Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, dengan semakin pesatnya industrialisasi dan berkembangnya
teknologi kimia telah melanda dunia dan bagi Indonesia menjadi keharusan untuk ikut
memanfaatkannya. Pada saat ini kita masih tertinggal dalam mengendalikan dampak
yang merugikan, khususnya dampak lingkungan dan lebih khusus bagi keracunan
melalui makanan yang perlu dihindari.
Tidak diherankan lagi, saat ini banyak sekali bahan kimia dan berbagai
campuran-campuran lain dibuat dan diciptakan untuk membuat pekerjaan manusia
dalam membuat makanan lebih efektif dan efisien. Tetapi di samping untuk makanan
dibuat juga bahan kimia untuk pembuatan kebutuhan lain. Di mana bahan kimia
tersebut tidak boleh dipergunakan dalam pembuatan makanan dan dapat berakibat fatal.
Seperti yang kita ketahui sekarang, kata Borak sudah tidak asing lagi ditelinga.
Boraks adalah senyawa berbentuk kristal, warna putih, tidak berbau dan stabil pada
suhu tekanan normal dan bersifat sangat beracun, sehingga peraturan pangan tidak
membolehkan boraks untuk digunakan dalam pangan. Banyak orang yang belum
mengetahui pengertian bahkan bahaya borak pada makanan yang sering kita konsumsi
sehari-hari yang dapat menimbulkan dampak buruk bahkan jika digunakan dalam
waktu yang lama dapat menimbulkan kematian. Masyarakat sekarang ini hanya
mengetahui bahwa makanan yang dibelinya enak dan harganya murah tanpa
mengetahui kandungan zat-zat berbahaya didalamnya.
Bahan-bahan pengawet yang digunakan pada makanan umumnya digunakan
untuk jenis pangan yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan tersebut dapat
menghambat atau memperlambat proses fermentasi, pengasaman, atau penguraian yang
disebabkan oleh mikroba. Akan tetapi, tidak jarang produsen menggunakannya pada
pangan yang relative awet dengan tujuan untuk memperpanjang masa simpan atau
memperbaiki tekstur.
Penggunaan pengawet dalam pangan harus tepat, baik jenis maupun dosisnya.
Suatu bahan pengawet mungkin efektif untuk mengawetkan pangan tertentu, tetapi
tidak efektif untuk mengawetkan pangan yang lainnya karena pangan mempunyai sifat
yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang akan dihambat pertumbuhannya
juga berbeda. Pada saat ini, masih banyak ditemukan penggunaan bahan-bahan
1
pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan,
seperti borak tersebut.

Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan
pengawet, bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik yang bersifat
pathogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun microbial yang non pathogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan
pangan, misalnya pembusukan. Namun dari sisi lain, bahan pengawet pada dasarnya
adalah senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan pangan
yang dikonsumsi. Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur dan
diawasi, kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya; baik yang
bersifat langsung, misalnya keracunan; maupun yang bersifat tidak langsung atau
kumulatif, misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik.
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, banyak dijumpai pemakaian
bahan pengawet secara luas. Kebanyakan bahan pengawet memiliki ciri sebagai
senyawa kimia yang relative sederhana jika dibandingkan dengan senyawa kimia
lainnya yang diperlukan untuk memberikan tingkat toksisitas yang selektif.
Hal ini menjadi sangat penting dan juga memprihatinkan. Fenomena ini
merupakan salah satu masalah dan kebobrokan bangsa yang harus diperbaiki. Oleh
karena itu, kita harus mempelajari cara identifikasi Borak dengan benar sehingga dapat
meminimalisir masalah yang ada. Karena apabila dibuarkan, hal ini terus berlarut dan
akhirnya akibat menumpuk di masa depan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa jenis bahan boraks ?


2. Bagaimana karakteristik boraks ?
3. Bagaimana mekanisme kerja bahan boraks ?
4. Apa fungsi dan manfaat boraks ?
5. Apa tujuan penggunaan bahan tambahan makanan boraks ?
6. Apa alasan produsen dalam penggunaan bahan boraks ?
7. Apa persyaratan penggunaan boraks ?
8. Bagaimana cara mengidentifikasi boraks dalam makanan ?
9. Apa saja efek boraks terhadap kesehatan ?
10. Bagaimana cara mencegah dan menangani boraks apabila masuk kedalam tubuh ?

2
C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui jenis bahan boraks


2. Untuk mengetahui sifat boraks
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja bahan boraks
4. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat boraks
5. Untuk mengetahui tujuan penggunaan bahan tambahan makanan boraks
6. Untuk mengetahui alasan produsen dalam penggunaan bahan boraks
7. Untuk mengetahui persyaratan penggunaan boraks
8. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi boraks dalam makanan
9. Untuk mengetahui efek boraks terhadap kesehatan ?
10. Untuk mengetahui cara mencegah dan menangani boraks apabila masuk kedalam
tubuh

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. BAHAN JENIS

Boraks berasal dari bahasa arab yaitu BOURAQ yang berarti kristal lunak yang
mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks merupakan
kristal lunak dengan nama kimia Natrium Tetrabonat (Na2.B4O7.10H2O). Dalam bentuk
tidak murni, sebenarnya boraks sudah diproduksi sejak tahun 1700 di Indonesia, dalam
bentuk air bleng. Bleng biasanya dihasilkan dari ladang garam atau kawah lumpur
(seperti di Bledug Kuwu, Jawa Tengah).

Boraks juga merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai


industri nonpangan seperti industri kertas dan keramik. Boraks juga digunakan sebagai
bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa.
Ia tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Asal kita ketahui, gelas pyrex yang
terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks.
Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat.

Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan
sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau
asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia
pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan
sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan
sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak
boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk
dalam tubuh.

B. KARAKTERISTIK BORAKS

1) Bentuk : Serbuk kristal putih


2) Tidak berbau
3) Larut dalam air
4) Tidak larut dalam alkohol
5) Stabil pada suhu serta tekanan normal

4
Tabel 1. Sifat Kimia Boraks
Sifat Kimia Keterangan
Titik Didih 320˚C
Titik Lebur 75˚C
pH 9,5
Kelarutan 6 g/100 ml air
Sumber : BPOM, 2002.

Gambar 1. Boraks

Sumber : Google

Gambar 2. Boraks dalam kemasan

Sumber : Google

5
Boraks terbuat dari unsur kimia metalloid Boron (B), oksigen (O), dan natrium
(Na). Boraks memiliki beberapa nama lain, antara lain ; sodium borate, sodium borate,
atau disodium tetraborate. Boraks dipasaran terkenal dengan nama pijer, petitet, bleng,
gendar dan air kl. Dalam kondisi padat (kristal), boraks memiliki beberapa varian,
khususnya yang berhubungan dengan air sebagai hidrat. Varian-varian boraks :
 Boraks anhidrat (Na2B4O7)
 Boraks pentahidrat (Na2B4O7.5H2O)
 Boraks decahydrate (Na2B4O7.10H2O)

Boraks yang sering ditemukan di pasaran umumnya disebut sebagai


Na2B4O7.10H2O (boraks dekadihrat). Namun, rumus kimia yang lebih tepat adalah Na2
[B4O5(OH)4].8H2O, karena boraks juga mengandung ion [B4O5 (OH)4] 2-. Boraks
mudah dikonversi menjadi asam dan borat yang memiliki banyak aplikasi. Reaksi
dengan asam klorida untuk membentuk asam borat adalah:

Na2B4O7.10H2O + 2 HCl → 4 H3BO3 + 2 NaCl + 5 H2O

Boraks decahydrate cukup stabil untuk digunakan sebagai standar primer untuk
titrimetri asam dan basa. Ketika boraks dibakar menggunakan api biru, warna nyala
menjadi hijau kuning.

C. MEKANISME KERJA BAHAN BORAKS

Mekanisme toksifikasi dari boraks telah diketahui berbeda dari mekanisme


racun formalin pada makanan yang bila dikonsumsi akan memberikan efek langsung
pada pada kesehatan manusia, namun boraks memiliki sifat perusak kesehatan yang
berbeda. Boraks dikonsumsi manusi, kemudian subtansinya diserap oleh usus, untuk
lebih lanju disimpan terus-m menerus secara kumulatif dalam hati, otak, ginjal, atau
bahkan testis, hingga akhirnya dosistoksin dari boraks semakin tinggi dalam tubuh.

Pada dosis normal dibawah batas ambang maksimal, efek negatif toksisitas
boraks pada manusia dapat ditoleransi seperti nafsu makan yang menurun, gangguan
sistem pencernaan, gangguan pernafasan gangguan sistem saraf pusat ringan seperti
halnya mudah bingung, anemia, serta kerontokam pada rambut. Namun bila dosis
toksin telah mencapai atau bahkan melebihi ambang batas maksimal akan
mengakibatkna dampak yang fatal, mulai dari muntah-muntah , diare, sesak nafas, kram

6
perut, dan nyeru perut bagian atas ( epigastrik ), mual, lemas, pendarahan gastroensis
disertai muntah serta muntah darah serta sakit kepala yang hebat.

Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap
melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikelurkan
melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya
menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria.
Tetapi boraks yang sedikit ini akan diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif.

Selain melalui saluran pencernaan, boraks juga bisa diserap melalui kulit.
Boraks yang terserap dalam tubuh ini akan disimpan secara akumulatif di dalam hati,
otak, dan testes (buah zakar).

Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam
dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing,
muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain.

D. FUNGSI DAN MANFAAT BORAKS

Boraks memiliki banyak fungsi fital dalam kehidupan dan dunia industri.
Beberapa kegunaan Boraks akan dipaparkan pada bagian berikut :

 Produk Rumah Tangga


Boraks digunakan dalam berbagai produk laundry dan pembersih rumah tangga. Boraks
juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam formula pasta gigi. Berbagai bentuk
borat digunakan untuk memproduksi deterjen, pembersih rumah tangga atau industri,
dan produk perawatan pribadi. Dalam aplikasi ini, sifat unik dari borat berguna
untuk meningkatkan laju penghapusan noda dalam proses pencucian dan pembilasan,
menstabilkan enzim-enzim, sebagai buffer untuk mengatasi kesadahan air
(melembutkan air), dan meningkatkan kinerja surfaktan.

Karena borat juga bisa bertindak sebagai biostat, maka senyawa kimia ini juga bisa
digunakan untuk mengendalikan bakteri dan jamur dalam produk perawatan pribadi.
Sebagian besar pakaian yang dicuci menggunakan aditif borat secara signifikan
mampu meningkatkan laju pembersihan, menurunkan kadar kotoran dalam pakaian,
membuat pakaian menjadi lebih cerah dan bersih.

7
 Larutan Penyangga pH (pH Buffer)
Sodium borat digunakan di laboratorium kimia dan biokimia untuk membuat larutan
buffer, misalnya untuk gel elektroforesis DNA, seperti TBE atau larutan penyangga SB
atau BBS (borat buffered saline) dalam prosedur coating.

 Bahan Pembentuk Co-Complexing


Borax sebagai sumber borat telah digunakan untuk membentuk ion kompleks dengan
berbagai zat di dalam air maupun pada saat peleburan logam dan unsur kimia metaloid.
Pada saat pelelehan logam, borax mengoksidasi logam-logam dasar menjadi senyawa
kompleks dengannya.

