Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KEGIATAN MANAJEMEN DAN INTERVENSI

PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK


PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI DESA SURODADI
KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:

Rizky Fitri Ardiani 10711024


Indah Permata Bunda 10711229
Devy Maya Kusuma Sari 11711039
Nadia Lakshita Anindya Devi 11711151
Muhammad Bimo Pradito 11711154

Pembimbing:
dr. Sani Rachman Soleman, M. Sc

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017

1
LEMBAR PENGESAHAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTEK
PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI DESA SURODADI
KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh :
Rizky Fitri Ardiani 10711024
Indah Permata Bunda 10711229
Devy Maya Kusuma Sari 11711039
Nadia Lakshita Anindya Devi 11711151
Muhammad Bimo Pradito 11711154

Telah disetujui dan disahkan oleh :


Dosen Pembimbing Fakultas,

dr. Sani Rachman Soleman, M. Sc

Dosen Pembimbing Lapangan I, Dosen Pembimbing Lapangan II,

dr. Lies Pramudiyanti, MM dr. Syirotul Aini

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
“Alhamdulillah hirobbil’alamin” puji syukur atas kehadirat dan rahmat Allah
SWT yang telah memberikan curahan nikmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
berpartisipasi, berbakti dan mengabdi di masyarakat melalui kegiatan kepanitraan klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Segala kekurangan dan kesalahan yang penulis tidak harapkan mungkin pernah
terjadi, namun berkat adanya dukungan semangat dari diri sendiri dan pihak-pihak yang
sangat berjasa, dalam segi fisik maupun moril akhirnya seluruh tahap dapat dilalui
dengan lancar. Sehubungan dengan itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Sani Rachman Soleman, M. Sc selaku dosen pembimbing fakultas
2. dr. Lies Pramudiyanti, MM selaku Kepala Puskesmas Candimulyo sekaligus
dosen pembimbing lapangan I
3. dr. Syirotul Aini selaku dokter fungsional Puskesmas Candimulyo sekaligus
dosen pembimbing lapangan II
4. Kepala Desa Surodadi beserta jajarannya
5. Kepala Dusun dari 15 dusun di Desa Surodadi
6. Kader Posyandu Desa Surodadi
7. Masyarakat Desa Surodadi
8. Kedua orang tua penulis
9. Seluruh pihak terkait yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang ikut
membantu kelancaran penyusunan laporan ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan yang mungkin masih
ditemukan, sehubungan dengan itu penulis menerima dengan lapang dada segala bentuk
pendapat, kritik dan saran yang membangun. Diharapkan pada penulisan yang akan
datang, penulis dapat menjadi lebih baik lagi.

3
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Magelang, Desember 2016

Penulis

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Definisi Umum


Menurut data yang diperoleh bahwa penyakit demam berdarah telah masuk ke
Indonesia sekitar 48 tahun yang lalu, yaitu sekitar tahun 1968. Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia. Jumlah penderita maupun luas daerah penyebarannya
semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan
penduduk (Sukowati, 2010). Penyakit DBD merupakan salah satu jenis Penyakit
Berbasis Lingkungan (PBL) yang dapat menyebabkan kepanikan masyarakat,
karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat mengakibatkan kematian
dalam waktu singkat serta dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh
infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim hujan dan musim
panas. Virus ini menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
sistem pembekuan darah, sehingga dapat mengakibatkan perdarahan. Manifestasi
klinis dari infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan DBD dengue
(Depkes RI, 2004).
Virus dengue sebagai penyebab penyakit DBD termasuk dalam genus
Flavivirus, famili Flaviridae. Virus dengue selain menyebabkan penyakit DBD
juga dapat menyebabkan penyakit Demam Dengue (DD) dan Sindrom Syok
Dengue (SSD). Virus dengue termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus
(Arbovirosis) dan mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4. Serotipe DEN-3 sangat berkait dengan kasus DBD berat dan merupakan
serotipe virus dengue yang paling luas distribusinya di Indonesia, diikuti oleh
DEN-2, DEN-1, dan DEN-4 (Kemenkes RI, 2009). Penyakit DBD ditularkan ke
manusia melalui gigitan nyamuk penular yang disebut vektor, yaitu nyamuk

5
Aedes dari sub genus Stegomya. Vektor DBD di Indonesia adalah nyamuk Ae.
aegypti sebagai vektor utama dan nyamuk Ae. albopictus sebagai vektor
sekunder. Kedua species tersebut merupakan nyamuk permukiman. Stadium pra
dewasa nyamuk tersebut mempunyai habitat pada kontainer yang berada di
sekitar permukiman dengan air yang relatif jernih (Depkes RI, 2004; Sukowati,
2010). Nyamuk Ae. aegypti mempunyai sifat anthropofilik dan multiple feeding.
Kedua sifat tersebut meningkatkan risiko penularan DBD di wilayah
permukiman, karena dalam satu siklus gonotropik nyamuk yang infektif dapat
menggigit dan menularkan virus kepada lebih satu orang (Sukowati, 2010).
Kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan jentik nyamuk Ae.
aegypti adalah kelembaban udara, pH air, dan suhu air (Ridha, et al., 2013).
Perilaku masyarakat dan jenis kontainer juga berpengaruh terhadap keberadaan
nyamuk Ae. aegypti di permukiman (Yudhastuti, et al., 2005). Beberapa kondisi
yang mendukung kehidupan jentik nyamuk Ae. aegypti adalah: suhu udara
berkisar 20-30ºC (Iskandar, et al., 1985), kelembaban udara untuk jentik berkisar
pada 81,5-89,5% (Mardihusodo, 2006), sedang untuk nyamuk dewasanya > 60%
(Sigit, et al., 2006) serta suhu air berkisar antara 25-30ºC (Eritja, et al., 2005
disitasi oleh Cristo, et al., 2006).
Kabupaten Magelang termasuk daerah endemis tinggi DBD, secara topografi
dan geografi termasuk dataran tinggi yang berada pada ketinggian ± 380 m di atas
permukaan laut, dengan kemiringan berkisar antara 5-45º. Suhu udara rata-rata
20-32ºC, dengan kelembaban nisbi antara 58,5%-90,8%. Rata-rata curah hujan
bulanan di kawasan berkisar ± 234 mm dan termasuk ke dalam bulan basah
sepanjang tahun (BPS Kota Magelang, 2013).
Jenis permukiman yang terdapat di Kabupaten Magelang berdasarkan
sifatnya, menurut KEPMENKES RI No.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Perumahan, dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
perkampungan tradisional, perumahan baru/real estate, dan permukiman khusus
atau asrama tentara. Menurut Sigit, et al. (2006), lingkungan permukiman

6
dibangun dan diciptakan untuk kepentingan kenyamanan hidup manusia, tetapi
pada kenyataannya banyak makhluk hidup lain termasuk vektor DBD,
memanfaatkan kondisi itu sebagai habitat, tempat istirahat, dan tempat mencari
makan. Jumlah kasus DBD terbanyak terjadi di perkampungan tradisional, diikuti
real estate, dan asrama tentara. Menurut Hadinegoro, et al. (2001), terdapat tiga
faktor yang berperanan dalam penyebaran kasus DBD yaitu manusia, virus
dengue, dan vektor perantara. Sedangkan menurut Murti (1997) penyakit DBD
merupakan penyakit infeksi yang kejadiannya dipengaruhi oleh tiga komponen,
yaitu: host, agent, dan environmental (segitiga epidemiologi). Perubahan pada
satu komponen akan mengubah keseimbangan ketiga komponen, dengan akibat
akan menaikkan atau menurunkan kejadian penyakit.
Program kesehatan masyarakat dalam pengendalian penyakit DBD yang telah
dilakukan oleh Pemerintah Kota Magelang meliputi: Gerakan 5 Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD), penyuluhan DBD,
Pemantauan Jentik Berkala (PJB), larvisidasi, dan fogging focus. Kegiatan PSN-
DBD di masyarakat berkaitan erat dengan perilaku masyarakat dalam
pengendalian vektor DBD, diwujudkan dalam bentuk gerakan 3M (meguras,
menutup, dan mengubur) terhadap barang-barang yang dapat dipakai sebagai
tempat perindukan nyamuk yang dilaksanakan secara terus menerus (Widiastuti,
et al., 2010). Kegiatan PSN-DBD merupakan wujud peran serta masyarakat yang
secara berkesinambungan terus berjalan karena bersinergi dengan kegiatan PJB
rutin maupun PJB silang oleh kelompok Dasa Wisma (Dawis) yang dipantau oleh
seorang Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pada tiap-tiap kelurahan. Praktek
pengendalian vektor DBD secara kimiawi dengan menggunakan insektisida juga
telah dilakukan, baik oleh Pemerintah Kota Magelang maupun masyarakat.

7
1.2 Program-Program untuk DBD
Banyak langkah yang telah ditempuh oleh pemerintah untuk mengurangi
jumlah penderita DBD di Indonesia, mulai dari program pencegahan sampai
program case management untuk masyarakat yang telah terjangkit oleh virus
dengue ini, tahapan-tahapan program tersebut, antara lain :
A. Pemberantasan Sarang Nyamuk
1) Definisi PSN
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yaitu kegiatan memberantas
jentik nyamuk di tempat berkembangbiaknya baik dengan cara kimia,
yaitu dengan larvasida, biologi dengan cara memelihara ikan pemakan
jentik atau dengan bakteri ataupun dengan cara fisik yang kita kenal
dengan kegiatan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) yakni menguras
bak mandi, bak WC; menutup TPA rumah tangga (tempayan, drum dll)
serta mengubur atau memusnahkan barang-barang bekas (kaleng, ban dll).
Pencegahan penyakit DBD melalui metode lingkungan atau fisik
untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan
perbaikan desain rumah. Sebagai contoh:
a) Menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali
seminggu.
b) Mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu
sekali.
c) Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar
rumah dan lain sebagainya.

2) Program 3M Plus
Sebenarnya pelaksanaan 3M Plus merupakan upaya Pemberantasan
Sarang Nyamuk yang sederhana dan efektif. Melalui program ini,

8
masyarakat dapat memutus rantai perkembang biakan nyamuk Aedes
Aegypti. Sebagai gambaran, beberapa hal pembersihan yang dilakukan
dalam 3M Plus merupakan upaya untuk mempersempit penyediaan sarang
reproduksi bagi hewan vektor penyakit ini dan hal ini merupakan bagian
yang sangat penting sebagai langkah awal untuk menghindari peningkatan
prevalensi penderita PBD serta menghindari terjadinya KLB pada
penyakit ini. Sedangkan untuk membasmi jumlah nyamuk dewasa yang
telah dapat berkembang biak, dapat dilakukan dengan pengasapan
(fogging) digunakan untuk mengurangi jumlah nyamuk dewasa yang
dapat bertelur sebanyak 200-400 per hari. Jika dibandingkan dari kedua
langkah diatas, tentu saja program 3M Plus memiliki peranan yang sangat
penting untuk membatasi penyebaran virus penyakit ini asalkan
masyarakat melakukannya secara kontinyu dan teratur.
Permasalahan mengenai efektifitas pelaksanaan program
Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui 3M Plus adalah kurangnya minat
masyarakat untuk melakukan semua hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan
pemahaman masyarakat untuk terbiasa memiliki pola hidup bersih dan
sehat sehingga merasa bahwa bukan hal yang kondusif untuk hidup
berdampingan dengan nyamuk Aedes Aygepti. Efektifitas pelaksanaan
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk ini melalui 3M Plus ini dapat
terlaksana dengan baik jika semua jajaran masyarakat memiliki kesadaran
untuk melakukannya secara serempak dan kontinyu di seluruh bagian
negara Indonesia.

3) Peraturan mengenai PSN dan 3M


Pelaksanaan PSN sebenarnya merupakan sebuah program pencegahan
penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bersifat
wajib. Hal tersebut dikarenakan adanya peraturan tertulis yang dibuat oleh
pejabat pemerintahan provinsi. Sebagai gambaran, wajib PSN dengan 3-M

9
di wilayah Provinsi DKI, lanjut Salimar, dasarnya adalah Surat Edaran
(SE) Gubernur DKI No 46/SE/2004 tentang PSN digelar tidak hanya di
luar, tapi juga dalam rumah dan ruangan. Adapun dalam Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Khusus DKI Jakarta, nomor 6 tahun 2007 tentang
pencegahan demam berdarah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), dijelaskan pada:
Pasal 4
1. PSN 3M Plus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dilakukan
untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus melalui kegiatan 3M Plus.
2. Pemutusan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan oleh
orang perorang, pengelola, penanggung jawab atau pimpinan pada
semua Tatanan Masyarakat.
3. Kegiatan pemutusan siklus hidup nyamuk sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan dengan membasmi jentik nyamuk di semua tempat
penampungan / genangan air yang memungkinkan menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk.
4. Kegiatan PSN sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat
(3) dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu sekali.

B. Abatisasi (Larvasiding)
Larvasiding adalah pemberantasan jentik dengan bahan kimia dengan
menaburkan bubuk larvasida. Pemberantasan jentik Aedes aegypti dengan
bahan kimia terbatas untuk wadah (peralatan) rumah tangga yang tidak dapat
dimusnahkan, dibersihkan,dikurangi atau diatur. Dalam jangka panjang
penerapan kegiatan larvasiding sulit dilakukan dan mahal. Kegiatan ini tepat
digunakan apabila survelans penyakit dan vector menunjukkan adanya

10
periode berisiko tinggi dan di lokasi dimana wabah mungkin timbul.
Menentukan waktu dan tempat yang tepat untuk pelaksanaan larvasiding
sangat penting untuk memaksimalkan efektifitasnya.
Terdapat 2 jenis larvasida yang dapat digunakan pada wadah yang
dipakai untuk menampung air minum (TPA) yakni: temephos (Abate 1%) dan
Insect growth regulators (pengatur pertumbuhan serangga) Untuk
pemberantasan larva dapat digunakan abate 1 % SG. Cara ini biasanya
digunakan dengan menaburkan abate kedalam bejana tempat penampungan
air seperti bak mandi, tempayan, drum dapat mencegah adanya jentik selama
2-3 bulan.

C. Fogging
Fogging merupakan suatu kegiatan penyemprotan insektisida dan
PSN-DBD serta penyuluhan pada masyarakat sekitar kasus dengan radius 200
meter, dilaksanakan 2 siklus dengan interval 7 hari oleh petugas. Biasanya
fogging diadakan 2 kali di suatu tempat menggunakan malathion dalam
campuran solar dosis 438 g/ha. (500 ml malathion 96%technical grade/ha).
Sasaran adalah rumah serta bangunan di pinggir jalan yang dapat dilalui mobil
di desa endemis tinggi. Alat yang dipakai swing fog SN 1 untuk bangunan dan
mesin ULV untuk perumahan. Waktu pengasapan pagi dan sore ini dengan
memperhatikan kecepatan angin dan suhu udara. Fogging dilakukan oleh tim
yang terlatih dari Dinas Kesehatan Propinsi dan Pusat sesudah survei dasar.
Penanggulangan fogging fokus ini dilakukan dengan maksud untuk
mencegah/membatasi penularan penyakit. Cara ini dapat dilakukan untuk
nyamuk dewasa maupun larva. Untuk nyamuk dewasa saat ini dilakukan
dengan cara pengasapan (thermal fogging) atau pengagutan (colg Fogging =
Ultra low volume). Pemberantasan nyamuk dewasa tidak dengan
menggunakan cara penyemprotan pada dinding (resisual spraying) karena
nyamuk Ae.aegypti tidak suka hinggap pada dinding, melainkan pada benda-

11
benda yang tergantung seperti kelambu dan pakaian yang tergantung. Untuk
pemakaian di rumah tangga dipergunakan berbagai jenis insektisida yang
disemprotkan yang disemprotkan kedalan kamar atau ruangan misalnya,
golongan organophospat atau pyrethroid synthetic. Adapun syarat-syarat
untuk melakukan fogging, yaitu:
1. Adanya pasien yang meninggal di suatu daerah akibat DBD.
2. Tercatat dua orang yang positif terkena DBD di daerah tersebut.
3. Lebih dari tiga orang di daerah yang sama, mengalami demam.
Plus adanya jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.

1.3 Cakupan Kerja


Cakupan kerja Puskesmas Candimulyo meliputi 19 desa. Salah satu desa yang
dipilih untuk digunakan dalam pembelajaran dan intervensi pada stase Ilmu
Kesehatan Masyarakat ini adalah Desa Surodadi. Alasan penunjukkan Desa
Surodadi sebagai lokasi kerja, diantaranya adalah:
1. Desa Surodadi tidak terlalu jauh dengan Puskesmas Candimulyo sehingga
dari segi waktu sangat efisien dan mempermudah untuk berkonsultasi
serta meminta izin dengan pihak Puskesmas Candimulyo.
2. Keadaan geografis di Desa Surodadi cukup bagus sehingga dari segi
keamanan terjamin.
3. Masih kurangnya tingkat kesadaran dan kebiasaan pola hidup sehat pada
masyarakat Desa Candimulyo.
4. Pengetahuan kader dan warga desa mengenai praktek pemberantasan
sarang nyamuk masih kurang.
5. Belum ada media mengenai pemberantasan sarang nyamuk yang tersebar
di Desa Surodadi.
6. Ditemukan beberapa kasus DBD di Desa Surodadi pada rentang waktu
satu tahun terakhir.

12
1.4 Perumusan Masalah
Perumusan masalah diambil berdasarkan dari latar belakang yang telah
dijelaskan sebelumnya, diantanya:
1. Apa saja yang menjadi penyebab banyaknya kasus DBD di Desa
Surodadi?
2. Bagaimana intervensi yang sesuai dalam mengatasi permasalahan DBD di
Desa Surodadi?

1.5 Tujuan Kegiatan


Untuk mengembangkan Desa Surodadi sebagai desa yang memiliki
mutu kesehatan yang baik, tidak luput dari peran kader desa dan
masyarakatnya sendiri untuk tanggap dan memiliki ketrampilan dalam hal
manajemen kesehatan, maka perlu dilakuan manajemen dan intervensi
mengenai berbagai masalah kesehatan yang ada di Desa Surodadi. Intervensi
yang dilakukan haruslah sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada di
Desa Surodadi.
A. Tujuan Khusus
Ada beberapa tujuan khusus dari kegiatan manajemen dan intervensi yang
dilksanakan di Desa Surodadi, yaitu:
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kegiatan yang
berkaitan dengan kesehatan yang ada di Desa Surodadi.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghadiri kegiatan-kegiatan
seperti penyuluhan tentang kesehatan.
3. Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang faktor-faktor resiko
terjadinya penyakit yang ada di desa Candimulyo khususnya DBD.
4. Kader desa dan masyarakat mengetahui cara-cara dan ketrampilan dalam
menanggulangi penyebaran penyakit DBD dengan kegiatan
pemberantasan sarang nyamuk.
5. Menurunnya insidensi DBD di Desa Surodadi.

13
14
BAB II
METODOLOGI PENGAMBILAN DATA

Berikut akan dipaparkan beberapa tahapan-tahapan dalam proses survey


mawas diri yang akan dilakukan. Diharapkan dengan menyusun metode dengan baik
maka didapatkan data yang lebih valid. Area kerja dari peneliti adalah warga dusun
Candimulyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang.

2.1. Pra Survey Mawas Diri (SMD)


Ada beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan survey yaitu :
a. Membina sambung rasa dengan Kepala Puskesmas dan seluruh staf.
b. Mendapat rekomendasi tempat penelitian dari Kepala Puskesmas.
c. Membina sambung rasa dengan Kepala desa dan kepala dusun terkait. Desa
yang dipilih ada desa Candimulyo yang terdiri dari 5 dusun :
- Dusun Karang
- Dusun Barisan
- Dusun Ngleses Lor
- Dusun Ngleses Kidul
- Dusun Dalangan
d. Mendapat data sekunder dari sekretaris desa Candimulyo. Data utama yang
didapatkan adalah tentang jumlah KK di desa Candimulyo yang berjumlah
603 KK.
e. Melakukan perhitungan jumlah sampel minimal dengan rumus :
𝛼 2
(𝑍 ) x 𝑝(1−𝑝)𝑁
2
n= 𝛼 2
𝑑2 (𝑁−1) +(𝑍 ) x 𝑝(1−𝑝)
2

Keterangan :
N = Jumlah populasi total  603 KK
n = Jumlah Sampel minimal

15
d = Nilai presisi yang digunakan  0,1
𝛼
𝑍 2 = Angka distribusi normal dengan nilai p = 0,5 adalah 1,96

p = Angka kepercayaan yang dipilih 5%  0,5


maka rumusnya menjadi :
(1,96 )2 x 0,5(1−0,5)603
n = 0,12 (603−1) +(1,96)2 x 0,5(1−0,5)
3,842 x 150,75
n= 6,02+0,9604
579,18
n=  82,97 ≈ 83 KK
6,9804

Setelah mendapat jumlahnya, kemudian dimasukan dalam Metode


Proporsional Sampling. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk tiap dusun
memiliki proporsi yang cukup berbeda. Akhirnya didapatkan :
a) Dusun Karang
43
Jumlah KK = 43  603 x 83 = 5,91 x 1,5 (effect design) ≈ 9 KK

b) Dusun Barisan
148
Jumlah KK = 148  603 x 83 = 20,37 x 1,5 ≈ 31 KK

c) Dusun Ngleses Lor


143
Jumlah KK = 143  603 x 83 = 19,68 x 1,5 ≈ 30 KK

d) Dusun Ngleses Kidul


152
Jumlah KK = 152  603 x 83 = 20,92 x 1,5 ≈ 32 KK

e) Dusun Dalangan
117
Jumlah KK = 117  x 83 = 16,10 x 1,5 ≈ 25 KK
603

Setelah melakukan perhitungan dengan proporsional sampling didapatkanlah


jumlah sampel minimal. Total dari seluruh sampel setelah memeprtimbangkan
effect design adalah 127 KK.

