2 D3 A
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta 12120 Telp. 021.7397641, 7397643
2. Kualitatif
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media air untuk keperluan
hygiene sanitasi di sarana transportasi, pariwisata dan matra meliputi parameter fisik,
biologi dan kimia. Parameter dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan.
Parameter wajib merupakan parameter yang harus Anda periksa secara berkala sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Parameter tambahan hanya
diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi
pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan.
Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi digunakan untuk pemeliharaan kebersihan
perorangan seperti mandi dan sikat gigi, serta untuk keperluan cuci bahan pangan,
peralatan makan, dan pakaian. Selain itu air untuk keperluan higiene sanitasi dapat
digunakan sebagai air baku air minum menurut Paraturan Menteri Kesehatan RI No:
32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air untuk Keperluan Hygiene Sanitasi Kolam Renang.
a. Syarat Fisik
Persyaratan fisik air yang sehat adalah tidak berwarna dan tidak berbau.
b. Syarat Kimia
Secara alamiah keadaan tanah yang membentuk kulit bumi, tidak saja
berpengaruh pada kuantitas air, tetapi juga berpengaruh pada kualitas air tersebut.
Apabila air meresap kedalam tanah, terus mengalir ke bawah sampai pada
permukaan air tanah, maka Bersama air tersebut juga terlarut zat-zat mineral yang
terkandung di dalam tanah. Oleh karena itu, air tanah lebih banyak mengandung
mineral dari pada air permukaan.
Pada sifat-sifat kimia air bersih, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
tidak boleh mengandung
1) Zat-zat (Pb, Hg, Cd, Arsen, Nitrat, Nitrit, pestisida) melebihi baku mutu
sehingga dapat mengganggu kesehatan.
2) Misalnya: Oli merupakan bahan pelumas yang di gunakan pada kendaraan
bermotor, banyak didapat bengkel di transportasi. Oli bekas terkandung
beberapa unsur kimia yang membahayakan. Anda bayangkan dan berapa
banyak motor dan mobil yang mengganti oli dibengkel setiap harinya. Unsur
Kimia yang ada di oli termasuk dalam kategori logam berat, sedangkan logam
berat apabila masuk ke dalam tubuh baik langsung mapun tidak langsung
terjadi akumulasi didalam tubuh.
3) Apabia melebihi batas kewajaran akan mengganggu kesehatan sesuai organ
targetnya, misalnya cemaran Pb, menimbulkan anemi karena Pb di dalam
tubuh mengganggu terjadinya pembentukan sel darah merah:
4) Zat-zat dengan kadar yang melebihi batas tertentu sehingga menimbulkan
gangguan teknis (terutama untuk system perpipaan), misalnya, air dengan
kandungan PH asam akan menimbulkan korosif pada pipa besi.
5) Zat-zat dengan kadar melebihi batas tertentu sehingga menimbulkan gangguan
ekonomis (pemborosan). Misalnya air dengan kandungan Fe melebihi baku
mutu apabila dipergunakan untuk mencuci tidak muncul busa sehingga tidak
bersih dan warna pakaian menjadi kusam.
6) Perhatikan tabel parameter wajib dan tambahan selengkapnya sebagai berikut.
c. Syarat Bakteriologis
Air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (pathogen) sama sekali
dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli, adapun baku mutu
bakteriologi seperti berikut:
d. Radioaktif
Melihat kegunaannya, air minum merupakan salah satu sampel lingkungan
yang wajib dianalisis kandungan unsur radioaktifnya. Dalam batas-batas tertentu
air minum memang diizinkan mengandung radionuklida. Meskipun demikian, kita
harus tetap hati-hati karena kelebihan kandungan radionuklida dari batas yang
diizinkan merupakan tanda kemungkinan adanya pencemaran radioaktivitas
lingkungan. Air minum ini termasuk air sumur, air dari mata air, air yang telah
mengalami pengolahan, penyaringan, pengendapan, dan proses pemberian anti
hama/bakteri patogen. Mengingat bahwa air minum jiga berasal dari air tanah,
maka kandungan radioaktivitas alamnya akan sama dengan kandungan yang
dimiliki oleh air tanah. Adapun Baku mutu untuk Radio Aktivitas menurut
Peraturan Menteri Kesehatan R.I No: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal 3
September Tahun 1990 tentang standard kualitas air bersih dan air minum, adalah ;
E. Kegiatan atau Strategi Pengawasan Kualitas Air di Sarana Transportasi,
Pariwisata dan Matra
Anda sebagai tenaga pengawasan kesehatan lingkungan harus dapat memelihara,
melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat dimasyarakat. Anda juga
harus memperhatikan strategi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan. Beberapa hal
yang harus Anda pelajari adalah melakukan:
1) Inspeksi terhadap sarana air bersih dan air minum,
2) Mengambil dan mengirim sampel air
3) Melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi pemeriksaan laboratorium dan
4) Tindak lanjut berupa perbaikan sarana dan kualitas air apabila terjadi ketidak sesuaian
denga persyaratan yang ditentukan.
5) Melakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih pada sarana transportasi,
pariwisata minimal 1 tahun 2 kali (sekali pada musim kemarau dan 1 kali pada musim
penghujan).
6) Apabila dalam hasil pemeriksaanm kualitas air terdapat hal-hal yang menyimpang
dari standard, maka harus dilakukan pengolahan sesuai dengan parameter yang
menyimpang
F. Pengolahan Air
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan Pengolahan adalah usaha – usaha teknis yang dilakukan
untuk mengubah sifat-sifat suatu zat. Hal ini penting karena dengan adanya
pengolahan maka akan didapat air yang memenuhi syarat yang telah ditentukan.
2. Proses Pengolahan Air
Proses pengolahan lazimnya dikenal dua cara yakni:
a. Pengolahan lengkap (complete treatment process) yaitu air akan mengalami
pengolahan lengkap, baik physics, kimiawi dan bakteriologik. Pada pengolahan
cara ini dilakukan terhadap air yang keruh atau kotor. Pengolahan lengkap ini
dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:
1) physics yaitu suatu tingkat pengolahan yang bertujuan untuk mengurangi atau
menghilangkan kotoran yang kasar, penyisihan lumpur dan pasir, serta
mengurangi kadar zat organik yang ada dalam air yang akan diolah.
2) Pengolahan kimia yaitu suatu pengolahan dengan menggunakan zat kimia untuk
membantu proses selanjutnya. Misalnya dengan pembubuhan kapur dalam
proses pelunakan.
3) Pengolahan bakteriologis yaitu pengolahan untuk membunuh bakteri yang
terkandung dalam air contoh membubuhkan kaporit sebagai desinfektan.
b. Pengolahan sebagian atau partial treatment process, misalnya diadakan pengolahan
kimiawi dan/atau pengolahan bakteriologi saja.
3. Metode Pengolahan Air
Air perlu diolah untuk mencukupi kuantitas dan kualitas di sarana transportasi,
pariwisata dan matra. Pengolahan air dilakukan untuk:
a. Meniadakan organisme pathogen penyebab penyakit dan zat kimia yang berbahaya
b. Menghilangkan penyebab kekeruhan, pahit, mengotori kain penyebab korosif pada
pipa.
Beberapa metode yang digunakan
1) Sedimentasi
Membiarkan air tidak bergerak dalam sebuah wadah menyebabkan zat
padat mengendap karena gaya gravitasi. Dengan cara ini akan diperoleh air
yang jernih dan mengurangi kuman pathogen dalam air. Minimal memerlukan
waktu 24 jam agar terjadi pengendapan.
2) Saringan pasir lambat (slow sand filter)
Saringan pasir lambat adalah metode menyaring air agar bebas dari
pencemar secara lambat dengan memakai pasir halus. Air baku ada dalam bak
saring selama 3 jam sampai 12jam. Bagian zat padat melayang dan yang
ukuran besar mengendap dan yang kecil saling menempel satu sama lain
membentuk gumpalan yang lebih besar dan akhirnya mengendap. Saringan
pasir lambat akan cepat tersumbat apabila air dalam keadaan keruh.
3) Saringan pasir cepat (rapid sand filter)
Saringan pasir cepat adalah alat pengolah air bersih memakai saringan
pasir dan berproses lebih cepat daripada saringan pasir lambat. Saringan ini
memakai pasir yang lebih kasar dari pada saringan pasir lambat. Bakteri, virus,
protozoa dan partikel kecil akan lolos melalui pori-pori pasir penyaring. Oleh
karena itu air yang akan diolah untuk mengurangi kekeruhan terlebih dahulu.
Secara garis besar pengolahan dengan pasir cepat bekerja melalui beberapa
tahapan sebagai berikut
a) Pengendapan air baku dalam bak pengendapan
Pengendapan awal ini untuk mengurangi tingkat kekeruhan, awalnya
air baku dialirkan ke dalam bak pengendapan dengan harapan partikel
besar mengendap, partikel yang kecil akan saling menempel sehingga
menjadi gumpalan dan mengendap dan yang mengapung dibuang.
b) Pembubuhan dan pengadukan air dengan koagulan
Sebagian partikel yang melayang (suspended matter) dan benda koloid
tidak mengendap dengan sempurna sehingga perlu dibantu dengan zat
koagulan menggunakan bahan kimia. Ada beberapa tujuan membubuhkan
bahan koagulan yaitu membuang:
Kekeruhan
Zat organic
Zat anorganik
Algae
Planton
warna,
bakteri pathogen
bahan-bahan yang menimbulkan bau.
G. Kegiatan Pengawasan
Kegiatan pengawasan kualitas air menurut Peraturan Menteri Kesehatan, 2009
mencakup :
2. Pengamatan lapangan dan pengambilan contoh air termasuk proses produksi dan
distribusi
a. Pengamatan di transportasi menggunakan formulir inspeksi sanitasi
b. Pengambilan contoh air meliputi parameter mikrobiologi, fisik dan kimia terbatas.
c. Titik pengambilan contoh air
1) Pada sumbernya
2) Pada penampungan
3) Pada saluran distribusi
Bahan dan alat yang wajib dibawa pada saat melakukan pengawasan
a. Untuk parameter mikrobiologi (botol steril, lampu Bunsen atau krustang,kapas,
korek api)
b. Untuk parameter kimia terbatas (jerigen)
c. Untuk parameter fisik (thermometer, PH meter, jerigen)
3. Analisis hasil pemeriksaan
Setelah contoh dilakukan pemeriksaan di laboratorium selanjutnya dianalisis
menggunakan baku mutu yang sudah ada, selanjutnya dibandingkan dengan baku
mutu.
4. Perumusan saran dan cara pemecahan masalah yang timbul dan hasil kegiatan 1,2, dan
3
5. Cara perumusan saran disesuaikan dengan kondisi transportasi masing masing
6. Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan termasuk
kegiatan penyuluhan Hasil pengawasan kualitas air dilaporkan secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Sanitasi-Transportasi-
Parawisata-dan-Matra_SC.pdf