Anda di halaman 1dari 38

OLEH : ZHAKY WAHYU PUTRA

DOSEN PEMBIMBING
SUHERMAN, M. Si

PROGRAM STUDI KESEHATAN


MASYARAKATPEMINATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN HANG TUAH
PEKANBARU T.A 2019
 Kolam renang merupakan suatu usaha bagi
umum yang menyediakan tempat untuk
berenang, berekreasi, berolah raga, serta jasa
pelayanan lainnya yang menggunakan air bersih
yang telah diolah (Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 061 Tahun 1991).
 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
061 Tahun 1991 Tentang Persyaratan Kesehatan
Kolam Renang dan Pemandian Umum kolam
renang didefinisikan sebagai suatu usaha bagi
umum yang menyediakan tempat untuk
berenang, berekreasi, berolah raga, serta jasa
pelayanan lainnya, yang menggunakan air
bersih yang telah diolah
 Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.061 Tahun 1991, suatu kolam renang harus
memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan
kolam renang, antara lain :
 Persyaratan umum
 Persyaratan tata bangunan
 Persyaratan konstruksi bangunan
 Persyaratan kelengkapan kolam renang
 Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi
 Lingkungan kolam renang harus selalu dalam
keadaan bersih dandapat mencegah
kemungkinan terjadinya penularan penyakit
serta tidak menjadi sarang dan
perkembangbiakan vektor penular penyakit.
 Bangunan kolam renang dan semua peralatan
yang digunakan harus memenuhi persyaratan
kesehatan serta dapat mencegah tejadinya
kecelakaan.
 Setiap bangunan di lingkungan kolam renang
harus tertata sesuai fungsinya dan harus
memenuhi persyaratan kesehatan sehingga
tidak menyebabkan pencemaran terhadap air
kolam renang
 Setiap bangunan di lingkungan kolam renang
harus tertata sesuai fungsinya dan harus
memenuhi persyaratan kesehatan sehingga tidak
menyebabkan pencemaran terhadap air kolam
renang
 Lantai
Lantai kolam renang harus kuat, kedap air,
memiliki permukaan yang rata, tidak licin, dan
mudah dibersihkan.
 Dinding kolam renang
 Permukaan dinding harus mudah dibersihkan.
 Permukaan dinding yang selalu kontak dengan air
harus terbuatdari bahan yang kuat dan kedap air.
 Ventilasi
Sistem ventilasi harus dapat menjamin peredaran
udara di dalam ruang dengan baik.
 Sistem pencahayaan
1. Tersedia sarana pencahayaan dengan intensitas yang
sesuai.
2. Untuk kolam renang yang digunakan saat malam hari
harus dilengkapi dengan lampu berkapasitas 12 volt.

 Atap
Atap tidak boleh bocor agar tidak memungkinkan
terjadinya genangan air.
 Langit-langit
Langit-langit harus memiliki ketinggian minimal
2,5 meter dari lantai dan mudah dibersihkan.
 Pintu
Pintu harus dapat mencegah masuknya vektor
penyakit seperti serangga, tikus, dan binatang
pengganggu lain.
 Kolam renang harus memiliki fasilitas
kelengkapan diantaranya : bak cuci kaki,
kamar dan pancuran bilas, kamar ganti dan
penitipan barang, kamar P3K, fasilitas sanitasi
(bak sampah, jamban dan peturasan, serta
tempat cuci tangan) dan gudang bahan-bahan
kimia dan perlengkapan lain.
 A. Area kolam renang
 Harus ada pemisah yang jelas antara area
kolam renang dengan area lainnya.
 Jumlah maksimum perenang adalah sebanding
dengan luas permukaan kolam dibagi 3 m2.
 Lantai dan dinding kolam harus kuat, kedap air, rata,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan. Sudut
dinding dan dasar kolam harus melengkung.
 Lubang saluran pembunagan air kolam dilengkapi
dengan ruji dan tidak membahayakan perenang.
 Kolam berkedalaman < 1,5 meter, kemiringan lantai tidak
> 10%. Pada kedalaman > 1,5 meter kemiringan lantai
kolam tidak > 30%.Dinding kolam renang harus rata
dan vertikal,
B. Bak cuci kaki
 Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran
minimal panjang 1,5 meter, lebar 1,5 meter, dan
kedalaman 20 cm dengan pengisian air yang
penuh.
 Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki
kurang lebih 2 ppm.
C. Kamar dan pancuran bilas
 Minimal terdapat 1 pancuran bilas untuk 40
perenang.
 Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dari
pancuran bilas untuk wanita.
D. Tempat sampah
Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup
tanpa mengotori tangan
E. Jamban dan peturasan
 Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang
wanita dan 1 buah jamban untuk tiap 60 orang pria
dan harus terpisah antara jamban untuk pria dan
wanita.
 Tersedia 1 buah peturasan untuk tiap 60 orang pria.
 Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah
pengunjung diatas, maka harus disediakan minimal
2 buah jamban dan 2 buah peturasan untuk pria dan
3 buah jamban untuk wanita.
F. Tempat cuci tangan
Tempat cuci tangan terletak di tempat yang
mudah dijangkau dan berdekatan dengan
jamban peturasan dan kamar ganti pakaian
serta dilengkapi dengan sabun, pengering
tangan dan cermin.
G. Gudang bahan kimia
 Tersedia gudang khusus untuk tempat pengelolaan
bahan kimia.
 Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah
dengan aluminium sulfat atau bahan-bahan kimia
lainnya.
H. Perlengkapan lain
 Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain
larangan berenang bagi penderita penyakit kulit,
penyakit kelamin, penyakit epilepsi, penyakit jantung
dan lain-lain.
 Tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang, antara
lain : pelampung, tali penyelamat dan lain-lain.
 Tersedia alat untuk mengukur kadar pH dan sisa khlor
air kolam renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa
khlor dan pH air kolam renang harian, diumumkan
kepada pengunjung melalui papan pengumuman.
 Tersedia tata tertib berenang dan anjuran menjaga
kebersihan.
A. Persyaratan, tuntutan dan standar bangunan
bioskop (Cinema), terbagi sebagai berikut
(Rusdi, 2010):
 Bagian Luar Bioskop
1. Letak
 Di tempat yang luas
 Di tempat yang strategis
 Di tempat yang jauh dari faktor penganggu
 Di tempat yang tinggi dan kering
 Halaman
Halaman gedung bioskop gunanya untuk parkir
kendaraan. Halaman harus bersih agar tidak
terdapat sampah-sampah yang berserakan,
genangan air, oli, dll. Pagi dan malam hari
halaman bioskop juga perlu penerangan minimal 3
cm pada permukaan tanah. Halaman tersebut
perlu diberi pagar sebagai pembatas. Sisa
peralatan yang tidak digunakan untuk parkir
dapat dibuat pertamanan dengan tumbuh-
tumbuhan, bunga-bunga untuk menambah
keindahan sekitarnya
1. Ruang Tunggu
Ruang tunggu untuk memberikan tempat
bagi para pengunjung yang telah untuk
beristirahat dan memberikan tempat bagi para
penonton untuk menunggu gilirannya
menonton film.
2. Exterior Traffic
 Exterior traffic sangat penting, karena akan
melancarkan lalu lintas penonton untuk menuju
ke bagian-bagian lain di lingkungan exteriour
gedung tersebut. Beberapa hal yang harus
mendapatkan perhatian dari exteriour traffic adalah:
 Hendaknya jalan-jalan tersebut dibuat cukup lebar.
 Hendaknya jalan-jalan yang menghubungkan dari
bagian ke bagian lain cukup jelas dan teratur.
 Agar keluar masuknya pengunjung teratur maka pintu
yang menuju ke ruang pertunjukkan dan pintu yang
keluar dari tempat pertunjukkan hendaknya terpisah.
 Perlu diperhatikan pencahayaan yang cukup agar
tidak panas perlu dipasang ventilasi buatan.
 Untuk menjaga kebersihan perlu disediakan tempat-
tempat atau rokok maupun puntung rokok .
3. WC dan Urinoir
 Persyaratan dari WC adalah:
 Jumlah WC (jamban) adalah minimal 2 buah untuk
setiap 200 kursi.
 Jamban untuk laki-laki dan jamban untuk wanita
harus terpisah.
 Harus tersedia air yang cukup banyak untuk
menggelontor maupun untuk membersihkan.
 Keadaan jamban harus selalu dalam keadaan bersih
dan terpelihara
 Persyaratan dari urinoir:
 Jumlah minimal 1 buah untuk 100 kursi.
 Tersedia air pembersih yang cukup.
 Penerangan minimal 5 fc pada lantai.
 Keadaan selalu bersih dan terpelihara.
 Urinoir yang baik adalah type single urinoir, cara
membersihkannya secara berkala 5 menit atau 10
menit sekali dapat dipakai “intermittent automatic
flushing device”
 Di tempat tersebut sebaiknya terdapat washtafel
(tempat cuci tangan) dilengkapi dengan sabun dan
tissue.
4. Pemadam Kebakaran
Di dalam gedung bioskop harus tersedia
alat pemadam kebakaran yang masih
berfungsi dan diletakkan di tempat yang
mudah dilihat dan mudah dijangkau oleh
umum. Pada setiap alat pemadam kebakaran
perlu adanya penjelasan tentang cara
penggunaannya. Jumlah pemadam kebakaran
disesuaikan dengan besar kecilnya gedung
bioskop.
5. Ruang Pemutaran Film
 Dinding
 Lantai
 Tempat Duduk atau Kursi
 Layar Film
 Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:
 Sebaiknya berwarna putih dan diberi warna gelap ditepi.
 Ukuran harus disesuaikan dengan kekuatan proyeksi dari
proyektor film.
 Permukaan yang licin dan bersih.
 Jarak antar layar dengan proyektor dan luasnya ruangan harus
sesuai sehingga gambar proyeksi pada layar benar-benar baik
dari segi kesehatan dan segi estetika.
 Departemen penerangan dan lembaga ilmu pengetahuan
Indonesia mengemukakan bahwa jarak ideal antara proyektor
film terhadap layar adalah kurang lebih 40 m
 Proyektor Film dan Ruangan
Syarat-syarat proyektor yaitu harus baik,
terang dan tidak bergetar sehingga tidak
merusak mata. Ruang harus disesuaikan
dengan peralatan dengan jumlah petugas yang
melayani proyektor tersebut agar tidak terjadi
kecelakaan. Begitu pula suhu, kelembaban,
penerangan yang sesuai dengan syarat–syarat
ruangan normal.
 Sound System
Pengaturan suara sound system di dalam
gedung bioskop perlu diperhatikan dengan
penempatan pengeras suara pada dinding
dalam jarak yang sama antara satu dengan
yang lainnya, untuk memungkinkan suara
yang diterima oleh telinga penonton dapat
merata. Suara dap diukur dengan satuan
decibel (dB) antara 80-85 decibel.
 Ventilasi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
penggunanaan ventilasi ini adalah:
 Bila digunakan kipas angin, maka pergerakan udara
hanya berupa putaran udara sehingga masih diperlukan
ventilasi alamiah.
 Apabila menggunakan alat penghisap udara (exhauster)
pada prinsip kerjanya adalah menghisap udara dalam
ruangan yang sudah kotor untuk dikeluarkan. Alat ini
masih membutuhkan ventilasi alam sebagai jalan udara
masuk dari luar yang masih segar.
 Pencahayaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penerangan ini yaitu tidak menyilaukan,
tidak terlalu redup bagi penonton dan petugas,
panas yang ditimbulkan sedapat mungkin relatif
kecil, cahaya teratur dan tidak bergetar serta tidak
menyebabkan kebakaran.
 Sistem Lalu Lintas
Sistem lalu lintas dalam arena pertunjukan
bioskop perlu diatur sedemikian rupa sehingga
kelancaran arus penonton waktu keluar tidak
terhambat karenanya. Sebaiknya lalu lintas ini
dibagi atas 4 bagian, yaitu:
 Lalu lintas utama lebar minimal 2 meter.
 Lintas blok lebar minimal 80 cm.
 Lintas antar kursi lebar minimal 40 cm.
 Lintas keliling ruangan lebar minimal 50 cm.
Tempat pangkas rambut, salon kecantikan,
atau kap salon adalah tempat-tempat umum
yang menetap yang menyediakan fasilitas
salon kecantikan kap salon bagi umum.
Persyaratan sanitasi yang harus di penuhi
antara lain (Candra B, 2007)
1. Perizinan
 Harus memiliki izin dari pemerintahan daerah atau
terdaftar pada dinas kesehatan setempat
 Harus ada nomor, tanggal, nama, dan alamat
2.Letak
Harus jauh dari sumber pengotoran, tidak mudah
kena debu
3. Bagian luar
 Halaman harus bersih dan tidak terdapat sampah
berseerakan dan genangan air dan sebagainya
 Tersediannya tempampat pengumpulan sampah
yang tertutup, kedap air, mudah dibersihkan, dan
mudah diangkut
4. Bagian dalam
A. Ruang tunggu
 Tersediannya tempat duduk yang bebas dari kutu
busuk dan serangga lain, dan selalu dijaga
kebersihannya
 Tersedianya tempat abu atau punting rokok
 Pencahayan 10-35 fc
 Luas lubang ventilasi minimal 10% dari luas lantai
ruang tunggu
 Lantai terbuat dari bahan kedap air dan selalu dijaga
kebersihannya
B. Ruang kerja
 Tersedianya kotak sampah dan kantong
pembungkus rambut sebelum dibuang
 Pencahayaan tidak menyilaukan
 Luas lubang ventilasi minimal 35% luas lantai ruang
kerja
 Lantai terbuat dari bahan kedap air dan selalu dijaga
kebersihannya
 Harus tersedia tempat cuci tangan
5. Alat kerja dan bahan
 Alat perkerjaan sepertti sisir, gunting, mesin cukur
harus dijaga kebersuhannya baik sebelum maupun
setelah di pakai
 Hannduk kecil tersedia sebanyak rata rata tamu
yang dating sehari ( hanya 1 handuk satu orang)
handuk berwarna putih
 Tempat bedak dan sabun harus bersih bebas dari
potongan rambut
 Ccermin harus baik, tidak bergelombang
 Kosmetik yang digunakan di perolehkan dari
sumber yang di percaya
 Tersediannya larutan untuk mendesinfeksikan
peralatan seperti pisau cukur dan gunting
6. Karyawan
 Pemangkas rambut atau juru rias dalam keadaan
sehat, memiliki sertifikat kesehatan yang di
keluarkan dinas kesehatan setempat dan masih
berlaku
 Pemangkas atau juru rias harus memeriksakan diri
secara berkala minimal 1 tahun sekali
 Karyawan dilengkapi dengan dengan pakain kerja