16
2.2. Survey Mawas Diri (SMD)
Setelah melakukan konsultasi dengan pembimbing maka SMD segera
dilaksanakan. Kegiatan SMD dilaksankan dalam rentang waktu 3 November – 8
November 2014 di Seluruh dusun yang ada di Desa Candimulyo. Sebelumnya kami
melakukan sosialisasi dengan Seluruh kepala dusun dan juga Bapak Wardhono selaku
Kepala Desa Candimulyo mengenai kegiatan SMD. Sosialisasi dilakukan bertepatan
dengan rapat rutin setiap hari senin selesai apel pagi, jadi seluruh kepala dusun hadir
dalam sosialisasi yang kami adakan.
Tanggapan para tokoh masyarakat cukup positif terhadap kegiatan yang akan
kami lakukan. Selanjutnya kami melakukan kegiatan SMD dengan sistem pembagian
perorang dalam kelompok. Dikarenakan ada 5 orang dalam kelompok kami maka 1
orang estimasi melakukabn SMD kepada 25 warga. Dilakukan wawancara terpimpin
untuk membantu warga-warga. Sebelumnya kami mendapat nama-nama KK dalam1
dusun dari bapak kepala dusun. Dengan bantuan software di situs
www.randomizer.org maka kami melakukan pengacakan. Untuk mencari alamat dari
nama nama yang terpilih kami bertanya pada warga sekitar.
Tanggapan para warga cukup positif sehingga SMD berjalan dengan lancar.
Ditengah kesibukan adanya proses bantuan bedah rumah dari daerah, para warga
masih dapat menyempatkan untuk melakukan SMD. Hasil dari SMD sebanyak 127
lembar kuesioner SMD kemudian di coding untuk di analisis menggunakan Software
IBM SPSS 21. Analisis yang dilakukan berupa analisis distribusi data dalam bentuk
frekwensi dan persentase. Penyajian data dilakukan dalam bentuk tabel dan diagram
batang. Hasil yang sudah ada kemudian di sampaikan pada Musyawarah Masyarakat
Desa di Desa Candimulyo.

2.3. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


MMD merupakan suatu forum diskusi bersama antar berbagai elemen
masyarakat guna membahas suatu problematika yang ditemukan. Dalam peneltiian
kali ini diagendakan 2 kali pertemuan MMD yaitu :

17
a. MMD Jilid I
Pada MMD Jilid I direncanakan untuk pemaparan hasil dari SMD yang
telah diolah menggunakan Analisis statistik. Dipaparkan 5 besar masalah
yang memiliki persentase terbesar. Pada MMD Jilid I kali ini turut
mengundang Tokoh masyarakat, Kader Posyandu dan Petugas Puskesmas.
Dengan dibantu oleh para dokter muda, dilakukan scoring PAHO secara
bersama-sama untuk menentukan prioritas masalah utama. Setelah
didapatkan masalahnya kemudian dilakukan perancangan PoA (Plan of
Action) yang memandu dalam melakukan Intervensi.
b. MMD Jilid II
MMD Jilid II dilaksanakan setelah dilaksanakannya intervensi yang
direncakan dalam PoA. Pada pertemuan kali ini diagendakan untuk
mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan dan menilai respon warga.
Dilakukan diskusi bersama menganai kelanjutan intervensi serta dalam
forum ini diharapkan dapat menghimpun usulan, kritik dan saran yang
membangun. Selain itu pada MMD jilid II kali ini juga dapat disampaikan
berbagai macam penyuluhan terkait intervensi yang dipilih. Pada
pertemuan kali ini turut mengundang Tokoh masyarakat, warga, Kader
posyandu dan petugas puskesmas.

2.4. Intervensi
Intervensi merupakan tindak lanjut dari permasalahan yang berhasil dijaring
saat melakukan MMD. Intervensi merupakan tindakan nyata baik secara penyuluhan
maupun produk. Dalam kegiatan ini diharapkan memberikan solusi terhadap masalah
yang menjadi prioritas utama. Sebelum dilakukan intervensi maka disusun terlebih
dahulu PoA (Plan of Action). Dalam proses penyusunannya para peneliti akan
berkonsultasi dengan dokter pembimbing agar didapatkan solusi terbaik.

18
BAB III
HASIL

5.1 DATA SOSIODEMOGRAFIK DESA

3.1.1. Profil Desa Candimulyo


Desa Candimulyo terletak sekitar 500 meter Kecamatan Candimulyo
dan sekitar 5kilometer dari kota kabupaten Magelang. Desa Candimulyo
merupakan desa kering, karena hanya terdapat 2 buah sumber mata air
yang digunakan sebagai sumber air minum serta tidak berpotensi sebagai
sumber irigrasi. Mata pencaharian masyarakat rata-rata sebagai petani,
buruh, dan pedagang. Selain itu beberapa masyarakat juga memiliki usaha
dalam bidang peternakan sapi, kambing, dan ayam. Sarana kesehatan
terdiri dari 1 bidan desa, 4 dukun bayi. Di desa Candimulyo tidak memiliki
puskesmas pembantu dikarenakan desa tersebut sangat dekat dengan
puskesmas kecamatan Candimulyo.

3.1.2. Jumlah Penduduk Desa Candimulyo

NO Penduduk Desa Candimulyo Jumlah


1 Laki-laki 959
2 Perempuan 1.043
Total 2002
Jumlah KK 603

19
3.1.3. Pendidikan Penduduk Desa Candimulyo
NO Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak Sekolah 149
2 Tidak Tamat SD 537
3 SD 467
4 SMP 244
5 SMA 97
6 D1-D3 48
7 Sarjana 81
8 Pondok Pesantren 27

3.2 Hasil SMD

Pendidikan Ayah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 52 40.3 40.9 40.9

SMP 40 31.0 31.5 72.4

Valid SMA 24 18.6 18.9 91.3


PT 11 8.5 8.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Pekerjaan Ayah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

PNS 17 13.2 13.4 13.4

Valid Buruh/Petani 82 63.6 64.6 78.0


Wiraswasta 28 21.7 22.0 100.0

20
Total 127 98.4 100.0
Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Pendidikan Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 56 43.4 44.1 44.1

SMP 36 27.9 28.3 72.4

Valid SMA 25 19.4 19.7 92.1

PT 10 7.8 7.9 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Pekerjaan Ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent
PNS 13 10.1 10.2 10.2

Buruh/Petani 42 32.6 33.1 43.3


Valid
Ibu rumah tangga 72 55.8 56.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

21
Sarana Kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 126 97.7 99.2 99.2

Valid Tidak 1 .8 .8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Tradisional

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 3 2.3 2.4 2.4

Valid Tidak 124 96.1 97.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Mengobati Sendiri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 51 39.5 40.2 40.2

Valid Tidak 76 58.9 59.8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

22
Jarak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

< 1 km 92 71.3 72.4 72.4

1-5 km 34 26.4 26.8 99.2


Valid
6-10 km 1 .8 .8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Transport

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Jalan kaki 69 53.5 54.3 54.3

Kendaraan pribadi 54 41.9 42.5 96.9


Valid
Angkutan umum 4 3.1 3.1 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Jaminan Kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Jamkesmas (BPJS) 72 55.8 56.7 56.7

Iuran dan sehat 1 .8 .8 57.5

Valid Askes 11 8.5 8.7 66.1

Tidak punya 43 33.3 33.9 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

23
Dikeluarga responden ada balita/bumil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 21 16.3 16.5 16.5

Valid Tidak 106 82.2 83.5 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Rencana melahirkan untuk bumil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

