Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN DEMOKRASI DAN DEMOKRASI PENDIDIKAN DI


INDONESIA

OLEH :

KELOMPOK 5

1.MUHAMMAD ADITYA SAPUTRA { E1B021077 }

2.MUHAMMAD ZIKRO { E1B021079 }

3.NIKEN DARA JELITA { E1B021081 }

4.POPYN NUR LITAH { E1B021088 }

5.RIYAN NOPIA RAMDANI { E1B021095 }

6.SALSABILA { E1B021098 }

7.MUH.IRFAN HANAFI { E1B021073 }

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Demokrasi pendidikan dan pendidikan demokrasi di
indonesia” dengan lancar. Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Demokrasi Pancasila.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
dari itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ibu
Basariah, S.Pd, M.Pd. yang senantiasa membimbing penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik, serta teman-teman kelas Demokrasi Pancasila yang selalu
memberikan dukungannya kepada saya.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai demokrasi pendidikan dan pendidikan
demokrasi di indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Penulis

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

1.4 Metode Penulisan 2

1.5 Sistematika Penulisan 2

BAB II ISI 3

2.1 Pengertian Demokrasi 4

2.2 Prinsip Pendidikan 5

2.3 Pengertian Demokrasi Pendidikan 6

2.4 Prinsip Demokrasi Pendidikan 7

2.5 Demokrasi Pendidikan di Indonesia 9

2.6 Manfaat Demokrasi Pendidikan 10

2.7 Permasalahan Demokrasi Pendidikan di Indonesia 9

2.8 Upaya Penyelesaian Permasalahan Pendidikan di Indonesia 10

BAB III PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 12

3.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG
Demokrasi saat ini merupakan suatu model pemerintahan yang sedang
diperbincangkan dan digunakan oleh negara-negara di seluruh Dunia. Banyak negara
menganggap bahwa demokrasi merupakan system yang paling baik untuk digunakan oleh
negara dalam konteks kekinian, karena mendasarkan segala aspek seperti berdasarkan
suara rakyat. Selain itu demokrasi sebagai suatu system yang memiliki nilai kemandirian,
toleransi, dan mengembangkan kemampuan untuk memahami budaya berselisih secara
demokratis dengan bertindak sebagai pembicara dan pendengar yang baik. Karena itu,
fokus dari sebuah masyarakat demokratis adalah adanya tanggungjawab terhadap diri
sendiri.
Demokrasi sebenarnya tidak hanya dapat dipahami sebagai prinsip penyelenggaraan
pemerintahan saja, akan tetapi lebih daripada itu terdapat sejumlah nilai positif untuk
mendukung terciptanya masyarakat yang aman, tenteram, adil dan sejahtera.
Sebagaimana kita ketahui bahwa secara filosofis demokrasi mengedepankan suara rakyat
dalam menentukan setiap kebijakan negara. Berdasar pada filsafat demokrasi, maka
segala aspek kehidupan amat bergantung dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kehendak rakyat bukan kehendak individu yang bertindak sebagai penguasa.
Pengejawantahan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara tidak selamanya berjalan mulus, dalam arti bahwa selalu ada kelemahan
yang melekat pada sebuah sistem yang diciptakan dan diterapkan. Maka dari itu, perlu
adanaya suatu pendidikann yang diberikan kepada masyarakat mengenai apa itu
demokrasi agar nilai-nilai demokrasi itu dapat berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah melalui pendidikan demokrasi di Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1 Apa Pengertian Demokrasi ?
2 Apa Pengertian Pendidikan ?
3 Apa Pengertian Demokrasi Pendidikan ?
4 Apa Prinsip Demokrasi Pendidikan ?
5 Bagaimana Demokrasi Pendidikan di Indonesia ?

6 Apa Manfaat Demokrasi Pendidikan ?


7 Apa Permasalahan Demokrasi Pendidikan di Indonesia ?
8 Bagaimana Upaya Penyelesaian Permasalahan Pendidikan di Indonesia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Demokrasi
Pancasila. Penulis berharap setelah membaca makalah ini pembaca menjadi mengerti arti,
prinsip, manfaat serta permasalahan-permasalahan demokrasi pendidikan di Indonesia.
Penulis juga berharap pembaca menjadi tahu dan ikut serta dalam menyelesaikan
permasalahan demokrasi pendidikan di Indonesia.

1.4 Metode Penulisan


Penulis menggunakan metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah.
Sumber dari makalah ini bersumber dari berbagai media seperti e-book dan berbagai web
yang terpercaya keabsahan informasinya.

Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu bab pendahuluan, isi dan penutup. Adapun bab
pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan dan juga sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan pengertian, prinsip, manfaat, keadaan dan upaya penyelesaian
masalah demokrasi pendidikan. Terakhir adalah bab penutup yang menyimpulkan isi dari
makalah ini.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Demokrasi


Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani , yaitu dari kata demos yang berarti rakyat dan
kratos yang berarti pemerintahan atau kratein yang berarti memerintah bila dipandang dari
segi etimologis. Demokrasi dapat diterjemahkan sebagai “rakyat berkuasa”. Dengan kata lain
demokrasi adalah pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat baik secara langsung maupun
tidak langsung ( melalui perwakilan ) , yang kekuasaan tertingginya ada ditangan rakyat
seperti yang diucapkan oleh Abraham Lincoln “ the government from the people, by the
people and for the people” (suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat) Negara
Demokrasi pada dasarnya adalah pilihan rakyat yang berdaulat dan diberi tugas untuk
menyelenggarakan pemerintahan Negara serta mempertanggung jawabkan pada rakyat
Demokrasi. Demokrasi dalam sistem Pendidikan Nasional di Indonesia , yang diatur dalam
UU no 2 tahun 1989 BAB III pasal (5) menyebutkan bahwa semua warga Negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh Pendidikan. Artinya, bahwa setiap orang memiliki
kebebasan untuk memperoleh Pendidikan dalam rangka mengembangkan diri dan
meningkatkan Pengetahuan , serta kemampuan mereka. dalam prinsip – prinsip Demokrasi
Pendidikan ada beberapa butir – butir penting yang harus diperhatikan yaitu :

 Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga Negara dengan
cara adanya pembuktiaan kesetiaan dan konsisten pada system politik yang ada.

 Dalam upaya pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik

 Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita – cita nasional.

2.2 Pengertian Pendidikan


Pendidikan adalah suatu proses pembentukan karakter manusia yang mengarah pada
kemandirian hidup , memerlukan suatu penataan yang matang dan terencana. Oleh karena itu
peran Pendidikan senantiasa diarahkan pada upaya peningkatan kualitas manusia.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa , akan sangat bergantung pada kondisi sumber daya
manusia yang cukup tinggi , sehingga dalam realitasnya dibutuhkan oleh penyelenggaraan
pendidikan yang mampu mengakomodir tuntutan kebutuhan lingkungan dan masyarakat.
Unsur – unsur utama yang berhubungan dengan Pendidikan , meliputi : 1. Adanya tujuan dan
prioritas program yang jelas 2. Adanya peserta didik 3. Adanya manajemen yang professional
4. Adanya struktur dan jadwal yang jelas 5. Adanya isi ( materi ) yang tersedia 6. Adanya
tenaga kependidikan 7. Adanya alat bantu belajar 8. Adanya fasilitas 9. Adanya teknologi 10.
Adanya pengawasan yang bermutu 11. Adanya penelitian 12. Adanya biaya Ke dua belas
unsur diatas , tentu harus dipenuhi untuk mencapai tujuan Pendidikan , yaitu meningkatkan
kwalitas sumber daya manusia. Peranan Pendidikan dalam kehidupan kenegaraan akan
banyak memberikan dimensi penggunaan karakter bangsa. Aktualisasi karakter masyarakat
dapat membentuk nilai – nilai budaya yang tumbuh pada komunitas lingkungan sosial
politik , baik dalam bentuk berfikir , berinisiatif , dan aneka ragam hak asasi manusia.

2.3 Pengertian Demokrasi Pendidikan


Demokrasi Pendidikan diartikan sebagai hak setiap warga Negara atas kesempatan
yang seluas – luasnya untuk menikmati Pendidikan , yang sesuai dengan bunyi pernyataan
Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 4 ayat ( 1) yaitu “ Pendidikan diselenggarakan
secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asai manusia , nilai keagamaan , nilai kultural , dan kemajemukan bangsa. Dua hal yang
penting dalam mengikuti pendidikan yaitu : pertama , memperoleh pengetahuan , ketrampilan
dan kemampuan dalam batas tertentu yakni pada level pendidikan dasar Sembilan tahun ;
kedua , adanya peluang untuk memilih satuan pendidikan sesuai dengan karakteristiknya.
Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut pendidikan pada
dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal sebagaimana yang diamanatkan oleh
Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ( 1 ) yang berbunyi bahwa setiap warga Negara
berhak mendapatkan Pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi
orang tua , masyarakat , dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

2.4 Prinsip Demokrasi Pendidikan

Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain:

1. Hak asasi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan

2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan

3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka

Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu
sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana mereka
berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan
banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat. Misalnya
masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan dan modern, dan
sebagainya.

Apabila yang dikemukakan tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip demokrasi


pendidikan yang telah diungkapkan, tampaknya ada beberapa butir penting yang harus
diketahui dan diperhatikan,diantaranya :
1. Keadilan dalam pemerataan kesempata belajar bagi semua warga negara dengan cara
adanya pembuktian kesetiaan dan konsisten pada sistem politik yang ada;

2. Dalam upaya pembentukan karakter bangsa sebagai bangsa yang baik;

3. Memiliki suatu ikatan yang erat dengan cita-cita nasional.

Sedangkan pengembangan demokrasi pendidikan yang berorientasi pada cita-cita dan


nilai demokrasi, akan selalu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini :

1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya

2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi
pekerti luhur

3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya, dalam rangka
mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan kemajuan iptek tanpa merugikan
pihak lain.

2.5 Demokrasi Pendidikan di Indonesia

Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut pendidikan
pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal sebagai-mana yang diamanatkan
oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (1) yang berbunyi bahwa setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi
orang tua, masyarakat, dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

Terkait dengan pernyataan tersebut, sejak tanggal 8 Juli 2003 pemerintah telah
mengesahkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menggantikan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang dianggap sudah tidak memadai lagi.
Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasioanal dilakukan untuk memperbarui visi, misi, dan
strategi pembangunan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tersebut secara tegas memperkuat tentang amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
tentang pendidikan.

Secara retorik kedua ayat tersebut, telah cukup dapat dipergunakan sebagai jawaban
atas tuntutan reformasi di bidang pendidikan yakni diberinya peluang bahkan dalam batas
tertentu diberikan kebebasan, kepada keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan dan
menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat serta sesuai
dengan kondisi dan tuntuan lapangan kerja. Hal ini berarti bahwa intervensi pemerintah yang
berlebihan dalam penyelenggaraan pendidikan perlu ditiadakan, dikurangi atau setidaknya
ditinjau kembali hal-hal yang sudah tidak relevan.
Dalam kaitannya dengan masyarakat belajar (learning society) perlu diberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk dapat memilih belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan undang-undang dan falsafah negara.
Demikian pula halnya dengan pelaksanaan prinsip belajar seumur hidup.

Selama ini memang kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan telah


menuju pada upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga secara konseptual pemerintah
telah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan undang-undang. Namun secara
realitas masih cukup banyak diantara kelompok usia sekolah yang tidak/belum dapat
menikmati pendidikan karena alasan tertentu baik karena ketidakterjangkauan biaya, tempat
maupun kesempatan, sehingga hak mereka seolah terampas dengan sendirinya

Sebenarnya bangsa Indonesia telah menganut dan mengembangkan asas demokrasi


dalam pendidikan sejak diproklamasikannya kemerdekaan hingga sekarang. Hal ini terdapat
dalam:

1. UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 2.

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 5, 6, 7 dan pasal 8 ayat 1, 2 dan ayat 3.

3. Garis-garis Besar Haluan Negara di Sektor Pendidikan.

2.6 Manfaat Demokrasi Pendidikan

Demokrasi pendidikan memberikan manfaat dalam prkatek kehidupan dan pendidikan


dalam beberapa hal yaitu:

1. Rasa hormat terhadap harkat sesama manusia


Demokrasi dianggap sebagai pilar pertama untuk menjamin persaudaraan hak manusia
dengan tidak memandang jenis kelamin, umur, warna kulit, agama dan bangsa. Dalam
pendidikan, nilai-nilai inilah yang memandang perbedaan antara satu dengan lainnya baik
hubungan antara peserta didik dengan gurunya dengan saling menghargai dan menghormati
diantara mereka.

2. Setiap manusia memiliki perubahan kearah pikirannya yang sehat.


Dari acuan prinsip inilah timbul pandangan bahwa manusia itu harus didik, karena dengan
mendidik manusia akan berubah dan berkembang kearah yang lebih sehat baik dan sempurna.

3. Rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama.


Dalam demokrasi kita untuk mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi. Kesejahteraan hanya akan dapat tercapai apabila setiap warga negara atau anggota
masyarakat dapat mengembangkan tenaga atau pikirannya untuk memajukan kepentingan
bersama. Kebersamaan dan kerjasama inilah pilar penyangga demokrasi yang dengan selalu
menggunakan dialog dan musyawarah sebagai pendekatan sosialnya untuk mengambil
keputusan supaya tercapai satu tujuan yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan. Jelaslah bahwa
pendidikan

4. Kewarganegaraan dan ketatanegaraan penting.


Kewarganegaraan dan ketatanegaraan menjadi penting dan sesuatu yang tidak bisa diabaikan
untuk diberikan kepada setiap warga negara, anak-anak atau peserta didik dan upaya
mempraktekkan salah satu dari prinsip demokrasi.

2.7 Permasalahan Demokrasi Pendidikan di Indonesia

Salah satu penghambat dalam pendidikan di Indonesia adalah munculnya beberapa


masalah. Padahal pendidikan merupakan cara yang utama dalam peningkatan mutu SDM
Indonesia. Kali ini masalah yang muncul dalam pembahasan makalah demokrasi pendidikan
di Indonesia meliputi :

a. Rendahnya partisipasi masyarakat

UUSPN pasal 54 ayat 2 menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan
meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.

Setelah dijelaskan di atas tentang undang-undang yang menerangkan pentingnya partisipasi


masyarakat. Tapi dalam praktiknya peran masyarakat dalam pendidikan rendah. Misalnya
masih rendahnya pemikiran masyarakat tentang pentingnya pendidikan, ada kalanya dalam
hal kegiatan sekolah kadang kala orang tua kurang mendukung dalam kegiatan sekolah
tersebut, dan lain-lain

b. Rendahnya inisiatif kebijakan yang kurang demokratis

Telah dijelaskan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan. Kebijakan


Pemerintah ini kurang demokratis dalam hal kurang meratanya pendidikan. Pemerintah hanya
mempertimbangkan potensi pendidikan secara nasional. Padahal setiap daerah potensi dalam
hal pendidikan berbeda-beda. Masalah ini menimbulkan kurang demokratisnya kebijakan
pemerintah.

c. Tantangan kehidupan global

Lambat laun semua hal mengalami perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan.
Pendidikan juga mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita
menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif saja. Sekarang terdiri
aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus dalam hal demokrasi pendidikan juga
mengalami perkembangan. Tapi hal-hal yang terkait dalam pendidikan belum mengikuti
perkembangan global.