 Bahan Kimia Pelunak Air

Senyawa Boron, tanpa hadirnya ion natrium, tidak memiliki afinitas tinggi mengatasi
kation penyebab kerasnya air (kesadahan air). Kesadahan air disebabkan adanya kation
Mg dan Ca yang larut di dalam air tersebut. Turunnya kesadahan air jika dicampur
dengan borax disebabkan adanya kation natrium (Na+) yang berasal dari borax. Reaksi
kimia antara borax dan air sadah adalah reaksi substitusi, dimana ion natrium berganti
pasangan dengan ion kalsium dan magnesium, membentuk senyawa kalsium borat dan
magnesioum borat yang tak larut, dan ion natrium yang larut dalam air. Dasar inilah
yang menjadikan borax efektif untuk menurunkan kesadahan air.

Ca2+ (aq) + Na2B4O7 (aq) → CaB4O7 (s) + 2 Na+ (aq)

Mg2+ (aq) + Na2B4O7 (aq) → MgB4O7 (s) + 2 Na+ (aq)

 Fluks Untuk Pengelasan dan Peleburan Logam

Campuran boraks dan amonium klorida digunakan sebagai fluks ketika pengelasan besi
dan baja. Penggunaan borax dapat menurunkan titik leleh dari senyawa besi oksida
(skala), yang memungkinkan senyawa ini terpisah dari permukaan besi. Boraks juga
digunakan sebagai fluks saat melelehkan dan membuat logam perhiasan emas dan
perak. Pada dasarnya boraks bersifat oksidator, yang mampu mengoksidasi logam-
logam dasar menjadi senyawanya.

8
Saat berlangsungnya proses pelelehan emas, borax yang cair bersama logam-logam
yang dilelehkan, mengoksidasi cairan logam-logam atau metalloid yang memiliki
potensial elektroda rendah. Tembaga mampu dioksidasi menjadi senyawa kompoleks
dengan borax, namun perak dan emas tak teroksidasi. Kemampuan ini dimanfaatkan
oleh para perajin emas dan penambang kecil untuk memurnikan logam mereka. Logam
paduan emas + perak hasil penambangan umumnya masih bercampur dengan sebagian
tembaga, dan ada kemungkinan juga bercampur dengan timbal dan beberapa jenis
metalloid. Borax bekerja saat logam mencair, dimana cairan logam-logam yang tak
diinginkan akan dioksidasi oleh cairan borax pada suhu tinggi. Hasil akhirnya, logam
emas dan perak menjadi bersih dari berbagai unsur kimia ikutan.

 Pupuk Untuk Pertanian


Boron merupakan salah satu dari tujuh mikronutrien penting untuk proses pembuahan,
buah dan produksi benih. Mikronutrien dari boraks memiliki efek yang luas terhadap
tanaman. Kekurangan boron adalah hal yang paling sering ditemui dari setiap tanaman,
dan mempengaruhi pada hampir semua tanaman utama di seluruh dunia. Unsur kimia
boron harusnya ada di semua lapisan dan jenis tanah, dimana kekurangan unsur kimia
ini bisa berdampak luas terhadap pertumbuhan tanaman.

 Insektisida

Boraks yang dicampur dengan gula dan / atau madu serta dilarutkan dalam air mendidih
bisa efektif dalam membunuh semut . Dalam lingkungan yang basah, campuran ini
lebih unggul dan efektif dibanding penggunaan asam borat dalam lingkungan basah.

 Bahan Pembuatan Keramik dan Kaca Pyrex

Selama berabad-abad, Boraks telah menjadi unsur penting di dalam glasir keramik dan
enamel porselen (vitreous). Glasir merupakan lapisan tipis seperti kaca, yang melapisi
bagian luar dari keramik, baik keramik lantai dan sanitasi, maupun keramik untuk
peralatan makan yang terbuat dari porselen.

Sebelum digunakan dalam glasir dan enamel, borat dimasukkan ke Frit untuk membuat
senyawa ini larut. Frits adalah bahan yang bersifat kaca kaya silika (SiO2), yang
diperoleh dengan menggabungkan bahan kristal yang berbeda pada suhu tinggi (hingga
1550 ° C), dan pendinginan lelehan dengan cepat. Bahan yang dihasilkan kemudian

9
dicampur dengan bahan lainnya termasuk air, dan ditumbuk halus untuk membuat
suspensi yang dapat diterapkan pada permukaan substrat yang diinginkan. Setelah
aplikasi, substrat dikeringkan dan dibakar untuk memadukan glasir atau enamel ke
permukaan yang akan dilapisi.

Dalam glasir dan enamel, borat digunakan untuk memulai pembentukan kaca dan
mengurangi viskositas kaca, membantu untuk membentuk permukaan halus dan
mengurangi ekspansi termal. Borat juga meningkatkan indeks bias (atau luster),
meningkatkan daya tahan mekanik dan ketahanan terhadap bahan kimia, dan membantu
untuk melarutkan zat pewarna.

Kemampuan Boraks menurunkan ekspansi thermal (koefisien muai ruang) membuat


senyawa ini cocok digunakan sebagai pencampur kaca yang memiliki ketahanan suhu
tinggi. Kaca pyrex adalah kaca yang merupakan perpaduan antara silica dan senyawa
boron. Kaca ini tahan terhadap panas disebabkan rendahnya koefisien muai ruangnya.
Peralatan-peralatan laboratorium yang menggunakan kaca mampu panas umumnya
terbuat dari bahan pyrex. Kaca pyrex juga telah digunakan sebagai panci untuk
memasak makanan, khususnya makanan-makanan yang cair (misalnya sup, sayur, dan
jenis lainnya).

E. ALASAN PRODUSEN DALAM PENGGUNAAN BAHAN BORAKS

1. Kebutuhan teknis
Dewasa ini banyak perubahan yang terjadi, misalnya pengawet pada mentega,
banyak digunakan asam sitrat dan vitamin E dari pada butil hidroksi anisol (BHA)
dan butil hidroksi toluen (BHT).
2. Memperpanjang masa simpan
Hal ini merupakan masalah yang sukar. Produsen dan konsumen sama-sama
berkepentingan, artinya konsumen menginginkan produk lebih awet supaya tidak
belanja setiap hari dan produsen pun ingin makanan cukup waktu untuk
pendisribusian dan penjualannya.
3. Melengkapi teknik pengawetan
Adanya pengawet membuat warna tetap selama masa distribusi. Teknik
pengawetan misalnya dengan pemanasan menjadi lebih sempurna. Artinya untuk
mengawetkan suatu bahan tidak diperlukan suhu yang terlalu tinggi lagi.

10
4. Mengganti kehilangan antioksidan dan pengawet alami secara proses
Pengawet juga berfungsi untuk menambah antioksidan yang ada pada bahan
makanan secara alami dan oleh karena perlakuan pada prosesnya menjadi hilang
atau berkurang.
5. Menanggulangi masalah higienis
Segi higienis dalam pabrik, jauh dari memadai. Bahan pengawet dapat membantu
membuat makanan tidak cepat rusak, akibat sanitasi pabrik yang kurang baik.
6. Kebutuhan ekonomi
Bahan pengawet yang digunakan adalah sangat sedikit. Tetapi untungnya sangat
besar karena makanan menjadi awet dan dapat disimpan dalam waktu lama. Bahan
pengawet umumnya digunakan untuk mengawetkan pangan yang mempunyai sifat
mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau memperlambat proses fermentasi,
pengasaman atau penguraian yang disebabkan oleh mikroba. Akan tetapi tidak
jarang produsen menggunakannya pada pangan yang relatif awet dengan tujuan
untuk memperpanjang masa simpan atau memperbaiki tekstur.

Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan bahan
pengawet, bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik bersifat
patogen yang dapat menyebabkan keracunan atau gangguan kesehatan lainnya
maupun mikrobial non patogen yang dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan,
misalnya pembusukan. Namun dari sisi lain, bahan pengawet pada dasarnya adalah
senyawa kimia yang merupakan bahan asing yang masuk bersama bahan pangan yang
dikonsumsi. Apabila pemakaian bahan pangan dan dosisnya tidak diatur dan diawasi,
kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat
langsung, misalnya keracunan; maupun yang bersifat tidak langsung atau kumulatif,
misalnya apabila bahan pengawet yang digunakan bersifat karsinogenik.

