Disusun Oleh :
Larassati (1721006)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat, dan
Keluarga” yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu Ns. Anita Syarifah S.Kep, M.Kep.
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini. Namun
berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan. Tidak lupa pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada
Dosen yang telah membimbing saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki makalah di
waktu yang akan datang. Harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Larassati
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
A. Pengertian Keluarga......................................................................................3
B. Karakteristik Keluarga..................................................................................3
C. Struktur Keluarga..........................................................................................3
D. Fungsi Keluarga............................................................................................4
E. Ciri-ciri Keluarga..........................................................................................5
A. Pengkajian.....................................................................................................9
B. Diagnosa........................................................................................................12
C. Intervensi.......................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Friedman (1998:54), Proses keperawatan merupakan pusat bagi semua
tindakan keperawatan, yang dapat diaplikasikan dalam situasi apa saja, dalam kerangka
referensi tertentu, konsep tertentu, teori atau falsafah.
Friedman dalam Proses keperawatan keluarga juga membagi dalam lima tahap
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian terhadap keluarga, identifikasi masalah
keluarga dan individu atau diagnosa keperawatan, rencana perawatan, implemntasi
rencana pengerahan sumber-sumber dan evaluasi perawatan.
Dalam melakukan asuhan keperawatan kesehatan keluarga menurut Effendi
(2004) dengan melalui membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga yaitu
dengan mengadakan kontrak dengan keluarga, menyampaikan maksud dan tujuan, serta
minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga,
menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan – kebutuhan kesehatan
yang dirasakan keluarga dan membina komunikasi dua arah dengan keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengetian keluarga ?
2. Bagaimana Karakteristik keluarga ?
3. Bagaimana Struktur keluarga ?
4. Bagaimana Fungsi keluarga ?
5. Apa saja Ciri-ciri keluarga ?
6. Apa saja Tugas dalam keluarga ?
7. Bagaimana Pemegang kekuasaan dalam keluarga ?
8. Bagaimana Dimensi dalam keluarga ?
9. Bagaimana Proses Konsep Keperawatan keluarga ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami Pengertian keluarga.
1
2. Dapat memahami Karakteristik keluarga.
3. Dapat memahami Struktur keluarga.
4. Dapat memahami Fungsi keluarga.
5. Dapat memahami Ciri-ciri keluarga.
6. Dapat memahami Tugas dalam keluarga.
7. Dapat memahami Pemegang kekuasaan dalam keluarga.
8. Dapat memahami Dimensi dalam keluarga.
9. Dapat memahami Proses Konsep Keperawatan keluarga.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional, serta individu mempunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman dalam Achjar, 2010).
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, ayah dan anaknya, ibu dan anaknya (UU No. 10 dalam APD
Salvari, 2013).
B. Karakteristik keluarga
Menurut APD Salvari (2013), karakteristik keluarga sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang di ikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial: suami, istri, anak, kakak, dan adek.
4. Mempunyai tujuan yaitu: menciptakan dan mempertahankan budaya dan
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial.
C. Struktur keluarga
Menurut APD Salvari (2013), struktur keluarga sebagai berikut :
1. Patrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2. Matrilineal Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudarah istri.
4. Patrilokal Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudarah
suami.
3
5. Keluarga kawinan Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa anak saudara yang menjadi bagaian keluarga karna adanya
hubungan dengan suami istri.
D. Fungsi Keluarga
Menurut Achjar (2010), fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Afektif
Keluarga yang saling menyayangi dan peduli terhadap anggota keluarga yang sakit
akan mempercepat proses penyembuhan. Karena adanya partisipasi dari anggota
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2. Fungsi Sosialisasi dan Tempat Bersosialisasi
Fungsi keluarga mengembangkan dan melatih untuk berkehidupan sosial sebelum
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain. Tidak ada batasan dalam
bersosialisasi bagi penderita dengan lingkungan akan mempengaruhi kesembuhan
penderita asalkan penderita tetap memperhatikan kondisinya. Sosialisasi sangat
diperlukan karena dapat mengurangi stress bagi penderita.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga dan juga tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara universal,
diantaranya : seks yang sehat dan berkualitas, pendidikan seks pada anak sangat
penting.
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan makan,
pakaian dan tempat untuk berlindung ( rumah) dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan
Berfungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di
bidang kesehatan.
4
E. Ciri-ciri keluarga
1. Terorganisir adalah : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga.
2. Ada keterbatasan adalah : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan adalah : setiap anggota keluarga mempunyai peranan
dan fungsi-masing-masing (APD Salvari, 2013).
5
yang dilakukan keluarga, kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan
dalam dan luar rumah yang berdampak pada kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, seperti kepercayaan keluarga terhadap
petugas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, keberadaan fasilitas kesehatan
yang ada, keuntungan keluarga terhadap pengunaan fasilitas kesehatan, apakah
pelayanan kesehatan terjangkau oleh keluarga, adakah pengalaman yang kurang baik
dipersepsikan keluarga (Achjar, 2010)
6
a. Legitimate power (hak)
b. Referent power (ditiru)
c. Expert power (keahlian)
d. Reward power (hadiah)
e. Coercive power (paksa)
f. Affective power.
4. Nila-nilai keluarga
a. Nilai, merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga jaga
merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
b. Norma, adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem
nilai dalam keluarga.
c. Budaya, adalah kumpulan dari perilaku yang dapat dipelajari, di bagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
7
BAB III
A. Pengertian
Perawat keluarga adalah perawat yang berperan membantu individu dan keluarga
untuk menghadapi penyakit dan disabilitas kronik dengan meluangkan sebgaian waktu
bekerja di rumah pasien dan bersama keluarganya. Keperawatan keluarga dititikberatkan
pada kinerja perawat bersama dengan keluarga karena keluarga merupakan subyek.
B. Tujuan
a. Tujuan keperawatan keluarga menurut WHO di europe yang merupakan praktek
keperawatan yang paling rmodern saat ini adalah :
1. Promoting and protecting people health.Merupakan perubahan pradigma dari cure
menjadi care melalui tindakan preventif.
2. Mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit .
b. Peran perawat keluarga menurut WHO Europe tahun 2000 adalah :
1. Health educator (pemberi pendidikan kesehatan)
2. Coordinator (Conector) mengatur perencanaan program-program atau merancang
intervensi yang akan dilaksanakan. Contoh merencanakan klien untuk dirujuk ke
tim medis lain.
3. Provider / caregiver, memberikan pelayanan kesehatan secara langsung.
4. Health Promotion (home care & home visit)
5. Consultant, penasehat dan memberi saran jika diminta oleh klien
6. Collaborator, berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujuan kesembuhan
klien.
7. Fasilitator, contohnya memfasilitasi keluarga yang kurang mampu untuk
memperoleh jamkesmas.
8. Case founder, penemu kasus
9. Enviromental modifier, memodifikasi lingkungan baik berupa fisik, psikis,
maupun perilaku dan gaya hidup.
8
C. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
Friedman (1998: 55) menjelakan proses asuhan keperawatan keluarga terdiri dari lima
langkah dasar meliputi :
1. Pengkajian
Menurut Suprajitno (2004:29) pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang
perawat mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga. Agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga, perawat diharapkan menggunakan bahasa ibu (bahasa yang digunakan
sehari-hari), lugas dan sederhana (Suprajitno: 2004).
Kegiatan yang dilakukan dalam pengkajian meliputi pengumpulan informasi
dengan cara sistematis dengan menggunakan suatu alat pengkajian keluarga,
diklasifikasikan dan dianalisa (Friendman, 1998: 56)
a. Pengumpulan data
1) Identitas keluarga yang dikaji adalah umur, pekerjaan, tempat tinggal, dan
tipe keluarga.
2) Latar belakang budaya /kebiasaan keluarga
o Kebiasaan makan, kebiasaan makan ini meliputi jenis makanan yang
dikosumsi oleh Keluarga. Untuk penderita stroke biasanya mengkonsumsi
makanan yang bayak menandung garam, zat pengawet, serta emosi yang
tinggi
o Pemanfaatan fasilitas kesehatan
o Pengobatan tradisional, karena penderita stroke memiliki kecenderungan
tensi tinggi, keluarga bisa memanfaatkan pengobatan tradisional dengan
minum air ketimun yang dijus sehari dua kali pagi dan sore.
3) Status Sosial Ekonomi
o Pendidikan, tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam
mengenal hipertensi beserta pengelolaannya. berpengaruh pula terhadap
pola pikir dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi
masalah dangan tepat dan benar.
9
o Pekerjaan dan Penghasilan, penghasilan yang tidak seimbang juga
berpengaruh terhadap keluarga dalam melakukan pengobatan dan
perawatan pada angota keluarga yang sakit salah satunya disebabkan
karena hipertensi. Menurut (Effendy,1998) mengemukakan bahwa
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
salah satunya disebabkan karena tidak seimbangnya sumber-sumber yang
ada pada keluarga.
4) Tingkat perkembangandan riwayat keluarga
Menurut Friedmen (1998:125), riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini.
termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman kesehatan
yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam kehidupan
keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis seseorang
yang dapat mengakibatkan kecemasan.
5) Aktiftas, aktifitas fisik yang keras dapat menambah terjadinya peningkatan
tekanan darah. Serangan hipertensi dapat timbul sesudah atau waktu
melakukan kegiatan fisik, seperti olah raga (Friedman, 1998:9).
6) Data Lingkungan
o Karakteristik rumah, cara memodifikasikan lingkungan fisik yang baik
seperti lantai rumah, penerangan dan fentilasi yang baik dapat
mengurangai faktor penyebab terjadinya cedera pada penderita stroke fase
rehabilitasi.
o Karakteristik Lingkungan, menurut (friedman,1998 :22) derajad kesehatan
dipengaruhi oleh lingkungan. Ketenangan lingkungan sangat
mempengaruhi derajat kesehatan tidak terkecuali pada hipertensi
7) Struktur Keluarga
o Pola komunikasi, menurut (Friedman, 1998) Semua interaksi perawat
dengan pasien adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi
teurapetik merupakan suatu tekhnik diman usaha mengajak pasien dan
keluarga untuk bertukar pikiran dan perasaan. Tekhnik tersebut mencakup
ketrampilan secara verbal maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian
yang tinggi.
10
o Struktur Kekuasaan, kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam
kondisi kesehatan, kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress
psikologik yang mempengaruhi dalam tekanan darah pasien stroke.
o Struktur peran, menurut Friedman(1998), anggota keluarga menerima dan
konsisten terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota
keluarga puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila
peran tidak dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan
mengakibatkan ketegangan dalam keluarga.
8) Fungsi Keluarga
o Fungsi afektif, keluarga yang tidak menghargai anggota keluarganya yang
menderita hipertensi, maka akan menimbulkan stressor tersendiri bagi
penderita. Hal ini akan menimbulkan suatu keadaan yang dapat menambah
seringnya terjadi serangan hipertensi karena kurangnya partisipasi
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit (Friedman, 1998).
o Fungsi sosialisasi, keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga
yang menderita stroke dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Bila keluarga tidak memberikan kebebasan pada anggotanya, maka akan
mengakibatkan anggota keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam
status emosi menjadi labil dan mudah stress.
o Fungsi kesehatan, menurut suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan
melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah
untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
o Pola istirahat tidur, istirahat tidur seseorang akan terganggu manakala
sedang mengalami masalah yang belum terselesaikan.
9) Pemeriksaan fisik anggota keluarga, Sebagaimana prosedur pengkajian yang
komprehensif, pemeriksaan fisik juga dilakukan menyeluruh dari ujung
rambut sampai kuku untuk semua anggota keluarga. Setelah ditemukan
masalah kesehatan, pemeriksaan fisik lebih terfokuskan.
10) Koping keluarga, bila ada stressor yang muncul dalam keluarga, sedangkan
koping keluarga tidak efektif, maka ini akan menjadi stress anggota keluarga
yang berkepanjangan.
11
2. Diagnosa keperawatan
Menurut APD Salvari, (20013) Diagnosa keperawatan adalah pernyataan
yang menggambarkan respon manusia atas perubahan pola interaksi potensial atau
aktual individu. Perawat secara legal dapat mengidentifikasi dan menyusun intervensi
masalah keperawatan. Kolaburasi dan koordinasi dengan anggota tim lain merupakan
keharusan untuk menghindari kebingungan anggota akan kurangnya pelayanan
kesehatan. Dalam diagnosa keperawatan meliputi sebagai berikut :
a. Problem atau masalah
Suatu pernyataan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh
keluarga aatau anggota keluarga.
b. Etiologi
Suatu pernyataan yang dapat menyebabkan masalah dengan mengacu kepada lima
tugas keluarga yaitu :
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4) Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
12
1) Diagnosis actual adalah masalah keperwatan yang sedang dialami oleh
keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.
2) Diagnosis resiko / resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum
terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan actual dapat terjadi
dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
3) Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika
keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai
sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Proses scoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan
Maglaya, 1978.
1 Sifat masalah : 1
· Tidak/kurang sehat. 3
· Ancaman kesehatan. 2
· Dengan mudah. 2
· Hanya sebagian. 1
· Tidak dapat. 0
· Tinggi. 3
· Cukup. 2
· Rendah. 1
4 Menonjolnya masalah : 1
13
· Masalah berat harus segera 2
ditangani
1
· Ada masalah, tetapi tidak perlu
harus segera ditangani
14
Kriteria merupakan tanda atau indicator yang digunakan untuk mengukur
pencapaian tujuan, sedanhgkan standart menunjukkan tingkat performance yang
diinginkan untuk membandingkan bahwa perilaku yang menjadi tujuan tindakan
keperawatan telah tercapai.
Standart mengacu kepada lima tugas keluarga sedangkan kriteria mengacu kepada
3 hal, yaitu :
1) Pengetahuan (Kognitif)Intervensi, ini ditujukan untuk memberikan informasi,
gagasan, motivasi, dan saran kepada keluarga sebagai target asuhan
keperawatan keluarga.
2) Sikap (Afektif), intervensi ini ditujukan untuk membantu keluarga dalam
berespon emosional, sehingga dalam keluarga terdapat sikap terhadap masalah
yang dihadapi
3) Tindakan (Psikomotor), intervensi ini ditujukan untuk membantu anggota
keluarga dalam perubahan perilaku yang merugikan keperilaku yang
menguntungkan.
15
ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak
berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
Metode evaluasi keperawatan, yaitu :
a. Evaluasi formatif (proses), adalah evaluasi yang dilakukan selama
proses asuhan keperawatan dan bertujuan untuk menilai hasil
implementasi secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan,
system penulisan evaluasi formatif ini biasanya ditulis dalam catatan
kemajuan atau menggunakan system SOAP.
b. Evaluasi sumatif (hasil), adalah evaluasi akhir yang bertujuan untuk
menilai secara keseluruhan, sistem penulisan evaluasi sumatif ini
dalam bentuk catatan naratif atau laporan ringkasan.
DAFTAR PUSTAKA
16
Achjar, K. (2010). Aplikasi Praktek Perkesmas Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. CV.
Sagung Seto.
Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek, Edisi 3. Jakarta: EGC
17