A
DENGAN ANGGOTA KELUARGA BERISIKO REMATIK
DI MARINDAL I JALAN KONGSI Gg Syukur I
Kec. Patumbak Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
OLEH :
NPM : 19.14.085
A. Latar Belakang
Pada saat ini, penerapan teori keperawatan kedalam praktik keperawatan keluarga belum
lengkap, tapi berkembang secara mengesankan. Teori-teori keperawatan sangan menjanjikan
apabila diterapkan dalam keluarga. Teori-teori keluarga memiliki gambaran yang jauh lebih
lengkap dan memiliki kekuatan lebih dalam menjelaskan tentang perilaku keluarga (teori
ilmu sosial keluarga) dan intervensi keluarga (teori terapi keluarga) tapiperlu dirumuskan
ulang atau diadaptasi ulang sehingga teori-teori tersebut cocok dengan perspektif
keperawatan.
Salah satu teori keperawatan keluarga yang sering digunakan adalah teori Friedman.
Model pengkajian keluarga Friedman merupakan integrasi dari teori sistem, teori
perkembangan keluarga, dan teori struktural fungsional sebagai teori-teori utama yang
merupakan dasar dari model dan alat pengkajian keluarga. Teori-teori lain ikut berperan
kedalam dimensi struktural dan fungsional adalah teori komunikasi, peran dan stress
keluarga.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
konsep dan teori keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
A. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan keerawatan keluarga
B. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada salah satu keluarga diwilayah
kerja Puskesmas
C. Mahasiswa mampu menentukan diagnosa keperawatan keluarga
D. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan asuhan keperawatan keluarga
E. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi keperawatan keluarga
F. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi dengan pendekatan pada keluarga bina
asuhan keperawatan keluarga
G. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain
(Harmoko, 2012).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya
dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
B. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri atas:
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena adanya hubungan
dengan suami istri.
C. Tugas Keluarga
Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.
Tugas perkembangan
a. Membina hubungan intim dan memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga ; keluarga suami, keluarga istri dan
keluarga sendiri.
Peran utama perawat adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua
berinteraksi dan merawat bayi. Perawat perlu menfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang
positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.
Pada tahap ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada anak
untuk nbersosialisasi dalam aktivitas baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Merupakan tahap paling sulit karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing
anak untuk bertanggung jawab. Seringkali muncul konflik orang tua dan remaja.
6. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center family).
Dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada atau
tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
7. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families).
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dianggap sulit
karena masa usia lanjut, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
Tugas perkembangan
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anakanak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
Fokus mempertahankan kesehatan pada pola hidup sehat, diet seimbang, olahraga
rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan lain sebagainya.
2. Pengkajian Tahap II
a. Kaji pengetahuan, kemampuan, kemauan keluarga terhadap tugas keluarga
b. Pengkajian terhadap tugas keluarga, apakah ada ketidakmampuan dalam mengenal
masalah, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga, memelihara lingkungan dan
ketidakmampuan menggunakan fasilitas kesehatan.
H. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga dan
masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data, analisis yang
memberikan dasar untuk menetapkan tindakan keperawatan. Hal ini berhubungan dengan
adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur, fungsi keluarga
dan koping.
Tipologi atau sifat dari diagnosa keperawatan keluarga adalah aktual, risiko dan
sejahtera. Actual berarti terjadi deficit atau gangguan kesehatan dalam keluarga. Diagnosa
keperawatan keluarga bersifat resiko (ancaman kesehatan) berarti sudah ada data yang
menunjang tapi namun belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan yang kurang bersih atau
pola makan yang tidak adekuat. Diagnosa yang bersifat keadaan sejahtera merupakan suatu
keadaan sejahtera merupakan suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera,
sehingga kesehatan perlu ditingkatkan.
I. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan
oleh perawat bersama keluarga untuk dilaksanakan. Dalam perencanaan keperawatan
keluarga ada beberapa hal yang harus dilakukan keluarga bersama perawat keluarga yaitu
menyusun tujuan, mengidentifikasi sumber, memilih intervensi dan menyusun prioritas.
1. Menetapkan Prioritas Masalah Keperawatan.
Menetapkan prioritas masalah atau diagnose keperawatan keluarga adalah dengan
menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978: Skala untuk
menentukan prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga (bailon dan Maglaya, 1978):
NO KRITERIA SKOR BOBOT
1. Sifat masalah
3
Skala: Aktual
2 1
Risiko
1
Keadaan sejahtera/diagnosis sehat
2. Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala: Mudah 2
2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah
Skala: Tinggi 3
1
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
Skala: Masalah dirasakan dan harus segera ditangani. 2
1
Ada masalah, tapi tidak perlu ditangani. 1
Masalah tidak dirasakan 0
Scoring:
a. Tentukan skore untuk setiap criteria.
b. Skore dibagi dengan makna tertinggi dan dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan skore untuk semua kriteria.
2. Menetapkan Tujuan Keperawatan.
Tujuan merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari tindakan
keperawatan yang terdiri dari jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang
adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang diharapkan dari rangkaian proses
penyelesaian masalah keperawatan dan berorientasi pada perubahan prilaku seperti
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Misalnya: keluarga mampu merawat anggotanya (Tn.S)
yang menjalani TBC Paru. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang diharapkan dari
setiap akhir kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu disesuaikan dengan penjabaran
jangka panjang. Misalnya: setelah dilakukan satu kali kunjungan, keluarga mengerti tentang
penyakit TBC. Pada tujuan juga perlu direncanakan evaluasi yang merupakan criteria dan
standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada. Misalnya:
a. Berat badan anak akan naik minimal 1Kg setiap bulan.
b. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi puskesmas minimal 4x selama kehamilan.
Implementasi
Pada pelaksanaan implementasi keluarga, hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yang tepat.
2. Menstimulasi kesadaran dan penerimaan tentang masalah dan kebutuhan kesehatan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat keluarga yang sakit.
4. Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis.
5. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi sehat.
6. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Tujuan Umum:
Setelah dilakukan 5x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
penampilan parenting keluarga optimal dalam perawatan anak remaja.
Tujuan Khusus: 1.
Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
keluarga mengenal tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Kriteria Evaluasi:
1. Kriteria : Menyebutkan pengertian tugas perkembangan keluarga pada tahap remaja
dengan bahasa yang sederhana.
Standar : Perkembangan keluarga dengan remaja merupakan suatu fase perkembangan
keluarga dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah
melepas anak remaja dan memberikan tanggung jawab serta pada tahap sebelumnya.
Rencana Tindakan:
a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian tugas perkembangan keluarga dengan
remaja.
b. Anjurkan keluarga mengungkapkan kembali pengertian tugas perkembangan keluarga
dengan remaja.
c. Beri pujian atas kemampuan keluarga.
Tujuan khusus 2:
Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
keluarga mampu mengambil keputusan dalam memfasilitasi perkembangan keluarga dengan
anak remaja.
Kriteria evaluasi:
1. Kriteria : Menjelaskan akibat yang terjadi bila keluarga tidak mencegah masalah anak
remaja.
Standar : Sering muncul konflik antara remaja dan orang tua karena anak menginginkan
kebebasan melakukan aktivitasnya, sementara orangtua mempunyai hak untuk mengontrol
anak.
Rencana Keperawatan:
a. Jelaskan akibat yang bisa terjadi bila keluarga tidak mengambil keputusan untuk mencegah
kenakalan remaja.
b. Beri kesempatan keluarga bertanya.
c. Dorong keluarga untuk mengungkapkan kembali penjelasan yang diberikan.
d. Beri pujian atas kemampuan keluarga.
2. Kriteria : Mengambil keputusan yang tepat untuk segera melakukan tindakan pencegahan
masalah anak remaja.
Standar : Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari
kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan anak harmonis.
Rencana keperawatan:
a. gali pendapat keluarga bagaimana cara mencegah masalah pada remaja.
b. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
c. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil.
d. Beri pujian atas keputusan yang diambil.
Tujuan khusus 3:
Setelah dilakukan 2x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
keluarga mampu merawat keluarga dengan perkembangan anak remaja.
Kriteria evaluasi:
1. Kriteria : Mengidentifikasi tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi
tugas perkembangan remaja.
Standar : Kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari mengakibatkan adanya gangguan
komunikasi atau interaksi sosial dalam keluarga.
Rencana keperawatan: Konseling
a. identifikasi bersama keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam
memenuhi tugas perkembangan remaja.
b. Jelaskan tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam memenuhi tugas
perkembangan remaja.
c. Perhatikan respon verbal dan non verbal.
d. Beri solusi pada orang tua.
e. Kaji ulang kemampuan keluarga tentang peran orang tua yang belum tercapai dalam
memenuhi tugas.
f. Beri pujian atas kemampuannya.
Tujuan khusus 5:
Setelah dilakukan 1x kunjungan rumah selama 45 menit setiap kunjungan, diharapkan
keluarga mampu menggunakan pelayanan kesehatan untuk menunjang perkembangan anak
remaja.
1. Kriteria : Menggunakan pelayanan kesehatan dan social dalam menunjang tumbuh
kembang remaja.
Standar : Keluarga dapat mendapat bantuan dari pelayanan social seperti LSM ataupun
pelayanan kesehatan seperti puskesmas dalam rangka memenuhi kesehatan reproduksi anak
remaja terkait pertumbuhan dan perkembangan remaja sehingga informasi yang didapat
akurat dan dapat dipertcaya dalam mengambil keputusan.
Rencana keperawatan :
a. Diskusikan jenis fasilitas pelayanan social yang tersedia di lingkungan keluarga.
b. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan social yang sesuai dengan kondisi keluarga.
c. Anjurkan keluarga mendapatkan fasilitas pelayanan social sesuai pilihan.
d. Berikan pujian positif atas kemajuan keluarga.
Rancangan Kegiatan
1. Topik : Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik
dan harapan keluarga
2. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
3. Media : Format pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik
4. Waktu : Perjanjian dengan keluarga
5. Tempat : Rumah keluarga
6. Strategi Pelaksanaan :
Orientasi :
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan kunjungan
Memvalidasi keadaan keluarga
7. Kerja :
a. Melakukan pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik ( khususnya bagi anggota keluarga yang
beresiko)
c. Mengidentifikasi masalah kesehatan
d. Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang dilakukan keluarga
8. Terminasi :
a. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
b. Mengucapkan salam.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
I. DATA UMUM
1. Kepala Keluarga (Inisial) : Tn.A
2. Alamat dan Telepon : Marindal I Jalan Kongsi Gg Syukur I
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Satpam
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Komposisi Keluarga :
HUBUN STATUS IMUNISASI KET
SD
2 D P Anak 13 Sehat
SD
3 S P Anak 11 Sehat
SD
4 N L Anak 8 Sehat
GENOGRAM :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
6. Tipe Keluarga : Tipe keluarga Ny.L adalah keluarga inti
7. Suku Bangsa : Indonesia
8. Agama : Islam
9. Status Sosial ekonomi keluarga : termasuk keluarga pra sejahtera.
Menurut Ny.L Keluarga Tn.A memiliki pendapatan tiap bulan sebesar dua juta
rupiah, semua itu berasal dari gaji Tn.A sebagai Security, sedangkan
pendapatan lainya berasal dari penjualan Ny,L di kiosnya. Ny.L mengaku
pendapatan kiosnya tidak terlalu banyak, tergantung banyaknya pembeli.
Pendapatan sebesar itu dirasa sudah cukup untuk keperluan seharir-hari dan
membiayai sekolah anak-anaknya. Untuk dana kesehatan Ny.L mengandalkan
kartu Askes dari pemerintah.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Keluarga tidak memiliki waktu untuk rekreasi
keluar kota, namun hampir setiap hari nonton TV. Setiap pagi anak-anak Tn.a
menonton tv dan sepulang sekolah. Ny.L selalu menemani anak-anaknya
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi : Keluarga Tn.A. tergolong keluarga pra sejahtera.
2. Fungsi sosial : Keluarga Tn.A. membina hubungan sosial yang baik
dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Mereka
termasuk keluarga yang harmonis baik internal maupun denagan tetangganya.
