Anda di halaman 1dari 12

MENGUJI RERATA DAN UJI LANJUTAN UNTUK SATU FAKTOR DENGAN

PENDEKATAN PARAMETRIK

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah

“Statistik Pendidikan”

Dosen Pengampu:

Ninik Zuroidah,, M.Si

Disusun oleh:

1. Ahmad Wildan Zulfikar. A (21201088)


2. Nurul Fadhilah (21201090)
3. Linailil Muna (21201126)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha memberi petunjuk atas segala
sesuatu, dan tak lupa pula shalawat serta salam kepadajunjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Selanjutnya tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih
kepadaNya, karena dengan petunjukNya sehingga makalah ini dapat tersusun dan
diselesaikan sesuai waktu yang diberikan oleh dosen dengan judul “Menguji rerata dan
uji lanjutan untuk satu faktor dengan pendekatan parametrik”

Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas yang diberika n oleh Dosen
bidang matkul Statistik Pendidikan di IAIN Kediri. Dalam makalah ini kami menyadari
bahwa susunan / ringkasan materi ini sangat sederhana dan memiliki banyak kekurangan.
Namun, kami harap bisa memenuhi tugas kelompok ini dan kami minta agar pembaca
dapat memberikan saran dan kritikan yang sifatnya membangun kesempurnaan makalah
ini. Demikianlah susunan penyelesaian makalah kami, semoga bermanfaat.

Nganjuk,14 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

A. Pengertian Anova ............................................................................................. 3

B. Anova Satu Arah .............................................................................................. 3

C. Uji Scheffe....................................................................................................... 4

D. Uji Tukey......................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kita ketahui bahwa kumpulan hasil pengamatan mengenai sesuatu hal,


skor hasil belajar siswa, berat bayi yang baru lahir misalnya, nilai datanya
bervariasi dari yang satu dengan yang lain. Karena adanya variasi ini untuk
sekumpulan data, telah dihitung alat ukurnya, yaitu varians. Varians bersama
ratarata juga telah banyak digunakan untuk membuat kesimpulan mengenai
populasi, baik secara deskriptif maupun induktif melalui penaksiran dan
pengujian hipotesis mengenai parameter. Varians untuk sekumpulan data
melukiskan derajat perbedaan atau variasi nilai data individu yang ada dalam
kelompok data tersebut. Secara umum varians dapat digolongkan ke dalam
varians sistematik dan varians galat. Varians sistematik adalah pengukuran karena
adanya pengaruh yang menyebabkan skor atau nilai data lebih condong ke satu
arah tertentu dibandingkan ke arah lain. Salah satu jenis varians sistematik dalam
kumpulan data hasil penelitian adalah varians antar kelompok atau disebut juga
varians eksperimental. Varians ini menggambarkan adanya perbedaan antara
kelompok-kelompok hasil pengukuran. Dengan demikian varians ini terjadi
karena adanya perbedaan antara kelompokkelompok individu.
(Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito Bandung). Jika uji kesamaan
dua rata-rata atau uji t digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua
rata-rata, maka uji beberapa rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau
persamaaan beberapa rata-rata. Uji ini disebut dengan nama analysis of variance
(anova atau anava).
Konsep yang mendasari anova adalah variansi total dari nilai- nilai (skor-
skor) itu dapat ditumpukkan pada dua buah sumber, yang pertama ialah variansi
yang disebabkan oleh adanya perlakuan. Yang kedua adalah variansi inter
kelompok yaitu variansi kekeliruan. Dengan kata lain, anava itu dipergunakan
untuk melihat apakah perbedaan antara dua rerata atau lebih itu lebih besar
daripada yang mungkin timbul dari hanya kekeliruan pemilihan sampel
(Rosenblad, 2009). Misalnya jika ingin mengetahui apakah ada perbedaan minat
belajar siswa SD, SMP dan SMA terhadap buku pelajaran IPA, maka jenis anova
yang dikerjakan menggunakan anova satu jalur, sebab peubah bebas yang
diperhatikan hanya satu yaitu tingkat persekolahan saja (SD, SMP, SMA). Tetapi
bila ingin melihat tingkat perbedaan pemahaman minat belajar siswa perempuan
maka jenis anova itu menjadi anova dua jalur sebab peubah bebas yang akan
dikerjakan itu dua buah yaitu tingkat persekolahan dan jenis kelamin (Rosenblad,
2009).

B. Rumusan Masalah

1
1. Apa pengertian Anova ?
2. Apa yang dimaksud Anova satu arah ?
3. Bagaimana menguji lanjutan dengan uji scheffe ?
4. Bagaimana menguji lanjutan dengan uji tukey ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui pengertian anova


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Anova satu arah
3. Mengetahui cara untuk menguji lanjutan dengan ujischeffe
4. Mengetahui cara untuk menguji lanjutan dengan uji tukey

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anova

Anava atau Anova adalah sinonim dari analisis varians terjemahan dari
analysis of variance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova. Anova
merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif lebih dari dua rata-rata (Riduwan.2008. Dasar - dasar Statistika.
Bandung:Alfabeta). Analisis Varians (ANAVA) adalah teknik analisis statistik
yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R. A Fisher
(Kennedy & Bush, 1985). ANAVA dapat juga dipahami sebagai perluasan dari
uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas pada pengujian perbedaan dua buah
rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata
populasi atau lebih sekaligus. Jika kita menguji hipotesis nol bahwa rata-rata dua
buah kelompok tidak berbeda, teknik ANAVA dan uji-t (uji dua pihak) akan
menghasilkan kesimpulan yang sama, keduanya akan menolak atau menerima
hipotesis nol. Dalam hal ini, statistik F pada derajat kebebasan 1 dan n-k akan
sama dengan kuadrat dari statistik t.
ANAVA digunakan untuk menguji perbedaan antara sejumlah rata-rata
populasi dengan cara membandingkan variansinya. Pembilang pada rumus
variansi tidak lain adalah jumlah kuadrat skor simpangan dari rata-ratanya . Istilah
jumlah kuadrat skor simpangan sering disebut jumlah kuadrat (sum of squares).
Jika jumlah kuadrat tersebut dibagi dengan n atau n-1 maka akan diperoleh rata-
rata kuadrat yang tidak lain dari variansi suatu distribusi. Rumus untuk
menentukan varians sampel yaitu

Dari populasi tersebut misalkan diambil tiga buah sampel secara


independent, masing-masing dengan n1, n2, dan n3. Dari setiap sampel tersebut
dapat ditentukan rata-rata dan variansinya, sehingga akan diperoleh tiga buah
ratarata dan variansi sampel yang masing-masing merupakan statistik (penaksir)
yang tidak bias bagi parameternya.

B. Anova Satu Arah

Anova Satu Arah Uji anova satu arah (one-way anova) adalah jenis uji
statistika parametrik yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
rata-rata antara lebih dari dua kelompok sampel. Istilah satu arah berarti sumber

3
keragaman yang dianalisis hanya berlangsung satu arah yaitu antar perlakuan
(between group).
Anova satu arah merupakan pengembangan lebih lanjut dari uji-t atau uji-
z. Penggunaan uji-t dan uji-z dimaksudkan untuk membandingkan dua kelompok
data, sedangkan anova satu arah bertujuan untuk membandingkan tiga kelompok
data atau lebih. Uji asumsi dasar yang harus terpenuhi sebelum melakukan uji
anova adalah sebagai uji normalitas dan uji homogenitas.
Tujuan dari anova satu arah adalah untuk membandingkan lebih dari dua
buah rata-rata. Sedangkan kegunaan dari uji anova satu arah adalah untuk menguji
kemampuan generalisasi. Jika rata-rata antar dua kelompok terbukti tidak
berbeda, maka kedua kelompok sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi).
Sebagai statistik parametrik, anova dikembangkan dari asumsi-asumsi
parametrisitas atau keparametrikan. Asumsi-asumsi keparametrikan tersebut
antara lain: (1) bahwa sampel harus berasal dari populasi yang terdistribusikan
atau tersebar secara normal, (2) nilai-nilai varians dalam kelompok-kelompok
sampel harus menunjukkan adanya homogenitas, (3) data yang akan diolah harus
berskala interval atau rasio, (4) sampel penelitian harus diambil secara random.

C. Uji Scheffe

Uji Scheffe adalah pengujian dengan melakukan perbandingan


berpasangan antar kelompok rata-rata dan pengujian range dari kelompok rata-
rata.
Uji ini memberikan panduan yang lebih konservatif dibandingkan dengan
pengujian yang lain dengan persyaratan yang lebih tinggi untuk setiap perbedaan
rata-rata.
Untuk melakukan pengujian dengan menggunakan uji Tukey b, Sidak’s dan
Scheffe’s tahap-tahap yang harus dilakukan adalah sama dengan pengujian
dengan uji Post Hoc lainnya, kecuali pada menu Post Hoc. Buka file konsumsi
BB, lakukan pengujian ANOVA seperti pada langkah pengujian ANOVA. Klik
menu Post Hoc dan klik pilihan Tukey b, Sidak’s dan Scheffe seperti berikut:

4
Analisis Uji Scheffe’s

Pada hasil pengujain dengan uji Scheffe’s kita mendapatkan dua jenis output yaitu
analisis homogenitas rata-rata dan analisis perbandingan berpasangan. Pada

5
analisis homogenitas rata-rata terlihat bahwa merek-merek mobil tersebut tidak
memiliki rata-rata yang berbeda. Hasil ini berbeda dengan pengujian dengan uji
Tukey karena uji Scheffe memiliki batas signifikansi yang lebih ketat. Hasil yang
sama juga terlihat pada hasil pengujian dengan perbandingan berpasangan dimana
tidak ada satupun pasangan rata-rata yang berbeda. Hal ini dapat kita lihat dengan
nilai Sig. pada setiap kelompok pasangan perbedaan rata-rata yang lebih besar
dari alpha (5%), dan tidak adanya tanda asterik pada kolom means difference.

D. Uji Tukey

Uji Tukey atau disebut juga dengan Tukey Honestly Significant


Difference (HSD) atau uji Beda Nyata Jujur (BNJ) merupakan pengujian
perbandingan berbagai kelompok rata-rata.
Uji ini biasanya digunakan pada sampel besar. Uji Tukey HSD menggunakan
statistik range studentized untuk membuat semua perbandingan berpasangan antar
goup dan menentukan tingkat kesalahan kelompok percobaan untuk membuat
perbandingan berpasangan.
• Langkah-langkah Uji Tukey
Langkah-langkah pengujian tukey adalah sebagai berikut :
1. Tentukan hipotesis (disesuaikan dengan banyak jalur dan jenjang anova)
2. Tentukan taraf nyata (tingkat signifikan α )
3. Uji statistik
4. Tentukan kontras antar kelompok ( C ) = perbedaan antara rata-rata yang
dibandingkan
5. Hitung tukey’s HSD dengan rumus:
𝑅𝐾𝐺
HSD=qα(γ , k)√
𝑛
Keterangan:
n = banyak sampel perkelompok
q = student range statistic
k = banyak kelompok
γ=. dk = N-k
N = jumlah seluruh anggota sampel
RKG = Rataan Kuadrat Galat
6. Interpretasikan nilai HSD dengan jalan membandingkan perbedaan ratarata
antar kelompok dengan hasil perhitungan HSD. Apabila perbedaan
rata-rata antar kelompokitu lebih besar daripada HSD maka perbedaan
tersebut dapt dikatakan signifikan.
7. Tentukan kesimpulan
Catatan:
Cara ini hanya dapat diterapkan pada anova sampel sama, jika n
perkelompok tidak sama maka n dapat ditentukan dengan rumus:
2(𝑛1 𝑥 𝑛𝑎)
n=
(𝑛1∶𝑛2)
Keterangan:
n1 = kelompok yang mempunyai x terkecil

6
n2 = kelompok yang mempunyai x terbesar

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Anava atau Anova adalah anonim dari analisis varian terjemahan dari
analysis of variance, sehingga banyak orang yang menyebutnya dengan anova.
Anova merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata-rata.
Uji anova satu arah adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata.
Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya dari
signifikansi hasil penelitian (anava satu jalur). Jika terbukti berbeda berarti kedua
sampel tersebut dapat digeneralisasikan, artinya data sampel dianggap dapat
mewakili populasi.
Dari pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
anava atau analisis varians, merupakan analisis komparatif lebih dari dua variabel,
yang muncul dikarenakan adanya beberapa jenis varians, digunakan untuk
menguji kemampuan generalisasi, artinya, data sampel dapat mewakili populasi.
Konsep analisis varians didasarkan pada konsep distribusi F dan biasa nya dapat
diaplikasikan untuk berbagai variabel yang amati. Dalam perhitungan statistik,
analisi variansi sangat dipengaruhi asumsi-asumsi yang digunakan seperti
kenormalan dari distribusi, hoogenitas variansi dan kebebasan dari kesalahan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Usman, Husaini. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara

http://www.spssindonesia.com/2017/10/analisis-anova-satu-faktor-spss.html

https://sulisdn.blogspot.com/2016/11/uji-lanjut-post-hoc.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai