Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA LANSIA DENGAN

ASAM URAT DI PANTI TRESNA WERDHA KHSUNUL KHOTIMAH


KOTA PEKANBARU

DISUSUN OLEH:

Anggi Wahyudi, S.Kep Annisa Fatma Zafasia, S.Kep


Agustina Anggraini, S.Kep Annisa Sri Sakinah, S.Kep
Amalia Sari, S.Kep Atika Ulfa Safitri, S.Kep
Amanda Eflin Pradana, S.Kep Aula Rahmawati, S.Kep
Anisa Anidia, S.Kep Ayu Lestari, S.Kep
Anita Fitriyanti Simanjuntak,
S.Kep

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom
Ns. Taufik Hidayat, S.Kep

PROGRAM PENDIDIKAN POFESI NERS A 2021


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik ini. Laporan ini
dibuat sebagai salah satu tugas untuk bisa memperoleh gelar Ners di Fakultas Keperawatan
Universitas Riau. Dalam pembuatan laporan ini kami banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Usman M Tang. MS selaku Dekan Fakultas Keperawatan universitas Riau.
2. Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
3. Ns. Didi Kurniawan, M.Kep.,Sp.Kep.Kom., PhD selaku koordinator mata ajar Praktik
Profesi Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Riau.
4. Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom dan Ns. Taufik Hidayat, S.Kep selaku pembimbing
yang telah bersedia memberikan masukan, bimbingan, serta dukungan bagi kami.
5. Kepala Panti Tresna Wherda Khusnul Khotimah dan staf yang telah memberikan
kesempatan dan kerja sama nya yang baik sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik
dan lancar.
6. Teman – teman seperjuangan yang telah membantu dan memberikan masukan kepada
kami dalam menyelesaikan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan demi kebaikan laporan ini. Akhirnya
kami berharap semoga laporan ini bermanfaat dalam dunia keperawatan umumnya dan
keperawatan komunitas khususnya.

Pekanbaru, April 2022

Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Meningkatnya taraf hidup masyarakat terutama di negara maju dan kota besar
membawa perubahan pada pola hidup individu. Perubahan pola hidup tersebut disertai
pula perubahan pola penyakit yang ada, terutama pada penyakit yang berhubungan
dengan gaya hidup seseorang. Kondisi tersebut mengubah pola kejadian penyakit yang
pada awalnya didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi, namun sekarang bergeser pada
penyakit-penyakit degeneratif dan metabolik yang makin meningkat. Penyakit
degeneratif pada umumnya menyerang sistem saraf, pembuluh darah, otot dan tulang
manusia.
Lansia merupakan salah satu kelompok yang mengalami penyakit-penyakit
degeneratif. Lansia adalah seseorang individu telah berusia diatas 60 tahun (Ratnawati,
2017). Lansia mengalami kemunduran dan perubahan pada struktur dan fisiologis dari
berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuhnya, sehingga lebih rentan dan
beresiko terkena suatu penyakit, termasuk permasalahan pada sendi dan otot. Contoh
penyakit yan menyerang persendian dan otot adalah salah satunya asam urat.
Asam urat muncul dari pemecahan purin atau metabolisme yang dikeluarkan
melalui tubuh. Purin merupakan zat yang dimiliki oleh makhluk hidup. Jika kita
mengkomsumsi makanan, maka zat purin akan pindah lokasi, dari makanan tersebut
ketubuh kita (Setiabudi, 2012). Asam urat adalah penyakit dimana terjadinya
penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebih, baik akibat produksi yang
meningkat, pembuangan melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan
makanan tinggi purin. Asam urat terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat
karena kadarnya yang tinggi. Asam urat di tandai dengan serangan berulang dari artritis
(peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat
besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi). Secara kronis, dan
cedera pada ginjal (Alawuddin, 2011).
Menurut Word Health Organization (WHO) pada 2017 menjelaskan bahwa
prevalensi asam urat di dunia sebanyak 34,2%. Prevalensi asam urat di Amerika sebesar
26,3% dari total penduduk. Peningkatan kejadian asam urat tidak hanya terjadi di negara
maju saja, Namun, peningkatan juga terjadi di negara berkembang, salah satunya adalah
Negara Indonesia. Menurut hasil Riskesdas prevalensi asam urat di Indonesia semakin
mengalami peningkatan tahun 2018 kejadian asam urat sebesar 7,3% golongan penyakit
sendi berdasarkan tanda dan gejalanya, (Riskesdas, 2018). Berdasarkan survey WHO,
Indonesia merupakan negara terbesar di dunia yang penduduknya menderita penyakit
asam urat. Survey badan kesehatan dunia tersebut menunjukkan rincian bahwa Indonesia
penyakit asam urat 35% terjadi pada pria usia 35 tahun ke atas (Detik.com, 2017).
Perlu dilakukan upaya dalam mengatasi hal tersebut melalui asuhan keperawatan
gerontik. Keperawatan gerontik adalah suatu bentuk praktek keperawatan profesional
yang ditujukan pada lansia baik sehat maupun sakit yang bersifat komprehensif terdiri
dari bio-psiko-sosial dan spiritual dengan pendekatan proses keperawatan terdiri dari
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Kholifah,
2016). Fokus dari keperawatan gerontik ini adalah upaya promotif, preventif,
mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan kesehatan yang umum. Tujuan
dari keperawatan gerontik adalah lansia dapat melakukan kegiatan sehari–hari secara
mandiri dan produktif, mempertahankan kesehatan serta kemampuan lansia seoptimal
mungkin, membantu mempertahankan dan meningkatkan semangat hidup lansia (Life
Support), menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit (kronis atau
akut), memelihara kemandirian lansia yang sakit seoptimal mungkin.
Sebagian besar lansia memilih untuk tinggal di panti werdha. Panti Werdha
merupakan unit pelaksana teknis di bidang pembinaan kesejahteraan sosial lansia yang
memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi lansia berupa pemberian penampungan,
jaminan hidup seperti pakaian, pemeliharaan kesehatan, pengisian waktu luang termasuk
rekreasi, bimbingan sosial mental serta agama sehingga mereka dapat menikmati hari tua
diliputi ketentraman lahir dan batin. Tujuan umum Panti Werdha adalah tercapainya
kualitas hidup & kesejahteraan para lansia yang layak dalam tata kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara berdasarkan nilai-nilai luhur budaya bangsa sehingga mereka dapat
menikmati hari tuanya dengan tenteram lahir batin.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang berhasil dikumpulkan oleh Ners
Muda Fakultas Keperawatan Universitas Riau di RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan
Rumbai yang dilaksanakan mulai tanggal 07 Februari sampai dengan 19 Maret 2022
ditemukan bahwa beberapa masyarakat Sri Meranti Kecamatan Rumbai khususnya RW 03
tetap tidak patuh lagi menjalankan protokol kesehatan secara mandiri, tidak menggunakan
masker di sekitaran rumah saat bersosialisasi dengan tetangga, dan tidak menjaga jarak.
Berdasarkan hasil wawancara beberapa warga RW 03 yang terkonfirmasi COVID-19
melakukan isolasi mandiri dan mendapatkan perawatan di RS Madani selama 14 hari.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada ketua RW 03 Kelurahan Delima
Kecamatan Binawidya didapatkan beberapa permasalahan selain dari permasalahan COVID-
19 diantaranya yaitu terdapat banyaknya sampah di lingkungan sekitar masyarakat dan
diselokan, serta genangan air di beberapa titik yang sangat berisiko menimbulkan
permasalahan seperti resiko peningkatan kasus DBD. Setelah Ners muda melakukan
observasi didapatkan terdapat beberapa selokan yang tersumbat dan aliran airnya tidak lancar
akibat tumpukan sampah-sampah dan tidak terdapat tempat pembuangan sampah sehingga
aada beberapa masyarakat membuang sampah sembarangan, dibakar, atau dibuang di sungai.
tentunya hal ini juga meningkatkan resiko berbagai penyakit.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada warga RW 03 di Kelurahan Sri
Meranti Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru didapatkan hasil mayoritas usia KK berada di
rentang 36-45 tahun (Dewasa Akhir) sebanyak 30.3%, rentang usia 26-35 tahun (Usia
Dewasa Awal) sebanyak 22.5%, rentang usia 45-59 tahun (Usia Lanjut Prenilis) sebanyak
23.6%, rentang usia 60-74 tahun (Usia Lanjut) sebanyak 18%, rentang usia 75-90 tahun (Old)
sebanyak 4.5% dan usia 17-25 (Remaja Akhir) sebanyak 1.1%.
Hasil kesehatan lingkungan untuk penilaian kondisi ventilasi rumah sebagian besar
sudah baik yaitu 69.7% dan terdapat 30.3% kondisi ventilasi rumah tidak baik karena
masyarakat jarang membuka jendela rumah. Pada sumber air bersih mayoritas warga
menggunakan air sumur BOR sebanyak 85.4%, air galon sebanyak 7.9%, dan air PAM
sebanyak 3.4%. Tempat penampungan air bersih mayoritas menggunakan ember sebanyak
53.9%, drigen sebanyak 21.3%, galon sebanyak 12.4%, dan tengki air sebanyak 3.43%.
Tempat penampungan mayoritas tertutup sebanyak 68.5% dan terbuka sebanyak 31.5%
dengan frekuensi membersihkan mayoritas bila kotor sebanyak 43.8% dan minimal 1 kali
seminggu sebanyak 42.7%. Pengolahan air minum mayoritas di masak terlebih dahulu
sebanyak 80.9% dan sebanyak 19.1% langsung diminum. Hasil kuesioner tempat
pembuangan sampah mayoritas diambil oleh petugas kebersihan sebanyak 44.9%, dibakar
41.6% dan dibuang sembarang tempat 10.1%. Kemudian pada sumber informasi kesehatan
mayoritas menggunakan media elektronik sebanyak 61.8%, dari petugas kesehatan sebanyak
23.6%, dari kader sebanyak 9,0%, dari teman dan keluarga sebanyak 3.4% dan dari anak
sebanyak 2.2%.
Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan oleh Ners Muda Fakultas
Keperawatan yang melakukan Praktik Profesi Keperawatan Komunitas di RW 03 Kelurahan
Sri Meranti Kecamatan Rumbai, maka pemecahan masalah kesehatan yang ditemukan akan
dibahas secara bersama-sama dalam kegiatan Loka Karya Mini Masyarakat I (LKMM I).
Kemudian akan diuraikan hasil pelaksanaan dari pengkajian, merumuskan masalah
keperawatan yang akan muncul di masyarakat sesuai rencana tindakan yang telah disepakati
bersama masyarakat sampai dengan evaluasi.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Setelah melakukan Praktik Profesi Keperawatan Gerontik mahasiswa mampu
melakukan asuhan keperawatan komunitas di Panti Tresna Wherda Kota Pekanbaru.
2. Tujuan khusus
a. Melaksanakan pengkajian yang meliputi pengumpulan data, tabulasi data serta
mempresentasikan data yang diperoleh di lapangan mengenai permasalahan kesehatan
lansia.
b. Merumuskan masalah kesehatan dan memberikan gambaran analisa data yang sesuai
dengan masalah kesehatan yang telah disusun.
c. Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dengan masalah kesehatan yang
akan dijumpai dan diprioritaskan.
d. Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana tindak lanjut yang
perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal.
C. Manfaat Penelitian
1. Untuk Panti Tresna Werdha diharapkan penulisan dalam laporan hasil kegiatan ini dapat
menjadi gambaran umum tentang kondisi kesehatan lansia di Panti Tresna Werdha
Khusnul Khotimah.
2. Untuk pihak Puskesmas diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan
maupun data untuk menyusun kebijakan dan program kerja bidang kesehatan dimasa
yang akan datang.
3. Untuk Pokjakes/masyarakat diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan
pedoman dalam pelaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan
masyarakat di RW 03 Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai.
4. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi bahan
perbandingan untuk profesi berikutnya dan menjadi evaluasi terhadap program atau
kurikulum keperawatan gerontik yang telah ditetapkan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penilaian laporan akhir praktik profesi keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
BAB II: TINJAUAN TEORITIS
BAB III: PELAKSANAAN
BAB IV: PEMBAHASAN
BAB V: PENUTUP
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai