DISUSUN OLEH
FAJAR NUGRAHA SAPUTRA
NIM : 21010061
1
observasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dari proses keperawatan.
Pada tahap ini Perawat dapat mengidentifikasi berbagai masalah keperawatan
yang terjadi pada klien sebagai keluarga.
Agar pengkajian dapat dilakukan dengan baik dan benar, diperlukan
pengetahuan yang harus dimilik oleh Perawat diantaranya pengetahuan
tentang kebutuhan dasar manusia sebagai sistem biopsikososial dan spiritual.
Selama proses pengkajian, Perawat memandang manusia dari aspek biologis,
pskologis, sosial dan aspek spiritual. Kemampuan lain yang harus dimiliki
juga oleh perawat adalah melakukan observasi secara sistematis pada klien,
kemampuan dalam membangun suatu kepercayaan, kemampuan mengadakan
wawancara serta melakukan pemeriksaan fisik keperawatan. Melalui
pengetahuan dan kemampuan yang harus dimiliki pada tahap pengkajian ini
maka tujuan dari pengkajian dapat dicapai.
Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara
yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon dari klien dengan tatap
muka.
1. Observasi dengan mengadakan pengamatan secara visual atau secara
langsung kepada klien
2. Konsultasi dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli atau spesialis
bagian yang mengalami gangguan
3. Melalui pemeriksaan yaitu pemeriksaan fisik dengan metode inspeksi
dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada organ yang
diperiksa, palpasi dengan cara meraba organ yang diperiksa, perkusi
dengan melakukan pengetuakan dengan menggunakan jari telunjuk atau
hamer pada pemeriksaan neurologis dan auskultasi dengan mendegarkan
bunyi bagian organ yang diperiksa,pemeriksaan laboratorium serta
pemiksaan rontgen, dll.
Komponen pengkajian keluarga Friedman terdiri dari 6 (Enam)
katagori pertanyaan yaitu data pengenalan keluarga, riwayat dan tahap
2
perkembangan keluarga, data lingkungan, struktur keluarga (struktur peran,
nilai, komunikasi, kekuatan), fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi,
pelayanan kesehatan, ekonomi, reproduksi), dan koping keluarga.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).Sedangkan menurut
Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat.Dalam masyarakat, hubungan yang erat antara
anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga
atau unit layanan perlu di perhitungkan.
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.Sumber
informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan metode wawancara keluarga,
observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data
sekunder.
Pengkajian keperawatan adalah suatu tindakan peninjauan situasi manusia
untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud menegaskan situasi penyakit,
diagnosa masalah klien, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan
klien.Data yang dikumpulkan terdiri dari data subyektif dan data obyektif.Data
subyektif adalah data hasil wawancara dan data obyektif adalah data hasil
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan observasi. Pengkajian merupakan
tahap pertama dari proses keperawatan. Pada tahap ini Perawat dapat
mengidentifikasi berbagai masalah keperawatan yang terjadi pada klien sebagai
keluarga.Sumber-sumber data dalam pengkajian ialah pengkajian keluarga, observasi
rumah dan lingkungannya, pemeriksaan fisik seluruh anggota keluarga, data
sekunder: hasil LAB; X-RAY.
1. Pengkajian Keperawatan Keluarga Tahap I
a. Pengkajian data umum, berupa:
4
Nama kepala keluarga
Alamat
Komposisis keluarga (dalam table) lengkap dengan genogram
Tipe keluarga
Suku
Agama
Stutus social ekonomi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga
b. Pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi:
Thap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Riwayat keluarga inti
Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
c. Pengkajian lingkunga, meliputi:
Karakteristik rumah
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Mobilitas geografis keluarga
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
System pendukung keluarga
d. Pengkajian struktur keluarga, meliputi:
Pola komunikasi keluarga
Struktur kekuatan keluarga
Struktur peran (formal dan informal)
Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga, meliputu:
Fungsi afektif
Fungsi sosialisasi
5
Fungsi perawatan keluarga
f. Stress dan koping keluarga, meliputi:
Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan keluarga
Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi/stressor
Strategi koping yang digunakan
Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
2. Pengkajian Keperawatan Keluarga Tahap II
Pada penjajakan tahap II ini, mengacu pada pelaksanaan lima tugas kesehatan
keluarga oleh keluarga. Yang diantara lima tugas tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Mengenal masalah yang diantaranya yaitu pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, serta identifikasi tingkat keseriusan masalah pada keluarga.
b. Mengambil keputusan diantaranya yaitu akibat dan keputusan keluarga.
c. Melakukan perawatan sederhana yaitu cara-cara perawatan yang sudah
dilakukan keluarga dan cara pencegahannya.
d. Modifikasi lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan psikologis).
e. Pemanfaatan fasilitas kesehatan yaitu pelayanan kesehatan yang biasa
dikunjungi keluarga serta frekuensi kunjungan.
Diagnosa keperawatan merupakan panduan dalam memberikan tindakan
keperawatan.Jenis diagnosa keperawata ini ada tiga, diantaranya aktual, risiko,
potensial.Komponen diagnosa keperawatan keluarga meliputi tiga yaitu, masalah
yang mana mengacu pada respon keluarga terhadat gangguan pemenuhan
kebutuhan sadar, etiologi yang mengacu pada pelaksanaan 5 tugas kesehatan
keluarga serta tanda dan gejala.Diagnosa keperawatan memiliki tujuan, yaitu:
6
a. Membantu mengidentifikasi prioritas keperawatan dan membantu
mengarahkan intervensi keperawatan berdasarkan prioritas yang
diidentifikasi.
b. Membantu mengidentifikasi bagaimana klien merespo proses kesehatan dan
kehidupan untuk mencegah atau menyelesaikan masalah.
c. Menyediakan bahasa yang sama dan membentuk dasar untuk komunikasi dan
pemahaman antara profesional keperawatan dan tim perawatan kesehatan.
d. Memberikan evaluasi dasar untuk menentukan apakah asuhan keperawatan
bermanfaat bagi klien.
e. Bagi mahasiswa, diagnosis keperawatan adalah alat pengajaran yang efektif
untuk membantu mempertajam keterampilan pemecahan masalah dan
berpikir kritis.
Rencana keperawatan merupakan rencana tindakan keperawatan tertulis yang
menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan diharapkan,
tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara spesifik (manurung,
2011).Rencana keperawatan bertujuan sebagai jangka panjang yang mengacu
pada penyelesaian masalah serta sebagai jangka pendek yang mengacu pada
penyelesaian etiologi.
7
BAB III
PENUTUP
Pengkajian keperawatan keluarga adalah suatu tindakan peninjauan
situasi manusia untuk memperoleh data tentang klien dengan maksud
menegaskan situasi penyakit, diagnosa masalah klien, penetapan kekuatan dan
kebutuhan promosi kesehatan klien. Pengkajian keperawatan keluarga
menggunakan model Friedman terdiri dari enam pertanyaan yaitu data
pengenalan keluarga, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, data
lingkungan, struktur keluarga (struktur peran, nilai, komunikasi, kekuatan),
fungsi keluarga (Fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan, ekonomi,
reproduksi), dan koping keluarga.
8
DAFTAR PUSTAKA
Burhanto, (2019) Keperawatan Keluarga, Universitas Muhammadiyah Kalimantan
Timur: Fakultas Kesehatan dan Ilmu Farmasi.
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.