Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SANITASI

TRANSPORTASI PARIWISATA DAN MATRA

DISUSUN OLEH :
( Kelompok 2 )

Laili Dian Anggraini 1813451002


Sabella Andhini Putri 1813451008
Nia Wahyuni 1813451016
Wida Fitriana 1813451018
Elza Rafika Nadya 1813451027
Diah Ayu Agustin 1813451032
Pajri Husnul Khotimah 1813451034
Tri Dewa Mahendra Sayih 1813451044

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII SANITASI LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Sanitasi Transportasi Pariwisata dan
Matra” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan
yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
bagi seluruh alam semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
sanitasi transportasi dan pariwisata yakni “Sanitasi Kolam Renang”. Disamping itu,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.

Bandar Lampung, 23 Januari 2020


 

Penyusun
SANITASI PARIWISATA
KOLAM RENANG

A. PENDAHULUAN
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan
maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Sedangkan Pariwisata ialah
suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan
yang dilakukan untuk aktivitas 
Kolam renang merupakan salah satu tempat tempat rekreasi yang harus
mendapat pengawasan dan perhatian tentang sanitasi. Sanitasi kolam renang
bertujuan untuk memutuskan rantai penularan penyakit kepada pengunjung yang
disebabkan oleh lingkungan kolam renang maupun akibat kualitas air kolam
renang yang kurang memenuhi syarat kesehatan, dengan demikian kualitas air
kolam perlu diawasi baik fisik, kimia, maupun mikrobiologi, karena air dapat
menjadi media utama dalam penularan penyakit diantaranya penyakit kulit, mata,
perut dan penyakitnya.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian sanitasi Kolam Renang
2. Mengetahui persyaratan Kesehatan Lingkungan Kolam Renang
3. Mengetahui fasilitas sanitasi Kolam Renang

C. PENYAJIAN MATERI
1. PENGERTIAN KOLAM RENANG
a. Suatu kontruksi buatan yang di rancang untuk diisi dengan air dan
digunakan untuk berenang, menyelam atau aktivitas air lainnya.
b. Suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang,
berekreasi, berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air
bersih yang telah diolah. ( PerMenKes RI dan Kep Dir Jend PPM dan
PLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian
umum tahun 1992 )

2. MACAM MACAM TEMPAT PEMANDIAN UMUM


2.1 Dipandang dari segi bangunan :
a. Natural bathing places ( Pemandian alam )
b. Artifisial bathing places ( Pemandian buatan )
2.2 Dipandang dari segi kegunaan :
a. Publik swimming pool
Kolam renang yang digunakan bagi masyarakat umum
b. Private swimming pool yaitu kolam renang yang digunakan untuk
kepentingan perorangan atau jawatan.
2.3 Tipe Kolam Renang berdasarkan cara pengisian airnya :
2.3.1 Tipe through flow
Pada tipe ini air terus menerus diisi tanpa melihat jumlah
pengunjungnya
2.3.2 Tipe Full and draw
Pada tipe ini cara pengisiannya yaitu kolam renang diisi penuh dan
penggantiannya di lihat dari jumlah pengunjungnya.
2.3.3 Tipe recirculation
Pada tipe ini air yang sudah kotor di tamping lalu di treatment dan
hasilnya diisikan kembali kolam renang. Kolam renang
hubungannya dengan kesehatan bila tidak atau kurang di perhatikan
segi kebersihannya akan menjadi sumber penularan.

3. PENYAKIT YANG DI TIMBULKAN MELALUI KOLAM RENANG


1) Penyakit mata : iritasi mata, trachoma, konjungtivitas.
2) Penyakit perut : Typus, abdominalis, dysentri amoeba, cholera.
3) Penyakit kulit : exsim, gudig, gatal gatal.
4) Penyakit penyakit lainnya

4. PERSYARATAN KOLAM RENANG


Dasar pelaksanaan penyehatan kolam renang dan pemandian umum ini
terdapat pada peraturan mentri kesehatan RI No.416/ Menkes/Per/IX/1990
tentang Syarat syarat dan pengawasan kualitas air dan peraturan mentri
kesehaatan RI No.061 Menkes/Per/IX/1991 Tentang Sanitasi Kolam Renang.
Sedangkan komponen umum infeksi sanitasi kolam renang dan pemandian
umum meliputi :
1) Umum dan tata bangunan
2) Kontruksi bangunan
3) Kelengkapan
4) Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi ( seperti bak cuci kaki
untuk kolam renang dll)
Persayaratan kolam renang sesuai dengan peraturan MenKes RI dan
Keputusan Direktur Jend PPM dan PLP tentang Persyaratan Kesehatan Kolam
Renang dan Pemandian Umum th 1992 menyangkut beberapa hal :
1) Umum dan Tata Bangunan
a. Lingkungan Kolam renang dan pemandian umum harus selalu
dalam keadaan bersih dan dapat mencegah kemungkinan kejadian
penularan penyakit serta tidak memungkinkan kejadian penularan
penyakit serta tidak memungkinkan bersarang dan berkembang
biaknya vektor penular penyakit.
b. Bangunan Kolam renang dan pemandian umu serta peralatan yang
di pergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan dan dapat
mencegah terjadinya kecelakaan.
c. Setiap bangunan di lingkungan kolam renang dan pemandian umum
harus di tata dan di pergunakan sesuai dengan fungsinya, serta
memenuhi persyaratan
2) Kontruksi Bangunan
a. Lantai
1) Setiap lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air ,
permukaan rata, tidak licin dan mudah di bersihkan.
2) Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai
kemiringan yang cukup ( 2-3 % ) kea rah saluran pembuangan
air limbah
b. Dinding
1) Permukaan dinding harus mudah di bersihkan.
2) Permukaan dinding yang selalu terken percikan air harus
terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air.
c. Sistem ventilasi dapat menjamin peredaran udara di dalam kamar/
ruang dengan baik.
d. Sistem pencahayaan
1) Tersedia sarana pencahayaan dengan intensitas sesuai dengan
fungsinya.
2) Khusus untuk kolam renang yang di pergunakan pada malam
hari, didalam kolam harus dilengkapi dengan lampu
berkekuatan 12 volt.
e. Atap tidak bocor dan tidak memungkinkan terjadinya genangan air
f. Langit langit
1) Mudah dibersihkan
2) Tinggi minimal 2,5 m dari lantai
g. Pintu harus dapat mencegah masuknya serangga, tikus dan binatang
penggangu lainnya.

3) Kelengkapan Kolam Renang dan Pemandian Umum.


a. Selain area untuk renang, kolam rennag minimal harus memiliki
fasilitas dan bangunan :
b. Bak cuci kaki,
c. Kamar mandi/pancuran bilas
d. Kamar ganti dan penitipan barang/pakaian
e. Kamar p3k, fasilitas sanitasi ( Bak sampah, jamban dan peturasan,
serta tempat cuci tangan)
f. Gudang bahan bahan kimia dan perlengkapan lain. Selain area
untuk mandi pemandian umum minimal harus memiliki bangunan
dan fasilitas :
g. Kamar/ pancuran bilas, kamar ganti dan penitipan barang/
pakaian, kamar P3K, fasilitas sanitasi ( bak sampah )

4) Persyaratan Sanitasi Kolam Renang.


a. Dinding kolam renang harus rata dan vertical, bila di perlukan
vasilitas injakan,, pegangan dan tangan, tidak di perbolehkan
adanya tonjolan.
b. Dilengkapi dengan saluran peluap di kedua belah sisinya.
c. Tangga kolam renang harus vertical dan terbuat dari bahan
berbentuk bulat dan tahan karat.
d. Lantai di tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar
minimal 1 meter, tidak licin dan permukaannya miring keluar
kolam.
e. Harus ada tanda tanda yang jelas untuk menunjukkan kedalaman
kolam renang dan tanda pemisah untuk orang yang dapat berenang
dan tidak berenang.
f. Apabila di lengkapi dengan papan loncat, papan luncur, harus
sesuai dengan ketentuan teknis untuk dapat mencegah terjadinya
kecelakaan.
g. Standar sanitasi bak cuci kaki untuk kolam renang minimal
panjang 1,5 meter dan lebar 1,5 meter dan dalam 20 cm dan harus
terisi air penuh.
h. Kadar sisa chlor pada bak sisa cuci kaki adalah 2 ppm
i. Peralatan, kontruksi filter dan desinfektan memenuhi syarat yaitu :
 Filter dan pompa memenuhi syarat dengan volume kolam
renang.
 Sistem perpipaannya memenuhi syarat.
 Memiliki peralatan pembersih kolam ( vakum, selang,
sikat kolam, dll)
 Memilih chemical apa yang akan di gunakan.
 Memiliki test kit pH.

5. MACAM MACAM CHEMICAL YANG SERING DI GUNAKAN.


 Kaporit 60 % - 65 % - 90 %
 Soda Ash
 PAC
 Tawas
 Trusi
 HCl

6. METODE DESINFEKSI AIR KOLAM RENANG


1) Ozonisasi
Ozon memiliki kemampuan yang besar untuk mengoksidasi asam
organic dalam skala yang luas dan mampu mencegah dinding sel
mikroorganisme, sehingga penggunaan ozon sangat efektif untuk
membunuh mikroorganisme dalam air.
Keuntungan menggunakan ozon :
 Sebagai desinfektan berspektrum luas
 Menghilangkan bau, warna, dan rasa
 Menambah oksigen dalam air
 Proses desinfeksi cepat, walau dalam konsentrasi yang rendah
masih berfungsi
 Tidak membentuk senyawa beracun dalam air
 Tidak menimbulkan masalah dalam pengangkutan bahan baku.

Kerugian menggunkaan ozon :


 Membutuhkan biaya yang besar untuk penyediaan alatnya
 Harus memiliki pembangkit ozon dengan sumber energy listrik
yang besar
 Perawatan dan operasional yang cukup rumit
 Sisa ozon tidak dapat dipertahankan pada air untuk waktu yang
lama
 Lebih mahal dibandingkan dengan klorin
( Black dkk.2010,said 2007, WHO, 2006)
2) Sinar UV
Peningkatan kesadahan akan resiko infeksi Cryptosorodium (bakteri
yang rentan dengan klorin) membuat sinar UV banyak digunakan
sebagai desinfektan menggunakan sinar UV dapat efektif panjang
gelombang 200-300nm ( WHO,2006). UV dapat membunuh bakteri,
virus, jamur, dan spora yang dapat mengurangi risiko transmisi infeksi
saluran pernafasan, kulit dan perut. Melalui reaksi fotooksidasi dan
fotokimia, UV dpaat memecahkan zat iritan DBPs Seperti Chloramine
yang dapat mengurangi penggunaan Chlorine. Instansi sinar UV harus
menggunakan lampu bertekanan rendah yang efektif untuk desinfeksi
air, namun tidak efektif untuk memecah DPBs ( Nemeri dkk,2002 )

7. PENAMBAHAN AIR KOLAM


Air yang harus ditambahkan kedalam kolam renang tergantung dari jumlah
perenang didalam kolam. Untuk setiap perenang per hari, perlu di tambahkan
20 liter air segar. Ataupun air yang dibuang ke saluran pembuangan harus
sama dengan air yang dimasukkan ke dalam kolam renang. Air kolam renang
juga hilang melalui banyaknya aktifitas perenang dan melalui penguapan.
Penambahan air baru juga penting untuk efek desinfeksi air berjalan
maksimum ( Mckeown,2009).

8. PARAMETER FREKUENSI PEMERIKSAAN


1) Kadar desinfektan ( sisa khlor ) setiap 2 jam sekali
2) pH 2 kali sehari
3) Kejernihan setiap hari,
4) Suhu setiap hari
5) Alkalinitas sekali dalam seminggu
6) Kesadahan setiap 2 minggu sekali
7) Heterotrophic plate count setiap minggu untuk katagori kolam renang
umum, setiap bulan untuk kolam renang semi umum
8) Coli forn atau e.coli setiap minggu untuk kolam renang umum, dan
setiap bulan untuk kolam renang semi umum.
9) Pseudomonas aeroginosa incidental ketika dibutuhkan.
10)Legionella Sp incidental ketika di butuhkan
Sumber ; ANSI APSP, 2009: 31 : WHO,2006 : 97

9. PEMBUANGAN AIR KOLAM RENANG


Air kolam renang secAra teratur dibuang kelingkungan saat penambahan air
dan pengeringan kolam. Pengeringan kolam dilakukan setiap 3 tahun sekali,.
Air kolam renang yang dibuang ke lingkungan sangat berbahaya bagi
kehidupan biota air. Sebelum membuang air kelingkungan, air kolam renang
harus di diamkan setidaknya 2 hari setelah penambahan klorin atau bromin
hingga kadarnya dibawah 0,1 gr/l , pH air yang dibuang harus antara 6,5-8,5.
10. DAFTAR PUSTAKA
ANSI APSP, 2009, American National Standar for water kuality in public volt
and spas, American National Standar institute, America
Menteri Kesehatan RI. 1990, Peraturan Menteri Kesehatan No.416 tahun 1990
tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih Kolam Renang dan Pemandian
Umum, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai