M
KELURAHAN PASAR 4 MABAR HILIR
TAHUN 2021
Disusun Oleh:
Judul : Laporan Asuhan Keperawatan Lansia Ny.M Kelurahan Pasar 4 Mabar Hilir
Tahun 2021
NIM : 161.14201.034
Tugas Ini Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Dipertahankan
Dihadapan Tim Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Haji Sumatera Utara
Disetujui Oleh
Pembimbing
Mengetahui :
Akhir kata, Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan proposal stase keperawatan lansia ini, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya di bidang pendidikan keperawatan.
Penyusun
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
Lanjut usia (lansia) adalah suatu kejadian yang tidak dapat dicegah oleh siapapun
karena setiap tahun terjadi penambahan umur dan pasti dialami oleh semua orang yang
dikarunia umur panjang. Departemen Kesehatan (2009) membuat kategori usia sebagai
berikut: lansia awal (46-55 tahun), lansia akhir (56-65 tahun), dan manula (>65 tahun).
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang akan mengalami peningkatan
jumlah penduduk lansia (Kemenkes RI, 2013). Populasi lansia terus mengalami peningkatan
berdasarkan data proyeksi penduduk diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa
penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020 (27,08
juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).
Menurut Smeltzer & Bare (2002), International Association for the Study of Pain
(IASP) mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial atau yang
pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (Adellia, 2011). Artritis Rheumatoid (RA)
adalah suatu penyakit sistematik yang bersifat progresif, yang cenderung menjadi kronik dan
menyerang sendi serta jaringan lunak. Artritis Rheumatoid adalah suatu penyakit autoimun
dimana secara simetris persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah penerapan senam reumatik untuk mengurangi rasa nyeri pada klien
arthritis reumatoid?
arthritis reumatoid.
Agar lebih mengetahui dan memahami lebih jauh tentang penyakit arthritis
Semoga hasil dari asuhan keperawatan ini sendiri diharapkan dapat menjadi
masukan dan referensi terbaru dalam proses belajar mengajar dan bisa digunakan
TINJAUAN TEORITIS
a. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi lansia berikut menurut Depkes RI (2015)
a. Usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59 tahun
b. Usia lanjut yaitu usia 60 tahun ke atas
c. Usia lanjut beresiko yaitu usia 70 tahun ke atas atau usia 60 tahun ke atas dengan masalah
kesehatan.
b. Karakteristik Lansia
Menurut Budi Anna Keliat (2015). Lansia memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang Kesehatan).
b. Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan
biopsikososial sampe spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif.
c. Lingkungan tempat tinggal yang berfariasi.
1. Etiologi
Penyebab terjadinya arthritis rheumatoid sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi
biasanya hanya kombinasi dari genetik, lingkungan, hormonal, dan faktor sistem
reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri,
mikroplasma dan virus (Nugraha, 2017).
a. Genetik, berupa hubungan dengan HLH-DRBI dan faktor ini memiliki angka
b. Hormon sex, perubahan profil hormon berupa stimulasi dari Plasental kortikotraonim
esterogen dan proggesteron pada respon imun humoral ( TH2) dan menghambat
c. Faktor infeksi, beberapa agen infeksi diduga bisa seinduk semang (host) dan
(Suarjana, 2009).
terhadap stress. Protein ini mengandung untaian ( sequence) asam amino homolog.
Diduga terjadi fenomena kemiripan molekul dimana antibodi dan sel T mengenali
2. Manifestasi Klinis
inflamasi akibat aktivitas sinovitis yang bersifat reversibel dan gejala akibat kerusakan
Sinovitis merupakan kelainan yan umumnya bersifat reversibel dan dapat diatasi
dengan pengobatan medikamentosa atau pengobatan non surgical lainnya (Shah and
Clair, 2012). Gejala klinis yang berhubungan dengan aktivitas sinovitis adalah kaku pagi
hari . Beberapa aspek lain yang berhubungan dengan sendi yaitu (Suarjana, 2009) :
a. Vertebrata Servikalis, merupakan segmen yang sering terlibat pada RA. Proses
imflamasi ini melibatkan persendian diatrodial yang tidak tampak oleh pemeriksaan .
Gejala ini umunya bermanifestasi sebagai kekakuan pada selutuh segmen leher
b. Gelang bahu, pergelangan gelang bahu akan mengurangi lingkup gerak sendi gelang
bahu.
umum merefleksi derajat imflamasi dan biasanya mendahului terjadinya gejala awal
kerusakan sendi .
