OLEH :
KELOMPOK 5
6.SALSABILA { E1B021098 }
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Demokrasi pendidikan dan pendidikan demokrasi di
indonesia” dengan lancar. Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas mata
kuliah Demokrasi Pancasila.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
dari itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Ibu
Basariah, S.Pd, M.Pd. yang senantiasa membimbing penulis sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik, serta teman-teman kelas Demokrasi Pancasila yang selalu
memberikan dukungannya kepada saya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan mengenai demokrasi pendidikan dan pendidikan
demokrasi di indonesia. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.
Penulis
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II ISI 3
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demokrasi saat ini merupakan suatu model pemerintahan yang sedang
diperbincangkan dan digunakan oleh negara-negara di seluruh Dunia. Banyak negara
menganggap bahwa demokrasi merupakan system yang paling baik untuk digunakan oleh
negara dalam konteks kekinian, karena mendasarkan segala aspek seperti berdasarkan
suara rakyat. Selain itu demokrasi sebagai suatu system yang memiliki nilai kemandirian,
toleransi, dan mengembangkan kemampuan untuk memahami budaya berselisih secara
demokratis dengan bertindak sebagai pembicara dan pendengar yang baik. Karena itu,
fokus dari sebuah masyarakat demokratis adalah adanya tanggungjawab terhadap diri
sendiri.
Demokrasi sebenarnya tidak hanya dapat dipahami sebagai prinsip penyelenggaraan
pemerintahan saja, akan tetapi lebih daripada itu terdapat sejumlah nilai positif untuk
mendukung terciptanya masyarakat yang aman, tenteram, adil dan sejahtera.
Sebagaimana kita ketahui bahwa secara filosofis demokrasi mengedepankan suara rakyat
dalam menentukan setiap kebijakan negara. Berdasar pada filsafat demokrasi, maka
segala aspek kehidupan amat bergantung dan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kehendak rakyat bukan kehendak individu yang bertindak sebagai penguasa.
Pengejawantahan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara tidak selamanya berjalan mulus, dalam arti bahwa selalu ada kelemahan
yang melekat pada sebuah sistem yang diciptakan dan diterapkan. Maka dari itu, perlu
adanaya suatu pendidikann yang diberikan kepada masyarakat mengenai apa itu
demokrasi agar nilai-nilai demokrasi itu dapat berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah melalui pendidikan demokrasi di Indonesia.
Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yaitu bab pendahuluan, isi dan penutup. Adapun bab
pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan dan juga sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan pengertian, prinsip, manfaat, keadaan dan upaya penyelesaian
masalah demokrasi pendidikan. Terakhir adalah bab penutup yang menyimpulkan isi dari
makalah ini.
BAB II
ISI
Keadilan dalam pemerataan kesempatan belajar bagi semua warga Negara dengan
cara adanya pembuktiaan kesetiaan dan konsisten pada system politik yang ada.
Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selalu terkait dengan masalah-masalah antara lain:
Dari prinsip-prinsip di atas dapat dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi pendidikan itu
sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat dan jenis masyarakat dimana mereka
berada, karena dalam realitasnya bahwa pengembangan demokrasi pendidikan itu akan
banyak dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan penghidupan masyarakat. Misalnya
masyarakat agraris akan berbeda dengan masyarakat metropolitan dan modern, dan
sebagainya.
1. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan nilai-nilai luhurnya
2. Wajib menghormati dan melindungi hak asasi manusia yang bermartabat dan berbudi
pekerti luhur
3. Mengusahakan suatu pemenuhan hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan
dan pengajaran nasional dengan memanfaatkan kemampuan pribadinya, dalam rangka
mengembangkan kreasinya ke arah perkembangan dan kemajuan iptek tanpa merugikan
pihak lain.
Pengakuan terhadap hak asasi setiap individu anak bangsa untuk menuntut pendidikan
pada dasarnya telah mendapatkan pengakuan secara legal sebagai-mana yang diamanatkan
oleh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (1) yang berbunyi bahwa setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu seluruh komponen bangsa yang mencakupi
orang tua, masyarakat, dan pemerintah memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Terkait dengan pernyataan tersebut, sejak tanggal 8 Juli 2003 pemerintah telah
mengesahkan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menggantikan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang dianggap sudah tidak memadai lagi.
Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasioanal dilakukan untuk memperbarui visi, misi, dan
strategi pembangunan pendidikan nasional. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tersebut secara tegas memperkuat tentang amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31
tentang pendidikan.
Secara retorik kedua ayat tersebut, telah cukup dapat dipergunakan sebagai jawaban
atas tuntutan reformasi di bidang pendidikan yakni diberinya peluang bahkan dalam batas
tertentu diberikan kebebasan, kepada keluarga dan masyarakat untuk mendapatkan dan
menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan minat dan kebutuhan masyarakat serta sesuai
dengan kondisi dan tuntuan lapangan kerja. Hal ini berarti bahwa intervensi pemerintah yang
berlebihan dalam penyelenggaraan pendidikan perlu ditiadakan, dikurangi atau setidaknya
ditinjau kembali hal-hal yang sudah tidak relevan.
Dalam kaitannya dengan masyarakat belajar (learning society) perlu diberikan
kebebasan kepada masyarakat untuk dapat memilih belajar sesuai dengan kebutuhan dan
minatnya sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan undang-undang dan falsafah negara.
Demikian pula halnya dengan pelaksanaan prinsip belajar seumur hidup.
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 5, 6, 7 dan pasal 8 ayat 1, 2 dan ayat 3.
UUSPN pasal 54 ayat 2 menyatakan bahwa peran serta masyarakat dalam pendidikan
meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan
organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan
pendidikan.
Lambat laun semua hal mengalami perkembangan. Salah satunya dalam hal pendidikan.
Pendidikan juga mengalami perkembangan secara global. Buktinya pemerintah kita
menyempurnakan kurikulum yang dulunya hanya menyangkut kognitif saja. Sekarang terdiri
aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Lebih khusus dalam hal demokrasi pendidikan juga
mengalami perkembangan. Tapi hal-hal yang terkait dalam pendidikan belum mengikuti
perkembangan global.
PENUTUP
Kesimpulan
Demokrasi pendidikan merupakan suatu kebijakan yang sangat didambakan oleh
masyarakat. Melalui kebijakan tersebut diharapkan peluang masyarakat untuk menikmati
pendidikan menjadi semakin lebar sesuai dengan kemampuan dan kesempatan yang dimiliki.
Jurang pemisah antara kelompok terdidik dan belum terdidik menjadi semakin terhapus,
sehingga informasi pembangunan tidak lagi menjadi hambatan. Ungkapan pendidikan untuk
semua dan semuanya untuk pendidikan diharapkan bukan sekedar wacana tetapi sudah harus
merupakan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkannya.
Dengan adanya demokratisasi pendidikan, maka dengan sendirinya secara prinsip akan
lebih memenangkan yang bersifat terbuka, sehingga setiap warga negara dalam menikmati
pendidikan seharusnya tidak lagi didasarkan atas kabilah atau kelompok tertentu saja yang
memiliki uang dan atau kekuasaan.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa:
1. Demokrasi pendidikan adalah proses perbuatan mendidik yang mengutamakan hak dan
kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua peserta didik.
2. Manfaat demokrasi pendidikan dalam praktek kehidupan dan pendidikan antara lain yaitu
rasa hormat terhadap harkat sesama manusia, setiap manusia memiliki perubahan kearah
pikiran yang sehat, rela berbakti untuk kepentingan dan kebaikan bersama.
Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah
wawasan kita tentang Demokrasi Pendidikan di Indonesia. Dengan mengetahui demokrasi
pendidikan kita akan menjadi manusia yang demokrasi baik dalam pendidikan dan hal-hal
yang lainnya dalam penyelesaian masalah dengan demokratis.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990