Anda di halaman 1dari 7

FORMAT KERANGKA TOPIK PENELITIAN

UNTUK PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
TAHUN 2019

Nama : Dicky Herliman


NPM : 173112420120113
Judul yang Diajukan : Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam
Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Saketi
Kabupaten Pandeglang Tahun 2019
1. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Data

dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita

DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2015,

World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan

kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2016).

Indonesia adalah daerah endemis dengue dan mengalami epidemi sekali dalam 4-5

tahun dengan puncak epidemi berulang setiap 9-10 tahun. Dengue menyebar ke seluruh

Indonesia dengan jumlah 158.912 kasus pada tahun 2015. Jumlah kasus DBD pada tahun

2010 sebanyak 156.086 kasus dengan jumlah kematian akibat DBD sebesar 1.358 orang.

Dengan demikian, IR DBD pada tahun adalah 65,7 per 100.000 penduduk dan CFR

sebesar 0,87%. IR DBD mengalami penurunan dibandingkan tahun 2009 dengan IR

sebesar 68,22 per 100.000 penduduk. Demikian pula dengan CFR yang sedikit

mengalami penurunan, pada tahun 2009 CFR DBD sebesar 0,89% (Kemenkes RI, 2017).

Provinsi Banten merupakan daerah endemis DBD, tahun 2016 kasus DBD di

Banten mencapai 8.889 penderita dengan korban meninggal sebanyak 87 jiwa (Dinkes

Provinsi Banten, 2018). Tahun 2016 Provinsi Banten menempati peringkat nomor 10 di
Indonesia untuk kasus DBD dengan jumlah kasus sebesar 2.066 dan Insidens Rate (IR)

yaitu persentase jumlah penderita baru dalam suatu populasi pada periode waktu tertentu

terhadap jumlah individu yang berisiko untuk mendapat penyakit tersebut dalam periode

waktu tertentu 15.88% (Kemenkes RI, 2017).

DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan

oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, ditandai dengan demam 2-7 hari

disertai dengan manifestasi perdarahan, penurunan jumlah trombosit <100.000/mm3,

adanya kebocoran plasma ditandai peningkatan hematokrit ≥ 20% dari nilai normal.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah

penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan

kepadatan penduduk. Penyakit ini tidak hanya sering menimbulkan KLB tetapi juga

menimbulkan dampak buruk sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara

lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga, dan

berkurangnya usia harapan penduduk (Kemenkes RI, 2017).

Epidemi dengue dipengaruhi oleh lingkungan dengan banyaknya genangan air atau

kontainer yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes

albopictus yang merupakan vektor penular dengue. Karena itu kasus dengue meningkat

di musim penghujan dan musim kemarau, nyamuk Aedes dapat ditemukan diseluruh

Indonesia dengan daerah sebaran geografis sampai ketinggian 1000 meter diatas

permukaan laut (Soedarto, 2014). Di daerah perkotaan penyakit DBD penyebarannya

lebih cepat dari pada daerah pedesaan, karena kepadatan penduduk lebih tinggi, sehingga

jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya sangat dekat dan nyamuk Aedes

berkembang biak di genangan air yang terdapat di wadah (container) yang di dalam

rumah dan di sekitar rumah (nyamuk Aedes aegypti) atau di sekitar pemukiman yang
banyak tanamannya (nyamuk Aedes albopictus). Nyamuk Aedes aegypti yang bersifat

domestik, yang memiliki jarak terbang sejauh 100 meter, lebih mudah menyebarkan

virus dengue dari satu penderita ke orang lainnya. Mobilitas penduduk yang sangat tinggi

di kota lebih mempercepat penularan penyakit (Soedarto, 2014).

Kecamatan Saketi adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Pandeglang

merupakan daerah yang endemis DBD. Dari 9 Desa yang ada di Kecamatan Saketi

sebanyak 7 desa berstatus daerah endemis DBD dan dua desa berstatus sporadis. Kurang

lebih 32% dari seluruh kasus DBD yang berada di Kabupaten Pandeglang terdapat di

Kecamatan Saketi. Data kasus DBD di Kecamatan Saketi dari tahun 2016 sebanyak 49

kasus, tahun 2017 sebanyak 58 kasus, tahun 2018 sebanyak 30 kasus, dan pada tahun

2019 terhitung dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret sebanyak 46 kasus

(Puskesmas Saketi, 2019).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti diketahui bahwa jumlah

kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Saketi meningkat pada awal tahun 2019, hal ini

disebabkan karena lokasi rumah yang berdekatan, kondisi fisik perumahan yang kurang

baik, masyarakat masih membuang sampah sembarangan dan kurangnya peran serta

masyarakat yang berhubungan dengan pemberantasan demam berdarah. Lingkungan

fisik, lingkungan biologis dan sosial budaya masyarakat merupakan faktor yang

mempengaruhi penyebaran penyakit demam berdarah, demikian pula dengan kondisi

lingkungan di daerah wilayah kerja Puskesmas Saketi yang berpotensial untuk tempat

perindukan nyamuk Aedes sp. Demikian juga dengan kondisi fisik perumahan penduduk

yang masih kurang baik dan juga kurangnya peran serta masyarakat melalui perubahan

perilaku yang berhubungan dengan pemberantasan demam berdarah. Perilaku

masyarakat masih banyak yang membiarkan sampah-sampah berserakan dan tidak


membersihkan lingkungan sekitar rumahnya sehingga mempermudah perkembangbiakan

nyamuk Aedes sp.

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue

(DBD) di wilayah kerja Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang tahun 2019”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu “Faktor-faktor apa saja yang

berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja

Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang tahun 2019”.

3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah

dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang tahun 2019.

b. Tujuan Khusus
1) Diketahuinya distribusi frekuensi kejadian DBD, pengetahuan, kawat kasa

ventilasi, keberadaan jentik, pencahayaan dan perilaku PSN di wilayah kerja

Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tahun 2019.


2) Diketahuinya hubungan antara pengetahuan, kawat kasa ventilasi, keberadaan

jentik, pencahayaan dan perilaku PSN dengan kejadian DBD di wilayah kerja

Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten tahun 2019.


4. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara

konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan tinjauan pustaka, maka penulis mengambil

beberapa variabel yang akan diteliti digambarkan dalam kerangka sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen


1. Pengetahuan
2. Kawat Kasa Ventilasi Kejadian DBD
3. Keberadaan Jentik
Gambar. Kerangka Konsep Penelitian
4. Pencahayaan
5. 5. Perilaku
Metode PSN
Penelitian
5.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik

dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi, atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap objek

penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek

penelitian diamati pada waktu yang sama (Sugiono, 2014).


5.2. Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

penderita Demam Berdarah Dengue yang berkunjung ke Puskesmas Saketi yang tercatat

pada data rekam medik sampai bulan Maret tahun 2019 yaitu sebanyak 46 orang.

5.3. Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Saketi Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah:


a. Masih tingginya kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Saketi Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten.

b. Lokasi penelitian mudah dijangkau.

c. Jumlah responden yang mencukupi untuk target penelitian.

5.4. Variabel Penelitian


Variabel terdiri dari variabel bebas (independent variable), variabel terikat

(dependent variabel), dan variabel pengganggu (counfounding variable). Variabel bebas

dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, kawat kasa ventilasi, keberadaan jentik,

pencahayaan dan perilaku PSN. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kejadian DBD.
5.5. Rencana Analisis Data
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Analisis Univariat
Analisa data dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentasi tiap

variabel yang diteliti. Data yang bersifat kategorik dicari frekuensi dan proporsinya.

Analisa univariat ditujukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan

distribusi dan persentase dari tiap variabel.

b. Analisis Bivariat
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas

dan variabel terikat dengan menggunakan chi square (X2). Apabila didapatkan nilai p ≤ α

(p ≤ 0,05) artinya, ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, apabila nilai p

> α ( p > 0,05) berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Ns. Dayan Hisni, S.Kep,.MNS) (Dr. Retno Widowati, M.Si)

Anda mungkin juga menyukai