Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM MBKM

ANALISIS TREN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL X TAHUN 2023

Laporan ini dibuat sebagai syarat telah menyelesaikan mata kuliah magang
Peminatan Epidemiologi

Oleh :
Azahra Safira G1D121167
Nouval Ramadhan G1D121246

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRORGAM MBKM
ANALISIS TREN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL X TAHUN 2023

Judul Laporan : Analisis Tren Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di


Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Tahun 2023
Nama : 1. Azahra Safira (G1D121167)
2. Nouval Ramadhan (G1D121246)
Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Setelah diperiksa, Laporan Pelaksanaan Analisis Tren Kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Tahun 2023 ini dinyatakan telah
memenuhi persyaratan.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II Pembimbing Lapangan

Usi Lanita, SKM., MPH Vinna Rahayu, SKM., MPH Eva Setiawati, SKM., MPH
NIP. 198702092019032007 NIP. NIP. 198301032010012023

Menyetujui,
Koordinator Pusat MBKM Ketua Program Studi
Universitas Jambi

Nama La Ode Reskiaddin, SKM., MPH CIQaR


NIP. NIP. 19910626201903101
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
magang dengan judul “Analisis Tren Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di
Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Tahun 2023”. Laporan magang ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh kareni itu, sebagai ungkapan
hormat dan penghargaan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. dr. Humaryanto, SP.OT., M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
2. Bapak Dr. Guspianto, S.KM., M.KM selaku Ketua Jurusan Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
3. Bapak La Ode Reskiaddin, S.KM., M.PH CIQaR selaku Ketua Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
4. Ibu dr. Hj. Sri Rosianti selaku Kepala Puskesmas Paal X yang telah
memberikan izin untuk melakukan magang di Puskesmas Paal X.
5. Ibu Eva Setiawati, S.KM., M.KM selaku pembimbing lapanagn di
Puskesmas Paal X selama dijalankannya kegiatan magang yang telah
banyak memberikan pengarahan, bimbingan, serta pembelajaran selama
proses lima minggu menjalankan kegiatan magang.
6. Ibu Usi Lanita, S.KM., M.PH dan Ibu Vinna Rahayu, S.KM., M.PH
selaku pembimbing akademik yang memberikan bimbingan dan arahan
dari dimulainya kegiatan magang hingga penulisan laporan ini.
7. Seluruh tenaga kerja beserta jajaran Puskesmas Paal X yang telah
memberikan ilmu dan pelajaran berharga selama proses magang ini.
8. Serta teman-teman seperjuangan saya yang telah magang di Puskesmas
Paal X.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca dan bermanfaat dalam pengembangan ilmu
kesehatan masyarakat.
Jambi, 1 Februari 2024
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) di dunia
mengalami perubahan yang sangat cepat. Infeksi demam berdarah merupakan
penyakit yang paling banyak ditularkan oleh nyamuk pada manusia dalam
beberapa tahun terakhir, sehingga masih menjadi masalah kesehatan global
(Kaligis, Ratag and Langi, 2023). Demam berdarah dengue merupakan penyakit
menular yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus
dengue. Penyakit ini sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis. Gejala
yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri tubuh, mual, dan
ruam (WHO, 2023).

Habitat nyamuk Aedes pada umumnya berada di wilayah dengan iklim


tropis, curah hujan tinggi, serta suhu panas dan lembap. Nyamuk Aedes menyukai
genangan atau tempat penampungan air seperti selokan, vas atau pot tanaman,
tempat minum hewan peliharaan, kolam renang, atau tempat sampah sebagi
tempat perindukan. Karakteristik dan perilaku vektor tersebut dapat menjelaskan
adanya kecenderungan peningkatan kasus DBD pada musim penghujan seiring
dengan bermunculannya tempat perindukan. Selain mempengaruhi banyaknya
kasus, karakteristik dan perilaku nyamuk Aedes juga menjadi landasan upaya
pengendalian penyakit DBD melalui intervensi lingkungan dan perilaku individu
dan masyarakat. Upaya pengendalian tersebut di antaranya melalui kampanye 3M
dan 3M plus (Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, 2022).

Insiden demam berdarah telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia


dalam beberapa dekade terakhir, dengan kasus yang dilaporkan ke WHO
meningkat dari 505.430 kasus pada tahun 2000 menjadi 5,2 juta pada tahun 2019
(WHO, 2023). Berdasarkan Profil Kesehatan Jambi Tahun 2022, pada tahun 2022
terdapat 1.381 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 9 kasus. Kasus
maupun kematian akibat DBD mengalami peningkatan signifikan dibandingkan
tahun 2021 yaitu sebesar 357 kasus dan 5 kematian. Incidence Rate DBD per
100.000 penduduk menunjukkan kenaikan pada tahun 2019, dan 2019 – 2021
penurunan yang signifikan, dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2022
(Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, 2022).

Pada tahun 2022, Kota Jambi memiliki incidence rate sebesar 48,1 per
100.000 penduduk. Provinsi Jambi, IR DBD Tahun 2022 sebesar 38 per 100.000
penduduk, angka ini lebih rendah dibandingkan dengan target nasional sebesar ≤
49 per 100.000 penduduk. CFR DBD di Provinsi Jambi menunjukkan
kecenderungan naik dalam kurun waktu 2018-2021, yaitu dari 0,36% menjadi
1,40%. Dan, angka ini turun menjadi 0,65% pada tahun 2022 (Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi, 2022).

CFR DBD tahun 2022 mencapai 0,65%. CFR ini tidak melebihi batas
0,7% yang telah ditetapkan pada target Strategi Nasional Penanggulangan
Dengue. CFR dinilai tinggi jika melampaui angka 1%. Namun terdapat 2
kabupaten/kota atau 18,18% kabupaten memiliki CFR di atas 1% yaitu Kota
Jambi (1,68%) dan Tanjung Jabung Timur (1,64%). Pertolongan segera untuk
mencegah dan mengurangi keparahan dan komplikasi yang menyebabkan
kematian diperlukan untuk menurunkan CFR. Diperlukan upaya tindak lanjut
tatalaksana kasus yg adequat, edukasi, dan informasi kepada masyarakat tentang
bahaya dengue untuk mencegah keterlambatan penanganan dan peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan untuk dapat secara dini mengenali gejala dan tanda
bahaya dengue.

Berdasarkan Evaluasi Kinerja Puskesmas (EKP) Paal X, prevalensi kasus


DBD tahun 2023 sebanyak 24 kasus di wilayah kerja puskesmas paal x dan tidak
ada kematian yang disebabkan oleh penyakit DBD. Banyaknya lahan kosong serta
berawa-rawa menyebabkan sangat sulit untuk melakukan pemberantasan jentik
nyamuk.
Berbagai kebiakan dan strategi penanggulangan DBD melalui
pengendalian vektor telah dilakukan dengan mengacu pada Modul Pengendalian
DBD dan Petunjuk Teknis Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD oleh
Jumantik. Meskipun demikian, peningkatan kasus dengeu masih terjadi. Risiko
masyarakat terhadap demam berdarah juga bergantung pada pengetahuan, sikap
dan praktik masyarakat terhadap demam berdarah, serta pelaksanaan kegiatan
rutin pengendalian vektor berkelanjutan di masyarakat. Akibatnya, risiko penyakit
dapat berubah seiring dengan perubahan iklim di wilayah tropis dan subtropis,
dan vektor mungkin beradaptasi dengan lingkungan dan iklim baru.

Program pemberantasan jentik nyamuk sangat memerlukan partisipasi dari


seluruh lapisan masyarakat. Kegiatan ini diyakini dapat menekan
perkembangbiakan nyamuk jika dilakukan dengan baik dan berkesinambungan.
Keberhasilan kegiatan ini dapat diukur dengan angka bebas jentik (ABJ).
Pemerintah menyatakan bahwa angka bebas jentik harus lebih besar dari 95%.
Respon aktif dan partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan upaya
pencegahan DBD dengan cara melakukan kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk mengurangi densitas vektor dan selalu menjaga lingkungan agar tetap
bersih. Hal ini dapat terlaksana jika ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan
perubahan perilaku masyarakat menjadi lebih baik.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka perlu dilakukan analisis kasus pada


pengendalian DBD dari aspek pengendalian vektor, dengan tujuan untuk
mendapatkan gambaran permasalahan masih adanya kasus DBD di wilayah kerja
Puskesmas Paal X. Hasil analisis ini nantinya diharapkan dapat memberikan
rekomendasi dan menjadi dasar dalam memperbaiki kebijakan pengendalian
vektor DBD dalam rangka mencegah peningkatan kasus BDB/KLB di wilayah
kerja Puskesmas Paal X.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian dalam laporan ini adalah untuk menganalisis
prevalensi kejadian penyakit menular yang disebabkan oleh vector nyamuk
aedes aegypti penyebab penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) serta
bagaimana cara pengendalian dan pencegahannya di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal X Kota Jambi.

1.2.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini yang akan dicapai adalah
sebagai berikut;

a. Untuk mengetahui tren kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Paal


X.
b. Untuk mengetahui pola persebaran kasus DBD di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal X.
c. Untuk menganalisis pengendalian dan pencegahan dari kasus DBD
yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal X.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Institusi Magang
a. Dapat memberikan informasi grafik dan persebaran terhadap kejadian
kasus DBD terhadap pihak Puskesmas Paal X.
b. Dapat memberikan saran dan masukan kepada puskesmas mengenai
pencegahan dan pengendalian penyakit menular DBD dalam bidang
epidemiologi.
c. Dapat memberikan informasi dan teori-teori Epidemiologi yang
diperoleh dari bangku kuliah sekaligus dapat
mengimplementasikannya untuk puskesmas.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
a. Dapat digunakan untuk memperoleh ilmu bidang epidemiologi yang
dipelajari di bangku perkuliahan.
b. Mendapat pengalaman mengenai penerapan epidemiologi di
puskesmas.
c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap kejadian kasus
DBD yang terjadi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal X.
1.3.3 Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
a. Laporan ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian untuk pihak
kampus pada penelitian selanjutnya.
b. Laporan magang sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas
kegiatan magang mahasiswa selanjutnya.
c. Mendapatkan masukan yang berguna dan penyempurnaan kegiatan
magang yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
d. Terciptanya kompetensi mahasiswa FKIK khususnya pada Program
Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
magang di Puskesmas.
e. Terbinanya jaringan Kerjasama dengan Puskesmas Paal X Kota Jambi
dalam upaya meningkatkan keterkaitan dan ketrampilan sumber daya
manusia yang dibutuhkan dalam pengembangan kesehatan masyarakat.
BAB II

PROFIL MITRA DAN LOKASI

2.1 Gambaran Umum Puskesmas Paal X


2.2 Gambaran khusus bagian/unit kerja
BAB III

ANALISIS SITUASI DAN PERMASALAHAN


BAB IV

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


BAB V

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN KEGIATAN


BAB VI

PENUTUP
BAB VII

REFLEKSI
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi (2022) PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAMBI
TAHUN 2022.
Kaligis, E.C., Ratag, B.T. and Langi, F.F.L. (2023) ‘ANALYSIS OF DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER SURVEILLANCE DATA (2012-2021) IN
INDONESIA’.
WHO (2023) Dengue and Severe Dengue. Available at: https://www.who.int/news-
room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai