Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOSTATISTIK

UJI ANOVA

Dosen Pembimbing :

Ns. Wasisto Utomo, M.kep, Sp KMB


Disusun Oleh :

Kelompok 3

Keperawatan Program B 2020

Anita Astuti 2011166006 Rahmat Hidayat 2011166601


Dien Fadillah 2011166204 Ratih Oktaviani 2011166603
Fenni Indrayati 2011166201 Sandra Moreyna 2011166014
Fenny Arzi 2011166001 Sekar Dyka Pratiwi 2011165373
Intan Ayuza 2011165993 Sonia Putri Sihaloho 2011166737
Nora Situmeang 2011166010 Winda Gaolis 2011165996

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................................. i

Daftar Isi......................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Uji Anova ............................................................................................. 4


2.2 Jenis Uji Anova .................................................................................................. 4
2.3 Karakteristik Uji Anova ...................................................................................... 5
2.4 Syarat Uji Anova ................................................................................................. 6
2.5 Langkah Uji Anova ............................................................................................ 6
2.6 Rumus Uji Anova ............................................................................................... 8
2.7 Contoh Soal Uji Anova ....................................................................................... 10

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 12


3.2 Saran .................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai
sesuatu hal, skor hasil belajar siswa, berat bayi yang baru lahir
misalnya, nilai datanya bervariasi dari yang satu dengan yang lain.
Karena adanya variasi ini untuk sekumpulan data, telah dihitung
alat ukurnya, yaitu varians. Varians bersama rata-rata juga telah
banyak digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai populasi,
baik secara deskriptif maupun induktif melalui penaksiran dan
pengujian hipotesis mengenai parameter.
Varians untuk sekumpulan data melukiskan derajat
perbedaan atau variasi nilai data individu yang ada dalam kelompok
data tersebut. Secara umum varians dapat digolongkan ke dalam
varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik adalah
pengukuran karena adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau
nilai data lebih condong ke satu jalur tertentu dibandingkan ke jalur
lain.
Salah satu jenis varians sistematik dalam kumpulan data
hasil penelitian adalah varians antar kelompok atau disebut juga
varians eksperimental. Varians ini menggambarkan adanya
perbedaan antara kelompok-kelompok hasil pengukuran. Dengan
demikian varians ini terjadi karena adanya perbedaan antara
kelompok-kelompok individu.(Sudjana.1996.Metoda
Statistika.Bandung:Tarsito Bandung).
Jika uji kesamaan dua rata-rata atau uji t digunakan untuk
mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata, maka uji beberapa
rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaaan
beberapa rata-rata. Uji ini disebut dengan nama analysis of variance
(ANOVA atau ANAVA).
2

Sebenarnya uji t dapat juga digunakan untuk menguji beberapa


rata-rata secara bertahap. Misalnya ada tiga rata-rata yaitu: I,II, dan III.
Agar uji t dapat dipakai maka mula- mula dicari I dengan II,kemudian I
dengan III, dan akhirnya II dengan III. Dengan demikian kita tiga kali
menggunakan uji t. Namun,pengujian lebih tepat apabila menggunakan
beberapa rata-rata . Sebab:
a. setiap kali kita menggunakan uji t,maka akan terjadi
kesalahan atau penyimpanan sebesar sebesar (1-α) , di mana
k= sekian kali menggunakan uji t.Seandainya kita 3x
menggunakan uji t,dengan α=0,05,maka akan terjadi
kesalahan atau penyimpangan sebesar ( 1 - 0 , 0 5 ) 3 = 0 , 1 4 atau
jika α= 0,01 akan terjadi kesalahan
sebesar (1-0,01)3= 0,999
b. banyak uji t digunakan dengan rumus:
n( n  1)
2
Seandainya ada empat rata-rata (n=4),maka banyak uji t
dilakukan adalah:
4( 4  1)
=6
2
Sebelum uji kesamaan beberapa rata-rata dilakukan, maka
persyaratannya haruslah dipenuhi terlebih dahulu. Persyaratan
uji beberapa rata-rata sama halnya dengan uji kesamaan dua
rata-rata yaitu data dipilih secara acak,data berdistribusi nomal,
dan datanya homogen.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang maka dapat di rumuskan masalah yaitu :
a. Apa definisi uji anova ?
b. Apa saja jenis uji anova ?
c. Apa saja karakteristik uji anova ?
d. Apa saja syarat uji anova ?
e. Bagaimana langkah uji anova ?
3

f. Apa rumus uji anova


g. Contoh soal uji anova

1.3 Tujuan Penulisan


a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberi tahu
kepada pembaca khususnya bagi kalangan mahasiswa perawat agar
mengetahui apa itu uji anova dan bagaimana cara penyelesaiannya.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah penulis bertujuan
untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Biostatistik yang telah
diberikan oleh dosen pembimbing serta mahasiswa dapat mampu :
1) Untuk mengetahui apa defenisi uji anova
2) Untuk mengetahui apa jenis uji anova
3) Untuk mengetahui apa saja karakteristik uji anova
4) Untuk mengetahui apa saja syarat uji anova
5) Untuk Mengetahui Bagaimana langkah uji anova
6) Untuk mengetahui rumus uji anova
7) Untuk dapat menyelesaikan contoh soalnya
4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Uji Anova

Anova adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata


antar grup. Grup disini bisa berarti kelompok atau jenis perlakuan. Anova
ditemukan dan diperkenalkan oleh seorang ahli statistik bernama Ronald
Fisher.
Anova merupakan singkatan dari Analysis of variance. Merupakan
prosedur uji statistik yang mirip dengan t test. Namun kelebihan dari Anova
adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok. Berbeda dengan
independent sample t test yang hanya bisa menguji perbedaan rerata dari dua
kelompok saja.
Uji Anova adalah bentuk khusus dari analisis statistik yang banyak
digunakan dalam penelitian eksperimen. metode analisis ini dikembangkan
oleh R.A Fisher. Uji Anova juga adalah bentuk uji hipotesis statistik dimana
kita mengambil kesimpulan berdasarkan data atau kelompok statistik
inferentif. Hipotesis nol dari uji Anova adalah bahwa data adalah simple
random dari populasi yang sama sehingga memiliki ekspektasi mean dan
varians yang sama.

2.2. Jenis Uji Anova

Jenisnya adalah berdasarkan jumlah variabel faktor (independen variable


atau variabel bebas) dan jumlah variabel responsen (dependent variable atau
variabel terikat). Pembagiannya adalah sebagai berikut:
a. Univariat:
1) Univariate One Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
dan variabel terikat jumlahnya satu.
5

2) Univariate Two Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas


ada 2, sedangkan variabel terikat ada satu.
3) Univariate Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
ada > 2, sedangkan variabel terikat ada satu.

b. Multivariat:
1) Multivariate One Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
dan variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.
2) Multivariate Two Way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
ada 2, sedangkan variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.
3) Multivariate Multi way Analysis of Variance. Apabila variabel bebas
ada > 2, sedangkan variabel terikat jumlahnya lebih dari satu.

c. Jenis lain yang menggunakan prinsip ini adalah:


1) Repeated Measure Analysis of variance.
2) of Covariance (ANCOVA).
3) Multivariate Analysis of covariance (MANCOVA).

2.3. Karakteristik Uji Anova

Ciri khasnya adalah adanya satu atau lebih variabel bebas sebagai faktor
penyebab dan satu atau lebih variabel response sebagai akibat atau efek dari
adanya faktor. Contoh penelitian yang dapat menggambarkan penjelasan ini:
“Adakah pengaruh jenis bahan bakar terhadap umur thorax mesin.” Dari
judul tersebut jelas sekali bahwa bahan bakar adalah faktor penyebab
sedangkan umur thorax mesin adalah akibat atau efek dari adanya perlakuan
faktor. Ciri lainnya adalah variabel response berskala data rasio atau interval
(numerik atau kuantitatif).
Anova merupakan salah satu dari berbagai jenis uji parametris, karena
mensyaratkan adanya distribusi normal pada variabel terikat per perlakuan
atau distribusi normal pada residual. Syarat normalitas ini mengasumsikan
bahwa sample diambil secara acak dan dapat mewakili keseluruhan populasi
agar hasil penelitian dapat digunakan sebagai generalisasi. Namun
6

keunikannya, uji ini dapat dikatakan relatif robust atau kebal terhadap
adanya asumsi tersebut.

2.4. Syarat Uji Anova


Beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada uji ANOVA adalah:
a. Sampel berasal dari kelompok yang independent
b.Data masing-masing kelompok berdistribusi normal
c. Varian antar kelompok harus homogen
Asumsi pertama harus dipenuhi pada saat pengambilan sampel yang
dilakukan secara random terhadap beberapa (>2) kelompok yang
independent, yang mana nilai pada satu kelompok tidak tergantung pada
nilai kelompok lain.
Sedangkan asumsi kedua dan ketiga dapat dicek jika data telah
dimasukkan ke computer, jika asumsi ini tidak terpenuhi dapat dilakukan
transformasi terhadap data. Apabila proses transformasi tidak juga dapat
memenuhi asumsi ini maka uji ANOVA tidak valid untuk dilakukan,
sehingga harus menggunkan uji non parametrik misalnya Kruskal Wallis.
Uji ANOVA pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas data
menjadi dua sumber variasi yaitu variasi didalam kelompok (within) dan
variasi antar kelompok (between). Bila variasi within dan between sama
(nilai perbandingan kedua varian mendekati satu), maka berarti tidak ada
perbedaan efek daari intervensi yang dilakukan, dengan kata lain nilai mean
yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya bila variasi antar
kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok, artinya intervensi
tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata lain nilai mean yang
dibandingkan menunjukkan perbedaan.

2.5. Langkah Uji Anova

a. Kumpulkan sampel dan kelompokkan berdasarkan kategori tertentu.


Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data
sesuai dengan kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut.
7

Hitung pula total dari sampel dan kuadrat sampel tiap kelompok. Selain
itu, tentukan pula hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
b. Menentukan tipe anova
Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari
hipotesis tersebut cocok untuk anova. Jika tujuannya membandingkan
rata-rata tiga kelompok atau lebih maka boleh pakai
Anova. Pertanyaan kedua apakah sampel tiap kelompok diambil
dari sampel yang berbeda. Jika berasal dari sampel yang berbeda maka
menggunakan Anova satu arah/one way.
c. Memeriksa apakah sudah memenuhi asumsi-asumsi sehingga bisa
digunakan anova
1) Normalitas,

Adalah Menguji apakah data tiap kelompok memiliki distribusi


normal. hal ini bisa dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov,
shapira wilk.
2) Homogenitas

Adalah Menguji apakah varians tiap kelompok sama. Dalam


menghitung homogenitas bisa digunakan uji bartlett dan uji levene.
3) Saling bebas

Menunjukkan bahwa setiap kelompok tidak saling berhubungan.


Biasanya yang digunakan logika apakah saling bebas atau tidak.
4) Aditif (Saling menjumlahkan).

Artinya data yang dianalisis merupakan data interval/rasio


d. Menghitung variabilitas dari seluruh sampel.
Pengukuran total variabilitas atas data dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian, berikut rumus dalam Anova:
1) Total of sum squares (SSt) – jumlah kuadrat total (jkt).
Merupakan jumlah kuadrat selisih antara skor individual dengan
rata-rata totalnya.
8

Keterangan: k = banyaknya kolom N = Banyaknya pengamatan/


keseluruhan data
ni = banyaknya ulangan di kolom ke-i xij = data pada kolom ke-i
ulangan ke-j T** = Total (jumlah) seluruh pengamatan

Uji Anova pada prinsipnya adalah melakukan analisis variabilitas


data menjadi dua sumber variasi yaitu variasi didalam kelompok (within)
dan variasi antar kelompok (between). Bila variasi within dan between
sama (nilai perbandingan kedua varian mendekati angka satu), maka
berarti tidak ada perbedaan efek dari intervensi yang dilakukan, dengan
kata lain nilai mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya
bila variasi antar kelompok lebih besar dari variasi didalam kelompok,
artinya intervensi tersebut memberikan efek yang berbeda, dengan kata
lain nilai mean yang dibandingkan menunjukkan adanya perbedaan.

2.6. Rumus Uji Anova

Rumus uji Anova adalah sebagai berikut :

DF = Numerator (pembilang) = k-1, Denomirator (penyebut) = n-k


9

Dimana varian between :

Dimana rata-rata gabungannya :

Sementara varian within

Keterangan :
Sb = varian between
Sw = varian within
Sn2 = varian kelompok
X = rata-rata gabungan
Xn = rata-rata kelompok
Nn = banyaknya sampel pada kelompok
k = banyaknya kelompok
10

1.7. Contoh Soal Uji Anova


Sembilan belas orang yang mengalami kelebihan berat badan
(kegemukan) mengikuti program penurunan berat badan. Subjek dibagi
tiga kelompok dengan randomisas. Setiap kelompok mendapat metode
program yang berbeda. Pada akhir program, penurunan berat badan (kilo
gram) dicatat dan hasilnya sebagai berikut:

Metode A 6, 8,4 5,5 4,5 5,5 6,0


2
Metode B 7, 6,7 5,6 6,6 7,0 5,5
2
Metode C 8, 9,5 9,9 8,7 9,8 10,8 11,9
0

Jawaban :
Metode A = 6,2 8,4 5,5 4,5 5,5 6,0

Metode B = 7,2 6,7 5,6 6,6 7,0 5,5

Metode C = 8,0 9,5 9,9 8,7 9,8 10,8 11,9

Hipotesis :

Ho : 𝜇1 = 𝜇2 = 𝜇3

Ha : µ1≠µ2=µ3/µ1=µ2≠µ3

Perhitungan Uji Anova

Metode A : Mean (x) = 6,01 Standar deviasi (s) = 2,95

Metode B : Mean (x) = 6,43 Standar deviasi (s) = 1,79

Metode C : Mean (x) = 9,8 Standar Deviasi (s) = 3,15

N= 19

K= 3
11

𝑛1 .𝑥1+𝑛2.𝑥2+𝑛3.𝑥3 6.601+6.6,43+7.9,8 36,06+35,58+68,6


X = = =
𝑁 19 19

= 5,64

𝑛1 (𝑥1−𝑥)+𝑛2(𝑥2−𝑥)+𝑛3(𝑥3−𝑥)
sb² = 𝑘−1

6 (6,01−5,64)+6(6,43−5,64)+7(9,8−5,64)
= 3−1

36,08
= 2

= 18,04

(𝑛1−1)𝑠1²+(𝑛2−1)𝑠2²+(𝑛3−1)𝑠3²
sw² = 𝑛−𝑘

(6−1)(2,92)²+(6−1)(1,79)²+(7−1)(3,15)²
= 19−3

5(8,53)+5(3,2)+6(9,92)
= 16

118,17
= 16

= 7,39

𝑠𝑏² 18,04
F = 𝑠𝑤² = = 2,44
7,93

Df1 = k-1 (numerator)

Df2 = n-k = 19-3 = 16 (denominator)

F = 2,44 pada tabel F p-nya>0,100 dengan alpha 5% maka p> 0,05 maka
keputusannya Ho diterima.
12

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Anova adalah sebuah analisis statistik yang menguji perbedaan rerata antar
grup. Grup disini bisa berarti kelompok atau jenis perlakuan. Anova
ditemukan dan diperkenalkan oleh seorang ahli statistik bernama Ronald
Fisher.

Anova merupakan singkatan dari Analysis of variance. Merupakan


prosedur uji statistik yang mirip dengan t test. Namun kelebihan dari Anova
adalah dapat menguji perbedaan lebih dari dua kelompok. Berbeda dengan
independent sample t test yang hanya bisa menguji perbedaan rerata dari dua
kelompok saja.

Uji Anova adalah bentuk khusus dari analisis statistik yang banyak
digunakan dalam penelitian eksperimen. Uji Anova juga adalah bentuk uji
hipotesis statistik dimana kita mengambil kesimpulan berdasarkan data atau
kelompok statistik inferentif. Hipotesis nol dari uji Anova adalah bahwa data
adalah simple random dari populasi yang sama sehingga memiliki ekspektasi
mean dan varians yang sama.

Jenisnya adalah berdasarkan jumlah variabel faktor (independen variable


atau variabel bebas) dan jumlah variabel responsen (dependent variable atau
variabel terikat).

3.2 Saran
Kepada pembaca diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan
wawasan yang berhubungan dengan penelitian. Hal ini dikarenakan
penelitian merupakan cara primer manusia dalam mengembangkan kajian
ilmu. Dengan berkembangnya ilmu bimbingan dan konseling tentunya akan
mempermudah personal-personal dalam menghadapi persoalan-persoalan
hidup yang makin kompleks mengikuti perkembangan masa.
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Agus. 2004. Statistik: Konsep Dasar & Aplikasinya. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Hartono. 2011. Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Soepono, Bambang. 1997. Statistik Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sofiawati, Selfi. 2014. Analisis of Varians. Jakarta: UPI Press.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiadi Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai