Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UDARA

DOSEN PENGAMPU :

HAJIMI,S.M., M.Kes

DISUSUN OLEH :

DERIANTO PONGTUMBA’

GORGONIUS FHERY PURWANTO

CITA JULIANDINI

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang teknik dasar pengambilan sampel udara

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap
semoga makalah ilmiah tentang teknik dasar pengambilan sampel udara, dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................... ...... 4
A. Latar Belakang ................................................................. …... 4
B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 4
C. Ruang Lingkup Penulisan ................................................ …... 4
D. Metode Penulisan ............................................................ …... 5
E. Sistematis Penulisan .........................................................…... 6
BAB II PEMBAHASAN ………….............................................. …... 6
A. Pengertian Dasar dan Materi............................................. …... 6
1) Cara Pengambilan Sampel Udara Ruangan................ …... 7
a. Pengambilan Sampel mikrobiologi udara.................... 8
b. Langkah-langkah pengambilan contoh sampel
udara...................................................................... …… 9
c. Fitur alat sampel udara…………………………………. 9
d. Spesifikasi alat pengambilan sampel di udara…………. 10
e. Pengukuran kualitas fisik udara………………………… 11
2) Pengambilan Sampel udara Ambien.................................... 11
a. Persyaratan penempatan alat pengambilan contoh sampel
udara……………………………………………………. 13
b. Metode Pengujian Pratikulat dari Udara Ambien Secara
Aktif................................................................................. 18
c. Lokasi Titik Pengambilan Sampel Udara Ambien……... 20
B. Perencanaan Pengambilan Sampel Udara.................................... 20
a. Makna pengambilan sampel…………………………….. 20
b. Aspek-aspek perencanaan pengambilan sampel………... 20

BAB III PENUTUP.......................................................................... ……. 23


A. Kesimpulan............................................................................ ……. 23
B. Daftar Pustaka......................................................................... 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam penyehatan, kebersihan udara merupakan bagian yang paling


penting yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia dan udara itu
harus bisa dianggap sehat.

Pencemaran udara sekarang ini semakin meningkat seiring meningkatnya


pembangunan industri dan meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor di
Indonesia khusunya. Sedikit banyak mempengaruhi kualitas udara lingkungan
karena semakin tinggi pula aktivitas kendaran bermotor yang lalu lalang di jalan.
Pengambilan sampel parameter kualitas udara memerlukan teknik khusus. Teknik
sampling harus dilakukan secara cermat dimulai dari ketepatan pemilihan lokasi,
penempatan alat, prosedur sampling, hingga pengiriman sampel.

Jika seluruh prosedur telah diterapkan secara cermat, maka data kualitas
udara yang dihasilkan akan akurat dan terpercaya.

B. Tujan Penulisan
Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel dalam mengetahui cara
pengambilan sampel udara dengan baik untuk teknik dasar sampel udara
maupun alat bahan dasar pengambilan udara.
C. Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup makalah ini adalah : Teknik pengambilan Sampel udara
ruangan dan udara ambien.

D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber situs
website dan diskusi kelompok.

4
E. Sistematis Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup
penullisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Pembahasan
Terdiri dari konsep dasar teori dari Tehnik Pengambilan
Sampel udara ruangan dan udara ambien
BAB III : Penutup
Terdiri dari kesimpulandan daftar pustaka

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar dan Teori


Pada saat pengambilan sampel udara ini harus benar-benar asli dari udara
yang ada di Lab atau tempat yang ingin di ambil sampel udaranya. Selang pada
pompa penghisap haruslah steril agar tidak ada partikel lain yang dapat masuk ke
dalam sampel udara ini. Saat menghidupkan pompa hisap haruslah benar, jika
tidak maka air akan masuk ke dalam mesin dan akan merusak alat tersebut.

Udara merupakan media lingkungan yang merupakan kebutuhan dasar


manusia perlu mendapatkan perhatan yang serius, hal ini pula menjadi kebijakan
Pembangunan Kesehatan Indonesi2010 diman progam pengendalian pencemaran
udara merupakan salah satu dari progam ungulan. Pencemaran sulfur oksidasi
terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna,
yaitu sulfur oksidasi (SO2) dan sulfur trioksida(SO3), dan keduanya disebut sulfur
diokida (Sox). Sulfur dioksida mempunyai karakteristik bau yangtajam dan tidak
mudah terbakar di udara, sedangkan sulfur trioksida merupakan kompenen yang
tidak reaktif. Berikut cara dan langkah-langkah pengambilan sampel udara
ruangan dan sampel udara ambien:

1) Cara Pengambilan Sampel Udara Ruangan


Berdasarkan Kepmenkes RI No. 1335/ Menkes/ SK/ X/ 2002 tentang
standar operasional pengambilan dan pengukuran sampel kualitas udara
ruangan di rumah sakit, cara pengambilan sampel udara ruangan adalah
sebagai berikut:

6
a. Pengambilan sampel mikrobiologi udara

a) Waktu pengambilan sampel udara adalah setelah proses sterilisasi dan

pembersihan ruangan.

b) Lakukan uji fungsi alat microbiology air sampler yang digunakan untuk
mengambil sampel udara.

c) Lepas kipas dan pelindungnya lalu bungkus dengan kertas, sterilkan dalam
autoclave dengan suhu 12 1°C selama 15 menit atau dengan sterilisasi kering
dengan suhu 70°C selama 1 jam.

d) Badan alat didesinfeksi dengan menggunakan alcohol 70 % atau desinfektan


lainnya.

e) Pasang battey pada alat atau adaptor

f) Pasang kembali kipas dan pelindung pada badan alat.

g) Atur waktu sesuai dengan lama pengambilan sampel yang direncanakan yaitu 4
menit.

h) Pasang alat pada piring penyangga / tripod

i) Siapkan agar strip (media agar)

j) Tempatkan alat pada titik pengambilan sampel.

k) Lepaskan media agar strip dari kemasannya dan segera pasangkan pada tempatnya
(pelindung kipas) dengan posisi permukaan agar strip mengarah kipas.

l) Hidupkan alat.

m) Tekan tombol start pada remote starter (jarak pengukur dengan alat minimal 3
meter) tinggalkan ruangan apabila alat sedang beroperasi.

n) Alat akan berhenti secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu

7
o) Pengukur segera masuk dan mematikan alat.

p) Lepaskan media agar strip dari tempatnya dan masukkan kembali pada
kemasannya, tutup rapat dan disegel.

q) Beri keterangan atau label seperlunya antara lain: waktu pengambilan, lokasi/
tempat, lama pengambilan sampel, dan nama pengukur.

r) Amankan agar strip dengan cara: lapisi agar strip dengan aluminium foil, simpan
pada cool box (kotak pendingin ) dengan suhu 4- 10 ºC

s) Masukkan agar strip pada incubator dengan suhu 30- 35 ºC dan selama 24 jam
(bila 24

jam tidak ada pertumbuhan kuman, pembiakan 24 jam lagi).

t) Setelah waktu pembiakan kuman selesai, jumlah koloni kuman yang tumbuh
dihitung dengan menggunakan colony counter.

b. Langkah-langkah pengambilan contoh uji


a) Tempatkan peralatan pengambil contoh uji pada lokasi yang mempunyai prasarana seperti
listrik.
b) Tempatkan peralatan pengambil contoh uji di daerah terbuka (gedung atau bangunan b)
yang rendah dan saling berjauhan).
c) Penempatan peralatan berjarak 1 m sampai dengan 5 m dari pinggir jalan yang akan
diambil contoh uji dan pada ketinggian 1,5 m sampai dengan 3 m dari permukaan jalan.
d) Ukur kepadatan lalulintas dari jalan yang akan diambil contoh uji kemudian dikategorikan
d) kepadatan lalulintas (kurang 2000, 2000 - 10000 dan lebih dari 10000 kendaraan per hari).

8
c.Fitur alat pengambil sampel udara :

 Kipas impor, sensor aliran elektronik, kontrol aliran dan presisi tinggi.
 Apabila sewaktu pengambilan sampel udara ternyata rendah (kepala
menyumbat rendah atau sampel) secara otomatis alat ini menghentikan
pengambilan sampel, untuk memastikan keakuratan pengambilan.
 Termasuk baterai berkapasitas tinggi lithium yang berlangsung hingga 6
jam pengambilan sampel.
 Setiap permintaan data historis yang dapat diperoleh melalui disk U;
 Dot matrix display LCD, dengan menu berbahasa inggris
 Menampilkan Jam yang Realtime
 Fitur hemat daya otomatis dalam menyesuaikan kecerahan backlight, tidak
ada fitur otomatis mati apabila dipakai.
 Full Metal Jacket, padat dan tahan lama.
 Kepala alat bisa horizontal dan vertikal dan dapat disesuaikan.
 Tripod khusus, untuk penyesuaian dalam sampling.
 Compressed adapter sampel gas (opsional)

d.Spesifikasi alat pengambilan sampel di udara.

 Aliran Sampling: 100L / min; Resolusi: 1L / menit; Kesalahan: ≤ ± 2,5%


 Suhu kerja: -20 ~ 50 ° C
 Kisaran volume Sampling: 100 ~ 3000L
 Petri ukuran piring: ¢ 90mm
 Bahan: anodized aluminium
 Baterai lithium: 11.1V / 4.4Ah
 Waktu pengisian daya: <6 jam

9
 Baterai waktu kerja:> 10h
 Daya sumber pasokan: DC15V, 3A
 Ukuran: 110 × 210mm
 Kebisingan: <60dB (A)
 Berat: 1.5kg Tentang

 Konsumsi daya: <15W


 Opsional Parts: Compressed Gas Sampling Adaptor AM2050CS (Lihat di
atas); Tripod TR-573

e. Pengukuran kualitas fisik udara.

a) Pengukuran suhu

b) Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer yang dipaparkan pada


ruangan sampai menunjukkan angka yang stabil.

c) Pengukuran kelembaban relatif, Pengukuran dilakukan dengan


menggunakan hygrometer atau humidity meter yang dipaparkan pada ruangan
sampai menunjukkan angka yang stabil.

d) Kecepatan aliran udara

Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat Kata termometer yang


dipaparkan selama ± 15 menit pada ruang kerja.

 Alat dan Bahan


1. Midged Impinger
2. Pompa Hisap
3. Tiang
4. Sumber Listrik
5. Roll Kabel
 Langkah Kerja
1. Tuang larutan penyerap (sesuai parameter yang akan diambil) sebanyak

10
10mL ke dalam Midged impinger apabila dengan 10mL pipa/selang belum
tercelup tambahkan hingga pipa/selang tercelup dalam larutan penyerap.
2. Rangkai alat secara berurutan, pompa hisap dihubungkan dengan midger
impinger selanjurnya pompa hisap dihubungkan dengan sumber listrik.
3. Hidupkan pompa dengan menggeser tombol dari off ke on.
4. Paparkan atau biarkan selama 10-30 menit, kemudian setelah selesai cabut
pompa hisap dari sumber listrik.
5. Sampel siap untuk diperiksa lebih lanjut.

2) Pengambilan Sampel Udara Ambien

Teknik sampling kualitas udara dilihat lokasi pemantauannya terbagi


dalam dua kategori yaitu teknik sampling udara emisi dan teknik sampling
udara ambien. Sampling udara emisi adalah teknik sampling udara pada
sumbernya seperti cerobong pabrik dan saluran knalpot kendaraan bermotor.
Teknik sampling kualitas udara ambien adalah sampling kualitas udara pada
media penerima polutan udara/emisi udara.

Untuk sampling kualitas udara ambien, teknik pengambilan sampel


kualitas udara ambien saat ini terbagi dalam dua kelompok besar yaitu
pemantauan kualitas udara secara aktif (konvensional) dan secara pasif. Dari
sisi parameter yang akan diukur, pemantauan kualitas udara terdiri dari
pemantauan gas dan partikulat.

a. Persyaratan penempatan alat pengambilan contoh uji


Persyaratan yang digunakan untuk pemilihan lokasi dan titik pengambilan contoh uji adalah:
a) Pilih lokasi pengambilan contoh uji di stasiun
roadside.
b) Tempatkan alat pengambil contoh uji yang alirannya bebas.

11
c) Tempatkan alat pengambil contoh uji pada lokasi yang tidak terpengaruh oleh
peristiwa adsorpsi maupun absorpsi.
d) Tempatkan alat pengambil contoh uji di tempat yang aman yang bebas dari pengganggu
fisika.
e) Hindari daerah yang rawan kerusuhan, bencana alam seperti banjir.
f) Perhatikan tipe jalan (lebar, sempit, canyon atau jalan tol, demikian juga
persimpangan jalan, perhentian kendaraan) .

12
Gambar 1. Klasifikasi Sampling Kualitas Udara

Pemantauan parameter partikulat secara konvensional (aktif sampling)


metoda passive sampling dapat dijelaskan sebagai berikut :

b.Metode Pengujian Partikulat dari Udara Ambien secara Aktif

Partikulat atau debu adalah suatu benda padat yang tersuspensi di udara
dengan ukuran dari 0,3 µm sampai 100 µm, berdasarkan besar ukurannya
partikulat (debu) ada dua bagian besar yaitu debu dengan ukuran lebih dari 10 µm
disebut dengan debu jatuh (dust-fall) sedang debu yang ukuran partikulatnya
kurang dari 10 µm disebut dengan SuspendedPartikulateMatter (SPM). Debu yang
ukurannya kurang dari 10 µm ini bersifat melayang-layang di udara.

Peralatan yang dipakai untuk melakukan pengukuran debu SPM (melayang-


layang) ada 3 jenis alat diantaranya :

13
 HVS (High Volume Sampler)

Cara ini dikembangkan sejak tahun 1948 menggunakan filter berbentuk


segi empat seukuran kertas A4 yang mempunyai porositas 0,3 – 0,45 µm dengan
kecepatan pompa berkisar 1.000 – 1.500 lpm. Pengukuran berdasarkan metoda ini
untuk penentuan sebagai TSP (Total SuspendedPartikulate). Alat ini dapat

digunakan selama 24 jam setiap pengambilan contoh udara ambien. Bentuk alat
HVS dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. High Volume Sampler

14
Cara operasional alat ini adalah sebagai berikut :

1. Panaskan kertas saring pada suhu 105 oC, selama 30 menit.

2. Timbang kertas saring, dengan neraca analitik pada suhu 105 oC dengan
menggunakan vinset (Hati-hati jangan sampai banyak tersentuh tangan)

3. Pasangkan pada alat TSP, dengan membuka atap alat TSP. Kemudian
dipasangkan kembali atapnya.

4. Simpan alat HVS tersebkut pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya .

5. Operasikan alat dengan cara, menghiduo (pada posisi ”On” ) pompa hisap dan
mencatat angka flowratenya (laju alir udaranya).

6. Matikan alat sampai batas waktu yang telah ditetapkan.

7. Ambil kertasnya, panaskan pada oven listrik pada suhu Timbang kertas
saringnya.

8. Hitung kadar TSPnya sebagai mg/NM3

9. Metoda penggunaan alat ini bisa juga dilakukam, terhadap pm 10 atau pun
dilanjutkan pada pengukuran parameter logam.

15
 MVS (Middle Volume Sampler).

Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas 0,3-
0,45 µm, kecepatan pompa yang dipakai untuk pengangkapan
suspensi ParticulateMatter ini adalah 50 – 500 lpm. Alat MVS dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 3. Middle Volume Sampler

Operasional alat ini sama dengan High Volume Sampler, hanya yang
membedakan dari ukuran filter membrannya. HVS ukuran A 4 persegi panjang,
sedang MVS ukuran bulat diameter 12 cm.

16
 LVS (Low Volume Sampler)

Cara ini menggunakan filter berbentuk lingkaran (Bulat) dengan porositas


0,3-0,45 µm, kecepatan pompa yang dipakai untuk pengangkapan Suspensi
PartikulateMatter ini adalah 10 – 30 lpm. Alat LVS dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Low Volume Sampler

17
c.Lokasi dan Titik Pengambilan Sampel Udara Ambien

Secara umum pengambilan sampel udara ambien diperuntukkan pada


daerah pemukiman penduduk, perkantoran, kawasan sekitar industri atau daerah
lain yang dianggap penting untuk mengetahui kualitas udara akibat dari suatu
kegiatan tertentu. Kriteria daerah berikut ini dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam penentuan lokasi pengambilan sampel udara ambien, yaitu:

1) daerah yang mempunyai konsentrasi pencemar tinggi;

2) daerah dengan kepadatan penduduk tinggi;

3) daerah yang diperkirakan menerima paparan pencemar akibat emisi cerobong


industri;

4) daerah proyeksi untuk menentukan dampak akibat perkembangan pembangunan


mendatang; dan

5) daerah sekitar lokasi penelitian yang diperuntukkan bagi kawasan studi.

Sedangkan penentuan titik pengambilan sampel udara ambien harus


mempertimbangkan faktor meteorologi yaitu arah angin, kecepatan angin, suhu
udara, kelembaan serta faktor geografi seperti topografi dan tata guna lahan.
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan titik
pengambilan sampel udara ambien adalah:

1) hindari daerah yang dekat dengan gedung atau bangunan dan/atau pepohonan
sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses absorpsi atau adsorpsi pencemar
udara ke gedung atau pepohonan tersebut;

2) hindari daerah dimana pengganggu yang bersifat kimia dapat mempengaruhi


pencemar udara yang akan diukur, misalnya gas emisi dari kendaraan bermotor
akan dapat menggangu secara kimiawi pada saat mengukur ozon.

18
3) hindari daerah dimana pengganggu fisika dapat mempengaruhi hasil pengukuran,
sebagai ilustrasi, pada saat mengukur total partikulat di udara ambien tidak
diperkenankan dekat dengan insinerator atau dapur.

Adapun persyaratan penempatan peralatan pengambilan sampel udara ambien


adalah:

1) letakkan peralatan pada daerah yang aman dari pencurian, kerusuhan, gangguan
orang-orang yang tidak bertanggung jawab;

2) letakkan peralatan pada daerah yang dilengkapi dengan sumber listrik dan bebas
dari daerah banjir;

3) sedapat mungkin peralatan diletakkan di daerah terbuka atau di daerah yang


mempunyai gedung atau bangunan yang relatif rendah dan saling berjauhan.
Penempatan peralatan pengambilan sampel udara ambiendiatap bangunan lebih
baik untuk daerah yang mempunyai cukup kepadatan pemukiman atau
perkantoran. Apabila peralatan diletakkan diatap gedung maka harus dihindari
pengaruh emisi gas buang dari dapur, insinerator atau sumber lainnya;

4) probe ditempatkan pada jarak minimal 15 m dari jalan raya dengan ketinggian
1,5 m dari permukaan tanah;

5) untuk pengambilan sampel partikulat minimal 2 m di atas permukaan


tanah untuk hindari debu jalanan

19
B. PERENCANAAN PENGAMBILAN SAMPEL UDARA

a. Makna Pengambilan Sampel


Sebelum pengambilan sampel dilakukan di lapangan, pcrencanaan
pengambilan sampel harus dilakukan agar mendapatkan data uji yang absah
dan dapat dipergunakan sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan
sampel mempunyai makna yang sangat mcndasar dalam rangkalan kegiatan
pengambilan sampel antara lain:
Memastikan dan mencgaskan kembali tujuan pengambilan sampel dan
1.
menentukan cara mencapai tujuan tersebut;
Menyiapkan segala sumberdaya dan aspek administratif serta aspek legal
2.
yang yang dibutuhkan;
Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi mulai persiapan sampai
3.
sampel diuji di Laboratorium
b. Aspek-aspek Perencanaan Pengambilan Sampel
Perencanaan pcngambilan sampel mcliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Penetapan tujuan pengambilan sampel
Penentuan tujuan pengambilan sampel merupakan hal yang sangat penting
dalam perencanaan sampling dan merupakan pernyataan yang jeJas,
ringkas serta harus tertuang dalam dokumen perencanaan. Beberapa tujuan
sampel air adalah untuk penelitian, pemantauan, pengawasan Iingkungan,
pembukatian kasus dan penegakan hukum lingkungan
2. Biaya pengambilan sampel
Mutu data hasil ujisampel lingkungan sangat dipcngaruhi oleh biaya.
Pengurangan biaya berarti pengurangan mutu data. bukan berarti
mengabaikan jaminan mutu dan pengendalian mutu, tapi dengan
mengurangi jumlah parameter, titik sampling dan atau frekuensi sampling.

20
3. Administrasl Pengambilan sampel
Hal ini penting terutama jika pengambilan sampel dilakukan di lokasi yang
mensyaratkan surat izin mas uk seperti di industri tertentu, sehingga
petugas pengambil sampel harus melengkapi surat izin masuk Iokasi
tersebut.Jika tldak, ada Kalanya petugas tidak boleh masuk lokasi dan
tidak dapat mengambi sampel.
4. Petugas Pengambil Sampel
Pengarnbilan sampel harus dilakukan oleh orang yang kompcten yaitu
rnernpunyai latar belakang pendidikan yang sesuai, mendapatkan pelatihan
yang memadai tentang Pengambilan sampe1 udara, serta mampu
mendemonstrasikan keahlian dan ketrampilannya
5. Parameter yang Diuji
Parameter yang diuji sesuai dengan tujuan pengambllan sampel. Untuk
tujuan pengawasan, parameter sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup
atau dukumen Amdal. Jika tidak, maka petugas harus. mengetahui bahan
baku dan proses yang tcrjadi di industri tersebut.

6. Alat Pengambil Sampel


Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan
mampu menghasilkan akurasi yang dipcrlukan.
7. Pengawetan dan Masa Simpan Sampel
Pada umumnya parameter kualitas udara diukur Iangsung di lapangan. Jika
parameter tsb dianalisis di laboraturium maka dilakukan pengawetan yang
sesuai dan harus memperhatikan masa simpannya. Hal ini diperlukan
untuk mencegah anaIit dan deteriorasi, degradasi atau penguapan.
Masa simpan sarnpel sejak pengambilan sampai sampel dianalisis sangat
.tergantung pada parameter dan cara pengawetan yang dilakukan. Jika
masa simpan ini terlewati, maka sampel dikatakan sudah kadaluarsa dan
sudah tidak dapat dianalisis karena sudah tidak mempresentasikan sampel
yang diambil. Oleh sebab itu, sampel harus dianalisis sebelum mengalami

21
pcrubahan.

8. Penentuan Metode Pengambilan Sampel


Metode pengambilan sampe1 kualitas udara harus menggunakan metode
Standar Nasionai Indonesia (SNI) atau metode standar internasional (US
EPA, JIS, dll) atau metode non standar yang tel,ah divalidasi Metode
pengambilan contoh up udara pada umumnya merupakan satu kesatuan
yang terintegrasi dengan metoda analisanya. Metoda Stand ar Nasional
Indonesia mencakup hampir seluruh parameter uji udara ambien dan emisi
sumber tidak bergerak sesuai Regulasi yang berlaku
9. Penentuan Pengendalian Mutu Sampel (kualitas data)
Pengendalian Mutu ,mcrupakan bagian yang sangat penting dari suatu
program jaminan mutu dilapangan (Field quality assurance). Hal itu perlu
dilakukan sebagai kontrol mutu pada pengambilan sampel yang bertujuan
untuk mengecek secara sistcmatis kesalahan yang mungkin terjadi sejak
pengambilan sampel sarnpai sampel tersebut dibawa ke laboratonum.
10. Penentuan Dokumentasi yang Diperlukan
Dokumentasi perencanaan pengambilan sampel mcliputi semua unsur
perencanaan pengambilan sampel dan pisahkan oleh personil yang
berwenang. Dokumentasi tcrsebut berisi tujuan pengambilan sampel,
deskripsi lokasi, waktu, karakteristik sampel, pengawetan, identilikasi
sampel, chain of custody.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pratikum ini dapat disimpulan bahwa pengambilan sampel udara


harus benar-benar tempat yang ingin di ambil sampel udaranya. Kemudian
pastikan alat-alatnya lengkap dan terjaga ketersterilnya, pastikan menggunakan
alat sesuai dengan prosedur kerja karena jika tidak, maka alat-alat tersebut akan
mengalami kerusakan.

Cara pengambilan sampel udara juga kita dapat lihat Berdasarkan


Kepmenkes RI No. 1335/ Menkes/ SK/ X/ 2002 tentang standar operasional
pengambilan dan pengukuran sampel kualitas udara . waktu pengambilan sampel
udara hanya bisa dilakukan setelah proses strerilsasi dan pembersihan ruangan
yang akan diambil sampel udaranya. Sebelum melakukan pengambilan sampel
dilakukan terlebih dahulu uji fungsi alat mikrobiologi air sampel udara dan jangan
lupa aturan waktu sesuai dengan lama pengambilan sampel yang direncanakan,
kemudian tempatkan alat pada titik pengambilan sampel dan jangan lupa
tinggalkan ruangan apabila alat-alat sudah mulai beroprasi kita dapat simpulkan
partikulat dari udara ambien secara aktif. Yang paling utama kita harus mengenal
alat-alat pengukurnya dan mampu mengoprasikan secara teliti karena peralatan
yang dipakai untuk melakukan pengukuranya dan mampu mengoprasikan secara
teliti untuk melakukan pengukuran ada 4 jenis, diantaranya: HVS (High Volume
Sampler) Alat ini hanya dapat digunakan selama 24 jam setiap pengambilan
sampel, kemudian MVS yang menggunakan filter berbentuk lingkaran, LVS alat
ini juga berbentuk bulat. Dari keempat alat tersebut Hanya diperuntuhkan pada
daerah permukiman, jangan lupa menggunakan prosedur.

23
DAFTAR PUSTAKA

Website : http://www.indonesian-publichealth.com/pengukuran-kualitas-
udara-ruang/ Diupload tanggal 04/08/2017

Website:https://dlh.bantulkab.go.id/filestorage/dokumen/2014/07/Buku%2
0Kualitas%20Udara%202013.pdf diupload tanggal 05/08/2017

Website:http://blhd.tanjabbarkab.go.id/kategori/anpedaling/pengambilansa
mpeludara.html

Website : https://mizzpurple20.wordpress.com/2013/02/14/teknik-
sampling-kualitas-udara/

Website : https://www.scribd.com/document/251792575/SNI-19-7119-9-2005-
Lokasi-sampling-roadside-pdf
Website: https://mc-tester.com/alat-pengambil-sampel-udara-air-sampler-
am2050a/
Website : https://www.scribd.com/document/251792575/SNI-19-7119-9-2005-
Lokasi-sampling-roadside-pdf

24

Anda mungkin juga menyukai