Anda di halaman 1dari 5

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM

(STASIUN KERETA API)

Nama Stasiun :

Alamat :

Pelaksanaan :

a. Hari/tanggal :
b. Waktu :
Petugas Pengumpul Data :

NO INSTRUMEN YA TIDAK
1 Bagian Luar
1. Tempat parkir
Terdapat tempar parkir kendaraan umum yang bersih,
tidak terdapat sampah berserakan, genangan air dan
lain-lain.
2. Pembuangan sampah
Tersedia tempat pembuangan sampah sementara yang
tersedia minimal satu buah untuk setiap ruangan dan
setiap jarak 20 meter pada ruang tunggu.
Tersedia nya tempat penggumpul sampah sementara
sebelum dibuang yang tertutup dan kedap air
3. Penerangan
Pada tempat parkir, pintu masuk dan pintu keluar
terminal perlu diberi penerangan Yang cukup dan tidak
menyilaukan. (200 lux)
4. Jauh daari sumber pencemaran
2 Bagian Dalam
1. Ruang Tunggu
Ruangan dan Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk
Penerangan cukup 100 lux
Tersedia bak sampah yang tertutup dan terbuat dari bahan yang
kedap air.
Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin dan mudah
dibersihkan
Pencahayaan dapat di gunakan membaca
Suhu pada ruangan cukup (18°C - 26°C)
Kebisingan (60-70 dB)
Kelembapan pada rruaangaan cukup (40-60%)
Mikrobiologi di udra tidak melebihi standar (700 koloni/m3)
• Kantor dan Loket
Keadaan bersih dan teratur
Tersedia kotak – kotak sampah
Ventilasi udara yang baik
Pencahayaan cukup
a) kantor administrasi minimal 60-120 lux
b) ruang tempat minimal 200 lux
c) ruang sinyal minimal 300 lux
Mikrobiologi di udara tidak melebihi standar (700 koloni/m3)
3 Sarana Sanitasi
1. Jamban dan Urinoir
 Jamban memakai type leher angsa
 Untuk pria harus terpisah dengan wanita.
 Jumlah jamban 1 buah untuk setiap 1-250
pengunjung pada suatu saat, dengan Jumlah minimal
2 buah
 Urinoir bersih, tidak berbau dan cukup adanya air
pembersih
2. Tempat cuci tangan
Tersedia minimal 1 buah tempat cuci tangan untuk
umum yang dilengkapi dengan Sabun dan serbet
3. Pembuangan air hujan dan air kotor
Dengan sistim yang baik berhubungan dengan saluran
umum atau untuk pembuangan air kotor dapat
menggunakan septick tank sendiri.
4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Pemadam kebakaran
Tersedia alat pemadam kebakaran yang dapat dilihat
dan dicapai dengan mudah Oleh umum, pada alat ini
harus terdapat cara penggunaannya.
2. Peti P3.K
Tersedia peti P3.K. minimal 1 buah yang berisi lengkap
dengan obatobatan pokok Untuk P3.K
3. Sirkulasi Udara
Sirkulasi dalam stasiun kereta api harus baik, tidak
terdapat sudut-sudut ruangan yang mengakibatkan udara
terhenti
5 Penunjang

1. Kantin
 Bila di dalam stasiun kereta terdapat tempat-tempat
penjualan makanan/minuman, maka harus
memenuhi persyaratan Hygine & Sanitasi yang
berlaku untuk itu.
 Tidak ada hewan atau serangga pengganggu
(HAMA)
 Karyawan stasiun kereta api harus sehat mempunyai
sertifikat kesehatan Terutama menunjukan tidak
menderita penyakit yang menular, tidak berpenyakit
kulit dan mata.
 Peralatan makan tidak mengandung bakteri e.colli
per cm2
 Peralatan yang kontak langsung dengan
makanan tidak boleh mengeluarkan zat
beracun
 Peralatan tidak rusak, gompel, retak dan tidak
menimbulkan pencemaran terhadap makanan.
2. Mushola
Bagian luar
a. Halaman bersih, tidak terdapat tempat sampah yang
berserakan dan genangan air
b. Tersedia tempat sampah yang tertutup rapat, kedap air,
dan mudah dibersihkan, mudah diangkat. Jumlah dan
kapasitasnya disesuiakan dengan kebutuhan
c. Persediaan air kotor lancar (tidak tersumbat), saluran
tersambung dengan saluran pembuangan air kotor umum
yang kedap air
d. Persediaan air selalu ada dan memenuhi persyaratan air
minum
e. Tersedia jamban atau peturasan minimal satu yang
dilengkapi dengan kran pembersih
f. Ruang tempat mengambil air wudhu harus terpisah dari
jamban dan ruangan masjid.
Bagian dalam
a. Ruang sembahyang harus bersih
b. Alas sembahyang harus bersih dan bebas dari kutu
busuk dan serangga. Sepanjang bagian depan tiap sap
dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30 cm
sebagai tempat sujud.
c. Lantai mudah dibersihkan dan tidak lembab
d. Untuk ventilasi, harus terdapat lubang penghawaan
dengan luas minimal 10 % dari luas lantai
e. Pencahayaan minimal 10 fc dan tidak menyilaukan
f. Tersedia tempat sandal dan sepatu khusus
g. Tidak ada sampah di saluran Pembuangan Air Hujan
dan Air Kotor (Air Limbah) Saluran harus kedap air
Memiliki sarana pengolahan air limbah
6 Kualitas air
a. Memenuhi syarat fisik
1. Kekeruhan 25 NTU
2. Warna 50 TCU
3. Zat padat terlarut 1000 mg/l
4. Suhu ±3°C
5. Tidak berasa
6. Tidak berbau
b. Memenuhi syarat kimia
Wajib :
1. pH 6,5 - 8,5 mg/l
2. Besi 1 mg/l
3. Fluorida 1,5 mg/l
4. Kesadahan (CaCO3) 500 mg/l
5. Mangan 0,5 mg/l
6. Nitrat, sebagai N 10 mg/l
7. Nitrit, sebagai N 1 mg/l
8. Sianida 0,1 9 mg/l
9. Deterjen 0,05 mg/l
10. Pestisida total 0,1 mg/l
Tambahan
1. Air raksa 0,001 mg/l
2. Arsen 0,05 mg/l
3. Kadmium 0,005 mg/l
4. Kromium (valensi 6) 0,05 mg/l
5. Selenium 0,01 mg/l
6. Seng 15 mg/l
7. Sulfat 400 mg/l
8. Timbal 0,05 mg/l
c. Memenuhi syarat biologi
1. Total kuman coliform 50 CFU/100ml
2. E.colli 0 CFU/100ml
7 Penyediaan Air Bersih
a. Air bersih harus selalu tersedia sesuai dengan kebutuhan
b. Air bersih tersedia dalam jumlah yang cukup, dengan
keperluan minimal air bersih 120 liter/orang/hari.
c. Tendon air (tangki air) Terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, tidak korosif dan dilengkapi dengan lubang
kontrol dan pipa penguras.
d. Air bersih yang tersedia dari sarana air bersih diperiksa
di laboratorium kesehatan minimal 2 kali dalam 1 tahun
(sekali dalam musim kemarau dan sekali dalam musim
penghujan). Demikianlah pula Inspeksi sanitasi dan
pemberian kaporit minimal 2 kali dalam 1 tahun
e. Air bersih yang tersedia harus memenuhi persyaratan
kualitas air bersih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8 Pengelolaan air limbah
a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-
sumber air minum.
b. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.
c. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna
yang hidup di air di dalam penggunaanya sehari-hari.
d. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang
menyebabkan penyakit.
e. Tidak terbuka dan harus tertutup.
f. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
9 Pengendalian vektor
Pengendalian vektor harus dilakukan secara rutin, apabila
terdapat vektor atau kotoran vektor seperti tikus, kecoak, lalat
dan nyamuk harus segera dilakukan pengendalian.

*Menurut Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jendral PPM &PL (2000, h. 9)


*Menurut Budiman chandra (2005, h.15)

Anda mungkin juga menyukai