Anda di halaman 1dari 23

TUGAS SANITASI,PARIWISATA DAN MATRA

Disusun oleh : Irma andini

P05160018014

Dosen Pembimbing : Yusmiarti SKM,MPH

POLTEKES KEMENKES BENGKULU

PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN

2019/2020
Soal :

1.Buatlah instrument pengawasan air ditransportasi laut dan udara

2.Formulir penilaian hygiene sanitasi asrama haji

3.Rangkuman materi dari hal 424 -435


1. A.DATA UMUM / GENERAL DATA

1 Nama Kapal (Name Ship):…. 8. Bendera (flag):….


.
2 Jenis Kapal (Tipe of Ship):…. 9. Nomor IMO (IMO Number):….
.
3 Besar Kapal / Weight (GRT):…. 10. Nama Pemilik/Agen
. (Agent/Owner):….
4 Datang dari (Last Port):…. 11. Tujuan (Nextport/Bound For):….
.
5 Tanggal/Jam/Tiba (Date,Time of 12. Tanggal/Jam/Berangkat
. Arrival):…. (Date,Time of Departune):….
6 Diperiksa Tanggal/Jam (Insected 13. Lokasi Sandar (Locatin Gate):….
. Date/Time):….
7 Jumlah Awak Kapal (Total crew):…. 14. Jumlah Penumpang (Total
. Passenger):….
B.TINDAKAN PENYEHATAN

Tindakan Penyehatan : Air Minum

Pada hari/tanggal :

Supervisor :

Kondisi
Prosedur Tindakan Penyehatan Rekomendasi
Sesuai Tidak Sesuai

1. Persiapan
1) Persiapan petugas
2) Persiapan bahan
3) Persipan alat bantu
2. Pelaksanaan
1) Pengawasaan kualitas air
a) Pemeriksaan fisik
b) Pemeriksaan Biologi
c) Pemeriksaan Kimia
2) Perlindungan kualitas air
a) Desinfeksi
b) Dekontaminan
c) Uji Laboratorium
(fisik,kikia,biologi)
3) Penigkatan kualitas air
a) Hasil uji laboratorium
(fisik,kimia,biologi)
3. Penilaian (Sesuai/Tidak Sesuai
SOP)
4 Pelaporan
Keterangan :

*Beri tanda () Pada kolom sesuai kondisi

Catatan Supervisor

……………………………………………

……………………………………………

Mengetahui Menyetujui

…………… …………… ……………

(Pihak Kapal) Supervisor (Pejabat Struktural)


2.FORM PENILAIAN ASRAMA HAJI

Nama Embarkasi :

Alamat :

Tanggal pemeriksaan :

Nama Pemeriksaan :

1.Persyaratan Kesehatan Lingkungan Asrama Haji

No. Variabel Komponen yang dinilai Ya Tidak


1 2 3 4 5
1. Lantai a. Kuat/utuh
b. Bersih
c. Pertemuan lantai dan dinding
konus/lengkung
d. Kedap air
e. Rata
f. Tidak licin
g. Mudah dibersihkan
2. Dinding a. Rata
b. bersih
c. berwarna terang
d. mudah dibersihkan
3. Ventilasi a. Ventilasi alam, lubang ventilasi
minimum 15% luas lantai
b. Ventilasi mekanis (fan, AC,
exhauster)
4. Atap a. Bebas serangga dan tikus
b. Tidak bocor
c. Mudah dibersihkan
5. Langit-langit a. Tinggi langit-Iangit minimal 2.7 ill
dari lantai
b. Kuat
c. berwarna terang
d. mudah dibersihkan
6. Konstruksi a. Tidak ada genangan air
b. Kelembaban 40 -70%
c. Tingkat kebisingan :::: 75 dB (A)
d. Tersedia safety box (untuk limbah
tajam)
e. Tersedia temp at sampah untuk
limbah medis padat (kasa) tisu,
perban, vial, flacon dsb)
7. Kamar mandi a. Kamar mandi harus mencukupi
kebutuhan paling sedikit I (satu) buah
untuk 1-10 orang, dengan
penambahan 1 (satu) buah untuk
setiap 20 orang.
b. Menggunakan shower (pancuran).
c. Letak kamar mandi tidak
berhubungan langsung dengan dapur
d. Saluran pembuangan air limbah
dilengkapi dengan penahan bau
(water seal)
e. Ventilasi berhubungan langsung dgn
udara luar
f. Kamar mandi laki-laki dan
perempuan terpisah
g. Tersedia wastafel dengan sabun
7. Pintu a. Dapat mencegahnya masuknya
serangga dan tikus
b. Kuat
8. Pagar a. Aman
b. Kuat
9. Halaman taman a. Bersih
dan tempat
parkir
b. Mampu menampung mobil
pengunjung
c. Tersedia tempat sampah yang
cukup
10. Jaringan a.Aman (bebas cross connection)
instalasi
b.Terlindung
11. Saluran air a.Tertutup yang dilengkapi dengan kisi
limbah logam
b.Aliran air lancer
12. Ruangan umum a.Bersih
b.Tersedia tempat sampah yang tertutup
dan kedap air (teroisah sampah organic
dan anorganik)
c.Bebas dari binatang penggangu
d.Bebas dari gas amoniak H2S
e.Suhu 18-28 C
f.Kelembaban 40-70%
g.Tingkat kebisingan < 75 Db (A)
h.Pencahayaan sesuai standar
13 Kamar tidur a. Dinding, pintu, jendela tembus
pandang dilengkapi tirai
b. Perbandingan TT single: Luas lantai
Jumlah TT : Luas lantai
Jumlah TTL. Lantai Min (m2)
1 4,5
2 8
3 12
4 16
5 20
c. Tingkat kebisingan ≤40 dB (A)
14. Kamar a. Kamar mandi harus mencukupi
mandi/WC kebutuhan paling sedikit 1 buah 1-10
orang, dengan penambahan 1 buah untuk
setiap 20 orang
b. Menggunakn shower
c. Letak kamar mandi tidak berhubungan
langsung dengan dapur
d. Jamban berentuk leher angsa dan
berfungsi dengan baik
e. Saluran pembuangan air limbah
dilengkapi dengan penahan bau
f. Ventilasi berhubungan langsung dengan
udara
g. Kamar mand laki-laki dan wanita
terpisah
h. Tersedia wastafel yang baik dilengkapi
dengan sabun
i. Pencahayan yang standar
15. Dapur 2
a. Luas lantai 2 m untuk setiap
pekerja didapur, Kemiringan lantai
I -2% terbuat dari Bahan lantai
kuat, rata, kedap aIr, tidak liein
dan mudah dibersihkan
b. Nat pada dinding dan lantai harus
terisi penuh, dengan perbedaan nat
antara dinding dan lantai tidak
lebih dari 1 nun
c. Aliran udara dalam dapur 15 kali
per jam atau 28 liter per menit
d. Ventilasi minimal 20% dari luas
lantai
e. Ventilasi diberi kawat kasa
f. Terdapat exhaust fan untuk
membuang udara kotor
g. Dinding terbuat dari porselen atau
keramik minimal 2 m dari lantai
h. Dinding tidak mudah menyerap air
(water tight), tidak
berjamur/cendawan
i. Ukuran bidang kerja didapur
memiliki tinggi 90 em dan
jangkauan depan 75 cm.
j. Tinggi tempat peralatan ≤150 cm
k. Asap dapur disaring dengan
saringan lemak (grease filter)
yang dilengkapi dengan hood
(penangkap lemak)
l. Pintu luar minimal Iebar 100 em,
dibuat membuka keluar
(outway), ukuran pintu antar
ruang minimal 80 cm dan
membuka kedua arah (two ways)
m. Pintu dibuat menutup sendiri
(self closing) untuk
memperlanear lintasan barang
n. Semua pintu penghubung dapur
dibuat tembus udara dilengkapi
kasa penahan serangga dan tikus
( insect and rodent proof)
o. Jarak daun pintu kealntai < 5 mm
p. Pintu yang berhubungan dengan
kamar mandi (WC) harus melalui
ruang antara (outdoor hreakable)
q. Tersedia tempat sampah yang
yang tertutup dan kedap air
(terpisah antara sampah organik
dan anorganik).
r. Tersedia wastafel dengan sabun
16. Ruang makan a. Setiap kursi tersedia ruangan
minimal 0,85m2
b. Pintu yang berhubungan dengan
halaman dibuat rangkap, pintu
bagian luar membuka kearah luar.
c. Harus terhindar dri pencemaran
d. Tidak boleh berhubungan dengan
jamban/Wc, peturasan/Urinoir,
kamar mandi
e. Bebas dari serangga tikus dan
serangga lainya.
f. Tersedia wastafel dengan jumlah
yang disesuaikan, tersedia sabun
dengan air yang mengalir.
g. Pencahayaan sesuai standar
17 Poliklinik a. Bersih
b. Tersedia tempat sampah yang
tertutup dan kedap air
c. Bebas dari binatang penggangu
d. Bebas dari gas amoniak , H2S
e. Suhu 18-28 C
f. Kelembaban 40-70%
g. Tingkat kebisingan < 75 Db (A)
h. Tersedia safety box
i. .Pencahayaan sesuai standar
18 Masjid/Mushala a. Bersih
b. Tersedia tempat sampah yang
tertutup dan kedap air
c. Tersedia karpet/sajadah yang
bersih
d. Terdapat pemisah antar laki-laki
dan wanita
e. Tersedia rak sepatu dan sandal
f. Tersedia mukena dan kain yang
bersih
g. Tersedia tempat wudhu dan toilet
terpisah antara laki dan wanita
h. Bebas dari binatang penggangu
i. Bebas dari gas amoniak , H2S
j. Suhu 18-28 C
k. Kelembaban 40-70%
l. Tingkat kebisingan < 75 Db (A)
m. Pencahayaan sesuai standar
Total
2.Penyehatan sanitasi air (sesuai dengan kepmenkes 492 tahun 2010)
No. Variabel Komponen yang dinilai Ya Tidak Ket
1 2 3 4 5 6
1 PDAM
1. Sumber air minum 2 Sumur gali/pompa
3 Depot Air Minum
4 Air kemasan
2. Ketersediaan air 1 Air mengalir lancar dan
cukup disetiap keperluan
(dapur, kamar mandi,
westafel, air tempat wudhu)
2 Keperluan minum selalu
tersedia
1 Tidak berwarna (<15 TCU)
3. Persyaratan fisik 2 Tidak berasa dan bau
3 Tidak keruh (<5 NTU)
4 Temperatur (suhu udara
±3oC)
1 Air minum dim 100 ml
tidak ada E. Coli atau Faces
Coli
4. Persyaratan 2 Air yang masuk dalam
bakteriologis distribusi dim 100 ml
tidak ada E.Coli atau Faces
Coli
3 Air dalam jaringan
distribusi dim lOO ml tidak
ada E.Coli atau Faces Coli
5. Persyaratan kimia 1 Tidak ada parameter yang
berhubungan langsung
kesehatan melebihi
persyaratan
2 Tidak ada parameter yang
berhubungan dengan
gangguan lain yang
melibihi persyaratan

3.Pengolahan Limbah

No. Variabel Komponen yang dinilai Ya Tidak Ket


1 2 3 4 5 6
1. Limbah
domestik
A.Jamban (4) 1 Jamban dari leher angsa
dan dilengkapi dengan air
penyiraman dan untuk
pembersih badan yang
cukup
2 Rasio 1:10
3 Tersedia septink tank
dengan lubang peresaan
yang memenuhi
persyaratan kesehatan
4 Septink tank jauh dari
sumber air mineral 10 m
B.Air Limbah 1 Saluran pembuangan air
(8) limbah tertutup dan kedap
air
2 Air limbah mengalir lancar
3 Tidak mencemari sumber
air
4 Tidak menyebar keseluruh
permukaan tanah
5 Saluran pembuangan air
limbah mempunyai
6 Adanya instlasi
pengelolaan air limbah
7 Kualitas air limbah outlet
memenuhi baku mutu
yang ditetapkan
8
Pengujian kualitas air
limbah dilakukan selama
operasional asrama haji
2 Limbah medis 1 Tersedia tempat
(3) pembuangan limbah benda
tajam (safety box) yang
anti robek sehingga dapat
menahan benda tajam dan
cairan residu
2 Tersedia tempat
pembuangan
kasa/pembalut,bekas
vial,flacon dan botol infus
3 Limbah medis dari
polollinik dibawa
ketempat pengelolaan
limbah medis yang
ditunjuk, tidak boleh
dibuang ketempat
pembuangan
sementara(tps)
3 Sampah 1 Tempat sampah untuk
menamoung sampah
sementara dibuat dari
bahan yang kuat
2 Sebaiknya dipisahkan
tempat sampah untuk
sampah bash dan kering
3 Mempunyai tutup dan
memakai kantong plasyik
khusus untuk sisa bahan
makanan jadi cepat busuk
4 Sampah harus dibuang
dalam waktu 1x 24 jam
5 Kantong sampah yang
telah penuh ditempatkan
ditempat yang mudah
dijangkau oleh kendaran
sampah
Total

4.Pengendalian Vektor

No. Variabel Komponen yang dinilai Ya Tidak Ket


1 2 3 4 5 6
1 Diupayakan bebas jentik
nyamuk Aedes (ABJ di
asrama haji tidak melebihi
5%)
2 Diupayakan bebas
lalat,kecoa,tikus,dan
binatang pengganggu
lainnya
3 Kontruksi bangunan tidak
memungkinkan sebagai
tempat masuknya
/perkembangbiakan
lalat,nyamuk,kecoa dll
4 Tempat penampungan
sampah tidak
memungkinkan sebagai
tempat perkembangbiakan
lalat
5 Insektisida yang digunakan
untuk pengendalian vaktor
memiliki toksisitasrendah
terhadap manusia dan dan
persisten
6 Tempat penampungan
air/genangan air didalam
dan dilingkungan asrama
haji
7 Indeks lalat dan kecoa
dilingkungan asrama haji
memenuhi persyaratan
sesuai dengan persyaratan
perundangan yg berlaku

Form pemeriksaan Asrama Haji

No Kegiatan Sanitasi Lingkungan Nilai Hasil Akhir


1 Kesehatan Lingkungan Asrama Haji
2 Penyehatan Air
3 Pengawasan Jasa Boga
4 Pengolaan Limbah
5 Pengendalian Vektor
TOTAL
Keterangan Hasil Akhir
85-100 : Baik Sekali
75-84 :Baik
65-74 :Cukup
<65 :Kurang
3.Ringkasan
Sanitasi transportasi pariwisata dan matra
Prinsip yang sangat mendasar dalam melakukan pengawasan sanitasi adalah
untuk melindungi masyarakat dari masalah kesehatan atau dari gangguan penyakit yang
disebarluaskan melalui berbagai faktor yang mempengaruhinya pada umumnya sarana
transportasi, sanitasi pariwisata dan kesehatan matra perlu mendapatkan pengawasan
sehingga masyarakat dapat terlindungi dari resiko yang mungkin ditimbulkan dari
berbagai faktor lingkungan.Dalam undang-undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009
kesehatan Matra adalah kondisi dengan lingkungan berubah secara bermakna yang
dapat menimbulkan masalah kesehatan
Persyaratan teknis fasilitas dasar kesehatan lingkungan di transportasi pariwisata
dan Matra
PP Nomor 66 2014 fasilitas dasar kesehatan lingkungan adalah semua
kelengkapan umum yang ada di tempat-tempat tersebut yang mampu memotong mata
rantai penularan penyakit persyaratan teknis fasilitas dasar kesehatan lingkungan di
transportasi pariwisata dan mantra semaksimal mungkin harus memenuhi standar baku
mutu kesehatan lingkungan yang ditetapkan pada media lingkungan yang meliputi air
udara tanah tangan sarana dan bangunan serta vektor dan binatang pembawa penyakit
beberapa persyaratan teknis fasilitas dasar kesehatan lingkungan di transportasi
pariwisata dan mantra yang harus ada khususnya persyaratan teknisi fasilitas ddasar di
transportasi laut, transportasi udara, kesehatan matra Haji dan umrah, dan kesehatan
matra penanggulangan bencana
 1. Transportasi Laut
 kapal merupakan salah satu kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang
digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau tenaga ditunda, termasuk
kendaraan yang berdaya dukung dinamis kendaraan di bawah permukaan air serta alat
apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah titik sedangkan Pelabuhan
merupakan tempat yang dipergunakan sebagai tempat kapal sandar, berlabuh, naik turun
penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan kertas sebagai tempat perpindahan Intra
dan moda transportasi
 untuk menilai kondisi sanitasi kapal terkait adanya atau tidak adanya faktor resiko
kesehatan masyarakat perlu dilakukan pemeriksaan sanitasi yang yang merupakan
kegiatan pemeriksaan semua faktor yang berpotensi menimbulkan penularan penyakit
yang dapat berupa bukti infeksi atau kontaminasi termasuk setiap stadium pertumbuhan
vektor binatang pembawa penyakit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia
mikrobiologi, kimia, resiko lainnya pada kesehatan manusia 
2.Transportasi Udara
Beberapa hal yang sangat penting untuk dibahas berhubungan dengan
transportasi udara adalah tentang air makan-makanan pembuangan limbah, pembersihan
dan disinfeksi fasilitas, penanggulangan vektor dan keamanan cargo, dengan tujuan
akhir untuk membantu semua operator bandara dan operator pesawat udara dan semua
badan yang bertanggung jawab untuk mencapai standar higiene dan sanitasi tinggi serta
untuk melindungi penumpang dan awak yang terlihat di dalam transportasi udara
3. Kesehatan Matra Haji dan Umroh
Salah satu bagian dari penyelenggaraan kesehatan haji sebagaimana tersebut
dalam Permenkes RI Nomor 62 tahun 2018 adalah penyelenggaraan kesehatan
lingkungan yang diselenggarakan di Indonesia dan di Arab Saudi penyelenggaraan
kesehatan lingkungan dilakukan dengan cara infeksi dan intervensi inspeksi kesehatan
lingkungan dilakukan dengan cara pemeriksaan dan Pengamatan secara langsung
terhadap media lingkungan b udara (air ,udara,tanah,dan pangan,sarana bangunan serta
vektor dan binatang pembawa penyakit)
4.Sanitasi Penanggulangan Bencana
Sanitasi darurat bencana adalah pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar yang
meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan sampah pembuangan
limbah, pengendalian vektor tempat penampungan pengungsi dan pengawasan higiene
sanitasi pangan pada kondisi darurat di daerah bencana

Pengawasan kualitas Air di transportasi pariwisata dan Matra


Dalam menjaga kualitas air bagi keperluan higiene sanitasi baik di transportasi
pariwisata, maupun materi yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan
dan persyaratan kesehatan dilakukan pengawasan internal dan eksternal pengawasan
internal merupakan pengawasan yang dilakukan oleh penyelenggara melalui penilaian
Mandiri pengambilan dan pengujian sampel air Sedangkan untuk pengawasan secara
eksternal dilakukan terhadap faktor fisik biologi kimia, tidak ada koneksi silang dengan
pipa air limbah di bawah permukaan tanah sumber air tanah non perpipaan sarananya
terlindungi dari sumber kontaminasi baik limbah domestik maupun industri tidak
menjadi tempat berkembang biaknya pengolahan air secara kimia maka jenis dan dosis
bahan kimia harus tepat dan jika menggunakan kontainer sebagai penampung air harus
dibersihkan secara berkala minimum 1 kali dalam seminggu

Pengawasan penyediaan air bersih di transportasi laut dan udara


A. pengawasan penyediaan air bersih di pelabuhan atau di bandara
 dilakukan terhadap seluruh jenis sarana penyediaan air bersih melalui dari sumber
distribusi hingga ke konsumen meliputi kondisi, pemeliharaan perbaikan, pengawasan
dan Penyuluhan tentang cara-cara suplai air minum yang higienis dan sanitasi hasil
inspeksi sanitasi dicatat dalam formulir isian titik pengawasan sarana penyediaan air
bersih meliputi 
1. storage tank
a.  tangki persediaan air minum dapat berupa bak di bawah tanah atau menara air
b. terlihat ke masuk kotoran, serangga sinar  matahari langsung dan lain sebagainya
c.  setiap enam bulan sekali tangki harus dikuras atau dibersihkan kemudian seluruh
dinding bagian dalam di lab urine dengan larutan semen kental setelah kering tangki
disinfeksi dengan klorinasi dengan  : 
 Larutan kaporit 50 mg selama 24 jam atau
  au larutan kaporit 100 mg selama 1 jam
d.  setelah itu tangki dibilas dengan air bersih dan dapat dipergunakan kembali
2. hidran
a. pemasangan hydrant yang ideal ialah setinggi 40 cm dari pelataran dermaga jika
terpaksa harus dibuat di dalam lubang berukuran ½ x ½ x ½ m3 Kata dengan dermaga
b. keadaan hidran, lubanh dan tutup harus selalu bersih
c. usahakan agar tidak terjadi  air dari kapal kembali masuk ke dalam pipa saluran di
pelabuhan melalui hidran
d. usahakan agar  tidak terjadi cross-connection
e.Pipa yang dipakai untuk menghubungkan hydrant dengan kapal Tongkang atau perahu
dan lain-lainnya
f. pipa demikian seharusnya disimpan secara higienis di dalam lemari atau tempat
khusus dekat hidran
B.Pengawasan kualitas air
Pelaksanaan :
1.Cara pengambilan contoh air untuk pemeriksaan bakteriologi
a.kran atau hidran
 Air dialirkan 2-3 Menit ( agar air yang ditampung betul-betul berasal dari dalam
distribusi ) Kemudian keran atau hidran tutup lagi
 Kran/hidran dihapus-hamakan dengan nyala api
 Buka keran atau hidran agar air panas mengalir keluar semuanya (kira-kira 2
menit)
 Buka tutup botol sampel dan tampung Air ke dalamnya sebatas leher botol
(minimal 100cc) lalu mulut botol di flambir dan ditutup lagi (botol sampel harus
di steril)
 Selama pengisian harus dijaga agar tidak ada kontaminasi, mulut botol serta
tutupnya jangan sampai tersentuh tangan, kran atau hidran
 Botol diberi label (nomor, tanggal jam pengambilan lokasi pengambilan dan
nama pengambilan)
 Bila pemeriksaan air secara bakteriologis dengan sistem membran filter atau tata
cara pengambilan dan pemeriksaan mengikuti petunjuk pada brosur alat tersebut
b.perahu/tongkang air dan mobil/tangki air
 Pengambilan sampel dilakukan melalui lubang utama (main hole) pada perahu
atau tongkang air dan mobil atau tangki air
 Botol, tutup botol, tali pemberat serta kertas pelindung semuanya steril
 Botol dipegang dengan tangan kiri, buka kertas pembungkus dan pegang ujung
talinya 
 Tutup botol dibuka kemudian botol di flambir
 Botol perlahan-lahan dimasukkan kedalam air pada tongkang air mobil atau
tangki air sampai pada kedalaman kurang lebih 10 cm
 Botol diangkat keatas dan isinya sebagian dikeluarkan/dikurangi sehingga
tinggal 100cc
 Mulut botol dan tutup botol diflambir
 Botol diberi label (nomor, tanggal jam pengambilan lokasi pengambilan dan
nama pengambilan)
c.Tangki air melalui main hole
 Menggunakan botol yang bertali
 Dengan hanya memegang pembungkus dan ujung tali, tutup botol dibuka,
dicelupkan ke dalam air di dalam tangki 
 Setelah penuh ditutup kembali dengan diflambir  terlebih dahulu
 Tali dan botol jangan sampai menyentuh tepi lubang main hole atau dinding
tangki untuk mencegah kontaminasi
 Botol berisi contoh air diberi label yang jelas tentang:
 Sampling point (titik atau lokasi pengambilan sampel)
 Waktu pengambilan sampel
 Nama pengambil sampel
 Nama sempel 
 Kemudian botol sampel secepatnya dikirimkan ke laboratorium
  pemeriksaan harus dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam. bila belum dapat
segera dikirimkan atau laboratorium jauh letaknya, dapat disimpan terlebih
dahulu di lemari es atau angkut dalam termos es untuk mencegah
berkembangbiaknya kuman yang mungkin ada

 Hasil pemeriksaan bakteriologi dan tindakan follow up


a.Hasil pemeriksaan bakteriologis dinyatakan dalam satuan jumlah kuman atau 100 ml
air dengan standar escherecia colli atau 100 ml air serta harus 0
b.Apabila sampel air diambil dari sistem distribusi maka standar yang digunakan tidak
hanya e colli,tetapi juga total bakteri coliform atau 100 ml air sampel harus maksimum
10 untuk pipa dan maksimal 50 untuk non pipa
c.sampel air yang mengandung ecoli menunjukkan bahwa air telah tercemar feses
d.bila hasil pemeriksaan air yang telah disepakati menunjukkan adanya kuman
coliform,berarti bahwa proses purifikasi kurang baik atau cara pengambilan sampel uji
salah.Hendaknya pengambilan sampel diulangi
e.Air dapat mengalami pencemaran dari luar karena adanya:
 Kebocoran
 Cross connection dengan sistem bukan air minum
 Back syphonage pada kran atau hidran
2. Cara pengambilan contoh air untuk pemeriksaan kimiawi
a. Kran air atau hidran
  Jerigen sampel dibilas dengan air sampel sebanyak 3 kali
  Air dialirkan ke dalam jerigen sebanyak 5 liter
 Jerigen diberi label (nomor, tanggal, jam pengambilan, lokasi pengambilan dan
nama pengambilan)
b.Perahu /tongkang air dan mobil/tangki air
 Pengambilan sampel dilakukan melalui lubang Utama (main hole) pada
perahu/tongkang dan mobil atau tangki air
 Jerigen sampel dibilas dengan air sampel sebanyak 3 kali
  air dialirkan ke dalam jerigen sebanyak 5 liter
 Jerigen diberi label (nomor, tanggal, jam pengambilan, lokasi pengambilan dan
nama pengambilan)
 Bila pengiriman sampel melebihi 24 jam sampel diberi pengawet natrium
thiosulfat 
c.Pemeriksaan kualitas air
 Sampel yang diperiksa diberikan code sample
  untuk sampel mikrobiologi sampel diperiksa secara aseptis 
 Periksa sampel sesuai parameter yang akan diperiksa
  prosedur pemeriksaan sampel mengikuti petunjuk pemeriksaan sesuai parameter
yang akan diperiksa
 Cara pemeriksaan untuk setiap parameter ikuti petunjuk pada alat atau bahan
yang dipakai dan prosedur pemeriksaan yang baku di laboratorium
 Analisis hasil pemeriksaan dan berikan saran tindak lanjut
 Sampaikan hasil pemeriksaan dan saran tindak lanjut pemilik atau pengelola

C.Pemeriksaan air bersih di kapal dan penerbitan sertifikat


1. Pemeriksaan kualitas air bersih di atas kapal dilakukan pada saat pemeriksaan
sanitasi kapal dalam rangka SSCC/SSCEC dan atau pada saat pemeriksaan
sanitasi  kapal saat kedatangan kapal dari luar negeri atau daerah terjangkit
2. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan analisis fisik dan kimia terhadap
penyediaan air bersih di kapal
3. Pemeriksaan secara fisik dilakukan dengan cara mengambil sampel pada sumber
air dalam (mis, gelas) selanjutnya apakah berwarna,berbau atau berasa
4. Melakukan pemeriksaan Secara kimiawi dengan water test kit untuk melihat
kadar sisa chlor,ph,fe,mn,cu,nitrat atau nitrit 
5. Analisis hasilnya apabila ada ketidaksesuaian yang diinformasikan berikut
rekomendasinya kepada nakhoda secara tertulis 
6. Terbitkan sertifikat air bersih
7. Apabila pemeriksaan dalam rangka penerbitan SSCC atau SSCEC tulis hasil
pemeriksaan pada forum yang tersedia 
D.Pengawasan air diasrama haji
Penyehatan air merupakan salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan kesehatan
lingkungan asrama haji yang dilakukan dilaksanakan sejak tahap pertama ( 6 bulan
sebelum jamaah masuk asrama haji ) tahap kedua (1 minggu sebelum jamaah haji
masuk asrama haji) dan rutin dilaksanakan dan tahap ketiga (selama pelaksanaan
operasional embarkasi atau debarkasi haji)
Prinsip pengawasan penyehatan air yang dilaksanakan di asrama haji
antara lain :
1.kuantitas : kebutuhan air bersih di asrama haji diperlukan minimal 50 liter/orang/hari
antara lain untuk air minum, memasak makanan, keperluan sanitasi higiene
perorangan/mandi dan wudhu
2.Kualitas : (fisik,kimia,mikrobiologis)
a.  Pengawasan air bersih 
 Pengawasan kualitas air bersih di asrama haji selama pelaksanaan embarkasi haji
Dilakukan terutama pada saluran inlet dan outet dengan melakukan pengukuran
pH dan sisa chlor setiap 3 hari sekali sesuai kebutuhan 
 Tindakan klorinasi dilakukan pada reservoir yang kadar airnya belum memenuhi
syarat dan sesudahnya dilakukan pemantauan setiap 3 hari 
 Pengambilan dan pemeriksaan sampel air bersih secara laboratorium dilakukan
sewaktu-waktu Dan bila terjadi kejadian luar biasa
b. pengawasan air minum kegiatan pengawasan kualitas air minum
 Pengambilan sampel air dilakukan oleh petugas laboratorium atau petugas
kesehatan lingkungan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan ( KKP ) yang telah
bersertifikat sebagai pengambilan sampel
 Pengambilan sampel air dipilih sedemikian rupa sehingga dapat mewakili secara
keseluruhan yaitu dilakukan di 3 titik (direservoir,di kran air dan di air siap
minum) 
 Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium yang telah terakreditasi sebagai
penguji kualitas air 
 Pemeriksaan kualitas air dilakukan 3 bulan sebelum akhirnya menghargai dan 1
minggu menjelang operasional haji
 Pengambilan dan pemeriksaan sampel air dapat dilakukan sewaktu-waktu bila
diperlukan karena adanya dugaan terjadinya pencemaran air yang menyebabkan
terjadinya gangguan kesehatan atau kejadian luar biasa pada jamaah
 Pemeriksaan kualitas air fisik,kimia dan mikrobiologi dilakukan 3 bulan
sebelum operasional haji 
 pada saat operasi yang dilakukan pemeriksaan kualitas air secara mikrobiologi
misalnya dengan metode h2s minimal seminggu sekali pada air siap minum

E.Pengawasan air di kesehatan penanggulangan bencana


Masyarakat pengungsi akibat bencana harus dapat terjangkau oleh ketersediaan air
bersih yang memadai untuk memelihara kesehatannya. bila air bersih dan sarana sanitasi
telah tersedia perlu dilakukan upaya pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih dan
sarana sanitasi tujuan utama perbaikan dan pengawasan kualitas air adalah untuk
mencegah timbulnya resiko kesehatan akibat penggunaan air yang tidak memenuhi
persyaratan seperti penularan penyakit diare,tifus dan penyakit lainnya 

F.Pengawasan kualitas air


 pengawasan kualitas air dapat dibagi menjadi beberapa tahap antara lain:
1.Pada awal distribusi
 Air yang tidak dilakukan pengelolaan awal perlu dilakukan pengawasan
mikrobiologis, tetapi untuk melihat secara visual tempatnya cukup
menilai adanya tidaknya bahan pencemar di sekitar sumber air yang
digunakan
 Perlu dilakukan tes kekeruhan air untuk menentukan perlu tidaknya
dilakukan pengolahan awal
  perlu dilakukan tes PH air karena untuk disinfeksi air memerlukan
proses lebih lanjut bila PH air sangat tinggi (pH> 5)
 Kadar klor harus tetap dipertahankan agar tetap 2 kali pada kadar klo
titran terakhir ( rantai terakhir ) yaitu 0,6-1 mg/liter air
2.Pada distribusi air tahap Penyaluran air, seperti di mobil tangki air perlu dilakukan
pemeriksaan kadar sisa klor 
3.Pada akhir distribusi di tangki penampung bila air tidak mengandung sisa klor lagi
perlu dilakukan pemeriksaan bakteri coliform

Anda mungkin juga menyukai