DOSEN PEMBIMBING
SUHERMAN, M. Si
Atap
Atap tidak boleh bocor agar tidak memungkinkan
terjadinya genangan air.
Langit-langit
Langit-langit harus memiliki ketinggian minimal
2,5 meter dari lantai dan mudah dibersihkan.
Pintu
Pintu harus dapat mencegah masuknya vektor
penyakit seperti serangga, tikus, dan binatang
pengganggu lain.
Kolam renang harus memiliki fasilitas
kelengkapan diantaranya : bak cuci kaki,
kamar dan pancuran bilas, kamar ganti dan
penitipan barang, kamar P3K, fasilitas sanitasi
(bak sampah, jamban dan peturasan, serta
tempat cuci tangan) dan gudang bahan-bahan
kimia dan perlengkapan lain.
A. Area kolam renang
Harus ada pemisah yang jelas antara area
kolam renang dengan area lainnya.
Jumlah maksimum perenang adalah sebanding
dengan luas permukaan kolam dibagi 3 m2.
Lantai dan dinding kolam harus kuat, kedap air, rata,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan. Sudut
dinding dan dasar kolam harus melengkung.
Lubang saluran pembunagan air kolam dilengkapi
dengan ruji dan tidak membahayakan perenang.
Kolam berkedalaman < 1,5 meter, kemiringan lantai tidak
> 10%. Pada kedalaman > 1,5 meter kemiringan lantai
kolam tidak > 30%.Dinding kolam renang harus rata
dan vertikal,
B. Bak cuci kaki
Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran
minimal panjang 1,5 meter, lebar 1,5 meter, dan
kedalaman 20 cm dengan pengisian air yang
penuh.
Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki
kurang lebih 2 ppm.
C. Kamar dan pancuran bilas
Minimal terdapat 1 pancuran bilas untuk 40
perenang.
Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dari
pancuran bilas untuk wanita.
D. Tempat sampah
Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup
tanpa mengotori tangan
E. Jamban dan peturasan
Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang
wanita dan 1 buah jamban untuk tiap 60 orang pria
dan harus terpisah antara jamban untuk pria dan
wanita.
Tersedia 1 buah peturasan untuk tiap 60 orang pria.
Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah
pengunjung diatas, maka harus disediakan minimal
2 buah jamban dan 2 buah peturasan untuk pria dan
3 buah jamban untuk wanita.
F. Tempat cuci tangan
Tempat cuci tangan terletak di tempat yang
mudah dijangkau dan berdekatan dengan
jamban peturasan dan kamar ganti pakaian
serta dilengkapi dengan sabun, pengering
tangan dan cermin.
G. Gudang bahan kimia
Tersedia gudang khusus untuk tempat pengelolaan
bahan kimia.
Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah
dengan aluminium sulfat atau bahan-bahan kimia
lainnya.
H. Perlengkapan lain
Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain
larangan berenang bagi penderita penyakit kulit,
penyakit kelamin, penyakit epilepsi, penyakit jantung
dan lain-lain.
Tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang, antara
lain : pelampung, tali penyelamat dan lain-lain.
Tersedia alat untuk mengukur kadar pH dan sisa khlor
air kolam renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa
khlor dan pH air kolam renang harian, diumumkan
kepada pengunjung melalui papan pengumuman.
Tersedia tata tertib berenang dan anjuran menjaga
kebersihan.
A. Persyaratan, tuntutan dan standar bangunan
bioskop (Cinema), terbagi sebagai berikut
(Rusdi, 2010):
Bagian Luar Bioskop
1. Letak
Di tempat yang luas
Di tempat yang strategis
Di tempat yang jauh dari faktor penganggu
Di tempat yang tinggi dan kering
Halaman
Halaman gedung bioskop gunanya untuk parkir
kendaraan. Halaman harus bersih agar tidak
terdapat sampah-sampah yang berserakan,
genangan air, oli, dll. Pagi dan malam hari
halaman bioskop juga perlu penerangan minimal 3
cm pada permukaan tanah. Halaman tersebut
perlu diberi pagar sebagai pembatas. Sisa
peralatan yang tidak digunakan untuk parkir
dapat dibuat pertamanan dengan tumbuh-
tumbuhan, bunga-bunga untuk menambah
keindahan sekitarnya
1. Ruang Tunggu
Ruang tunggu untuk memberikan tempat
bagi para pengunjung yang telah untuk
beristirahat dan memberikan tempat bagi para
penonton untuk menunggu gilirannya
menonton film.
2. Exterior Traffic
Exterior traffic sangat penting, karena akan
melancarkan lalu lintas penonton untuk menuju
ke bagian-bagian lain di lingkungan exteriour
gedung tersebut. Beberapa hal yang harus
mendapatkan perhatian dari exteriour traffic adalah:
Hendaknya jalan-jalan tersebut dibuat cukup lebar.
Hendaknya jalan-jalan yang menghubungkan dari
bagian ke bagian lain cukup jelas dan teratur.
Agar keluar masuknya pengunjung teratur maka pintu
yang menuju ke ruang pertunjukkan dan pintu yang
keluar dari tempat pertunjukkan hendaknya terpisah.
Perlu diperhatikan pencahayaan yang cukup agar
tidak panas perlu dipasang ventilasi buatan.
Untuk menjaga kebersihan perlu disediakan tempat-
tempat atau rokok maupun puntung rokok .
3. WC dan Urinoir
Persyaratan dari WC adalah:
Jumlah WC (jamban) adalah minimal 2 buah untuk
setiap 200 kursi.
Jamban untuk laki-laki dan jamban untuk wanita
harus terpisah.
Harus tersedia air yang cukup banyak untuk
menggelontor maupun untuk membersihkan.
Keadaan jamban harus selalu dalam keadaan bersih
dan terpelihara
Persyaratan dari urinoir:
Jumlah minimal 1 buah untuk 100 kursi.
Tersedia air pembersih yang cukup.
Penerangan minimal 5 fc pada lantai.
Keadaan selalu bersih dan terpelihara.
Urinoir yang baik adalah type single urinoir, cara
membersihkannya secara berkala 5 menit atau 10
menit sekali dapat dipakai “intermittent automatic
flushing device”
Di tempat tersebut sebaiknya terdapat washtafel
(tempat cuci tangan) dilengkapi dengan sabun dan
tissue.
4. Pemadam Kebakaran
Di dalam gedung bioskop harus tersedia
alat pemadam kebakaran yang masih
berfungsi dan diletakkan di tempat yang
mudah dilihat dan mudah dijangkau oleh
umum. Pada setiap alat pemadam kebakaran
perlu adanya penjelasan tentang cara
penggunaannya. Jumlah pemadam kebakaran
disesuaikan dengan besar kecilnya gedung
bioskop.
5. Ruang Pemutaran Film
Dinding
Lantai
Tempat Duduk atau Kursi
Layar Film
Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah:
Sebaiknya berwarna putih dan diberi warna gelap ditepi.
Ukuran harus disesuaikan dengan kekuatan proyeksi dari
proyektor film.
Permukaan yang licin dan bersih.
Jarak antar layar dengan proyektor dan luasnya ruangan harus
sesuai sehingga gambar proyeksi pada layar benar-benar baik
dari segi kesehatan dan segi estetika.
Departemen penerangan dan lembaga ilmu pengetahuan
Indonesia mengemukakan bahwa jarak ideal antara proyektor
film terhadap layar adalah kurang lebih 40 m
Proyektor Film dan Ruangan
Syarat-syarat proyektor yaitu harus baik,
terang dan tidak bergetar sehingga tidak
merusak mata. Ruang harus disesuaikan
dengan peralatan dengan jumlah petugas yang
melayani proyektor tersebut agar tidak terjadi
kecelakaan. Begitu pula suhu, kelembaban,
penerangan yang sesuai dengan syarat–syarat
ruangan normal.
Sound System
Pengaturan suara sound system di dalam
gedung bioskop perlu diperhatikan dengan
penempatan pengeras suara pada dinding
dalam jarak yang sama antara satu dengan
yang lainnya, untuk memungkinkan suara
yang diterima oleh telinga penonton dapat
merata. Suara dap diukur dengan satuan
decibel (dB) antara 80-85 decibel.
Ventilasi
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam
penggunanaan ventilasi ini adalah:
Bila digunakan kipas angin, maka pergerakan udara
hanya berupa putaran udara sehingga masih diperlukan
ventilasi alamiah.
Apabila menggunakan alat penghisap udara (exhauster)
pada prinsip kerjanya adalah menghisap udara dalam
ruangan yang sudah kotor untuk dikeluarkan. Alat ini
masih membutuhkan ventilasi alam sebagai jalan udara
masuk dari luar yang masih segar.
Pencahayaan
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan
dengan penerangan ini yaitu tidak menyilaukan,
tidak terlalu redup bagi penonton dan petugas,
panas yang ditimbulkan sedapat mungkin relatif
kecil, cahaya teratur dan tidak bergetar serta tidak
menyebabkan kebakaran.
Sistem Lalu Lintas
Sistem lalu lintas dalam arena pertunjukan
bioskop perlu diatur sedemikian rupa sehingga
kelancaran arus penonton waktu keluar tidak
terhambat karenanya. Sebaiknya lalu lintas ini
dibagi atas 4 bagian, yaitu:
Lalu lintas utama lebar minimal 2 meter.
Lintas blok lebar minimal 80 cm.
Lintas antar kursi lebar minimal 40 cm.
Lintas keliling ruangan lebar minimal 50 cm.
Tempat pangkas rambut, salon kecantikan,
atau kap salon adalah tempat-tempat umum
yang menetap yang menyediakan fasilitas
salon kecantikan kap salon bagi umum.
Persyaratan sanitasi yang harus di penuhi
antara lain (Candra B, 2007)
1. Perizinan
Harus memiliki izin dari pemerintahan daerah atau
terdaftar pada dinas kesehatan setempat
Harus ada nomor, tanggal, nama, dan alamat
2.Letak
Harus jauh dari sumber pengotoran, tidak mudah
kena debu
3. Bagian luar
Halaman harus bersih dan tidak terdapat sampah
berseerakan dan genangan air dan sebagainya
Tersediannya tempampat pengumpulan sampah
yang tertutup, kedap air, mudah dibersihkan, dan
mudah diangkut
4. Bagian dalam
A. Ruang tunggu
Tersediannya tempat duduk yang bebas dari kutu
busuk dan serangga lain, dan selalu dijaga
kebersihannya
Tersedianya tempat abu atau punting rokok
Pencahayan 10-35 fc
Luas lubang ventilasi minimal 10% dari luas lantai
ruang tunggu
Lantai terbuat dari bahan kedap air dan selalu dijaga
kebersihannya
B. Ruang kerja
Tersedianya kotak sampah dan kantong
pembungkus rambut sebelum dibuang
Pencahayaan tidak menyilaukan
Luas lubang ventilasi minimal 35% luas lantai ruang
kerja
Lantai terbuat dari bahan kedap air dan selalu dijaga
kebersihannya
Harus tersedia tempat cuci tangan
5. Alat kerja dan bahan
Alat perkerjaan sepertti sisir, gunting, mesin cukur
harus dijaga kebersuhannya baik sebelum maupun
setelah di pakai
Hannduk kecil tersedia sebanyak rata rata tamu
yang dating sehari ( hanya 1 handuk satu orang)
handuk berwarna putih
Tempat bedak dan sabun harus bersih bebas dari
potongan rambut
Ccermin harus baik, tidak bergelombang
Kosmetik yang digunakan di perolehkan dari
sumber yang di percaya
Tersediannya larutan untuk mendesinfeksikan
peralatan seperti pisau cukur dan gunting
6. Karyawan
Pemangkas rambut atau juru rias dalam keadaan
sehat, memiliki sertifikat kesehatan yang di
keluarkan dinas kesehatan setempat dan masih
berlaku
Pemangkas atau juru rias harus memeriksakan diri
secara berkala minimal 1 tahun sekali
Karyawan dilengkapi dengan dengan pakain kerja