Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Dessy Dwiyani


NIM : 1911436777
Pertemuan : Minggu ke- 1 (kunjungan 1 - 6)
Tanggal : 16 Desember – 21 Desember 2019

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan salah satu aspek yang penting dalam keperawatan.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan merupakan klien dalam
keperawatan atau penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam
menentukan cara asuhan yang diperlukan bagi anggota keluarga yang sedang sakit
(Jhonson & Leny,2010). Murwani (2007) menyatakan keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Keluarga adalah sekumpulan dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain (Harmoko, 2012).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan tersebut dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan (Setyowati, 2008). Memberikan asuhan keperawatan keluarga,
digunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
intervensi, dan implementasi serta evaluasi. Pengkajian merupakan tahap utama
yang kritikal di mana pada tahap ini seorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Data yang telah terkumpul
kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada
keluarga, lalu ditegakkan diagnosa, merancang intervensi keperawatan, melakukan
implementasi serta melakukan evaluasi (Friedman, 2010). Tujuan akhir dari
keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota keluarga untuk
mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga secara
suka rela atau tanpa paksaan.
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh ners muda yaitu
keluarga dengan anak usia dewasa. Tahap perkembangan keluarga dengan anak
usia dewasa di mulai pada saat anak pertama mulai meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga dan dan ada atau tidaknya anak yang
belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas
anak untuk hidup sendiri. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk
membentuk keluarga sendiri dan tetap membentuk anak terakhir untuk lebih
mandiri (Friedman, 2010). Adapun Tugas perkembangan keluarga pada tahap
dewasa awal menurut Friedman (2010) adalah:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Membantu orang tua memasuki masa tua.
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil
informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya
(Murwani, 2008). Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan
yang pertama meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status
sosial ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap
perkembangan keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi, riwayat keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan
komunitas RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat, serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan
keluarga, struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi afektif, fungsi sosialisasi, dan fungsi
perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stressor jangka pendek dan jangka
panjang, kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang
digunakan, dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga dalam
menjalankan 5 fungsi perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan
spesifik. Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan yaitu keluarga mampu
mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit,
mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu
memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
3. Masalah Keperawatan
Masalah yang teridentifikasi dalam keperawatan keluarga berfokus pada
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan
(Friedman, 2010). Masalah keperawatan komunitas terdiri atas 3 jenis yaitu
masalah keperawatan aktual, masalah keperawatan resiko, dan masalah
keperawatan potensial.
1. Masalah keperawatan aktual merupakan masalah yang saat ini sedang terjadi
ditandai dengan terdapat nyata dan gejala masalah pada keluarga. Dari hasil
pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan,
dimana masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan
untuk segera ditangan dengan cepat (Chayatin, 2012).
2. Masalah keperawatan resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi
namun terdapat faktor predisposisi serta faktor presipitasi terhadap masalah yang
akan terjadi. Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,
tetapi tanda tersebut dapat menjadi masalah aktual apabila tidak segera
mendapatkan bantuan pemecahan masalah (Chayatin, 2012).
3. Masalah keperawatan potensial merupakan kondisi kesehatan keluarga pada
keadaan positif atau perbaikan kearah yang baik.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum
dilakukan pengkajian. Setelah dilaksanakan pengkajian secara penuh dalam waktu 6
x 60 menit, maka akan dilakukan analisa data terhadap masalah yang ditemukan.
Setelah muncul masalah keperawatan dilakukan skoring untuk menetapkan prioritas
masalah dan terbentuklah susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan.
Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan ke empat yaitu
tanggal 19 Desember 2019.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 6 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa
dengan keluarga dan diperoleh data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada
keluarga.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga
A. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2. Media dan alat : format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3. Waktu dan tempat : Senin s/d Sabtu, 16 – 21 Desember 2019.
Rumah keluarga binaan, RT 05 RW 02 Kelurahan
Tobekgodang, Kecamatan Tampan.
B. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Kriteria Presentase Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan 90 %
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 90 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat 100 %
ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan. 90 %
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90 %
Referensi :
Chayatin N, & Mubarak, W.I (2012). Ilmu Keperawatan Komunitas. Pengantar dan Teori.
Jakarta. Salemba Medika.

Friedman, M. M. (2010). Keperawatan keluarga :Teori dan praktik. Jakarta: EGC

Harmoko. (2012). Asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Jhonson, R & Leny,R. (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.

Murwani. (2007). Asuhan keperawatan keluarga: Konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press

Setyowati. (2008). Asuhan keperawatan keluarga. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press

Anda mungkin juga menyukai