Dosen Pembimbing :
Widyoningsih, M.Kep.,Sp.Kep.Kom
Disusun oleh:
1. May ayu safitri 108119001
2. Eshiami 108119016
3. Anggun Nurmalia A 108119013
4. Herlina 108119024
5. Nurmalia Safitri 108119038
B. Tujuan Keluarga
Bergabungnya lebih dari dua orang yang membentuk keluarga, mempunyai
suatu tujuan. Menurut Friedman (2010) tujuan utama dari keluarga adalah sebagai
perantara yaitu yang menanggung semua harapan dan kewajiban-kewajiban
masyarakat serta membentuk dan mengubah sampai kwalitas tertentu hingga dapat
memenuhi kebutuhan dan kepentingan setiap individu dalam keluarga.
C. Tipe-Tipe Keluarga
Menurut Mubarak (2011) membagi tipe keluarga menjadi :
a) Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang hanya terdiriayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek, nenek,
paman, bibi)
b) Secara modern Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme maka pengelompokkan tipe keluarga selain di atas adalah :
1.) Tradisional Nuclear Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2.) Reconstituted Nuclear Pembentukan baru dari keluarga inti melalui
perkawinan kembali suami/istri, tinggal dalam pembentukan satu rumah
dengan anakanaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil
dari perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja di luar rumah.
3.) Niddle Age/Aging Couple Suami sebagai pencari uang, istri di
rumah/kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah/perkawinan/meniti karier.
4.) Dyadic Nuclear Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
anak yang keduanya atau salah satu bekerja di luar rumah.
5.) Single Parent Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian
pasangannya dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
6.) Dual Carrier Yaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
7.) Commuter Married Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal
terpisah pada jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
8.) Single Adult Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
adanya keinginan untuk kawin.
9.) Three Generation Yaitu tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10.) Institusional Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu
pantipanti.
11.) Comunal Yaitu satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang
monogami dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan
fasilitas.
12.) Group Marriage Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13.) Unmaried Parent and Child Yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak
dikehendaki, anaknya diadopsi.
14.) Cohibing Couple Yaitu dua orang atau satu pasangan yang tinggal bersama
tanpa kawin.
15.) Gay and Lesbian Family Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang
berjenis kelamin sama.
D. Fungsi Keluarga
Fungsi Keluarga Ada lima menurut (Friedman, 2010), yaitu :
a) Fungsi afektif Fungsi afektif merupakan dasar utama baik untuk pembentukan
maupun untuk berkelanjutan unit keluarga itu sendiri, sehingga fungsi afektif
merupakan salah satu fungsi keluarga yang paling penting. Peran utama orang
dewasa dalam keluarga adalah fungsi afektif, fungsi ini berhubungan dengan
persepsi keluarga dan kepedulian terhadap kebutuhan sosio emosional semua
anggota keluarganya.
b) Fungsi sosialisasi dan status sosial Sosialisasi merujuk pada banyaknya
pengalaman belajar yang diberikan dalam keluarga yang ditunjuk untuk
mendidik anak-anak tentang cara menjalankan fungsi dan memikul peran sosial
orang dewasa seperti peran yang dipikul suami-ayah dan istri-ibu. Status sosial
atau pemberian status adalah aspek lain dari fungsi sosialisasi. Pemberian
status kepada anak berarti mewariskan tradisi, nilai dan hak keluarga,
walaupun tradisi saat ini tidak menunjukan pola sebagian besar orang dewasa
Amerika.
c) Fungsi reproduksi Untuk menjamin kontiniutas antar generasi kleuarga dan
masyarakat yaitu menyediakan anggota baru untuk masyarakat.
d) Fungsi perawatan kesehatan Fungsi fisik keluarga dipenuhi oleh orang tua yang
menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, perawatan terhadap kesehatan
dan perlindungan terhadap bahaya. Pelayanan dan praktik kesehatan adalah
fungsi keluarga yang paling relafan bagi perawat keluarga.
e) Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi melibatkan penyediaan keluarga akan sumber
daya yang cukup finansial, ruang dan materi serta alokasinya yang sesuai
melalui proses pengambilan keputusan.
2) Peran Informal
Peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak
kekuasaan permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan emosional individu dan untuk menjaga
keseimbangan dalam keluarga (Stir, 1976 dalam Friedman, 2010).
b. Struktur Nilai
Nilai adalah sebuah keyakinan abadi yang mempunyai bentuk
perilaku spesifik (Rokeach, 1973 dalam Friedman, 2010). Sedangkan nilai
– nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, sikap, dan
kepercayaan tentang nilai suatu keseluruhan atau konsep yang secara sadar
mupun tidak sadar mengikat bersama – sama seluruh anggota keluarga
dalam suatu budaya lazim.
c. Struktur Kekuatan Keluarga
Kekuasaan merupakan kemampuan potensial maupun aktual dari
seorang individu untuk mengontrol, mempengaruhi, mengubah tingkah
laku seseorang (Friedman, 2010). Kekuasan keluarga sebagai sebuah
karakteristik dari sistem keluarga adalah kemampuan untuk potensial
maupun aktual dari seorang anggota individu untuk mengubah tingkah
laku anggota keluarga. (Olson & Cromwell, 1975 dalam Friedman, 2010).
d. Pola dan Proses Komunikasi
a) Pola interaksi keluarga yang berfungsi bersifat terbuka dan jujur,
selalu menyelesaikan konflik, berfikiran positif, tidak mengulang –
ulang isu dan pendapat sendiri.
b) Karakteristik keluarga berfungsi sebagai karakteristik pengirim dan
karakteristik penerima. Karakteristik pengirim berfungsi dalam
mengemukakan sesuatu pendapat yang disampaikan jelas dan
berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik. Sedangkan
karakteristik penerima berfungsi siap mendengarkan, memberikan
umpan balik, melakukan validasi. (Setiyowati & Murwani, 2008).
F. Tugas Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Bsilon dan Maglalaya (2009) :
1. Mengenal masalah kesehatan Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehataan dan perubahanperubahan yang dialami anggota
keluarga.Dan sejauh mana keluarga mengenal dan mengetahui fakta-
fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta persepsi
keluarga terhadap masalah kesehatan.
2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat Hal ini meliputi
sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan luasnya
masalah. Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan,
menyerah terhadap masalah yang dialami, adakah perasaan takut akan
akibat penyakit, adalah sikap negatif terhadap masalah kesehatan,
apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kepercayaan keluarga terhadap tenaga kesehatan, dan apakah keluarga
mendapat informasi yang benar atau salah dalam tindakan mengatasi
masalah kesehatan.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit Ketika
memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit,
keluarga harus mengetahui beberapa hal seperti keadaan penyakit,
sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, keberadaan
fasilitas yang diperlukan, sumber-sumber yang ada dalam keluarga
(anggota keluarga yang bertanggung jawab, finansial, fasilitas fisik,
psikososial), dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
4. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Hal-hal yang harus diketahui oleh keluarga untuk memodifikasi
lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat yaitu
sumbersumber keluarga yang dimiliki, manfaat dan keuntungan
memelihara lingkungan, pentingnya dan sikap keluarga terhadap
hygiene sanitasi, upaya pencegahan penyakit.
5. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat Hal-hal yang harus
diketahui keluarga untuk merujuk anggota keluarga ke fasilitas
kesehatan yaitu keberadaan fasilitas keluarga, keuntungankeuntungan
yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan
keluarga dan adanya pengalaman yang kurang baik terhadap petugas
dan fasilitas kesehatan, fasilitas yang ada terjangkau oleh keluarga.
G. Tugas tahap perkembangan keluarga usia sekolah
1. Memberikan perhatian anak tentang kegiatan sosial anak, pendidikan dan semangat
belajar.
2. .Memperhatikan hubungan yang harmonis dalam perkembangan
3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
4. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual
5. Menyediakan aktivitas anak
6. Menyesuaikan aktivitas pada komunitas dengan mengikutsertakan anak
I. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu, keluarga,
atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan data dan analisis
cermat dan sistematis, memberikan dasar untuk menetapkan tindakan-tindakan
dimana perawat bertanggung jawab melaksanakan (Riasmini, 2017). Diagnosis
keperawatan mengacu pada perumusan PES (problem, etiologi, dan symptom)
dimana untuk problem menggunakan rumusan masalah dari SDKI, sedangkan untuk
etiologi dapat menggunakan pendekatan lima tugas keluarga atau dengan
menggambarkan masalah (Padila, 2012).
Masalah kesehatan yang kemungkinan muncul: diare, batuk, dan terinfeksi
bakteri
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul:
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif (D.0116)
2. Defisit Pengetahuan (D.0111)
J. Intervensi Keperawatan
1. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif (D.0116)
Tujuan: setelah dilakukan minimal 4 kali kunjungan diharapkan tingkat
manajemen kesehatan anak usia sekolah meningkat.
Kriteria hasil: Melakukan tindakan untuk mengurangi factor resiko meningkat
http://eprints.ukh.ac.id/id/eprint/2055/
http://repository.ump.ac.id/3902/3/ESTI%20MUHARUMSIH%20BAB%20II.pdf