Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

M
DENGAN TB PARU

OLEH:

NAMA : ADI SUBHANI


NPM : 1614201120515
KELAS : VII B

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2017
A. Pengkajian
I. Data umum
Kepala Keluarga (KK) : Tn. A
Umur : 41 Tahun
Alamat : AMD Permai
Pekerjaan KK : Swasta
Pendidikan KK : SMA
Tipe Keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)
Suku Bangsa : Banjar, Indonesia
Agama : Islam
Komposisi Keluarga : Ayah, Ibu, dan 2 orang anak

No Nama JK Hub Umur Status imunisasi Ket


dgn BCG Polio DPT Hep Campak
KK
1. Ny. M P Istri 39

2. An. S L Anak 20

3. An. L L Anak 17
GENOGRAM

Status sosial ekonomi keluarga :

Tn. A merupakan seorang pekerja swasta dengan penghasilan Rp. 2500.000


perbulan selain itu Tn. A juga mempunyai sebuah warung sembako yang
kecil di depan rumahnya yang dijaga oleh istri Tn. A yaitu Ny. M dengan
penghasilan yang tidak menetap, dan Ny. M hanya bekerja sebagai ibu
rumah tangga, Ny. M mengatakan mempunyai tabungan uang yang
disisihkan dari hasil jualan sembakonya jika sewaktu- waktu mempunyai
keperluan mendadak.

Aktivitas rekreasi keluarga :

Keluarga Tn. A melakukan rekreasi sekali dalam sebulan yaitu berupa


ziarah religi, dan selain itu setiap hari keluarga Tn. A setelah pulang kerja
selalu meluangkan waktu untuk menonton TV bersama serta berbincang-
bincang.
II. Riwayat Dan Perkembangan Keluarga Saat Ini
 Tahap perkembangan keluarga saat in
Tn. A saat ini tinggal bersama dengan anggota keluarga yaitu istri Ny.
M berusia 39 tahun, An.S berusia 20 tahun, An. L berusia 17 tahun
dengan tahapan masuk pada tahap VI yaitu keluarga dengan anak
dewasa atau pelepasan ( launching center families ).

 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2. Mempertahankan keintiman pasangan.
3. Membantu orang tuan suami atau yang sedang sakit dan memasuki
masa tua.
4. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
5. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6. Berperan suami istri, kakek, dan nenek.
7. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anaknya.

 Riwayat kesehatan keluarga saat ini


Saat ini Tn. A dan ke dua anak laki-lakinya tidak mengalami masalah
kesehatan namun Ny. M saat ini mengalami masalah kesehatan berupa
Tb Paru dikarenakan Rumah Ny. M dengan pembuangan sampah kurang
lebih 10 meter serta lingkungan sekitar rumah Ny. M sedikit kumuh.

 Riwayat Kesehatan Sebelumnya


Pada orang tua Tn. A dan Ny. M baik dari ayah maupun ibu tidak ada
riwayat penyakit Tb Paru, Hepatitis, dan penyakit menular lainnya.
III. Data Lingkungan
 Karakteristik Rumah
Gambaran tempat tinggal keluarga Tn.A berupa rumah milik sendiri
dengan ukuran 10 x 15 meter persegi, gambaran interior dan eksterior
rumah Tn. A meliputi jumlah kamar 3 buah, ruang tamu, ruang
keluarga, dapur, dan memiliki wc serta kamar mandi. Ke 3 buah kamar
tersebut memiliki masing-masing ventilasi udara berupa jendela, akan
tetapi ventilasi dikamar Tn.A rusak sehingga harus ditutup permanen,
penerangan kurang memadai di kamar Tn.A dengan lantai rumah
berupa kayu yang dialasi tikar atau karpet. Keluarga Tn. A merasa
nyaman tinggal dirumahnya serta menganggap rumahnya memadai
bagi mereka. Dapur keluarga Tn. A memiliki suplai air dari PDAM
untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, kamar mandi keluarga Tn.
A terpisah dengan WC karena diberikan skat atau pemisah serta pintu
untuk kamar mandi dan wc.

 Denah
Dapur
Wc Kamar Dapur
mandi

Kamar An. L

Ruang keluarga

Kamar An. S

Ruang tamu
Kamar Tn.A
dan Ny.M

Warung
sembako
 Karakteristik Tetangga dan komunitas
Keluarga Tn.A tinggal gang kecil sebagian besar dari tetangga di
lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. A merupakan mayoritas
bekerja sebagai buruh dan pemulung. Interaksi dengan warga banyak
dilakukan pada waktu sore dan malam hari, dikarenakan pada pagi hari
umumnya warga bekerja.

 Mobolitas Geografis Keluarga


Keluarga Tn. A adalah penduduk asli di wilayah tersebut, dan belum
pernah berpindah tempat tinggal.

 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. A melakukan perkumpulan keluarga setiap hari yaitu
sebelum pergi bekerja pada waktu pagi berkumpul untuk sarapan dan
pada waktu malam hari, dan melakukan interaksi dengan masyarkat
jika ada acara-acara besar keagamaan maupun kegiatan kampung
misalnya seperti acara maulid, hari kemerdekaan, dll. Serta selalu
berbincang- bincang dengan tetangga jika ada waktu luang pada
waktu sore hari.

 Sistem pendukung keluarag


Hubungan keluarga Tn. A dengan masyarakat cukup baik, karena
Tn.A, istri dan anaknya mampu berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Keluarga tidak memiliki jaminan sosial keluarga seperti
asuransi kesehatan. Biasanya saat sakit keluarga Tn.A hanya
memeriksakan ke puskesmas terdekat.
IV. Struktur Keluarga
 Struktur peran
Tn.A berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk
keluarganya. Ny.M berperan sebagai Ibu Rumah Tangga Ny.M juga
selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. Setiap pagi
juga Ny.M selalu menyiapkan sarapan untuk keluarganya dirumah
sebelum berangkat bekerja. An.S berperan sebagai pekerja lepas dan
An.L saat ini bersekolah di salah satu SMA terdekat diwilayah tempat
tinggalnya.

 Nilai atau norma Keluarga


Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga Tn.A adalah nilai-nilai agama
islam dan budaya Banjar Tn.A dan Ny.M sudah mengajarkan kepada
anak-anaknya untuk shalat 5 waktu.. Nilai budaya Banjar yang
mempengaruhi seperti berperilaku sopan kepada orang yang lebih tua.
Selalu mengucapkan salam setiap ingin masuk rumah dan selalu
meminta izin apabila ingin pergi keluar rumah.

 Pola komunikasi keluarga


Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang
dipakai setiap hari adalah bahasa banjar. Frekuensi komunikasi antar
anggota keluarga cukup baik. Keluarga sering berbicara ketika malam
habis waktu mengerjakan sholat magrib bersama ataupun sehabis
sholat isya.

 Struktur kesehatan keluarga


Pengendalian keluarga adalah Tn.A sebagai kepala keluarga,
keputusan diambil sepenuhnya diambil oleh Tn.A. Namun jika
sewaktu- waktu ada keputusan mendesak dan Tn.A tidak ada maka
keputusan dapat diambil oleh Ny. M.
V. Fungsi Keluarga
 Fungsi Efektif
Keluarga Tn.A saling menyanyangi dan saling menghargai. Menurut
Ny.M dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru
beristirahat dan makan bersama. Ny.M selalu mengontrol
perkembangan anak-anaknya. Ny. M juga memberikan pesan kepada
anak-anaknya agar tidak macam-macam ketika kedua orang tuanya
tidak ada.

 Fungsi sosialisasi
Interaksi antar anggota dalam keluarga sering dilakukan dan begitu
juga dengan masyarakat sekitarnya. Dan anak-anak Tn. M juga sering
bermain dengan teman-teman sekitar rumahnya.

 Fungsi Reproduksi
Tn.A dan Ny. M mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi, cukup 2
saja.

 Fungsi ekonomi
Tn. A memliki pekerjaan swasta dan istrinya yaitu Ny. J bekerja
sebagai ibu rumah tangga sekaligus menjaga warung sembako yang
berada di depan rumahnya.

 Perawatan Kesehatan
1. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. M menderita Tb Paru dan
keluarga hanya mengetahui bahwa Tb Paru tidak akan menular
selama Ny. M tidak batuk.
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya hanya diberikan obat
warung saja tanpa dibawa kefasilitas kesehatan untuk diperiksa.

3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Dalam keluarga yang memperingatkan tentang minum obat yaitu
An. S dan An. L, Namun Ny. M kadang tidak menghiraukan
perkataan sang anak. Serta keluarga akan merawat sesuai
kemampuan yang dimilikinya.

4. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat


Kondisi rumah tidak terlalu rapi, tidak terlalu bersih, dan penataaan
ruangan tidak teratur dan tidak sesuai pada tempatnya sehingga ada
beberapa ruangan yang tidak tercapai oleh sinar matahari dan
beberapa ventilasi tersumbat karena penumpukkan debu dan
menjadi tempat sarang laba-laba. Serta untuk sampah dibuang ke
TPA terdekat.

5. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan


dimasyarakat.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan diberi obat warung saja
jika sakit tanpa dibawa kefasilitas kesehatan untuk diperiksa lebih
lanjut.

VI. Stress dan Koping Keluarga


 Stressor jangka pendek dan panjang
Bagi keluarga Tn. A saat ini yang menjadi pikiran adalah tentang
pendidikan anak. Serta keadaan Ny.M yang menderita Tb Paru.
 Kemampuan keluarga berespon pada stressor
Terkadang Tn. A dan Ny. M berbicara bersama untuk membicarakan
terkait pendidikan anak mereka. Dan keluarga sudah dapat beradaptasi
dengan penyakit Tb Paru yang diderita oleh Ny.M

 Strategi koping yang digunakan


Kedua orang tuanya sudah menyediakan tabungan yang disisihkan
sedikit demi sedikit dari hasil kerja Tn. A dan dari hasil jualan warung
sembako untuk masa depa anak mereka ataupun jika ada keperluan
mendadak. Dan keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi
masalah.

 Strategi adaptasi disfungsional


Keluarga Tn. A tidak pernah melakukan kekerasan, baik terhadap anak,
istri, dan anggota keluarga yang lain. Serta memberika ancaman dalam
meyelesaikan masalah.
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu anggota keluarga
Lakukan Pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga

Pemeriksaan Tn. A Ny. M An. S An. L


Fisik
Tekanan 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/80 mmHg 120/80 mmHg
Darah
Nadi 85x/m 80x/m 86x/m 84x/m
Suhu Tubuh 360C 360C 34,70C 340C
RR 22x/mnt 25x/mnt 22x/mnt 23x/mnt
BB & TB 58 kg/171 cm 45 kg/167 cm 51 kg/ 169 cm 49 kg/170 cm
Kepala Mesochepal Mesochepal Mesochepal Mesochepal

Rambut Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih

Kulit Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang, Sawo matang,


turgor baik turgor baik turgor baik turgor baik
Mata Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva
anemis dan sklera anemis dan sklera anemis dan sklera tidak anemis
tidak ikterik, tidak ikterik, tidak ikterik, dan sklera tidak
penglihatan penglihatan baik penglihatan baik ikterik,
sedikit kurang penglihatan
baik (kabur baik
ketika melihat)
Hidung Bersih, fungsi Kurang bersih, Bersih, fungsi Bersih, fungsi
penghidu baik cuping hidung, penghidu baik penghidu baik
Mulut & Bersih, tidak Tidak terlalu Bersih, tidak Bersih, tidak
Tenggorokkan berbau, gigi bersih, sedikit berbau, berbau,
bersih, tidak ada berbau, gigi gigibersih, tidak gigibersih,
nyeri telan sedikit bersih, ada nyeri telan tidak ada nyeri
mukosa kering, telan
Telinga Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak baik, tidak baik, tidak baik, tidak
menggunakan menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu alat bantu
Leher tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar
limfe dan limfe dan limfe dan tiroid, limfe
bendungan vena bendungan vena bendungan vena dan
jugularis jugularis jugularis bendungan
vena jugularis
Dada Tidak ada ada tarikan Tidak ada Tidak ada
wheezing intercostae, wheezing wheezing

suara paru
ronchi, terdapat
retraksi dinding
dada, suara
nafas irregular
Perut Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak kembung, Tidak
tidak nyeri tidak nyeri tidak nyeri kembung,
tekan tekan tekan tidak nyeri
tekan
Ekstrimitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk kelainan bentuk

VIII. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Keluarga berharap mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai
dari petugas kesehatan dan pengobatan secara maksimal untuk
mengobati penyakitnya.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1 Data Subjektif : Resiko terjadinya Ketidakmampuan keluarga
- Ny. M mengatakan sakit penularan TB merawat anggota keluarga
TB Paru sejak 7 bulan Paru pada anggota yang sakit
yang lalu. keluarga yang lain
- Ny. M mengatakan
obatnya diminum secara
teratur selama 6 bulan.
- Klien mengatakan dalam
- Ny. M mengatakan
tidak pernah periksa ke
Puskesmas lagi sejak
obatnya habis 6 bulan.
- Ny. M mengatakan saat
ini sedang masuk angin,
flu,dan batuk-batuk.

Data Objektif :
- Kesadaran compos
mentis
- Tanda-tanda vital: TD
110/70 mmHg, Nadi 80
x/menit, Pernafasan
25x/menit, irreguler, bunyi
nafas sedikit ronchi, Suhu
360C
- Berat Badan 45 kg, TB
167 cm
- Ny. M Itampak kurus,
kondisi rumah sempit,
pencahayaan redup, udara
lembab, gelap,dan kotor.

2 Data Subjektif: Tidak efektifnya Ketidakmampuan


- Ny. M mengatakan bersihan jalan keluarga merawat
sudah lama batuk-batuk nafas pada Ny. M anggota keluarga
sekitar 2 minggu karena yang sakit
masuk angin.
- Ny. M mengatakan
batuknya sudah sembuh
dan sekarang kambuh lagi
akibat masuk angin.
- Ny. M mengatakan baru
membeli obat di warung
kalau batuknya dirasa agak
parah.
- Ny. M mengatakan
mengetahui tentang
penyakit TB Paru .
- Ny. M mengatakan tidak
pernah membuka jendela
karena rusak dan ditutup
permanen dan juga karena
sudah ada kipas angin.

Data Objektif:
- Tekanan Darah 110/70
mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernafasan 25x/menit,
bunyi paru terdengar sedikit
bunyi ronki, Suhu 360C
- Berat Badan: 45 kg
- Tinggi Badan: 167 cm

2. Perumusan Diagnosa Keperawatan


a. Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota keluarga yang
lain.
b. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Ny. M

C. Skoring Perumusan Masalah


1. Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada anggota
keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 2/3×1 2/3 Ditangani segera karena resiko penularan
: Resiko TB Paru pada anggota keluarga yang
lain, Ny. M riwayat TB Paru 7 bulan
yang lalu minum obat OAT selama 6
bulan, dan tidak pernah berobat lagi.

2 Kemungkinan 2/2×2 1 Dapat dirubah dengan penyuluhan


masalah penularan TB Paru dengan
untuk menganjurkan Ny. M tidak membuang
dirubah: dahak sembarangan dan rajin membuka
Mudah jendela pada pagi hari dan siang hari.

3 Potensi 2/3 x 1 2/3 Resiko penularan sulit dicegah karena


pencegahan kondisi rumah yang sempit dan interaksi
masalah: antara anggota keluarga yang lain
Sedang kurang dari 1 meter dan Ny. M lupa
untuk menutup mulut jika batuk

4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Masalah perlu ditangani segera karena


masalah: resiko penularan pada anggota keluarga
Masalah yang lain dengan melakukan pemeriksaan
dirasakan pada anggota keluarga yang lain
dengan ada (screening kesehatan) dan
upaya/segera anjurkan keluarga untuk memanfaatkan
ditangani fasilitas (puskesmas) yang terdekat dan
sesuai kemampuan.
Total skor 1/3

2. Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Ny. M


b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x1 1 Masalah ini bersifat aktual karena Ny. M
: Aktual mengeluh batuk-batuk selama 2 minggu,
sesak nafas dan mudah lelah. Jika tidak
ditangani segera dapat mengakibatkan
penyakitmenjadi semakin parah.

2 Kemungkinan 2/2×2 1 Pelayanan kesehatan dekat dari rumah


masalah dan terjangkau, dana untuk berobat
untuk tersedia karena murah. Dengan
dirubah: informasi yang diberikan keluarga dapat
Mudah mngerti tentang TB Paru dan mencegah
penularan.
3 Potensi 2/3 x 1 2 Ny. M adalah penderita TB Paru dengan
pencegahan minum obat OAT selam 6 bulan pada 7
masalah: bulan yang lalu dan sudah minum obat
Sedang OAT selama 6 bulan. Saat ini Ny. M
belum pernah kontrol kesehatan lagi di
Puskesmas. Keluarga belum ada upaya
untuk mengatasi masalah/kondisi Ny. M
karena belum ada waktu sehingga
kemungkinan penularan cukup tinggi.

4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga merasa ada masalah dan perlu


masalah: segera ditangani karena sudah
Masalah merasakan gejala-gejala penyakit.
Dirasakan
berat,harus
segera
ditangani

Total Skor 4 2/3

D. Prioritas Diagnosa Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan Skor
1 Masalah keperawatan Resiko terjadinya penularan TB Paru pada 1/3
anggota keluarga yang lain b.d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit.

2 Masalah keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Ny. M 4 2/3
b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
E. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi Evaluasi


Keperawatan
1 Resiko terjadinya -Tujuan Umum : 1. Menjelaskan Respon verbal dari
penularan TB Paru Setelah dilakukan pengertian dan gejala keluarga dengan
pada Tindakan serta penyebab dari menyebutkan
anggota keluarga keperawatan penyakit TB Paru. tentang pengertian
yang lain b.d selama 2 minggu penyakit TB Paru,
Ketidakmampuan Diharapkan tanda dan gejala
keluarga merawat pengetahuan serta
anggota keluarga keluarga Ny. M penyebabnya
yang bertambah. 2. Tanyakan kembali
sakit. tentang pengertian, Respon verbal
tanda dan gejala dari keluarga
serta penyebab dan terkait pengertian,
akibat dari penyakit penyebab, tanda
TB Paru dan gejala TB Paru.

3. Berikan pujian
yang positif/jawaban
yang tepat
2 Tidak efektifnya Setelah dilakukan 1. Jelaskan pengertian,
bersihan jalan nafas tindakan tanda dan gejala,
pada Ny. M keperawatan serta penyebab dari
b.d selama 2 penyakit TB Paru
ketidakmampuan minggu
keluarga merawat diharapkan 2. Tanyakan kembali
anggota keluarga jalan nafas Ny. M tentang pengertian,
dengan efektif. tanda dan gejala,
masalah penyakit serta penyebab dari
TB Paru. penyakit TB Paru
3. Berikan
reinforcement
positif atas
kemampuan
keluarga

F. Implementasi
1. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang TB paru
Respon: Ny. M mengatakan TB paru adalah penyakit batuk
2. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang TB paru
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
3. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang penyebab TB Paru
Respon: Ny. M mengatakan penyebabnya karena merokok.
4. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang penyebab TB paru
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
5. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala TB Paru
Respon: Ny. M mengatakan tanda dan gejala TB paru adalah sesak nafas dan batuk-
batuk.
6. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang tanda dan gejala TB
Paru
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
7. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara penularan TB Paru
Respon: Ny. M mengatakan cara penularan TB paru yaitu jika kita minum pada gelas
yang sama.
8. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny.M tentang cara penularan TB Paru
Respon: Tn.I mendengarkan penjelasan yang diberikan.
9. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mengetahui seseorang terkena
TB Paru
Respon: Ny. M mengatakan cara mengetahui seseorang terkena TB paru yaitu dengan
cara berobat ke Puskesmas.
10. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang cara mengetahui
seseorang terkena TB Paru
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
11. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan agar tidak menular
kepada orang lain
Respon: Ny. M mengatakan cara mencegah agar tidak menular kepada orang lain
yaitu jangan minum pada gelas yang sama, nanti bisa menular penyakit TB paru.
12. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang cara pencegahan agar
tidak menular kepada orang lain
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
13. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang cara mencegah dan mengobati TB
Paru
Respon: Ny. M mengatakan cara mencegahnya dengan cara minum jangan pada gelas
yang sama dan cara mengobatinya dengan berobat ke Puskesmas.
14. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny.M tentang cara mencegah dan
mengobati TB Paru
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
15. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang obat-obatan TB Paru dan efek
sampingnya
Respon: Ny. M mengatakan tidak nafsu makan dan air kencingnya berwarna kuning
saat minum obat OAT.
16. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang obat-obatan TB Paru
dan efek sampingnya
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.
17. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga tentang akibat bila minum obat tidak teratur
atau terputus
Respon: Ny. M mengatakan akibat bila tidak minum obat tidak teratur atau terputus
yaitu nanti bisa kambuh lagi dan makin parah penyakitnya.
18. Memberi penjelasan pada keluarga khususnya Ny. M tentang akibat bila minum obat
tidak teratur atau terputus
Respon: Ny. M mendengarkan penjelasan yang diberikan.

G. Evaluasi (Catatan Perkembangan Keluarga)

S O A P
Ny. M mengatakan
· Ny. M dapat menyimak Masalah teratasi Lanjutkan interview
sudah mengetahui penjelasan yang diberikan sebagian
masalah TB paru, dengan penuh perhatian.
dan akan periksa
dahak ke
Puskesmas Ny. M dapat menjelaskan
kembali tentang TB paru
baik mengenai tanda dan
gejala, penyebab, maupun
akibat penyakit TB paru,
serta Ny. M akan
memeriksakan dahak
kembali untuk mengetahi
apakah Ny. M terkena TB
paru lagi atau tidak.
Ny. M mengatakan akan
membuka jendela kamar
setiap pagi dan akan
meningkatan penerangan
di kamarnya agar matahari
dapat masuk ke dalam
kamar.

Banjarmasin, 29 Oktober 2017

Mahasiswa

(Adi Subhani)

Anda mungkin juga menyukai