Dosen Pengampu:
Dr. Nyoman Sridana, M.SI
KELAS 6C
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk
selanjutnya.
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kesalahan yang terjadi pada data amatan yang lain.Andaikan solusi independen
antar tes dapat diselesaikan dengan mernilih sample-sample yang mewakili
populasi-populasi yang berbeda, maka peneliti juga harus menjamin sifat
independen antar data amatan.
b. Populasi-populasi yang diteliti memiliki distribusi normal
Persyaratan normalitas populasi harus dipenuhi karena Analisis Variansi
pada dasarnya adalah uji beda rataan, sama seperti uji beda rataan 2 populasi,
misal uji t dan uji Z. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata, harus ditunjukkan
bahwa sampelnya diambil dari populasi normal. Apabila masing-masing
sample berukuran besar dan diambil dari populasi yang berukuran besar,
biasanya masalah normalitas ini tidak menjadi masalah yang pelik, karena
populasi yang berukuran besar cenderung berdistribusi normal. Terdapat 2 cara
yang sering digunakan untuk uji normalitas, yaitu dengan variabel random chi
kuadrat (dikatakan sebagaiuji secara parametrik karena menggunakan
penafsir rataan dan deviasi baku) dan dengan metode Lilliefors (uji ini
merupakan uji secara non-parametrik)
1. Uji Normalitas dengan Chi Kuadrat
Uji kenormalan dapatdilakukan dengan menggunakan teorema Goodness
– of – fit test dan teorema derajat kebebasan untuk uji kecocokan diatas.
Pada uji ini, untuk menentukan frekuensi harapan, dilakukan tiga cuantiftas,
yaitu frekuensi total, rataan, dan deviasi baku sehingga derajat
kebebasannya adalah (k-3). Untuk dapat menggunakan cara ini, datanya
harus dinyatakan dalam distribusi frekuensi data bergolong. Prinsip yang
dipakai dalam uji ini adalah membandingkan antara histogram data amatan
dengan histogram yang kurva poligon frekuensinya mendekati distribusi
normal.
2. Uji Normalitas dengan Metode Lilliefors
Uji normalitas dengan metode ini digunakan apabila datanya tidak dalarn
distribusi frekuensi bergolong. Pada metode ini, setiap data diubah menjadi
4
bilangan baku dengan transformasi statistik uji untuk metode ini adalah L =
dengan dan = proporsi cacah terhadap seluruh sebagai daerah kritiknya :
dengan n sebagai ukuran populasijika persyaratan normalitas populasi ini
tidak dipenuhi, peneliti harus dapat melakukan transformasi data
sedemikian hingga data yang baru memenuhi persyaratan normalitas
populasi ini dan analisis variansi ini dapat diberlakukan pada data yang baru
hasil transformasi.
c. Populasi-populasi tersebut merniliki standar deviasi yang sarna (atau variansi
yang sama)
Persyaratan ini harus dipenuhi karena di dalam analisis variansi ini dihitung
variansi gabungan (pooled varince) dari variansi-variansi kelompok. Hal ini
berkaitan dengan digunakannya uji F pada analisis variansi, yang apabila
variansi populasi tidak sama maka uji F tidak dapatdigunakan. Salah satu uji
homogenitas variansi untuk k-populasi adalah uji Bartlett.
d. Sampel yang ditarik dari populasi tersebut bersifat bebas, dan sampel ditarik
secara acak
Dalam statistika, untuk hal pengambilan sample harus dilakukan secara
random (acak) dari populasinya. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh sample
yang dapat mewakili populasinya (representative).
2.2 Pengertian Anova Satu Jalur
5
rata k sampel, bila pada setiap sampel hanya terdiri atas satu kategori. (Habiby, 2017:
216)
Menurut Riduwan (2003:210) adapun tujuan dari uji anova satu jalur adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji
kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika terbukti
berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data sampel dianggap
dapat mewakili populasi). Anova satu jalur dapat melihat perbandingan lebih dari dua
kelompok data.
Umum ( A3 ) = 6 9 8 7 8 9 6 6 9 8 6 8 = 12 orang
6
H a = Terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas belajar, izin
belajar dan umum.
H 0 =Tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas belajar, izin
belajar dan umum.
c. Hipotesis ( H a dan H 0) bentuk statistik
H a : A 1 ≠ A 2=A 3
H 0 : A 1= A 2=A 3
d. Data statistik induk
Nilai UTS
No A1 A2 A3
1. 6 5 6
2. 8 6 9
3. 5 6 8
4. 7 7 7
5. 7 5 8
6. 6 5 9
7. 6 5 6
8. 8 6 6
9. 7 5 9
10. 6 6 8
11. 7 8 6
12. - 7 8
Statistika Total
N 11 12 12 N= 35
∑x 73 71 90 234
7
¿¿ 484,45 420,08 675 1564,46
Varians(
2
0,85 0,99 1,55 1,33
s ¿
e. Mengihitung jumlah kuadrat antar group ( J K A ¿ dengan rumus:
J K A =∑ ¿ ¿ ¿
2 2 2 2
73 71 90 234
=( + + ¿− =1579 , 53−1564 , 46=15 , 07
11 12 12 35
f. Hitunglah derajat bebas antar group dengan rumus :
d b A = A−1=3−1=2
A = Jumlah group A
g. Hitunglah kudrat rerata antar group ( K R A ¿ dengan rumus:
J K A 15 , 07
K RA= = =7 , 54
dbA 2
h. Hitunglah jumlah kuadrat dalam antar group( J K D ¿ dengan rumus:
J K D =( ∑ X τ ) −∑ ¿ ¿ ¿
2
8
F tabel=F (0 , 95)(2 ,32)
= 3,30
n. Buat Tabel Ringkasan Anova
9
21 17 31
27 25 28
29 20 22
23 15 30
25 23 24
Ujilah dengan α = 0.05 apakah ada pengaruh perbedaan metode belajar pada
waktu yang digunakan?
Penyelesaian :
JKT = 212 + 272 + 292 + 232 + 252 + 172 + 252 + 202 + 152 + 232+312 + 282 +
222 + 302
2
360
+ 242 -
15
10
= 441 + 729 + 841 + 529 + 625 + 289 + 625 + 400 + 225 +
129.600
529 + 961 + 784 + 484 + 900 + 576 -
15
= 8.938 – 8.640
= 298
Pengujian Hipotesis
H0 = μ1 = μ2 = … = μn
Ha :Tidak semuanya sama(setidaknyaμi ≠ μjuntuk I ≠ j)
StatistikUji = Fhitung= 4,64
Karena Fhitung>Ftabel makatolak H0
Kesimpulan : Ada pengaruh perbedaan metode kerja pada waktu yang
digunakan.
11
a. Melihat perbedaan rata-rata antara tugas belajar, izin belajar dan umum
Descriptives
skor
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Lower Upper
N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum
tugas
11 6.8182 .98165 .29598 6.1587 7.4777 5.00 8.00
belajar
izin
12 5.9167 .99620 .28758 5.2837 6.5496 5.00 8.00
belajar
Umum 12 7.5000 1.24316 .35887 6.7101 8.2899 6.00 9.00
Total 35 6.7429 1.24482 .21041 6.3152 7.1705 5.00 9.00
Berdasarkan output SPSS di atas, kita dapat melihat perbedaan rata-rata sebagai
berikut:
Rata-rata dari tugas belajar adalah 6,8182
Rata-rata dari izin belajar adalah 5,9167
Rata-rata dari umum adalah 7,5000
Dengan demikian secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata paling
tinggi yaitu dari nilai umum yakni sebesar 7,5000.
12
Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh angka Levene Statistic sebesar 1,261
dengan signifikasi atau probabilitas (Sig) sebesar 0,297. Karena nilai sigifikansi 0,297
lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varian ketiga kelompok nili
yang dibandingkan adalah sama atau homogen.
c. Menguji apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata yang sama atau berbeda
(Analisis Anova)
ANOVA
skor
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
15.133 2 7.566 6.447 .004
Groups
Within Groups 37.553 32 1.174
Total 52.686 34
13
Descriptives
waktu
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Deviation Error Bound Bound Minimum Maximum
metode 1 4 26.0000 2.58199 1.29099 21.8915 30.1085 23.00 29.00
metode 2 5 20.0000 4.12311 1.84391 14.8805 25.1195 15.00 25.00
metode 3 5 27.0000 3.87298 1.73205 22.1911 31.8089 22.00 31.00
Total 14 24.2143 4.70970 1.25872 21.4950 26.9336 15.00 31.00
Berdasarkan output SPSS di atas, kita dapat melihat perbedaan rata-rata sebagai
berikut:
Rata-rata dari metode 1 adalah 26,000
Rata-rata dari metode 2 adalah 20,000
Rata-rata dari metode 3 adalah 27,000
Dengan demikian secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata paling
tinggi yaitu dari metode 3 yakni sebesar 27,000
14
Berdasarkan output SPSS di atas, diperoleh angka Levene Statistic sebesar 0,764
dengan signifikasi atau probabilitas (Sig) sebesar 0,489. Karena nilai sigifikansi
0,489lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varian ketiga kelompok
nili yang dibandingkan adalah sama atau homogen.
c. Menguji apakah ketiga sampel mempunyai rata-rata yang sama atau berbeda
(Analisis Anova)
ANOVA
waktu
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
140.357 2 70.179 5.216 .026
Groups
Within Groups 148.000 11 13.455
Total 288.357 13
15
3. Terdapat 4 metode diet dan 3 golongan usia peserta program diet. Berikut data
rata-rata penurunan berat peserta keempat metode dalam tiga kelompok umur.
b. Identifikasi model
Pertama berdasarkan hipotesis yang digunakanya itu membandingkan rata-
rata lebih dari dua kelompok maka metode yang mungkin adalah Anova.
Kedua sampel yang digunakan tiap kelompok berbeda perlakuan sehingga
tiap anova yang cocok adalah anova satu arah.
c. Memeriksa asumsi Anova
Dalam metode anova yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada
keterangan di atas. Asumsi normal dan homogenitas antar varians kelompok
harus terpenuhi. Dalam contoh ini asumsikan asumsi terpenuhi karena fokus
pada langkah-langkah anova satu arah. Kemudian kelompok yang dianalisis
berasal dari kelompok saling bebas dan data yang digunakan merupakan data
16
rasio. Setelah asumis ini terpenuhi maka bisa lanjut keperhitungan
selanjutnya.
17
JKG
KTG =
N −k
19.33
KTG =
6
KTG = 3.22
Fhitung
KTK
Fhitung=
KTG
13.55
Fhitung=
3.22
Fhitung= 4.21
f. MenghitungFtabel
α = 0.05
db1 = 3
db2 = 6
18
Ftabel= 4.76
g. Kesimpulan :
Karena Fhitungada di daerah penerimaan (Fhitung<Ftabel) maka H0 diterima,
sehingga bisa disimpulkan setiap metode memberikan dampak rata-rata
penurunan berat badan yang sama.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Anova (Analysis of Variance) merupakan salah satu Uji Hipotesis pada
Statistika Parametrik, untuk melakukan pengujian terhadap interaksi antara
dua faktor dalam suatu percobaan dengan membandingkan rata- rata dari
lebih dua sampel.
2. Adapun syarat-syarat menganalisis Anova yaitu: Masing-masing populasi
saling independen dan masing-masing data amatan saling independen di
dalam kelompoknya, Populasi-populasi yang diteliti memiliki distribusi
normal, Populasi-populasi tersebut merniliki standar deviasi yang sarna (atau
variansi yang sama), Sampel yang ditarik dari populasi tersebut bersifat
bebas, dan sampel ditarik secara acak.
3. Tujuan dari uji anova satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua
rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Jika
terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi).
20
DAFTAR PUSTAKA
21