Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR OBSERVASI ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN

DI BIOSKOP
A. DATA UMUM
1. Jenis Sarana :
2. Nama Bioskop :
3. Tanggal / bulan pemeriksaan :
4. Alamat :
5. Nama pengelola :
6. Luas bangunan :
7. Jumlah karyawan :
8. Nama pemeriksa :

B. DATA KHUSUS SARANA DAN PRASARANA

No. KOMPONEN MS TMS


A. BAGIAN LUAR
1. Lokasi
Sesuai dengan perencanaan Tata Kota.
Terletak di tempat yang luas
Terletak di tempat yang strategis
Terletak jauh dari factor penganggu (TPS, Industri yang gaduh / terlalu
ramai)
Terletak ditempat yang tinggi dan kering, tidak dekat dengan rawa /
daerah banjir)
2. Halaman
Terdapat tempat parkir kendaraan yang cukup luas.
Bersih, tidak terdapat sampah yang berserakan, genangan air, olie dll.
Penerangan cukup
3. Saluran pembuangan air hujan
Terdapat saluran air hujan yang berhubungan dengan saluran air hujan
umum.
B. BAGIAN DALAM
Ruang pertunjukan
1. Kursi
Konstruksi cukup kuat dan tidak mudah untuk bersarangnya nyamuk,
kutu busuk/ serangga lainnya.
Cukup lebar, minimal 40 cm
Tiap kursi diberi sandaran punggung yang tidak boleh terlalu tegak
Letak kursi agar diatur sedemikian rupa sehingga semua penonton
dapat
melihat gambar secara penuh dengan tidak terganggu
Setiap penonton harus dapat melihat dengan sudut penglihatan
maksimal 30°
Penonton yang duduk dibaris terdepan harus masih dapat melihat
seluruh gambar sepenuhnya, artinya bagian tepi layar atas, bawah dan
samping kiri kanan berturut-turut maksimum membentuk sudut 60° -
80° dengan titik mata.
2. Lalu lintas / gang

Lalu lintas dalam ruang pertunjukan harus diatur sesuai dengan


pengaturan kursi :
Lalu lintas utama (untuk keluar masuk penonton dalam ruang
pertunjukan) minimal lembarnya 1.6 m.
Lalu lintas keliling pertunjukan lebar minimal 50 cm.

Lalu lintas antara baris kursi untuk jalan para penonton menuju tempat

Duduknya masing-masing minimal 40 cm.

3. Pintu bahaya

Lebar minimal pintu darurat adalah 2 kali lebar pintu biasa (160 cm)
untuk tiap-tiap pintu
Jarak pintu darurat yang satu dengan lain sedikit-dikitnya 5 m dengan
tinggi 1,8 m, dan membuka ke arah ke luar
Letak pintu bahaya sebalah kanan dan sebelah kiri ruang pertunjukan
harus simetris.
Diatas pintu bahaya harus dipasang lampu merah dengan tulisan yang
jelas “Pintu Bahaya “
Selama pertunjukan berlangsung pintu darurat tidak boleh dikunci

4. Pemadam Kebakaran

Pada setiap pemadam kebakaran perlu adanya Penjelasan tentang cara


Pemakaiannya.
5. Proyektor
Tidak boleh bergetar, sehingga gambar turut bergerak
Harus dapat memproyeksi gambar dengan jelas
Ruang proyektor harus mempunyai ventilasi yang cukup untuk
pertukaran udara di dalam ruangan tersebut (10% – 20%) dari luas
lantai sehingga petugas / operator tidak merasa pengap atau panas
6. Layar

Harus berwarna putih dengan pinggiran yang berwarna hitam atau lain
warna yang gelap

Tidak boleh bergetar, sehingga gambar turut bergerak

Harus dapat memproyeksi gambar dengan jelas

Jarak antara layar dengan proyektor harus sesuai sehingga gambar


yang di proyeksikan pada layar benar-benar baik (fokus harus tepat)
sehingga tidak menghasilkan gambar yang kabur.
Ukuran harus disesuaikan dengan proyeksi dari proyektor film yang
digunakan
Permukaan harus licin dan bersih

7. Sistim suara
Sistim suara harus baik, tidak terlalu keras ( pada penonton terdekat
dengan pengeras suara harus kurang dari 85 dBA ), dan tidak bergema
(agar supaya suara tidak bergema pada dinding dan langit-langit ruang
pertunjukan paling sedikit harus berlapis dengan bahan peredam suara)
8. Peti P3K
Harus tersedia minimal 1 buah peti P3.K. yang berisi obat-obatan
untuk P3K
C. Fasilitas Lainnya
1. Bar/restaurant

Bila pada gedung bioskop terdapat bar atau tempat menjual makanan
dan minuman, maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang
berlaku.

2. Jamban

Jumlah jamban minimal 1 buah untuk setiap 200 kursi

Jamban untuk laki-laki dan perempuan harus terpisah


Harus tersedia air penggelontor maupun untuk pembersih dalam
jumlah yang cukup
Bersih dan terpelihara
Penerangan cukup (maksimal 50 lux)
3. Peturasan
Jumlah peturasan minimal 1 buah untuk setiap 100 kursi

Tersedia air pembersih yang cukup

Tersedia air pembersih yang cukup


Penerangan minimal 53,8 lux
Keadaan selalu bersih dan terpelihara
Tersedia wash tafel diengkapi dengan sabun dan tisu
4. Ruang pembangkit tenaga listrik cadangan
Mesin harus ditempatkan di ruang khusus sehingga suara dan getaran
terendam, tidak mengganggu penonton
Gas buangan harus di salurkan ke atas dengan ketinggian 2 - 2,5 kali
tinggi bangunan disekitar, sehingga emisi tidak masuk kedalam ruangan

Petugas generator dan petugas proyektor harus mendapatkan makanan


tambahan agar kondisi tubuhnya tetap sehat
C. ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN
NO
ITEM YANG DIOBSERVASI MS TMS
.
1. AIR BERSIH
1. Fisik
a. Kekeruhan 25 NTU
b. Warna 50 TCU
c. Zat padat terlarut (TDS) 1000 mg/l
d. Suhu ± 3 suhu udara
e. Air tidak berasa
f. Air tidak berbau
2. Kimia
Parameter wajib
a. pH 6,5-8,5
b. Besi 1 mg/l
c. Fluorida 1,5 mg/l
d. Kesadahan (CaCO3) 500 mg/l
e. Mangan 10 mg/l
f. Nitrat 10 mg/l
g. Nitrit 1 mg/l
h. Sianida 0,1 mg/l
i. Deterjen 0,05 mg/l
Kimia parameter tambahan
a. Air raksa 0,001 mg/l
b. Arsen 0,05 mg/l
c. Kadmium 0,005 mg/l
d. Kromium (valensi 6) 0,05 mg/l
e. Selenium 0,01 mg/l
f. Seng 15 mg/l
g. Sulfat 400 mg/l
h. Timbal 0,05 mg/l
i. Benzene 0,01 mg/l
j. Zat organik (KMNO4) 10 mg/l
3. Biologi
a. Total coliform 50 CFU/100ml
b. E. Coli 0 CFU/100ml
Lain - Lain
a. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal
10 meter
b. Kualitas air bersih diperiksa setiap 6 bulan sekali
2. PENGENDALIAN VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU
a. MBR (Man biting rate) Nyamuk Anopheles sp. <0,025

b. Indeks habitat Larva Anopheles sp. <1

c. Angka Istirahat (Resting rate) Nyamuk Aedes aegypti


dan/atau Aedes albopictus <0,025
d. ABJ (Angka Bebas Jentik) Larva Aedes aegypti dan/atau
Aedes albopictus ≥95
e. MHD (Man Hour Density) Nyamuk Culex sp. <1

f. Indeks habitat Larva Culex sp. <5

g. MHD (Man Hour Density) nyamuk Mansonia sp. <5

h. Indeks Pinjal Khusus <1

i. Indeks Pinjal Umum <2

j. Indeks Populasi Lalat <2

k. Indeks Populasi Kecoa <2


l. Terdapat kawat-kawat kasa pada lubang-lubang angin
g. Memasang terali pada lubang ventilasi bagian bawah

h. Tidak terdapat lalat


i. Tidak terdapat tungau terutama pada tempat duduk
j. Angka kepadatan tikus harus 0
3. SAMPAH
a. Tersedia tempat sampah organik dan anorganik yang terbuat
dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup,
dan mudah dibersihkan.
b. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan,
dan mudah dipindahkan
c. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS),
kedap air, kuat, kedap air atau kontainer, mudah dibersihkan
dan mudah dijangkau petugas pengangkut sampah.
d. TPS tidak menjadi tempat perindukan binatang dan vektor
penular penyakit.
e. Sampah diangkut minimal 1x24 jam
f. TPS terletak pada tempat yang mudah dijangkau oleh
kendaraan pengangkut sampah
g. Tersedia 1 buah vol 20 l untuk 100 orang pengunjung
4. SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH
a. Kualitas limbah effluent harus memenuhi baku mutu
b. Saluran drainase memiliki kemiringan 1- 2%, sehingga
mencegah genangan air
c. Air limbah mengalir dengan lancar dan kedap air
d. Limbah cair yang dihasilkan disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke
saluran pembuangan umum
e. Sistem pembuangan air limbah dengan sistem tertutup
5. UDARA
a. Pertukaran udara 8 m3 / jam / orang
b. Harus terdapat perlengkapan untuk mengatur sirkulasi udara
dalam ruang pertunjukan sehingga penonton merasa nyaman
c. Sistim pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata
d. Kekuatan penerangan pada tangga 32,3 lux
e. Suhu didalam studio berkisar 180C – 30 0C
f. Kelembaban didalam studio berkisar 40% - 60%
g. Terdapat ventilasi buatan seperti AC, Exhaust Fan, dan
Kipas Angin
h. Kebisingan antara 80 – 85 dB
6. MAKANAN dan MINUMAN
a. Tempat pengolahan makanan bersih
b. Karyawan memiliki sertifikat hygiene sanitasi makanan
c. Karyawan berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter
d. Makanan yang sudah matang tertutup rapat
e. Wadah yang digunakan harus mempunyai tutup dan
menutup sempurna
Higiene Penjamah Makanan
a) Pemasak harus berbadan sehat
b) Pemasak harus berpakaian bersih
c) Pemasak memakai penutup kepala selama
memasak/mengolah makanan
d) Pemasak memakai alas kaki selama memasak
e) Mencuci tangan sebelum dan sesudah memasak
f) Mencuci tangan menggunakan sabun sesudah dari WC
(buang air)
g) Tidak bersin ataupun batuk ke arah makanan saat mengolah
makanan
h) Kuku pemasak selalu bersih dan tidak panjang
i) Penjamah makanan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan
setiap 6 bulan
INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PARIWISATA
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI BIOSKOP

Nama Bioskop :
Alamat :
Nama Pengelola :
Nama Pemeriksa :

NO KOMPONEN MS TMS KETERANGAN


1. Fasilitas
a. Terdapat tempat cuci tangan di
pintu masuk dan setiap sudut
studio
b. Terdapat Hand Sanitizer di pintu
masuk dan disetiap sudut studio
c. Terdapat alat pengecek suhu
tubuh
d. Ruang studio telah didesinfeksi
sebelum dan sesudah bioskop
beroperasi
e. Jarak kursi antar penonton
berjarak 1,5 meter
f. Studio tidak lembap
2. Staff dan Petugas Bioskop
a. Petugas bioskop menggunakan
masker sesuai ketentuan
b. Petugas bioskop menggunakan
sarung tangan
c. Loket pembelian tiket tidak
sesak oleh pembeli.
d. Suhu tubuh tidak lebih dari 37°C
e. Petugas bioskop menggunakan
hand sanitizer
f. Petugas Bioskop menjaga jarak,
memakai pakaian bersih, dan
penutup rambut.
g. Petugas bioskop harus selalu
mengingatkan pengunjung
apabila tidak menaati aturan
protokol kesehatan di area
bioskop.
3. Pengunjung Bioskop
a. Menggunakan masker sesuai
dengan ketentuan
b. Telah diperiksa suhu tubuhnya
saat sebelum masuk ke dalam
bioskop
c. Pengunjung mencuci tangan
dengan sabun sebelum
memasuki bioskop
d. Pengunjung menerapkan
physical distancing dengan
pengunjung lainnya pada saat
mengantri tiket dan tidak
berkerumun
e. Suhu tubuh tidak lebih dari 37°C
f. Pengunjung menggunakan hand
sanitizer sebelum masuk
kedalam bioskop
g. Pengunjung men-scan kode QR
lalu mengisi formulir online
sebagai langkah mempermudah
penelusuran kontak dan
mencegah penyebaran COVID-
19.

h. Saat berada di area bioskop,


pengunjung diwajibkan untuk
menjaga jarak minimal 1.5
meter antar pengunjung dan
tidak boleh berkerumun.

i. Pengunjung diimbau untuk


membeli tiket bioskop secara
online melalui M-Tix, Tix ID,
atau kartu kredit dan debit.

j. Saat menonton di studio,


pengunjung diwajibkan
menempati kursi yang sudah
diatur jaraknya oleh petugas.

SUMBER PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku
Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang
Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Lingkungan
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : Kep-205/Bapedal/07/1996
Tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak
SNI 03-6572-2001 Tentang Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara
pada bangunan gedung.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/382/2020 Tentang
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Dan Fasilitas Umum Dalam Rangka
Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.68/Menlhk-
Setjen/2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/Vi/2011 Tentang
Higiene Sanitasi Jasaboga
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1077/Menkes/Per/V/2011 Tentang
Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah

Anda mungkin juga menyukai