Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Asuhan keperawatan keluarga merupakan bagian dari pelayanan keperawatan yang tidak

dapat dijauhkan dari pelayanan keperawatan yang terintegrasi, secara holistic. Asuhan

keperawatan keluarga fokus utama yaitu individu secara personal dan keseluruhan anggota

keluarga. Dengan asuhan keperawatan keluarga diharapkan tercapainya keluarga yang sehat

secara mandiri sehingga nantinya dapat meningkatkan derajat kesehatan masyaakatsecara

keseluruhan.

Untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya dalam konteks

keluarga diperlukan perawat yang kompeten agar dapat mengatasi masalah kesehatan yang

ada di dalam keluarga. Dengan menggunakana pendekatan proses keperawatan ( Nursing

proces approach), dalam hal ini yang dimaksud pendekatan adalah asuhan keperawatan

keluarga ini merupakan modal yang harus dipelajari oleh mahasiswa program DIII

keperawatan semester V, dimana dengan kompetensi umum yang mampu menjelaskan

tentang konsep keluarga dan konsep dasar-dasar keperawatan keluarga. Sedangkan

kompetensi khusus yang perlu dimliki adalah mahasiswa mampu menjelaskan definisi

keluarga, jenis, struktur, peran, fungsi, tahap dan tugas, serta trend dan issue keperawatan

keluarga.

Strategi atau cara mempelajari isi modul ini diharapkan mahasiswa sebelum belajar diberi

tugas untuk membaca tentang definisi keluarga, jenis, struktur, peran, fungsi, tahap dan tugas,

serta trend dan issue. keperawatan keluarga saat ini, melalui buku sumber yang tersedia di

perpustakaan kampus atau via internet.


Kemudian pada saat belajar mengajar berlangsung dapat dibentuk kelompok untuk

melakukan seminar tentang materi yang akan dipelajari.

Cakupan modul konsep keluarga ini sebagai dasar untuk mempersiapkan mahasiswa agar

dapat melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan baik, dengan pemahaman yang

dimiliki oleh mahasiswa tentang konsep keluarga dan dasar-dasar keperawatan keluarga yang

kuat maka akan mempermudah mahasiswa membuat pengkajian data, penentuan diagnosa,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

secara profesional. Adapun ruang lingkup materi yang akan disampaikan pada modul ini

terdiri dari definisi keluarga, jenis, struktur, peran, fungsi, tahap dan tugas, serta trend dan

issue.

2
CAKUPAN MATERI UNIT 1

Adapun ruang lingkup materi yang akan disampaikan pada unit I ini dikemas dalam
enam subpokok bahasan yaitu; definisi, jenis / tipe keluarga, struktur keluarga, peran
keluarga, fungsi keluarga, tahap dan tugas perkembangan keluarga .

URAIAN MATERI MODUL 1 UNIT 1


KONSEP KELUARGA

Pemberian asuhan keperawatan kepada keluarga dibutuhkan pemahaman dasar konsep


pendukung yang memadai diantaranya pemahaman konsep keperawatan keluarga. Modul
Keperawatan keluarga pada unit I ini melandasi pembuatan asuhan keperawatan keluarga
berupa penguraian tentang konsep keperawatan keluarga yang bertujuan memberikan
pemahaman dasar mahasiswa dalam mengisi format pengkajian asuhan keperawatan
keluarga. Sehingga setelah mempelajari unit I ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep
keperawatan keluarga. Dengan pemahaman konsep keperawatan keluarga yang kuat akan
mempermudah perawat membuat pengkajian yang akurat, tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan.

Adapun ruang lingkup materi yang akan disampaikan pada unit I ini dikemas dalam
enam subpokok bahasan yaitu; definisi, jenis / tipe keluarga, struktur keluarga, peran
keluarga, fungsi keluarga, tahap dan tugas perkembangan keluarga serta trend dan issue
keperawatan keluarga .

3
A. Definisi

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul serta tinggal di suatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Depkes, 1988).

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungankan dengan ikatan perkawinan,


adopsi kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya umum.(Mia
Fatma Ekasari, 2008 Keperawatan Komunitas.)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung hubungan darah, ikatan
perkawinan, dan hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain,
menjalankan perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan (Bailon Maglaya, 1989).

B. Jenis / Tipe Keluarga


Sehubungan dengan pentingnya kesehatan keluarga maka dalam perawatan kesehatan
keluarga perlu mengenal tipe-tipe keluarga. Adapun tipe-tipe keluarga sebagai berikut :

1. Tipe Keluarga Tradisional


a. Nuclear Family yaitu : Keluarga yang terdiri dari suami istri dengan anak.
b. Extended Family ( Keluarga Besar ) yaitu : Keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara, misal kakek, nenek, keponakan, saudara sepupu, paman dan
sebagainya.
c. Serial Family ( Keluarga Berantai ) yaitu : Keluarga satu rumah tangga yang
terdiri dari pria dan wanita yang menikah.
d. Single Family ( Keluarga Janda dan Duda ) yaitu : Suatu rumah tangga yang
terdiri dari satu orang tua dengan anak ( Kandung atau Angkat ). Kondisi ini
dapat di sebabkan dari perceraian atau kematian.
e. Nuclear Family Dyad yaitu : Suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
tanpa anak.
f. Single adult yaitu : Suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
4
g. Composite ( Keluarga Berkomposisi ) yaitu : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup terpisah.
h. Cahabitation ( Keluarga Kahabitas ) yaitu : dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
i. Keluarga Usila yaitu : suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri
yang berusia lanjut.
j. Network Family yaitu : Termasuk Nuclear family yang merupakan
sekumpulan orang hidup dalam suatu rumah tangga dan bekerjasama

2. Keluarga Non Tradisional


a. Commune Family yaitu : lebih dan satu keluarga tanpa pertalian keluarga
hidup serumah.
b. Orang tua (Ayah – Ibu) yaitu : yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
hidup dalam satu rumah tangga.
c. Homo sexual yaitu : Dua induvidu yang sejenis hidup bersama dalam satu
rumah tangga.

C. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini di susun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri.

5
Dalam struktur terdiri dari beberapa komponen struktur keluarga diantaranya adalah:
1. Struktur Komunikasi
a. Berfungsi bila jujur, terbuka melibatkan emosi, konflik ada hirarki kekuatan.
b. Tidak berfungsi bila selalu mengulangi isu pendapat sendiri tidak terfokus
pada suatu hal dan tertutup.
2. Struktur Peran, serangkaian prilaku yang di harapkan sesuai posisi social yang
berlaku. Merupakan keluarga yang terdiri dari beberapa individu yang memiliki
perannya masing-masing.
3. Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol atau
mempengaruhi, mengubah prilaku orang lain yaitu : legimate Power (Hak),
Repeat Power ( ditiru ), Expert Power ( keahlian ), Reward Power ( hadiah),
Overview Power ( memaksa ), affective ( sikap ).
4. Struktur Nilai dan Norma : Nilai adalah ide-ide, sikap, keyakinan, mengikat
keluarga dengan budaya itu, sedangkan untuk norma adalah pola prilaku yang
diterima lingkungan social tertentu.

Sedangkan ciri-ciri struktur keluarga menurut Frieman adalah sebagai berikut :


1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.

D. Peran Keluarga
Peran adalah serangkaian perilaku yang di harapkan sesuai posisi social yang di
berikan. Pembagian peran terjadi diantara masing-masing anggota keluarga. Peran
keluarga di bagi menjadi dua yaitu :
1. Peran formal : Peran ayah sebagai kepala keluarga, pencari nafkah, pelindung
dsb.Peran ibu sebagai pengatur rumah tangga, merawat anggota keluarga, peran
anak adalah belajar.

6
2. Peran Informal : Peran ini biasanya bersifat implisit artinya tidak tampak secara
tegas, dimainkan dalam rangka memenuhi kebutuhan emosional atau menjaga
keseimbangan keluarga.

Peran keluarga menurut Effendy ada tiga peran pokok yaitu :


1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan, pada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesui
dengan kebutuhannya.
2. Asuh adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya terpelihara, sehingga di harapkan menjadikan mereka anak-anak
yang sehat baik fisik, mental, social, dan spiritual.
3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

E. Fungsi Keluarga
Ada lima fungsi keluarga menurut friedman yaitu :

1. Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga, basis kekuatan
keluarga. Reinforcement, sumber kasih sayang, kebutuhan psikososial, interaksi
hubungan dan ikatan yang terjalin dalam keluarga. Fungsi afektif merupakan basis
sentral bagi pembentukan dan keberlangsungan unit keluarga individu. Dan
dengan demikian fungsi afektif merupakan fungsi paling penting vital keluarga
2. Fungsi Sosialisasi
Adalah proses perkembangan dan perubahan yang di alami individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan sumber daya
manusia, dan adanya program KB maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga.
Seperti kebutuhan akan makanan dan tempat berlindung.
7
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga berfungsi melaksanakan praktek asuhan keperawatan untuk mencegah
terjadinnya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit.
Sehingga keluarga memiliki kemampuan untuk :
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil Keputusan
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
d. Memodifikasi lingkungan yang sehat
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

F. Tahap – Tahap Perkembangan keluarga Dan Tugas Perkembangan Keluarga.


Friedman membagi tahap – tahap perkembangan keluarga dalam beberapa tahap
yaitu:
1. Tahap I (Keluarga dengan pasangan baru)
Pembentukan pasangan menandakan pemulaan suatu keluarga baru
dengan pergerakan dari membentuk keluarga asli sampai kehubungan
intim yang baru. Tahap ini juga disebut sebagai tahap pernikahan.
Tugas perkembangan keluarga tahap I adalah membentuk pernikahan
yang memuaskan bagi satu sama lain, berhubungan secara harmonis
dengan jaringan kekerabatan, perencanaan keluarga.
2. Tahap II (Childbearing family)
Mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut samapi berusia 30
bulan. Transisi ke masa menjadi orang tua adalah salah satu kunci
menjadi siklus kehidupan keluarga.
Tugas perkembangan tahap II adalah membentuk keluarga muda sebagai
suattu unit yang stabil (menggabungkan bayi yang baru kedalam
keluarga), memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai
tugas perkembangan dan kebutuhan berbagai keluarga, mempertahankan
hubungan pernikahan yang memuaskan, memperluas hubungan dengan

8
hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran menjadi
orang tua dan menjadi kakek/nenek.
3. Tahap III (Keluarga dengan anak prasekolah)
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama
berusia 2½ tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga saat
ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan posisi pasangan
suami-ayah, istri-ibu, putra-saudara laki-laki dan putri, saudara
perempuan.
Tugas perkembangan keluarga tahap III adalah memenuhi kebutuhan
anggota keluarga akan rumah, ruang, privasi dan keamanan yang
memadai, mensosialisasikan anak, mengintegrasi anak kecil sebagai
anggota keluarga baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak lain,
mempertahankan hubungan yang sehat didalam keluarga dan diluar
keluarga .
4. Tahap IV (Keluarga dengan anak sekolah)
Tahap ini dimulai ketika anak pertama memasuki sekolah dalam waktu
penuh, biasanya pada usia 5 tahun, dan diakhiri ketika ia mencapai
pubertas, sekitar 13 tahun. Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota
keluarga maksimal dan hubungan keluarga pada tahap ini juga maksimal.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap IV adalah menyosialisasikan
anak- anak termasuk meningkatkan restasi, mempertahankan hubungan
pernikahan yang memuaskan.
5. Tahap V (Keluarga dengan anak remaja)
Ketika anak pertama berusia 13 tahun, tahap kelima dari siklus atau
perjalanan kehidupan keluarga dimulai. Biasanya tahap ini berlangsung
selama enam atau tujuh tahun, walaupun dapat lebih singkat jika anak
meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama, jika anak tetap tinggal
di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun. Tujuan utama pada
keluarga pada tahap anak remaja adalah melonggarkan ikatan keluarga
untuk memberikan tanggung jawab dan kebebasan remaja yang lebih
besar dalam mempersiapkan diri menjadi seorang dewasa muda.

9
Tugas Perkembangan pada tahap V adalah memperluas keluarga inti
menjadi keluarga besar, mempertahankan keintiman pasangan, membantu
anak untuk mandiri di masyarakat, penyesuaian kembali peran dan
kegiatan rumah tangga, suasana kembali berdua.
6. Tahap VI (keluarga melepaskan anak dewasa muda)
Permulaan fase kehidupan keluarga in ditandai dengan perginya anak
pertama dari rumah orang tua dan berakhir dengan “kosongnya rumah”,
ketika anak terakhir juga telah meninggalkan rumah.
Tugas keluarga pada tahap VI ini adalah memperluas lingkaran keluarga
terhadap anak dewas muda, termasuk memasukkan anggota keluarga
baru yang berasal dari pernikahan anak-anaknya, melanjutkan untuk
memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan pernikahan,
membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
7. Tahap VII (Orang tua paruh baya)
Merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pensiun atau
kematian salah satu pasangan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VII ini adalah menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan kepuasan
dan hubungan yang bermakna antara orangtua yang telah menua dan
anak mereka, memperkuat hubungan pernikahan.
8. Tahap VIII (Keluarga lansia dan pensiunan)
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan pensiun salah
satu atau kedua pasangan, berlanjut sampai salah satu kehilangan
pasangan dan berakhir dengan kematian pasangan lain.
Tujuan perkembangan tahap keluarga ini adalah mempertahanka
penataan kehidupan yang memuaskan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap VIII ini memperhatikan
suasana rumah yang menyenangkan, adaptasi dengan perubahan
kehilangan pasangan teman, kekuatan fisik dan pendapatan (finansial
mengalami penurunan), memperhatikan ikatan keluarga antar generasi.

10
Rangkuman Unit I

Berdasarkan materi yang sudah disampaikan saudara dapat menggunakan beberapa konsep
yang dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga dalam menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga, terutama dalam pengkajian keperawatan keluarga.

Tipe-tipe keluarga ada dua yaitu : Tipe Keluarga Tradisional (Nuclear Family, Extended
Family, Serial Family, Single Family, Nuclear Family Dyad, Single adult , Composite,
Cahabitation, Keluarga Usila dan Network Family. Sedangkan Keluarga Non Tradisional,
terdiri atas : Commune Family, Orang tua (Ayah – Ibu), Homo sexual.

Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah : Patrilineal ,


Matrilineal, Matrilokal, Patrilokal dan Keluarga kawinan. Dalam struktur terdiri dari
beberapa komponen struktur keluarga diantaranya adalah: Struktur Komunikasi, Struktur
Peran, Struktur kekuatan,Struktur Nilai dan Norma. Sedangkan ciri-ciri struktur keluarga
menurut Friedman adalah sebagai berikut : Terorganisasi, Ada keterbatasan, Ada perbedaan
dan kekhususan.

Peran adalah serangkaian perilaku yang di harapkan sesuai posisi sosial yang di berikan.
Pembagian peran terjadi diantara masing-masing anggota keluarga. Peran keluarga di bagi
menjadi dua yaitu : Peran formal dan Peran Informal. Peran keluarga menurut Effendy ada tiga
peran pokok yaitu : Asih, Asuh dan Asah.

Fungsi keluarga menurut Friedman yaitu : Fungsi afektif, Fungsi Sosialisasi, Fungsi
Reproduksi, Fungsi Ekonomi dan Fungsi Perawatan Keluarga. Sehingga keluarga memiliki
kemampuan untuk : Mengenal masalah kesehatan, Mengambil Keputusan, Merawat anggota
keluarga yang sakit, Memodifikasi lingkungan yang sehat dan Memanfaatkan fasilitas
kesehatan

Friedman membagi tahap – tahap perkembangan keluarga dalam beberapa tahap yaitu :
Tahap keluarga dengan pasangan baru, childbearing family, keluarga dengan anak
prasekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan
anak dewasa muda, keluarga dengan orang tua paruh baya, keluarga lansia dan pensiunan.

11
Latihan Soal Unit I

Tes Formatif
Pilih salah satu jawaban yang dianggap saudara paling benar !
1. Keluarga Tn. X terdiri atas Ny. W dan tiga orang anaknya, didalam rumah Tn.X
tinggal pula ibu dari Ny.Y dan adik Tn.X. berdasarkan tipe keluarga tradisional, tipe
keluarga Tn.X diklasifikasikan sebagai tipe keluarga ….
A. Nuclear Family
B. Extended Family
C. Composite
D. Cahabitation

2. Fungsi ini berhubungan dengan fungsi internal keluarga, basis kekuatan keluarga.
Reinforcement, sumber kasih sayang, kebutuhan psikososial, interaksi hubungan dan
ikatan yang terjalin dalam keluarga. Berdasarkan pernyataan tersebut hal ini termasuk
dalam fungsi ….
A. Fungsi Afektif
B. Fungsi Sosialisasi
C. Fungsi Reproduksi
D. Fungsi Ekonomi

3. Tn. H bersama istri dan anak anaknya timggal bersama di keluarga sedarah dengan
Tn. H, berdasarkan struktur keluarga , keluarga Tn.H termasuk struktur keluarga ….
A. Patrilineal
B. Matrilineal
C. Patrilokal
D. Matrilokal.

12
4. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan teman, kekuatan fisik dan
pendapatan ( financial mengalami penurunan ). Pernyataan ini merupakan salah satu
tugas perkembangan pada tahap …
A. Tahap pembentukan keluarga
B. Tahap menjelang kelahiran anak,
C. Tahap melepas anak dewasa muda
D. Tahap berdua kembali
5. Dibawah ini adalah tugas perkembangan pada tahap mendapat bayi…

a. Membina hubungan perkawinan yang harmonis

b. Menyediakan kebutuhan bermain

c. Persiapan menjadi orang tua

d. Mensosialisasikan anak

6. Proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu yang menghasilkan

interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan social di dalam fungsi

keluarga termasuk …

a. Sosialisasi

b. Repoduksi

c. Ekonomi

d. Afektif

7. Yang termasuk tugas perkembangan pada tahap melepas anak dewasa muda

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan…

b. Memperhatikan kesehatan

c. Memperhatikan ikatan keluarga

d. Focus hubungan perkawinan yang harmonis

13
8. Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup terpisah disebut…

a. Social family

b. Chabitation

c. Composite

d. Single adult

9. Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa generasi, dimana

hubungan ini disusun melalui jalur garis ayah dalam struktur keluarga disebut…

a. Matrilineal

b. Patrilokal

c. Matrilokal

d. Patrineal

10. Yang tidak termasuk peran keluarga menurut Nasrul Effendi adalah..

a. Asih

b. Asuh

c. Asah

d. Bela

14

Anda mungkin juga menyukai