Anda di halaman 1dari 2

Definisi Boraks

Borak nama kimianya adalah sodium tetraborat deksahidrat. Senyawa ini bersifat sedikit
larut dalam air dingin, sangat larut dalam air panas. Mempunyai sifat fisik : tidak
berwarna (putih), dalam bentuk kristal dan powder (tepung halus). Dipakai sebagai
antiseptik (penghapus hama), bahan pembersih,pelunak air, zat antikarat, sebagai
bahan solder, bahan gigi palsu, disalahgunakan sebagai pengawet makanan.

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu
ruangan. Boraks merupakan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat (NaB4O7
10 H2O). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H3BO3). Boraks
atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen dan antiseptic.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks tidak berakibat buruk secara
langsung, tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam
tubuh konsumen secara kumulatif. Larangan penggunaan boraks juga diperkuat dengan
adanya Permenkes RI No 235/Menkes/VI/1984 tentang bahan tambahan makanan,
bahwa Natrium Tetraborate yang lebih dikenal dengan nama Boraks digolongkan dalam
bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan, tetapi pada kenyatannya
masih banyak bentuk penyalahgunaan dari zat tersebut (Subiyakto, 1991).

Bahaya boraks

Jika tertelan boraks dapat mengakibatkan efek pada susunan syaraf pusat, ginjal dan
hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama ekskresi. Ginjal merupakan organ paling
mengalami kerusakan dibandingkan dengan organ lain. Dosis fatal untuk dewasa 15-20
g dan untuk anak-anak 3-6 g (Simpus, 2005).

Menurut peraturan Menteri Kesehatan No. 722/MenKes/Per/IX/88 boraks


dinyatakan sebagai bahan berbahaya dan dilarang untuk digunakan dalam pembuatan
makanan, karena boraks merupakan racun bagi semua sel sehingga dapat berpengaruh
buruk bagi kesehatan manusia. Apabila sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung boraks dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak dan ginjal. Jika
mengkonsumsi dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak
terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan 3 depresi,
apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan bahkan kematian
(Nasution, 2009).

Boraks bersifat toksik bagi sel, berisiko terhadap kesehatan manusia yang
mengonsumsi makanan mengandung boraks (See et al., 2010). Keracunan kronis akibat
boraks karena absorpsi dalam waktu lama. Akibat yang dapat ditimbulkan antara lain
anoreksia, berat badan turun, muntah, diare, ruam kulit, kebotakan (alopesia), anemia,
dan konvulsi. Konsumsi terus menerus dapat mengganggu peristaltik usus, kelainan
susunan saraf, depresi, dan gangguan mental. Dosis tertentu mengakibatkan degradasi
mental, serta rusaknya saluran pencernaan, ginjal, hati, dan kulit karena boraks cepat
diabsorpsi oleh saluran pernafasan dan pencernaan, kulit yang luka, atau membran
mukosa (Saparinto and Hidayati, 2006). Boraks dapat mempengaruhi sel dan kromosom
manusia (Pongsavee, 2009a), dan dapat mengakibatkan abnorma lit a s kromosom
manusi a s e rt a menyebabkan cacat genetik (Pongsavee, 2009b)

Pemberian suplemen mengandung boraks pada ayam broiler memengaruhi hati, otot
dan saluran pencernaan, menimbulkan gangguan metabolisme dan keseimbangan
elektrolit (Eren et al., 2012)

Anda mungkin juga menyukai