Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN INSPEKSI SANITASI PADA KOLAM RENANG

OLEH:

KELOMPOK 6 KELAS A

YULIA MEISYAFIRA WALA : 751335121024

DWI WAHYUNI LESTARI DUNGGIO : 751335121006

DOSEN PEMBIMBING

ALVIRA ANGGRIANA MOHAMAD, S.KM.,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO
JURUSAN SANITASI LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktikum Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan tentang “ inspeksi


sanitasi pada kolam renang’’ ini sudsh diperiksa dan disetujui oleh dosen
pembimbing dan instruktur.

MENGETAHUI

Dosen Pembimbing

Alvira Anggriana Mohamad,S.KM.,M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT .
Karena atas berkat rahmatnya penyusun laporan praktikum ini selesai tepat pada
waktunya, dengan judul “ inspeksi pada kolam renang”. Penyusun Laporan ini
untuk memenuhi dari salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar sanitasi
lingkungan.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktikum ini masih


jauh dari kata kesempurnaan, baik dari segi bentuk maupun isinya. Untuk itu kami
mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih pada semua pihak


yang telah membantu dalam pelaksaan praktikum dan penyelesaian laporan
praktikum Dasar-Dasar kesehatan lingkungan dengan judul “INSPEKSI
SANITASI PADA KOLAM RENANG”

Akhirnya, tiada kata yang dapat kami sampaikan selainmengharapkan agar


laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dimasa
sekarang maupun yang akan datang.

Gorontalo, 27 September 2021

Penyusun

Kelompok 6

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................1


1.2 Tujuan........................................................................................2
1.3 Lokasi........................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................3

2.1 Sanitasi kolam renang................................................................3


2.2 Pengertian kolam renang...........................................................4
2.3 Komponen dan kriteria sanitasi pada Kolam Renang................4

BAB III HASIL PEMERIKSAAN...................................................................9

3.1 Form Inspeksi sanitasi pada Kolam Renang...............................9


3.2 Pembahasan...............................................................................11

BAB IV PENUTUP..........................................................................................15

4.1 Kesimpulan................................................................................15
4.2 Saran..........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolam renang adalah konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan
air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas lainnya. Kolam
renang merupakan tempat yang dicari khalayak umum untuk melepas penat,
gerah, dan lelah. Kolam renang juga merupakan salah satu media olahraga yang
sangat menyenangkan, dengan berenang kita akan merasa bugar, dan refresing.
Selain juga sebagai pusat kebugaran jasmani, kolam renang juga merupakan suatu
objek wisata air yang ramai dikunjungi orang dari semua kalangan baik orang
dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Jumlah pengunjung sangat meningkat pada
hari-hari libur mecapai ratusan orang. Mengingat banyaknya pengunjung kolam
renang tersebut lebih diperhatikan terlebih tingkat kebersihan dan keamanan air
kolam renang itu sendiri.

Air kolam renang adalah air didalam kolam renang yang digunakan untuk
olahraga renang dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatan (Dirjen PPM dan
PLP Depkes.1997). ada tiga parameter yang digunakan untuk meningkatkan
kesehatan air kolam renang. Parameter tersebut antra lain parameter mikrobiologi,
kimia, dan fisika.

Air kolam yang telah keruh tidak langsung dibuang dan digantikan dengan
air yang jernih, namun air kolam yang keruh tersebut akan dijernihkan dengan
proses tertentu baik secara kimia ataupun secara fisika.Kekeruhan (turbiditry)
harus dihilangkan karna mikroorganisme yang bergabung partikel yang ada dalam
air akan lebih resistan terhadap desinfektan dibandungkan dengan
mikroorganisme yang bebas.

Gabungan total Carbon (TOC) dengan kekeruhan akan menaikan


kebutuhan khlor. (Said, 2007).Proses perjenihan air kolam renang biasanya
dilakukan dengan menambahkan sejumlah zat keogulan seperti tawas, PAC dan
koagolan lain kedalam air keruh tersebut. Selanjutnya dilakukan penambahan

1
2

kapur atau klorin kedalam air kolam renang keruh keogolan tersebut.Kolam
renang juga membutuhkan filter untuk menjaga tingkat kejernihan air sebelum
mengunaka penjernihan air. Filter yang biasa digunakan ada dua jenis, yaitu
SAND FILTER dan CATRIDGE FILTER. Sand filter pada umunya berbentuk
tangki yang didalamnya diisi dengan pasir sebagai media filternya sedangakn
catridge filter lebih umum digunakan untuk kolam renang yang berukuran kecil
karena ukurannya yang kecil. Penjernihan air dengan mengunakan media filter
masih memiliki kekurangan-kekurangan,hasil yang diharapkan akan memperbaiki
kualitas kejernihanair tidak dapat diperoleh dengan cukup baik. Air yang
diloloskan oleh media filter masih terlihat keruh hanya saja tidak sekeruh sebelum
digunakan masih menggunakan media tunggal seperti pasir silika.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1 Untuk mendapatkan gambaran keadaan dikolam renang lahilote


1.2.2 Memenuhi kegiatan praktikum mata kuliah Dasar-Dasar kesehatan
lingkungan
1.2.3 Mengetahui gambaran struksikolam renang lahilote
1.2.4 Mengetahui pelaksanaan pengelolaan air kolam renang lahilote
1.2.5 Mengetahui pelaksanaan pengelolaan limbah cair dan padat dikolam renang
lahilote
1.2.6 Memberikan masukan kepada pihak pengelola kolam renang lahilote untuk
meminimasi kemungkinan bahaya yang terjadi dari keadaan sanitasi yang
tidak memenuhi syarat kesehatan. Renang yang sehat

1.3 Lokasi

Kolam renang yang kami observasi yaitu Kolam Renang Lahilote di Jl.
Jendral, Sudirman, Limba U Dua, Kota Selatan., Kota Grontalo.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 SANITASI KOLAM RENANG

Kolam renang merupakan suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk


digunakan berenang, menyelam atau aktivitas air lainnya. Renang adalah
olahraga yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.
Berenang dikolam renang merupakan kegiatan olah raga atau rekreasi yang
digemari oleh masyarakat. Kolam renang wajib memiliki standar kolam renang
agar penguna kolam renang dan seluruh fasilitasnya aman dan terjaga.

Kolam renang dapat dibedakan menjadi beberapa tipe menurut pembuatan,


pemakaian, letak, dan cara pengisian airnya. Menurut pembuatannya, kolam
renang dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Pemandian alam ( Natural bathing place)

Adalah pemandian pantai laut, telaga, sungai dsb. Pengawasan sanitasi


pada tipe ini sulit dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah lingkungan sekitar
pemandian tersebut harus dijaga kebersihannya terutama saluran pembuangan air
limbah, pembuangan tinja, hubungan bahan-bahan kimia dan radio aktif.

2. Pemandian buatan (Artificial swimming pool)

Adalah pemandian umum didalam kotamadya/kabupaten, dihotel, dan


sebagainya. Berdasarkan cara pengisian air pada pemandian buatan termasuk
kolam renang dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:

 FILL AND DRAW POOL, yaitu pengisian air pad kolam renang yang
apabila kondisi airnya kotor dan diganti secara keseluruhan.
 FLOW TROUGH POOL, yaitu system aliran dimana air didalam kolam akan
terus-menerus bergantian dengan yang baru.

3
4

 RECIRULATION POOL, yaitu merupakan tipe pengisian air kolam renang


dimana airnya dialirkan secara sirkulasi dan menyaring air kotor dalam filter-
filter.

Berdasarkan pemakainnya, kolam renang dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Kolam renang perorangan, adalah kolam renang milik pribadi yang terletak
dirumah perseorangan
2. Kolam renang semi umum, adalah kolam renang yang biasanya terdapat
dihotel, sekolah, atau perumahan sehingga tidak semua orang dapat
mengunakanya
3. Kolam renang umum, adalah kolam renang yang diperuntukan untuk umum.

2.2 Pengertian Kolam Renang

Menurut Permenkes Nomor 146/MENKES/PER/IX/1990 yang


dimaksud dengan air kolam renang adalah air didalam kolam renang yang
digunakan untuk olah raga renang dan kualitasmemenuhi syarat kesehatan.
Kualitas air kolam renang harus dijaga, jika tidak ingin menimbulkan
penyakit. Penyakit yang berhubungan dengan kolam renang yang
terpenting adalah:

1. Penyakit kulit
2. Infeksi mata
3. Typhus abdominalis
4. Dysentri
5. Polio melitis
6. Leptopirosis

2.3 Komponen dan kriteria sanitasi pada kolam renang

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN BANGUNAN :

1. Bangunan

a. Umum
5

1) Lokasi
Terhindr dari pencemara kimia, terhindar dari pencemaran fisika,
dan juga tidak terletak didaerah rawan banjir.

2) Lingkungan
Bersih, tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang atau berkembang biak
serangga dan tikus, dapat mencegah masuk dan berkembang binatang
pengnggu lain.
3) Bangunan
Berpagar kuat, kokoh kuat, tidak memungkinkan sebagai tempat
bersarang atau berkembang biak seranga dan tikus.

b. Konstruksi

1. Lantai
Bersih, bahan kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, yang selalu kontak
dengan air tidak memungkinkn terjadinya genangan.
2. Dinding
Bersih, permukaan yang slalu kontak dengan air kedap air, berwarna terang
3. Atap
Tidak bocor atau kuat, tidak memungkinkan terjadinya genangan air

4. Pintu
Dapat dibuka, ditutup atau dikunci dengan baik, dapat mencegah

a. masuknya binatang penganggu.

1. Pencahayaan
2. Cukup terang pada tiap ruang dan tidak menimbulkan silau

PERSYARATAN KESEHATAN KAMAR/RUANG :


1. Kondisi Ruang
Tidak pengap, dan tidak berbau
2. Gudang
6

Bersih, gudang bahan makanan, bahan berbahaya, alat kantor, alat rumah
tangga, barang yang disimpan ditata rapi, dilengkapi dengan rak.

PERSYARATAN KESEHATAN FASILITAS SANITASI :

a) Penyedian air:
Memenuhi syarat kualitas air bersih, tersedia dengan jumlah yang
cukup, air tersedia pada setiap tempat kegiatan secara berkesinambungan,
distribusi air menggunakan sistim perpinaan, terhindar dari pencemaran
silang.
b) Pembuangan air limbah:
Memiliki sarana pengolahan air limbah, air limbah mengalir dengan
lancar, saluran air limbah tertutup, saluran limbah kedap air.
c) Pancuran bilas:
Bersih dan tidak bau, air mengalir dengan lancar dan kontinyu, lantai
kedap air dan tidak lincin, untuk setiap 40 orang, minimal tersedia 1 pancuran
bilas
d) Toilet untuk umum:
Bersih dan tidak bau, aliran limbah cair lancar, lanti kedap air, tidak
licin lantai miring kearah salurn pembuangan, jumlah toilet harus tersedia
dengan minimal 1 buag jamban untuk tiap 40 orang wanita dan 1 buah
jamban untuk tiap 60 orang pria. Dengan 1 buah peturasan untuk setiap 60
orang pria dan kapasitas kolam renang kurang dari jumlah pengunjung diatas
maka.
e) Tempat sampah:
Terbuat dari bahan yang kuat, ringan, ringan, tahan karat, kedap air.
Permukaan bagian dalam halus dan rata, mempunyai tutup yang mudah
dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, jumlah dan volume tempat
sampah sesuai dengan produksi sampah perhari, mudah diisi dan
dikosongkan, sampah dari tiap ruang diangkut atau dikosongkantiap hari
7

f) Tempat penampungan sampah sementara:


Tidak permanen, tidak menjadi tempat perindukan serangga dan
binatang, mudah dijangkau oleh kenderaan pengangkut sampah, frekuensi
pengosongan atau pengangkutan sampah minimal 3x24 jam
g) Volume air kolam:
Kolam selalu terisi air dengan penuh, jumlah perenang maksimum
sebanding dengan luas permukaan air kolam dibagi 3.
h) Konstruksi kolam:
Lantai dan dinding kolam kuat, kedap air, permukaan rata. Lantai
berwarna putih atau terang, sudut-sudut dinding dan dasar kolam melengkul,
tidak terjadi hubungan antara air bersih dan air kotor, lubang pengurasan
dilengkapi dengan jeruji besi, pada kedalaman kolam renang yang kurang
dari 1,5 m, kemiringan tidak boleh lebih dari 30%. Tangga dan pegangan
kolam berbentuk bulat, tahan karat dan tidak menonjol. Lantai tepi kolam
renang kedap air, lebar minimal 1 m dan tidak licin, ada tanda-tanda yang
jelas tentang kedalaman kolam, papan loncat atau lucur tidak membahyakan
perenang.
i) Bak Cuci Kaki:
Tersedia bak cuci kaki dengan ukuran 1,5 m dan 20cm.bak terisi
penuh dengan air, kadar sisa klor 2 ppm.

KUALITAS AIR KOLAM RENANG :

1. Fisika

a. Bau
Tidak berbau
b. Benda terapung
Bebas dari benda terapung
c. Kejernihan
Jernih
8

2. Kimiawi

1. Almunium

Lebih kecil atau sama dengan 0,2 mg/I, lebih besar 0,2 mg/I

2. Kesadahan (CaCO³)

50-500 mg/I, Lebih kecil 50 mg/I atau lebih besar 500 mg/I

3. PH ( derajat keasaman)
6,8 – 8,5
<6,8 atau >8,5
Sisa klor
0,2 – 0,5 mg/I
< 0,2 mg/I atau > 0,5 mg/I
9

BAB III
HASIL PEMERIKSAAN

3.1 FROM INPEKSI SANITASI KOLAM RENANG

FORMULIR PENILAIAN KESEHATAN SANITASI SARANA DAN


PRASARANA KOLAM RENANG

No variabel Komponen dinilai Keterangan


1. 2 3 4

I. Persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan


A.. Umum
1. lokasi [√ ] terhindar dari Lokasi bebas dari
pencemaran kimia pencemaran kimia
[X ] terhindar dari
pencemaran fisika
[√ ] tidak terletak Karena lokasi kolam
didaerah rawan banjir renang yang terletak di
daerah yang strategis
2 lingkungan [√ ] ]bersih Lingkungan kolam
renang lahilote telah
memenuhi persyaratan
[X] tidak memungkinkan Karena digudang
sebagai tempat bersarang masih terdapat debu
atau berkembang biak dan sarang-sarangga-
serangga dan tikus serangga
[X ] dapat mencegah Digudah masih sangat
masuk dan berkembang kotor sehingga
biak serangga dan tikus serangga dengan
mudah dapat
berkembangbiak
[√ ] berpagar kuat Memiliki pagar yang

9
10

sangat kuat
3. bangunan [√ ] kokoh kuat Bangun kolam telah
memenuhi persyaratan
mentri kesehatan RI
No.061 tahun 1991
[X] tidak memungkinkan
sebagai tempat bersarang
atau berkembang biak
serangga atau tikus
II. Persyaratan kesehatan kamar/ruang
4. kondisi ruang [√ ] tidak pengap Tidak pengap karena
tiap ruangan ada
ventilasi
[√ ] tidak berbau (H2s Tidak berbau karena
dan amonniak) adanya beberapa
ventilasi sehingga
udara dapat keluar
masuk
5. gudang [X] bersih Gudang kolam renang
belum memenuhi
standar persyaratan.
jadi untuk pengelolah
kolam hrus lebih
memperhatikan
kebersihan gudang
sehingga tidak dapat
memicu vector
penyakit

[√ ]gudangbahan
11

makanan,bahan
berbahaya,alat
kantor,alat rumah tangga
dll terpisah satu sama
lain
[X] barang yang Karena barang-barang
disimpan ditata rapi digudang tidak ditata
dengan rapi
[√ ] dilengakapi dengan Terdapat rak didalam
rak gudang
[X] tinggi rak terbawah
dari lantai minimal 20cm

3.2 PEMBAHASAN

3.2.1 LOKASI

a. Lokasi kolam renang lahilote terhindar dari pencemaran kimi dan fisika

b. Lokasi kolam renang lahilote terletak didaerah yang tidak rawan banjir

3.2.2 LINGKUNGAN
12

a. Linkungan dikolam renang lahilote bersih

b. Dapat mencegah masuk dan berkembangbiak binatang penggangu lain

3.2.3 BANGUNAN

a. Mempunyai bangunan yang kokoh dan kuat

b. Tidak memungkinkan sebagai tempat bersarangnya binatang penganggu

c. Bangunan kolam renang dan semua peralatan yang digunakan telah


memenuhi persyaratan kesehatan, serta dapat mencegah terjadinya
kecelakaan.
13

3.2.4 KONDISI RUANG

a. Tidak pengap karena tiap ruangan memiliki ventilasi

b. Tidak terlalu berbau karena terdapat ventilasi sehingga udara dapat


keluar masuk.

3.2.5 GUDANG

a. Gudangnya tidak bersih karena terdapat banyak sekali debu dimana-


mana

b. Lantai gudang yang sangat kotor


14

c. Gudang bahan makanan, bahn berbahaya, alat kantor, alat rumah tangga
terpisah satu sama lain

d. beberapa barang yang tidak tertata rapi


BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil observasi ini adalah sebagai
berikut:
a. Untuk lokasi kolam renang sudah memenuhi syarat karena lokasi tersebut
terhindar dari pencemaran kimia dan fisika dan juga lokasi tersebut
terletak didaerah yang tidak rawan banjir.
b. Lingkungan kolam renang sudah memenuhi syarat karena lingkungan
disekitarnya bersih.
c. Untuk bangunan sudah memenuhi syarat karena bangunan yang kokoh dan
kuat tetapi ada beberapa bagian bangunan yang tidak bersih dan dapat
menjadi salah satu perkembangan atau bersarangnya binatang atau
serangga pengganggu.
d. Untuk kondisi ruang sudah memenuhi persyaratan karena tidak pengap dan
memeiliki ventilasi, juga kondisi ruangan tersebut tidak berbau.
e. Untuk gudang sudah memenuhi persyaratan karena bahan makanan, bahan
berbahaya terpisah tetapi ada beberapa gudang yang tidak bersih dan tidak
tertata rapi.

4.2 SARAN

a. Pengelolah harus lebih memperhatikan kebersihan gudang, karena


digudang terdapat banyak debu dimana-mana
b. Pihak pengelolah juga harus lebih memperhatikan gudang yang terdapat
barang-barang rusak agar kiranya dapat ditata dengan rapi
c. Pengelolah juga harus memperhatikan lantai gudang, karena lantai gudang
yang sangat kotor, sehingga dapat menyebabkan berkembangbiaknya
serangga.

15
DAFTAR PUSTAKA

CDC.2008. Violations identified from Routine Swimming pool inspections


selected states and counties. United states: MMWR Morb mortal wkly
Re,2010.
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Lingkungan. Jakarta: buku kedokteran
EGC. Cit, d. w., & Adriyani, R. (2003)
Departemen mikrobiologi fakultas kedokteran USU. (2006). Penuntun buku
praktikum Mikrobiologi Medik.
Kualitas air dan keluhan kesehatan penguna kolam renang disidoarjo Jurnal
kesehatan lingkungan. 11(1):12. Brooks, Geo F, Butel, Janet S, dan Morse

16

Anda mungkin juga menyukai