KEPERAWATAKELUARGA
KONSEP TAHAPAN PERKEMBANGAN KELUARGA
DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Arneliwati, M.Kep
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
karunianya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tugas ini di ajukan untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Keperawatan Keluarga.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
mempunyai fungsi supaya keluarga menjadi sejahtera. Fungsi keluarga yang harus
dipenuhi meliputi fungsi afektif, sosialisasi, perawatan kesehatan, ekonomi,
biologis, psikologis dan fungsi pendidikan. Maka dari hal tersebut peran perawat
sangat berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui asuhan
keperawatan keluarga pasangan baru menikah.
b. Bagi institusi
Sebagai sarana pengembangan dan pemahaman ilmu pengetahuan
untukmenunjang proses pembelajaran.
SKENARIO 1
1.5 Terminologi
a. Childbearing
b. Tahapan Perkembangan Keluarga
c. Intervensi
d. Tugas perkembangan keluarga
e. Keluarga
f. Anak usia pra sekolah, Anak usia sekolah, Anak usia remaja, Usia
dewasa, Usia Lansia
Jawab :
Tahap pasangan menikah dan belum memiliki anak (beginning
family)
Tahap kelahiran anak pertama (child bearing family)
Keluarga dengan anak sekolah (families with preschoolers)
Keluarga dengan anak sekolah (families with preschoolers)
Keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Keluarga dengan anak dewasa (launching center families)
Keluarga usia pertengahan (middle age families)
Keluarga usia lanjut
Masalah keluarga :
Masalah keluarga : -Prasekolah dan
Masalah keluarga : Masalah
Sering beramntam, sekolah tidak suka Masalah
Suami merasa keperawatan :
tidak sepaham makan namun suka keperawatan :
kurang Perawatan
jajan. Belum menikah
diperhatikan kesehatan lansia
-Remaja : suka
membangkak
Konsep Tahapan
Perkembangan Keluarga
10
PEMBAHASAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masingmasing
yang merupakan bagian dari keluarga. (Friedmen 1998).
Menurut Depkes RI, dikutip oleh Effendy, 1998 : 32 Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (KURANG, 2008).
Terdapat 8 fungsi keluarga dan berikut penjelasannya antara lain (Wirdhana et al.,
2013) :
a. Fungsi Keagamaan
Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal,
menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama,
11
12
Berdasarkan sifat anggota keluarga, maka keluarga dibagi dalam beberapa tipe
yaitu:
a. Keluarga inti (nucear family). Adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu,
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (extended family). Adalah keluarga inti ditambah sanak
saudara, misalnya kakek, nenek, keponakan, saudara, sepupu, paman, bibi,
dan sebagainya.
c. Keluarga berantai ( serial family). Adalah keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti.
d. Keluarga duda-janda.(singel family). Adalah keluarga yang terjadi krena
perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi ( composite). Adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga kabitas ( cahabitation ). Adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga . (Freidman, 2010)
14
yang dianggap stabil, misalnya keluarga dengan anak pertama berbeda dengan
dapat melalui tahap tersebut dengan sukses. Pada makalah ini akan diuraikan
keluarga baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud dengan
c. Intervensi masalah
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri
orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon.
Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan
hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat
tercapai.
c. Intervensi masalah
Bounding attachment optimal
Perilaku positif menjadi orang tua
Saling berinteraksi dalam merawat bayi
Melakukan stimulasi visual, taktil atau pendengaran terhadap bayi.
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan
palingrepot).
Masalah yang muncul : Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota
keluarga yang cukup untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan
serta dapat ditingkatkan.
c. Intervensi Masalah
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang
tua
adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota
keluarga
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan
berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah
Mempertahankan ke intimanpasangan
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat,
sekolah.
semangat belajar
c. Intervensi Masalah
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
otonominya
19
kecelakaan, perkelahian,
penggunaan obat-obatan/NAPZA, alkohol, merokok,
pergaulan bebas, kehamilan tidak dikehendaki.
Terdapat beda persepsi antara orangtua dan anak remaja
c. Intervensi Masalah
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terkhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat terkhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung
dari jumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan
tetap tinggal bersam orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah
20
untuk hidupsendiri.
Mempertahankan keintimanpasangan
mandiri.
ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal.
kolestrol dll.
c. Intervensi Masalah
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa
21
pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut
Mempertahankan kesehatan
dan anak-anak
Meningkatkan keakrabanpasangan
berbagai aktivitas, pola hidup yang sehat, diet seimbang, olah raga
pasangan.
c. Intervensi Masalah
meninggal. Proses lanjut usia dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga.
fisik, danpendapatan.
keberhasilan di masa lalu. Hal ini berguna agar orang tua merasakan
Isolasi sosial
c. Intervensi maslah
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi: perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau
kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan
mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
3.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang keluarga melalui
pendalaman keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan
guna mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal. Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak yang
peduli terhadap kesehatan keluarga.
25
DAFTAR PUSTAKA