F. PERSYARATAN BAHAN TAMBAHAN BORAKS

Pemerintah telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan makanan per Juli
1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No
733/Menkes/Per/IX/1988. YLKI melalui Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar
86,49 persen sampel mi basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya
mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi basah mengandung boraks dan

11
formalin secara bersama-sama. YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai
jajanan di Jakarta Selatan. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah
1 gram / 1 kg pangan.

G. CARA MENGIDENTIFIKASI BORAKS DALAM MAKANAN

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengetahui atau
mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks. Cara-cara yang dapat kita tempuh
misalanya yang paling mudah adalah dengan pengamatan fisik, adapun yang lebih
meyakinkan yaitu dengan pemeriksaan laboratorium, namun jika masyarakat awam
terlalu asing dengan laboratorium, maka ada cara mengidentifikasi yang lebih mudah
yaitu metode kunyit.

1. Identifikasi dengan pengamatan fisik

Dari berbagai macam jenis makanan, ada beberapa makanan yang biasa
dicampuri dengan boraks baik dengan alasan untuk mengawetkan, maupun untuk
kepentingan dagang, serta dapat dengan mudah kita identifikasi menurut ciri fisiknya.
Berikut beberapa diantara makanan yang dapat kita identifikasi ada tidaknya boraks
dalam makanan menurut bentuk fisiknya :
 Mie Basah

Ciri-ciri mie basah yang menggunakan campuran bahan borak adalah ia tidak
lengket, tekstur kenyal, dan tidak mudah putus.
 Bakso
Jika kita menemukan bakso dengan tekstur yang kenyal, warnanya tidak sesuai
dengan warna asli daging aslinya tetapi cenderung berwarna cerah keputih-
putihan, itu menandakan bahwa makanan tersebut menggunaka borak sebagai
bahan pembuatannya.
 Ikan dan Ayam Potong
Ikan yang sudah diawetkan dengan borak biasanya berwarna putih, insang
berwarna merah tua, tidak mudah busuk

12
 Tahu
Tahu yang memakai bahan pengawet borak biasanya akan tahan lama jika
disimpan dalam lemari es sekitar 3 hingga 15 hari, serta tidak mudah hancur.
 Kerupuk
Ciri-ciri jika makanan ini mengandung barak adalah teksturnya renyah dan
rasanya getir.
 Lontong
Ciri-ciri lontong berborak adalah teksturnya kenyal, rasa getir, rasanya tajam

Seperti dijelaskan di atas, sebagian bakso yang beredar di pasaran juga


mengandung boraks. Tetapi kita bisa membedakan antara bakso yang mengandung
boraks atau tidak. Bakso yang mengandung boraks lebih kenyal daripada bakso tanpa
boraks. Bila digigit akan kembali ke bentuk semula. Ia juga tahan lama dan awet hingga
beberapa hari.

Daya toksitasnya adalah LD-50 akut 4,5-4,98 gr/kg berat badan (tikus). Dalam
dosisi tinggi, boraks di dalam tubuh manusia bisa menyebabkan pusing-pusing,
muntah, mencret, kram perut, dan lain-lain. Pada anak kecil dan bayi, boraks sebanyak
5 gram di dalam tubuhnya dapat menyebabkan kematian. Sedangkan kematian pada
orang dewasa terjadi jika dosisnya mencapai 10-20 gram atau lebih.

2. Identifikasi dengan pemeriksaan laboratorium

Identifikasi Boraks di laboratorium, ada 2 metode yang dapat digunakan :


a. Metode Nyala Api
Alat :
- Cawan petri
- Pinset - Korek Api
- Furnace - Pipet Ukur
- Mortar dan Penggerus - Kompor

Bahan :
- H2SO4 10ml
- Metanol 2ml

13
- Air Kapur Jenuh
- Kertas Lakmus

Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Tumbuk sample hingga halus dengan mortar, kemudian timbang sample sebanyak
 3 gram sample.
3. Masukkan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan menambahkan Air kapur
jenuh hingga suasana menjadi asam, di ukur dengan kertas lakmus.
4. Setelah asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam furnace.
5. Tambahkan 5 ml H2SO4 pekat, aduk sampai homogen hingga larutan menjadi
asam (lakmus biru menjadi merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian
nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau maka dinyatakan adanya asam borat dan
boraks

b. Metode Kertas Curcuma


Alat :
- Waterbath - Mortar dan penggerus
- Kompor - Pipet ukur
- Pemijar (Movel Furnace) - Rak Tabung Reaksi
- Cawan Porselin - Tabung Reaksi
- Corong - Sendok
- Pengaduk kaca - Timbangan

Bahan :
- Kertas Saring
- Kertas Curcuma
- Amonia
- Sample makanan
- Air kapur jenuh
- Kertas lakmus
- HCl 10%

14
Cara Kerja :
1. Bahan makanan atau minuman kurang lebih 20 gram (sebelumnya dihaluskan
dulu) masukkan kedalam cawan porselin.
2. Tambahkan larutan kapur jenuh sampai basa (lakmus merah menjadi biru).
3. Isatkan dalam waterbath.
4. Panaskan di atas kompor.
5. Pijarkan sampai menjadi abu, kemudian kerjakan sebagai berikut :
6. Sebagian abu dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan HCl 10% sampai
menjadi asam, saring dengan kertas saring, celupkan kertas curcuma ke dalam air
hasil saringan, jika kertas curcuma memerah kembali dengan asam tambahkan
amoniak menjadi hijau biru tua maka dinyatakan adanya asam borat dan boraks.

3. Identifikasi dengan metode kunyit

Tentunya tidak ada seorang pun yang akan mengonsumsi barang yang diketahui
mengandung zat berbahaya di dalamnya. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui
cara mendeteksi adanya kandungan boraks dalam bahan makanan. Kebanyakan
masyarakat mengira bahwa mendeteksi boraks harus di laboratorium sehingga
memerlukan biaya mahal. Hal ini membuat masyarakat malas menguji dan langsung
mengonsumsi barang yang dibeli. Padahal jika dapat mengetahui cara yang benar dan
mudah untuk mendeteksi boraks, pasti masyarakat tidak akan kesulitan untuk
melakukan sendiri.
Salah satu bahan alami yang berpotensi dapat digunakan untuk mendeteksi
boraks adalah kunyit. Kunyit dapat digunakan sebagai obat dan bumbu dalam berbagai
resep makanan. Cara mendeteksi boraks dengan kunyit sangat mudah dan cepat :

Alat dan bahan


- kunyit,
- kertas saring,
- serta sedikit boraks sebagai kontrol positif

Cara Kerja
1. Mula-mula, kita membuat kertas tumerik.
2. Ambil beberapa potong kunyit ukuran sedang,

15
3. Kemudian menumbuk dan menyaringnya sehingga dihasilkan cairan kunyit
berwarna kuning.
4. Kemudian celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan keringkan.
5. Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.
6. Selanjutnya, buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan
memasukkan satu sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk
larutan boraks,
7. teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.
8. Amati perubahan warna pada kertas tumerik. Warna yang dihasilkan tersebut
akan dipergunakan sebagai kontrol positif.
9. Tumbuk bahan yang akan diuji dan beri sedikit air.
10. Teteskan air larutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik
11. Amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik.
12. Apabila warnanya sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan
makanan tersebut mengandung boraks.
13. Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak mengandung
boraks.
Tanaman kunyit banyak ditemui di pasar dan lingkungan sekitar kita sehingga
dapat dengan mudah didapat. Harga tanaman kunyit juga terjangkau sehingga dapat
dibeli oleh berbagai kalangan masyarakat dari kelas bawah hingga atas. Hal ini
menunjukkan bahwa kunyit merupakan detektor alami untuk boraks yang tepat. Deteksi
boraks bisa dimulai dari bahan makanan yang sering kita konsumsi. Kewasapadaan kita
terhadap boraks menentukan kualitas tubuh kita.

H. EFEK TERHADAP KESEHATAN

 Bahaya Boraks Pada Makanan Dalam Batas Normal (akut)

Mengkonsumsi boraks pada batas normal / dibawah batas normal bisa mengakibatkan
efek toksinitas yang masih dapat di toleransi, seperti :

1. Menurunnya nafsu makan. Mengkonsumsi zat ini walaupun hanya sedikit,


dapat berakibat hilangnya nafsu makan kita, walaupun terasa lapar.
2. Gangguan sistem pencernaan, seperti mual, muntah
3. Gangguan pernafasan

16
4. Gangguan pada sistem saraf pusat, seperti mudah bingung, kerontokan pada
rambut, anemia (tekanan darah rendah)

 Bahaya Boraks Pada Dosis Tinggi

Mengkonsumsi boraks pada dosis yang melewati batas normal, dapat berakibat fatal
seperti :

1. Diare
2. Sesak nafas
3. Mengalami epigastrik, yakni nyeri atau kram pada perut bagian atas
4. Badan terasa lemah
5. Mengalami perdarahan
6. Merusak kesuburan dan janin
7. Sakit kepala
8. Merusak ginjal
9. Kanker
10. Kematian akibat boraks pada orang dewasa terjadi dalam dosis 15 – 25 gr,
sedang pada anak-anak konsumsi borak dengan dosis 5 – 6 gr

Karena borak sangat berbahaya, ada baiknya dilakukan penggantian terhadap bahan
yang satu ini. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai pengganti boraks anatar
lain adalah air abu, yaitu air yang didapat dari hasil pembakaran merang atau daun
pisang yang telah kering yang direndam selama 2 hingga 3 hari. Aau bisa juga
dengan menggunakan air kapur sirih.

I. CARA MENCEGAH DAN MENANGANI BORAKS APABILA MASUK


KEDALAM TUBUH KITA

Apabila boraks terhirup, jika aman memasuki daerah paparan, pindahkan


penderita ke tempat yang aman. Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan
sejenis untuk melakukan pernafasan buatan. Setelah pertolongan itu dilakukan segera
hubungi dokter atau antar penderita ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Apabila
boraks terkena kulit, tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah lepaskan pakaian
dahulu, lalu perhiasan dan sepatu yang terkena boraks. Setelah itu cuci kulit selama 15-

17
20 menit dengan sabun atau bahan lainnya serta air yang banyak dan pastikan tidak ada
lagi bahan yang tersisa atau menempel pada kulit. Pada bagian yang terbakar, lindungi
luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar apabila tidak ada pakaian yang
kering, steril, dan longgar kita dapat menggunakan kain yang ada saja asalkan kain
tersebut tidak kotor dan kering. Apabila pertolongan itu belum bisa memulihkan
keadaan penderita segera hubungi dokter atau kita dapat mengantar pasien ke rumah
sakit terdekat.
Apabila terkena mata, tindakan yang pertama dapat kita lakukan adalah bilas
mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan. Pastikan
tidak ada lagi sisa formalin di mata. Aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9 persen
(seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-menerus
sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit. Apabila tidak ada garam dapur ditempat
kejadian kita langsung bawa pasien ke rumah sakit terdekat supaya tidak terlalu
parah.Apabila boraks sampai tertelan kedalam tubuh,Bila diperlukan segera hubungi
dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat, karena apabila dibiarkan dan tidak langsung
ditangani bisa berakibat fatal bahkan menimbulkan kematian.

18

Anda mungkin juga menyukai