1. Nodul , merupakan level tertinggi pada penyakit ini dan terjadi 30-40% pada
penderita.
3. Vaskulitis , hanya terjadi <1% pada penderita dengan penyakit RA yang sudah
kronis.
3. Komplikasi
Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik
yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat anti imflamasi non steroid (OAINS)
atau obat pengubah jalan penyakit DMARD (disease modifying antirheumatoid drugs)
yang menjadi faktor penyebab mortalitas utama pada artritis rheumatoid. Komplikasi
saraf yang terjadi tidak memberikan gambaran yang jelas, sehingga sukar dibedakan
antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN
I. Identitasa
a. Nama : Ny.M
b. Tempat /tgl lahir : Medan, 07-09-1954
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Status Perkawinan: Janda
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
mandi & WC?, Pembuangan air kotor?, Sumber airminum?, pembuangan sampah ?,
-Ruangan cukup bersih dan rapi, penataan perabotan rumah tertata rapi, tidak berantakan
-Terdapat ventilasi pada rumah dan di buka setiap pagi hingga sore hari
-Keadaan kamar mandi bersih tapi lantai sedikit licin
-Sumber pencemaran tidak ada karena lokasi rumah jauh dari pabrik
4. Riwayat Kesehatana.
mengeluh nyeri di bagian lutut sampai ketelapak kaki, dan sering kesemutan
kanan semakin sakit bila kelamaan dalam posisi duduk dan jalan terlalu lama
8.Lain-lain.....Tidak ada
2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll ): Klien tidak memiliki riwayat
5. Pola Fungsional
(jenis/frekuensi/jumlah/ lamapakai)
Ny. M memiliki kesehatan yang baik, klien tidak merokok, tidak minum-minuman
dengan makan?
Nutrisi klien baik, nafsu makannya bagus, pola makan klien cukup teratur setiap
Klien tidak memiliki alergi makanan, klien tidak dapat mengkonsumsi makanan
pedas karena akan mengganggu pencernaan, klien akan mengeluh sakit perut jika
Frekuensi BAK cukup sering pada malam hari, frekuensi BAB normal, konsistensi
baik, keluhan yang berhubungan dengan BAB tidak ada kecuali klien mengkonsumsi
Tidak mengalami masalah, klien dapat beraktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada
dengantidur?
Klien tidak bisa tidur ketika nyeri lutut muncul secara tiba-tiba
Klien tidak mengguanakan kaca mata, tetapi penglihatan klien sudah berkurang (jika
membaca koran atau surat kabar lainnya), pendengaran baik (tidak ada gangguan),
klien tidak memakai alat bantu dengar, pola fikir klien baik, klien tidak sulit
mengambil keputusan
g. Persepsi diri-Pola konsep diri Bagaimana klien memandang dirinya (Persepsi diri
perkawinan ?
j. Koping-Pola Toleransi Stress Apa yang menyebabkan stress pada lansia, bagaimana
Penyebab klien mengalami stress jika mendapat banyak undangan karena pendapatan
keyakinan agama
Klien menganut agama islam, klien selalu beibadah dengan cara melakukan sholat,
klien yakin bahwa penyakit yang dideritanya adalah cobaan dan ujian dari Tuhan
6. Pemeriksaan Fisika.
c. BB/TB: 43kg/144cm
Gigi dan bibir : gigi tidak lengkap karena faktor usia, bibir normal tidak ada kelainan
f. Abdomen : Tidak ada benjolan, bunyi timpani, tidak ada nyeri tekan
c. MMSE:
d. APGAR keluarga: 6
e. Skala Depresi: 7
f. Screening Fall:
g. Skala Norton: 17
DAFTAR MASALAH
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Ds: Klien mengeluh nyeri dibagian agens-agens penyebab Nyeri akut
lutut bagian kanan, nyeri bertambah cedera (fisik:nyeri lutut
pada saat berktivitas terlalu lama, yang dirasakan secara
nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala tiba-tiba)
nyeri 7, nyeri hilang timbul
Do: Ny.M tampak menaha nyeri,
memegangi lutunya
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/I
2. Ds : Klien mengeluh nyeri bagian Pencahayaan ruangan Resiko jatuh
lutut sebelah kanan yang redup atau asing
Penglihatan mulai menurun karena
faktor usia
Do : Penerangan rumah tidak
Terang/Redup
TD :110/90mmHg
RR :20x/I
HR:90x/i
Penkes : berikan
informasi
tentang nyeri
seperti penyebab
nyeri, berapa
lama akan
berlangsung, dan
ajarkan
menggunakan
teknik non
farmakologi
2. Resiko jatuh b/d Mengidentifikasi Terapi latihan
Pencahayaan resiko jatuh fisik : mobilitas
ruangan yang yang sendi :
redup atau asing meningkatkan menggunakan
d/d Ds : Klien kerentanan gerakan aktif
mengeluh nyeri terhadap jatuh atau pasif tubuh
bagian lutut untuk
sebelah kanan Menghindari mempertahankan
Penglihatan mulai cedera fisik atau
menurun karena akibat jatuh mengembalikan
faktor usia fleksibilitas
Do : Penerangan sendi
rumah tidak Pencegahan
Terang/Redup jatuh :
TD :110/90mmHg menerapkan
RR :20x/i tindakan
HR:90x/i kewaspadaan
khusus bersama
pasien yang
memilki resiko
mengalami
cedera akibat
jatuh
Mandiri :
identifikasi
karakteristik
lingkungan yang
dapat
meningkatkan
potensi jatuh
(lantai yang
licin)
Pantau cara
berjalan,
keseimbangan,
dan tingkat
keletihan pada
saat ambulasi
Kolaborasi :
berkolaborasi
dengan anggota
tim kesehatan
lain untuk
meminimalkan
efek samping
obat yang dapat
menyebabkan
jatuh (gaya
berjalan yang
sempoyongan)
Singkirkan
bahaya
lingkungan
(menyediakan
pencahayaan
yang adekuat)
Penkes : ajarkan
pasien
bagaimana posisi
terjatuh yang
dapat
meminimalkan
cedera
IMPLEMENTASI
Diagnosa
No Pukul Tindakan Keperawatan Paraf
Keperawatan
1. Nyeri akut b/d 13.00 Melakukan tindakan untuk
agens-agens meringankan atau mengurangi
penyebab cedera nyeri sampai pada tingkat
(fisik:nyeri lutut kenyamanan yang dapat diterima
yang dirasakan pasien dengan teknik relaksasi
secara tiba-tiba) nafas dalam
d/d Ds: Klien
mengeluh nyeri
dibagian lutut bagian
kanan, nyeri
bertambah pada saat
berktivitas terlalu
lama, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala
nyeri 7, nyeri hilang
timbul
Do: Ny.M tampak
menaha nyeri,
memegangi lutunya
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/i
Resiko jatuh b/d Melakukan gerakan aktif atau pasif
Pencahayaan tubuh untuk mempertahankan atau
ruangan yang redup mengembalikan fleksibilitas sendi
atau asing d/d Ds : dengan cara olahraga room seperti
Klien mengeluh menggerakan kaki dengan
nyeri bagian lutut melakukan fleksi dan ekstensi
sebelah kanan
Penglihatan mulai
menurun karena
faktor usia
Do : Penerangan
rumah tidak
Terang/Redup
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/I
2. Nyeri akut b/d 15.00 Melakukan pengkajian nyeri yang
agens-agens komprehensif meliputi lokasi
penyebab cedera nyeri , karakteristik, awitan, dan
(fisik:nyeri lutut durasi, frekuensi, kualitas,
yang dirasakan intensitas atau keparahan nyeri
secara tiba-tiba) yang dirasakan dan faktor
d/d Ds: Klien presipitasi dari nyeri tersebut
mengeluh nyeri
dibagian lutut bagian
kanan, nyeri
bertambah pada saat
berktivitas terlalu
lama, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala
nyeri 7, nyeri hilang
timbul
Do: Ny.M tampak
menaha nyeri,
memegangi lutunya
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/i
Resiko jatuh b/d Menerapkan tindakan kewaspadaan
Pencahayaan khusus bersama pasien yang
ruangan yang redup memilki resiko mengalami cedera
atau asing d/d Ds : akibat jatuh seperti membersihkan
Klien mengeluh lantai agar tidak licin dan tidak
nyeri bagian lutut adanya air tergenang di sembarang
sebelah kanan tempat
Penglihatan mulai
menurun karena
faktor usia
Do : Penerangan
rumah tidak
Terang/Redup
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/I
3. Nyeri akut b/d 10.00 Membantu pasien mengidentifikasi
agens-agens tindakan untuk meringankan nyeri
penyebab cedera yang dirasakan agar mendapatkan
(fisik:nyeri lutut kenyamanan yang efektif seperti
yang dirasakan melakukan relaksasi atau kompres
secara tiba-tiba) hangat/dingin
d/d Ds: Klien
mengeluh nyeri
dibagian lutut bagian
kanan, nyeri
bertambah pada saat
berktivitas terlalu
lama, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala
nyeri 7, nyeri hilang
timbul
Do: Ny.M tampak
menaha nyeri,
memegangi lutunya
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/i
Resiko jatuh b/d Melakukan berkolaborasi dengan
Pencahayaan anggota tim kesehatan lain untuk
ruangan yang redup meminimalkan efek samping obat
atau asing d/d Ds : yang dapat menyebabkan jatuh
Klien mengeluh (gaya berjalan yang sempoyongan)
nyeri bagian lutut Singkirkan bahaya lingkungan
sebelah kanan (menyediakan pencahayaan yang
Penglihatan mulai adekuat) dengan membuat
menurun karena pegangan dan mengganti
faktor usia pencahayaan agar lebih terang
Do : Penerangan
rumah tidak
Terang/Redup
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/I
4. Nyeri akut b/d 14.00 Memberikan informasi tentang
agens-agens nyeri seperti penyebab nyeri yang
penyebab cedera dirasakan berapa lama akan
(fisik:nyeri lutut berlangsung, dan ajarkan
yang dirasakan menggunakan teknik non
secara tiba-tiba) farmakologi seperti melakukan
d/d Ds: Klien relaksasi dan meluruskan kaki agar
mengeluh nyeri nyeri berkurang.
dibagian lutut bagian
kanan, nyeri
bertambah pada saat
berktivitas terlalu
lama, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala
nyeri 7, nyeri hilang
timbul
Do: Ny.M tampak
menaha nyeri,
memegangi lutunya
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/i
Resiko jatuh b/d Mengajarkan pasien bagaimana
Pencahayaan posisi terjatuh yang dapat
ruangan yang redup meminimalkan cedera
atau asing d/d Ds :
Klien mengeluh
nyeri bagian lutut
sebelah kanan
Penglihatan mulai
menurun karena
faktor usia
Do : Penerangan
rumah tidak
Terang/Redup
TD :110/90mmHg
RR :20x/i
HR:90x/I
EVALUASI
No.Diagnosa
No Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Nyeri akut
S : klien mengatakan dapat melakukan teknik
relaksasi dan melakukan teknik secara mandiri
O : klien tampak tenang dan tidak meringis
Resiko jatuh
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2. Nyeri akut
S : klien mengatakan nyeri berkurang dan
klien mengerti untuk selalu membersihkan
lantai jika terdapat genangan air
O : klien tampak paham dengan apa yang di
Resiko jatuh sampaikan perawat
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3. Nyeri akut
S : klien mengatakan mengerti apa yang
disampaikan perawat untuk melakukan
kompres hangat dan menambah penerangan
diruangan rumah
O : klien tampak paham dengan apa yang di
Resiko jatuh sampaikan perawat
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Nyeri akut
S : klien mengatakan mulai mengerti teknik
peredaan nyeri dan posisi agar mengurangi
terjadinya cedera
Resiko jatuh
O : klien tampak paham dengan apa yang di
sampaikan perawat
A : masalah teratasi s
P : intervensi dihentikan
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, berpakaian
dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian
dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian,
berpindah, dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi, tidak dapat diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F dan G
Keterangan : klien mendapat nilai A karena klien mandirian dalam seluruh aktivitas
Analisis hasil
Kesadaran
-komposmentis 4√
-apatis 3
-konfus/soporus 2
-stupor/koma 1
Aktifitas
- ambulans 4√
- ambulan dengan bantuan 3
- hanya bisa duduk 2
- tiduran 1
Mobilitas
-bergerak bebas 4
- sedikit terbatas 3√
-sangat terbatas 2
-tidak bisa bergerak 1
Inkontinea
-tidak 4
-kadang-kadang 3√
-sering inkonesia urine 2
-inkontinensia alvi dan urine 1
Kategori Skor 17
7. Pengkajian MMSE
Tabel 8 pengkajian MMSE
No Item Pertanyaan Benar(1) Salah(0)
1. ORIENTASI
1.Tahun berapa sekarang ? √
2.Musim apa sekarang ? √
3.Tanggal berapa sekarang ? √
4.Hari apa sekarang ? √
5.Bulan apa sekarang ? √
6.Dinegara mana anda tinggal ? √
7. Diprovinsi mana anda tinggal ? √
8.Dikabupaten mana anda tinggal ? √
9.Dikecamatan mana anda tinggal ? √
10.Didesa mana anda tinggal ? √
2. REGISTRASI
Minta klien menyebutkan 3 obyek
11 Lampu
12 Meja √
13 Kursi
3. PERHATIAN DAN KALKULASI
Minta klien mengeja 5 kata dari
belakang, misalnya “BAPAK”
14.K √
15.A (KABAP)
16.P
17.A
18.B
4. MENGINGAT
Minta klien mengulang 3 obyek
diatas √
19 Lampu (Kursi,Lampu,Meja)
20 Meja
21 Kursi
JUMLAH 6 7
5. BAHASA
a.Penamaan
tunjukkan 2 benda minta klien
menyebutkan
22.buku √
23.pulpen √
b.pengulangan
minta klien mengulang 3 kalimat
berikut :
24.”Tidak ada jika, dan, atau, tetapi” √
c.perintah tiga langkah
25.ambil kertas √
26.lipat dua √
27.taruh dilantai √
d.turuti hal berikut ini
28.tutup mata √
29.tulis satu kalimat √
30.salin gambar √
JUMLAH 8 1
Analisis hasil :
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan penulisan laporan ini yang dilakukan dari tanggal 18 Desember 2020,
maka pada bagian ini akan dibahas tentang perbandingan antara teori dan praktek atau kasus
yang ditemukan selama melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.M, berumur 65 tahun
dengan rematoid arthritis dalam pemenuhusan kebutuhan rasa nyaman yang akan dibahas
1. Pengkajian
Tahap pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan, pengkajian dilakukan dengan
pendekatan sistematik untuk mendapatkan data klien baik subjektif maupun objektif. Tekhnik
pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Data
yang didapatkan pada pasien saat melakukan pengkajian pada Ny.M yaitu mengeluh nyeri pada
bagian sendi, ketika nyeri itu datang Ny.M sulit untuk beraktivitas seperti biasanya.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau
komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang actual dan
potensial.Berdasarkan pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada Ny.M diagnose yang
diangkat adalah Reumatoid Arthritis. Reumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi non bacterial
yang bersifat sismatik, progresif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi
secara simetris.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada pasien
dan hasil yang diperkirakan dari intervensi keperawatan yang dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori yang telah didapatkan untuk diterapkan
secara actual pada Ny.M dengan Reumatoid Arhritis dalam masalah kebutuhan rasa aman dan
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi adalah tindakan keperawatan yang dilakukan kepada pasien sesuai dengan
5. Evaluasi Keperawatan
1. Kesimpulan
Ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah dilakukan pengkajian reumetoid arthritis
pada lansia Ny.M berdasarkan tindakan keperawatan yang diberikan.
2. Saran
1. Bagi Akademik
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam teori
tentang rheumatoid arthritis pada lansia.
2. Bagi penulis
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan
wawasan rheumatoid arthritis pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA
Adellia, 2010. Libas Rematik Dan Nyeri Otot Dari Hidup Anda. Yoygyakarta : Briliant
Books.
Fatimah, 2010. Merawat Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media. Mansjoer,
Arif, dkk. 1999, Kapital Selekta Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Junaidi.I, 2013. Rematik Dan Asam Urat. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer
Meliny, Suhadi, & Sety, M. (2018). Analisis Faktor Resiko Rematik Usia 45-54 Tahun di
Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kesehatan MAsyarakat , Vol. 2 No. 2 ISSN: 2502- 73 IX.
Nugraha, D. S., & Muhlisin, A. (2017). Gambaran Karakteristik Responden, Riwayat
Penyakit Yang Menyertai dan Jenis Penyakit Reumatik Pada Lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo. Skripsi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. (online). URL:v.eprints.ums.ac.id/archive/etd/60204.
Aisyah, Siti. (2017). Manajemen Nyeri Pada Lansia Dengan Pendekatan Non
Farmakologi. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 2 (1)
Rantung, Jeany (2019). Gambaran Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia di Wilayah Kerja
Puskesmas Parongpong. Jurnal Skolastik Keperawatan Vol. 5, No. 2
Subiyanto. (2019). Manajemen Lingkungan: Keselamatan Dalam Mengurangi Risiko
Cedera Pada Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Lansia. Jurnal Keperawatan CARE, Vol.9
No.1
DAFTAR KONSUL
Diketahui
Pembimbing
(Hj. ZUIDAH., S.Kep.,Ns.SKM.,M.Kes)