Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SANITASI KOLAM RENANG

Disusun Oleh :
Aji Putra (2013201040)
Egy Diah Sapitri (2013201028)
Fitria Angraini (2013201006 )
Ghari Yulian (2013201032 )
Pardoyo (2013201036 )
Vivi Yuniasari (2013201053)

Dosen Pengampu :
Nopia Wati, SKM.,MKM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sanitasi kolam renang merupakan usaha pengawasan dan pengendalian
terhadap faktor fisik lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Sanitasi kolam renang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
di tempat-tempat umum sehingga penyebaran penyakit, keracunan, dan
kecelakaan dapat dicegah Menurut jurnal penelitian terdahulu (Wicaksono dkk,
2016) yang terkait dengan penelitian ini keluhan iritasi mata akibat aktivitas
berenang diakibatkan oleh faktor lingkungan dari kualitas air kolam renang dan
dari faktor manusia yaitu penggunaan kacamata renang dan lama berenang
berhubungan dengan keluhan iritasi mata setelah melakukan aktivitas berenang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum. Kolam renang digunakan sebagai tempat dan fasilitas, serta kolam renang
berisi air olahan yang dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman dan fasilitas
keselamatan, baik yang berada di dalam maupun di luar gedung, untuk berenang,
hiburan atau olahraga lainnya.
Kolam renang 2 merupakan salah satu fasilitas sanitasi yang harus diawasi
dan diperhatikan di tempat umum Penggunaan klorin dalam air kolam renang
sangat umum karena klorin dapat berperan dalam menjaga kejernihan air,
sehingga dapat digunakan lebih lama dan dapat membunuh bakteri yang ada di air
kolam renang, terutama bakteri yang ada di air kolam renang yang bukan berasal
dari mata air asli bahwa banyak ditemukan pengelola kolam renang yang kurang
memperhatikan standar baku mutu sisa klor, sehingga klorin tersebut tidak
berfungsi bahkan memberi dampak negatif pada pengguna kolam renang.
Dampak negatif dari kelebihan klorin seperti iritasi mata, kulit kering, hidung
terasa gatal, rambut kusam dan kasar, serta susah bernapas
Pencemaran pada air kolam renang dapat diakibatkan oleh pencemaran
kimia dan biologi. Pencemaran kimia air kolam renang berupa aluminium,
kesadahan, oksigen terabsorbsi, pH, sisa klor dan tembaga. Jenis klorin yang
sering digunakan dalam proses klorinasi kolam renang adalah kaporit (Ca(CIO)2)
yang berfungsi untuk menjernihkan dan mendesinfeksi kuman. Namun,
penggunaan kaporit juga harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan
batas aman yang ada
Kandungan sisa klor dalam air kolam renang harus sesuai dengan standar
baku mutu. Kadar sisa klor yang berlebihan didalam air dapat menyebabkan
beberapa masalah kesehatan seperti penyakit kulit dan iritasi pada mata
(Wicaksono dkk, 2016). Penambahan klor yang tepat harus sesuai dengan
persyaratan kolam renang pada Permenkes RI Nomor 32 Tahun 2017 yaitu
kisaran sisa klor bebas pada kolam renang adalah 1-1,5 mg/L. Kadar klor yang
tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan kuman patogen di kolam renang
tidak ter-desinfeksi dengan baik dan mikroorganisme tidak Menurut studi
pendahuluan terdapat berbeda-beda volume kolam renang, kolam renang renang
utama bervolume 2000 m3 , kolam kiri depan bervolume 42 m3 , kolam kanan
depan 24 m3 dan kolam variasi kira kira sekitar 24m3 banyak faktor yaitu salah
satunya pH mengalami kenaikan dan penurunan atau tidak stabil yang
mengakibatkan kolam menjadi kotor dan cepat berwarna hijau. Pengunjung kolam
renang juga mengalami penurunan dikarenakan pandemi covid-19 dari kurang
lebih 100 pengunjung menjadi kurang lebih 50 pengujung perharinya. Puskesmas
terdekat belum pernah melakukan inspeksi sanitasi di kolam renang tersebut.

B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diajukan tujuan dalam
laporan ini adalah
1. Mengetahui hygiene dan sanitasi kolam renang
2. Mengetahui pengetahuan sanitasi di kolam renang
3. Untuk Mengetahui kesehatan Lingkungan dan bangunan kolam renang

C. Tujuan
1. Mengetahui gambaran konstruksi bangunan Sindu kolam renang
2. Mengetahui pelaksanaan pengelolaan sanitasi di kolam renang
3. Mengetahui gambaran hygiene sanitasi pengelolaan di kolam renang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kolam Renang
1. Pengertian Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 32 Tahun 2017 Pasal 1
tentang Persyaratan Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum,
kolam renang didefinisikan sebagai tempat dan fasilitas umum berupa
konstruksi kolam berisi air yang telah diolah yang dilengkapi dengan
fasilitas kenyamanan dan pengamanan baik yang terletak di dalam maupun
di luar bangunan yang digunakan untuk berenang, rekreasi atau olahraga air
lainnya.
2. Klasifikasi Kolam Renang
Kolam renang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut pemakaian,
letak, dan cara pengisian airnya (Rozanto, 2015). Menurut Elpizuniati
(2001) macammacam kolam renang dipandang dari segi lokasinya,
dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a) Indoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di halaman
perumahan atau pemukiman penduduk. Kolam renang seperti ini
biasanya diperuntukan untuk perorangan atau kelompok yang
digunakan untuk keluarga atau tamu-tamunya.
b) Outdoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di luar halaman
pemukiman penduduk. Kolam renang ini biasanya diperuntukkan
untuk umum.
B. Sanitasi Kolam Renang
Persyaratan kolam renang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomer 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang,
Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Yang menyangkut beberapa hal, antara
lain : 1). Persyaratan Umum, 2). Persyaratan Umum, 2). Persyaratan Konstruksi
Bangunan, 2). Pesyaratan kelengkapan kolam renang, 2). Persyaratan bangunan
dan fasilitas sanitasi
C. Air Kolam Renang
Sumber air kolam renang Air yang digunakan sebagai air kolam renang
dapat berasal dari beberapa sumber air. Air dapat dibagi menjadi menjadi air
angkasa (hujan), air permukaan dan air tanah
D. Pengelolaan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah
tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit (bakteri
pathogen, dan juga binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit
(vektor). Oleh sebab itu sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil
mungkin tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat Pengelolaan
sampah yang baik, bukan untuk kepentingan kesehatan saja, tetapi juga untuk
keindahan lingkungan. Yang dimaksud dengan pengelolaan sampah di sini adalah
meliputi pengumpulan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan atau
pengolahan sampah sedemikian rupa sehingga sampah tidak menjadi gangguan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
E. Syarat Pembangunan Kolam Renang
1. Letak kolam renang
Terletak di tempat yang strategis, yaitu mudah dicapai dengan jalan kaki,
ataupun kendaraan umum/pribadi Bangunan kolam harus dapat melindungi
kolam/air kolam dari tiupan angin kencang yang membawa debu atau daun-
daun Wilayah dari kolam renang harus dipagari setinggi minimal 180 cm dan
tidak mudah dipanjat
2. Ukuran kolam renang
Untuk kolam renang yang besar, data untuk experted loading mungkin dapat
diperoleh dari kolam renang lain pada area yang sama, atau melakukan survey
khusus. Diperkirakan untuk kota berpenduduk di bawah 30.000 orang jumlah
pengunjung maksimal setiap harinya di kolam renang antara 5% - 10% dari
populasi.
3. Penyediaan air kolam renang
Kualitas air kolam harus memenuhi syarat fisika, kimia, dan mikrobiologis
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air
untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
Pemandian Umum.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu Pelaksanaan Tempat praktik Uraian kegiatan


sabtu 14 Oktober 2023 Kolam renang Penilaian Hygiene
raflesia dan Sanitasi kolam
renang

B. Alat dan Bahan


1. Form pemeriksaan
2. Kuesioner pengetahuan
3. Alat tulis
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuju lokasi
3. Meminta izin kepada pemilik kolam renang dan Memperkenalkan diri
4. Membuat laporan

D. Data Khusus

Penilaian Komponen Pada Pemeriksaan sanitasi Sindu Hotel adalah


Sebagai Berikut :
Nama kolam renang : RAFLESIA
Alamat : Jl.Kuala Aalam,Nusa Indah, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu
Hari, tanggal pemeriksaan : sabtu 14 Oktober 2023

Variabel upaya Bobot Nilai Jumlah


No. Sanitasi Kolam Komponen Pengamatan
Renang
1. Ketentuan
15
Umum

a. Bersih 20
b. Tidak menjadi sarang 20
Lingkungan 8 perkembangbiakan vektor 55
umum dan hewan pengerat.
c. Tersedia tempat sampah 15
a. Memenuhi persyaratan 15
Bangunan dan 7 kesehatan 25
Peralatan b. Dapat mencegah 10
terjadinya kecelakaan
2. Tata Bangunan 10

a. Ruang tertata dengan baik 20


b. Digunakan sesuai 20
fungsinya
10 c. Memenuhi persyaratan 20 60
kesehatan (Tidak
Mengakibatkan
pencemaran air)
3. Konstruksi
27
Bangunan

a. Kuat 20
b. Kedap air 20
c. Rata 20
d. Tidak licin 20
Lantai 3 e. Mudah dibersihkan 10
100
f. Mempunyai kemiringan 10
yang cukup (2-3%) untuk
lantai yang selalu kontak
dengan air
a. Mudah dibersihkan 15
b. Kedap air untuk 10
Dinding 3 permukaan yang selalu 40
terkena percikan air
c. Kuat dan utuh 15
a. Ventilasi dapat menjamin 20
Ventilasi 5 peredaran udara dalam 20
kamar/ruang dengan baik
a. Intensitas cukup sesuai 15
dengan fungsinya
b. Untuk kolam renang yang 15
Pencahayaan 4 dipergunakan malam hari
harus dilengkapi dengan 30
lampu berkekuatan 12
volt.
a. Tidak bocor 20
Atap 4 b. Tidak memungkinkan 10 30
terjadinya genangan air
a. Mudah dibersihkan 15
Langit-langit 4 b. Tinggi minimal 2.5 meter 10 25
dari lantai
a. Dapat mencegah 5
masuknya serangga, tikus,
Pintu 4 dan binatang pengganggu 15
lainnya
b. Kuat, mudah dibersihkan 10
4. Persyaratan 48
Bangunan dan
Fasilitas Sanitasi
a. Ada pemisah yang jelas 20
antara area kolam renang
dengan area lainnya.
b. Kolam harus selalu terisi 20
air dengan penuh.
c. Jumlah maksimum 20
Area kolam renang perenang sebanding
3 dengan luas permukaan 110
kolam dibagi 3 m2
d. Ada tanda yang 15
menunjukkan kedalaman
kolam renang
e. Papan loncat, papan 15
luncur, semua aman dari
potensi kecelakaan.
a. Saluran air bersih yang 10
masuk ke kolam tidak
berhubungan dengan
air
kotor
b. Lubang pembuangan 10
3 air
Saluran air kolam kotor terletak di dasar
renang kolam paling rendah.
c. Lubang air kotor 10
berseberangan dengan 40
lubang air masuk
d. Lubang pembuangan 15
air
kolam dilengkapi dengan
ruji dan tidak
membahayakan perenang.
e. Terdapat saluran peluap di 15
kedua sisi kolam.
a. Dinding kolam renang rata 20
dan vertikal
Dinding kolam 3 b. Ada fasilitas 20
renang injakan, 55
pegangan, dan tangga.
c. Tidak terdapat penonjolan 15
pada dinding kolam.

a. Terbuat dari bahan yang 15


ringan, tahan karat, kedap
air, dan mempunyai
permukaan yang halus
pada bagian dalamnya.
b. Mempunyai tutup, mudah 20
diisi/dikeluarkan.
c. Memiliki volume yang 20
Tempat sampah 5 sesuai untuk menampung 100
jumlah sampah
d. Sampah dari tempat 15
sampah dibuang ke TPS
setiap hari.
e. Tersedia TPS sementara 15
f. Minimal 3 x 24 jam 15
sampah di TPS harus
dikosongkan
a. Jamban untuk pria 10
terpisah dengan jamban
untuk wanita.
b. Minimal tersedia 1 10

buah
jamban untuk 40 orang 110
Jamban dan wanita dan 1 buah jamban
peturasan untuk 60 orang pria.
4 c. Jika kapasitas kurang dari 10
diatas, minimala ada 2
jamban untuk pria dan 3
jamban untuk wanita
d. Jamban kedap air 15
dan
tidak licin
e. Dinding berwarna terang 15
f. Ventilasi dan penerangan 15
cukup
g. Tersedia air pembersih 15
yang cukup
h. Luas jamban min. 1 m2 10
i. Tersedia 1 buah peturasan 10
untuk tiap 60 orang pria
40 orang wanita
j. Konstruksi peturasan 10
kedap air dan tahan karat.

a. Terdapat kamar ganti dan 20


tempat penitipan barang
Kamar ganti dan 3 dengan ukuran yang
tempat penitipan mencukupi.
barang b. Bersih dan tertata rapi 20 60
c. kamar ganti pria dan 20
wanita terpisah
a. Bersih dan rapi 20
b. Tidak menjadi sarang 20
Kamar P3K 4 binatang/vektor penyakit 60
c. Tersedia peralatan dan 20
tenaga kesehatan.
a. Tersedia perlengkapan 20
pertolongan bagi perenang
seperti pelampung dan tali
b. Tersedia alat pengukur pH 15
dan sisa khlor 55
Perlengkapan lain 3
c. Terdapat tata tertib 20
Berenang dan anjuran
menjaga kebersihan.
Total 100 975

E.Penilian
Penilian terbagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
BAIK : 80% - 100%
CUKUP : 60% - 79%
KURANG : < 60%
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Penilian = jumlah skore/jumlah bobot x 10
= 975/100 x 10
= 97%
Jadi penilian sanitasi kolam renang raflesia adalah “BAIK”
BAB IV
HASIL KEGIATAN

A. Keadaan Umum
Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan persiapan sarana dan fasilitas
penunjang khususnya Kolam Renang pembangunan sekitar 85% kesiapannya. Kolam
renang ini beralamat di Jl.Kuala alam,Nusa Indah, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu yang
tak jauh dari Pusat Kota dan juga Wisata Pantai Panjang dan Bencoolen Mall.

B. Penetapan Hygiene dan Sanitasi


1. Tahapan penanganan kolam renang
Tahapan penanganan kolam dimulai dari pengolalahan tempat seperti
sanitasi air kolam, kebersihan dll kolam renang tersebut diolah sesuai
dengan standar kolam renang pada umumnya.
2. Tempat pengolahan kolam renang
Tempat pengolahan kolam renang terletak di bagian belakang. Di bagian
gudang kolam juga terdapat tempat pembuangan air kolam, kondisi tempat
pengolahan kolam renang kurang bersih, Keadaan tersebut dapat
mengkontaminasi air yang berada di dekat pembuangan .

BAB V
PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil
Lokasi dan banggunan terletak pada jarak < 100 meter dari jalan raya, tidak
berada pada arah angin dari sumber pencemar seperti debu, bau, asap, dan cemaran
lainnya sehingga tidak memungkinkan polusi masuk ke dalam area kolam renang
Bangunan kokoh, kuat, permanen, dan terpisah dengan tempat tinggal, ada ruangan
khusus karyawan Tidak ada tanda – tanda keberadaan hewan parasit Pembagian
ruang terdiri dari, ruang makan, toilet, gudan, ruang karyawan, ruang admintrasi
(kasir), Lantai dan dinding sudah memenuhi persyaratan Ventilator dan pintu sudah
memenuhi persyaratan, hanya saja tidak memiliki pintu cadangan hanya memiliki
satu pintu utama Ketersediaan air bersih sudah mencukupi yaitu dari PDAM Air
limbah mengalir dengan lancar sampai ke penampungan yang terletak di belakang
bangunan Kebersihannya terjaga dan tersedia air bersih yang cukup, namun pada
toilet tidak terdapat sabun dan tidak terdapat alat pengering seperti tisu, lap, dan alat
pengering. Tempat sampah terdapat pada setiap ruangan seperti di dapur, tempat
cuci peralatan, dan ruang makan. Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air dan
mempunyai tutup Sampah diangkut setiap 24 jam sekali (jam 10 malam saat mau
tutup)
B. Pemecahan Masalah
1. Membersihkan langit-langit secara rutin.
2. Jika terlihat bercak air pada plafon maka harus segera dilakukan
pengecekan, mungkin ada kebocoran pada atap.
3. Sebaiknya terdapat tulisan tentang pesan-pesan hygiene
4. Menjaga ketersediaan sabun (lap bersih, tisu, alat pengering) pada
toilet.

BAB VI
PENUTUP

A. Simpulan
Hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Kondisi Sanitasi kolam Renang
Raflesia telah Memenuhi Syarat meskipun dalam penilaian lembar observasi
sebagian besar kondisi sanitasi yang ada memenuhi syarat, namun sebagian sarana
sanitasi yang ada di kolam renang tidak memenuhi syarat dan apabila di biarkan
terus-menerus dan tidak terjaga kondisi sanitasinya akan berdampak buruk bagi
pengunjung kolam renang.

B. Bagi Pengguna/Pengunjung Kolam Renang


1. Pengguna kolam renang disarankan agar selalu menjaga kebersihan dirinya,
mematuhi tata tertib di kolam renang, memakai pakaian khusus renang,
penutup kepala, kacamata renang pada saat berenang.
2. Pengguna kolam renang seharusnya meningkatkan pengetahuan, sikap untuk
meningkatkan personal hygiene yang lebih baik.

Daftar pustaka
Yusmidiarti, Yusmidiarti, and Enni Rosida Sinaga. "Analisis Higiene Sanitasi Dan Sisa
Klor Di Kolam Renang Kota Bengkulu." (2019).

Mela, Fenantius Bau. Studi Kondisi Sanitasi Kolam Renang Umum Baumatatahun 2021.
Diss. Poltekkes Kemenkes Kupang, 2021.

Mela, Fenantius Bau. Studi Kondisi Sanitasi Kolam Renang Umum Baumatatahun 2021.
Diss. Poltekkes Kemenkes Kupang, 2021.

Rozanto, Novan Esma, and Rudatin Windraswara. "Kondisi Sanitasi Lingkungan Kolam
Renang, Kadar Sisa Khlor, dan Keluhan Iritasi Mata." HIGEIA (Journal of Public
Health Research and Development) 1.1 (2017): 89-95.

Zarnila, Era. "HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN KOLAM RENANG DENGAN


KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DI KOLAM RENANG
LANGSA KOTA." Jurnal EDUKES: Jurnal Penelitian Edukasi Kesehatan 3
(2020): 233-238.
Dokumentasi

Dokumentasi 1. Pengecekan kondisi kolam renang

Dokumentasi 2. Pengecekan WC dan kualitas Air


Dokumentasi 3. Ruang Makan dan Tempat Penonton

Anda mungkin juga menyukai