Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASANGAN BARU DI DUSUN


BATU LAYAR DESA BATU LAYAR BARAT

OLEH

BAIQ ITA FITRIANA

011STYJ21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAATAN

MATARAM

2022
LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEPERAWATAN KELUARGA

A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi
satu dengan lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya, 1978) , dikutip dari Setiyadi,
2008).
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Sedangkan menurut Friedman
keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya
dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit
layanan perlu di perhitungkan.
2. Tipe Keluarga
Menurut Mubarak (2011) keluarga dibagi beberapa tipe yaitu:

a. Traditional nuclear adalah keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang
tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended family adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya
nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Reconstituted nuclear adalah pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan
anak anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan yang baru.
d. Middle Age/Aging Couple adalah suami sebagai pencari uang, istri
dirumah,/keduanya bekerja di rumah, anak anak sudah meninggalkan rumah
karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear adalah suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak, keduanya/salah satunya bekerja diluar rumah.
f. Single Parent adalah satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian
pasangannya dan anak anaknya dapat tinggal dirumah/di luar rumah.
g. Dual Varrrier adalah suami istri berkarir dan tanpa anak.
h. Commuter Married adalah suami istri orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu waktu tertentu.
i. Single Adult adalah wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk menikah.
j. Three Generation adalah tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional adalah anak anak atau orang dewasa tinggal dalam suatu panti panti.
l. Comunal adalah satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami
dengan anak anaknya dan bersama sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage adalah satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya
di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang
lain dan semua adalah orang tua dari anak anak.
n. Unmaried parent and Child adalah ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
o. Cohibing couple adalah dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Fredman dikuti dari (Mubarak dkk, 2011) digambarkan
sebagai berikut:
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hirearki kekuatan.
Pola interaksi keluarga yang berfungsi : (1) bersifat terbuka dan jujur, (2)
selalu menyelesaikan konflik keluarga, (3) berpikiran positif, dan (4) tidak
mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.
1) Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
a) Karakteristik pengirim :
 Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat.
 Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
 Selalu meminta dan menerima umpan balik.
b) Karakteristik penerima :
 Siap mendengarkan.
 Memberi umpan balik.
 Melakukan validasi.
b. Struktur peran
Struktur peran adalah serangkain perilaku yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan.
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan.Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak, dan sebagainya.
Tetapi kadang peran ini tidak dapat dijalankan oleh masing-masing individu
dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua mereka entah kemana
atau malah berdiam diri dirumah.
c. Struktur kekuatan
Struktur kekuatan adalah kemampuan dari individu untuk mengontrol,
mempengaruhi, atau mengubah perilaku orang lain.
d. Struktur niali dan norma
Nilai adalah sistem ide ide, sikap kenyakinan yang mengikat anggota
keluarga dalam budaya tertentu. Sedangkan norma adalah pola perilaku yang
diterima pada lingkungan sosial tertentu, lingkungan keluarga, dan lingkungan
masyarakat sekitar keluarga.
4. Fungsi Keluarga (Tugas Perkembangan Keluarga)
Fungsi keluarga menurut (Mubarak dkk, 2011) adalah sebagai berikut :
a. Fungsi biologis, yaitu fungsi meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
b. Fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga,
memberikan perhatian, memberikan kedewasaan kepribadian anggota keluarga,
serta meberikan identitas pada keluarga.
c. Fungsi sosialisasi, yaitu membina sosialisasi pada anak, membentuk norma norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan masing masing, dan
meneruskan nilai nilai budaya.
d. Fungsi ekonomi, yaitu mencari sumber sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan saat ini dan menabung untuk keluarga dimasa yang akan datang.
e. Fungsi pendidikan, yaitu menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
ketrampilan, memberikan perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta mendidik anak sesuai
dengan tingkat perkembangannya

Fungsi keluarga menurut Friedman (1998) : antara lain sebagai berikut:


a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubugngan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Keluarga yang
berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri positif.
Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang menentukan kebahagiaan
keluarga. Keretakan keluarga, kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul
karena fungsi afektif didalam keluarga tidak dapat terpenuhi.
Menurut ( Murwani, 2007 ) komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga
dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :
1) Saling mengasuh; cinta kasih, kehangatan, saling menerima, saling
mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih sayang dan dukungan
dari anggota yang lain. Maka, kemampuannya untuk memberikan kasih
sayang akan meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat
dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga merupakan modal
dasar dalam memberi hubungan dengan orang lain diluar
keluarga/masyarakat.
2) Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai dan mengakui
keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu mempertahankan
iklim yang positif, maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga dikembangkan melalui
proses identifikasi dan penyesuaian pada berbagai aspek kehidupan anggota
keluarga. Orang tua harus mengembangkan proses identifikasi yang positif
sehingga anak- anak dapat meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang
tuanya.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu,
yang menghasilkan interaksi sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia
lahir.Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar
bersosialisasi.Keberhasilan perembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi.Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya, dan
perilaku melalui hubungan dan interaksi keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah
untuk meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggoat keluarga seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian,
dan tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan
tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang
berujung pada perceraian.
e. Fungsi Perawatan atau Pemeliharan Kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit.Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.Kesanggupan
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan.Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

5. Tahap Dan Tugas Perkembangan Keluarga


Berikut adalah tahap tahap perkembangan keluarga menurut (Mubarak dkk, 2011)
disertai dengan tugas pada setiap perkembangannya.
a. Tahap I pasangan baru atau keluarga baru (berginning familiy)
Keluarga baru dimulai pada saat masing masing individu, yaitu sumai dan istri
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
keluarga masing masing, secara psikologis keluarga tersebut memiliki
keluarga baru. Tugas perkembangan pada keluarga ini antara lain :
1) Membina hubungan intim dan kepuasan bersama
2) Menetapkan tujuan bersama.
3) Membina hubungan dengan keluarga lain
4) Merencanakan anak
5) Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk
kehamilan.
b. Tahap II keluarga dengan kehamilan anak pertama (child bearing family)
Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga,
sehingga pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi
kebutuhan bayi. Tugas perkembangan pada tahp ini antara lain :
1) Persiapan menjadi orang tua.
2) Membagi peran dan tanggung jawab.
3) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan.
4) Mempersiapkan biaya bayi.
5) Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
6) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.
7) Mengadakan kegiatan keagamaan.
c. Tahap III keluarga dengan anak prasekolah (families with preschool)
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun berakhir saat usia 5
tahun. Tugas perkembangan pada keluarga ini antara lain :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
2) Membantu anak untuk bersosialisai.
3) Bearadaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang
lain juga harus terpenuhi.
4) Mempertahankan keluarga yang sehat.
5) Pembagian waktu untuk pasangan dan anak.
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
7) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
d. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah (families with school children)
Tahap ini dimulai pada saat anak yang tertuamemasuki sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini adalah :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan, dan
semangat belajar.
2) Tetap memepertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan.
3) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
4) Menyediakan aktivitas untuk anak.
5) Menyesuaikan pada aktivitas komunitas dengan mengikutsertakan anak.
e. Tahap V keluarga dengan anak remaja (families with teenagers)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak meninggalkan rumah
orang tuanya. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat
remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antar anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
4) Perubahan sitem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.
f. Tahap VI keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan (launching center
families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya
tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Meperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
2) Mempertahankan keintiman pasangan.
3) Membantu orang tua yang sedang memasuki masa tua.
4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
6) Berperan suami istri, kakek, dan nenek.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak
anak.
g. Tahap VII keluarga usia pertengahan (middle age families)
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
Tugas pekembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
1) Mempertahankan kesehatan.
2) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam arti mengolah minat
sosial dan waktu santai.
3) Memulihkan hubungan antrara generasi muda dan generasi tua
4) Keakraban dengan pasangan.
5) Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
6) Persiapan masa tua atau pensiun dan meningkatkan keakraban pasangan.
h. Tahap VIII keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai pada saat salah satu pasangan
pensiun, berlanjut sampai salah satu pasangan meninggal, sampai keduanya
meninggal. Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
2) Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik,
dan pendapatan.
3) Mempertahnkan keakraban suami istri dan saling merawat.
4) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
5) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian.
6. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stresor Jangka Pendek dan Panjang
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap stresor
c. Strategi koping yang digunakan
d. Strategi adaptasi disfungsional (penghitaman, penggunaan ancaman dll)
FORMAT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN / Tanggal
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga KK : Tn A
b. Alamat dan Telpon : batulayar
c. Pekerjaan KK : Buruh
d. Pendidikan KK : SMP
e. Komposisi Keluarga :

Genogram

No Status Imunisasi Ket.


Hub Kel KK

Pendidikan

Polio DPT Hepatitis

Campak
Kelamin

B 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Umur
Nama

Jenis

C
G
1 Ny F P istri 18 Smp

f. Tipe Keluarga : Keluarga inti


g. Suku Bangsa : sasak
h. Agama : islam
i. Status sosial ekonomi keluarga : Dalam keluarganya yang menjadi
tulang punggung adalah Tn. A sebagai kepala rumah tangga. Penghasilan
keluarga 60 sampai 70 dan saat ini belum tahu pengelolaannya bagaimana
karena masih baru dan belum ada kesepakatan-kesepakatan dalam
pengelolaan keuangan nantinya. Sementara ini penghasilan banyak
dipergunakan untuk keperluan makan dan lain-lain.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga tidak pernah rekreasi secara
khusus atau rutin, hanya kadang-kadang saja jika ada acara.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Keluarga Tn. A dan Ny. F baru menikah 1 bulan yang lalu dan belum
mempunyai anak, jadi keluarga Tn. A dan Ny. F berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A sebagai keluarga baru belum memiliki anak
dan rencana untuk memiliki anak menurut Ny. F nanti setelah 1 tahun
menikah, berapa jumlah anak yang diinginkan belum pernah dibicarakan
dengan suaminya. Menurut Tn A saat ini dia dengan istrinya berusaha untuk
membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan masyarakat sekitar.
Menurut Tn A pula bahwa dirinya dan istrinya mau bekerja mencari uang dulu
baru merencanakan punya anak. Saat ini keluarga Ny. F dan Tn. A masih
menumpang di rumah orang tuanya Tn. A dan belum ada rencana untuk
memiliki rumah sendiri.

c. Riwayat Kesehatan keluarga inti


Keluarga Tn. A dan Ny. F terbentuk karena hubungan pacaran di antara
keduanya. Tn. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit dan hanya batuk
pilek biasa saja
Menurut Ny. F jika dirinya sakit biasanya berobat di puskesmas atau ke bidan
terdekat.
d. Riwayat Kesehatan keluarga sebelumnya
Menurut pengakuan keluarga, tidak pernah mengalami sakit berat yang
memerlukan perawatan di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. A tidak ada yang memilki penyakit
kronis maupun penyakit keturunan.

3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn A memilikiluas 62 m2 dan masih numpah di orangtuanya.
Rumah Tn A memiliki kamar/ruangan sebanyak 5 kamar ventilasi/penerangan
cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu 2 kamar tidur 1 dapur dan
1 kamar mandi. Rumah Tn A menggunakan sumber ais PDAM. Lingkungan
rumah cukup bersih.
b. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Di wilayah sekitar rumah keluarga Tn. A dan Ny. F jarak antara satu rumah
dengan rumah lainnya cukup dekat. Menurut Ny. F di wilayah RT 03 ini juga
memiliki kegiatan seperti pengajian dan kegiatan lainnya. menurut Ny. F
dirinya termasuk orang baru di lingkungan RT-nya sehingga kadang Cuma ke
tetangga saja.
c. Mobilitas geografis keluarga ( lama keluarga tinggal di dusun atau pindahan
Menurut Ny. F selama ini keluarganya sejak menikah (1 bulan menikah)
sering ke tempat ibunya saja.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menurut Ny. F dalam keluarganya ataupun keluarga suaminya tidak terdapat
perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan biasanya berkumpul
hanya di waktu-waktu tertentu seperti lebaran atau seperti acara
pernikahannya kemarin semua keluarga berkumpul.
Interaksi keluarga besarnya dengan masyarakat sekitar cukup baik sehingga
saat pernikahannya banyak tetanga yang membantu dan di wilayahnya sudah
menjadi kebiasaan untuk saling membantu. Keluarga Ny. F dan Tn. A sendiri
belum banyak bersosialisasi dengan masyarakat hanya tetangga-tetangga yang
dekat rumah saja.
e. Sistem pendukung keluarga
Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit, hubungan
satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa
saling tolong menolong.

4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
Dalam keluarga Ny. F, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari
nafkah untuk keluarga dan dibantu oleh Ny. F juga tetap melakukan perannya
sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya di rumah..
b. Nilai dan norma agama
Sebagai bagian dari masyarakat sasak dan beragama islam keluarga memiliki
nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,
suami terhadap isteri. Selama ini dirinya dan suaminya makan bersama kalau
malam hari, karena siang hari suaminya kerja sampai sore.
c. Pola komunikasi keluarga
Menurut Ny. F dalam keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa
sasak, menurut Ny. F dirinya juga cepat akrab dengan keluarga suaminya.
d. Struktur kekuasaan keluarga ( siapa pengambil keputusan)
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. A dan Ny. F selalu memutuskan
secara bersama-sama atau musyawarah. Perbedaan-perbedaan pendapat yang
ada selalu bisa di atasi jika mereka bermusyawarah.

5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. F karena mereka merupakan pasangan baru sampai sejauh ini
belum pernah menemukan masalah dan selama mereka pacaran pun jarang
sekali mengalami keributan-keributan. Tn. A dan Ny. F selalu memberikan
dukungan satu sama lain. Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai
sejauh ini baik dan hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Mereka
selalu menumbuhkan sikap saling menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai sejauh ini baik dan
hubungna dengan keluarga besarnya pun baik. Hubungan keluarga dengan
orang lain pun baik, terutama tetangga-tetangga terdekat.
c. Fungsi pemenuhan (perawatan/ pemeliharaan) Kesehatan
1) Mengenal masalah Kesehatan
Menurut Ny. F sebenarnya dalam keluarganya belum mengetahui tentang
bagaimana mempersiapkan kehamilan dan bagaimana membina keintiman
dengan suami.
2) Mengambil keputusan mengenai Tindakan Kesehatan
Dalam pengambilan keputusan mengenaitindakan kesehatan adalah Tn A
sendiri
3) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Tn A mengatakan hanya mengetahui sedikit tentang perawatan penyakit .
ini seperti yang asama-asam, yang pedas-pedas dan jangan lupa sarapan
dan menjahui faktor penyebab penyakit kembali.
4) Kemampuan keluarga memlihara/ memodifikasi lingkungan rumah yang
kuat
Tn A menyadari pentingnya kebersihan lingkungan, oleh sebab itu
keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan
lingkungan rumah seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi
agar tidak menjadi penyebab penyakit.
5) Kemampuan menggunakan fasilitas Kesehatan
Tn A selama ini dapat pelayanan kesehatan yang baik oleh puskesmas,
keluarga juga percaya informsi yang diberikan oleh petugas puskesmas

d. Fungsi reproduksi
Saat ini Ny. F tidak menggunakan alat kontrasepsi, mereka sering
menggunakan cara interuptus, perencanaan kapan akan memiliki anak dan
berapa jumlah anak yang diinginkan belum ada. Aktifitas seksual cukup aktif
dan menurut Ny. F kadang-kadang mereka merasa takut terjadi kehamilan
karena merasa belum siap, menunggu sampai usia pernikahan 1 tahun, tapi
kalau memang terjadi kehamilan kami siap menerima saja. Menurut Ny. F
selama ini dia belum pernah membaca atau mencoba mempelajari tentang
hubungan seksual dan bagaimana seharusnya sebagai seorang wanita dirinya
belum tahu, bagaimana menyiapkan kehamilan juga dirinya belum tahu dan
menurut Ny. F dirinya juga belum tahu apa yang dimaksud dengan kesehatan
reproduksi.
e. Fungsi ekonomi
Ny. F mengatakan penghasilannya suaminya belum cukup untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga Tn. A dan Ny. F tersebut.

6. Stress dan koping keluarga


a. Stressor jangka pendek dan Panjang
Menurut Tn A dirinya tidak tahu dari pihak istrinya apakah sedang
mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi stressor
adalah adaptasi dengan rumah tangganya yang masih baru dan dirinya nanti
berencana tinggal di rumah ibunya karena belum punya rumah sendiri.
b. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Baik, menurut Ny. F dirinya yakin perlakuan dari keluarga suaminya
tergantung dari dirinya dan sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi
ibu rumah tangga yang baik dengan belajar memasak, mengurus suami dan
rumah.
c. Strategi koping yang digunakan
Untuk menghadapi stressor Ny. F lebih banyak belajar pada orang tuanya
tentang cara mengurus rumah tangga.
d. Strategi adaptasi disfungsional ( pengambinghitaman, penggunaan ancaman,
dll)
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan perlakuan kejam kepana
istrinya maupun keluarganya atau memberikan ancaman dalam menyelesaikan
masalah

7. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga (Menggunakan


Table)

Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga


8. NO
Fisik Tn. A Ny. F
1. Keadaan
Umum 59 kg 42 kg
BB 160 cm 155 cm
TB
2. Kepala :
Rambut Ikal, hitam, dan bersih Lurus, hitam, halus dan
bersih
Mata Konjungtiva an anemis, Konjungtiva an
sclera an ikterik, anemis, sclera an
penglihatan baik ikterik, penglihatan
baik
Hidung sinusitis (-), sinusitis (-),
polip (-), penciuman polip (-), penciuman
baik baik
Mulut mulut bersih, mukosa mulut bersih, mukosa
lembab, lidah bersih, lembab, lidah bersih,
gigi cukup. gigi cukup.
Telinga Pendengaran baik, Pendengaran baik,
serumen (-) serumen (-)

3. Leher
JVP Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Kelenjar Tiroid vena jugularis vena jugularis
Tidak ada Tidak ada
pembengkakan pembengkakan
4. Dada
Mamae Tidak ada Tidak ada
 Inspeksi pembengkakan,simetris pembengkakan,simetri
antara kiri dan kanan s antara kiri dan kanan
Tidak ada Tidak ada
 Palpasi pembengkakan pembengkakan

Paru Saat bernafas tidak Saat bernafas tidak


 Inspeksi menggunakan otot menggunakan otot
bantuan pernafasan. bantuan pernafasan.
 Palpasi Tidak ada bengkak, lesi Tidak ada bengkak,
(-) lesi (-)
 Tidak ada penimbunan Tidak ada penimbunan
cairan cairan
 Auskultasi Bunyi nafas vesikuler, Bunyi nafas vesikuler,
RR normal : 21x/menit RR normal: 20x/menit
Jantung
 Palpasi Letak normal ics 2 dan Letak normal ics 2 dan
3 – 5dan 6 3 – 5dan 6
 Perkusi Ictus cordis normal Ictus cordis normal
yaitu ics 5 dan 6 yaitu ics 5 dan 6
 Auskultasi Irama teratur, suara Irama teratur, sura
tambahan tidak ada tambahan tidak ada
TD : 120/70 mmHg TD : 110/70 mmHg
5. Abdomen
 Inspeksi Simetris, warna Simetris, warna
normal, asites (-) normal, asites (-)
 Palpasi Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
tidak ada benjolan tidak ada benjolan
 Auskultasi Bising usus (+) Bising usus (+)
 Perkusi Organ pada abdomen Organ pada abdomen
normal normal
6. Genetalia - -
7. Eksremitas atas
dan bawah Berfungsi dengan baik Berfungsi dengan baik
 Inspeksi Reflek patella (+) Reflek patella (+)
 Perkusi

9. Harapan Keluarga
Dengan adanya petugas kesehatan yang dating ke rumahnya menurutnya
mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan kepada
masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan seperti saat ini diharapkan dapat
membantu dirinya mempersiapkan bagaimana sebenarnya kesehatan dalam rumah
tangga yang baru dibangunnya.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisis dan Sintesis Data

No Data Masalah Penyebab


1. Subjektif : Kurang Ketidakmampuan
pengetahuan keluarga mengenal
- Ny F mengatakan belum
tentang tugas masalah tugas
merencanakan kapan akan punya perkembangan perkembangan
anak dan berapa jumlah anak yang keluarga baru keluarga baru
menikah menikah
diinginkan
- - Ny. F mengatakan belum tahu
tentang apa itu kesehatan
reproduksi
- Ny. F mengatakan belum tahu apa
yang harus dipersiapkan untuk
hamil
- Ny. F mengatakan rencana punya
anak nanti setelah usia pernikahan 1
tahun

Objektif :
Usia pernikahan 1 bulan
- Usia Ny. F 18 tahun dan Tn. A
18 tahun

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan (PES)


1. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah

3. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan

No Kriteria Skor Pembenaran


Dx
1. a. Sifat masalah : 1 x1 = 2 a. Sifat masalah
ini termasuk
Situasi Krisis.
situasi krisis
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2x2 = 2 karena
berhubungan
Dengan Mudah
dengan suatu
3x1 = 3
c. Potensial masalah untuk dicegah : kehidupan
pernikahan
Tinggi dimana Tn. A
2x1 = 2
dan Ny. F
d. Menonjolnya masalah : berubah peran
menjadi suami
Masalah berat harus segera ditangani dan istri
b. Latar belakang
pendidikan Tn.
A adalah SMP
dan Ny. F
adalah SMP
sehingga
memudahkan
untuk
menerima
informasi dan
penjelasan
yang diberikan
oleh petugas
dan lebih
mudah untuk
dilakukan
intervensi oleh
mahasiswa
c. Potensi
masalah untuk
dicegah tinggi
karena
seharusnya Ny.
F atau Tn. A
bisa
menanyakan
pada orang tua
atau keluarga
mereka yang
telah
berpengalaman
menikah
d. Masalah ini
harus segera
ditangani
karena bisa
menganggu
ketentraman
rumah tangga
Tn. A dan Ny.
F karena
mereka sudah 1
bulan menikah
dan belum
mengetahui
tugas-tugas apa
saja bagi
pasangan yang
baru menikah

4. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1 Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan
keluarga baru menikah pada keluarga Tn. A
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga
baru menikah
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan :

Tujuan umum/ Kriteria Evaluasi Kriteria Evaluasi Rencana


khusus Kriteria/ Standar Kriteria/ Standar Intervensi
Keluarga memahami TUK I 1. Kontrak dengan
tentang tugas Setelah dilakukan intervensi Keluarga dapat menyebutkan keluarga
perkembangan selama 2x 45 menit keluarga tugas perkembangan keluarga 2. Kaji tingkat
keluarga baru menikah dapat : baru menikah dengan bahasanya pengetahuan keluarga
1. Mengenal masalah tugas sendiri. tentang tugas
perkembangan keluarga baru Tugas perkembangan keluarga perkembangan
menikah dengan kriteria : baru menikah adalah : keluarga baru
1.1 1. Menyebutkan tugas a. 1. Membina hubungan intim menikah.
perkembangan keluarga baru yang memuaskan dengan 3. Jelaskan tentang
menikah pasangan tugas perkembangan
b. Membina hubungan dengan keluarga baru menikah
1.2 2. Menjelaskan cara menjaga keluarga lain, teman, 4. Kaji tingkat
kesehatan reproduksi wanita sekelompok sosial pengetahuan keluarga
c. Mendiskusikan rencana tentang cara menjaga
memiliki anak kesehatan reproduksi
1.3 Menjelaskan macam alat wanita
kontrsepsi yang dapat digunakan 2. Keluarga dapat menyebutkan 5. Jelaskan tentang
untuk menunda kehamilan jika cara menjaga kesehatan kesehatan reproduksi
diinginka reproduksi wanita dengan 7. Kontrak dengan
bahasanya sendiri atau dengan keluarga
1.4 Menjelaskan alasan aktivitas sex bantuan leaflet. 8. Kaji pengetahuan
bisa membuat hidup lebih sehat Cara menjaga kesehatan keluarga tentang
dan bahagia dalam membina reproduksi wanita adalah : macam-macam alat
hubungan intim dengan pasanga a. Menjaga kebersihan. Usahakan kontrasepsi
agar vagina kering dan tidak 9. Jelaskan tentang alat
TUK II lembab, karena keadaan basah kontrasepsi yang
Setelah dilakukan intervensi mudah terjangkit infeksi dari sesuai untuk menunda
selama 1x 45 menit keluarga luar. kehamilan pada
dapat : b.Cara menyeka yang benar pasangan muda
2. Membuat keputusan dalam adalah dari arah depan 10. Kaji pengetahuan
perencanaan keluarga : kapan dan kebelakang agar bibit penyakit klien tentang sex
jumlah anak yang diinginkan yang kemungkinan besar yang sehat
bersarang di anus tidak terbawa 11. Jelaskan tentang sex
TUK III ke vagina yang dapat yang sehat dan
Setelah dilakukan intervensi menimbulkan infeksi, membina hubungan
selama 1x 45 menit diharapkan peradangan dan rangsangan intim dengan
keluarga mampu: gatal. pasangan
3. Merawat atau menjaga serta c. Memakai pakaian dalam dari 12. Bantu keluarga
melaksanakan tugas perkembangan bahan katun agar keringat lebih membuat keputusan
keluarga dengan pasangan baru mudah terserap. kapan dan jumlah
menikah d. Mencukur bulu yang anak yang diinginkan
tumbuh pada vagina secara 13. Kaji pengetahuan
TUK IV teratur, karena bulu di sekitar keluarga tentang
Setelah dilakukan intervensi vagina dapat ditumbuhi jamur merawat dan
selama 1x 45 menit diharapkan atau kutu yang menimbulkan melaksanakan tugas
keluarga mampu : rasa tidak nyaman dan gatal. perkembangan
4. Memodifikasi lingkungan yang e. Larangan menggunakan alat keluarga dengan
baik untuk keluarga pembersih kimiawi tertentu pasangan baru
karena dapat merusak keasaman menikah
TUK V vagina yang berfungsi 14. Diskusikan cara
Setelah dilakukan intervensi menumbuhkan bakteri atau merawat dan
selama 1x 45 menit diharapkan kuman yang masuk. melaksanakan tugas
keluarga mampu : f. Pada saat haid, mandi dan perkembangan
5. Memanfaatkan dan menyebutkan buang air kecil harus mengganti keluarga dengan
fasilitas kesehatan yang ada pembalut secara teratur 2 – 3 pasangan baru
kali. Mengganti pakaian dalam menikah
sehari dua kali saat mandi. 15. Kaji tingkat
g.Jika vagina terdapat luka, bilas pengetahuan keluarga
dengan air aquades karena lebih tentang cara
steril dan tidak mencemari luka memodifikasi
radang. lingkungan yang baik
h.Menghindari penggunaan untuk keluarga
pakaian dalam yang ketat. 16. Jelaskan cara
i. Secara teratur membasuh memodifikasi
bagian diantara vulva (bibir lingkungan yang baik
vagina) dengan hati-hati untuk keluarga
menggunakan air bersih dan 17. Kaji pengetahuan
sabun lembut (mild) setiap keluarga tentang
selesai buang air kecil, buang air fasilitas-fasilitas
besar dan ketika mandi. kesehatan yang ada

Keluarga dapat menyebutkan


mcam-macam alat kontrasepsi
untuk menunda kehamilan sesuai
dengan yang keluarga ketahui.
Macam-macam alat kontrasepsi
yang digunakan untuk menunda
kehamilan dibagi dalam 3
metode kontrasepsi,yaitu :
1. Metode sederhana
a. Tanpa alat/obat
- senggama terputus yaitu
senggama seperti biasa, pada
puncak senggama kemaluan pria
dikeluarkan dari vagina sehingga
sperma keluar dari vagina
- Pantang berkala yaitu tidak
melakukan senggama pada masa
subur seorang wanita yaitu
sekitar waktu terjadi ovulasi
b. Dengan alat/obat
- Kondom
- Diafragma/kap yang terbuat
dari karet berbentuk mangko
untuk menutup serviks
- Kream, jelly, dan tablet atau
cairan berbusa disebut
spermiside yaitu bahan kimia
yang menghentikan gerak
sperma di dalam vagina
- Intravag/tissu KB
merupakan alat kontrasepsi
berbentuk kertas tipis
mengandung spermatiside
2. Metode Efektif
a. Pil KB yaitu suatu cara
kontrasepsi wanita berbentuk
pil/tablet di dalam strip yang
berisi hormon estrogen dan
progesteron
b. Suntikan KB berisi hormon
progesteron
c. Alat kontrasepsi bawah kuli
(AKBK)/inplant yaitu
kontrasepsi yang disusupkan di
bawah kulit
d. Alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR)
3. Metode Mantap
a. Vasektomi berguna untuk
menghalangi transport sperma di
pipa-pipa sel mani pria
b. Tubektomi yaitu kontrasepsi
permanen, dilakukan dengan
cara pemotongan kedua saluran
tuba
Keluarga bisa menyebutkan
alasan aktivitas sex bisa
membuat hidup lebih sehat dan
bahagia dalam membina
hubungan intim dengan
pasangan.
alasan aktivitas sex bisa membuat
hidup lebih sehat dan bahagia,
yaitu:
a. Seks menyembuhkan sakit
kepala
b. Melancarkan peredaran
darah
c. Menjaga kebugaran
d. Obat awet muda
e. Peningkatan Estrogen dan
Testosterone
Keluarga mampu membuat
keputusan dalam perencanaan
keluarga.
Keluarga mampu merawat atau
menjaga serta melaksanakan
tugas perkembangan keluarga
dengan pasangan baru menikah
sesuai dengan yang keluarga
ketahui

Keluarga mampu menjelaskan


cara memodifikasi lingkungan
yang baik untuk keluarga dengan
bahasanya sendiri.

Keluarga mampu menyebutkan


fasilitas-fasilitas kesehatan yang
ada.

D. IMPLEMENTASI

No Tanggal & Diagnosa Keperawatan Implementasi


Waktu
1. Kurang pengetahuan tentang tugas 1. Kontrak dengan keluarga Kaji tingkat pengetahuan keluarga
perkembangan keluarga baru menikah tentang tugas perkembangan keluarga baru menikah
pada keluarga Tn. A berhubungan dengan
2. Menjelaskan tentang tugas perkembangan keluarga baru
ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga menikah
baru menikah
3. Memerikan kesempatan keluarga untuk menanyakan
penjelasan yang telah didiskusikan
4. Menjelaskan tentang kesehatan reproduksi
5. Menjelaskan tentang alat kontrasepsi yang sesuai untuk
menunda kehamilan pada pasangan muda
E. EVALUASI

No. Tanggal & Dx Keperawatan Implementasi


Waktu
1. Kurang pengetahuan tentang tugas S : pasien mengerti tentang tahap perkembangan pasangan baru
perkembangan keluarga baru menikah pada
keluarga Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah O :
tugas perkembangan keluarga baru menikah -pasien koopertayif
- Pasien mampu menyebutkan ulang tugas perkembangan tahap satu

A: masalah teratasi sebagian


P : intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai