A. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Desember 2021
Jam : 14.35 WIB
Oleh : Putri Noviarama Dhita
No Register : 00054312
Ruang : B2
1. Identitas :
a. Biodata Pasien
Nama :Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 68 thn
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Mojokerto
b. Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 thn
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Hubungan dengan Px : Anak
Alamat : Mojokerto
2. Riawat Kesehatan
a. Keluhan utama
Penurunan kesadaran
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Keadaan Lemah, Kesadaran apatis,Tekanan Darah : 150/90 mmHg, Suhu 36oC, Nadi
89x/menit, frekuensi nafas 20x/menit.
b. Kesadaran
Tidak sadarkan diri
c. Pernapasan
Bentuk dada normochest, Pergerakan dada simetris, Otot bantu nafas tidak terlihat,
Irama nafas regular, Pola nafas teratur, Suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan
tidak ada, Sesak nafas ada, batuk, tidak ada, Sputum tidak ada, Sianosis tidak ada.
Pada tanggal 06 Juni 2018 muncul masalah baru yaitu pola nafas tidak efektif
berhubungan dengan depresi pusat pernafasan. Di tandai dengan adanya otot bantu
nafas, fase ekspansi memanjang, pola nafas abnormal (takipnea).
d. B2 ( Kardiovaskuler )
Ictus cordis teraba di ICS 5 midclavicula line sinistra, Nyeri dada tidak ada, Irama
jantung regular, Bunyi jantung S1 S2 tunggal, CRT>3 detik. Akral dingin, kering,
pucat, Pembesaran kelenjar getah bening tidak teraba pembesaran. Tekanan darah :
150/90 mmHg, nadi : 89 x/menit, tidak ada pemeriksaan EKG.Hasil laboraturium
pada tanggal 4 juni 2018 GDA 419 mg/dl.
e. B3 ( Neurologi )
GCS eye : 3 verbal : 1 motorik : 4 total : 8
Reflek fisiologi : bisep -/- trisep -/-
patella -/- achiles -/-
Reflek patologis : kaku kuduk (-) brudzinki 1&2 (-)
Nervus Kranial I : pasien mampu mencium bau minyak kayu putih
Nervus Krania lI : lapang pandang normal bisa melihat kesekitar
Nervus Krania III : pasien mampu menggerakkan bola mata
Nervus Krania IV : pasien mampu menggerakkan bola mata
Nervus Krania V : pasien dapat merasakan rangsangan
Nervus Krania VI : pasien mampu menggerakkan bola mata
Nervus Krania VII : pasien mampu mengerutkan dahi
Nervus Krania VIII : tidak ada laterasi di kedua telinga
Nervus Krania lX : pasien tidak mampu menelan
Nervus Krania X : pasien tidak mampu menelan
Nervus Krania XI : otot bantu nafas tidak terlihat
Nervus Krania XII : pasien tidak mengikuti perintah
Nyeri kepala : tidak ada
Paralisis : tidak ada
Penciuman
Bentuk hidung : simetris
Septum : ditengah
Gangguan/ kelainan : tidak ada
Polip : tidak ada
Wajah &penglihatan :
Mata : simetris - Kelainan : tidak ada
Pupil : isokor - Reflek cahaya : +/+
Konjungtiva : tidak anemis 31
Sclera : tidak ikterik
Lapang pandang : kesegala arah
Pendengaran :
Telinga : simetris - Kelainan : tidak ada
Kebersihan : bersih
Gangguan : tidakada - Alatbantu : tidak ada
Lidah :
Kebersihan : bersih - uvula : ditengah
Kesulitan telan : terpasang NGT -berbicara : tidak mau berbicara
4. B4 ( Bladder )
Kandung kemih distensi, Eliminasi urin Sebelum Masuk Rumah Sakit tidak
terkaji karena pasien mengalami penurunan kesadaran.Terpasang cateter jumlah urine
700 cc/8 jam Warna merah darah.
Masalah Keperawatan : Gangguan Eliminasi Urine b.d Efek Tindakan
Medis dan Diagnostik, Resiko Infeksi.
5. B5 ( Bowel )
Mulut pasien bersih, membrane mukosa kering pucat, Tidak ada gigi palsu, tidak
ada peradangan Faring, makan & minum SMRS pasien makan 3x sehari (nasi, sayur, lauk
pauk) Minum : ± 2000 cc/hari (air putih dan teh) Pasien terpasang NGT, diit di RS Susu
Rendah Gula 2100 kkal/ hari, Frekuensi makan 3x sehari. Bentuk perut datar, tidak ada
Kelainan abdomen Hepar & lien tidak teraba pembesaran, Nyeri abdomen (tidak terkaji),
tidak ada hemoroid Rectum dan anus. 32 BAB saat Masuk Rumah Sakit1x dengan Warna
kecoklatan.
6. B6 ( Muskuloskeletal )
Rambut, kulit kepala: hitam, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi, Warna kulit ,
kecoklatan, ROM: Bebas terbatas
1111 1111
7. Endokrin
Pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar thyroid, terdapat adanya
hiperglikemia dengan GDA stick tanggal 4 Juni 2018 dengan hasil 419 mg/dl.
8. Seksual – Reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan tidak pernah melakukan pemeriksaan testis.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Kemampuan Perawatan Diri
Menurut data dari keluarga Pasien (Anak) mengatakan ketika sebelum MRS
pasien mampu melakukan aktifitas diri secara mandiri seperti mandi, berpakaian,
berdandan, berjalan. Tetapi setelah MRS pasien tidak mampu melakukan aktivitas,
toileting , mandi, dan kegiatan personal Hygine lainnya.
B. pemeriksaan penunjang
Nama : Tn. S,
Usia : 68 thn
GDA
(Gula Darah Acak) 419mg/dl <140mg/dl
C. Pemberian Terapi
Nama : Tn.S, Ruang : A2/6
3x1
1. Cinam Intra vena (04-12-20) Anti biotik
Mengobati
pendaraan yang
Intra vena 2x1 disebabkan obat
3. Vit k ( drip Ns 100cc) (06-12-18) anti koagulain
Membantu
3x1 menghentikan
4. Transamin Intra vena (06-12-18) pendarahan
3x1 Meningkatkan
5. Citicolin Intra vena (04-12-20) kadar O2 ke otak
Anti onvulsan
2x100 (mencegah
6. Penitoin Intra vena (04-16) kejang)
Mengkontrol
kadar glukosa
8. Nevoparid Sub cutan 8x8 unit darah
D. Diagnosa keperawatan
1. Analisa Data
DO :
- CRT > 3 detik
- Akral dingin
- Warna kulit pucat
DO :
- Distensi kandung kemih
- Urine berwarna merah darah
- Mendapat terapi medis Lasix
- Terpasang kateter urine
6
DS : Tidak terkaji, pasien
mengalami penurunan kesadaran
Penykit kronis
DO : (diabetes mellitus) Resiko infeksi
- Hasil lab WBC 3.85 10^3/uL
- Hasil lab PLT 8 110^3uL
- Terpasang cateter + spulingPz
1000cc
- Terpasang Ngt
DO :
- Pasien penurunan kesadaran
- Tidak mampu mobilisasi
- Tidak mampu mika miki
E. intervensi
TD : 160/100 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 100x/menit
RR : 25x/menit
12.00
Memberikan hasil kolaborasi
pemberian injeksi insulin 8 unit
12.55
Mengganti cairan infus RL. 14
tpm
Dx2
11.25
Melakukan pemeriksaan CRT
pasien.
Hasil : CRT>3 detik, (4detik)
Dx 3
10.00 pasien kesadarannya menurun,
apatis dan tidak mau berbicara.
RR : 25x/ menit
12.00
Memberikan hasil kolaborasi
injeksi Lasix 1x mg rute intra
vena
Dx 4
10.00 pasien kesadarannya menurun,
apatasi dan tidak mau
berbicara.
Dx5
10.00 pasien kesadaran menurun,
apatasi dan tidak mau
berbicara.
TD : 160/100 mmHg
Suhu : 360C
Nadi : 100x/menit
RR : 25x/menit
11.00
Membantu merapikan tempat
tidur pasien
12.00
Mengganti pempes pasien
12.15
Melakukan oral hygine pasien
Dx 6
09.00 pasien kesadarannya menurun,
apatasi dan tidak mau
berbicara.
