I. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi
di telinga, setiap mata memandang di situ ada sampah, memang berlebihan jika
penulis mengatakan demikian. Namun semua itu memang kenyataan yang
tidak dapat pungkiri lagi. Sampah merupakan kotoran; bisa sesuatu yang tak
terpakai dan dibuang; semua barang yang dibuang karena di anggap tak
berguna lagi, berarti dapat katakan sampah adalah barang bekas, barang
buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain. Seharusnya
dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur 3R Reduce (mengurangi
penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan
kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah).
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat dihindari.
Dengan adanya peningkatan penduduk yang terjadi dari tahun ke tahun
membuat permasalahan tentang sampah ini menjadi semakin kompleks.
Peningkatan penduduk dari tahun ke tahun berdampak pula pada jumlah
sampah yang semakin meningkat. Sebagai konsekuensinya peningkatan
penduduk ini harus dapat diimbangi dengan pengelolaan sampah yang tepat
agar permasalahan ini dapat dikendalikan.
Peningkatan dari hari ke hari jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga
desa dan industri semakin bertambah jumlahnya. Daerah pemukiman sangat
berpotensi meningkatkan jumlah sampah. Peningkatan jumlah sampah ini
terjadi akibat belum adanya pengelolaan yang tepat. Dalam hal penanganan
pembuangan sampah diperlukan pengelolaan sampah terpadu yang
meliputi reduce, reuse, recycling, dan recovery (4R). Untuk menjalankan
program 4R pemilahan sampah menjadi sangat penting. Pemilahan akan lebih
mudah jika dimulai dari sumbernya, yaitu dimana sampah mulai dihasilkan.
Sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat (Suyoto, 2008). Laju produksi sampah terus meningkat,
tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan
meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Di sisi lain kapasitas penanganan
sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum optimal.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.
Jenis Sampah
Menurut Soemirat Slamet (2009:153) sampah dibedakan atas sifat
biologisnya sehingga memperoleh pengelolaan yakni, sampah yang dapat
menbusuk, seperti (sisa makan, daun, sampah kebun, pertanian, dan lainnya),
sampah yang berupa debu, sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti
sampa-sampah yang berasal dari industri yang mengandung zat-zat kimia
maupun zat fisik berbahaya.
Sedangkan menurut Amos Noelaka (2008:67) sampah dibagi menjadi 2 bagian
yakni:
1. Sampah Organik
Sampah Organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai
dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai,
dikelola dan dimanfaatkan dengan prosedur yang benar. Sampah ini
dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik
merupakan sampah yang mudah membusuk seperti, sisa daging, sisa
sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah ini merupakan sampah yang tidak
mudah menbusuk seperti, plastik, logam, karet, abu gelas, bahan bangunan
bekas dan lainnya.
B. BAHAN
1. Kertas Gambar
III. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, berupa alat tulis/gambar
dan kertas gambar.
2. Siapkan ide tentang pengelolaan sampah secara 3R dengan cara
Recycle / mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk baru yang bermanfaat.
3. Tuangkan ide dan gambar ide tersebut di kertas gambar yang telah
disediakan.
B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan hasil yang kami dapat
yaitu berupa ide pemanfaatan sampah plastik menjadi 2 macam bentuk
tas yang berbeda yang dapat difungsikan kembali sebagai tempat
menaruh barang berharga yang lebih indah dan layak pakai, selain itu
juga pengelolaan sampah plastik ini dapat membuat nilai jual sampah
plastik lebih tinggi dibandingan sebelum dilakukan pengelolaan sampah
menjadi barang yang bermanfaat (Recyle). Dengan melakukan recycle
atau daur ulang, benda-benda yang sebelumnya tidak bermanfaat dan
menjadi sampah bisa diolah menjadi barang-barang baru yang memiliki
manfaat dan kegunaan baru. Fungsi barang pada saat sebelum dan
sesudah melalui proses recycle bisa jadi akan berbeda. Kegiatan recycle
(daur ulang) bersama dengan reuse (menggunakan kembali) menjadi
solusi terbaik dalam menghadapi sampah. Bahkan hingga sekarang
tetap menjadi cara terbaik dalam pengelolaan sampah dengan berbagai
permasalahan yang ditimbulkannya.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa, kami dapat menerapakan pengelolaan sampah secara Recyle
(daur ulang) yaitu berupa ide pemanfaatan sampah plastik menjadi 2
macam bentuk tas yang berbeda yang dapat difungsikan kembali sebagai
tempat menaruh barang berharga yang lebih indah dan layak pakai, selain
itu juga pengelolaan sampah plastik ini dapat membuat nilai jual sampah
plastik lebih tinggi dibandingan sebelum dilakukan pengelolaan sampah
menjadi barang yang bermanfaat (Recyle).
B. Saran
Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan menyiapkan pralatan
yang akan digunakan selama praktikum guna memudahkan proses
praktikum, dan sebaiknya siapkan rancangan ide serta kreativitas baru
untuk praktikum 3R, guna meningkatkan nilai barang yang akan diolah
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA