Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANALISIS VARIANS DUA ARAH

Disusun untuk memenuhi tugas:


Mata Kuliah: Statistika Terapan
Dosen Pengampu: Dr. Achmad Samsudin, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Aang Rifki Rizki (2002343)
Kelas A

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020

1
DAFTAR ISI

Daftar Isi...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Varians Dua Arah............................................. 3
B. Langkah-Langkah Hipotesis Analisis Varians Dua Arah................ 4
C. Langkah-Langkah Hipotesis Analisis Analisis Varians Dua Arah
menggunakan SPSS
..........................................................................................................
..........................................................................................................
13
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistika merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi dan
mempresentasikan data, terutama dalam penelitian. Statistika juga sudah menjadi
bagian kurikulum di negara kita sejak pendidikan tingkat dasar. Dan paling nyata
penggunaannya adalah ketika penyusunan skripsi di jenjang S1.
Mengingat masalah dalam bidang pendidikan itu merupakan masalah
kompleks, maka design yang dikembangkan untuk penelitian di bidang
pendidikan biasanya kompleks. Artinya perlu dilihat hubungan antara satu sebab
dengan sebab lainnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika suatu pengukuran
terhadap variabel terikat dikaitkan dengan banyak variabel bebas. Beberapa
langkah penelitian perlu dijalani, agar penelitian yang ingin dicapai dapat sesuai
dengan harapan peneliti. Analisis varians pun dapat menjadi salah satu metoda
analisis suatu penelitian tersebut.
Analisis varians (Anava) adalah teknik analisis statistik yang
dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R. A Fisher (Kennedy &
Bush, 1985). dapat juga dipahami sebagai perluasan dari uji-t sehingga
penggunaannya tidak terbatas pada pengujian perbedaan dua buah rata-rata
populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan tiga buah rata-rata populasi
atau lebih sekaligus.1
Analisis varians adalah salah satu bagian dari alat analisis statistik yang
digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata dan efek 3 atau lebih
perlakuan. Analisis varian dikembangkan oleh Ronald A. Fisher pada tahun 1930
an yang kemudian dikembangkan lagi oleh John W. Tukey (Salkind, 2007:32).
Sampai saat ini analisis varian banyak digunakan pada berbagai penelitian dan
disiplin ilmu yang berbeda, terutama dalam penelitian eksperimen.2
1
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto., Statistika Pendidikan, hal. 117
2
Muhammad Ali Gunawan,. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, hal.
134

1
Anava atau Anova adalah sinonim dari analisis varians terjemahan dari
analysis of variance. Beberapa sumber menyebutkan juga dengan istilah analisis
ragam. Sehingga dalam makalah ini tidak menggunakan kata atau istilah secara
khusus dalam menjelaskan tentang analisis ini. Anova merupakan bagian dari
metoda analisis statistika yang tergolong analisis komparatif lebih dari dua rata-
rata.
Sebagai contoh, jika kita menguji perbedaan antara tiga kelompok, kita
mungkin mencoba melakukan pengujian t-test antara setiap pasangan kelompok
dengan menguji tiga hubungan yaitu:
1. Kelompok 1 vs kelompok 2
2. Kelompok 1 vs kelompok 3, dan
3. Kelompok 2 vs kelompok 3.
Pengujian hipotesis satu varians terbagi menjadi dua yaitu analisis varians
satu arah dan analisis varians dua arah. Analisis varian satu arah telah
disampaikan oleh pemateri dan pada pertemuan sebelumnya. Sehingga analisis
varian dua arah akan diperjelas lebih lanjut dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisis varians dua arah?
2. Bagaimana langkah-langkah jenis pengujian hipotesis varians dua arah?
3. Bagaimana langkah-langkah jenis pengujian hipotesis varians dua arah
menggunakan aplikasi SPSS?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis varians dua arah.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah hipotesis dalam analisis varians.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah hipotesis dalam analisis varians
menggunakan SPSS.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Variansi Dua Arah


Bersumber dari beberapa buku, mengenai apa yang dimaksud dengan
analisis varians dua arah ini. Muhammad Ali Gunawan dalam bukunya
menjelaskan, “Jika dalam anava satu jalur kita menguji varians dari satu perlakuan
(treatment) yang disebut dengan desain lengkap, maka dalam analisis varians dua
jalur (anava AB) tidak hanya melihat pengaruh dari satu faktor saja, tetapi juga
dengan mengkaji pengaruh blok. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
blok terhadap perbedaan rata-rata”.3
Di buku lain, Subana menjelaskan “Metode Teknik Analisys of Variance
(ANAVA) atau ANOVA dua arah (Two Way ANOVA) yaitu satu jalur yang setiap
perlakuannya dibagi menjadi beberapa kategori karena dua jalur
mempertimbangkan dua faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan
(dispresi) dan nilai-nilai yang dihitung dalam standar deviasi atau varians”.4
Anava dua arah atau dikenal juga dengan istilah anava dua jalur (anava
two way) dipergunakan untuk menganalisa masalah yang terdiri dari dua variabel
independen dan masing-masing variabel bebas dibagi dalam beberapa kelompok. 5
Anava Ganda dapat hanya mempunyai  satu atau lebih variasi kolom, maupun satu
atau lebih variasi baris. Sehingga dapat diperoleh Anava Dua Jalan, Anava Tiga
Jalan, dan seterusnya6. Anava dua-jalur adalah analisis varian yang digunakan
untuk menguji hipotesis perbandingan lebih dari dua sampel dan setiap sampel
terdiri atas dua jenis atau lebih secara bersama-sama7.
Dari beberapa penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa analisis
dua arah ini adalah analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis untuk lebih
dari dua sampel untuh melihat pengaruhnya satu sama lain. Variansi dua arah
3
Muhammad Ali Gunawan,. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, hal.
147-148
4
Subana,. Statistik Pendidikan, hal. 187
5
Rusydi Ananda dan M. Fadhil. Statistika Pendidikan Teori dan Praktik dalam Pendidikan., hal.
296
6
Suharsimi Arikunto,. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), hal. 285
7
Riduwan,. Metode dan Teknik Menyusun Tesis, hal. 222

3
digunakan untuk mengatasi perbedaan nilai variabel terikat yang dikategorikan
berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-masing variabel terdiri dari
beberapa kelompok.
Anova dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak
hanya karena satu faktor (perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber
keragaman respon juga harus diperhatikan. Faktor lain ini bisa berupa perlakuan
lain yang sudah terkondisikan. Pertimbangan memasukkan faktor kedua sebagai
sumber keragaman ini perlu bila faktor itu dikelompokkan, sehingga keragaman
antar kelompok sangat besar, tetapi kecil dalam kelompoknya sendiri.8
Adapun kriteria data yang dapat diuji dengan mengunakan ANOVA dua
arah ini adalah:
1. Harus data kuantitatif (interval dan rasio).
2. Data harus saling bebas dari sampel acak dan berdistribusi normal.
3. Varians dari sampel-sampel tersebut adalah sama.
4. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain.9
Dalam sumber lain, pengujian anova dua arah mempunyai beberapa
asumsi diantaranya:
1. Populasi yang diuji berdistribusi normal,
2. Varians atau ragam dan populasi yang diuji sama,
3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain.
Anava dua jalur dibedakan menjadi dua yaitu anava dua arah dengan
interaksi dan anava dua arah tanpa interaksi.10

B. Langkah-Langkah Hipotesis Analisis Varians Dua Arah


Langkah-langkah pada analisis varians dua arah tanpa interiksi maupun
dengan interaksi hampir sama, sebagai berikut
Langkah-langkah analisis varians dua arah dengan interaksi sebagai
berikut:

8
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto., Statistika Pendidikan, hal. 117
9
Abdul Muhid, Analisis Statistik, hal. 60
10
Muhammad Ali Gunawan,. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, hal.
148

4
a. Mengelompokkan berdasarkan kategori tertentu
Perlakuan

1 2 ..... k

Kriteria Blok 1 X11 X21 X1... X1k

2 X21 X22 X2... X2k

..... X...1 X2... X... X...k

b Xb1 Xb2 Xb... Xbk / Xij

b. Memeriksa asumsi untuk memenuhi pengujian


c. Menentukan formulasi hipotesis
d. Menentukan taraf nyata (signifikansi) dan tabel F
e. Menentukan kriteria pengujian
f. Membuat anava dalam bentuk tabel anava11
g. Membuat kesimpulan

Perbedaannya adalah pertama pada penyampaian hipotesis, dimana pada


anova dua arah tanpa interaksi tanpa hipotesis interaksi atau hanya 2 hipotesis.
Sedangkan pada anova dua arah dengan interaksi terdapat hipotesis interaksi.
Kedua adalah tidak menggunakan rumus Jumlah Kuadrat Interkasi (JKI) pada
anova dua arah tanpa interaksi. Ketiga terlihat juga perbedaan pada
persamaan/rumus yang digunakan.
Rumus sebagai berikut;
Tabel Anova dua arah tanpa interaksi
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata f hitung
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat

Rata-rata JKB b-1 JKB


S12=
baris db

11
Ronald E. Walpole. Pengantar Statistik., hal. 409

5
Rata-rata JKK k-1 JKK S 12
S2 2 = f 1=
kolom db S 32

Error JKE (b-1)(k-1) JKE S 22


S32= f 2= 2
db S3

Total JKT kb-1

b k b k n
T2 2 T2
Jumlah Kuadrat Total JKT = ∑ ∑ X ij − ∑ ∑ ∑ X ijk2−
i=1 j=1 bkn i=1 j=1 k=1 bkn
b

Jumlah Kuadrat Baris JKB =


∑ T i2 T2
i=1

kn bkn
b

Jumlah Kuadrat Kolom JKK =


∑ T j2 T2
j =1

bn bkn
Jumlah Kuadrat Error JKE = JKT – JKB – JKK
Keterangan:
T = total b = baris k = kolom
Tabel Anova dua arah dengan interaksi
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata f hitung
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat

Rata-rata JKB b-1 JKB


S12=
baris db

Rata-rata JKK k-1 JKK S 12


S2 2 = f 1= 2
kolom db S4

Interaksi JKI (k-1)(b-1) JKI ( BK) S 22


S32= f 2= 2
(BK) db S4

6
Error JKE bk (n-1) JKE S 32
S4 2 = f 3=
db S 42

Total JKT n-1

b k n 2 b k n 2
T T
Jumlah Kuadrat Total JKT = ∑ ∑ ∑ X ijk2− ∑ ∑ ∑
bkn i=1 j=1 k=1
X ijk2−
bkn
i=1 j=1 k=1

∑ T i2
Jumlah Kuadrat Baris JKB = i=1 T2

kn bkn
b

Jumlah Kuadrat Kolom JKK =


∑ T j2 T2
j =1

bn bkn
Jumlah Kuadrat Interaksi Baris Kolom
b k b k

JKI (BK) =
∑ ∑ T ij2 ∑ T i2 ∑ T j2
T2
i=1 j=1
− i=1 − j=1 +
n kn bn bkn
Jumlah Kuadrat Error JKE = JKT – JKB – JKK – JKI(BK)
Keterangan:
T = total b = baris n = banyak ulangan k = kolom

1. Analisis Varians Dua Arah Tanpa Interaksi


Pengujian anava AB tanpa interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata
atau lebih dengan dua faktor (perlakuan) yang berpengaruh dan pengaruh interaksi
antara kedua faktor tersebut ditiadakan.12

12
Muhammad Ali Gunawan,. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, hal.
148

7
Menurut M. Iqbal Hasan (2003), pengujian klasifikasi dua arah tanpa interaksi
merupakan pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih dengan dua faktor yang
berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut ditiadakan. Tujuan dari pengujian
anava dua arah adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berbagai kriteria yang
diuji terhadap hasil yang diinginkan.13
Contoh Kasus
Misalkan seorang penelti melakukan penelitian dengan maksud ingin mengetahui
perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari asal sekolah dan tingkat
pendidikan orang tua. Data hasil penelitian sebagai berikut. Prestasi Belajar
Mahasiswa ditinjau dari Asal Sekolah dan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Diperoleh data sebagai berikut;
Tingkat Pendidikan Orangtua
Asal Sekolah
SD SMP SMA PT
SMA 9 8 10 7
SMK 4 6 7 8
MA 6 7 6 5

Langkah penyelesaian sebagai berikut


1) Mengelompokkan berdasarkan kategori tertentu
Asal Tingkat Pendidikan Orangtua
SD SMP SMA PT
Sekolah
SMA 9 8 10 7 34
SMK 4 6 7 8 25
MA 6 7 6 5 24
Total 19 21 23 20 83
Kolom
T = 83 b = 3 k = 4
2) Memeriksa asumsi
3) Menentukan hipotesis
Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah
Hipotesis Penelitian :
Hipotesis I
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar mahasiswa ditinjau
dari asal sekolah
13
Yulingga Nanda Hanief dan Wasis Himawanto., Statistika Pendidikan, hal. 117

8
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari
asal sekolah
Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar mahasiswa ditinjau
dari tingkat pendidikan orangtua
Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari tingkat
pendidikan orangtua
Hipotesis Statistik:
a. H0 : α1 = α2 = α3 = α4
H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b. H0 : β1 = β2 = β3 = β4
H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0
4) Menentukan taraf nyata (signifikansi) dan F tabel:
Taraf nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan
penyebut masing-masing:
a. untuk baris : v1 = b -1 dan v2 = (b-1)(k – 1) -> v 1 = 2, v2 = 2 x 3 = 6
F0,05(2;6) = 5,14
b. untuk kolom : v1 = k – 1 dan v2 = (b-1)(k – 1)-> v1 = 3, v2 = 2 x 3 = 6
F0,05(3;6) = 4,76
5) Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila fhitung ≤ ftabel
H0 ditolak apabila fhitung > ftabel
6) Membuat tabel anava
832
JKT = 92 + 42 + ... + 52 - = 30,92
12
342 +252 +24 2 832
JKB = − = 15,17
4 12
192+ 212+23 2+20 2 832
JKK = − = 2,92
3 12
JKE = JKT – JKB – JKK = 30,92 – 15,17 – 2,92 = 12,83

9
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata f hitung(0)
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat

Rata-rata
15,17 2 7,59
baris
f 1=3,55
Rata-rata
2,92 3 0,97
kolom f 3=0,45

Error 12,83 6 2,14

Total 30,92 11

7) Membuat kesimpulan
a. Karena fhitung 3,55 < 5,14, maka H0 diterima
b. Karena fhitung 0,45 < 4,76, maka H0 diterima

2. Analisis Varians Dua Arah dengan Interaksi


Pengujian anava AB dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-
rata atau lebih dengan dua faktor (perlakuan) yang berpengaruh dan pengaruh
interaksi antara kedua faktor tersebut diperhitungkan.14 Interaksi yang tampak ini
mungkin memang ada atau mungkin hanya pengaru galat (error) percobaan.15
Contoh Kasus
Seorang mahasiswa ingin mengetahui pengaruh Model dan Media Pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa. Dari kasus ini terdapat dua variabel bebas yaitu 1)
Model pembelajaran dan 2) Media Pembelajaran sedangkan hasil belajar adalah
variabel terikat.
A = Model Pembelajaran
A1 = Model PjBL
A2 = Model PBL
A3 = Model BBL
A4 = Model konvensional
B = Media Pembelajaran
14
Muhammad Ali Gunawan,. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan Sosial, hal.
148
15
Ronald E. Walpole. Pengantar Statistik., hal. 405

10
B1 = Video Simulasi
B2= Video
B3 = Power Point
Y = Hasil belajar
Penelitian dilakukan terhadap 24 orang siswa SMP kelas IX. Lokasi penelitian
dilakukan di empat SMP, masing-masing SMP diambil 2 orang siswa.
Data yang diperoleh sebagai berikut
Model Pembelajaran
Media
A1 A2 A3 A4
60 59 70 55
B1
58 62 63 61
75 61 68 70
B2
71 54 73 69
57 58 53 62
B3
41 61 59 53

Langkah penyelesaian sebagai berikut


1) Mengelompokkan berdasarkan kategori tertentu

Model Pembelajaran Total


Media
A1 A2 A3 A4 Baris

60 59 70 55
B1
58 62 63 61
488
T11* = 118 T12* = 121 T13* = 133 T14* = 116

75 61 68 70
B2
71 54 73 69
541
T21* = 146 T22* = 115 T23* = 141 T24* = 139

57 58 53 62
B3
41 61 59 53

11
444
T31* = 98 T31* = 119 T31* = 112 T31* = 115
1473
Total
362 355 386 370
Kolom
T = 1473 n = 2 b = 3 k = 4

2) Menentukan hipotesis
Rumusan hipotesis yang akan diuji adalah
Hipotesis Penelitian :
Hipotesis I
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan tiga model pembelajaran
H1 : Terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan tiga model pembelajaran
Hipotesis 2
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan keempat media pembelajaran
H1 : Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan keempat media pembelajaran
Hipotesis 3
Ho : Tidak ada interaksi antara model pembelajaran yang diterapkan
dengan media pembelajaran yang digunakan.
H1 : Ada interaksi antara model pembelajaran yang diterapkan dengan
media pembelajaran yang digunakan
Hipotesis Statistik:
a. H0 : α1 = α2 = α3 = α4
H1 : sekurang-kurangnya satu αi ≠ 0
b. H0 : β1 = β2 = β3 = β4
H1 : sekurang-kurangnya satu βj ≠ 0

12
c. H0 : (αβ)11 = (αβ)12 ... = (αβ)34 = 0
H1 : sekurang-kurangnya satu (αβ)ij ≠ 0
3) Memeriksa asumsi anova
4) Menentukan taraf nyata (signifikansi) dan F tabel:
Taraf nyata (α) dan F tabel ditentukan dengan derajat pembilang dan
penyebut masing-masing:
a. untuk baris : v1 = b -1 dan v2 = kb (n – 1)-> v 1 = 2, v2 = 3 x 4 (1) =
12
F0,05(2;12) = 3,89
b. untuk kolom : v1 = k – 1 dan v2 = kb (n – 1)-> v1 = 3, v2 = 3 x 4 (1) =
12
F0,05(2;12) = 3,49
c. untuk interaksi : v1 = (k -1)(b-1) dan v2 = kb (n-1) -> v1 = 6, v2 = 12
F0,05(6;12) = 3,00
5) Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila fhitung ≤ ftabel
H0 ditolak apabila fhitung > ftabel
6) Membuat tabel anava
14732
JKT = 602 + 582 + ... + 532 - = 91.779 – 90.405,4 = 1.373,6
24
4882 +5412 +5412 14732
JKB = − = 90.995,1 – 90.405,4 = 589,7
8 24
3622+355 2+386 2+ 3702 14732
JKK = − = 90.494,2 – 90.405,4 = 88,8
6 24
1182 +1212+ …+115 2
JKI = – 90.995,1 – 90.494,2 – 90.405,4 = 409,6
2
JKE = JKT – JKB – JKK – JKI = 1.373,6 – 589,7 – 88,8 – 409,6 = 285,5
Sumber Jumlah Derajat Rata-rata f hitung(0)
Varians Kuadrat Bebas Kuadrat

Rata-rata
589,7 2 294,85
baris

13
Rata-rata
88,8 3 29,6 f 1=12,4
kolom

Interaksi 409,6 6 68,3 f 2=1,24

Error 285,5 12 23,8 f 3=2,87

Total 1.373,6 23

7) Membuat kesimpulan
Karena fhitung 12, 4 > 3,89, maka H0 ditolak
Karena fhitung 1,24 < 3,49, maka H0 diterima
Karena fhitung 2,87 < 3,00, maka H0 diterima

C. Langkah-Langkah Hipotesis Analisis Varians Dua Arah dengan SPSS


1. Analisis Varians Dua Arah tanpa Interaksi
Penggunaan data sama dengan contoh pada sub sebelumnya.
Langkah-langkah menggunakan SPSS
a. Buka worksheet baru pada SPSS
b. Masuk ke variable data, dan isikan sesuai berikut

c. Kemudian masukkan data di menu data view

14
d. Pilihh menu Analyse -> General Linear Model – Univariate...
Arahkan variabel-variabe yang ada seperti pada gambar berikut:

e. Klik Ok, maka akanu muncul hasil sebagai berikut;


Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.

Intercept Hypothesis 574,083 1 574,083 590,486 ,000

Error 2,917 3 ,972a


B Hypothesis 15,167 2 7,583 3,545 ,096
b
Error 12,833 6 2,139
A Hypothesis 2,917 3 ,972 ,455 ,724
b
Error 12,833 6 2,139
B*A Hypothesis 12,833 6 2,139 . .

Error ,000 0 .c

a. MS(A)
b. MS(B * A)
c. MS(Error)

Hasil sama dengan perhitungan manual seperti pada sebelumnya.

15
2. Analisis Varians dua Arah dengan Interaksi menggunakan SPSS
Langkah-langkah sama dengan analisis varians dua arah tanpa interaksi,
hanya saja variabel A dan B di masukkan ke menu Fixed Factor.
a. Buka Workseet baru, isikan Variable View dan Data View.

b. Klik menu Analyze -> General Liniar Model->Univariate..., isikan data


sebagai berikut;

16
c. Kemudian klik Ok dan akan muncul hasil sebagai berikut;
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable: Prestasi Belajar

Type III Sum of


Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 1088,125a 11 98,920 4,158 ,011
Intercept 90405,375 1 90405,375 3799,876 ,000
A 88,792 3 29,597 1,244 ,337
B 589,750 2 294,875 12,394 ,001
A*B 409,583 6 68,264 2,869 ,057
Error 285,500 12 23,792
Total 91779,000 24
Corrected Total 1373,625 23

a. R Squared = ,792 (Adjusted R Squared = ,602)

Hasil pun muncul sama dengan perhitungan manual seperti pada sub sebelumnya.

17
BAB III
PENUTUP

Analisis varians dua arah ini adalah analisis yang digunakan untuk
menguji hipotesis untuk lebih dari dua sampel untuh melihat pengaruhnya satu
sama lain.Variansi dua arah digunakan untuk mengatasi perbedaan nilai variabel
terikat yang dikategorikan berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-
masing variabel terdiri dari beberapa kelompok.
Analisis varians dua arah dapat digunakan apabila data memenuhi syarat
atau asumsi yang telah ditentukan. Langkah-langkah dalam analisis varians dua
arah terdiri dari beberapa poin. Dan analisis ini dapat mempermudah pengerjaan
dengan menggunakan aplikasi, salah satunya SPSS.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi dan Muhammad Fadhil. 2018. Statistika Pendidikan Teori dan
Praktik dalam Pendidikan. Medan : Widya Puspita
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan
Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.    
Gunawan, M. Ali. 2015. Statistik Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi dan
Sosial. Yogyakarta: Parama Publishing
Hanief, Yulingga Nanda dan Wasis Himawanto. 2017. Statistika Pendidikan.
Yogyakarta: Deepublish
Muhid, Abdul. 2010. Analisis Statistik. Surabaya: Lembaga Penelitian IAIN
Sunan Ampel Surabaya
Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Saefudin, Asep, Khoiril Anwar, dkk. 2009. Statistika Dasar. Jakarta: Grasindo
Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Walpole, Robert E. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ke-3. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai