Anda di halaman 1dari 8

Gelombang Permukaan Air

Penyusun: Andhy Setiawan

Pada kegiatan belajar ini dibahas mengenai gelombang permukaan air meliputi
penurunan fungsi gelombang dan sifat dispersi gelombang riak dan gelombang gravitasi.
Dalam pembahasannya ditinjau dinamika cairan dengan asumsi bahwa viskositas yang
disebabkan oleh gesekan internal dapat diabaikan (non-viskos), gaya-gaya yang bekerja
hanyalah gaya gravitasi dan tegangan permukaan, amplitudo gelombang relatif lebih kecil
dibanding panjang gelombangnya, dan perubahan tekanan tidak menyebabkan perubahan
volume sehingga rapat massanya konstan (inkompresibel).

A. Fungsi Gelombang Permukaan Air


Pada pembahasan ini ditinjau air ideal yang memiliki sifat: massanya tetap, tidak ada
gelembung dan tidak ada pusaran. Konsekuensi dari ketiga sifat tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a. Massanya tetap, maka berlaku hukum kekekalan massa yang secara matematis dapat
diungkapkan oleh persamaan
 
  ( v )   (3.28a)
t
yang mengungkapkan bahwa untuk elemen cairan yang terletak di sembarang titik

dengan kecepatan local v , maka perubahan rapat massa (dalam volume terbatas)
terhadap waktu, sama dengan arus v yang mengalir dari permukaan volume tersebut.

Dengan meninjau cairan yang inkompresibel  0 diperoleh persamaan kontinuitas,
t
sebagai manifestasi hukum kekekalan massa tersebut, yang dapat dituliskan sebagai
      
  ( v )     v  0      0. (3.28b)
t t
Dari persamaan (3.28b) diperoleh
   C , (3.28c)
dengan C merupakan besaran yang memiliki nilai konstan.
b. Tidak ada gelembung, maka secara matematis dapat dinyatakan sebagai

  nˆ dA  0 . (3.29a)
Melalui penerapan teorema divergensi (teorema Gauss), persamaan (3.29a) dapat
ditulis sebagai

  nˆ dA     dV  0 (3.29b)

sehingga diperoleh
 x  y
   0   0 (3.29c)
x y
c. Tidak ada pusaran, maka secara matematis dapat dinyatakan sebagai
 
 v  d  0 (3.30a)

Melalui penerapan teorema rotasi atau curl (teorema Stokes), persamaan (3.30a) dapat
ditulis sebagai
  
  d      v  nˆdA  0 .
v (3.30b)

Dari persamaan (3.30b) ini dapat diperoleh


     
v     0 atau     C (3.30c)
t t
dengan C merupakan suatu konstanta yang dapat dipilih sama dengan nol sehingga
dieroleh
  y  x ˆ
  k  0 (3.30d)
 x y 
Fungsi gelombang permukaan air dapat diformulasikan dengan meninjau kasus
gelombang berdiri yang secara sederhana diilustrasikan pada gambar 3.6 dan menerapkan
syarat batas.

 L/2 L/2 x

h
Gambar 3.6 Penampang gelombang berdiri pada permukaan air
Berdasarkan gambar 3.6, komponen gelombang transversal di x = 0 adalah  y  0 .

Syarat batas ini menyebabkan fungsi  y merupakan fungsi yang mengandung bentuk sin kx

sehingga fungsi gelombangnya dapat dinyatakan sebagai


 y  f ( y ) sin (kx ) cos(t ) (3.31a)

dengan f(y) menyatakan amplitude gelombang berdiri dalam arah transversal sebagai fungsi
kedalaman zat cair.
Komponen gelombang longitudinal di x =  L/2 adalah  x  0 . Syarat batas ini

menyebabkan fungsi  x merupakan fungsi yang mengandung bentuk cos kx sehingga fungsi

gelombangnya dapat dinyatakan sebagai


 x  g ( y ) cos(kx) cos(t ) (3.31b)

dengan g(y) menyatakan amplitude gelombang berdiri dalam arah longitudinal sebagai fungsi
kedalaman zat cair.
Melalui substitusi persamaan (3.31a dan 3.31b) pada persamaan (3.29c) diperoleh
f ( y )
 k g ( y)   0, (3.32a)
y
sedangkan melalui substitusi kedua persamaan tersebut pada persamaan (3.30d) dihasilkan
g(y)
k f(y)   0. (3.32b)
y
Fungsi f(y) dan g(y) ditentukan berdasarkan persamaan (3.32a dan 3.32b). Terlebih dahulu
persamaan (3.32a) diderivasikan terhadap y sehingga diperoleh
g(y)  2 f(y)
k   0, (3.32c)
y y 2
kemudian mensubstitusikan (3.32c) ini pada persamaan (3.32b) sehingga diperoleh
 2 f(y)
 k 2 f(y)  0 . (3.33)
y 2
Persamaan (3.33) merupakan persamaan differensial orde dua yang homogen, solusinya dapat
dituliskan sebagai
f ( y )  Ae ky  Be  ky . (3.34a)
Fungsi g(y) dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (3.34a) pada persamaan
(3.32a) sehingga diperoleh
g ( y )  Ae ky  Be  ky . (3.34b)
Dengan menerapkan syarat batas yaitu fungsi gelombang di y =  h adalah  y  h   0 maka

f( h) = 0, sehingga dengan memasukkannya pada persamaan (3.34a) dapat dihasilkan


Ae  kh  Be kh  0  B   Ae 2 kh (3.34c)
Fungsi gelombang  y dan  x selanjutnya dapat dituliskan ulang, setelah mensubstitusikan

persamaan (3.34c) pada persamaan (3.34a dan 3.34b) dan memasukkan hasilnya pada
persamaan (3.31a dan 3.31b), sebagai berikut
 y  A(e ky  e  k  y  2 h  ) sin (kx) cos(t ) (3.35a)

 x  A(e ky  e  k  y  2 h  ) cos(kx) cos(t ) (3.35b)


Selanjutnya ditinjau untuk kasus air yang dangkal dan air yang dalam. Untuk air yang
dangkal maka h <<, dengan mengekspansikan bentuk eksponensial pada persamaan (3.35a dan
3.35b) kedalam deret pangkat, diperoleh
 y  2 Ak ( y  h) cos(t ) sin( kx) (3.36a)

 x  2 A cos(t ) cos(kx) . (3.36b)

Sedangkan untuk kasus air yang dalam maka h >>, maka diperoleh
ψ y  A e ky cos( t ) sin (kx) (3.37a)

ψ x  A e ky cos( t ) cos (kx) (3.37b)

B. Dispersivitas Gelombang Permukaan Air

L
p( x) p(x+x)

x

Gambar 3.7 Elemen air dalam perambatan gelombang permukaan


Dispersivitas gelombang permukaan air yang bermassa jenis  dapat dibahas dengan
terlebih dahulu menurunkan hubungan dispersi gelombang. Untuk itu ditinjau elemen
permukaan air bermassa m seperti tampak pada gambar 3.7. Perambatan gangguan pada
medium cairan dalam bentuk gelombang permukaan terjadi karena pengaruh gaya gravitasi
dan efek tegangan permukaan terhadap kolom-kolom vertikal cairan. Tekanan pengaruh
gravitasi pg adalah sebesar gy. Tegangan permukaan  dari cairan memberikan sumbangan
gaya pada elemen cairan yang arahnya vertikal. Tekanan akibat tegangan permukaan adalah
 2 y
p s   (Zahara Muslim, 1994: 160) atau dapat dituliskan sebagai p s   k 2 y
x 2
Persamaan gerak elemen air dapat diturunkan dari Hukum II Newton yang dapat
dituliskan sebagai
 2 x
m  Ly  p  x   p x  x  (3.38)
t 2
dengan p = pg + ps. Dengan mensubstitusikan pg dan ps seperti yang dijelaskan di atas pada
persamaan (3.38) maka diperoleh
 2 x
m
t 2
 
 Ly g   k 2  y x    y  x  x  . (3.39a)

Melalui ekspansi  y ( x  x) menjadi bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a) kemudian

mensubstitusikannya pad persamaan (3.39) maka diperoleh


 2 x  y  x 
m
t 2

  Lyx g   k 2 
x
(3.39b)

m
dengan   maka persamaan (3.39b) dapat ditulis ulang sebagai
Lyx

 2 x   k 2   y  x 

  g   . (3.40a)
t 2    x
Jika efek tegangan permukaan diabaikan, maka suku kedua ruas kanan persamaan (3.40a)
lenyap, sehingga persamaan geraknya dapat dituliskan sebagai
 2 x  y x 
  g . (3.40b)
t 2 x
Hubungan dispersi diperoleh dengan cara mensubstitusikan fungsi gelombang
persamaan (3.35a dan 3.35b) pada persamaan (3.40a) atau pada persamaan (3.40b) untuk kasus
efek tegangan permukaan diabaikan. Dengan cara ini diperoleh
  k 2  ky  k( 2 h  y)
 
ω 2 e ky  e k( 2 h  y)   g 
 

 k e e . (3.41)

Pada permukaan y = 0, maka hubungan disperse persamaan (3.41) menjadi

ω 2   g  k

 k 2  1  e 2 kh
.
 (3.42)
 
  1  e 2 kh 
Dispersivitas gelombang permukaan air dapat dibahas dengan menggunakan persamaan
dispersi yang diungkapkan oleh persamaan (3.42). berikut ini dibahas sifat dispersi gelombang
permukaan air untuk kasus air yang dangkal dan air yang dalam.
a. Kasus air yang dangkal (h <<). Bentuk eksponen pada ruas kanan persamaan (3.42)
diekspansikan kedalam bentuk deret pangkat sehingga diperoleh
  k2  2
 2   g  k h (3.43a)
  
atau

 k2    4 
v   g  h  v   g  h (3.43b)
    2 

Jika tegangan permukaan diabaikan maka suku kedua ruas kanan persamaan dispersi
lenyap sehingga diperoleh hubungan
 2  gh k 2 (3.44a)
atau
v  gh (3.44b)

Gelombang ini disebut sebagai gelombang riak. Persamaan (3.43a dan 3.43b)
menunjukkan bahwa jika tegangan permukaan tidak diabaikan maka gelombang
permukaan air untuk kasus air yang dangkal bersifat dispersif. Tetapi untuk gelombang
riak, yaitu jika tegangan permukaan diabaikan, berdasarkan persamaan (3.44a dan 3.44b)
tampak bahwa hubungan frekuensi sudut dengan bilangan gelombang adalah linear, dan
cepat rambat gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang , jadi gelombang riak
bersifat nondispersif.
a. Kasus air yang dalam (h >>), maka e 2 kh  0 sehingga persamaan (3.42) menjadi
 k3
ω 2  gk  (3.45a)

atau
g 2
v  . (3.45b)
2 

Persamaan (3.45a dan 3.45b) menunjukkan bahwa gelombang permukaan air untuk kasus
air yang dalam jika tegangan permukaan tidak diabaikan adalah bersifat dispersif.
Jika tegangan permukaan diabaikan maka kedua persamaan tersebut menjadi
ω 2  gk (3.46a)
atau

g
v . (3.46b)
2
Gelombang ini disebut dengan gelombang gravitasi. Dari persamaan (3.46a dan 3.46b) ini
tampak bahwa pada gelombang gravitasi hubungan antara frekuensi sudut dan bilangan
gelombang tidak linear dan cepat rambat bergantung pada panjang gelombang , sehingga
dapat disimpulkan bahwa gelombang gravitasi juga bersifat dispersif.

Daftar Pustaka
William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New
York
Latihan Soal
Jawablah soal-soal di bawah ini

1. Jelaskan sifat-sifat air ideal beserta konsekuensinya secara matematis.


2. Turunkan fungsi gelombang pemukaan air berdasarkan syarat batas.
3. Buktikan bahwa persamaan gelombang permukaan air jika tegangan permukaan
diabaikan adalah  2 x  g  y  0 .
2

t x
4. Fungsi gelombang permukaan air yang dalamnya h dapat dituliskan dalam dua fungsi
sebagai berikut  x  A e k y  e  k ( y  2 h ) cos( t ) cos( kx ) , dan
 y  A e k y  e  k ( y  2 h ) cos( t ) sin(kx) . Jika tegangan permukaan diabaikan (a) tentukan
hubungan dispersi gelombang tersebut, kemudian (b) tentukan cepat rambat gelombang
riak beserta sifat dispersinya, dan (c) tentukan cepat rambat dan sifat dispersi untuk
gelombang gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai