Oleh :
A. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
sama lain (Harmoko, 2012).
Menurut Departemen Kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari suatu
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Sutanto (2012) yang dikutip dari Bailon dan Maglaya (1997) keluarga
adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama
lainnya dalam perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya.
B. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri atas(Harnilawati, 2013):
1. Patrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan ini disusun melalui garis keturunan ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari
istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah dari
suami.
5. Keluarga kawinan, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian dari keluarga karena
adanya hubungan dengan suami istri.
C. Tugas Keluarga
Suharto (2007) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga
kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan
yang ada.
E. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain (Suprajitno, 2004)
1. Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
a) Sandang, Pangan dan papan
b) Hubungan seksual suami istri
c) Reproduksi atau pengembangan keturunan
2. Fungsi ekonomi: Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi
keluarganya (istri dan anaknya)
3. Fungsi pendidikan: keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator
sosial budaya bagi anak)
4. Fungsi sosialisasi: Keluarga merupakan penyamaan bagi masyarakat masa depan
dan lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi
kualitas generasi yang akan datang
5. Fungsi perlindungan: Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota
keluargadarigangguan, ancaman, atau kondisi yang menimbulkan
ketidaknyamanan (fisik, psikologis) para anggotanya,
6. Fungsi rekreasi: Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi
kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya
7. Fungsi agama (religius): keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama
kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar.
LAPORAN PENDAHULUAN GOUT ARTHRITIS
A. Gout Arthritis
1. Definisi
Arthritis gout adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peningkatan kronis
konsentrasi asam urat di dalam plasma (Stepan, 2012). Gout merupakan terjadinya
penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi kelainan metabolisme purin. Gout
merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek
genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) Brunner dan Suddarth, 2012).
Gout (pirai) adalah penyakit sendi yang disebabkan karena kelainan
metabolisme purin. Penyakit ini mengakibatkan peradangan sendi. Di mana terjadi
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang
meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan
asupan makanan kaya purin.
Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa Arthritis gout adalah
penyakit yang terjadi akibat adanya endapan kristal-kristal monosodium urate dalam
sendi yang akan berdampak terjadinya inflamasi dan nyeri pada sendi.
2. Etiologi
Penyakit gout terbagi menjadi 2 jenis, yaitu gout primer dan gout sekunder.
Gout primer adalah penyakit gout dimana mengalami peningkatan asam urat dan
penurunan ekskresi tubular asam urat. Pada penyakit gout primer, 99%
penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi
faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme
yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh. Sedangkan
gout sekunder terjadi karena konsumsi obat atau toksin, makanan dengan kadar
purin yang tinggi, penyakit darah (penyakit sumsum tulang,polisitemia), kadar
trigliserida yang tinggi yang dapat menurunkan ekskresi asam urat dan
mencetusnya serangan akut.
Gejala arthritis gout disebabkan oleh reaksi inflamasi terhadap pembentukan
Kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu dilihat dari penyebabnya, penyakit
ini termasuk golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan
gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia.. hiperurisemia pada penyakit ini
terjadi karena:
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan;
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah.
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukemia.
2. Kurangnya pengeluran asam urat melalui ginjal;
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat di tubuli distal
ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.
b. Gout sekunder renal, disebkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
glomerulonefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
3. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin (kerang-kerangan,
jerohan, udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri)
4. Penyakit kulit (psoriasis)
5. Kadar trigliserida yang tinggi
6. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat
kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi.
Factor predisposisi :
usia
genetik
Factor prespitasi :
obesitas
obat-obatan
alkohol
Stress emosional
3. Klasifikasi
3 klasifikasi berdasarkan manifestasi klinik:
1. Stadium artritis gout akut
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan
serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena
cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi
sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan
lanjutan. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam
beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari
sampai beberapa minggu.
Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi
purin, kelelahan fisik, stres, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik atau
penurunan dan peningkatan asam urat.
2. Stadium interkritikal
Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu.
Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu
tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun.
Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah
menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak
ada hubungannya dengan penyakit gout.
Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda akut, namun pada
aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses peradangan
tetap berlanjut, walaupun tanpa keluhan. Dengan manajemen yang tidak baik , maka
keadaan interkritik akan berlajut menjadi stadium dengan pembentukan tofi.
3. Stadium artritis gout menahun (kronik)
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini
terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini
akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut
sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang
merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan
kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada stadium ini kadang-kadang
disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan berat, yang menyebabkan terjadinya
kelainan bentuk sendi.
Pengendapan kristal urat di dalam sendi dan tendon terus berlanjut dan
menyebabkan kerusakan yang akan membatasi pergerakan sendi. Benjolan keras dari
kristal urat (tofi) diendapkan di bawah kulit di sekitar sendi. Tofi juga bisa terbentuk
di dalam ginjal dan organ lainnya, dibawah kulit telinga atau di sekitar sikut. Jika
tidak diobati, tofi pada tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal
yang menyerupai kapur.
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:
1. Gout primer
Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat berlebihan,
penurunan ekskresi asam urat melalui ginjal.
2. Gout sekunder
Gout sekunder disebabkan oleh penyakit maupun obat-obatan.
a. Obat-obatan
Salisilat dosis rendah, diuretik, pyrazinamide(obat TBC), levodopa (obat parkinson),
asam nikotinat,ethambutol.
b. Penyakit lain
Insufisiensi ginjal: gagal ginjal adalah salah satu penyebab yang lebih lazim
hiperusemia. Pada gagal ginjal kronikkdar asam urat pada umumnya tidak akan
meningkat sampai kretinie clearance kurang dari 20 mL/menit, kecuali bila ada
faktor-faktor lain yang berperan. Pada kelainan ginjal tertentu, seperti nefpropati
karena keracunan timbal menahun, hiperusemia umumnya telah dapat diamati
bahkan dengan insufisiensi ginjal yang minimal.
4. Manifestasi Klinik
Secara klinis ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Daerah
khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah dalam,
disebut podagra. Gejala lain dari artritis pirai akut adalah demam, menggigil,
perasaan tidak enak badan dan denyut jantung yang cepat,.sendi bengkak,
kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang
terjadi mendadak (akut).
Manifestasi klinik gout terdiri dari artritis gout akut, interkritikal gout, dan
gout menahun (kronik) dengan tofi. Ketiga stadium ini merupakan stadium yang
klasik dan didapat deposisi yang progresif kristal urat. Serangan gout biasanya
timbul mendadak pada malam hari pada satu tempat (biasanya sendi pangkal ibu jari
kaki). Pada saat serangan, daerah sekitar sendi tersebut menjadi panas, merah,
bengkak, dan keras. Dapat juga disertai demam. Nyerinya, yang dapat sangat hebat
biasanya mencapai puncaknya dalam 24 jam.
5. Komplikasi
a. Penyakit ginjal
b. Batu ginjal (endapan kristal)
c. Hipertensi
6. Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan serum asam urat
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam
darah ( >6 mg%). Kadar asam urat normal dalam serum pada pria 8 mg% dan pada
wanita 7mg%. pemeriksaan ini mengindikasikan hiperurisemia, akibat peningkatan
produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah diperlukan untuk mengetahui
apakah kadar asam urat dalam darah berlebih (hiperusemia) dan juga untuk
memantau hasil pengobatan.pemeriksaan kadar asam urat dalam darah biasanya juga
diminta pada pasien-pasien yang mendapatkan kemoterapi tertentu. Penurunan berat
badan yang cepat yang mungkin terjadi pada kemoterapi tersebut dapat
meningkatkan jumlah asam urat dalam darah. Nilai normal pemeriksaan kadar asam
urat dalam darah antara 3,0 sampai 7,0 mg/dL. Tapi nilai normal tiap rumah sakit
berbeda. Angka leukosit, menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai
20.000/mm3 selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih
dalam batas normal yaitu 5000-10.000/mm3.
2. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di
persendian.
3. Urine specimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan
asam urat. Jumlah normal seseorang mengekskresikan 250-750 mg/24 jam asam urat
di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin
meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi
pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.
Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan feses atau tissue
toilet selama waktu pengumpulan biasanya diet purin normal direkomendasikan
selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
4. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau maternal
aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum Kristal urat yang tajam, memberikan
diagnosis definitive gout.
5. USG
Pemeriksaan ini penting untuk menilai ginjal pasien-pasien dengan hiperusemia dan
penyakit ginjal. Pemeriksaan ini untuk mengetahui ada tidak batu asam urat.
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan
a) Diet, dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk. Hindari
makanan tinggi purin (hati, ikan sarden, daging kambing, dan sebagainya), termasuk
roti manis. Meningkatkan asupan cairan (banyak minum).
b) Hindari obat-obatan yang mengakibatkan hiperurisemia seperti tiazid, diuretic,
aspirin, dan asam nikotinat yang menghambat ekskresi asam urat dari ginjal.
c) Mengurangi konsumsi alcohol (bagi peminum alkohol).
d) Tirah baring
Merupakan suatu keharusan dan diteruskan selama 24 jam setelah serangan
menghilang. Arthritis gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.
b. Penatalaksanaan medik
Obat-obat yang diberikan pada serangan akut antara lain:
a) Kolkisin
Efek samping yang ditemui diantaranya sakit perut, diare, mual atau muntah-muntah.
Kolkisin bekerja pada peradangan terhadap kristal urat dengan menghambat
kemotaksis sel radang. Dosis oral 0,5-0,6 mg per jam sampai nyeri, mual, atau diare
hilang. Kemudian obat dihentikan biasanya pada dosis 4-6 mg, maksimal 8 mg.
b) OAINS
OAINS yang paling sering digunakan adalah indometasin. Dosis awal 25-50 mg
setiap 8 jam, diteruskan sampai gejala menghilang (5-10 hari). Kontraindikasinya
jika terdapat ulkus peptikum aktif, gangguan fungsi ginjal dan riwayat alergi
terhadap OAINS (obat anti inflamasi non steroid).
c) Kortikosteroid
Jika sendi yang terserang monoartikular, pemberian intraartikular sangat efektif,
contohnya triamsinolon 10-40 mg intraartikular. Untk gout poliartikuar, dapat
diberikan secara intravena (metilprednisolon 40 mg/hair) atau oral (prednisone 40-60
mg/hari).
d) Analgesik
Diberikan bila rasa nyeri sangat hebat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis
rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat
hiperurisemia.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA NY. H.A
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn. A.S
2. Alamat : Desa Boyong Pante jaga II, kec. Sinonsayang
3. Komposisi Keluarga :
NO Nama Jns Kel. Hub. Dg KK Umur Pendidikan
1 Tn. A.S L Suami 38 thn SMA
2 Ny. A.D P Istri 37 thn SMA
3 An. R.S L Anak 10 thn SD
4. Genogram:
: Laki-laki hidup
: Laki-laki meninggal
1 Keterangan Gambar :
1. Teras
2. Ruang Tamu
3 2 3. Kamar 1
4. Kamar 2
4 5 5. Ruang makan
6. Dapur
5
7 6 7. Kamar mandi/wc
D. Struktur Keluarga
21. Pola komunikasi keluarga
pola komunikasi keluarga dilakukan saling terbuka, bahasa yang digunakan sehari-hari
yaitu bahasa manado/daerah.
22. Struktur keluarga
Tn. A.S dan Ny. A.D saling mengisi dan Tn. A.S sebagai kepala keluarga diberi
otoritas untuk mengambil keputusan dalam mengendalikan perilaku di keluarganya,
sedang untuk mendidik anak dalam masa tumbuh kembang Tn. A.S dan Ny. A.D
menyadari merupakan tugas bersama .
23. Struktur peran
Dalam keluarga Bapak A.S berperan sebagai kepala keluarga yang berfungsi mencari
naskah sedangkan ibu A.D berperan sebagai ibu rumah tangga yang bertugas
mengurus rumah dan juga mengawasi anak-anak
24. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. A.S sangat memperhatikan tentang kesehatan anggota keluarga sehingga
diterapkan perilaku yang dapat menjaga kesehatan keluarga. Dalam segi nilai-nilai
moral diterapkan berdasarkan agama yang dianut oleh keluarga sering sholat dan
mengaji bersama.
E. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afektif
Anggota keluarga yang tinggal dalam rumah itu saling mendukung dan saling
menyayangi, mencintai dan memiliki. Permasalahan keluarga dibicarakan bersama-
sama antara Tn. A.S dan Ny. A.D baik masalah ekonomi, dalam mendidik anak saling
mengisi. Anak-anak diajarkan untuk dapat menjadi anak rajin sholat dan hormat
kepada orang yang lebih tua.
26. Fungsi sosialisasi
kerukunan keluarga bapak A.S terjalin dengan baik, interaksi dalam keluarga yaitu
saling terbuka antar anggota keluarga maupun dengan mayarakat.
27. Fungsi perawatan keluarga
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka anggota keluarga lainnya mencoba
untuk merawat walaupun kurang memahami cara merawatnya
Keluarga makan 3 x sehari, jenis makanan yang di makan keluarga semua sama
yaitu ikan, dan sayur diselingi dengan kue jika ada.
Kebiasaan tidur dimalam hari ± 7 jam, sedangkan pada siang hari ± 1 jam, dan
keluarga jarang berolahraga.
Setiap anggota keluarga mandi 2 x sehari (terkadang 3 x dalam sehari)
F. Stres dan Koping Keluarga
28. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
29. Stressor jangka pendek : Keluarga Tn. A.S tidak memiliki masalah yang berat.
30. Stressor jangka panjang : Ny. A.D mengatakan sering memikirkan kondisi
penyakitnya.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah : Keluarga selalu berusaha mencari
solusi masalah yang ada dan saling mendukung satu dengan lainya.
32. Strategi koping yang digunakan : Koping keluarga yaitu dengan berdoa, mencari jalan
keluar dan memecahkan masalah bersama-sama.
33. Strategi adaptasi disfungsional : Tidak terdapat adaptasi disfungsional, keluarga selalu
mencari solusi yang terbaik untuk masalah-masalah yang dihadapi.
H. Pemeriksaan Fisik
ASPEK/ NAMA-NAMA ANGGOTA KELUARGA
KRITERIA Tn. AS Ny. AD An. RS
Keadaan umum Baik Baik Baik
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM
1 DS: Ketidakefektifan
Ny. A.D mengatakan memiliki penyakit tururnan pemeliharaan kesehatan
Gout Arthritis dan Hipertensi dari ayahnya.
1. ketidakefektifan manajemen 1. Keluarga mampu mengenal Mengenal masalah kesehatan, Pendidikan Kesehatan (5510)
kesehatan (00078) masalah kesehatan pengetahuan dan perilaku sehat
1. Identifikasi faktor internal dan
eksternal yang dapat
meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat
2. Tentukan pengetahuan
kesehatan dan gaya hidup
perilaku saat ini pada keluarga
3. Rumuskan tujuan dalam
program pendidikan kesehatan
4. Hindari penggunaan teknik
dengan menakut-nakuti
sebagai strategi untuk
memotivasi orang agar
mengubah perilaku kesehatan
atau gaya hidup
5. Berikan ceramah dalam
menyampaikan informasi
6. Sasar kebutuhan-kebutuhan
yang teridentifikasi dalam
Healthy people 2010: promosi
kesehatan Nasional dan tujuan
pencegahan penyakit
7. pentingnya pola makan yang
sehat, tidur dan berolahraga
2. Keluarga mampu memutuskan Memutuskan tindakan kesehatan Dukungan Keluarga (7140)
tindakan yang tepat keluarga yang tepat 1. Tingkatkan hubunga saling
percaya dengan keluarga
2. Dengarkan kekhawatiran,
perasaan dan pernyataan dari
keluarga
3. Jawab semua pertanyaan dari
keluarga atau bantu untuk
mendapatkan jawaban
4. Bantu keluarga untuk
mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan alat yang
diperlukan untuk mendukung
keputusan mereka terhadap
perawatan pasien
5. Beritahu anggota keluarga
bagaimana cara menghubungi
perawat
6. Orientasikan keluarga terkait
tatanan pelayanan kesehatan,
seperti rumah sakit atau klinik
3. Keluarga mampu merawat Mampu untuk merawat anggota Dukungan Pengasuh (Caregiver
anggota keluarga yang sakit keluarga yang sakit dengan Support) (7040)
melihat status kesehatan keluarga 1. Mengkaji tingkat caregiver
2. Mengajarkan caregiver
mengenai cara meningkatkan
rasa aman pasien
3. Mengajarkan caregiver
mengenai pemberian terapi
bagi pasien sesuai dengan
kondisi pasien
4. Memberi dukungan untuk
upaya bertanggung jawab
sebagai seorang caregiver
5. Mendukung penerimaan rasa
saling bergantung dalam
keluarga
4. Keluarga mampu Keluarga dapat menjamin Mengidentifikasi Resiko (6610) :
memodifikasi lingkungan kesehatan keluarganya dengan 1. Kaji ulang riwayat kesehatan
masa lalu dan dokumentasikan
pengetahuan yang cukup dan
2. Identifikasi strategi koping
perilaku sehat yang digunakan
3. Implementasikan aktifitas-
aktifitas pengurangan risiko
Manajemen Lingkungan
Kenyamanan (6482) :
4. hindari gangguan yang tidak
perlu dan berikan waktu untuk
istirahat
5. Ciptakan lingkungan yang
tenang dan mendukung
6. Sediakan lingkungan yang
aman dan bersih
7. Fasilitasi tindakan-tindakan
kebersihan untuk menjaga
kenyamanan individu
5. Keluarga mampu Memanfaatkan fasilitas pelayanan Peningkatan Perkembangan:
Remaja (8272)
memanfaatkan fasilitas kesehatan dan memperhatikan
1. Bangun hubungan saling
pelayanan kesehatan kesehatan keluaarga percaya antara remaja dan
caregiver atau keluarganya
2. Tingkatkan upaya kebersihan
diri dan berhias
3. Dukung upaya untuk
menghindari alcohol, rokok
dan obat-obatan terlarang
4. Tingkatkan hubungan yang
efektif antara orang tua dan
anak remaja
5. Rujuk untuk mwndapatkan
konseling, bila diperlukan
P:
Evaluasi kembali TUK 1 dan 2 tentang
pengertian, tipe keluarga, penyebab, tanda dan
gejala serta akibat dari asam urat pada
kunjungan berikut
Melakukan TUK 3 untuk cara pencegahan
asam urat
17 Juni 2020 TUK 3 : S:
14.00 – 14.30 Ny. A.D mengatakan pencegahan asam urat
Mengajarkan cara mencegah dan mengatasi asam yaitu menjaga pola makan, hindari makanan
urat yang mengandung tinggi purin seperti kacang-
kacangan, jeroan, makanan laut seperti cumi,
udan
O:
Ny. A.D tampak memahami apa yang
disampaikan
Tekanan darah 120/80 mmHg
A:
TUK 1 Tercapai
TUK 2 Tercapai
TUK 3 tercapai
P:
Melakukan TUK 3 penyusunan menu diet
asam urat
Melakukan TUK 4
O:
Ny. A.D dapat :
Menyebutkan 2 dari 4 makanan yang boleh
dikonsumsi, 1 makanan yang harus dibatasi
Menyebutkan 5 makanan yang harus dihindari
Menyebutkan 3 lingkungan yang baik untuk
penderita asam urat
Tekanan darah 120/80 mmHg
A:
TUK 1 Tercapai
TUK 2 Tercapai
TUK 3 Tercapai
TUK 4 Tercapai
P:
Malakukan TUK 5
19 Juni 2020 TUK 5 : S:
09.00 – 09.30 Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan untuk Ny. A.D mengatakan pelayanan kesehatan
mengatasi asam urat yang terdekat yaitu puskesmas, Rumah Sakit
Umum Kota Tidore
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang Ny. A.D mengatakan manfaat pelayanan
dilakukan pada pertemuan sebelumnya kesehatan untuk memeriksa kesehatan dan
mengobati orang sakit
Tindakan yang di evaluasi adalah tindakan Ny. A.D mengatakan sudah mulai membuat
penyusunan menu diet asam urat menu makanan sesuai diet asam urat
Ny. A.D mengatakan bila merasakan tanda dan
gelaja asam urat yang semakin berat akan
memilih untuk memeriksannya ke rumah sakit
O:
Ny. A.D dapat menyebutkan 2 fasilitas
pelayanan kesehatan yang terdekat
Keluarga tampak mulai menerapkan
pengaturan makan sesuai diet asam urat dan
pemelihan jenis makanan
Tekanan darah 110/70 mmHg
A:
TUK 1 Tercapai
TUK 2 Tercapai
TUK 3 Tercapai
TUK 4 Tercapai
TUK 5 Tercapai sebagian
P:
Melakukan kunjungan rutin untuk mengecek kadar asam
urat total intervensi