2.8 Upaya Penyelesaian Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Dalam menyelesaikan permasalah pendidikan di Indonesia terdapat beberapa usaha,


antara lain sebagai berikut:

a. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan menetapkan tujuan dan


standar kompetensi pendidikan misalnya dengan penyempurnaan kurikulum, pelaksanaan
paradigma pendidikan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
dasar Negara Indonesia yaitu pancasila yang didalamnya mengandung unsur-unsur
pendidikan yang Berketuhanan, Berkemanusiaan, dan Berbudi pekerti luhur dengan
diterapkannya paradigma ini maka demokrasi pendidikan akan dapat diwujudkan.  

b. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan misalnya kebijakan pemerintah dengan


mencananangkan dana bantuan operasional sekolah ini sangat bermanfaat untuk  perbaikan
gedung-gedung sekolah, menambah media belajar siswa,untuk memperbaiki sarana dan
prasarana pendidikan yang kurang memadai, menambah referensi buku-buku  perpustakaan,
membuat laboratorium praktek sesuai standar selain DANA BOS ada juga beasiswa bagi
anak yang orang tuanya kurang mampu maupun anak yang berprestasi baik, ini sangat
membantu kelangsungan pendidikan mereka.

c. Peningkatan relevansi pendidikan mengandung arti karena ada ketidakserasian antara


hasil pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja. Yang menjadi masalah utama karena
keterampilan yang di miliki tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Sehingga sekarang banyak
berdiri sekolah-sekolah kejuruan yang mencetak siswa untuk dapat mempunyai ketrampilan
sesuai profesi yang diinginkan .Misal STM , SMK, Sekolah ketrampilan.

d. Untuk mengatasi rendahnya kualitas guru pemerintah sekarang mengeluarkan


kebijakan  bahwa guru SD minimal harus S1 (strata 1) dan dalam proses belajar mengajar
harus sesuai dengan kode etik guru untuk meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan,serta
guru itu tidak hanya mengajar tetapi harus memberi contoh yang baik atau teladan bagi
siswa-siswanya.

e. Untuk mengatasi rendahnya kesejahteraan guru sekarang pemerintah menaikkan gaji


guru, berupa gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi dan lain-lain,
sehingga dengan meningkatkan kesejahteraan guru diharapkan guru itu dapat
mencintai profesinya dengan utuh artinya guru itu tidak akan mencari pekerjaan sampingan
untuk menambah penghasilan jadi dapat berkonsentrasi dalam proses pendidikan khususnya
proses  belajar mengajar.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Demokrasi pendidikan merupakan suatu kebijakan yang sangat didambakan oleh
masyarakat. Melalui kebijakan tersebut diharapkan peluang masyarakat untuk menikmati
pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki.
Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan belum terdidik menjadi semakin terhapus,
sehingga informasi pembangunan tidak lagi menjadi hambatan. Ungkapan pendidikan untuk
semua dan semuanya untuk pendidikan diharapkan bukan sekedar wacana tetapi sudah harus
merupakan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkannya.
Dengan adanya demokratisasi pendidikan, maka dengan sendirinya secara prinsip akan
lebih memenangkan yang bersifat terbuka, sehingga setiap warga negara dalam menikmati
pendidikan seharusnya tidak lagi didasarkan atas kabilah atau kelompok tertentu saja yang
memiliki uang dan atau kekuasaan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa:
1. Demokrasi pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik.
2. Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek kehidupan dan pendidikan antara lain yaitu
rasa hormat terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki perubahan kearah
pikiran yang sehat, rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama.

Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang Demokrasi Pendidikan di Indonesia. Dengan mengetahui demokrasi
pendidikan kita akan menjadi manusia yang demokrasi baik dalam pendidikan dan hal-hal
yang lainnya dalam penyelesaian masalah dengan demokratis.

DAFTAR PUSTAKA

blogger. (2012). Makalah Demokrasi ( Cyber ).


Indonesia:https://makalahcyber.blogspot.com.
Solehah, S. (2019). Tinjauan Pustaka demokrasi Pendidikan. Indonesia: text-id.123dok.com.
SQ, E. (2018). Demokrasi pendidikan. Indonesia: www.academia.edu.
Ali, Hamdani. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang, 1987

Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Prasetya, Tri. 2000. Filsafat Pendidikan. Bandung:  CV Pustaka Setia

Suryadi, Karim. “Demokratisasi Pendidikan Demokrasi”, dalam Masyarakat Versus Negara:


Paradigma Baru Membatasi Domonasi Negara, Jakarta: Penerbit KOMPAS,
1999

Anda mungkin juga menyukai