Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP KELUARGA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen pengampu: Masrifah, S.Kep, Ns

Disusun oleh:

1. M. Fiki Hatul Hamzah ( 42010421036 )


2. Navtalia Muhdiyani ( 42010421039 )
3. Putri Noviarama Dhitta ( 42010421046 )
4. Rendy Nur Rhamdan ( 42010421050 )
5. Salsabila Syahida ( 42010421057 )
6. Sri Fatmawati ( 42010421059 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
karunia dan rahmatNya kepada kita berupa pengetahuan dan kesempatan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP KELUARGA”
ini tepat pada waktunya. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
konsep keperawatan keluarga.
Makalah ini berisi tentang konsep keluarga. Penyusun mengucapkan terim
akasih kepada (ibu Masrifah, S.Kep, Ns), yang telah memberikan motivasi dan do
rongan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pemba
ca, meskipun penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna ole
h karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki penyusunan m
akalah kami selanjutnya.

Cirebon, 28 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN3
A. Struktur Keluarga3
B. Struktur Peran Keluarga4
C. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan4
D. Peran Perawat Dalam Keluarga5
BAB III PENUTUP6
Kesimpulan6
Saran6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas, denga
n pengertian bahwa lembaga-lembaga lainnya tergantung pada eksistensinya. Ciri utama l
ain dari sebuah keluarga ialah bahwa fungsi utamanya dapat dipisahkan satu sama lain. K
eluarga menyumbangkan kelahiran pemeliharaan fisik anggota keluarga, penempatan ana
k dalam masyarakat, pemasyarakatan, dan kontrol sosial (Goode, 2007: 7-8).
Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Suatu keluarga terdapat a
yah, ibu, anak dan kesemuanya itu mempunyai tugas dan fungsi masing-masing, apabila t
idak di jalankan tugas serta fungsinya dengan baik maka akan terjadi suatu ketimpangan a
ntar anggota keluarga yang terkadang memicu konflik. Salah satu anggota keluarganya ya
ng kurang paham bahkan tidak melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, ma
ka keluarga tersebut akan mengalami gangguan dalam perjalanan kehidupan berkeluarga.
Keluarga tersebut akan mengalami berbagai persoalan yang membuat hubungan kekeluar
gaan tersebut retak dan tidak sehat. Keluarga dapat dikatakan harmonis yaitu apabila kelu
arga tersebut saling mengerti dan paham akan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya.
Pola asuh orang tua sangatlah penting di dalam sebuah keluarga, pola asuh merup
akan tata sikap atau perilaku yang digunakan orang tuauntuk mendidik atau merawat anak
nya. Dengan adanya pola asuh orang tua dapat terjadi interaksi sosial yang berguna untuk
mengenalkan anak pada peraturan, norma, dan tata nilai yang berlaku di dalam masyaraka
t. Keluarga merupakan salah satu pusat pendidikan. Keluarga memiliki ciri khas tersendiri
dalam memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya. Pemberian kasih sayang
dan perhatian orang tua kepada anak harus seimbang agar anak tidak merasa diberi kebeb
asan dalam menjalani kehidupannya.
Keluarga adalah kelompok sosial yang paling kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak. Anak merupakan titipan dari Tuhan yang harus dijaga oleh keluarga. Keluarga mem
punyai tanggung jawab yang besar untuk merawat dan mengasuh anak sampai akhir hayat.
Keluarga merupakan sebuah lembaga awal dalam kehidupan seorang anak, karena keluar
ga mempunyai waktu yang lebih lama dibandingkan dengan lembaga yang lainnya. Tentu
saja keluarga mempunyai peran yang besar dalam proses perkembangan anak.

B. Rumusan masalah
1
1. Bagaimana struktur dalam keluarga ?
2. Bagaimana dengan struktur peran dalam keluarga ?
3. Apa saja tugas keluarga dalam bidang kesehatan ?
4. Apa peran perawat dalam sebuah keluarga ?

C. Tujuan makalah
1. Mengetahui bagaimana struktur yang ada dalam keluarga
2. Mengetahui bagaimana struktur peran dalam sebuah keluarga
3. Mengetahui apa saja tugas keluarga dalam kesehatan
4. Mengetahui apa saja peran perawat dalam sebuah keluarga

BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, 2012) sebagai berikut:
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur, terbuka,melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki kekuatan.
Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan pesan secara jelas dan
berkualitas, serta meminta dan menerima umpan balik. Penerima pesan
mendengarkan pesan, memberikan umpan balik dan valid.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan.Jadi,padastruktur peran bisa bersifat formal atau informal. Posisi/ status
adalah posisi individu dalam masyarakat misal status sebagai istri/ suami.
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau mengubah
perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent power), keahlian (exper
power), hadiah (reward power), paksa (coercive power), dan effektif power.
4. Strukur nilai dan norma
a) Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak dapat
mempersatukan annggota keluarga.
b) Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai
dalam keluarga.
c) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Adapun Struktur Keluarga Lainnya:
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri.
3
B. Struktur Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun
macam peranan dalam keluarga antara lain (Istiati, 2010):
a. Peran Ayah
Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan sebagai
kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah,serta pemberi rasa aman bagi an
ak dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok social nya serta sebagai
anggota masyarakat di lingkungan dimana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu sangat
penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
sebagai pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah,
mengurus rumah tangga, serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah.
Selain itu ibu juga berperan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan social
serta sebagai anggota masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangan baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.

C. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan
sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan yaitu:
1. Keluarga mengenali masalah kesehatan yang ada dalam keluarga. Orang tua harus
dapat mengenali keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota
keluarga. Secara tidak langsung akan menjadi perhatian orang tua atau keluarga bila
terjadi perubahan sekecil apapun yang dialami oleh anggota keluarga. Saat menyadari
adanya perubahan pada keluarga, perlu dicatat perubahan apa yang terjadi, kapan
terjadinya, dan seberapa besar perubahannya.
2. Keluarga dapat memutuskan tindakan kesehatan yang tepat dalam menangani masalah
kesehatan keluarga. Upaya yang utama dilakukan keluarga untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan adanya pertimbangan siapa
diantara anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
4
menentukan tindakan keluarga. Tindakan yang diputuskan diharapkan mampu
mengurangi bahkan mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga.
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami permasalahan
kesehatan. Keluarga yang mengalami masalah kesehatan perlu perhatian dari anggota
keluarganya, serta memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
kesehatan yang terjadi tidak tambah parah. Keluarga dapat melakukan perawatan di
institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
4. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarganya.
5. Keluarga dapat memanfaakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitarnya
dalam membantu kesehatan anggota keluarganya.

D. Peran Perawat dalam Keperawatan Keluarga
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang perannya sangat penting untuk
membentuk kebudayaan yang sehat. Keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan
karenamasalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama
anggotakeluarga dan masyarakat disekitarnya.Perawatan kesehatan keluargaadalah proses
penyediaan kebutuhan perawatan kesehatan keluarga yang berada dalamlingkup praktek
keperawatan (Kaakinen et al., 2015).
Ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan di tingkat keluarga. Terdapat 13 peran perawat keluarga Pertama,
perawat sebagai pendidik kesehatan. Perawat memberikan edukasi mengenai kesehatan
keluarga, penyakit, hubungan, dan pengasuhan. Contohnya, mengajarkan orang tua
bagaimana cara merawat bayi atau memberikan pengetahuan mengenai diabetes pada
remaja lakilaki yang baru didagnosis. Kedua, perawat sebagai koordinator, kolaborator,
navigator, dan penghubung. Perawat mengkoordinasikan perawatan keluarga dan bekerja
sama dengan keluarga untuk merencanakan perawatan. Contohnya yaitu, jika ada anggota
keluarga yang mengalami trauma kecelakaan, perawat akan membantu keluarga untuk
mengakses sumber daya dari rawat inap, rawat jalan, dan perawatan kesehatan di rumah.
Selanjutnya, perawat sebagai pemberi dan pengawas perawatan. Perawat memberiatau
mengawasi perawatan yang diterima keluarga dalam berbagai tatanan. Contohnya yaitu
perawat datang ke rumah keluarga untuk berkonsultasi dengan keluarga dan
membantumerawat anaknya yang terpasang alat bantu pernapasan. Selanjutnya, perawat
5
sebagai advokator. Perawat keluarga menganjurkan keluarga dan memberdayakan anggota
keluarga. bantuan untuk mengatasi kondisikronis jangka panjang, seperti saat anggota
keluarga yang di diagnosis dengan skizofrenia.
Selanjutnya, perawat sebagai penemu kasus. Perawat terlibat dalam penemuan
kasus.Contohnya, perawat mencari tahu sumber penularan pada kasus infeksi menular
seksual.Perawat sebagai spesialis lingkungan. Perawat bekerjasama dengan keluarga dan
pemberi pelayanan kesehatan lain untuk meodifikasi lingkungan. Contohnya, seseorang
dengan paraplegia yang telah dipindah dari rumah sakit ke rumah, perawat mendampingi
keluargauntuk memodifikasi lingkungan rumah sehingga pasien dapat beraktivitas di kursi
roda danmelakukan perawatan diri. Selanjutnya, perawat sebagai clarifier dan interpreter.
Perawat menjelaskan dan menafsirkan data ke keluarga di semua pengaturan. Sebagai
contoh, jikaseorang anak dalam keluarga memiliki penyakit leukemia, perawat
mengklarifikasi danmenafsirkan informasi mengenai diagnosis, dan pengobatan
Perawat sebagai pengganti. Perawat keluarga berfungsi sebagai pengganti
denganmengganti peran orang lain. Misalnya, perawat dapat bereperan sebagai orang tua
yang penuhkasih kepada seorang remaja yang akan melahirkan anak di ruang persalinan dan
melahirkan.Perawat sebagai peneliti. Perawat keluarga harus mengidentifikasi masalah
praktik danmenemukan solusi terbaik untuk menangani permasalahan tersebut melalui
proses ilmiah.Contohnya, berkolaborasi dengan seorang kolega untuk menemukan
intervensi yang lebih baik dalam mengatasi orang dewasa yang mengompol dan tinggal di
rumah
Perawat sebagai role model (panutan). Misalnya, perawat sekolah yang menujukan
kesehatan yang baik dalam hal perawatan diri sebagai panutan bagi orang tua dan anak-
anak. Peran yang terakhir yaitu perawat sebagai manajer kasus. Peran ini melibatkan
kolaborasianatar keluarga dan sistem perawatan kesehatan. Misalnya, perawat yang bekerja
dengansenior di sebuah komunitas dapat menjadi manajer untuk kasus pasien dengan
penyakit Alzheimer
Menurut[ CITATION Har13 \l 1057 ], peran perawat keluarga terdiri dari enam
peran.Peran yang pertama yaitu sebagai pengenal kesehatan (health monitor). Perawat
membantu keluarga untuk mengenal penyimpangan dari keadaan normal tentang
kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif serta membuat keluarga sadar akan
akibat masalah tersebutdalam perkembangan keluarga. Peran perawat yang kedua adalah
pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan asuhan
keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit.Peran yang ketiga adalah sebagai
6
koordinator layanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga. Peran yang keempat
yaitu sebagai fasilitator dengan menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau oleh
keluarga. Peran yang kelima adalah sebagai pendidik kesehatan. Kemudian, peran yang
terakhir yaitu sebagai penyuluh dan konsultan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perawat memiliki berbagai
peran dalam dalam perawatan keluarga. Sebagai perawat yang profesional, tentunya peran-
peran ini dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam memberikan asuhan keperawatan
keluarga, perawat tidak dapat bekerja sendiri, melainkan bekerjasama secara tim dan
bekerjasama dengan profesi lain untuk mencapai asuhan keperawatan keluarga dengan baik.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengenali masalah kesehatan yang ada dalam keluarga. Orang tua harus dapat me
ngenali keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Sec
ara tidak langsung akan menjadi perhatian orang tua atau keluarga bila terjadi perubahan
sekecil apapun yang dialami oleh anggota keluarga. Saat menyadari adanya perubahan pa
da keluarga, perlu dicatat perubahan apa yang terjadi, kapan terjadinya, dan seberapa besa
r perubahannya.
Dapat memutuskan tindakan kesehatan yang tepat dalam menangani masalah kese
hatan keluarga. Upaya yang utama dilakukan keluarga untuk mencari pertolongan yang te
pat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan adanya pertimbangan siapa diantara anggota
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarg
a. Tindakan yang diputuskan diharapkan mampu mengurangi bahkan mengatasi masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga. Mampu merawat anggota keluarga yang mengalami
permasalahan kesehatan.

B. Saran
Keluarga yang mengalami masalah kesehatan perlu perhatian dari anggota keluarg
anya, serta memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah kesehatan yang te
rjadi tidak tambah parah. Keluarga dapat melakukan perawatan di institusi pelayanan kese
hatan atau di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pe
rtolongan pertama. Dapat memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan k
eluarganya. Dapat memanfaakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di sekitarnya dal
am membantu kesehatan anggota keluarganya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Suprajitno. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta: EG.
Hasanah, Uswatun. Mulyati, Teori Keluarga: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta,
2013
Harnilawati, S. K. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Pustaka As Salam.
Kaakinen, J. R. (2018). Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research. Philadh
elpia:F.A. Davis Company.
Kaakinen, J. R., Gedaly-Duff, V., Coehlo, D. P., & Hanson, S. M. H. (2015). Family health c
arenursing. In Family Health Care Nursing: Theory, Practice

Anda mungkin juga menyukai