7. Pembuangan kotoran manusia


Pembuangan kotoran manusia dan saluran air
limbah minimal 1 buah (Candra B, 2007)
Candra B ( 2007 : 176 ) mengatakan Hotel
merupakan salah satu jenis akomodasi yang
menyediakan jasa penginapan kepada
wisatawan domestic maupun mancanegara
erikut beberapa persyaratan kesehatan
lingkung dan bangunan yang harus dipenuhi
pihak hotel.
1. Umum
a. Lokasi
 Terhidar dari pencemaran kimia, fisika, dan
pencemaran bakteri.
 Tidak terletak di ndaerah banjir
b. Lingkungan
 Bersih
 Tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang
atau tempat perkembangbiakan serangga dan tikus
 Dapat mencegah masuk dan berkembang bianknya
binatang penggangu lainnya
 Berpagar kuat
c. Bangunan
 Kokoh/ kuat
 Tidak memungkinkan sebagai temoat berkembang
biaknya serangga dan tikus
2. Penggunaan ruang
Dipergunakan sesuai fungsinya
3. Kontruksinya
a. Lantai
 Bersih
 Bahan kuat, kedap air, dan permukaan rata
 Tidak licin
 Bagian yang selalu berkontak dengan air di buat miring
kea rah saluran pembuangan agar tidak terbentuknya
genangan air
b. Dinding
 Bersih
 Permukaan yang selalu berkontak denan air harus
kedap air
 Permukaan bagian dalam mudah di bersihkan
 Berwarna terang
c. Atap
 Kuat dan tidak bocor
 Tidak memungkinkan terjadinya genangan air
4. Persyaratan pembuangan air limbah
 Pembuangan air limbah harus melalui saluran yang
tertutup
 Pembuangan akhir harus ke septic tank atau ke saluran
pembuangan air kotor perkotaan

5. Persyaratan hygiene atau sanitasi makanan dan


minuman yang terdapat di kantin dan restoran
 Makanan dan minuman yang dijual harus selalu dalam
kondisi bersih dan segar
 Tersediannya tempat penampung sampah sementara
yang tertutup dan jumlahnya mencukupi setiap saat
 Kebersihan di sekitar sampah tempat berjualan harus
dijaga setiap hari
 Air yang digunakan harus memnuhi syarat baik mutu
maupun jumlahnya
6. Lain – lain
 Pencahayaan pada setiap jalan atau setiap arus lalu-
lintas antargang dan blok harus memenuhi
persyaran (10 fc)
 Lantai harus selalu dalam keadaan bersih
 Harus tersedia alat perlengkapan P3K
 Harus tersedianya alat pemadam kebakaran (Candra
B, 2007)
 Menteri Kesehatan RI. 1991, Peraturan Menteri
Kesehatan No. 061 Tahun 1991 Tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam Renang Dan Pemandian Umum,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
 Candra, B. (2007) Pengantar Kesehatan Lingkungan.
Jakarta : EGC
 Permenkes RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990
tentang Persyaratan Kesehatan Hotel (beserta
keputusan Dirjen PPM & PL pendukung)
 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat
Umum, Dirjen PPM dan PLP, Depkes RI, 1993
 Yudistira, D (2015) Bioskop Komunitas Diseleman,
Yogyakarrta : http://e-
journal.uajy.ac.id/8463/3/TA212849.pdf

Anda mungkin juga menyukai