Anda di halaman 1dari 9

PROSES DAN KONSEP PENGENALAN KELUARGA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

1. SHYFFA ARRIZQI G2A016051 6. QURRATA A’YUN G2A016056


2. DHIA RAMADHANI G2A016052 7. TIARA WIDYA H. G2A016057
3. SHINTA MAYANG S. G2A016053 8. NIHAYATUZZULFAH G2A016058
4. LIA ANIS SYAFAAH G2A016054 9. SITI MUHAROMAH M. G2A016059
5. MUFLIKHATUL ULYA G2A016055 10. DINDA SETYANINGSIH G2A016060

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
A. Pengenalan kepada keluarga
1. Definisi keluarga
Menurut Friedman, Bowden, dan Jones (2010) Keluarga yang merupakan
bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting
dalam membentuk budaya dan perilaku sehat.
Berikut ini definisi keluarga menurut beberapa ahli dalam (Jhonson R, 2010)
:
1. Raisner.
Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari Bapak, Ibu,
Kakek, Nenerk.
2. Duval.
Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari setiap
anggota keluarga.
Jadi kesimpulannya Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga, dan beberapa orang yang berkumpul yang tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
2. Tipe keluarga
Menurut Friedman (1998) tipe keluarga yaitu :
1. Secara Tradisional
Terdiri dari dari 2 kelompok :
a) Keluarga inti (Nuclear Family) terdiri dari : ayah, ibu, dan anak-anak
b) Keluarga besar ( Extended Family) adalah keluarga inti ditambah
anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-
nenek, paman-bibi)
2. Pengelompokkan secara Modern
a) traditional nuclear terdiri dari inti ( ayah, ibu, dan anak )
b) niddle age/aging couple
Keluarga dimana suami sebagai pencari uang dan istri disuruh untuk
bekerja di rumah dan anak-anak disuruh untuk meninggalkan rumah karena
sekolah ataupun menikah ataupun meniti carier.
c) Single Parent
Keluarga yang hanya mempunyai satu orang tua sebagai akibat
perceraian/kematian pasangannya

d) Dual Carier

Suami dan istri yang sama-sama bekerja


e) Three Generation
Keluarga mempunyai 3 generasi/lebih dalam satu rumah
f) Communal
Keluarga yang dalam satu rumah terdiri dari 2 pasangan suami istri/lebih
yang menunjang berikut anaknya-anaknya
g) Composite/Keluarga Berkomposisi
keluarga dengan perkawinan poligami dan hidup/tinggal bersama-
sama dalam satu rumah.

3. Peranan keluarga
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak yang berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya.
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya.
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

4. Tugas keluarga
Pada dasarnya ada delapan tugas keluarga, Menurut Friedman (2010) tugas pokok
tersebut adalah :
a) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
d) Sosialisasi antar anggota keluarga
e) Pengaturan jumlah keluarga.
f) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
g) Membangkitkan dorongan dan semangat pada anggota keluarga.
5. Struktur keluarga
Struktur sebuah keluarga memberikan gambaran tentang bagaimana suatu
keluarga itu melaksanakan fungsinya dalam masyarakat . adapun macam-macam
struktur keluarga diantaranya adalah :
a) Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b) Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun dari garis jalur i bu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e) Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.

B. Fokus, Evolusi dan Tujuan Keperawatan Keluarga


Fokus keperawatan keluarga memiliki dua komponen penting yaitu komponen
struktur keluarga dan komponen fungsional keluarga. Komponen struktur keluarga
terdiri dari komposisi anggota keluarga, sistem nilai yang dianut keluarga, pola
komunikasi keluarga struktur peran dalam keluarga dan struktur kekuatan dalam
keluarga sedangkan yang termasuk dalam komponen fungsional keluarga adalah
fungsi afektif, fungsi perawatan kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi reproduksi, fungsi
sosialisasi koping keluarga.

Menurut Bechofen bahwa diseluruh dunia ini, evolusi keluarga berkembang melalui 4
tahapan (Riasmini,dkk 2017) yaitu sebagai berikut :

1. Tahapan promiskuitas : dimana manusia hidup serupa sekawan, binatang


sekelompok, laki-laki dan wanita berhubungan bebas... sehingga melahirkan
keturunan tanpa ada ikatan, pada tahapan ini kehidupan manusia sama dengan
kehidupan binatang yang hidup berkelompok. Pada tahapan ini, laki-laki dan
perempuan bebas melakukan bebas melakukan hubungan perkawinan dengan
yang lain tanpa ada terjadi ikatan keluarga seperti sekarang.
2. Tahap mathriarchate : lambat laun manusia semakin sadar akan hubungan ibu dan
anak, tetapi anak belum mengenal ayahnya melainkan hanya masih menganl
ibunya. Dalam keluarga inti, ibulah yang mejadi kepala keluarga dan mewarisi
garis keturunan. Pada tahapan ini disebut tahapan mathriarchate. Pada tahapan ini
perkawinan ibu dan anak dihindari sehingga munculan exogami.
3. Tahap pathriarchte : dimana ayahlah yang menjadi kepala kelluarga serta ayah
yang mewarisi garis keturunan. Perubahan dari mathriarchat ketingkat
pathriarchate terjadi karena laki-laki merasa tidak puas dengan situasi keadaan
sosial yang menjadikan wanita sebagai kepala keluarga. Sehingga pada pria
mengambil para istrinya dari kelompok-kelompok yang lain dan dibawanya ke
kelompoknya sendiri serta menetap disana. Sehingga keturunannyapun tetap
menetap bersama mereka.
4. Tahap parental : pada tahapan yang terakhir, pathriarchate lamat laun hilang dan
berubah menjadi susunan kekerabatan yang disebut bachofen susunan parental.
Pada tingkat terakhir ini perkawinan tidak selalu luar kelompok (exogami) tetapi
juga dari dalam kelompok yang sama (endogami). Hal ini menjadikan anak-anak
bebas berhubungan langsung dengan keluarga ibu maupun ayah.

Tujuan keperawatan keluarga


Secara umum :
Tujuan keperawatan keluarga adalah mengoptimalkan fungsi dan kemampuan
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dan mempertahankan status kesehatan
anggotanya. Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan
kemampuan keluarga dalam :
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga dan
menangani masalah kesehatan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
b. Memutuskan tindakan yang cepat dapat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga.
c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan atau keluarga yang
membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan keluarga.
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (fisik, psikis, dan sosial)
sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga.
2. Keluarga memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat anggota
keluarganya.
(keputusan mentri kesehatan No.908 tentang pelayanan keperawatan keluarga).
C. Proses keperawatan pada keluarga
Menurut Friedman, Bowden, & Jones (2003) :

Pengkajian keluarga : Pengkajian anggota


 Sosial budaya keluarga:
 Lingkungan  Status mental
 Struktur keluarga  Status fisik
 Fungsional keluarga  Status emosi

identifikasi :
 Subsistem keluarga
 Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan keperawatan


keluarga

Pelaksanaan berdasarkan sumber

Evaluasi
A. Pengkajian Keperawatan Keluarga (Widagdo,2016: 84-90)

• Data pengenalan keluarga

• Data perkembangan dan sejarah keluarga

• Data lingkungan

• Data struktur keluarga

• Data fungsi keluarga: fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi
ekonomi, fungsi reproduksi

• Data koping keluarga: strategi koping internal keluarga, kelompok kepercayaan


keluarga,penggunaan humor, self evaluasi, penggunaan ungkapan, pengontrolan masalah
pada keluarga, pemecahan masalah secara bersama, fleksibilitas peran dalam keluarga.
Strategi koping eksternal: mencari informasi, memelihara hubungan dengan masyarakat,
dan mencari dukungan sosial

B. Diagnosis keperawatan keluarga (Widadgo,2016: 96-98)

• Adalah keputusan klinis mengenai individu keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui
suatu proses pengumpulan data dan analis cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk
menetapkan tindakan-tindakan dimana perawat bertanggung jawab melaksanakannya.

• Penulisan pernyataan meliputi tiga komponen,yaitu komponen P (Problem), E (Etiologi), dan


S (Simptom atau dikenal dengan batasan karakteristik).

• Kategori diagnosis keperawatan keluarga: diagnosis keperawatan aktual , promosi


kesehatan, resiko, sejahtera.

• Diagnosis keperawatan keluarga tipe aktual yang dapat dirumuskan dari kasus di atas
sebagai berikut.

a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.


b. Gangguan pola napas.

c. Gangguan pola tidur.

d. Disfungsi proses keluarga.

e. Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga.

C. Perencanaan keperawatan keluarga (Riasmini,2017:78-81)

• adalah sekumpulan tindakan yang direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga
dalam mengatasi masalah keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga.

• Tahap penyusunan meliputi: menetapkan prioritas masalah dan faktor-faktor yang


mempengaruhi penentuan prioritas.

D. Implementasi keperawatan keluarga (Riasmini,2017:98-95)

• Implementasi dapat dilakukan pada individu dalam keluarga dan anggota keluarga lainnya.

• Implementasi ditunjukan pada individu: tindakan keperawatan langsung, kolaboratif dan


pengobatan dasar, observasi, pendidikan kesehatan.

• Implementasi ditunjukan pada keluarga: meningkatkan kesadaran mengenai masalah


kesehatan, membantu keluarga memutuskan cara perawatan yang tepat, mampu merawat
anggota keluarga yang sakit dirumah, membantu keluarga membuat lingkungan yang sehat,
memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.

E. Evaluasi keperawatan keluarga (Widagdo,2016: 126-127)

• adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh
diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai,
meskipun tahap evaluasi diletakkan pada akhir proses keperawatan.

• Mengukur pencapaian tujuan klien: kognitif(pengetahuan), afektif(emosional),


psikomotor(tindakan yang dilakukan)

• Hasil evaluasi dapat ditindaklanjuti dengan modifikasi atau terminasi. Terminasi

• dilakukan jika keluarga telah mampu atau mandiri dan terminasi harus benar-benar

• disepakati antara keluarga, perawat, dan tim kesehatan lainnya


DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M. 2003. Family Nursing : Research, Theory and Practice. (4th Ed). Norwalk
CT : Apleton & Lange

Riasmini, Ni Made dkk. 2017. Panduan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Penerbit Universitas
Indonesia

Widagdo, W. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai