E
DI RT 04 RW 17 KELURAHAN SRI MERANTI
KECAMATAN RUMBAI
PEMBIMBING:
Ns. Arneliwati, M. Kep
Ns. Didi Kurniawan, M. Kep, Sp. Kom
DISUSUN OLEH:
Cindyana Rosalinda
2211432172
A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
1) Definisi Keluarga
Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia,
dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial didalam hubungan
interaksi dengan kelompoknya termasuk pembentukan normanorma sosial, tempat ia
belajar dan menyatakan diri sebagai manusia di dalam hubungan dengan interaksi
dengan kelompoknya (Gerungan, 1996 (dalam Effendi, 2016:95))
Keluarga adalah unit terkecil pada masyarakat yang merupakan sekumpulan
orang yang tinggal dalam satu rumah serta memiliki hubungan perkawinan,
hubungan darah, kelahiran ataupun adopsi. Setiap anggota keluarga terdiri dari
suami, istri serta anak-anaknya yang memiliki tugas (peran) dan fungsinya masing-
masing. Peran dan fungsi tersebut harus dilakukan dan dijalankan dengan baik,
sesuai dengan prinsip dan nilai yang terdapat di lingkungan masyarakat (Friedman,
2013).
Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
keluarga secara sukarela atau tanpa paksaan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari
pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta evaluasi. Pengkajian
merupakan tahap utama yang kritikal dimana pada tahap ini seorang perawat
mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibina.
Pengkajian keluarga melibatkan upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi
secara efektif dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang
ada pada keluarga.
2) Fungsi Keluarga
Keluarga memiliki fungsi tersendiri dalam pembentukan kepribadian seorang
individu. Fungsi keluarga yaitu fungsi kasih sayang, fungsi ekonomi, fungsi
sosialisasi dan pendidikan, fungsi perlindungan dan fungsi rekreasi. Proses belajar
yang dilalui oleh individu di dalam keluarga merupakan fungsi sosialisasi dan
pendidikan yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Setiap orang tua memiliki
cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak, sesuai dengan apa
yang mereka kehendaki dan mereka yakini bahwa pola- pola tersebut benar untuk
menerapkan nilai-nilai kebaikan untuk anak-anaknya. Fungsi keluarga adalah ukuran
dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit dan bagaimana anggota
keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan gaya pengasuhan, konflik
keluarga, dan kualitas hubungan keluarga.
Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan seluruh
anggota keluarga.
Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain sebagai
berikut :
a) Fungsi Keagamaan
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal,
menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama,
sehingga bisa menjadi insan-insan yang agamis, berakhlak baik dengan
keimanan dan ketakwaan yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Fungsi Sosial Budaya
Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan kepada seluruh anggota
keluarganya dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya bangsa yang
beraneka ragam dalam satu kesatuan.
c) Fungsi Cinta dan Kasih Sayang
Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh terhadap
hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak dengan
anak, serta hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi
tempat utama bersemainya kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
d) Fungsi Perlindungan
Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung keluarganya dalam
menumbuhkan rasa aman dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota
keluarganya.
e) Fungsi Reproduksi
Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan keturunannya yang
sudah menjadi fitrah manusia sehingga dapat menunjang kesejahteraan umat
manusia secara universal.
f) Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arahan kepada keluarganya
dalam mendidik keturunannya sehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di
masa mendatang.
g) Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan
keluarga.
h) Fungsi Pembinaan Lingkungan
Fungsi keluarga dalam memberi kemampuan kepada setiap anggota
keluarganya sehingga dapat menempatkan diri secara serasi, selaras, dan
seimbang sesuai dengan aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang
setiap saat selalu berubah secara dinamis.
3) Tipe dan Bentuk Keluarga
Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) yaitu sebagai berikut:
a. Nuclear Family
Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja diluar rumah.
d. Middle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang. Istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah, anak-
anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah satu
bekerja dirumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah/diluar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya tanpa anak.
h. Commuter Married
Suami/istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tingga sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
j. Tree Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
Asuhan keperawatan diberikan kepada keluarga menggunakan suatu pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi
dan evaluasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dan utama dalam suatu proses
keperawatan, dimana pada tahap ini sorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Pengkajian keluarga
melibatkan upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif dalam
memenuhi kebutuhan anggota keluarganya.
Pada tahap ini ners muda menggali dan mengambil informasi kesehatan pada
keluarga. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa dan dirumuskan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa dan dirancang intervensi
keperawatan serta dilakukan implementasi dan evaluasi (Friedmen, 2010). Tujuan
terpenting dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota keluarga untuk
mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga.
Kebutuhan fisik dan kesejahteraan psikososial merupakan dua hal dalam fungsi
keluarga. Kesejahteraan fisik meliputi terpenuhinya kebutuhan makanan, pakaian,
rasa aman dan kesehatan jasmani, sedangkan kesejahteraan psikososial adalah bila
keluarga mampu menjadi struktur atau kerangka dasar pertumbuhan psikososial dan
keluarga yang berhasil menjalani pertumbuhan psikososial dengan baik. Keluarga
berfungsi sehat, juga harus mampu melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
antara lain:
a) Menegenal masalah kesehatan
b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d) Mempertahankan suasana lingkungan rumah yang sehat
e) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Pada minggu pertama ini, Ners muda melakukan pengkajian dan kunjungan
pada keluarga. Pada pertemuan sebelumnya, hubungan saling percaya antara
mahasiswa dan keluarga Tn. E terbina dengan sangat baik keluarga yang dibina oleh
ners muda yaitu keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (lounching center
families). Adapun tugas perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa menurut
Friedman 2010 adalah memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda,
termasuk memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-
anaknya, melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan, membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap
berperan dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.
Tugas perkembangan keluarga menurut rentang usia adalah:
a. Anak Usia Sekolah (Usia 6 sampai 13 tahun) tugas perkembangannya adalah:
a. Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas.
b. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
c. Menyediakan aktivitas untuk anak.
d. Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan mengikut sertakan anak.
e. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
f. Mempertahankan keintiman pasangan
g. Anak sudah mulai tidur sendiri
b. Masa Remaja (Families with teenagers= 13 sampai 19 tahun) tugas
perkembangannya adalah :
- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab mengingat
remaja yang sudah bertambah dan meningkat otonominya.
- Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
- Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
- Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.
c. Masa dewasa awal (Early Adulth good= 20 sampai 40 tahun), tugas
perkembangannya adalah:
- Mengembangkan sikap, wawasan, dan pengalaman ajaran agama
- Memperoleh atau mulai memasuki dunia kerja
- Memilih pasangan (suami atau istri)
- Mulai memasuki pernikahan
- Belajar hidup berkeluarga
- Merawat dan mendidik anak
- Mengelola rumah tangga
- Memperoleh kemampuan dan kemantapan karier (posisi kerja)
- Mengambil tanggung jawab atau peran sebagai warga masyarakat
- Mencari kelompok sosial (kolega) yang menyenangkan
d. Masa dewasa madya/setengah baya (midle age= 40 sampai 60 tahun), tugas
perkembangannya adalah:
1) Memantapkan pengalaman ajaran agama
2) Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara
3) Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggungjawab dan bahagia
4) Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi
pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi)
5) Mencapai dan memepertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier
6) Memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa
e. Masa dewasa lanjut/masa tua (old age= 60-mati), tugas perkembangannya adalah:
1) Lebih memantapkan diri dalam mengamalkan norma atau ajaran agama
2) Mampu menyesuaikan diri dengan menurunnya kemampuan fisik dan
kesehatan
3) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun (jika menjadi pegawai negeri) dan
berkurangnya income (penghasilan keluarga)
4) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
5) Membentuk hubungan dengan orang lain yang seusia
6) Memantapkan hubungan yang harmonis dengan anggota keluarga (anak, cucu,
dan menantu).
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama
terdiri meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas
RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat, serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit,
mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu
memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.
3. Masalah Keperawatan
Keluarga usia dewasa mempunyai beberapa permasalahan yang mungkin dapat
terjadi seperti kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu
luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, olahraga yang tidak teratur, berat
badan harus ideal, pemeriksaan berkala, stress, dan masalah hubungan perkawinan,
komunikasi dengan anak-anak dan teman sebaya, masalah tergantung perawatan diri.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat dirumuskan
pada kunjungan keempat yaitu hari kamis, tanggal 02 november 2022.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah diurumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnose keperawatan.
Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan keempat yaitu tanggal
02 november 2022.
2. Tujuan Umum
Tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu
memandirikan anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan keluarga secara suka rela atau tanpa paksaan.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang
telah dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1) Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2) Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3) Waktu dan tempat : Senin s/d Sabtu, 31 oktober s/d 2 november 2022
Rumah keluarga binaan Tn. E RT 04, RW 17 Kelurahan Sri
Meranti Kecamatan Rumbai
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
I. PENGKAJIAN
a. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. E
2. TTL/Umur : 49 Tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Alamat : Jl. Utama. GG Raja Melani
Kelurahan Sri Meranti
5. Nomor Telepon :
6. Komposisi keluarga :
Hubungan
No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan
dengan KK
Tn. N
Ny. M
An.w An. S
Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan
Penjelasan genogram :
Tn. E merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Ayah Tn. E sudah
meninggal, sedangkan ibu Tn. E masih hidup dan sehat. Tn. E saat ini mempunyai
pekerjaan sebagai sopir truk. Tn. E merupakan perokok aktif. Sedangkan Ny. D
merupakan anak pertama dari 6 bersaudara. Orang tua Ny. D ayah sudah meninggal
sedangkan ibu masih hidup dan tinggal bersama adek Ny. D di kampung. Saat ini Ny.
D tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga. Ny. D mempunyai riwayat
penyakit Hipertensi. Saat pengkajian Ny. D mengatakan bahwa jarang mengkonsumsi
obat penurun tekanan darah. Tn E dan Ny. D memiliki 2 orang anak yaitu bernama
An. W dan anak S. An. W berumur 21 tahun, An. W merupakan perokok, pekerjaan
An. W serabutan, apabila tidak ada pekerjaan An. W akan berada di rumah. An. S
berumur 17 tahun dan sekarang sedang bersekolah di sekolah menengah kejuruan.
An. W dan An. S saat dilakukan pengkajian tidak memiliki masalah kesehatan.
7. Tipe Keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. E, maka keluarga Tn. E termasuk dalam
tipe keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari keluarga inti yang
dibentuk oleh ikatan perkawinan yang direncanakan Tn. E (49 tahun) dan tinggal
bersama Ny. D (43 tahun) dan memiliki 2 orang anak. Anak pertama yaitu An. W (21
tahun) dan anak kedua An. S (17 tahun). Menurut Friedman, Bowden dan Jones
(2010), keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang di
peroleh dari keturunannya atau di adopsi atau keduanya.
8. Suku
Tn. E dan Ny. D berasal dari suku minang. Bahasa yang digunakan saat
berinteraksi Tn. E dan Ny. D sehari-hari ialah bahasa minang. Pola dan kebiasaan
makan keluarga baik yaitu keluarga sering mengkonsumsi lauk pauk, buah, dan
sayuran. Untuk penggunaan jasa pelayanan kesehatan keluarga, keluarga Tn. N
menggunakan jasa Puskesmas, klinik dan Apotek.
9. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. E dan seluruh anggota keluarga Tn. E
menganut agama islam. Ny. E mengatakan keluarganya melakukan sholat lima waktu.
Keluarga menyakini semua ajaran agama islam dalam memutuskan masalah keluarga
Tn. E mengambil keputusan berdasarkan norma-norma agama. Keluarga percaya
bahwa masalah kesehatan dapat diatasi dengan berdoa dan berobat ke fasilitas
kesehatan.
10. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. E tinggal di tempat dengan penduduk yang tidak terlalu padat.
Keluarga Tn. E tinggal rumah pribadi. Tn. E sehari-hari bekerja sebagai sopir truk.
Tn. E sudah bekerja sebagai sopir truk selama 10 tahun. Untuk penghasilan Tn. E Rp.
3.000.000. Tn. E mengatakan penghasilan yang didapatkan cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarga sehari-hari (seperti makan, sekolah, rumah tangga dan
kesehatan).
11. Aktivitas Rekreasi
Keluarga mengatakan lebih sering rekreasi di rumah saja sambil nonton TV,
main game, dan kadang-kadang Ny. D pergi ke luar rumah bersama Tn.E. Keluarga
mengatakan walaupun tidak dapat keluar untuk jalan-jalan, dengan menonton TV,
dan bermain handphone bersama keluarga sudah mendapat hiburan dan merasa
senang.
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. N saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak dewasa muda/awal, dimana anak Tn. E yang bernama An. W
berusia 21 tahun. An. W saat sering di rumah dengan pekerjaan serabutan.
Adapun tugas perkembangan keluarga dengan anak usia dewasa menurut
Friedman 2010 adalah memperluas lingkaran keluarga terhadap anak dewasa muda,
termasuk memasukkan anggota keluarga baru yang berasal dari pernikahan anak-
anaknya, melanjutkan untuk memperbarui dan menyesuaikan kembali hubungan
pernikahan, membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit. Tujuan
utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan
dalam melepas anaknya untuk hidup sendiri.
b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dalam keluarga usia
dewasa awal adalah An. W belum memiliki pekerjaan tetap.
c. Riwayat Keluarga inti
Tn. E dan Ny. D menikah pada tahun 2000. Pertemuan antara keduanya
berawal dari tempat kerja. Lalu Tn. E mengajak kenalan Ny. D. Sampai lama
kelamaan timbul rasa cinta dan akhirnya Tn. E dan Ny. D melanjutkan hubungan ke
jenjang pernikahan. Setelah Tn. E dan Ny. D menikah, mereka memiliki 2 orang
anak. Ny. E melahirkan anak pertamanya (An. W) pada tahun 2001 secara normal di
Rumah Sakit dan anak kedua (An. S) pada tahun 2005 juga secara normal di Rumah
Sakit. Tn. E dan Ny. D menikah atas dasar saling mencintai dan hidup bahagia
dengan kehadiran anaknya. Tn. E tinggal bersama dengan istri dan anak-anaknya.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Orang tua laki-laki Tn. E sudah meninggal, Ayah dari Tn. N sudah meninggal
dengan Riwayat penyakit hipertensi. Ibu Tn. E masih hidup dan tidak memiliki
Riwayat penyakit. Sedangkan orang tua Ny. D yang tersisa ialah ibu dan tidak
memiliki Riwayat penyakit, ayah dari Ny. D sudah meninggal dengan Riwayat
penyakit hipertensi.
c. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. E tinggal di rumah petak dengan tipe permanen. Rumah yang
ditempati keluarga Tn. E memiliki 2 kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
keluarga/nonton, satu ruang dapur, dan dua kamar mandi. Jumlah jendela pada rumah
ini sebanyak 6 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan oleh keluarga. Rumah ini memiliki
penerangan yang baik pada siang dan malam hari. Siang hari keempat jendela sering
di buka. Rumah keluarga memiliki lantai keramik. Lantai tampak bersih terlihat
sering dibersihkan. Keluarga Tn. E memperoleh sumber air dari sumur bor. Letak
sumur bor ada di belakang rumah. Keluarga Tn. N minum menggunakan air galon.
Air sumur bor tersebut dimanfaatkan untuk mandi, bersihkan BAB dan BAK, dan
mencuci. Jarak septic tank dengan sumber air lebih dari 3 meter. Jarak rumah
keluarga dengan pelayanan kesehatan seperti puskesmas cukup jauh sekitar 1.7 km,
untuk jarak posyandu sekitar kurang lebih 200 m.
TERAS RUMAH
WC
KAMAR R. KELUARGA
DAPUR K. MANDI
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Secara umum, tetangga yang tinggal di sekitar rumah Tn. E adalah warga
pendatang atau merantau. Menurut Ny. D tetangganya hidup rukun dan damai.
Tetangga Tn. E pada umumnya juga ada yang berasal dari suku minang, jawa dan
melayu. Ny. D mengatakan ia lebih sering bersosialisai dengan lingkungan sekitar.
Jalanan di daerah rumah keluarga ini adalah semi semen.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. E menikah tahun 2000 dan mulai pertama tinggal dirumah
kontrakan di jalan Limbungan, Pekanbaru, selanjutnya pindah ke Keluruhan Sri
Meranti pada tahun 2009 sampai sekarang.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Tn. E saat ini bekerja sebagai sopir truk. Saat hari libur di manfaatkan untuk
beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, tetangga.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn. E memiliki 4 anggota keluarga yaitu Ny. D, An. W, dan An. S.
keluarga sangat mendukung satu sama lain. Pada saat keluarga mendapatkan masalah,
Tn. E selalu berdiskusi dengan istri dan anak-anaknya. Jika anak Tn. E dan Ny. D ada
masalah mereka selalu cerita kepada Ny. D. Keluarga Tn. E saling mendukung,
memberikan kasih sayang serta memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. E adalah komunikasi dua arah. Tiap
anggota keluarga saling terbuka satu sama lain. TN. E mengatakan jika ada masalah
langsung dibicarakan dan diupayakan sehingga masalah tersebut tidak
berkepanjangan.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Salah satu kekuatan keluarga adalah sikap tanggung jawab Tn. E terhadap istri
dan anaknya selaku kepala rumah tangga. Beliau cukup bijaksana dalam mengambil
keputusan.
3. Struktur Peran
Tn. E berperan sebagai kepala keluarga yang membantu keluarga dan
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Tugas kepala keluarga yaitu menjadi
pencari nafkah, mengatur kehidupan rumah tangga, memenuhi kebutuhan anak,
pendidikan, pelindung serta anggota kelompok sosial. Sedangkan Ny. D mengurus
rumah tangga. An. W berperan sebagai anak dan bekerja serabutan, dan An. s
berperan sebagai anak dan bersekolah di sekolah menengah kejuruan, An. W berperan
sebagai anak dan belum bekerja.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga Tn. E menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat terutama di keluarga. Nilai atau norma budaya yang
dianut oleh keluarga Tn. E adalah saling menyayangi, menghormati dan menghargai
anggota keluarga.
e. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. E saling menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga
dengan menunjukkan sikap saling saling terbuka, menghargai dan menyayangi satu
sama lain. Tn. E selalu mendukung anaknya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan
dan memperhatikan kebutuhan anak terutama untuk kesehatan anak. Keluarga Tn. E
saling berhubungan dengan akrab dengan memberikan kasih sayang terhadap anak.
Keluarga ini selalu berpikir positif antar anggota keluarganya dan selalu menerima
kondisi keluarga. Tn. E dan Ny. D mengatakan dia sangat menyayangi anak-anaknya.
Tn. E dan Ny. D mengatakan dia sangat beruntung mempunyai anak-anak yang
mengerti dengan keadaan yang mereka alami. Tn. E mengatakan dia juga menyayangi
keluarganya.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. E selama tinggal di lingkungan rumah sangat bagus dalam
bersosialisasi di masyarakat. Tn. D setiap harinya bekerja sebagai sopir truk. Kalau
ada waktu senggang Tn. E sering kumpul dengan tetangga sekitar rumah. Sedangkan
Ny. D sendiri aktif dalam bersosialisasi dengan tetangga. Ny. D mengikuti wirid dan
arisan RT.
3. Fungsi Perawatan Keluarga
Pengkajian pada Ny. D memiliki tekanan darah 170/80 mmHg, nadi 80
x/menit, perafasan 17 x/menit, mengatakan bahwa sering merasa pusing, sakit kepala
berat, kaki kebas, sulit tidur. Ny, M sudah mengalami tekanan darah tinggi sejak
tahun 2018, Ny. D berobat di klinik bina kasih
f. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor Jangka Pendek
Menurut keluarga, permasalahan yang dipikirkan dalam 6 bulan ini adalah An.
W belum mendapatan pekerjaan tetap. Keluarga Tn. E tidak pernah memikirkan
masalah berlarut-larut dan menyelesai.kan masalah dengan diskusi.
2. Stressor Jangka Panjang
Tn. E mengatakan hal yang selalu dipikirkan adalah masa depan anak-
anaknya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Permasalahan di dalam keluarga, Tn. E akan menyelesaikan sendiri masalah
terlebih dahulu, namun jika tidak terselesaikan maka akan berdiskusi dengan
keluarga.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. E sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk masalah yang
dialami serta sering juga berdiskusi dengan keluarga.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi
dan menyelesaikan masalah dalam keluarga. Keluarga selalu melakukan komunikasi
secara terbuka untuk berdiskusi menyelesaikan masalah.
6. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan sangat senang sekali jika mendapat perhatian dan pelayanan
kesehatan yang langsung ke keluarga seperti sekarang ini, sehingga bisa menyampaikan
keluhan dan apa yang dirasakan. Keluarga berharap pelayanan ke rumah-rumah seperti
ini akan terus berlanjut. Apalagi akan sangat membantu keluarga yang tidak mampu
untuk berkonsultasi mengenai kesehatannya.
7. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda Vital
TD: 145/90 mmHg TD: 170/90 TD: 125/90 mmHg Nadi: 120 x/80mmHg
Nadi : 82x/i mmHg Nadi:80 x/i RR: 18 x/i
Tanda-tanda vital RR : 18x/i Nadi: 80 x/i RR: 18 x/i S: 36.6 0C
S : 36.5 0C RR: 17 x/i S: 36.9 0C
S: 36.3 0C
Rambut pendek Rambut panjang Rambut pendek Rambut pendek
Rambut berwarna hitam, berwarna hitam. berwarna hitam, berwarna hitam
distribusi menyebar distribusi menyebar
rata rata
Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak
Mata anemis, sklera tidak anemis, sklera anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak
ikterik tidak ikterik ikterik ikterik
Daun telinga Daun telinga Daun telinga simetris Daun telinga simetris
simetris kiri dan simetris kiri dan kiri dan kanan, klien kiri dan kanan, klien
Telinga kanan, klien tidak kanan, klien tidak tidak ada gangguan tidak ada gangguan
ada gangguan ada gangguan pendengaran pendengaran
pendengaran pendengaran
Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
Hidung sumbatan jalan sumbatan jalan sumbatan jalan nafas sumbatan jalan nafas (-)
nafas (-) nafas (-) (-)
Bibir simetris, tidak Bibir simetris, Bibir simetris, tidak Bibir simetris, tidak
nampak pucat, bibir tidak nampak nampak pucat nampak pucat
Mulut
berwarna pucat
kehitaman
Pembesaran KGB Pembesaran KGB Pembesaran KGB (-) Pembesaran KGB (-)
Leher
(-) (-)
Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot bantu Tidak ada otot bantu
Dada (pernafasan) bantu pernafasan, bantu pernafasan, pernafasan, pernafasan,
pengembangan paru pengembangan pengembangan paru pengembangan paru
simetris, bunyi paru simetris, simetris, bunyi nafas simetris, bunyi nafas
nafas vesikuler. bunyi nafas vesikuler. vesikuler.
vesikuler.
Dada BJ I-II : Normal BJ I-II : Normal BJ I-II : Normal BJ I-II : Normal
(kardiovaskuler)
BU : Normal BU : Normal BU : Normal (7x/ BU : Normal (7x/
(8x/menit), tidak (9x/menit), tidak menit), tidak ada nyeri menit), tidak ada nyeri
Abdomen
ada nyeri tekan dan ada nyeri tekan tekan dan nyeri tusuk. tekan dan nyeri tusuk.
nyeri tusuk dan nyeri tusuk.
Tidak ada edema, Tidak ada edema, Tidak ada edema, Tidak ada edema, tidak
Ekstermitas tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak sianosis
tidak sianosis tidak sianosis. sianosis
I. ANALISA DATA
No Analisa Data Masalah Keperawatan
1 Data Subjektif Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny.
- Ny. D mengatakan tekanan darahnya D keluarga Tn. E dengan Hipertensi.
sudah 3 bulan terus tinggi
- Ny. D mengatakan saat tekanan
darahnya naik kaki tidak terasa
diinjakkan.
- Ny. D tidak mengetahui dampak dari
tekanan darah tinggi yang dirasakan
- Ny. D tidak diit dalam makanan
- Ny. D sudah mampu mengambil
keputusan namum belum mau
melakukan pengobatan
- Ny. D mengatakan Tidak rutin
mengkonsumsi obat hipertensi.
- Ny. M mengatakan saat tekanan
darahnya naik atau merasa pusing Ny. D
langsung istirahat dan makan mentimun
Data Objektif
Tanda-tanda Vital:
- TD: 170/90 mmHg
- Nadi: 80x/menit
- RR: 18x/menit
- Suhu: 36,5
Data subjektif:
1. tn. E mengatakan sudah mengalami
diabetes sejak lama
2. keluarga mengatakan tidak mengerti
tentang DM, penyebab, dan gejala
3. keluarga mengatakan tidak mengetahui
faktor resiko dan dampak dari DM
4. tn. E mengatakan bahwa ia
mengkonsumsi obat herbal dan tidak
mengkomsi obat dari dokter
5. keluarga kurang pengetahuan terkait
2. pengobatan Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada tn.
E keluarga Tn. E dengan Diabetes.
Data Objektif:
1. tn. E tampak lelah
2. tanda tanda vital:
TD: 143/101 mmHg
N : 80x/menit
RR: 20x/menit
GDS: 335 mg/dl
1 Masalah sedang
terjadi. Saat dilakukan
Sifat masalah : pemeriksaan
3/3x1 1
Aktual (3) didapatkan tensi Tn. E
dan Ny.D dalam
keadaan tinggi.
Pengetahuan keluarga
Kemungkinan tentang Hipertensi
masalah untuk dalam batas sedang.
diubah : Kemampuan,
mudah(2) 2/2x2 2 kemauan dan motivasi
keluarga untuk tindak
lanjut dari
permasalahan ini
sangat tinggi.
Total skor 5
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E pada keluarga Tn.E dengan diabetes
melitus.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN
1 Masalah sedang
Sifat masalah : terjadi. Saat dilakukan
Aktual (3) pemeriksaan kadar
1 gula darah didapatkan
3/3x1 hasil 335mg/dl
2 Pengetahuan keluarga
Kemungkinan tentang DM masih
masalah untuk kurang. Kemampuan,
diubah : kemauan dan motivasi
mudah (1) 1/2x2 1 keluarga untuk tindak
lanjut dari
permasalahan ini
cukup tinggi.
Total Skor 4
3 Potensial Memberikan
masalah untuk 1 informasi mengenai
3/3x1
dicegah : manajemen kesehatan
tinggi (3)
4 Menonjolnya Keluarga merasakan
masalah : ada masalah, tetapi
Ada masalah, tidak banyak kesulitan
1/2x1 1/2
tidak perlu dalam mewujudkan
ditangani manajemen kesehatan
segera (2) yang baik
Berdasarkan hasil perhitungan skoring, maka diagnosa keperawatan yang muncul pada
keluarga Tn.E berdasarkan urutan masalah prioritas adalah:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E dan Ny.D pada keluarga Tn.E
dengan hipertensi.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E pada keluarga Tn.E dengan
diabetes melitus.
3. Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan keluarga tn. E
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA
Ketidakefektifan
1. Diskusikan bersama keluarga
manajemen kesehatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan pengertian, penyebab dan tanda gejala
pada Tn.E dan Ny.D pada selama 1x60 menit, keluarga mampu hipertensi dengan menggunakan leaflet
keluarga Tn.E dengan mengenal masalah tentang Hipertensi. 2. Tanyakan pada keluarga bila ada yang
hipertensi.
1. Menyebutkan pengertian hipertensi kurang dimengerti tentang penjelasan
2. Menyebutkan penyebab hipertensi yang sudah disampaikan
3. Menyebutkan tanda gejala hipertensi 3. Evaluasi kembali tentang pengertian,
4. Menyebutkan tindak lanjut dari penyakit penyebab dan tanda gejala hipertensi
hipertensi kepada keluarga
4. Berikan reinforcement positif atas
1. jawaban yang tepat
5. Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Ketidakefektifan
1. Diskusikan bersama keluarga
manajemen kesehatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan pengertian, penyebab dan tanda gejala
pada Tn.E pada keluarga selama 1x60 menit, keluarga mampu DM dengan menggunakan leaflet atau
Tn.E dengan diabetes mengenal masalah tentang DM. PPT
melitus.
1. Menyebutkan pengertian DM 2. Tanyakan pada keluarga bila ada yang
2. Menyebutkan penyebab DM kurang dimengerti tentang penjelasan
2. yang sudah disampaikan
3. Menyebutkan tanda gejala DM
3. Evaluasi kembali tentang pengertian,
penyebab dan tanda gejala stroke
kepada keluarga
4. Berikan reinforcement positif atas
jawaban yang tepat
5. Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
1. Jelaskan pada keluarga akibat lanjut
Setelah 1x60 menit kunjungan, keluarga apabila DM tidak diobati dengan
mampu memutuskan untuk merawat, menggunakan leaflet
meningkatkan atau memperbaiki kesehatan 2. Tanyakan kepada keluarga jika ada yang
dengan berpartisipasi dalam memutuskan belum dimengerti
perawatan kesehatan. 3. Motivasi keluarga untuk menyebutkan
kembali akibat lanjut dari DM yang
tidak diobati
4. Beri reinforcement positif atas jawaban
keluarga yang tepat
5. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya
Objektif:
Ny.D tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif.
Keluarga aktif bertanya
Ny.D tampak mendengarkan penjelasan
dengan serius
Ny.D mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menjelaskan tentang pengertian,
penyebab dan tanda gejala hipertensi.
Planning:
Lanjutkan implementasi
Kamis, 03 Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut Subjektif:
november 2022 dari hipertensi Ny.D mengatakan sudah mengerti tentang
Membantu Tn.E dan Ny.D mengambil apa yang telah dijelaskan, akibat lanjut atau
keputusan untuk mengatasi hipertensi pada dampak dari hipertensi.
keluarga dengan segera dan tepat
Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan Objektif:
untuk mengatasi hipertensi dengan segera dan Ny.D tampak aktif dalam diskusi dan
tepat. mendengarkan penjelasan dengan serius
Ny.D sudah bisa mengambil keputusan
untuk mengatasi hipertensi
Ny.D mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda
Ny.D tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan
Analisis:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan akibat lanjut dari
hipertensi dan mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi hipertensi
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Ketidakefektifan manajemen Jum’at, 04 perawatan hipertensi Subjektif:
kesehatan pada Tn.U dan Ny.Y november 2022 Mendemonstrasikan cara pembuatan Ny.D mengatakan telah mengerti dengan
keluarga Tn.U dengan hipertensi minuman jus mentimun dan semangka apa yang dijelaskan mengenai cara
membuat minuman jus dari mentimun dan
semangka
Ny.D mengatakan cara pembuatan
minuman dari mentimun dan semangka
dengan tepat.
Objektif:
Ny.D mendemonstrasikan kembali cara
membuat minuman dari mentimun dan
semangka
Ny.D tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif dan keluarga aktif
bertanya.
Ny.D tampak mengerti dan dapat
menyebutkan kembali cara pembuatan
minuman dari mentimun dan semangka
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan dan
mendemonstrasikan kembali cara membuat
minuman dari mentimun dan semangka
untuk mengurangi hipertensi
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Sabtu, 05 menciptakan lingkungan yang sehat Subjektif:
november 2022 Mendiskusikan bersama keluarga tentang Ny.D mengatakan telah mengerti dengan
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan bila apa yang dijelaskan mengenai cara
ada anggota keluarga yang sakit dan menciptakan lingkungan yang sehat dan
manfaatnya. tenang untuk penderita hipertensi
Ny.D mengulang kembali cara menciptakan
lingkungan yang sehat bagi penderita
hipertensi
Objektif :
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan oleh ners muda.
Kontak mata positif dan keluarga tampak
aktif bertanya.
Ny.D tampak mengerti dan dapat
mengulang apa yang telah jelaskan.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan cara menciptakan
lingkungan yang sehat untuk penderita
hiperternsi.
Planning:
Lanjutkan intervensi terakhir
Sabtu, 05 Subjektif:
Memotivasi keluarga untuk membawa
november 2022 Ny.D mengatakan, “jika sakit biasanya akan
anggota keluarga yang sakit ke pelayanan
dibawa ke klinik dan puskesmas.
kesehatan
Objektif:
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga mengerti dan dapat mengulang apa
yang telah dijelaskan
Keluarga sudah mengikuti anjuran dari ners
muda untuk ke Puskesmas memeriksa
kesehatan
Kontak mata positif dan keluarga mengerti.
Keluarga mengangguk saat dijelaskan dan
diberi motivasi untuk mengunjungi
pelayanan kesehatan
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas.
Planning:
Melakukan evaluasi tekanan darah Tn.E dan
Ny.D
DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakefektifan manajemen kamis, 03 Subjektif:
kesehatan pada Tn.E keluarga november 2022 Menggali pengetahuan Tn.E dan keluarga Keluarga mengatakan hanya mengetahui
Tn.E dengan DM tentang DM sedikit mengenai DM
Menggali pengetahuan keluarga tentang keluarga menjawab pertanyaan yang
penyebab terjadinya DM diberikan.
Menggali pengetahuan keluarga tentang tanda keluarga dapat mengulang kembali
dan gejala DM penjelasan pengertian, penyebab dan tanda
gejala dari DM.
Objektif:
keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif.
Keluarga aktif bertanya
keluarga tampak mendengarkan penjelasan
dengan serius
keluarga mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menjelaskan tentang pengertian,
penyebab dan tanda gejala DM.
Planning:
Lanjutkan implementasi
Kamis, 03 Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut Subjektif:
november 2022 dari DM keluarga mengatakan sudah mengerti
Membantu Tn.E dan keluarga mengambil tentang apa yang telah dijelaskan, akibat
keputusan untuk mengatasi DM pada keluarga lanjut atau dampak dari DM.
dengan segera dan tepat
Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan Objektif:
untuk mengatasi DM dengan segera dan tepat. Keluarga tampak aktif dalam diskusi dan
mendengarkan penjelasan dengan serius
Keluarga sudah bisa mengambil keputusan
untuk mengatasi DM
Keluarga mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda
Keluarga tampak antusias dengan
penjelasan yang diberikan
Analisis:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan akibat lanjut dari DM
dan mampu mengambil keputusan untuk
mengatasi DM
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Jum’at, 04 perawatan DM Subjektif:
november 2022 Mendemonstrasikan cara pembuatan Keluarga mengatakan telah mengerti
minuman jus bunga telang dengan apa yang dijelaskan mengenai cara
membuat minuman jus dari bunga telang
Keluarga mengatakan cara pembuatan
minuman dari bunga telang dengan tepat.
Objektif:
Keluarga mendemonstrasikan kembali cara
membuat minuman dari bunga telang
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif dan keluarga aktif
bertanya.
Keluarga tampak mengerti dan dapat
menyebutkan kembali cara pembuatan
minuman dari bunga telang
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan dan
mendemonstrasikan kembali cara membuat
minuman dari bunga telang untuk
mengurangi DM
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Sabtu, 05 menciptakan lingkungan yang sehat Subjektif:
november 2022 Mendiskusikan bersama keluarga tentang Keluarga mengatakan telah mengerti dengan
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan bila apa yang dijelaskan mengenai cara
ada anggota keluarga yang sakit dan menciptakan lingkungan yang sehat dan
manfaatnya. tenang untuk penderita DM
Keluarga mengulang kembali cara
menciptakan lingkungan yang sehat bagi
penderita DM
Objektif :
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan oleh ners muda.
Kontak mata positif dan keluarga tampak
aktif bertanya.
Keluarga tampak mengerti dan dapat
mengulang apa yang telah jelaskan.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan cara menciptakan
lingkungan yang sehat untuk penderita
hiperternsi.
Planning:
Lanjutkan intervensi terakhir
Sabtu, 05 Subjektif:
Memotivasi keluarga untuk membawa
november 2022 Keluarga mengatakan, “jika sakit biasanya
anggota keluarga yang sakit ke pelayanan
akan dibawa ke klinik dan puskesmas.
kesehatan
Objektif:
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga mengerti dan dapat mengulang apa
yang telah dijelaskan
Keluarga sudah mengikuti anjuran dari ners
muda untuk ke Puskesmas memeriksa
kesehatan
Kontak mata positif dan keluarga mengerti.
Keluarga mengangguk saat dijelaskan dan
diberi motivasi untuk mengunjungi
pelayanan kesehatan
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas.
Planning:
Melakukan evaluasi kadar gula darah Tn. E
dan Keluarga
EVALUASI SUMATIF
DIAGNOSA
RESPON KELUARGA EVALUASI RENCANA TINDAK LANJUT
KEPERAWATAN
YA TIDAK
Ketidakefektifan 1. Mengenal masalah tentang hipertensi √ Mengobservasi keluarga terhadap
manajemen kesehatan pada 2. Keluarga mampu memutuskan untuk √ apa yang telah diajarkan dalam
Tn. E dan Ny. D keluarga merawat, meningkatkan kunjungan tidak terencana
Tn. D dengan hipertensi atau memperbaiki kesehatan dengan Dalam kunjungan tidak terencana
berpartisipasi dalam memutuskan petugas menanyakan apakah telah
perawatan kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan
3. Keluarga mampu merawat anggota √ Memotivasi keluarga untuk terus
keluarga untuk meningkatkan meningkatkan kesehatan keluarga
kesehatan dengan kontrol tekanan Dalam kunjungan tidak terencana,
darah dan cara pembuatan obat atau mengobservasi keluarga dalam
ramuan tradisional untuk menurunkan √ berperilaku sehat dan hidup bersih,
tekanan darah seperti; menjaga pola makan,
4. Keluarga mampu memodifikasi berolahraga, kurangi konsumsi
lingkungan: kontrol resiko, keamanan √ makanan berlemak, diet gizi
dan kenyamanan lingkungan. seimbang, istirahat yang cukup,
5. Keluarga mampu memanfaatkan menghindari stress dan PHBS
fasilitas kesehatan: pengetahuan Dalam kunjungan tidak terencana
tentang sumber kesehatan, perilaku mengobservasi lingkungan rumah
mencari pelayanan kesehatan, keluarga dan memotivasi keluarga
pertisipasi keluarga dalam perawatan untuk tetap mempertahankan status
keluarga. kesehatan terhadap hipertensi.
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
NIM : 2211437172
Kunjungan : minggu ke-2 (7 november -12 november)
A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Setelah melakukan pengkajian dan kunjungan pada keluarga tn. E selama
6 hari pada minggu pertama dengan menjelaskan tujuan kunjungan, makan ners
muda memumutusn bahwa keluarga tn. E di Kelola sebagai keluarga binaan
selama 2 minggu dimana keluarga tn. E berada pada tahap tumbuh kembabnag
keluarga dengan tahap perkembangan keluarga dewasa.
Hasil pengkajian pada tn. E didapatkan bahwa tn. E bekerja sebagai sopir truk.
Pengkajian pada tn. E didapatkan bahwa tn. E merupakan perokok aktif. Saat
melakukan pengkajian, tekanan darah tn. E yaitu 143/101 mmHg, dan tn. E
mengatakan bahwa gula darah tn. E saat diperiksa yaitu 335 mg/dL. Hasil
pengkajian pada ny. D mengatakan bahwa sudah sejak tahun 2018 ny. D
mengalami tekanan darah tinggi, saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada
ny. D yaitu 170/90 mmHg. Ny. D mengatakan kepalanya sering sakit, ny. D
mengatakan jarang mengkonsumsi obat hipertensi. Ny. D sering mengkonsumsi
mentimun dan bawang putih yang di potong potong kecil untuk menurunkan
tekanan darahnya.
Hasil pengkajian pada an. W anak pertama tn. E, bekerja serabutan dan
apabila tidak ada pekerjaan an. W akan berada di rumah. Saat dilakukan
pengkajian an. W mengatakan bahwa ia sesekali merokok dan tidak memiliki
keluhan tentang kesehatannya. Hasil pengkajian pada an. S anak kedua tn. E
merupakan siswa kelas 2 SMK, an. S juga mengatakan bahwa tidak ada keluhan
tentang kesehatannya.
2. Masalah Keperawatan
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E dan Ny.D pada
keluarga Tn.E dengan hipertensi.
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E pada keluarga Tn.E
dengan diabetes melitus.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E dan Ny.D pada keluarga Tn. E
dengan hipertensi.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 5x60 menit mahasiswa dapat membina hubungan saling
percaya antara mahasiswa dengan keluarga dan dapat mengimplementasikan
intervensi yang tepat untuk keluarga
3. Tujuan Khusus
Diagnosa : Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada tn. E dan ny. D
keluarga Tn. E dengan hipertensi
Tujuan umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ny. D dan tn. E
keluarga Tn. E selama 2x40 menit kunjungan rumah diharapkan
keluarga mampu mengenal akibat lanjut dan melakukan
perawatan sederhana pada anggota keluarga yang memiliki
riwayat hipertensi.
Tujuan Khusus :
5. Kriteria Hasil
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan Lp
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana
b. Kriteria proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan
c. Kriteria hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang masalah kesehatan hipertensi,
pengertian, etiologi, tanda dan gejala, dampak dan cara mengatasi
hipertensi.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga
yang menderita hipertensi
4) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
mengontrol penyakit hipertensi.
LAPORAN PENDAHULUAN SUPERVISI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
NIM : 2211437172
B. LATAR BELAKANG
Pada pertemuan sebelumnya, telah dilakukan pengkajian dan dilakukan
skoring terhadap permasalahan kesehatan yang ada di keluarga Tn. E. Keluarga Tn.E
berada dalam tahap perkembangan keluarga dewasa. Selanjutnya akan dilakukan
implementasi asuhan keperawatan keluarga yang berkaitan dengan diagnosa kedua
Tn. E pada keluarga Tn. E dengan diagnosa Ketidakefektifan manajemen kesehatan
pada Tn.E pada keluarga Tn.E dengan diabetes melitus.
C. PROSES KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E dan Ny.D pada keluarga Tn.E
dengan hipertensi.
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn.E pada keluarga Tn.E dengan
diabetes melitus.
3. Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan keluarga tn. E dan ny. D.
Setelah prioritas masalah dibuat, ners muda membuat rencana intervensi untuk
minggu kedua, direncanakan fokus intervensi pada diagnosa keperawatan kedua.
D. RENCANA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI
Tujuan Umum: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga Tn.E selama
1x60 menit kunjungan rumah, diharapkan keluarga mampu mengetahui dan membuat
obat tradisional untuk menurunkan kadar gula darah.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan 1x60 menit diharapkan keluarga
dapat mengenal dan mampu mendemonstrasikan ulang cara pembuatan teh bunga
telang untuk menurunkan kadar gula darah.
Kriteria hasil:
1 Pembukaan:
A. PENGKAJIAN
1. DATA KELUARGA
Nama kepala keluarga : Tn.B
Alamat rumah : Jl. Utama, gg. Raja Melani RT 04 RW 17,
Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai
Agama & Suku : Islam & Melayu
Bahasa sehari-hari : Indonesia
Jarak Yankes terdekat : ± 12, 5KM
2. DATA ANGGOTA KELUARGA
B. N Jenis
Inisial Umur
Hubungan
Pendidikan Pekerjaan
o Kelamin dengan KK
Suhu: 37,1oC
BB: 67 kg TD: 138/90 mmHg Tidak lengkap Tidak ada
TB: 156 cm
Nadi: 84 x/menit
RR: 21 x/menit
Suhu: 37,2oC
Status kesehatan Riwayat Analisis
Penampilan saat ini penaykit alergi masalah
umum kesehatan
individu
Baik Hipertensi Tidak ada Hipertensi
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Anggota Keluarga 8 m2/orang : Ya/tidak
Ya/tidak Rumah tampak bersih, rapi tidak banyakperabotan
didalam rumah.
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/tidak
lauk yang sering dikonsumsi adalah daging ayam,
ikan, dan telur
Menggunakan jamban sehat :
Ya/tidak
Memberantas jentik di rumah sekali
seminggu :
Ya/tidak
Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya/tidak
Keluarga sering mengkonsumsi buah
D. DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada tn. B dengan hipertensi
2. Kesiapan peningkatan manajemen Kesehatan tn. B dengan hipertensi
E. SKORING
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Tn. B dengan hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNGA SKORING PEMBENARAN
N
1 Sifat masalah: 3/3x1 1 Masalah sedang terjadi. Saat
Aktual (3) dilakukan pemeriksaan
didapatkan tensi Tn. B dalam
keadaan tinggi.
Ketidakefektifan
1. Diskusikan bersama keluarga
manajemen kesehatan Setelah dilakukan intervensi keperawatan pengertian, penyebab dan tanda gejala
pada Tn.B dengan selama 1x60 menit, keluarga mampu hipertensi dengan menggunakan leaflet
hipertensi. mengenal masalah tentang Hipertensi. 2. Tanyakan pada keluarga bila ada yang
1. Menyebutkan pengertian hipertensi kurang dimengerti tentang penjelasan
2. Menyebutkan penyebab hipertensi yang sudah disampaikan
3. Menyebutkan tanda gejala hipertensi 3. Evaluasi kembali tentang pengertian,
4. Menyebutkan tindak lanjut dari penyebab dan tanda gejala hipertensi
penyakit hipertensi kepada keluarga
4. Berikan reinforcement positif atas
1. jawaban yang tepat
5. Berikan kesempatan keluarga untuk
bertanya
Objektif:
Tn.B tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif.
Keluarga aktif bertanya
Tn.B tampak mendengarkan penjelasan
dengan serius
Tn.B mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menjelaskan tentang pengertian,
penyebab dan tanda gejala hipertensi.
Planning:
Lanjutkan implementasi
senin, 07 november Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut Subjektif:
2022 dari hipertensi Tn.B mengatakan sudah mengerti tentang
Membantu Tn.E dan Tn.B mengambil apa yang telah dijelaskan, akibat lanjut atau
keputusan untuk mengatasi hipertensi pada dampak dari hipertensi.
keluarga dengan segera dan tepat
Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan Objektif:
untuk mengatasi hipertensi dengan segera dan Tn.B tampak aktif dalam diskusi dan
tepat. mendengarkan penjelasan dengan serius
Tn.B sudah bisa mengambil keputusan
untuk mengatasi hipertensi
Tn.B mengerti dan dapat mengulang apa
yang dijelaskan oleh ners muda
Tn.B tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan
Analisis:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan akibat lanjut dari
hipertensi dan mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi hipertensi
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Ketidakefektifan manajemen selasa, 04 perawatan hipertensi Subjektif:
kesehatan pada Tn.U dan Ny.Y november 2022 Mendemonstrasikan cara pembuatan Tn.B mengatakan telah mengerti dengan
keluarga Tn.U dengan hipertensi minuman jus semangka apa yang dijelaskan mengenai cara
membuat minuman jus dari semangka
Tn.B mengatakan cara pembuatan
minuman dari mentimun dan semangka
dengan tepat.
Objektif:
Tn.B mendemonstrasikan kembali cara
membuat minuman dari semangka
Tn.B tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Kontak mata positif dan keluarga aktif
bertanya.
Tn.B tampak mengerti dan dapat
menyebutkan kembali cara pembuatan
minuman dari semangka
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan dan
mendemonstrasikan kembali cara membuat
minuman dari semangka untuk mengurangi
hipertensi
Planning:
Lanjutkan intervensi
Mendiskusikan bersama keluarga cara
Rabu, 09 november menciptakan lingkungan yang sehat Subjektif:
2022 Mendiskusikan bersama keluarga tentang Tn.B mengatakan telah mengerti dengan apa
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan bila yang dijelaskan mengenai cara menciptakan
ada anggota keluarga yang sakit dan lingkungan yang sehat dan tenang untuk
manfaatnya. penderita hipertensi
Tn.B mengulang kembali cara menciptakan
lingkungan yang sehat bagi penderita
hipertensi
Objektif :
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan oleh ners muda.
Kontak mata positif dan keluarga tampak
aktif bertanya.
Tn.B tampak mengerti dan dapat mengulang
apa yang telah jelaskan.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu menyebutkan cara menciptakan
lingkungan yang sehat untuk penderita
hiperternsi.
Planning:
Lanjutkan intervensi terakhir
Kamis, 10 Subjektif:
Memotivasi keluarga untuk membawa
november 2022 Tn.B mengatakan, “jika sakit biasanya akan
anggota keluarga yang sakit ke pelayanan
dibawa ke apotek dan puskesmas.
kesehatan
Objektif:
Keluarga tampak antusias dengan penjelasan
yang diberikan.
Keluarga mengerti dan dapat mengulang apa
yang telah dijelaskan
Keluarga sudah mengikuti anjuran dari ners
muda untuk ke Puskesmas memeriksa
kesehatan
Kontak mata positif dan keluarga mengerti.
Keluarga mengangguk saat dijelaskan dan
diberi motivasi untuk mengunjungi
pelayanan kesehatan
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya. Keluarga
mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan seperti puskesmas.
Planning:
Melakukan evaluasi tekanan darah Tn.B
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 10.00 - 11.00 WIB Persamaan persepsi keperawatan keluarga oleh dosen
pembimbing keperawatan keluarga secara online
3 11.00 - 11.30 WIB Mencari keluarga binaan dan melakukan kontrak waktu
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Melakuan pengkajian keluarga binaan
6 14.30 WIB Membuat ADL
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.30 - 08.45 WIB Pre conference dengan kelompok
3 09.00 - 10.30 WIB Melakukan kontrak waktu dan pengkajian dengan keluarga binaan
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Melengkapi laporan pengkajian keluarga binaan
6 14.30 WIB Membuat ADL
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.30 - 08.45 WIB Pre conference dengan kelompok
3 09.00 - 11.00 WIB Melakukan kontrak waktu dan skoring diagnosa dengan keluarga
binaan
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Membuat intervensi
6 14.30 WIB Membuat ADL
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.00 - 08.30 WIB List kegiatan implementasi diagnosa 1
3 10.00 - 11.30 WIB Melakukan kontrak waktu dan melakukan implementasi TUK 1
dan 2
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.00 WIB Mempersiapkan implementasi TUK 3 dan 4
6 14.00 WIB Mendiskusikan persiapan dan pembentukan panitia kegiatan
LKMM 2
7 14.30 WIB Membuat ADL
8 15.00 WIB Absen hadir selesai kegiatan profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.00 - 08.30 WIB List kegiatan implementasi diagnosa 1
3 10.00 - 11.30 WIB Melakukan kontrak waktu dan melakukan implementasi TUK 3
dan 4
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.00 WIB Mempersiapkan implementasi TUK 5
6 14.00 WIB Bimbingan offline bersama dosen pembimbing
7 14.30 WIB Membuat ADL
8 15.00 WIB Absen hadir selesai kegiatan profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.00 - 08.30 WIB List kegiatan implementasi diagnosa 1
3 10.00 - 11.30 WIB Melakukan kontrak waktu dan melakukan implementasi TUK 5
4 11.00 - 13.00 WIB Mempersiapan kegiatan LKMM 2 di masjid
5 12.00 WIB Ishoma
6 14.00 WIB Mempersiapkan implementas diagnosa 2
7 14.30 WIB Membuat ADL
8 15.00 WIB Absen hadir selesai kegiatan profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.00 - 08.30 WIB List kegiatan implementasi diagnosa 2
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 08.00 - 08.30 WIB List kegiatan implementasi diagnosa 2
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 10.00 - 11.00 WIB Persamaan persepsi keperawatan keluarga oleh dosen
pembimbing keperawatan keluarga secara online
3 11.00 - 11.120 WIB Mencari keluarga binaan dan melakukan kontrak waktu
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Supervise ke rumah keluarga binaan bersama dosen pembimbing
6 14.30 WIB Mendiskusikan persiapan kegiatan LKMM 2
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 10.00 - 11.00 WIB Persamaan persepsi keperawatan keluarga oleh dosen
pembimbing keperawatan keluarga secara online
3 11.00 - 11.120 WIB Mencari keluarga binaan dan melakukan kontrak waktu
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.00 WIB Kegiatan LKMM 2
6 14.30 WIB Membuat laporan APP
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 10.00 - 11.00 WIB Persamaan persepsi keperawatan keluarga oleh dosen
pembimbing keperawatan keluarga secara online
3 11.00 - 11.120 WIB Mencari keluarga binaan dan melakukan kontrak waktu
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Membuat laporan APP
6 14.30 WIB Kunjungan ke rumah keluarga binaan
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi
No Jam Kegiatan
1 08.00 WIB Absen hadir mulai praktik profesi
2 10.00 - 11.00 WIB Persamaan persepsi keperawatan keluarga oleh dosen
pembimbing keperawatan keluarga secara online
3 11.00 - 11.120 WIB Mencari keluarga binaan dan melakukan kontrak waktu
4 12.00 WIB Ishoma
5 13.30 WIB Membuat laporan APP
6 14.30 WIB Kunjungan ke rumah keluarga binaan
7 15.00 WIB Absen hadir selesai praktik profesi