0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut merupakan format penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) rumah sakit yang mencakup penilaian variabel upaya kesehatan lingkungan rumah sakit, ruang bangunan, dan penyehatan makanan dan minuman dengan kriteria dan indikatornya.
Dokumen tersebut merupakan format penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) rumah sakit yang mencakup penilaian variabel upaya kesehatan lingkungan rumah sakit, ruang bangunan, dan penyehatan makanan dan minuman dengan kriteria dan indikatornya.
Dokumen tersebut merupakan format penilaian pemeriksaan kesehatan lingkungan (inspeksi sanitasi) rumah sakit yang mencakup penilaian variabel upaya kesehatan lingkungan rumah sakit, ruang bangunan, dan penyehatan makanan dan minuman dengan kriteria dan indikatornya.
PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI SANITASI) RUMAH SAKIT
1. Nama rumah sakit :
2. Alamat rumah sakit : 3. Kelas rumah sakit : - A/B/C/D (RS Pemerintah, BUMN/BUMD) - Utama/Madya/Pratama (RS Swasta) - I/II/III/IV (RS TNI/POLRI)
No Variabel Upaya Kesling Komponen Yang Dinilai Ya Tidak Keterangan
1 KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT 1. Lantai a. Kuat/Utuh - Tidak retak - Tidak ada lubang b. Bersih - Di pel sehari 2 kali - Di pel menggunakan antiseptik - Tidak berdebu - Tidak ada sampah berserakan c. Pertemuan lantai dan dinding berbentuk konus/lengkung d. Kedap air e. Rata - Tidak retak - Tidak bergelombang - Tidak ada batas antara ruang f. Tidak licin g. Mudah dibersihkan 2. Dinding a. Rata - Tidak retak - Tidak bergelombang b. Bersih - Tidak berdebu - Tidak ada bercak-bercak c. Berwarna terang d. Mudah dibersihkan - Tidak dilapisi kayu dan/atau di tempel lukisan/foto yang berlebihan 3. Ventilasi Ventilasi gabungan a. Ventilasi alam, lubang ventilasi minimum 15% x luas ventilasi b. Ventilasi mekanis (fan, AC, Exhauster) Ventilasi alam Lubang ventilasi minimal 15% x luas lantai Ventilasi mekanis Fan, AC, Exhauster sesuai dengan kebutuhan 4. Atap a. Bebas serangga dan tikus - Tidak ada tanda-tanda keberadaan serangga dan tikus b. Tidakbocor - Tidak ada rembesan air pada langit-langit c. Berwarna terang d. Mudah dibersihkan - Terdapat tangga untuk naik ke atap 5. Langit-langit a. Tinggi langit-langit minimal 2,7 m dari lantai b. Kuat - Tidak ada retakan - Tidak berlubang - Tidak mudah rapuh c. Berwarna terang d. Mudah di bersihkan - Tidak ada celah yang memungkinkan debu menumpuk 6. Kontruksi Balkon, Beranda, dan a. Tidak ada genangan air Talang b. Tidak ada breading place c. Mudah dibersihkan 7. Pintu a. Dapat mencegah masuknya serangga dan tikus - Dilapisi logam minimal 15 cm dari lantai - Jarak pintu dengan lantai 1 cm b. Kuat - Tidak mudah rapuh - Tidak ada retakan - Tidak berlubang 8. Pagar a. Aman - Tinggi pagar ideal 1-2 meter dan/ sesuai dengan kebutuhan b. Kuat - Tidak goyang - Tidak berkarat 9. Halaman taman dan tempat a. Bersih parkir - Tidak berdebu - Tidak ada sampah berserakan b. Mampu menampung mobil karyawan dan pengunjung - Parkiran tidak overload c. Tidak berdebu/becek d. Tersedia tempat sampah yang cukup - Terdapat tempat sampah setiap radius 10m - Tempat sampah dibedakan menjadi 3 jenis (organik, anorganik, B3) 10. Jaringan instalasi a. Aman (bebas cross connection) b. Terlindung 11. Saluran Air Limbah a. Tertutup b. Aliran air lancar tidak mampet 2 RUANG BANGUNAN 1. Ruang perawatan a. Rasio luas lantai dengan tempat tidur : - Dewasa : 4,5 m2/tt - Anak/bayi : 2 m2/tt b. Rasio tempat tidur dengan kamar mandi 1-10 tempat tidur/kamar mandi & toilet c. Angka kuman maksimal 200-500 CFU/m3 udara d. Bebas serangga/tikus e. Kadar debu maksimal 150 ug/m3 udara f. Tidak berbau (terutama H2S danatau NH3) g. Pencahayaan 100-200 lux h. Suhu 22°C-24°C (dengan AC) i. Kelembaban 45%-60% (dengan AC) kelembaban udara ambien (tanpa AC) j. Kebisingan <45 dBA 2. Lingkungan RS a. Kawasan bebas rokok b. Penerangan dengan intensitas cukup - Tidak gelap - Tidak silau c. Saluran air limbah tertutup d. Saluran drainase aliran lancar 3. Ruang operasi a. Bebas kuman pathogen b. Angka kuman 10 CFU/m3 udara c. Dinding terbuat dari porselin/vinyl d. Pintu harus dalam keadaan tertutup e. Langit-langit tidak bercelah f. Ventilasi dengan AC tersendiri dilengkapi filter bakteri g. Suhu 19°C-25°C h. Kelembaban 45%-60% i. Pencahayaan ruang 300 lux-500 lux j. Pencahayaan meja operasi 10.000 lux – 20.000 lux k. Tinggi langit-langit 2,7 m-3,3 m dari lantai 4. Ruang Laboratorium a. Dinding terbuat dari porselen/keramik setinggi 1,5 m dari lantai b. Lantai dan meja kerja tahan terhadap bahan kimia dan getaran c. Dilengkapi dengan dapur kamar mandi dan toilet d. Tinggi langit-langit 2,7 m – 3,3 m dari lantai e. Kebisingan < 65 dBA 5. Ruang Sterilisasi a. Pintu masuk terpisah dengan pintu keluar b. Tersedia ruangan khusus c. Dinding terbuat dari porselin/keramik setinggi 1,5 m dari lantai 6. Ruang Radiologi a. Dinding dan daun pintu dilapisi timah hitam b. Kaca jendela menggunakan kaca timah hitam c. Tinggi langit-langit 2,7 m - 3,3 m dari lantai d. Hubungan dengan ruangan gelap harus dengan loket 7. Ruang Pendingin a. Suhu -10°C s/d +5°C b. Bebas tikus dan kecoa c. Dilengkapi rak untuk menyimpan makanan dengan tinggi 20 cm – 25 cm dari lantai 8. Ruang Mayat a. Dinding dilapisi porselin/keramik b. Terletak dekat dengan bagian Pathologi/laboratorium c. Jauh dari poliklinik/ruang pemeriksaan d. Mudah dicapai dari ruang perawatan, UGD, dan ruang operasi e. Dilengkapi dengan saluran air limbah f. Dilengkapi dengan ruang ganti pakaian petugas dan toilet g. Dilengkapi dengan perlengkapan dan bahan pemilisan jenazah termasuk meja memandikan mayat 9. Toilet dan Kamar Mandi a. Rasio toilet/kamar mandi dengan tempat tidur 1:10 b. Toilet tersedia pada setiap unit/ruang khusus untuk unit rawat inap dan karyawan harus tersedia kamar mandi c. Letak tidak berhubungan langsung dengan dapur kamar operasi dan ruang khusus lainnya d. Saluran pembuangan air limbah dilengkapi dengan penahan bau (water seal) e. Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar f. Kamar mandi dan toilet untuk pria, wanita, dan karyawan terpisah 3 PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN 1. Bahan makanan dan makanan a. Kondisi bahan makanan dan makanan jadi secara fisik jadi memenuhi syarat. - Tidak berbau - Tidak busuk - Tidak berjamur - Tidak berlendir (apabila makanan yang bersifat vurnarable) b. Kondisi bahan makanan dan makanan jadi secara bakteriologis memenuhi syarat. - Tidak terdapat e.coli /= 0 koloni/gr sampel 2. Tempat penyimpanan bahan a. Makanan yang mudah membusuk disimpan pada suhu makanan dan makanan jadi > 56,5 ºC atau < 4 ºC. b. Makanan yang akan disajikan > 6 jam disimpan pada suhu -5 ºC s/d -1 ºC. c. Bersih d. Terlindung dari debu e. Bebas dari gangguan serangga dan tikus f. Bahan makanan dan makanan jadi terpisah 3. Penyajian Makanan a. Menggunakan kereta dorong tertutup b. Tidak menyajikan makanan jadi yang sudah menginap c. Lalu lintas makanan jadi menggunakan jalur khusus 4. Tempat Pengolahan Makanan a. Lantai dapur sebelum dan sesudah kegiatan (Dapur) dibersihkan dengan antiseptik b. Dilengkapi dengan sungkup dan cerobong asap c. Pencahayaan >200 lux d. Selalu menggunakan peralatan dalam menjamah makanan jadi e. Berperilaku sehat selama bekerja 5. Peralatan a. Sebelum digunakan dalam kondisi bersih b. Tahan karat dan tidak mengandung bahan beracun c. Utuh, tidak retak d. Dicuci dengan disinfektan atau dikeringkan dengan sinar matahari/ pemanas buatan dan tidak dibersihkan dengan kain 4 PENYEHATAN AIR 1. Kuantitas a. Tersedia air bersih> 500 lt/hr dan tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan b. Air minum tersedia pada setiap tempat kegiatan 2. Kualitas a. Bakteriologis - E.coli 0/100 ml - Coliform 0/100 ml Permenkes no.416 tahun 1990 b. Kimia c. Fisika - Tidak berbau - Tidak berwarna - Tidak keruh 3. Sarana a. Sumber PDAM, air tanah diolah b. Distribusi tidak bocor c. PenampunganTertutup 5 PENGELOLAAN LIMBAH 1. Pengelolaan Limbah Padat a. Pemusnahan limbah pada tinfeksius, sitotoksis, dan farmasi denga ninsinerator (suhu> 1000 ºC) atau khusus untuk sampah infeksius dapat disterilkan dengan autoclave atauradiasi microwave sebelum dibuangke landfill b. Bagi yang tidak punya incinerator ada MOU antara RS dan pihak yang melakukan pemusnahan limbah medis c. Tempat limbah padat kuat, tahan karat, kedap air, dengan penutup, dan kantong plastik, dengan warna dan lambing sesuai pedoman. Minimal 1 (satu) buah tiap radius 20 pada ruang tunggu/terbuka. d. Tempat pengumpulan dan penampungan limbah sementara segera didifeksi setelah dikosongkan e. Diangkut ke TPS > 2 kali/hari dan ke TPA 1 kali/hari f. Limbah padat domestic dibuang ke TPA yang ditetapkan PEMDA g. Sampah radioaktif ditangani sesuai peraturan yang berlaku 2. Pengelolaan limbah cair a. Dilakukan pengolahan melalui instalasi pengolahan limbah b. Disalurkan melalui saluran tertutup, kedap air, dan lancer 3. Kualitas effluent yang dibuang c. Memenuhi persyaratan kepmen LH Nomor 58 Tahun kedalam lingkungan 1995 atau perda setempat 6 TEMPAT PENCUCIAN LINEN 1. Tempat Pencucian Linen a. Terdapat keran air bersih dengan kapasitas, kualitas, kuantitas, dan tekanan yang memadai serta disediakan keran air untuk disinfeksi awal b. Dilakukan pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius. c. Tersedia ruang pemisahan antar barang bersih dan kotor d. Lokasi mudah dijangkau oleh kegiatan yang memerlukan dan jauh dari pasien serta tidak berada di jalan e. Lantai terbuat dari beton/ plester yang kuat, rata, tidak licin, dengan kemiringan >2-3% f. Pencahayaan > 200 lux g. Terdapat sarana pengering untuk alat-alat sehabis dicuci 7 PENGENDALIAN SERANGGA a. Fisik : DAN TIKUS Konstruksi bangunan
Kuat - Tidak ada retakan - Tidak berlubang - Tidak mudah rapuh
Tempat penampungan air
- Tidak mudah bocor - Tertutup - Mudah dibersihkan - Terbuat dari bahan kedap air
Penampungan sampah tidak memungkinkan sebagai
tempat berkembangbiaknya serangga dan tikus - Tidak mudah bocor - Tertutup - Mudah dibersihkan - Terbuat dari bahan kedap air b. Kimia : Insektisida yang dipakai memiliki toksisitas rendah terhadap manusia dan tidak bersifat persisten 8 PENGELOLAAN SAMPAH a. Sampah di pisahkan sesuai dengan karakteristik sampah (infeksius, radioaktif, sitotoksik, benda tajam, B3, domestik, farmasi, kontainer bertekanan, logam berat) b. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air c. Pengumpulan limbah medis padat menggunakan troli khusus limbah medis yang tertutup d. Penyimpanan limbah medis padat pada musim hujan paling lama 48 jam, pada musim kemarau 24 jam e. Pengangkutan limbah ke luar rumah sakit menggunakan kendaraan khusus f. Pengolahan/pemusnahan limbah medis padat dilakukan dengan pembakaran menggunakan insinerator