TD : 160/100 mmHg
Suhu : 36oC
Nadi : 100x/menit
RR : 25x/menit
12.00
Memposisikan pasien dengan
nyaman
12.30
Membantu pasien untuk mika-
miki
10.00 TTV :
TD : 160/90mmHg
N : 100x/menit
RR : 20x/menit
S : 37.60 c
11.00 Memberikan hasil kolaborasi
nevorapid 6 unit Sc
Dx 2
09.00 pasien tidak mau menjawab
10.00 TTV :
TD : 160/90mmHg
N : 100x/ menit
RR : 20x/ menit
S : 37.60C
10.30
Mengganti cairan infus pasien
RL 500 cc 14 tetes per menit.
11.00
Melakukan pengambilan darah
vena untuk pemeriksaan
laboratorium
09.00 TTV :
TD : 160/90mmHg
N : 100x/ menit
RR : 20x/ menit
S : 37.60 C
10.00
Mengganti cairan infus pasien
RL 500 cc tetes per menit
12.00
Memberikan hasil kolaborasi
ijeksi Lasix 1x1 mg rute IV
13.00
Melakukan kolaborasi dengan
dokter spulingg cateter dengan
PZ 1000 cc.
Dx4
09.00 pasien tidak mau menjawab
10.00 TTV :
TD : 160/90 mmHg
N : 100x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 37,60 C
10.30
Mengganti cairan infus pasien
RL 500 cc 14 tetes permnt
11.00
Mengubah posisi pasien setiap
3 jam sekali
11.30
Memposisikan psien dengan
nyaman.
Dx5
09-00 pasien tidak mau menjawab
10.00 TTV :
TD :160/90mmHg
N :100x/mnt
RR :20x/mnt
S :37.60 c
10.30 Menggati cairan infus pasien
RL 500 cc 14 tetes per menit.
Dx6
09.00 pasien tidak mau menjawab
10.00 TTV :
TD : 160/90 mmHg
N : 100x/menit
RR : 20x/menit
S : 37oC
11.00
Memantau tanda tanda
kenaikan suhu
12.00
Mengajarkan pasien untuk
mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
Minggu, 20 mei Dx1
2018
07.30 kesadaran pasien menurun,
tidak merespon terhadap suara
TD : 160/90 mmHg
N : 98x/menit
S : 36,20C
RR : 20x/ menit
11.00
Memberikan hasil kolaborasi
novarapid 6 unit SC
11.30
Mengganti infus RL 500cc 14
tetes permenit
12.00
Memberikan nutrisi melalui
NGT 300 cc susu rendah gula
13.00
Memberikan hasil kolaborasi
dengan dokter masker non
reabreathing 12 persen
Dx2
09.00 Kesadaran pasien
menurun,pasien tidak
merespon ketika di beri
rangsangan nyeri
12.00
Memberikan hasil kolaborasi
dengan dkter vit K, transamin,
dan Lasix dengan rure intra
vena.
12.15
Mengganti O2 nasal pasien
dengan masker non ribreating.
Dx3
09.00 kesadaran pasien menurun,
pasien tidak merespon ketik di
beri rangsangan nyeri.
12.00
Memberikan hasil kolaborasi
injeksi lasix 1x1 rute IV
12.30
Melakukan Kolaborasi dengan
dokter spulling cateter dengan
PZ 1000 cc.
Dx4
09.00 kesadaran pasien menurun,
pasien tidak merespon ketika
diberi rangsangan nyeri.
TD : 160/90 mmHg
N : 98x/mnt
RR : 20x/mnt
11.30
Memberikan posisi yang
nyaman untuk pasien
11.30
Membantu mengganti pempes
pasien
12.00
Mengganti baju pasien
12.00
Merapikan bed pasien
13.00
Merapikan diri pasien
Dx6
09.00 kesadaran pasien
menurun,pasien tidak
merespon ketika diberi
rangsangan nyeri.
14.00
Melakukan kolaborasi spulling
cateter dengan dokter.
14.00
Mengobservasi tanda tanda
infeksi
Dx7
07.30 kesadaran pasien menurun,
tidak merespon terhadap suara.
TD : 160/90 mmHg
N : 98x/menit
S : 36,20C
RR : 20x/menit
09.00
Membantu pasien untuk mika
miki selama 3 jam sekali
11.00
Memposisikan pasien dengan
nyaman
12.00
G. Evaluasi
O:
- Hasil GDA pasien adalah 419 mg/dl
- Pasin Nampak lemas
- Tidak mau berbicara
- Kesadaran menurun
P : intervensi dilnjutkan
Dx2
S : Tidak terkaji
O:
- Akral pasien dingin
- SPO2 97 %
- CRT .3 g/dl
- Mukosa pucat
- Turgor kulit menurun
A : perfusi perifer tidak efektif, masalah
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Dx3
S : Tidak terkaji.
O:
- Terpasang cateter + spulling pz 1000
cc
- Urine berwarna merah darah
- Hb 9.8
A : gangguan eliminasi urine, masalah
belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
Dx4
S : Tidak terkaji
O:
- Keadaan umum lemah
- Pasien tidak mampu mobilisasi
- Semua tergantung dengan perawat
- GCS menurun 3 1 4
A : Gangguan mobilisasi fisik, masalah
belum teratasi.
P : Intervensi dilanjutkan
Dx5
S : Tidak terkaji
O:
- Pasien tidak mampu ke kamar mandi
- Pasien tidak mampu memakai
pakaiannya sendiri
- Pasien tidak mampu untuk toilething
- Pasien tampak lemas
P : intervensi dilanjutkan
Dx6
S : Tidak terkaji
O:
- Keadaan pasien lemah
- Posisi pasien tirah baring
- Pasien mengalami gangguan
mobilisasi
P : intervensi dilanjutkan
S : Tidak terkaji
O:
- CRT <2 detik
- Akhral hangat
- Mukosa pucat
- Konjungtiva pink pucat
P : intervensi dilanjutkan
Dx3
S : Tidak terkaji
O:
- Tidak ada distensi kandung kemih
- Setlah dilakukan spilling urine dapat
keluar
- Terpasan cateter + spulling PZ 1000
cc
- Urine masih merah darah
S : Tidak terkaji
O:
- Pasien tirah baring
- Keadaan pasien lemah
- Tidak ada fraktur
P : intervensi dilanjutkan
Dx5
S : Tidak terkaji
O:
- Pasien tampak bersih
- Pasien wangi
- Bed pasien tampak rapi
- Oral hygien pasien bersih
- Tidak ada tanda-tanda defisit
perawatan diri
P : Intervensi dilanjutkan
Dx6
S : Tidak terkaji
O:
- Hasil lab WBC 3.85
- Adanya kenaikan suhu pasien 37oC
- Pasien terpasang kateter urine +
spulling PZ 1000cc
- Terpasang NGT
P : intervensi dilanjutkan
3. Minggu,20-Mei- Dx1
2018
S : Tidak terkaji
14.00
O:
- Hasil GDA pasien adalah 200 mg/dl
- Pasien Nampak lemas
- Tidak mau berbicara
- Adanya otot bntu nafas
- Kesadaran menurun
- Rr pasien dangkal
- Pernapasan takipnea
P : intervensi dilnjutkan
Dx2
S : Tidak terkaji
O:
- Akral pasien dingin
- SPO2 97 %
- CRT>3detik
- Mukosa pucar
- Turgor kulit menurun
A : perfusi perifer tidak efetik. Masalah
belum teratasi
P : Interverensi dilanjutkan
Dx3
S : Tidak terkaji
O:
- Tidak ada distensi kandung kemih
- Warna urine masih merah
- Urine 500/ 8 jam
A : Gangguan eliminasi urine, masalah
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Dx4
S : Tidak terkaji
O:
- Pasien masih tirah baring
- Tidak ada fraktur
- Tidak ada lesi pada ekstermitas atas
dan bawah
P : intervensi dilanjutka
Dx5
S : Tidak terkaji
O:
- Pasien tampak rapi
- Pasien tampak beristirahat dengan
nyaman
- Hygien pasien bersih
- Bed tampak rapi
- Pasien sangat tergantung dengan
perawat
A : Defisit perawat diri,masalah teratasi
sebagian
P : Intervensi di lanjutkan
Dx6
S : Tidak terkaji
O:
- Hasil suplling cateter urine pasien
masih berwarna merah
- Menunggu hasil lab darah untuk
memastikan adanya suspeck sepsis
dan adanya syok sepsis
P : intervensi dihentikan
Dx7
S : Tidak terkaji
O:
- Tidak ada tanda tanda dikubitus
- Tidak ada kemerahan pada daerah
tekanan
P : hentikan intervasi