0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan10 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik intoksitas dari boraks. Boraks adalah mineral dengan toksisitas rendah yang sering digunakan sebagai bahan kimia dalam berbagai produk seperti insektisida, detergen, dan kaca. Boraks dapat diserap melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan, namun kurang dapat diserap melalui kulit. Gejala intoksikasi akut boraks antara lain mual, nyeri perut
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik intoksitas dari boraks. Boraks adalah mineral dengan toksisitas rendah yang sering digunakan sebagai bahan kimia dalam berbagai produk seperti insektisida, detergen, dan kaca. Boraks dapat diserap melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan, namun kurang dapat diserap melalui kulit. Gejala intoksikasi akut boraks antara lain mual, nyeri perut
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan karakteristik intoksitas dari boraks. Boraks adalah mineral dengan toksisitas rendah yang sering digunakan sebagai bahan kimia dalam berbagai produk seperti insektisida, detergen, dan kaca. Boraks dapat diserap melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan, namun kurang dapat diserap melalui kulit. Gejala intoksikasi akut boraks antara lain mual, nyeri perut
Definisi keracunan atau intoksitas menurut WHO adalah kondisi yang
mengikuti masuknya suatu zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi, dan repon psikofisiologis. Sumber lain menyebutkan bahwa keracunan dapat diartikan sebagai masuknya suatu zat kedalam tubuh yang dapat menyebabkan ketidak normalan mekanisme dalam tubuh bahkan sampai dapat menyebabkan kematian. Boraks Boraks atau sodium tetraborate decahydrate adalah mineral dengan toksisitas yang rendah. Umumnya boraks digunakan dalam berbagai produk misalnya pada produk insektisida, fungisida, herbisida, detergen (boraks merupakan prekursor dari sodium perborate monohidrate yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan detergen), bahan tambahan dalam pembuatan kaca, keramik serta boraks juga dapat dilarutkan di dalam air dan digunakan untuk membersihkan emas dan perak. Sifat fisik Boraks umumnya berbentuk padat atau serbuk putih dalam suhu kamar, dan boraks berwarna putih atau tidak berwarna. Boraks tidak memiliki bau jika dihirup menggunakan indera penciuman, larut dalam air tetapi tidak larut dalam alkohol dan stabil pada suhu serta tekanan normal. Sifat kimia Boraks memiliki berat molekul 381,37 dengan rumus molekulnya Na2B4O7.10H2O dan mempunyai kandungan boron sebesar 11,34 %. Boraks bersifat basa lemah dengan pH (9,15-9,20). Boraks merupakan zat pengawet makanan berbahaya yang tidak diizinkan digunakan sebagai campuran bahan makanan. Di dalam air, boraks berubah menjadi natrium hidroksida dan asam borat. absorbsi 01 03 02 Kulit Saluran pernapasan Saluran pencernaan Dari hasil penelitian yang Jumlah inhalasi boraks melalui dilakukan terhadap manusia, saluran pernafasan dapat Boraks dapat merusak boraks tidak dapat diabsorbsi dipengaruhi oleh berbagai sistem pencernaan melalui kulit yang utuh, faktor misalnya kapasitas melalui kontak langsung walaupun demikian didapatkan reservoir di saluran nafas dan dapat menyebabkan bukti bahwa boraks dapat bagian atas dan sistem iritasi pada saluran diabsorbsi melalui kulit apabila pernafasan di saluran nafas pencernaan. terjadi kerusakan pada kulit berupa sistem mukosilier METABOLISME EKSKRESI
Boraks pada umumnya tidak dapat Boraks pada umumnya akan
dimetabolisme didalam tubuh, hal ini diekskresikan >90% melalui urin dalam disebabkan oleh karena bentuk yang tidak dimetabolisir. Waktu diperlukannya energi yang besar paruh dari senyawa kimia boraks (523kJ/Mol) untuk memecah ikatan adalah sekitar 20 jam antara oksigen dengan boron. INTOKSITAS
Intoksitas akut pada senyawa boraks mempunyai suatu
waktu laten. Waku laten adalah waktu yang dibutukan oleh zat – zat tertentu untuk menimbulkan gejala – gejala intoksikasinya. Gejala – gejala intoksikasi akut yang ditimbulkan apabila boraks sampai tetelan adalah badan terasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian atas, perdarahan, gastro-enteritis disertai muntah darah, diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala. KESIMPULAN Intoksitas atau keracunan makanan adalah gastroenteritis yang disebabkan oleh makanan yang telah dicemari racun, biasanya bakteria. jika makanan telah dicemari bakteria, bakteria akan menghasilkan racun yang dikenali sebagai toksin. Toksin ini memberikan kesan langsung pada lapisan usus dan menyebabkan peradangan. Maka dari itu kita harus melakukan pencegahan agar tidak mengalami keracunan seperti melakukan pemilihan bahan makanan, menyimpan makanan ditempat yang streil, dan memperhatikan secara detail pengolahan bahan makanan. TERIMA kASIH