Anda di halaman 1dari 10

INTOKSITAS PADA

MAKANAN
KELOMPOK 2

Aditya Ilham Motota


Anggriani Tumulo
Hapsa Bumulo
Isnawati Bantu
Mi’raj Kamila Giu
Meisyafira Wala
Zelia Ramadanti Kusira
DEFINISI INTOKSITAS

Definisi keracunan atau intoksitas menurut WHO adalah kondisi yang


mengikuti masuknya suatu zat psikoaktif yang menyebabkan
gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi, dan
repon psikofisiologis. Sumber lain menyebutkan bahwa keracunan dapat
diartikan sebagai masuknya suatu zat kedalam tubuh yang dapat
menyebabkan ketidak normalan mekanisme dalam tubuh bahkan
sampai dapat menyebabkan kematian.
Boraks
Boraks atau sodium tetraborate decahydrate adalah mineral
dengan toksisitas yang rendah. Umumnya boraks digunakan
dalam berbagai produk misalnya pada produk insektisida,
fungisida, herbisida, detergen (boraks merupakan prekursor
dari sodium perborate monohidrate yang digunakan sebagai
bahan dalam pembuatan detergen), bahan tambahan dalam
pembuatan kaca, keramik serta boraks juga dapat dilarutkan di
dalam air dan digunakan untuk membersihkan emas dan
perak.
Sifat fisik
Boraks umumnya berbentuk
padat atau serbuk putih dalam
suhu kamar, dan boraks berwarna
putih atau tidak berwarna. Boraks
tidak memiliki bau jika dihirup
menggunakan indera penciuman,
larut dalam air tetapi tidak larut
dalam alkohol dan stabil pada
suhu serta tekanan normal.
Sifat kimia
Boraks memiliki berat molekul 381,37 dengan
rumus molekulnya Na2B4O7.10H2O dan
mempunyai kandungan boron sebesar 11,34
%. Boraks bersifat basa lemah dengan pH
(9,15-9,20). Boraks merupakan zat pengawet
makanan berbahaya yang tidak diizinkan
digunakan sebagai campuran bahan
makanan. Di dalam air, boraks berubah
menjadi natrium hidroksida dan asam borat.
absorbsi
01 03
02 Kulit
Saluran pernapasan
Saluran pencernaan
Dari hasil penelitian yang
Jumlah inhalasi boraks melalui
dilakukan terhadap manusia,
saluran pernafasan dapat Boraks dapat merusak
boraks tidak dapat diabsorbsi
dipengaruhi oleh berbagai sistem pencernaan
melalui kulit yang utuh,
faktor misalnya kapasitas melalui kontak langsung
walaupun demikian didapatkan
reservoir di saluran nafas dan dapat menyebabkan
bukti bahwa boraks dapat
bagian atas dan sistem iritasi pada saluran
diabsorbsi melalui kulit apabila
pernafasan di saluran nafas pencernaan.
terjadi kerusakan pada kulit
berupa sistem mukosilier
METABOLISME EKSKRESI

Boraks pada umumnya tidak dapat Boraks pada umumnya akan


dimetabolisme didalam tubuh, hal ini diekskresikan >90% melalui urin dalam
disebabkan oleh karena bentuk yang tidak dimetabolisir. Waktu
diperlukannya energi yang besar paruh dari senyawa kimia boraks
(523kJ/Mol) untuk memecah ikatan adalah sekitar 20 jam
antara oksigen dengan boron.
INTOKSITAS

Intoksitas akut pada senyawa boraks mempunyai suatu


waktu laten. Waku laten adalah waktu yang dibutukan
oleh zat – zat tertentu untuk menimbulkan gejala – gejala
intoksikasinya. Gejala – gejala intoksikasi akut yang
ditimbulkan apabila boraks sampai tetelan adalah badan
terasa tidak enak, mual, nyeri hebat pada perut bagian
atas, perdarahan, gastro-enteritis disertai muntah darah,
diare, lemah, mengantuk, demam, dan sakit kepala.
KESIMPULAN
Intoksitas atau keracunan makanan adalah gastroenteritis yang
disebabkan oleh makanan yang telah dicemari racun, biasanya
bakteria. jika makanan telah dicemari bakteria, bakteria akan
menghasilkan racun yang dikenali sebagai toksin. Toksin ini
memberikan kesan langsung pada lapisan usus dan menyebabkan
peradangan. Maka dari itu kita harus melakukan pencegahan agar tidak
mengalami keracunan seperti melakukan pemilihan bahan makanan,
menyimpan makanan ditempat yang streil, dan memperhatikan secara
detail pengolahan bahan makanan.
TERIMA
kASIH

Anda mungkin juga menyukai