Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Judul : Penerapan Pengelolaan Sampah Secara 3R


Hari / Tanggal : Rabu, 5 Februari 2020
Tempat : Kelas Reguler 1, Prodi DII Sanitasi
Waktu : 15.00 WIB s/d selesai
Tujuan : Untuk mengetahui cara penerapan pengelolaan sampah secara
Recyle (daur ulang)

I. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, sampah adalah sesuatu yang tidak asing lagi
di telinga, setiap mata memandang di situ ada sampah, memang berlebihan jika
penulis mengatakan demikian. Namun semua itu memang kenyataan yang
tidak dapat pungkiri lagi. Sampah merupakan kotoran; bisa sesuatu yang tak
terpakai dan dibuang; semua barang yang dibuang karena di anggap tak
berguna lagi, berarti dapat katakan sampah adalah barang bekas, barang
buangan, barang tidak berguna, barang kotor dan lain-lain. Seharusnya
dimanfaatkan, diolah dikelola sesuai dengan prosedur 3R Reduce (mengurangi
penggunaan barang yang menghasilkan sampah), Reuse (menggunakan
kembali barang yang biasa dibuang), dan Recycle (mendaur ulang sampah).
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang tidak dapat dihindari.
Dengan adanya peningkatan penduduk yang terjadi dari tahun ke tahun
membuat permasalahan tentang sampah ini menjadi semakin kompleks.
Peningkatan penduduk dari tahun ke tahun berdampak pula pada jumlah
sampah yang semakin meningkat. Sebagai konsekuensinya peningkatan
penduduk ini harus dapat diimbangi dengan pengelolaan sampah yang tepat
agar permasalahan ini dapat dikendalikan.
Peningkatan dari hari ke hari jumlah sampah yang dihasilkan oleh warga
desa dan industri semakin bertambah jumlahnya. Daerah pemukiman sangat
berpotensi meningkatkan jumlah sampah. Peningkatan jumlah sampah ini
terjadi akibat belum adanya pengelolaan yang tepat. Dalam hal penanganan
pembuangan sampah diperlukan pengelolaan sampah terpadu yang
meliputi reduce, reuse, recycling, dan recovery (4R). Untuk menjalankan
program 4R pemilahan sampah menjadi sangat penting. Pemilahan akan lebih
mudah jika dimulai dari sumbernya, yaitu dimana sampah mulai dihasilkan.
Sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau dari proses alam
yang berbentuk padat (Suyoto, 2008). Laju produksi sampah terus meningkat,
tidak saja sejajar dengan laju pertumbuhan penduduk tetapi juga sejalan dengan
meningkatnya pola konsumsi masyarakat. Di sisi lain kapasitas penanganan
sampah yang dilakukan masyarakat maupun pemerintah daerah belum optimal.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap
lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitarnya.

Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak


dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak sampah
organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (re-using),
walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat
digunakan kembali.
Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak
membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah
umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daun-daunan, ranting
pohon, kertas/karton, plastik, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan,
dan sebagainya.
Menurut Soemirat Slamet (2004), sampah adalah segala sesuatu yang tidak
lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat. Sampah ada yang mudah
membusuk dan ada pula yang tidak mudah membusuk. Sampah yang mudah
membusuk terdiri dari zat-zat organik seperti sayuran, sisa daging, daun dan
lain sebagainya, sedangkan yang tidak mudah membusuk berupa plastik,
kertas, karet, logam, abu sisa pembakaran dan lain sebagainya.
Sumber-Sumber Sampah
1. Sampah buangan rumah tangga, termasuk sisa bahan makanan, sisa
pembungkus makanan dan pembungkus perabotan rumah tangga sampai
sisa tumbuhan kebun dan sebagainya.
2. Sampah buangan pasar dan tempat-tempat umum (warung, toko, dan
sebagainya) termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan, dan
pembungkus lainnya, sisa bangunan, sampah tanaman dan sebagainya.
3. Sampah buangan jalanan termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan,
sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus bahan makanan dan
bahan lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta
bangkai hewan.
4. Sampah industri termaksud diantaranya air limbah industri, debu industri.
Sisa bahan baku dan bahan jadi dan) sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari perkantoran. Sampah ini dari perkantoran, baik
perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan dan
sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip, dan
sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar
(rabbish).
6. Sampah yang berasal dari pertanian atau perkebunan. Sampah ini sebagai
hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya jerami, sisa sayur-mayur,
batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.
7. Sampah yang berasal dari pertambangan. Sampah ini berasal dari daerah
pertambangan dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu
sendiri misalnya batu-batuan, tanah / cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran
(arang), dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan. Sampah yang berasal
dari peternakan dan perikanan ini berupa kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa
makanan, bangkai binatang, dan sebagainya.

Menurut Sifat Fisiknya


1. Sampah kering yaitu sampah yag dpat dimusnakan dengan dibakar
diantaranya kertas, sisa tanamn yang dapat di keringkan
2. Sampah basah yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan
untuk dibakar.

Jenis Sampah
Menurut Soemirat Slamet (2009:153) sampah dibedakan atas sifat
biologisnya sehingga memperoleh pengelolaan yakni, sampah yang dapat
menbusuk, seperti (sisa makan, daun, sampah kebun, pertanian, dan lainnya),
sampah yang berupa debu, sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, seperti
sampa-sampah yang berasal dari industri yang mengandung zat-zat kimia
maupun zat fisik berbahaya.
Sedangkan menurut Amos Noelaka (2008:67) sampah dibagi menjadi 2 bagian
yakni:
1. Sampah Organik
Sampah Organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai
dan dibuang oleh pemilik / pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai,
dikelola dan dimanfaatkan dengan prosedur yang benar. Sampah ini
dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah organik
merupakan sampah yang mudah membusuk seperti, sisa daging, sisa
sayuran, daun-daun, sampah kebun dan lainnya
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah ini merupakan sampah yang tidak
mudah menbusuk seperti, plastik, logam, karet, abu gelas, bahan bangunan
bekas dan lainnya.

Tantangan utama dalam pengelolaan sampah adalah bagaimana


mengurangi jumlah limbah padat, cair dan gas yang dihasilkan oleh rumah
tangga, industri dan kegiatan lainnya. Prinsip dalam pengelolaan limbah yang
harus kita pegang adalah 3R, “REDUCE, REUSE, RECYCLE”.
Pengelolaan sampah yang baik harus memenuhi 3R atau Reuse, Reduce,
dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan
menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R
atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan
sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan
sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).
Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat
dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.
3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan
kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun
fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan
sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi
barang atau produk baru yang bermanfaat.
Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
1. Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali
atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada
menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
2. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi
yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan
kembali menjadi tempat minyak goreng.
3. Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis
kembali.
4. Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
5. Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
6. Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
1. Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam
jumlah besar.
3. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang
bisa diisi ulang kembali).
4. Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat
dihapus dan ditulis kembali.
5. Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
6. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
7. Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
1. Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
2. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3. Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
4. Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang
bermanfaat.

Reuse (daur pakai) adalah kegiatan penggunaan kembali limbah yang


masih dapat digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
Sedapat mungkin kita menggunakan kembali bahan-bahan yang masih
memungkinkan untuk dipakai lagi. Dibawah ini adalah beberapa penggelolaan
sampah dengan prinsip reuse yang sudah diaplikasikan secara nyata :
1. Barang yang didapat dipakai berulang-ulang kali seperti kursi, meja, baju,
papan tulis dan lain-lain.
2. Ampas tahu yang bisa langsung digunakan untuk pakan ternak.
3. Kulit buah jeruk atau pisang yang biasanya hanya dibuang sebagai sampah
organik dapat dinanfaatkan sebagai obat penghilang jerawat dan bekas
luka.
4. Klobot, tanaman dan tongkol jagung yang bisanya langsung dibuang,
karena tidak dapat dikonsumsi oleh manusia maka dapat digunakan
kembali sebagai pakan  ternak. Selain itu, klobot jagung dapat digunakan
sebagai pembungkus makanan saat memasak.
5. Daun pisang yang biasanya tidak dapat dikonsumsi oleh manusia dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pembungkus makanan
(pembungkus nasi, pepes ikan, alas nasi pada piring, bungkus kue dan lain-
lain), serta sebagai pengganti polybag.
6. Sabut dan tempurung kelapa dapat digunakan sebagai bahan bakar
pengganti arang, selain itu sabut kelapa dapat digunakan untuk bahan
media pada anggrek dan sebagai penggosok peralatan masak.
7. Ranting pohon yang jatuh dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
8. Kaleng bekas susu dapat digunakan sabagai alat untuk melobangi mulsa
plastik.
9. Kertas Koran bekas dapat digunakan sebagai alat pembersih dan
pembungkus perlatan kaca.
10. Pakaian yang robek dapat digunakan sebagai lap pembersih lantai.
11. Oli bekas dapat dimanfaatkan sebagai pembersih dan pengkilap lantai pada
kayu ulin.
12. Styrofoam bekas peralatan penyangga TV dapat dimanfaatkan sebagai
tambahan median tanam saat aklimatisasi kultur jaringan.
13. Botol selai bekas dapat digunakan kembali sebagai tempat untuk
menumbuhkan planlet kultur jaringan.

Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu


solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk
dilakukan di samping mengolah limbah atau sampah menjadi kompos atau
memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga
Sampah). Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang
dalam kegiatan sehari-hari, termasuk terhadap limbah laboratorium. Karena
limbah laboratorium merupakan salah satu limbah yang tidak bisa diabaikan
keberadaannya, terutama limbah laboratorium yang berupa bahan-bahan kimia.
Jika dibuang begitu saja tentu akan menyebabkan pencemaran, apalagi bahan-
bahan kimia yang berbahaya (B3).
II. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. Alat Tulis

B. BAHAN
1. Kertas Gambar
III. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, berupa alat tulis/gambar
dan kertas gambar.
2. Siapkan ide tentang pengelolaan sampah secara 3R dengan cara
Recycle / mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk baru yang bermanfaat.
3. Tuangkan ide dan gambar ide tersebut di kertas gambar yang telah
disediakan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan hasil yang kami dapat
yaitu berupa ide pemanfaatan sampah plastik menjadi 2 macam bentuk
tas yang berbeda yang dapat difungsikan kembali sebagai tempat
menaruh barang berharga yang lebih indah dan layak pakai, selain itu
juga pengelolaan sampah plastik ini dapat membuat nilai jual sampah
plastik lebih tinggi dibandingan sebelum dilakukan pengelolaan sampah
menjadi barang yang bermanfaat (Recyle). Dengan melakukan recycle
atau daur ulang, benda-benda yang sebelumnya tidak bermanfaat dan
menjadi sampah bisa diolah menjadi barang-barang baru yang memiliki
manfaat dan kegunaan baru. Fungsi barang pada saat sebelum dan
sesudah melalui proses recycle bisa jadi akan berbeda. Kegiatan recycle
(daur ulang) bersama dengan reuse (menggunakan kembali) menjadi
solusi terbaik dalam menghadapi sampah. Bahkan hingga sekarang
tetap menjadi cara terbaik dalam pengelolaan sampah dengan berbagai
permasalahan yang ditimbulkannya.
V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dapat disimpulkan
bahwa, kami dapat menerapakan pengelolaan sampah secara Recyle
(daur ulang) yaitu berupa ide pemanfaatan sampah plastik menjadi 2
macam bentuk tas yang berbeda yang dapat difungsikan kembali sebagai
tempat menaruh barang berharga yang lebih indah dan layak pakai, selain
itu juga pengelolaan sampah plastik ini dapat membuat nilai jual sampah
plastik lebih tinggi dibandingan sebelum dilakukan pengelolaan sampah
menjadi barang yang bermanfaat (Recyle).

B. Saran
Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan menyiapkan pralatan
yang akan digunakan selama praktikum guna memudahkan proses
praktikum, dan sebaiknya siapkan rancangan ide serta kreativitas baru
untuk praktikum 3R, guna meningkatkan nilai barang yang akan diolah
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Alamendah, 2014. Pengertian Recycle dan Contoh Recycle.


https://alamendah.org/2014/08/19/pengertian-recycle-dan-contoh-recycle/.
(Diakses pada tanggal 18 Februari 2020).

Amalia Dida, 2015. PENERAPAN KONSEP REDUSE, REUSE, RECYCLE


PADA LIMBAH LABORATORIUM KIMIA.
https://amaliadida.blogspot.com/2015/05/penerapan-konsep-reduce-reuse-
dan.html. (Diakses pada tanggal 18 Februari 2020).

Afrizaldi Firdani, 2014. Pengelolaan Sampah Lingkungan. https://aldy-


firdani.blogspot.com/2014/01/pengelolaan-sampah-lingkungan.html. (Diakses
pada tanggal 18 Februari 2020).

HANISA DESY ARIANI, 2012. PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN


METODE REUSE. https://hanisa-desy.blogspot.com/2012/06/makalah-
pengelolaan-limbah-dengan.html. (Diakses pada tanggal 18 Februari 2020).

Tinanggal Agusfian, 2015. PERENCAAN PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH


TANGGA DI DESA SOSOM KECAMATAN BULAGI KABUPATEN
BANGGAI KEPULAUAN.
https://agusfiantinanggal.blogspot.com/2015/02/laporan-perencaan-pengolahan-
sampah.html. (Diakses pada tanggal 18 Februari 2020).

Anda mungkin juga menyukai