Pada kegiatan belajar ini dibahas mengenai gelombang permukaan air meliputi
penurunan fungsi gelombang dan sifat dispersi gelombang riak dan gelombang gravitasi.
Dalam pembahasannya ditinjau dinamika cairan dengan asumsi bahwa viskositas yang
disebabkan oleh gesekan internal dapat diabaikan (non-viskos), gaya-gaya yang bekerja
hanyalah gaya gravitasi dan tegangan permukaan, amplitudo gelombang relatif lebih kecil
dibanding panjang gelombangnya, dan perubahan tekanan tidak menyebabkan perubahan
volume sehingga rapat massanya konstan (inkompresibel).
nˆ dA 0 . (3.29a)
Melalui penerapan teorema divergensi (teorema Gauss), persamaan (3.29a) dapat
ditulis sebagai
nˆ dA dV 0 (3.29b)
sehingga diperoleh
x y
0 0 (3.29c)
x y
c. Tidak ada pusaran, maka secara matematis dapat dinyatakan sebagai
v d 0 (3.30a)
Melalui penerapan teorema rotasi atau curl (teorema Stokes), persamaan (3.30a) dapat
ditulis sebagai
d v nˆdA 0 .
v (3.30b)
L/2 L/2 x
h
Gambar 3.6 Penampang gelombang berdiri pada permukaan air
Berdasarkan gambar 3.6, komponen gelombang transversal di x = 0 adalah y 0 .
Syarat batas ini menyebabkan fungsi y merupakan fungsi yang mengandung bentuk sin kx
dengan f(y) menyatakan amplitude gelombang berdiri dalam arah transversal sebagai fungsi
kedalaman zat cair.
Komponen gelombang longitudinal di x = L/2 adalah x 0 . Syarat batas ini
menyebabkan fungsi x merupakan fungsi yang mengandung bentuk cos kx sehingga fungsi
dengan g(y) menyatakan amplitude gelombang berdiri dalam arah longitudinal sebagai fungsi
kedalaman zat cair.
Melalui substitusi persamaan (3.31a dan 3.31b) pada persamaan (3.29c) diperoleh
f ( y )
k g ( y) 0, (3.32a)
y
sedangkan melalui substitusi kedua persamaan tersebut pada persamaan (3.30d) dihasilkan
g(y)
k f(y) 0. (3.32b)
y
Fungsi f(y) dan g(y) ditentukan berdasarkan persamaan (3.32a dan 3.32b). Terlebih dahulu
persamaan (3.32a) diderivasikan terhadap y sehingga diperoleh
g(y) 2 f(y)
k 0, (3.32c)
y y 2
kemudian mensubstitusikan (3.32c) ini pada persamaan (3.32b) sehingga diperoleh
2 f(y)
k 2 f(y) 0 . (3.33)
y 2
Persamaan (3.33) merupakan persamaan differensial orde dua yang homogen, solusinya dapat
dituliskan sebagai
f ( y ) Ae ky Be ky . (3.34a)
Fungsi g(y) dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (3.34a) pada persamaan
(3.32a) sehingga diperoleh
g ( y ) Ae ky Be ky . (3.34b)
Dengan menerapkan syarat batas yaitu fungsi gelombang di y = h adalah y h 0 maka
persamaan (3.34c) pada persamaan (3.34a dan 3.34b) dan memasukkan hasilnya pada
persamaan (3.31a dan 3.31b), sebagai berikut
y A(e ky e k y 2 h ) sin (kx) cos(t ) (3.35a)
Sedangkan untuk kasus air yang dalam maka h >>, maka diperoleh
ψ y A e ky cos( t ) sin (kx) (3.37a)
L
p( x) p(x+x)
x
Melalui ekspansi y ( x x) menjadi bentuk deret seperti pada persamaan (3.2a) kemudian
m
dengan maka persamaan (3.39b) dapat ditulis ulang sebagai
Lyx
2 x k 2 y x
g . (3.40a)
t 2 x
Jika efek tegangan permukaan diabaikan, maka suku kedua ruas kanan persamaan (3.40a)
lenyap, sehingga persamaan geraknya dapat dituliskan sebagai
2 x y x
g . (3.40b)
t 2 x
Hubungan dispersi diperoleh dengan cara mensubstitusikan fungsi gelombang
persamaan (3.35a dan 3.35b) pada persamaan (3.40a) atau pada persamaan (3.40b) untuk kasus
efek tegangan permukaan diabaikan. Dengan cara ini diperoleh
k 2 ky k( 2 h y)
ω 2 e ky e k( 2 h y) g
k e e . (3.41)
Pada permukaan y = 0, maka hubungan disperse persamaan (3.41) menjadi
ω 2 g k
k 2 1 e 2 kh
.
(3.42)
1 e 2 kh
Dispersivitas gelombang permukaan air dapat dibahas dengan menggunakan persamaan
dispersi yang diungkapkan oleh persamaan (3.42). berikut ini dibahas sifat dispersi gelombang
permukaan air untuk kasus air yang dangkal dan air yang dalam.
a. Kasus air yang dangkal (h <<). Bentuk eksponen pada ruas kanan persamaan (3.42)
diekspansikan kedalam bentuk deret pangkat sehingga diperoleh
k2 2
2 g k h (3.43a)
atau
k2 4
v g h v g h (3.43b)
2
Jika tegangan permukaan diabaikan maka suku kedua ruas kanan persamaan dispersi
lenyap sehingga diperoleh hubungan
2 gh k 2 (3.44a)
atau
v gh (3.44b)
Gelombang ini disebut sebagai gelombang riak. Persamaan (3.43a dan 3.43b)
menunjukkan bahwa jika tegangan permukaan tidak diabaikan maka gelombang
permukaan air untuk kasus air yang dangkal bersifat dispersif. Tetapi untuk gelombang
riak, yaitu jika tegangan permukaan diabaikan, berdasarkan persamaan (3.44a dan 3.44b)
tampak bahwa hubungan frekuensi sudut dengan bilangan gelombang adalah linear, dan
cepat rambat gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang , jadi gelombang riak
bersifat nondispersif.
a. Kasus air yang dalam (h >>), maka e 2 kh 0 sehingga persamaan (3.42) menjadi
k3
ω 2 gk (3.45a)
atau
g 2
v . (3.45b)
2
Persamaan (3.45a dan 3.45b) menunjukkan bahwa gelombang permukaan air untuk kasus
air yang dalam jika tegangan permukaan tidak diabaikan adalah bersifat dispersif.
Jika tegangan permukaan diabaikan maka kedua persamaan tersebut menjadi
ω 2 gk (3.46a)
atau
g
v . (3.46b)
2
Gelombang ini disebut dengan gelombang gravitasi. Dari persamaan (3.46a dan 3.46b) ini
tampak bahwa pada gelombang gravitasi hubungan antara frekuensi sudut dan bilangan
gelombang tidak linear dan cepat rambat bergantung pada panjang gelombang , sehingga
dapat disimpulkan bahwa gelombang gravitasi juga bersifat dispersif.
Daftar Pustaka
William C. Elmore and Mark A Heald, 1985, Physics of Waves, Dover Publication Inc. New
York
Latihan Soal
Jawablah soal-soal di bawah ini
t x
4. Fungsi gelombang permukaan air yang dalamnya h dapat dituliskan dalam dua fungsi
sebagai berikut x A e k y e k ( y 2 h ) cos( t ) cos( kx ) , dan
y A e k y e k ( y 2 h ) cos( t ) sin(kx) . Jika tegangan permukaan diabaikan (a) tentukan
hubungan dispersi gelombang tersebut, kemudian (b) tentukan cepat rambat gelombang
riak beserta sifat dispersinya, dan (c) tentukan cepat rambat dan sifat dispersi untuk
gelombang gravitasi.