisis data yang diperoleh pada pengkajian,menginterpretasikan secara
akurat dan logis untuk menegakan diagnose dan masalah kebidanan pada keluarga
yang tepat. Menurut defenisi masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kenyataan.oleh sebab itu,cara perumusan masalah yang baik
adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan.kesenjangan
tersebut dikemukakan secara kualitatif dan dapat pula secara kuantitatif.
Hasil analisis tersebut dirumuskan sebagai syarat dapat ditetapkan masalah
kesehatan ibu dan anak pada keluarga dikomunitas.perumusan diagnose
dan/masalah dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria yaitu :
a. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
b. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi keluarga/klien
c. Dapat disesuaikan dengan asuhan kebidanan secara mandiri,kolaborasi,dan
rujukan.
4. Perumusan Masalah
Masalah-Masalah potensial masalah atau penyulit yang mungkin muncul.langkah ini
penting untuk menyusun persiapan antisipasi,sehingga kita selalu siap siaga dalam
menghadapi berbagai kemungkinan.
5. Prioritas Masalah
Setelah menentukan masalah atau diagnose kebidanan pada keluarga,langkah
selanjunya adalah menentukan prioritas masalah kesehatan kebidanan pada
keluarga.
Hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam prioritas masalah adalah sebagai berikut :
a. Tidak mungkin masalah-masalah kesehatan dan kebidanan yang ditemukan dalam
keluarga dapat diatasi sekaligus.
b. Perlu mempertimbangkan masalah-masalah yang dapat mengancam kehidupan
keluarga,seperti masalah penyakit atau masalah kesehatan ibu dan anak.
c. Perlu mempertimbangkan respond an perhatian keluarga terhadap asuhan
kebidanan yang akan diberikan.
d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi
e. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah
kesehatan/kebidanan pada keluarga.
f. Pengetahuan dan kebudayaan keluarga
g. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk kelompok resiko tinggi
(setyawan,2012).

6. Perencanaan
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah yang
ditegakan meliputi :
a. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien,tindakan segera,tindakan antisipasi,dan asuhan secara kompherensif
b. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
c. Mempertimbangkan kondisi psikologi,sosial budaya klien/keluarga
d. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan
evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk
klien
e. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,sumber daya serta
fasilitas yang ada
7. Pelaksanaan Asuhan/Implementasi
Pelaksanaan pelayanan kebidanan dikomunitas merupakan bentuk pelaksanaan
yang bersifat operasional pelayanan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan berdasarkan dignosa dan prioritas masalah.bentuk pelaksanaan
kegiatan,bisa berupa kegiatan pelayanan yang bersifat mandiri,kolaborasi,maupun
rujukan sesuai lingkup wewenang bidan.dalam memberikan implementasi dan
pendokumentasian ini,dimulai melalui tahap persiapan,pelaksanaan dan
pelaporan.implementasi disusun berdasarkan rencana berdasarkan prioritas
masalah,kemudian persiapan alat atau media dan selalu melakukan pelibatan seluruh
keluarga dalam penatalaksanaan dan evaluasi asuhan.

Susanto (2012) mengemukakan perencanaan asuhan merupakan kumpulan tindakan


yang ditentukan bersama-sama sehingga masalah kesehatan yang telah diidentifikasi
dapat diselesaikan.
Tujuan implementasi asuhan terbagi atas jangka panjang dan pendek,yaitu sebagai
berikut :
a. Tujuan jangka panjang adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang
diharapkan dari rangkaian proses penyelesaian masalah keperawatan/kebidanan (
penyelesaian satu diagnose/masalah )dan biasanya beriorintasi pada perilaku
seperti pengetahuan,sikap dan pengetahuan.misalnya,keluarga mau memberikan
dukungan untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak balita.
b. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang diharapkan dari setiap akhir kegiatan
yang dilakukan pada waktu tertentu disesuaikan dengan penjabaran jangka
panjang.misalnya setelah dilakukan satu kali kunjungan,keluarga mengerti tentang
stimulasi.
Pada tujuan juga perlu ditentukan rencana evaluasi yang merupakan kriteria
(tanda/indicator yang mengukur pencapaian tujuan dan tolak ukur dari kegiatan
tertentu) dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada.
Sedangkan prinsip-prinsip dalam implementasi asuhan kebidanan pada keluarga
dikomunitas,yaitu sebagai berikut :

a. Rencana penatalaksanaan disusun berdasarkan prioritas masalah


b. Penatalaksanaan dilakukan secara bertahap/urgensi masalah
c. Temukan tujuan atau goal bersama keluarga yang dapat diukur,realistis ada
batasan waktu
d. Asuhan ditentukan berdasarkan sifat masalah dan sumber yang tersedia
e. Pelibatan seluruh anggota keluarga dan memeberdayakan keluarga untuk mampu
memecahkan masalah
f. Implementasi harus memperhatikan nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga
tersebut
g. Implementasi dilakukan berorientasi pada pemecahan masalah yang paling mudah
dan paling murah
h. Asuhan yang diberikan harus sesuai dengan tugas dan kewenangan bidan
i. Monitoring evaluasi dilakukan sesuai dengan masalah dan strategi pemecahan
masalah
j. Evaluasi jangka pendek dan jangka panjang
k. Sinkronisasi hasil evaluasi dengan program-program puskesmas
l. Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain
m. Melaporkan dan mendiskusikan dengan tim dengan tim kesehatan lain

8. Evaluasi
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,sesuai dengan perubahan
perkembangan kondisi pasien.meliputi :
a. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan sesuai kondisi
klien
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan keluarga
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindak dilanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
C. KONSEP PERMASALAHAN KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk
meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta
perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-
laki dan perempuan untuk merencakan kapan akan mempunyai anak, berapa tahun jarak
usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak (Kemenkes RI, 2013).

2. Tujuan Program KB

Tujuan umumnya adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial
ekonomi suatu keluarga, dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati,
2012).

Tujuan lain meliputi kelahiran, pendewasaan, perkawinan, peningkatan ketahanan, dan


kesejateraan keluarga. Hal ini sesuai dengan teori pembangunan menurut Alex Inkeles
dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan sekadar perkara
pemasok modal dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu
mengembangkan sarana yang berorientasi pada masa sekarang dan masa depan,
memiliki kesanggupan untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat
mengubah alam, bukan sebaliknya (Sulistyawati, 2012).

3. Macam-macam Alat Kontrasepsi

Metode kontrasepsi terbagi atas 2 jenis menurut Saifuddin (2010), yaitu :

a. Non hormonal

Metode Amenore Laktasi (MAL) : kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air Susu
Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman apa pun lainnya.

b. Metode keluarga berencana alamiah

Senggama terputus. Senggama terputus adalah metode keluarga berencana


tradisional, di mana pria mengluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi.

Metode barier (kondom, diafragma, spermisida) Kondom merupakanselubung/sarung


karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil),
atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis saat hubungan seksual.
Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan muaranya
berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk rata atau mempunyai bentuk seperti
puting susu. Berbagai bahan telah ditambahkan pada kondom baik untuk
meningkatkan efektivitasnya (misalnya penambahan spermisida) maupun sebagai
aksesoris aktivitas seksual).

c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

AKDR adalah alat kontrasepsi yag dipasang dalam rahim dengan menjepit kedua
saluran yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari
bahan plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga dan ada yang tidak.

d. Kontrasepsi mantap (tubektomi dan vasektomi)

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/M MOW) adalah metode kontrasepso mantap


yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara
mengklusi tuba fallopi mengikat (mengikat dan memotong atau memasang cincin),
sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum, sedangkan vasektomi adalah
prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan cara mengoklusi
vas defens sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi (Kemenkes, 2013).

e. Hormonal
1) Progestin

Kontrasepsi suntikan progestin sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat rata-rata 4
bulan, dan cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI.

2) Kontrasepsi pil progestin (minipil) cocok untuk perempuan menyusui yang ingin
memakai pil KB, sangat efektif pada masa laktasi, dosis rendah, tidak menurunkan
produksi ASI, tidak memberikan efek samping estrogen, efek samping utama adalah
gangguan pendarahan; perdarahan bercak, atau perdarahan tidak teratur, dapat
dipakai sebagai kontrasepsi darurat.

3) Kontrasepsi implan efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Inoplant,
atau Implanon, nyaman, dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi,
kesuburan segera kembali setelah implant dicabut, efek samping utama berupa
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenore, aman dipakai pada
masa laktasi.

4) AKDR dengan progestin efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tahun), tidak
mengganggu hubungan suami istri, tidak berpengaruh terhadap ASI, kesuburan
segera kembali sesudah AKDR diangkat, efek sampingnya sangat kecil, memiliki
efek sistemik yang sangat kecil.

f. Kombinasi : pil dan injeksi

Pil kombinasi sangat efektif dan reversible, harus diminum setiap hari, pada bulan-
bulan pertama efek samping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak
berbahaya dan segera akan hilang, efek samping serius sangat jarang terjadi.
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA IBU HAMIL

NY.I UK 36 MINGGU DI RT 009 RW 001

DIDESA WANAKARTA KEC.LOLONG GUBA

Tanggal wawancara :13 maret 2021

Pewawancara :Ecy welmy.Salmon

I.PENGKAJIAN

Tanggal 18 Juni 2021 Pukul 09.00 WIT

A. Data Subjektif
1. Identitas Keluarga
Kepala Keluarga : Tn. Suparno
Nama : Tn. Suparno
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : Tidak tetap
Perkawinan ke : Sah Ke I
Lama Perkawinan : 18 Tahun
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Desa Wanakarta

2. Susunan Keluarga

N Nam Jenis Usia Agama Pendidi Pekerj Suku Hubun Keteran


o a Kelamin kan aan Bangs gan gan
a Denga
n KK
1. Tn.B Laki- 38 Kristen SMA Petani Indone Suami
Laki tahu Protest sia
n an

2. Ny.M Peremp 36 Kristen SMK IRT Indone Istri


uan Tah Protest sia
un an
Anak Laki- 11 Kristen SD Indone Anak
3. .B Laki Tah Protest sia
un an
4. Anak Peremp 7 Kristen SD Indone Anak
.N uan Tah Protest sia
un an

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Dibuat dalam bentuk genogram minimal 3 generasi (genogram harus menggambarkan
riwayat kesehatan keluarga)

Contoh:

Ny.M Tn.B

Anak.N
Anak.B

Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien
: Hubungan pernikahan

: Keluarga yang dikaji


a. Dalam keluarga anggota berjumlah 4 orang : 2 orang perempuan dan 2 orang
laki-laki
b. Hubungan Klien dan suami serta anggota keluarganya baik,
c. Klien memiliki 2 orang anak,anak pertama laki-laki,dan anak kedua perempuan.
d. Klien tinggal bersama suami, dan kedua anaknya.
4. Pengambilan keputusan
a. Siapa yang mengambil keputusan dalam keluarga : Suami
b. Jika pengambil keputusan tidak ada siapa yang menggantikan: Istri
5. Hubungan dalam keluarga
a. Bahasa yang digunakan dalam keluarga : Bahasa Indonesia
b. Adakah larangan-larangan dalam keluarga :Tidak ada
c. Jika ada persoalan bagaimana cara menyelesaikannya : Anggota keluarga
berkumpul untuk membahas persoalan dan mencari solusi bersama.
d. Bagaimana hubungan antara anggota keluarga : Baik
6. Keadaan psikologis dan spiritual keluarga
a. Kebiasaan Keluarga beribadah di : Gereja
b. Apahkah ada perilaku kesehatan yang dilarang oleh kepercayaan yang
dianut : : : Tidak ada
7. Keadaan sosial Cultural
a. Apahkah ada kebiasaan/budaya yang bertentangan dengan perilaku
kesehatan : : Tidak ada
b. Apahkah ada kebiasaan/budaya yang mendukung perilaku kesehatan : ya ada
8. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
1. Jenis Makanan : Nasi,Sayur,Ikan
Frekuensi : 3 x/hari
2. Jenis Minuman : Air putih terkadang teh
Frekuensi : 9-10 gelas/hari
Nafsu Makan : Baik
3. Kebiasaan makan keluarga
Makanan yang disukai : Nasi putih Ikan sayuran
Makanan yang tidak disukai : Nasi kuning dan nasi goreng
b. Kebiasaan Tidur

Tidur siang : 2 jam /hari Waktu : 14.00-16.00 wit

Tidur Malam : 7-8 jam /hari Waktu : 22.00-04.00 wit


c. Kebiasaan makan

1. Jenis makanan : Nasi,sayur,ikan

Frekuensi : 3x/hari

d. Pola Eliminasi

1. BAK

Frekuensi : 6-7 x/hari

Warna : Kuning jernih

Konsistensi : Cair

2. BAB
Frekuensi : 1 x/hari
Warna : Kekuningan
Konsistensi : Padat
3. Olaraga
Jenis : Jalan sore
Frekuensi : 3x dalam seminggu
4. Seksual
Frekuensi : 2x dalam seminggu

e. Kebersihan perorangan

1. Mandi
Frekuensi : 2x/hari
Pakai sabun : ya /tidak
2.Keramas
Frekuensi : 2 x dalam seminggu
3.Gosok gigi
Frekuensi : 2x/hari
Pakai pasta gigi : ya /tidak
4.Ganti Baju
Frekuensi : 2x/hari

f.Penggunaan waktu senggang


Jika hari libur kegiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga dirumah adalah :
Menonton TV dirumah dengan keluarga

g.Rekreasi keluarga
Jika hari libur kegiatan yang dilakukan oleh anggota keluarga diluar rumah adalah
Ny M mengatakan didalam keluarga kadang-kadang baru rekreasi dengan
keluarga.
h. Situasi lingkungan

1.Kepemilikan Rumah

a. Milik sendiri : Milik sendiri


b. Menumpang :
c. Kontrak :

2.Jenis Rumah

a. Permanen : Permanen
b. Semi permanen :
c. Lain-lain :

3.Atap rumah

a. Genting :
b. Atap rumbia :
c. Seng : Seng
d. Asbes :

4.Lantai rumah

a. Keramik :Keramik
b. Karpet :
c. Tanah :

5.Ventilasi

a. Cukup : Cukup
b. Kurang :

6.Kebersihan

a. Cukup :Cukup
b. Kurang :

I .Pembuangan Sampah

a. TPS :TPS
b. Kolam :
c. Pantai :
d. Hutan
:

j. Sumber Air

1. Sumber

a. PAM :
b. Sumur bor :
c. Sumur gali : Sumur gali
d. Mata air :
2.Cara Penggunaan
a. Dimasak : Dimasak
b. Tidak dimasak :
3.Tempat Penyimpanan
a. Tertutup : Tertutup
b. Terbuka :

4.Kualitas air

a. Bau :
b. Warna :
c. Rasa : Berasa
5. SPAL
a. Jarak dari rumah : ±50 meter
b. Jarak dari sumber air : 50 meter
6. Jamban
a. Kondisi : Lantai kedap air,
jarak dengan sumber air± 3 meter
dilengkapi dinding dan atap
b. Jarak jamban dari sumber air : ±3 meter
7. Kandang Ternak

a.Jarak kandang ternak dari rumah : 100 meter

8. Perkarangan rumah
a. Pemanfaatan pekarangan rumah : Klien menanam bunga

9. Fasilitas kesehatan

a.Jika ada anggota keluarga yang sakit berobat ke : Di Puskesmas Lolong Guba

b.Jarak rumah kefasilitas kesehatan : 400 meter

c. Adakah asuransi kesehatan untuk kelurga : BPJS,Kartu Indonesia sehat (KIS)


10.Keadaan kesehatan keluarga : Baik
1) Riwayat kehamilan
a. Gravida: III Para: II Abortus: O
b. HPHT: 10 Oktober 2020
c. Umur kehamilan : 36 Minggu TP : 17 juni 2021
d. Tempat pemeriksaan kehamilan : Puskesmas Lolong Guba,
Rumah sakit :
BPS :
Polindes :
Rumah bersalin :
Posyandu :
Dukun terlatih :
Puskesmas : ya
Pustu :
Tidak periksa :

e. Pertama kali memeriksa kehamilan pada umur kehamilan :

< 14 minggu 14-28 minggu

>28 minggu tidak tahu


f. Memeriksa kehamilan sudah : 1 kali
g. Jenis pemeriksaan yang didapatkan pada kunjungan pertama:
Timbang BB ya tidak
Alasannya : Untuk Mengetahui perkembangan kenaikan BB

Tablet tambah darah ya tidak


Alasannya : Agar tidak terjadi anemia pada ibu hamil

Tinggi fundus uteri ya tidak


Alasannya : Untuk mengetahui posisi bayi,perkiraan ukuran tubuh bayi

Tetanus toksoid ya tidak


Alasannya : Untuk mencegah terjadi penyakit tetanus pada ibu dan bayi

Temu wicara ya tidak


Alasannya : Agar ibu mengerti dan melakukan edukasi yang diberikan bidan
Tes PMS ya tidak
Alasannya : Agar ibu mengetahui kondisi kesehatannya dan tidak menular ke
bayi
h. Jenis penyuluhan yang didapatkan pada kunjungan pertama :
a. Jadwal kunjungan
b. Pemeriksaan kehamilan
c. Suntikan TT
d. Manfaat tablet fe
e. Gizi
f. Persiapan kelahiran bayi
g. Kesiapan tanda bahaya

i. Umur kehamilan pada saat kunjungan kedua kali


<14 minggu 14-28 minggu

>28 minggu tidak tahu

1. Jenis pemeriksaan yang didapatkan pada K2 : TD, BB, HB, PMS, DJJ

2. Jenis Penyuluhan yang didapatkan pada kunjungan kedua :

a. Jadwal kunjungan

b. Pemeriksaan kehamilan

c.Suntikan TT

d.Manfaat tablet fe

e.Gizi

f. Persiapan kelahiran bayi

g. Kesiapan tanda bahaya

j. Umur kehamilan pada kunjungan ketiga : 36 minggu

k. Jenis pemeriksaan yang didapatkan pada kunjungan ketiga: BB, TD, HB, DJJ

l. Jenis penyuluhan yang didapatkan pada kunjungan ketiga :

Jadwal kunjungan Manfaat gizi

Tanda bahaya Tablet fe

m.Umur kehamilan pada saat kunjungan keempat

<14 minggu 14-28 minggu

>28 minggu Tidak tahu

n. Penyuluhan yang didapat saat kunjungan keempat :Tidak ada

Jadwal kunjungan

Pemeriksaan kehamilan
Suntikan TT

Manfaat tablet fe

Gizi

Persiapan kelahiran bayi

Kesiapan tanda bahaya

11. Imunisasi TT dilakukan I kali sejak umur kehamilan (28- 36) minggu

12. Obat-obatan yang diminum selama hamil : Fe, Vit C,B.com

Ada Tidak ada

Bila ada diperoleh dari : Bidan dipuskesmas Lolong Guba

13. Tablet fe yang diminum selama hamil Tablet,diperoleh dari : Bidan

14.Riwayat ketergantungan obat-obatan tertentu : tidak ada

Ada Tidak ada

Bila ada diperoleh dari : Tidak ada

15.Riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu :Tidak ada

Ada Tidak ada

Bila ada diperoleh dari: Tidak ada

16. Keluhan selama hamil :

Mual dan muntah Pusing

Pucat Cemas

Kaki bengkak Lain-lain

17. Pada keadaan darurat siapa yang dihubungi : Bidan

Dokter

Bidan

Perawat

.Dukun terlatih

Dukun tidak terlatih


18. Kesiapan dalam menghadapi persalinan

Donor darah Ongkos Angkut

1.Riwayat persalinan

No Tahun
PERSALINAN
Jenis Penolong Tempat Penyulit
persalinan

1. Spontan Bidan Rumah Tidak ada


08-09-2011

2. 16-04-2014 Spontan Bidan Rumah Tidak ada

3. Sekarang ini

GIII PI AO Dengan
Usia Kehamilan 36
minggu

2.Riwayat Masa Nifas

a. Tanggal persalinan -
b. Tempat persalinan -
c. Penolong persalinan -
d. Keluhan masa nifas -
e. Tinggi fundus uteri -
f. Keadaan lokia : -
Jenis : -
Warna : -
Bau : -
Banyaknya : -

3.Laktasi

a. Ibu menyusui bayi : ya tidak Jika tidak


Alasannya :
b. Frekuensi menyusui : bila bayi menangis 4 kali sehari 6 kali sehari
Lain-lain sebutkan :
c. Lamanya menyusui : < 10 menit, >10menit, sampai bayi kenyang
2) Apahkah ibu mendapatkan vitamin A : ya
3) Tempat melakukan konsultasi selama masa nifas
4) Keadaan gizi selama hamil dan nifas
Riwayat Kehamilan

No Keadaan Gizi Masa Hamil Masa NIfas


1. Lila, Tinggi badan 26 Cm,
156 Cm

2. Berat badan 54 kg Kg
3. Jenis Makan : Lauk :Ikan,telur
a. Lauk Sayur:Ganemo,Matel
b. Sayur Kangkung.
c. Buah Buah :Pisang,
4. Frekuensi makan 3 x/hari x/hari
5. Porsi makan ±1- setengah Piring
Piring dihabiskan
6. Makanan pantangan Ada : Kurangi
a. Ada Makanan Pedas
b. Tidak ada
7. Jumlah minum Air putih kadang the
a. Jenis
b. Frekuensi 7-8 gelas /hari

4.Keluarga berencana

a. Pasangan usia subur : ya tidak


b. Akseptor KB : ya Tidak
Jika tidak ada alasannya : Ny. M Mengatakan pengetahuan tentang KB kurang ,
sehingga Ny. M takut memakai KB sampai saat ini.
c. Jenis alat/metode kontrasepsi yang digunakan :
Pil,
suntik,
implant,
IUD,
kondom,
Tubektomi,
Vasektomi
d. Siapa yang memotivasi untuk menjadi akseptor :
Kesadaran sendiri,
Suami,
Keluarga
e. Keluhan selama ber KB: Klien mengatakan kurang paham dalam ber KB

f. Kepada siapa meminta pertolongan jika ada keluhan :Bidan


Dokter,

Bidan,

perawat,

Lain-lain

5.Riwayat kesehatan keluarga dalam 1 tahun terakhir

a. Riwayat penyakit
Jenis Penyakit :Tidak ada
Lama sakit :Tidak ada
b. Anggota keluarga yang meninggal
Penyebab kematin :Tidak ada

B. Data Objektif
Data Ny M
Kepala : Penyebaran :Penyebaran rambut baik
Kebersihan : Baik
Wajah : Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Kelopak mata : Normal
Konjungtiva : Merah muda
Sclera : Tidak ikterius
Mata : Simetris : Simetris kiri dan kanan

Hidung : Simetris : Simetris kiri dan kanan


: Secret : Tidak ada secret
: Polip : Tidak ada Polip
Telinga : Simetris : Simetris kiri dan kanan
: Secret : Tidak ada secret
Mulut dan gigi : Bibir : Mukosa bibir dan lembab
: Lidah : Bersih
: Gigi :Tidak ada karies
: Gusi : Tidak ada Perdarahan
Leher : Pembesaran kelenjar thyroid :Tidak ada
: Pembesaran kelenjar getah bening :Tidak ada
: Pembesaran vena jugularis :Tidak ada
Dada ; Bentuk :simetris kiri dan kanan
: Pergerakan Nafas : Teratur
Abdomen : Bekas luka operasi : Tidak ada
: Pembesaran : Sesuai usia kehamilan
: Benjolan : Tidak ada
: Linea : Nigra
: Striae : Albicans
Leopold I : TFU 25 cm ( Tiga jari diatas pusat),UK (28-32minggu) pada
fundus teraba lunak dan kurang melenting yaitu bokong.
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba bagian memanjang seperti papan
pertanda punggung janin,bagian kiri perut ibu teraba bagian-
bagian kecil pertanda ekstremitas janin.
Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,melenting pertanda
kepala janin,bagian fundus teraba bulat,lunak,tidak melenting
pertanda bokong janin.
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP
Punggung : Posisi tulang Belakang : Lordosis
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas Atas : Bentuk : Simetris tidak ada cacat,tidak ada odema
Ekstremitas bawah : Bentuk : Simetris
: Kekakuan sendi : Tidak ada
: Varises :Tidak ada
; sRefleks : Positif kiri dan kanan
Postur tubuh : Lordosis
TTV : TD :100/80 mmhg,S: 36°C, Nadi :60x/menit, R:18 x/menit
C. Analisis Data :GIIIPIIAO, 36 (minggu) PU-KA presentasi kepala keadaan ibu
dan janin baik

D. Rumusan Masalah
a. Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang KB
Data subjektif :Ny. M Mengatakan pengetahuan tentang KB kurang
Masalah : Ketakutan ibu untuk ber KB
Data subjektif : Bidan Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang macam-macam KB
dan manfaat serta kerugian ber KB.
b. Masalah : Ny. M mengerti tentang penjelasan Bidan
E. Prioritas Masalah
a. Masalah : Kurangnya pengetahuan tentang KB

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1.Sifat Masalah 2/3x1 2/3 Ancaman terhadap
kegagalan
penerimaan
keadaan yang
berhubungan
dengan KB
2.Kemungkinan 2/2x2 2 Masalah
dirubah sebenarnya dapat
dirubah tetapi
secara bertahap
sesuai dengan
pemahaman
keluarga
3.potensi dicegah 2/3x1 2/3 Masalah dapat
dicegah dengan
pendidikan
kesehatan
4.penonjolan 2/2x1 2 Ibu merasakan
masalah sebagai suatu
masalah dan perlu
segera ditangani
Jumlah 4 4/3

b. Masalah : Ketakutan Ibu untuk ber KB

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1.Sifat Masalah 2/3x1 2/3 Ancaman terhadap
pemakaian KB
2.Kemungkinan 1/2x2 ¼ Masalah
dirubah sebenarnya dapat
dirubah secara
bertahap tergantung
komunikasi yang
dilakukan oleh
petugas kesehatan
3.Potensi dicegah 2/3x1 2/3 Masalah dapat di
ubah dengan
pendidikan
4.Penonjolan 2/2x1 1 Masalah harus
Masalah segera di atasi agar
ibu tidak mempunyai
anak terlalu banyak
Jumlah

F. Perencanaan
a. Rencana :Perkenalkan diri kepada ibu dan menejlaskan tujuan kedatangan
: Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu
: Berikan informasi tentang pentingnya KB
: Jelaskan Manfaat KB
: Jelaskan efek samping dari tiap alat kontrasepsi
b. Tujuan : Ibu dapat mengetahui manfaat dan efek samping KB
: Ibu dapat menentukan alat kontrasepsi.
G. Pelaksanaan
a. Memberitahukan ibu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan kondisi ibu
dan janinnya saat ini baik. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
b. Menjelaskan manfaat dan efek samping ber KB
c. KIE tentang pola nutrisi, pola istirahat dan personal hygiene yaitu Menganjurkan
ibu untuk meningkatkan asupan nutrisi, yaitu dengan penambahan makanan
sayuran hijau seperti yang mengandung vitamin, zat besi, protein dan mineral,
contoh nasi, sayur-sayuran hijau, lauk-pauk, ikan, daging dan minum air putih
yang banyak Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, tidur siang ± 2 jam dan
tidur malam ± 6-7 jam.
Memberi KIE tentang kebersihan diri, yaitu dengan mandi dua kali sehari dan
menjaga kebersihan pakaian. Ibu sudah memahami tentang KIE yang diberikan
dan mau melakukannya.
d. Memberitahukan ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya
sesak nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak
tersebut disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar sehingga
menekan diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan ibu tidur
miring kiri. Ibu mengerti dan tidak merasa panik saat terjadi ketiknyamanan
tersebut
e. Memberitahukan ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu :

Kontraksi pada perut semakin lama semakin sakit

Keluarnya lendir darah dari jalan lahir


Keluarnya air ketuban
Memberitahukan ibu jika terdapat tanda-tanda tersebut, meminta ibu segera
datang ke Rumah Sakit atau petugas kesehatan terdekat
Ibu mengerti dan dapat menyebutkan tanda-tanda persalinan
f. Memberitahukan persiapan apa saja yang di perlukan pada proses persalinan:
mempersiapkan tempat persalinan yang memadai
mempersiapkan transporatasi ke tempat persalinan
menyiapkan biaya yang dibutuhkan dalam proses persalinan
memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu dalam
menghadapi proses persalinan
g. menyiapkan donor darah
Ibu mengerti dan sudah menyiapkan persiapan persalinan yaitu tempat
persalinan yang memadai, transportasi ke tempat persalinan, menyiapkan biaya
yang dibutuhkan dalam proses persalinan, meminta suami dan keluarga agar
mendampingi ibu selama proses persalinan.

a. Masalah 1
1. Data : Ibu mengatakan pengetahuan tentang KB kurang
2. Masalah kesehatan
3. Tujuan : ibu dapat mengetahui manfaat KB
: Ibu dapat menentukan alat Kontrasepsi
4. Rencana tindakan : Perkenalkan diri ke ibu dan jelaskan tujuan kedatangan
: Berikan konseling tentang pentingnya KB dan efek sampingnya
5. Tindakan :Menjelaskan manfaat KB dan efek samping ber KB
6. Evaluasi : Ibu mengerti tentang KB macam- macam Kb manfaat
Dan efek sampingnya
b. Masalah 2
1. Data : Tidak ada
2. Masalah kesehatan : Tidak ada
3. Tujuan : Tidak ada
4. Rencana tindakan : Tidak ada
5. Tindakan : Tidak ada
6. Evaluasi : Tidak ada

H. Evaluasi
a. Subjektif
Ibu mengatakan ini kehamilan ke 3 tidak perna keguguran
b. Objektif :
Keadaan: umum baik, kesadaran: composmentis, TD : 100/80mmHg, N : 60x/menit, P :
20x/menit, S : 36,°C, conjungtiva : merah muda, sclera : putih, hiperpegmentasi pada
areola mamae, putting susu menonjol, belum ada pengeluaran colostrum, TFU : tiga jari
diatas pusat (25 cm), PUKA, Let-kep,
c. Analisa :
GIIIPIIA0 hamil 28-32minggu, janin baik

d. Penatalaksanaan
Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu. Ibu mengerti dengan keadaannya.

Memberikan KIE tentang personal hygiene, gizi ibu hamil, pola istirahat selama hamil,
dan persiapan persalinan. Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

Menganjurkan ibu untuk mengurangi makan nasi dan makanan atau minuman yang
manis serta teratur dalam meminum obat yang diberikan. Ibu bersedia melakukannya.

Ambon 15 Maret 2021

Mengetahui Pembimbing Pengkaji

Christina Ratulohain,S.ST Ecy Welmy Salmon

NIP : 198502262009122001 NIM : P07124018064


BAB IV

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dalam kebidanan atau keperawatan kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama
yang menjadi sasaran pelayanan,karena keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat.Apabila salah satu diantara anggota keluarga memepunyai masalah
keperawatan atau kesehatan akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain,demikian pula
terhadap kelompok dan masyarakat disekitarnya.Masalah kesehatan keluarga saling
berkaitan terhadap anggota keluarga,kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan
yang akhirnya memberikan gambaran terhadap masalah kesehatan masyarakat secara
menyeluruh.

B.SARAN

Agar mahasiswa mengerti dan melakukan asuhan kebidanan kepada pasien dengan teliti
dan benar .

Anda mungkin juga menyukai