RS 1 .8 4.2 4.2

Bidan 20 15.5 83.3 87.5

Valid Dukun 1 .8 4.2 91.7

Rumah sendiri 2 1.6 8.3 100.0

Total 24 18.6 100.0


Missing System 105 81.4
Total 129 100.0

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Dokter 1 .8 4.3 4.3

Valid Bidan 22 17.1 95.7 100.0

Total 23 17.8 100.0


Missing System 106 82.2
Total 129 100.0

24
Jumlah ANC pada kehamilan anak terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1-3 Kali 1 .8 4.3 4.3

Valid 4 atau lebih 22 17.1 95.7 100.0

Total 23 17.8 100.0


Missing System 106 82.2
Total 129 100.0

Gangguan kehamilan anak terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 9.5 9.5

Valid Tidak 19 14.7 90.5 100.0

Total 21 16.3 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

Penolong persalinan anak pertama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Dokter 1 .8 4.3 4.3

Valid Bidan 22 17.1 95.7 100.0

Total 23 17.8 100.0


Missing System 106 82.2
Total 129 100.0

25
Kematian bayi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 1 .8 4.8 4.8

Valid Tidak 20 15.5 95.2 100.0

Total 21 16.3 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

Kematian balita

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

Kematian bumil

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 23 17.8 100.0 100.0


Missing System 106 82.2
Total 129 100.0

Kematian saat melahirkan/nifas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 20 15.5 100.0 100.0


Missing System 109 84.5
Total 129 100.0

26
Pernah lahir BBLR cukup umur (37-41 minggu)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 1 .8 4.5 4.5

Valid Tidak 21 16.3 95.5 100.0

Total 22 17.1 100.0


Missing System 107 82.9
Total 129 100.0

Status Imunisasi anak terakhir (Imunisasi dasar sd 1 tahun : BCG, DPT 3 kali, Hep B 3 kali,
Polio 4 kali, campak 1 kali)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Lengkap sesuai usia 12 9.3 63.2 63.2

Tidak sama sekali 2 1.6 10.5 73.7


Valid
5 5 3.9 26.3 100.0

Total 19 14.7 100.0


Missing System 110 85.3
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi BCG

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

27
Anak terakhir mendapat imunisasi Hepatitis B pertama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Hepatitis B kedua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 15 11.6 100.0 100.0


Missing System 114 88.4
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Hepatitis B ketiga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 15 11.6 100.0 100.0


Missing System 114 88.4
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Polio pertama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

28
Anak terakhir mendapat imunisasi Polio kedua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Polio ketiga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 20 15.5 100.0 100.0


Missing System 109 84.5
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Polio keempat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 19 14.7 100.0 100.0


Missing System 110 85.3
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi DPT Pertama

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 21 16.3 100.0 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

29
Anak terakhir mendapat imunisasi DPT kedua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 20 15.5 100.0 100.0


Missing System 109 84.5
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi DPT ketiga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 19 14.7 100.0 100.0


Missing System 110 85.3
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat imunisasi Campak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 19 14.7 100.0 100.0


Missing System 110 85.3
Total 129 100.0

Frekuensi balita ditimbang di Posyandu dalam 1 tahun terakhir

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

1-7 Kali 2 1.6 9.5 9.5

Valid 8 Kali atau lebih 19 14.7 90.5 100.0

Total 21 16.3 100.0


Missing System 108 83.7
Total 129 100.0

30
Balita BGM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 1 .8 .8 .8

Valid Tidak 125 96.9 99.2 100.0

Total 126 97.7 100.0


Missing System 3 2.3
Total 129 100.0

Anak terakhir mendapat asi Eksklusif 6 bulan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 58 45.0 45.7 45.7

Valid Tidak 69 53.5 54.3 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Usia anak terakhir diberikan MP ASI

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1.6 1.6 1.6

1 4 3.1 3.1 4.7

2 3 2.3 2.3 7.0

3 18 14.0 14.0 20.9

Valid 4 23 17.8 17.8 38.8

4.5 1 .8 .8 39.5

5 20 15.5 15.5 55.0

6 58 45.0 45.0 100.0


Total 129 100.0 100.0

31
Alat Kontrasepsi yang digunakan responden/pasangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Hormonal 34 26.4 33.0 33.0

Non Hormonal 11 8.5 10.7 43.7

Valid Alami 4 3.1 3.9 47.6

Tidak pakai apapun 54 41.9 52.4 100.0

Total 103 79.8 100.0


Missing System 26 20.2
Total 129 100.0

Keluarga kebiasaan sarapan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 110 85.3 86.6 86.6

Valid Tidak 17 13.2 13.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Selalu mengkonsumsi makanan seimbang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 96 74.4 75.6 75.6

Valid Tidak 31 24.0 24.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

32
Selalu menggunakan garam beryodium

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Ya 127 98.4 100.0 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit batuk pilek

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 51 39.5 40.2 40.2

Valid Tidak 76 58.9 59.8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit Malaria

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 127 98.4 100.0 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit DB

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 127 98.4 100.0 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

33
3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit TBC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 1.6 1.6

Valid Tidak 125 96.9 98.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit Tifus

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 3 2.3 2.4 2.4

Valid Tidak 124 96.1 97.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit gatal-gatal

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 12 9.3 9.4 9.4

Valid Tidak 115 89.1 90.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

34
3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit sesak nafas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 1.6 1.6

Valid Tidak 125 96.9 98.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit diare

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 6 4.7 4.7 4.7

Valid Tidak 121 93.8 95.3 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit campak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 1.6 1.6

Valid Tidak 125 96.9 98.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

35
3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit cacar air

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 1.6 1.6

Valid Tidak 125 96.9 98.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit hepatitis

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 127 98.4 100.0 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

3 bulan terakhir anggota keluarga ada yang sakit flu burung

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Tidak 127 98.4 100.0 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

36
Jamban keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ada, memenuhi syarat 99 76.7 78.0 78.0

Valid ada, Tidak memenuhi syarat 28 21.7 22.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Jarak septi tank/resapan dengan sumur/sumber air bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

< 10 meter 12 9.3 9.4 9.4

Valid > 10 meter 115 89.1 90.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Sumber air bersih

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 35 27.1 27.6 27.6

Valid Tidak 92 71.3 72.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

37
Kualitas air bersih yang digunakan sehari-hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 51 39.5 40.2 40.2

Valid Tidak 76 58.9 59.8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

KM dalam keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 1 .8 .8 .8

Valid Tidak 126 97.7 99.2 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Sumber air

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

2 1.6 1.6 1.6

Tidak 38 29.5 29.5 31.0


Valid
Swadaya 89 69.0 69.0 100.0

Total 129 100.0 100.0

38
Kualitas air yang digunakan sehari-hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Bebas pencemaran 120 93.0 94.5 94.5

Bebas pencemaran 6 4.7 4.7 99.2


Valid
4 1 .8 .8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

KM dalam keluarga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ada didlam rumah 102 79.1 80.3 80.3

Ada diluar rumah 22 17.1 17.3 97.6


Valid
tidak ada 3 2.3 2.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Jenis KM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tertutup 111 86.0 87.4 87.4

Valid Terbuka 16 12.4 12.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

39
Lantai KM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tanah 9 7.0 7.1 7.1

Semen 60 46.5 47.2 54.3


Valid
Ubin/keramik 58 45.0 45.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Pembuangan limbah KM

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Tergenang di pekarangan 14 10.9 11.0 11.0

ke swah 1 .8 .8 11.8

Valid ke selokan/sungai 47 36.4 37.0 48.8

SPAL 65 50.4 51.2 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Tempat pembuangan sampah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ada, tertutup 36 27.9 28.3 28.3

Ada, tidak tertutup 72 55.8 56.7 85.0


Valid
tidak ada 19 14.7 15.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

40
Pembuangan air limbah dapur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

tertutup/SPAL 63 48.8 49.6 49.6

Valid Terbuka/tidak tersedia 64 49.6 50.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

jendela

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ada, semua ruangan, cukup 94 72.9 74.0 74.0

ada, sebagian ruangan 24 18.6 18.9 92.9


Valid
tidak ada 9 7.0 7.1 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Ventilasi rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ada jendela ada ventilasi 110 85.3 86.6 86.6

ada jendela, tidak da 9 7.0 7.1 93.7


ventilasi
Valid
tidak ada jendela dan 8 6.2 6.3 100.0
ventilasi

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

41
Ventilasi dapur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ada jendela ada ventilasi 97 75.2 76.4 76.4

ada jendela, tidak da 12 9.3 9.4 85.8


ventilasi
Valid
tidak ada jendela dan 18 14.0 14.2 100.0
ventilasi

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Lantai rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

tanah 13 10.1 10.2 10.2

plester semen sebagian 52 40.3 40.9 51.2

plester semen seluruh 10 7.8 7.9 59.1


Valid
ubin/keramik sebagian 30 23.3 23.6 82.7

ubin/keramik seluruh 22 17.1 17.3 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

42
Ruang tidur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

terang, tidak lembab 107 82.9 84.3 84.3

ada, tidak terang dan 20 15.5 15.7 100.0


Valid
lembab

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Atap rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

seng/genting 125 96.9 98.4 98.4

Valid ijuk/daun kelapa 2 1.6 1.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Langit-langit rumah pada mayoritas ruangan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

asbes 31 24.0 24.4 24.4

triplek 54 41.9 42.5 66.9

Valid bambu 10 7.8 7.9 74.8

tidak ada 32 24.8 25.2 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

43
Kandang ternak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

terpisah dari rumah 25 19.4 19.7 19.7

menempel didalam rumah 21 16.3 16.5 36.2


Valid
tidak ada 81 62.8 63.8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Jenis hewan ternak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

unggas 27 20.9 21.4 21.4

sapi, kuda, kerbau, kambing 14 10.9 11.1 32.5

Valid ikan 5 3.9 4.0 36.5

lainnya 80 62.0 63.5 100.0

Total 126 97.7 100.0


Missing System 3 2.3
Total 129 100.0

Memiliki TOGA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ya, 3 jenis dan lebih 11 8.5 8.7 8.7

ya, < 3 jenis 6 4.7 4.7 13.4


Valid
tidak ada 110 85.3 86.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

44
Cahaya matahari masuk rumah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

ya, minimal 38 29.5 29.9 29.9

ya cukup 88 68.2 69.3 99.2


Valid
tidak 1 .8 .8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Kepadatan hunian

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

padat 8 6.2 6.3 6.3

cukup 85 65.9 66.9 73.2


Valid
tidak padat 34 26.4 26.8 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga merokok

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 94 72.9 74.0 74.0

Valid Tidak 33 25.6 26.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

45
Anggota keluarga cuci tangan dengan sabun sebelum makan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 99 76.7 78.0 78.0

Valid Tidak 28 21.7 22.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga gosok gigi minimal 2 kali sehari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 111 86.0 87.4 87.4

Valid Tidak 16 12.4 12.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga minum miras/narkoba

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 8 6.2 6.3 6.3

Valid Tidak 119 92.2 93.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

46
Anggota keluarga melakukan PSN min 1 kali per minggu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 2 1.6 1.6 1.6

Valid Tidak 125 96.9 98.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga melakukan aktivitas fisik/olah raga

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 74 57.4 58.3 58.3

Valid Tidak 53 41.1 41.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga mandi min 2 kali sehari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 109 84.5 85.8 85.8

Valid Tidak 18 14.0 14.2 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

47
Anggota keluarga memiliki TOGA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 21 16.3 16.5 16.5

Valid Tidak 106 82.2 83.5 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga minum air yang dimasak terlebih dahulu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 123 95.3 96.9 96.9

Valid Tidak 4 3.1 3.1 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga BAB dijamban

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 120 93.0 94.5 94.5

Valid Tidak 7 5.4 5.5 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

48
Anggota keluarga cuci tangan pake sabun sehabis BAB

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 108 83.7 85.0 85.0

Valid Tidak 19 14.7 15.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga gosok gigi min 2 kali sehari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 118 91.5 92.9 92.9

Valid Tidak 9 7.0 7.1 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Anggota keluarga buang sampah pada tempatnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 89 69.0 70.1 70.1

Valid Tidak 38 29.5 29.9 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

49
Anggota keluarga makan 3 kali sehari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 115 89.1 90.6 90.6

Valid Tidak 12 9.3 9.4 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Bahan makanan dicuci sebelum dimasak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 125 96.9 98.4 98.4

Valid Tidak 2 1.6 1.6 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Aktivitas fisik anggota keluarga min 30 menit per hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 61 47.3 48.0 48.0

Valid Tidak 66 51.2 52.0 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

50
Rutin membersihkan rumah/menyapu tiap hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 116 89.9 91.3 91.3

Valid Tidak 11 8.5 8.7 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

Membuka jendela pagi hari atau minimal 1 jam per hari

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Ya 100 77.5 78.7 78.7

Valid Tidak 27 20.9 21.3 100.0

Total 127 98.4 100.0


Missing System 2 1.6
Total 129 100.0

51
1. IDENTIFIKASI MASALAH

 Pemberantasan sarang nyamuk


 ASI eksklusif
 Merokok
 Tidak memiliki TOGA
 Kurang aktifitas berolah raga

Masalah Pemberantasan Sarang Nyamuk


(96,9%)

Masalah Kepemilikan TOGA (82,2%)

Masalah Kebiasaan Merokok (72,9%)

Masalah Pemberian ASI Eksklusif (53,5%)

Masalah Kebiasaan Olahraga (51,2%)

52
2. PRIORITAS MASALAH

Tabel Skoring Prioritas Masalah berdasar PAHO :

MASALAH M S V C TOTAL

Kurang Olahraga 3 5 9 5 675

ASI Eksklusif 7 7 10 5 2450

Kebiasaan Merokok 7 10 3 5 1050

Kepemilikan TOGA 4 5 6 7 840

Pemberantasan 9 10 8 10 7200
Sarang Nyamuk

Berdasarkan hasil skoring prioritas masalah berdasarkan PAHO


didapatkan hasil prioritas masalah di Desa Candimulyo yaitu tidak melakukan
atau melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk. Dari hasil MMD,
masyarakat menentukan pilihan untuk melakukan pemberantasan sarang
nyamuk.

53
BAB IV
PLAN OF ACTION (PoA)

Berdasarkan hasil SMD yang kemudian dilanjutkan dengan MMD dan


didapatkan prioritas masalah mengenai tidak tidak melakukan pemberantasan sarang
nyamuk. Dari kesepakatan musyawarah tersebut, intervensi yang kami laksanakan
dalam menanggulangi permasalahan tersebut dengan cara memberikan penyuluhan
tentang kegiatan 3M+ikanisasi.
Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu dengan memberikan penyuluhan
kepada tokoh masyarakat mengenai PSN serta membagikan poster tentang 3M dan
pembagian ikan di Desa Candimulyo.

54
BAB V
PELAKSANAAN INTERVENSI

Berdasarkan hasil dari Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah


Masyarakat Desa (MMD) di desa Candimulyo, kecamatan Candimulyo telah
ditentukan prioritas masalah yang utama, yaitu tidak melakukan pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) minimal 1 minggu sekali dan tidak memiliki tanaman obat
keluarga (TOGA). Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut,
dilakukanlah pemecahan masalah sebagai berikut.

No. Masalah Penyebab Masalah Intervensi


1. Pemberantasan  Kesadaran masyarakat  Melakukan penyuluhan
Sarang Nyamuk dalam melakukan gerakan tentang pemberantasan
3M masih rendah, sebagai sarang nyamuk (PSN)
contoh:
 Masih banyaknya  Memberikan contoh
kaleng-kaleng bekas secara langsung kepada
atau ban-ban bekas warga bagaimana cara
yang tergenang air melakukan gerakan 3M
 Masih banyaknya dengan benar
ember-ember tempat
penampungan air hujan  Membuat program
yang tidak ditutup ikanisasi berupa
 Bak kamar mandi pembagian ikan-ikan
jarang dikuras dengan kecil seperti nila, tombro
alasan takut dan lain-lain untuk
menghabiskan air dibagikan ke rumah-
rumah warga

55
 Masyarakat masih
mengalami kesulitan air  Memberikan sosialisasi
terutama pada musim mengenai program
kemarau ikanisasi serta tujuan dan
manfaatnya
 Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang 3M,  Penyuluhan tentang
sebagai contoh adalah perilaku hidup bersih dan
masyarakat tidak sehat (PHBS)
mengetahui bahwa tempat
penampungan air hujan
yang tidak ditutup atau
pot-pot bunga dapat
menjadi sarang-sarang
nyamuk

 Masyarakat masih
mengharapkan bantuan
pemerintah berupa
abatisasi atau fogging

 Masih banyaknya
masyarakat yang
beranggapan bahwa
menggunakan alat
pembunuh nyamuk lebih
efektif daripada gerakan
3M

56
2. Tanaman Obat  Kurangnya pengetahuan  Penyuluhan tentang
Keluarga warga tentang TOGA khasiat dan manfaat
(TOGA) TOGA
 Kurangnya pengetahuan
warga tentang khasiat dan  Pembagian TOGA gratis
manfaat masing-masing kepada warga
jenis TOGA

 Masyarakat berpendapat
lebih mudah membeli
TOGA di warung daripada
menanam sendiri

57
BAB VI
EVALUASI

6.1. Kendala
Dalam pelaksanaan manajemen dan intervensi ini, terdapat beberapa kendala
yang kami hadapi, antara lain kurangnya peran serta masyarakat dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan
3M dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat masih belum memiliki pemahaman
tentang manfaat gerakan ikanisasi dan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia dalam
pemberantasan sarang nyamuk serta kurangnya penyebaran informasi dari kader-
kader dan tokoh masyarakat yang hadir dalam penyuluhan dan sosialisasi kepada
masyarakat luas. Adanya kendala-kendala di atas menyebabkan berkurangnya
keefektivan kegiatan manajemen dan intervensi ini.

6.2. Rekomendasi
Atas dasar terdapatnya kendala-kendala yang dialami sewaktu kegiatan
manajemen dan intervensi ini dilakukan, maka kami memberikan beberapa
rekomendasi pemecahan masalah sebagai berikut.
- Diharapkan kepada puskesmas Candimulyo untuk memberikan penyuluhan-
penyuluhan rutin terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) lainnya
- Diharapkan kepada para tokoh masyarakat dan kader agar menyebarkan
informasi yang diterima melalui penyuluhan secara merata serta dapat
menjadi contoh bagi masyarakat sekitar untuk selalu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat termasuk gerakan 3M dan ikanisasi serta memulai
penanaman TOGA di keluarga masing-masing

58
LAMPIRAN

Gambar 1 - Penyerahan Ikan kepada warga

Gambar 2 – Penyerahan poster 3M

59
Gambar 3 – Pembagian ikan ke Bak Mandi

Gambar 4 – Mencontohkan gerakan 3M

60
Gambar 5 – Suasana Musyawarah Masyarakat Desa

Gambar 6 – Penyerahan hadiah kepada penanya

61
HASIL ANALISIS SPM PUSKESMAS CANDIMULYO

SAMPAI BULAN OKTOBER 2014

Target SPM
Oktober Capaian
NO KEGIATAN Indikator kinerja 2014 %
POKOK Dinkes
Kab.Mgl
2010
1 2 4
1 KIA
A.Pelayanan Kesehatan ibu dan bayi
683 83.60
1 Cakupan Kunjungan bumil K1* 98%
615 75.28
2 Cakupan Kunjungan bumil K4 95%
76 46.63
3 Ibu hamil resti yg dideteksi/dirujuk 100%
Ibu hamil resti yg ditangani(Pusk 71 43.56
4 PONED) 90%
0

Cakupan pertolongan persalinan 610 74.66


5 oleh 90%
0
tenaga kes
606 81.12
6 Cakupan Kn1*) 96%
Cakupan kunjungan neonatus 606 81.12
7 (Kn2) 90%
606 81.12
Cakupan kunjungan Bayi 90%
17 80.95
8 BBLR yg ditangani 100%
0
9 Neonatal resti yg ada / ditemukan* 100%
19 90.48
10 Neonatal resti yg ditangani / dirujuk 80%
0
11 Pembinaan dukun bayi*
380 926.83
a.Jumlah dukun bayi yg terlatih 100%
8 80.00
b.Frekuensi pembinaan dukun 10x/th
Pelayanan kesehatan anak pra 0
B. sekolah dan usia
0
sekolah

62
Deteksi dini tumbuh kembang anak 2456 64.04
1 balita dan 95%
0
pra sekolah
Cakupan pemeriksaan kesehatan 0
2 siswa SD & setingkat 100%
oleh tenkes atau terlatih/guru 0
UKS/dokter kecil*
0
(Penjaringan kelas 1)
Cakupan pelayanan kesehatan 0
3 remaja 80%
(Penjaringan kelas 1 0
SLTP,SLTA/Setingkat)
0
4 Pembinaan TK
298 827.78
- Jumlah TK yang dibina* 100%
0

PELAYANAN KELUARGA 0
C BERENCANA
69263 799.80
Jumlah seluruh peserta aktif 80%
0
D PELAYANAN USILA
jml posyandu pra usila dan usila yg 190 1000.00
a. ada* 90%
cakupan pelayanan pra usila dan 5235 45.87
B. Usila 70%
0

Pemantauan dan pertumbuhan 0


2 Gizi a balita
- Balita yg datang dan ditimbang 31614 782.52
(D/S) 80%
- Balita yg naik berat badannya 25023 795.14
(N/D) 80%
Cakupan bayi (6-11 bln) yg diberi 786 191.71
b. kapsul vit A dosis tgi 95%
0
1 kali per tahun
Cakupan anak balita( 12 - 59 bln) 5554 194.74
c. yg diberi kapsul vit A 95%
0
2 kali per tahun
Cakupan ibu hamil yg diberi 90 638 78.09
d. tablet Fe 90%
602 19.13
e. Balita BGM <1,5%

63
Cakupan pemberian pmt MP ASI 612 85.24
f. pd bayi BGM dari gakin* 100%
Balita gizi buruk mendapat 82 820.00
g. perawatan 100%
Desa dng cakupan keluarga 190 1000.00
h. bergaram yodium baik** 90%
Cakupan kapsul yodium untuk 0
i WUS di daerah endemis GAKI*** 90%
0
j Kecamatan bebas rawan gizi** 80%
Cakupan bufas mendapat kapsul vit 600 77.12
k A 90%
0

0
3 Pelayanan
0 0.00
a. Institusi yg dibina 80%
Jml Tempat Tempat Umum (TTU) 0 0.00
Kesehatan b. yg diperiksa* 100
Tempat-tempat umum(TTU) yg 0 0.00
Lingkungan c. memenuhi syarat sanitasi 80%
Tmpt Pengolahan Makanan & 0 0.00
d. Penjualan(TP2M) diperiksa* 90%
T2PM yg memenuhi syarat 0 0.00
e. sanitasi* 75%
0 0.00
f. Rumah sehat 70%
Penduduk yg memanfaatkan 0 0.00
g. jamban 75%
0 0.00
g. Rumah yg mempunyai SPAL 70%
0
4 P2M
P2 Malaria( khusus utk Pusk
Salaman 1, Salaman 2, Kajoran 1,
Kajoran 2, Borobudur, 0
a. Srumbung)
- Pengamatan penderita(case 0
detection) :
- Jumlah penderita yg diperiksa 0
sediaan darahnya:
0
- Slide ACD* 5%?
0
- Slide PCD* 2%
-Jumlah slide ACD & PCD positif 0
(dlm wilayah)
0
- API (annual parasite incidence) =

64
API ( ‰)=jml sediaan drh (+)/jml 0
pddk x 1000 <1‰
0
Strata :
HCI(High case incidence) 0
>=5 ‰
MCI(Medium case incidence) 1 - 0
5‰
LCI(Low case incidence) <1 0

0
- Penderita malaria diobati 100%
0

0
b. P2 TB Paru
49 9.61
- Cakupan suspek tb paru* 70%
- Penemuan kasus TB BTA(+) 4 0.78
(Case Detection Rate) 70%
4 11.43
- Angka konversi(convertion rate) * 80%
0

1 25.00
- Angka kesembuhan (cure rate) 85%
0

0
c. P2 ISPA
- Cakupan pnemoni balita yang 4 1.40
ditangani* 100%
0

0
d. P2 Diare
- Jumlah penderita diare semua 524 14.79
umur yg diobati * -
- Balita dgn diare yang 178 8.37
ditangani* 100%
0

0
- CFR/Angka kematian diare
0

0
e. P2 Kusta***

65
- Penderita kusta yg selesai berobat 0
(RFT rate)
0
f. Imunisasi
i. - Jumlah bumil yg mendapat 684 83.31
TT1* 98%
- Jumlah bumil yg mendapat 629 76.61
TT2* 95%
ii.Jumlah bayi yg mendapat 0
imunisasi :
0
Desa UCI 100%
0

636 84.35
- BCG*
725 96.15
- DPT 1*
732 97.08
- DPT 3 *
644 85.41
- Polio 1*
662 87.80
- Polio 4*
633 83.95
- Campak*
550 72.94
- Hepatitis B1 ( 0 - 7 Hr)*
649 86.07
- Hepatitis B1 total*
561 74.40
- Hepatitis B2*
551 73.08
- Hepatitis B3*
0

0
j. P2 DBD***
1 50.00
- Penderita DBD yg ditangani* 100%
0

- Rumah /bangunan bebas 0 0.00


jentik 95%
nyamuk Aedes ( jika ada 0
kasus DBD)

66
0 0.00
- Incidence rate
0
- CFR
PENYULUHAN KELOMPOK DAN 0
5 PROMKES A UMUM DIDALAM
DAN LUAR GEDUNG 0
PUSKESMAS
0

0 0.00
a Rumah tangga sehat 65
0 0.00
b Bayi yg dapat ASI eksklusif 80
0

0 0.00
c Desa dengan garam beryodium 90
0

0 0.00
d Keluarga kadar gizi 80
0 0.00
e Posyandu purnama 40
0 0.00
f Posyandu mandiri 6
Jml kunj.ke posyandu seluruhnya 0
g (y)*
0
Frekuensi pembinaan ( y / x)*
0 0.00
Jumlah kader terlatih*
0 0.00
Jumlah kader aktif*
PENYULUHAN DAN 0
B. PENCEGAHAN DAN PENANG
GULANGAN PENYALAHGUNAAN 0
NAPZA
0 0.00
a Penyuluhan P3 NAPZA* 100%
0 0.00
b. Penyuluhan HIV/ AIDS * 100%
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS 0
c untuk masy 30%
Klien yg mendptkan penanganan 0
d. HIV-AIIDS
Kasus infeksi menular seksual yg 0
e. diobati
PERKEMBANGAN SEKOLAH 0
C SEHAT

67
Pembentukan dan pembinaan 0
a. dokter kecil* 20%
0
b PSN di sekolah* 90%
0

JANGKAUAN PENGOBATAN 0
6 PENGOBATAN A RAWAT JALAN
10146 45.11
a Jumlah kasus baru (x) 60%
Frekuensi kunjungan : jml kasus 0
b B+L+KK / B
0
Frek.Kunj.= (x+y+z)/ x
pelayanan pengobatan rawat jalan 22473
c (=a)
0
d Desa iso service 90%
0

0
e jml rawat inap (kasus baru) 1.5%
0
f BOR 60%
0
g LOS 4 hr
deteksi kasus baru dan lama p2ptm 0
h ? 20%
0
(tidak masuk SPM wajib)
83 0.17
Hipertensi
0 0.00
Jantung ischemik
0 0.00
Stroke
0 0.00
Gg mental 5-14 th
0 0.00
Gg mental > 15 th
0 0.00
Kebutaan
36 0.08
Kecelakaan Lalu Lintas
19 0.04
Diabetes Melitus
0 0.00
Neoplasma
0

68
0
B PEMBINAN RB/BP/SWASTA **) 90
0
a pembinaan tehnis yankes batra 50.0%
0
b pembinaan tehnis nakes 4x/th
0
c pembinaan apotik 1x/th
sarkes dng kemampuan gawat 0
d darurat 90.0%
0

PELAYANAN OBAT DAN 0


C PERBEKALAN KESEHATAN **)
1. ketersediaaan obat sesuai 0
kebutuhan 90%
0
2. pengadaan obat essensial 100%
0
3. pengadaan obat generik 100%
4. Penyediaan narkotika 0
psikotropika 100%
0
5. Penulisan resep generik 100%
0

JAMINAN PEMELIHARAAN 0
D KESEHATAN **)
0
penduduk yang mengikuti pra bayar
2342 6.42
a pra bayar perorangan 20.0%
8358 76.08
b Pra bayar untuk gakin 100.0%
0

0
E UPAYA KESEHATAN GIGI
32 78.05
a UKGS * 100%
Jml kunjungan gilut di rawat jalan 2114 4.45
b (dlm/luar gedung)* 5.0%
0
F KESEHATAN JIWA
Pelayanan gangguan jiwa di sarkes 78 0.36
umum 15%
0

69

Anda mungkin juga menyukai