TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian- Pengertian
1. Sanitasi
menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan
2009).
2. Tempat-tempat Umum
3. Kolam Renang
berekreasi, berolah raga, serta jasa pelayanan lainnya, yang menggunakan air
10
11
1. Kolam renang perorangan (private swimming pool) adalah kolam renang milik
2. Kolam renang semi umum (semi public swimming pool) adalah kolam renang
3. Kolam renang umum (public swimming pool) adalah kolam renang yang
terbuka.
b. Indoor swimming pool, yaitu kolam renang yang terletak di tempat tertutup
atau yang berada di dalam ruangan (WHO, 2006 dalam Rozanto, 2015).
Berdasarkan cara pengisian air pada pemandian buatan termasuk kolam renang,
1. Fill and draw pool, yaitu pengisian air pada kolam renang yang apabila
kondisi airnya kotor akan diganti secara keseluruhan. Penentuan kondisi air
tersebut ditetapkan dengan melihat kondisi fisik air atau dari jumlah perenang
yang menggunakan.
12
2. Flow trough pool, yaitu sistem aliran dimana air didalam kolam akan terus
menerus bergantian dengan yang baru. Tipe ini dianggap yang terbaik
namun membutuhkan banyak air yang berasal dari satu mata air di alam.
airnya dialirkan secara sirkulasi dan menyaring air kotor dalam filter-filter
(Suparlan, 1988).
Kolam renang yang ideal adalah kolam renang yang senantiasa memenuhi
yang berada di dalam area kolam renang. Selain itu, aspek kebersihan juga
merupakan hal penting untuk diperhatikan karena berkaitan erat dengan aspek
ditularkan di kolam renang meliputi semua penyakit food and water borne
disease, seperti penyakit mata, penyakit kulit, penyakit kuning (hepatitis), dan
antara lain :
13
1. Persyaratan umum
a. Lingkungan kolam renang harus selalu dalam keadaan bersih dan dapat
kecelakaan.
a. Lantai
1) Lantai kolam renang harus kuat, kedap air, memiliki permukaan yang
2) Lantai kolam renang yang selalu kontak dengan air harus memiliki
limbah.
2) Permukaan dinding yang selalu kontak dengan air harus terbuat dari
c. Ventilasi
dengan baik.
d. Sistem pencahayaan
e. Atap
air.
f. Langit-langit
Langit-langit harus memiliki ketinggian minimal 2,5 meter dari lantai dan
mudah dibersihkan.
g. Pintu
cuci kaki, kamar dan pancuran bilas, kamar ganti dan penitipan barang, kamar
P3K, fasilitas sanitasi (bak sampah, jamban dan peturasan, serta tempat cuci
1) Harus ada pemisah yang jelas antara area kolam renang dengan area
lainnya.
4) Lantai dan dinding kolam harus kuat, kedap air, rata, berwarna
terang, dan mudah dibersihkan. Sudut dinding dan dasar kolam harus
melengkung.
5) Saluran air yang masuk ke kolam renang harus terjamin tidak terjadi
kontak antara air bersih yang masuk dengan air kotor. Lubang
7) Kolam berkedalaman < 1,5 meter, kemiringan lantai tidak > 10%.
Pada kedalaman > 1,5 meter kemiringan lantai kolam tidak > 30%.
8) Dinding kolam renang harus rata dan vertikal, jika terdapat injakan
maka pegangan dan tangga tidak boleh ada penonjolan, terbuat dari
sisinya.
10) Lantai tepi kolam harus kedap air dan memiliki lebar minimal 1
11) Pada setiap kolam harus ada tanda yang menunjukkan kedalaman
kolam dan tanda pemisah untuk orang yang dapat berenang dan tidak
dapat berenang.
12) Apabila ada papan loncat dan papan luncur, harus memenuhi
1) Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran minimal panjang 1,5
yang penuh.
2) Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki kurang lebih 2 ppm.
2) Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dari pancuran bilas untuk
wanita.
d. Tempat sampah
2) Tempat sampah terbuat dari bahan yang ringan, tahan karat, kedap
penyakit.
x 24 jam.
buah jamban untuk tiap 60 orang pria dan harus terpisah antara
4) Jamban yang tersedia kedap air dan tidak licin, dinding berwarna
tersedia air pembersih yang cukup, dan memiliki luas lantai minimal
1 m2 .
5) Konstruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air, tahan karat, sistem
6) Jika peturasan dibuat sistem talang atau memanjang, maka untuk tiap
3) Perlengkapan lain
6) Tersedia alat untuk mengukur kadar pH dan sisa khlor air kolam
renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa khlor dan pH air kolam
pengumuman.
Air yang digunakan sebagai air kolam renang dapat berasal dari
beberapa sumber air. Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi
air angkasa (hujan), air permukaan, dan air tanah (Candra, 2007).
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi.
Pada saat presipitasi air tersebut merupakan air yang paling bersih,
amonia.
b. Air permukaan
telaga, waduk, rawa, air terjun, dan sumur permukaan yang sebagian
besar berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan
c. Air tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke
tanah akan membuat air tanah menjadi lebih baik dan lebih murni
mineral dalam konsentrasi yang tinggi. Konsentrasi yang tinggi dari zat-
zat mineral seperti magnesium, kalsium, dan logam berat seperti besi
Pada umumnya kolam renang pada kapasitas besar, telah memiliki water
tawas dan PAC dalam mengendapkan mikroorganisme yang telah mati (Isnanto,
2010).
Secara garis besar, kolam renang dengan tipe pertukaran air resikulasi
digolongkan atas dua sistem sirkulasi yaitu sistem sirkulasi overflow dan
sistem sirkulasi skimmer dimana keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang
sama yaitu memastikan air kolam renang yang agar tetap bersih dan dapat
digunakan kembali.
kolam yang melimpah baik pada satu sisi atau keseluruhannya. Air kolam
sisi luar kolam renang, saluran ini dikenal dengan gutter overflow. Sistem
Air yang ada di balancing tank ini dengan menggunakan mesin pompa
air kolam renang sehingga air yang masuk kedalam kolam renang melalui
sirkulasi skimmer air kolam tidak melimpah pada bagian sisi-sisinya karena
dinding kolam di desain lebih tinggi dari elevasi kolam renang. Pada sistem
ini proses sirkulasi air kolam renang tidak memerlukan balancing tank, air
yang mengalir melalui outlet langsung dialirkan dari kolam menuju sebuah
bak pengumpul yaitu skimmer box, skimmer box ini juga menjadi tempat
pemisahan air dengan sampah dan kotoran yang mengapung yang ikut masuk
melalui lubang outlet. Air kolam renang yang terkumpul di box skimmer ini
kemudian dipompakan kedalam filter dan air bersih yang telah melalui proses
air kolam renang akibat pengguna kolam atau air hujan, akan langsung
a. Pompa Sirkulasi
yang dihisap dari dalam balancing tank (untuk system overflow) atau dari
air yang digunakan dalam sistem pengolahan air kolam renang harus sesuai
dengan volume air dan lama sirkulasi air kolam perharinya, agar sirkulasi
air berjalan dengan baik dan menghasilkan kualitas air yang baik untuk
digunakan.
berdasarkan ukuran panjang, lebar dan kedalaman air kolam renang dan
lebar 4m dan kedalaman air 1,2m maka volume air yang dibutuhkan oleh
kolam renang tersebut adalah 76,8 m3. Lamanya sirkuasi air dilakukan
untuk kolam renang pribadi selama 4-6 jam perhari. Sebagai contoh, kolam
selama 6 jam perhari, maka pompa yang perlukan adalah pompa yang
b. Filter
atau filtrasi terhadap air yang akan masuk ke ddalam kolam. Kotoran-
kotoran dalam air akan disaring oleh alat ini, sehingga air yang kembali ke
dalam kolam dalam kondisi bersih. Ada 2 tipe filter berdasarkan medianya:
1. Sand Filter : Media filtrasi dari filter jenis ini adalah pasir silica
2. Cartridge Filter : Media filtrasi dari filter jenis ini adalah berbentuk
spons atau kasa khusus dengan ukuran dan kerapatan sesuai dengan
ditentukan.
aliran air (flow rate) yang masuk kedalam kolam renang. Standart flow rate
renang adalah 40m3/jam/m2. Semakin kecil nilai flow rate semakin bagus
karna semakin kecilnya nilai flow rate akan menjadi ukuran diameter tanki
c. Balancing Tank
ketika terjadi hujan, air kolam akan meluap dan ditampung oleh balancing
tank. Sebaiknya, ketika pengguna kolam keluar dari kolam atau terjadi
penguapan, maka air yang tertampung dalam balancing tank tadi akan
terdapat air yang terbuang, kecuali jika sudah tidak tertampung lagi dalam
balancing tank.
d. Skimmer Box
e. Inlet
Inlet adalah titik dimana air masuk kembali ke dalam kolam setelah
melalui proses pengolahan. Jimlah inlet yang diperlukan oleh suatu kolam
kolam renang tersebut. Kapasitas yang dimiliki oleh satu inlet dalam
f. Maindrain
atau menguras air kolam, namun pada sebagian sistem kolam yang
sebagai titik hisap untuk pompa-pompa fitur seperti air mencur dan lain-
lain.
sirkulasi, dalam air dapat muncul bakteri atau tumbuhan kecil yang dapat
dapat tersaring oleh filter. Oleh sebab itu, air kolam perlu mendapatkan
b. Soda Ash : Bahan kimia ini berfungsi untuk menaikkan kadar pH air
kolom.
d. Bahan-bahan kimia lain seperti HCI, PAC dan lain sebagainya (Isnanto,
2010).
26
kualitas air kolam renang tetap baik, pemberian bahan kimia dapat dilakukan
a. Khlorinasi
jumlah bakteri yang ada dalam air kolam renang. Residu khlor yang ideal
untuk air kolam renang adalah 0,2-0,5 mg/liter. Jika residu khlor di air
sedikit demi sedikit hingga menjadi sesuai dengan baku mutu air kolam
renang. Dosis pemberian zat khlor pada air kolam renang adalah 2 gram
per m3 air kolam renang. Sebaiknya jika jumlah residu melebihi batas
ditunggu beberapa jam hingga residu khlor di air turun akibat penguapan
dilakukan pada sore hari menjelang malam, sebab sinar matahari yang
panas dapat mengurangi kadar khlor dalam air akibat penguapan yang
terjadi. Selain pemberian zat khlor sesuai dengan dosis perharinya, perlu
lumut dan bakteri akan timbul kekebalan terhadap pemberian zat khlor
yang berkadar rendah, oleh kerena itu perlu pemberian dengan kadar
tinggi. Shock treatment ini dilakukan sebulan sekali dengan dosis yang
27
diberikan adalah 4 kali lipat dari dosis rata-rata pemberian zat khlor
perharinya.
berbentuk serbuk halus putih. Pemberian soda ash pada air kolam renang
baku mutu kualitas air kolam renang, jika hasil test pH air dinyatakan
masih dibawah nilai baku mutu, maka dilakukan pemberian soda ash pada
air kolam renang sedikit demi sedikit hingga nilai pH nya sesuai dengan
baku mutu, adapun dosis yang diberikan adalah 1 Kg per 64m3 air kolam.
kembali, setelah ½ jam lalu dicheck lagi pHnya, jika nilai pH nya belum
c. Pemberian Terusi
Terusi pada umumnya berupa kristal biru yang mudah larut dalam
jamur di dinding kolam renang. Selain itu terusi ini banyak digunakan
gunakan air larutan terusi yang bersih saja, endapan tidak digunakan.
banyak pengguna kolam renang saja, pemberian dilakukan sore hari untuk
d. Pemberian tawas
kolam. Fungsi tawas hampir sama dengan penggunaan PAC yaitu sebagai
koagulan.
e. Pemberian HCI
Kelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Kelayakan secara
kualitas menurut Budiman Candra (2007) kualitas air perlu dijaga terus melalui
pada saat terjadinya wabah muntaber atau penyakit saluran pencernaan lainnya.
air, air kolam renang adalah air didalam kolam renang yang digunakan untuk
29
olahraga renang dan kualitasnya harus memenuhi syarat kesehatan yaitu sesuai
1. Kualitas Fisik
a. Bau
b. Benda Terapung
Air kolam renang yang memenuhi standar harus bebas dari benda
c. Kejernihan
diletakan pada dasar kolam yang terdalam. Air kolam renang dapat
dikatakan jernih apabila piringan tersebut dapat dilihat dengan jelas dari
2. Kualitas Kimia
a. Aluminium
(Slamet, 2011).
b. Kesadahan (CaSO3)
c. Oksigen (O2)
d. pH
Kualitas air merupakan bahan pelarut yang sangat baik, dengan pH yang
tidak netral air dapat melarutkan berbagai element kimia yang dilaluinya
(Slamet, 2011).
e. Sisa Chlor
semuanya dihancurkan atau diikat maka bagian lain akan tetap tinggal
bebas dalam air, bentuk ini disebut sisa chlor bebas atau chlor bebas.
Persyaratan sisa chlor untuk air kolam renang yaitu 0,2 – 0,5 mg/liter.
Apabila sisa chlor dalam air berlebih maka dapat berikatan dengan ion
natrium sehingga menimbulkan rasa asin dan merusak pipa – pipa air
kolam. Sebaliknya jika sisa khlor air kurang, maka tidak dapat
f. Tembaga (Cu)
3. Kualitas Mikrobiologi
a. Koliform total
baik air angkasa, air permukaan maupun air tanah. Jumlah dan jenis
Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari – hari harus
air kolam renang koliform total harus berjumlah 0 per 100 air, artinya
b. Jumlah Kuman
konjungtivitis.
33
1. Purifikasi ( Penjernihan)
Air keruh banyak mengandung lumpur-lumpur, baik itu lumpur kasar dan
halus maupun colloidal. Untuk memperoleh air yang jernih perlu dilakukan
terlebih dahulu proses perjernihan. Adapun dalam proses penjernihan ini dapat
a. Koagulasi/Flokulasi
halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang
koagulan.
b. Sedimentasi
dengan jalan pengendapan. Flok-flok yang lebih besar akan lebih mudah
memisahkan sama sekali air dengan flok-flok tadi sehingga diperoleh air
jernih.
34
c. Filtrasi
mengalirkan air ini melalui porous. Biasanya media yang banyak dipakai
adalah pasir.
2. Desinfeksi
adalah chlor dan senyawa chlor yang daoat diberikan dalam bentuk gas CI2 atau
“Chlorinasi”.
seperti kaporit, merupakan bahan yang lebih mudah dibanding Chlorin (CI)2,
atau HOCI yang merupakan zat racun (Budiyono & Sumardiono, 2013).
3. Netralisasi pH
sesuai , air dapat bersifat korosif dan menimbulkan gangguan pada proses
maupun penyakit tidak menular (Mulia, 2005). Penyakit yang ditularkan melalui air
memerlukan adanya agen dan vektor (Sumantri, 2010). Berikut beberapa contoh
Penyebab Penyakit
Virus :
Rota virus Diare, terutama pada anak-anak
Virus Hepatitis A Hepatitis A
Virus Poliomyelitis Poliomyelitis
Bakteri :
Vibrio cholera Cholera
Escherichia coli Diare/dysentri
Salmonella typhi Typhus abdominale
Salmonella paratyphi Parathypus
Shigella dysentreae Dysentri
Protozoa :
Entaamoeba histolytica Dysentri amoeba
Balantidia coli Balantidiasis
Giardia lambria Giardiasis
36
Metazoa :
Ascaris lumbricoides Ascarisis
Clonorchis sinensis Clonorchiasis
Diphyllibotrhium latum Dyphylobothriasis
Tawenia saginata /solium Taeniasis
Schistosoma Schistromiasis
Sumber : Wardana, 1995 dalam Mulia, 2005
cacing. Sementara itu, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air dibagi dalam
1. Waterborne mechanism
2. Waterwashed mechanism
dan perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan, yaitu
penyakit tidak menular. Penyakit tidak menular terutama terjadinya karena telah
3. Water-based mechanism
yang menjalani sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh vektor atau sebagai
intermediate host yang hidup di dalam air. Contoh skistosomiasis dan penyakit
penggunaan air, kualitas badab air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air.
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energy atau
Untuk memperoleh contoh yang mewakili keadaan sesungguhnya dipilih salah satu
Volume contoh air yang diambil langsung dari tempat yang diteliti.
Contoh sesaat ini mewakili keadaan air pada saat itu juga dari suatu tempat,
apabila suatu sumber air mempunyai karakteristik yang tidak banyak berubah.
Campuran contoh-contoh air sesaat yang diambil dari tempat yang sama,
tetapi waktu yang bersamaan. Metode ini berguna untuk pemeriksaan daerah
aliran sungai yang dalam & lebar atau memiliki kualitas air yang berbeda.
air di lokasi dimana contoh air itu diambil. Biasanya pemeriksaan air dilapangan
dilakukan untuk parameter suhu, bau, rasa, warna sedangkan yang lainnya dilakukan
K. Kerangka teori
Netralisasi pH
Air Bersih
PERMENKES RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990
Memenuhi Tidak
syarat memenuhi
syarat