3. Fungsi pendidikan : Tn.A mampu menyekolahkan anaknya, meskipum
masih SD, tapi setidaknya ketiga anaknya semua bisa sekolah.
4. Fungsi sosialisasi : Keluarga Tn.A membina hubungan sosial yang baik
dengan anggota keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan : Keluarga Tn.A
sudah mampu mengenal sebagian masalah yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan tetapi belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
6. Fungsi religius : Keluarga Tn.A melakukan rutinitas sholat 5 waktu
setiap hari. Anak-anaknya sering ke mesjid, mereka tinggal dekat mesjid.
7. Fungsi rekreasi : Keluarga Tn.A tidak memiliki jadwal rekreasi yang
rutin, tapi mereka bisa menonton Televisi di lantai 2 rumahnya. Yang sering
anak-anak mereka tonton adalah liputan 6 pagi dan cartoon dora.
8. Fungsi reproduksi : Keluarga Tn. A. mempunyai 3 orang anak dan sudah
mengikuti program Keluarga Berencana. Tn,A belum berencana untuk
menambah keturunannya.
9. Fungsi afektif : Dalam keluarga Tn. A, antara ayah, ibu dan anak-anak
saling menghargai, mendukung dan berinteraksi dengan harmonis. Anak-anak
Tn.A sangat menurut perintah Tn.A Dan Ny.L
VI. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang :Saat ini keluarga Tn. A tidak mengalami
stressor jangka pendek tetapi untuk jangka panjang Tn.A mengkhawatirkan
tentang sekolah anaknya
2. Kemampuan keluarga berespon thd situasi/stressor : Dalam mengatasi
masalah, keluarga Tn. T. berusaha menghadapi dengan tenang dan
mengutamakan komunikasi yang dalam keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan : Keluarga menggunakan strategi koping
berupa pendekatan spiritual dan kadang berkonsultasi dengan orang lain
4. Pemeriksaan Fisik (tiap anggota keluarga dengan pendekatan “head to toe”
terutama yg diidentifikasi sebagai klien/sasaran askep keluarga)
Tanggal Pemeriksaan Fisik : 10 Juni 2020
FISIK Ny.L
Tn.A An.D An.S An.N
KEPALA :
Rambut Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus Hitam, lurus
Hidung Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada
sinusitis sinusitis sinusitis sinusitis sinusitis
Tidk ada Tidk ada Tidk ada Tidk ada Tidk ada
Telinga
serumen serumen serumen serumen serumen
Gigi – mulut Bersih, Tidak Bersih, Bersih, gigi Bersih, ada Bersih, ada
ada caries sedikit caries kuning caries caries gigi
LEHER :
Tonsil Tdak ad
Tdak ad Tdak ad Tdak ad Tdak ad
tonsilitis
tonsilitis tonsilitis tonsilitis tonsilitis
Tidak terjdi
kelenjar Tidak terjdi Tidak terjdi Tidak terjdi
pembesran
pembesran pembesran pembesran Tidak terjdi
kelenjar
kelenjar kelenjar kelenjar pembesran
kelenjar
DADA :
Bentuk dada Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
EXTREMITAS
Gerakan
Bebas utk Bebas Bebas Bebas Bebas bergerak
bergerak bergerak bergerak bergerak
(-)
Kelainan
(-) Keram (+) (-) (-)
LAIN – LAIN :
Tekanan 100/80mmH -
130/80 120/80 g
Darah
mmHg mmHg
Berat badan 65 Kg 55 Kg 34 Kg 21 Kg 16 Kg
N Objektif
: 80x/mnt
P: 24x/mnt
S: 36,5oC
BB: 55 Kg
2. Subjektif: Keadaan rumah dan ketidaksanggupan
sanitasi lingkungan keluarga memelihara
Ny.L mengatakan ada
kurang sehat lingkungan rumah yang
empang depan rumah
dapat memnuhi syarat
Objektif: kesehatan
Lingkungan rumah
nampak tidak terlalu
kotor
Pencahayan rumah
kurang sehat,rumah
gelap
ruang tamu sekaligus
ruang keluarga
dapur sekaligus
ruang makan
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan (PES)
N PENGHITUNGA
O KRITERIA N SKOR PEMBENARAN
Merupakan
ancaman
1 Sifat Masalah kesehatan
Skala :2 2/3x 1 2/3
Cukup
3 Potensial Masalah untuk dicegah 2/3x1 berpotensi
Skala :2 2/3
diangap
4 Menonjolnya Masalah 1/2x1 bermasalah
Skala :1 ½
∑= 2 5/6
Dx 2
N
O KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Ancaman
1 Sifat Masalah 2/3x1 kesehatan
Skala : 2 2/3
∑= 2 ½
Beri reinforcement
positif atas usaha yang
dilakukan keluarga
2. Keadaan Keluarga -Kelg me Li 1.
ngetahui ngkungan keluarga tentang
rumah dan dpt
penting- rumah bersih lingkungan yang sehat.
sanitasi mencip Jendela dibuka 2.
nya lingk
penyuluhan kesehatan
lingkungan takan yg sehat setiap hari mini- pada keluarga tentang :
kurang sehat lingk thd mal jam 6–9 Hubungan
pence- kebersihan rumah
berhubungsan rumah pagi
gahan pe- dengan kesehatan
dengan dan nyakit terutama penyakit
– penyakit yang
:ketidaksanggupa sanitasi
-Kelg dpt disebabkan oleh
n keluarga lingkunga lingkungan yang
memberi-
kurang sehat
memodifikasi n yang
kan pen- Memberikan
lingkungan sehat penjelasan
cahayaan
keluarga untuk tentang ciri – ciri
yang baik rumah yang sehat
mnenjamin Mengidentifik
terhadap
kesehatan asi masalah
rumah lingkungan
keluaarga keluarga yang
dapat diperbaiki
sesuai dengan
sumber daya yang
dimiliki keluarga
Pengertian
tentang
lingkungan yang
sehat.
Syarat - Syarat
lingkungan sehat.
Hubungan
penyakit dengan
lingkungan yang
kurang sehat.
Pencegahan
penyakit menular.
Cara – cara
pembuatan WC,
SPAL, tempat
sampah yang
memenuhi syarat
kesehatan
3.
kemauan keluarga
untuk berubah .
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Proses keperawatan keluarga merupakan metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui langkah-lagkah
seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Kehidupan social keluarga Tn.A tergolong baik, karena tidak ada perselisihan dengan
tetangga, dan Ny.L sendiri tergabung dalam barisan ibu-ibu arisan. Keluarga TnA berharap
bisa memiliki dana khusus untuk jaminan kesehatan keluarganya.
2. Saran
Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara kontinu
dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah diajarkan secara
mandiri.
lampiran
1. Identifikasi masalah
Setelah dilakukan pengkajian perawatan didapatkan pasien mengeluh nyeri akibat
penyakit yang diderita yaitu Artritis reumatoid & Osteoartritis. Berdasarkan hal tersebut perlu
kiranya petugas kesehatan memberikan informasi tentang penyakit yang diderita pasien.
2. Rencana Penyuluhan
Topik : Rematik
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari /tanggal : Rabu, 10 juni 2020
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Rumah Pasien
3. Tujuan
Setelah mengukuti kegiatan selama 20 menit diharapkan pasien dan keluarga dapat
memahami tentang:
1. pengertian rematik (Artritis reumatoid & osteoartritis)
2. mengetahui penyebab (Artritis reumatoid & osteoartritis)
3. mengetahui manifesstasi klinik akibat Artritis reumatoid & osteoartritis
4. mengetahui bagaimana mencegah dan penatalaksanaan mandiri
4. Materi
Terlampir
5. Metode :
Ceramah dan Tanya jawab
6. Media
Leaflet
7. Evaluasi
Materi:
1. pengertian rematik (atritis reumatoid &
osteoartritis)
2. mengetahui penyebab artritis reumatoid &
osteoartritis)
3. Faktor resiko & manifestasi klinik
4. Mengetahui bagaimana mencegah dan
penatalaksanaan mandiri
B. Penyebab Rematik
1. Karena keturunan
2. Kegemukan
3. Stress
4. Merokok
5. Alkohol
6. Lingkungan
7. Konsumsi garam yang tinggi
H. Penatalaksanaan
Konsultasi kan penyakit rematik anda dengan dokter ahli reumatologi. Hal ini sangat
penting untuk menentukan penyebab rematik dan pengobatan mana yang tepat untuk anda.
Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan obat-obatan sesuai
dengan indikasi.
Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang mengalami nyeri atau
lainnya.
Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting untuk menjaga anda
tetap mobil (bergerak). Saat anda menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat
dan fleksibel
Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk menggunakan
tongkat pada sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu yang cocok untuk kaki anda.
Dengan menggunakan sepatu yang cocok untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan
jatuh.
Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup dapat mecegah
kelelahan dan nyeri.
Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan mengenai
hubungan makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda dianjurkan makan makanan yang
rendah lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.
Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk menghilangkan
nyeri dan meningkatkan mobilitas sementara pada sendi yang kaku. kompres panas dapat
menurunkan ketegangan otot dan melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin
dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa
nyeri
FAKTOR RESIKO 3. KEMERAHAN
REM TIMBULNYA
REMATIK :
1. UMUR
PADA SENDI.
ATIK
2. TRAUMA (JATUH,
TERBENTUR)
4. BENGKAK PADA
SENDI
5. KELEMAHAN
3. KETURUNAN. PADA OTOT.
4. KELAINAN 6. GANGGUAN
BAWAAN PADA GERAK.
TULANG.
1. MUDAH JATUH.
TANDA DAN
GEJALA.....
REMATIK. 1. NYERI SENDI.
......? 2. KEKAKUAN
SENDI
BUKAN MERUPAKAN
SUATU PENYAKIT, 2. PERUBAHAN
NAMUN MERUPAKAN BENTUK TULANG.
SUATU KUMPULAN
GEJALA-GEJALA CARA
ATAU KELUHAN PENANGANAN......
DARI RADANG SENDI.
1. MENURUNKAN
BERAT BADAN
BAGI YANG
KEGEMUKAN
2. HINDARI MAKAN
JEROAN.
3. GERAKAN
3. KOMPRES AIR DENGAN
HANGAT. HENTAKAN.
4. LATIHAN GERAK
SENDI PADA PAGI
HARI.
5. ISTIRAHAT
YANG CUKUP CARA MENGATUR
PADA SIANG LINGKUNGAN ............
HARI. .....
1. HINDARI LANTAI
YANG LICIN.
2. PENERANGAN
YANG CUKUP.
3. WC DIBUAT
DUDUK.
4. TANGGA DIBERI
PEGANGAN
6. HINDARI
GERAKAN
DENGAN
HENTAKAN YANG
KERAS.
YANG TIDAK BOLEH
DILAKUKAN................
.
1. KERJA BERAT.
2. OLAH RAGA
YANG BERAT.
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
1. Tahap Persiapan
a. Persiapan pre planning mengkonsultasikan pada pembimbing akademik. Persiapan
alat-alat laptop
b. Memastikan kembali alat dan bahan untuk penyuluhan (Rematik)
c. Pada pukul 10.00 WIb mahasiswa telah dilokasi untuk mepersiapkan acara
Penyuluhan (Rematik).
2. Tahap Pelaksanaan
a. Acara penyuluhan dilakukan di Rumah pasien dimulai pukul 10.00 WIB sampai
selesai.
b. Acara dihadiri oleh Pasien dan Keluarga.
c. Susunan acara
3. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Penyuluhan (Rematik) dilakukan di Rumah pasien dimulai pukul 10.00 WIB
sampai selesai.
2) Cuci tangan 6 langkah dihadiri pasien dan keluarga
3) Tempat dan alat-alat yang diperlukan tersedia sesuai dengan perencanaan
b. Evaluasi Proses
1) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah dilaksanakan
2) Pelaksana berperan aktif selama melakukan Penyuluhan (Rematik)
3) Selama kegiatan Masyarakat tidak ada yang meninggalkan tempat sebelum
Penyuluhan selesai
c. Evaluasi Hasil
1. Pasien mampu mengulang kembali tentang rematik
2. Pasien tahu cara Penanganan Rematik dirumah
Pada hari selasa tanggal 10 juni 2020 telah dilaksanakan penyuluhan kesehatan, yang